CHECK LIST Vital Sign

4
CHECK LIST Nama : NIM : Kelompok : Tanggal : JENIS KEGIATAN Penilaia n I I I I I I Penilaian General survey 1 Pemeriksa duduk didepan atau disebelah penderita 2 Mengamati keadaan umum pasien: nampak sakit berat, sedang, ringan. Nampak lemah, kesakitan, gelisah, dll 3 Mengamati kesadaran pasien (CM, Penurunan kesadaran, dll) 4 Mengamati tanda tanda distress : nafas cepat dan berat, merintih, berkeringat,kesakitan, gemetar, dll 5 Mengamati cara berbaring dan mobilitas (sikap berbaring aktif, pasif, sikap terpaksa karena nyeri, dll) 6 Mengamati postur, bentuk tubuh, dan status gizi pasien: tinggi, normal, pendek (dwarfisme), pyknicus, athleticus, asthenicus, kaheksia, dsb) 7 Mengamati struktur wajah, dan proporsional atau tidaknya bentuk badan pasien (gigantisme, acromegali, chondrodistrofia, eksoftalmus, cushingoid, mongoloid, idiot, deformitas tulang dan sendi, dll) 8 Mengamati keadaan motorik dan cara berjalan KETRAMPILAN PEMERIKSAAN TANDA VITAL

description

vital sign

Transcript of CHECK LIST Vital Sign

CHECK LIST

KETRAMPILAN PEMERIKSAAN TANDA VITAL

Nama:

NIM:

Kelompok:

Tanggal:

JENIS KEGIATANPenilaian

IIIIII

Penilaian General survey

1Pemeriksa duduk didepan atau disebelah penderita

2Mengamati keadaan umum pasien: nampak sakit berat, sedang, ringan. Nampak lemah, kesakitan, gelisah, dll

3Mengamati kesadaran pasien (CM, Penurunan kesadaran, dll)

4Mengamati tanda tanda distress : nafas cepat dan berat, merintih, berkeringat,kesakitan, gemetar, dll

5Mengamati cara berbaring dan mobilitas (sikap berbaring aktif, pasif, sikap terpaksa karena nyeri, dll)

6Mengamati postur, bentuk tubuh, dan status gizi pasien: tinggi, normal, pendek (dwarfisme), pyknicus, athleticus, asthenicus, kaheksia, dsb)

7Mengamati struktur wajah, dan proporsional atau tidaknya bentuk badan pasien (gigantisme, acromegali, chondrodistrofia, eksoftalmus, cushingoid, mongoloid, idiot, deformitas tulang dan sendi, dll)

8Mengamati keadaan motorik dan cara berjalan pasien (korea, ataksia, parese, paralisis, tic, proptosis, ptosis, pincang, melokalisir nyeri, dll )

9Mengamati warna kulit ( anemia, pucat, icteric , sianosis, hyperpigmentasi, ptechiae, purpura, dll )

10Mengamati cara berpakaian dan higiene perseorangan pasien

11Mengamati perkembangan seksual sekunder pasien

12Memperhatikan bau badan/ nafas yang khas dari pasien (bau alkohol, foetor uremikum, foetor hepatikum , foetor diabetic ketoasidosis, dll )

13Mengamati pola bicara dan suara (serak, pelo, bicara cepat, dll )

Pengukuran suhu

1.Mencuci tangan

2.Mengibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjuk di bawah 35,5C

3.Menempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex fossa axilaris kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal

4.Menunggu sampai 3-5 menit, kemudian melakukan pembacaan dan melaporkan hasilnya

Pengukuran nadi

1.Meletakkan lengan yang akan diperiksa dengan keadaan rileks

2.Menggunakan tiga jari (telunjuk, tengah, dan jari manis) untuk meraba a. Radialis

3.Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 detik, dan mengevaluasi regularitasnya

4.Melaporkan hasil frekuensi nadi satu menit beserta regularitasnya

Pengukuran tekanan darah

1.Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan pasien

2.Memberikan penjelasan tentang pemeriksaan ini

3.Menempatkan pasien dalam keadaan duduk atau berbaring dengan lengan rileks, sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian

4.Dapat meraba / palpasi a.brachialis di fossa cubiti sebelah medial

5.Menempatkan tensimeter setinggi jantung, membuka aliran air raksa, mengecek saluran pipa, dan meletakkan manometer secara vertikal

6.Memasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas secara rapi dan tidak terlalu ketat (2cm di atas siku) dan sejajar jantung (tidak terhalang pakaian)

7.Memompa manset dengan cepat sampai 20 mmHg di atas hilangnya pulsasi nadi dengan tiga jari meraba a. brachialis dan melaporkan hasilnya

8.Menurunkan tekanan manset secara perlahan-lahan sampai pulsasi arteria teraba kembali dan melaporkan hasilnya sebagai tekanan sistolik palpatoir

9.Menggunakan stetoskop dengan corong bel yang terbuka pada tempat teraba pulsasi A. Brakialis

10.Memompa kembali manset sampai 20 mmHg di atas tekanan sistolik palpatoir

11.Mendengarkan melalui stetoskop sambil menurunkan perlahan-lahan / 3 mmHg perdetik dan melaporkan saat terdengar bising pertama sebagai tekanan darah sistolik

12.Melanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara bising yang terakhir sehingga setelah itu tidak terdengar suara bising lagi, sebagai tekanan darah diastolik

13.Melaporkan hasil tekanan darah sistolik dan diastolik

14.Melepaskan manset dan mengembalikan pada tempatnya

Pengukuran frekuensi nafas

1.Meletakkan pasien dalam posisi berbaring atau duduk dengan tenang dan dibuka bajunya di bagian dada

2.Menghitung fekuensi gerakan pernafasan dengan inspeksi atau palpasi, atau suara nafas inspirasi dengan stetoskop selama 1 menit

3.Melaporkan hasil frekuensi nafas selama 1 menit

Tutor,

(..)

Keterangan penilaian : = dikerjakan dengan benar/sesuai urutan prosedurX = dikerjakan tetapi kurang benar/tidak sesuai urutan prosedur- = tidak dikerjakan