Chapter I

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lainya seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainya dalam hal untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Untuk mengukur kinerja perusahaan, investor biasanya melihat kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari berbagai macam rasio dan di perlukan perbandingan dengan perusahaan lain yang seringkali sulit untuk di dapat. Selama ini pengukuran kinerja manajerial jarang menggunakan pendekatan perhitungan nilai tambah terhadap biaya modal yang ditanamkan. Analisis kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan. Informasi laporan keuangan digunakan dan memiliki fungsi sebagai dasar pengambilan keputusan, baik oleh investor maupun calon investor. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan), karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya, juga merupakan elemen dalam menciptakan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara

description

CHAPTER 1

Transcript of Chapter I

Page 1: Chapter I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh

laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

penting disamping informasi lainya seperti informasi industri, kondisi

perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainya dalam

hal untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Untuk mengukur kinerja

perusahaan, investor biasanya melihat kinerja keuangan perusahaan yang

tercermin dari berbagai macam rasio dan di perlukan perbandingan dengan

perusahaan lain yang seringkali sulit untuk di dapat. Selama ini pengukuran

kinerja manajerial jarang menggunakan pendekatan perhitungan nilai tambah

terhadap biaya modal yang ditanamkan.

Analisis kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan

laporan keuangan. Informasi laporan keuangan digunakan dan memiliki fungsi

sebagai dasar pengambilan keputusan, baik oleh investor maupun calon investor.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan kegiatan operasinya

merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis

fundamental perusahaan), karena laba perusahaan selain merupakan indikator

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang

dananya, juga merupakan elemen dalam menciptakan nilai perusahaan yang

menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter I

Teknik fundamental terdiri dari beberapa alat ukur kinerja perusahaan internal

seperti menggunakan rasio dan pengukuran keuangan lainnya dan analisi

fundamental untuk pasar uang yang meliputi kondisi perekonomian secara umum.

Dalam penelitian ini dibatasi hanya pada variabel analisis fundamental yang

bersifat internal untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, seperti rasio

profitabilitas dan pengukuran lainnya.

Alat ukur utama untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dalam

kegiatan investasi yang umum digunakan oleh para investor adalah rasio

profitabilitas. Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan pemegang saham terletak

pada rasio profitabilitas, yang menunjukkan hasil pengelolaaan manajemen

perusahaan atas dana yang diinvestasikan. Rasio profitabilitas atau rasio

keuntungan berkaitan erat dengan kemapuan perusahaan dan efektivitas operasi

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Berdasarkan sudut penilaian, rasio profitabilitas dibagi menjadi dua, yaitu dari

segi penjualan dan investasi. Sesuai dengan latar penelitian ini yang mendasar

pada hubungan dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan, maka rasio

profitabilitas yang dihitung sebagai variabel penelitian adalah rasio yang berkaitan

dengan rasio profitabilitas investasi yakni Return On Asset (ROA). ROA adalah

salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada

dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva)

dikeluarkan dari analisis.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter I

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya diharapkan

sebagai wealth-creating institution, namun jauh lebih dari itu diharapkan dapat

melipatgandakan kekayaannya. Ukuran kinerja keuangan perusahaan yang

mendasar pada laba akuntansi (accounting profit), seperti earning per share,

return on equity, dan rasio lainnya, dianggap tidak lagi memadai untuk

mengevaluasi efektivitas dan efisiensi perusahaan. Oleh karena itu, berkembang

metode pengukuran keuangan yang lebih menekankan pada nilai yang disebut

Value Based Management (VBM). Konsep VBM mendorong manajemen untuk

fokus pada penciptaan arus kas bagi pemegang saham, salah satu konsep VBM

adalah Economic Value Added (EVA). Dengan demikian, dalam penelitian ini

penulis menggabungkan variabel fundamental rasio profitabilitas dengan

economic value added dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan.

Meskipun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu dasar

dalam pengambilan keputusan investasi karena nilainya tercantum dalam laporan

keuangan, penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur akuntansi

konvensional memiliki kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal

sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil

menciptakan suatu nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut,

dikembangkan suatu konsep baru yaitu Economic Value Added (EVA) yang

mencoba mengukur nilai tambah (Value Creation) yang dihasilkan suatu

perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang

timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter I

Bannet Stewart dan Joel M. Stern adalah seorang analis keuangan dari

perusahaan Stern Stewart dan Co memperkenalkan salah satu cara menilai kinerja

perusahaan yaitu Economic Value Added (EVA). Economic Value Added (EVA)

adalah alat ukur kinerja keuangan untuk memperhitungkan keuntungan ekonomis

perusahaan sebenarnya. EVA dapat diperhitungkan dengan laba bersih setelah

pajak dikurang biaya modal yang diinvestasikan. EVA yang bernilai positif berarti

perusahaan dianggap telah mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham

karena mampu menghasilkan laba operasi diatas biaya modal.

Dalam suatu pengamatan dimana dilakukan suatu pemeringkatan terhadap 100

perusahaan publik pada tahun 2003-2006. Hasil pengamatan ada 24 perusahaan

mencetak EVA positif pada tahun 2003, 31 perusahaan pada tahun 2004, 56

perusahaan pada tahun 2005, dan 33 perusahaan pada tahun 2006. Hasil

pemeringkatan ini menunjukkan bahwa masih sedikit perusahaan publik dalam

negeri yang mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Nilai bagi

pemegang saham merupakan keuntungan yang ia dapatkan atas investasi yang

dilakukannya.

Hasil pemeringkatan EVA terhadap 100 perusahaan yang dilakukan melalui

pengamatan tersebut juga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini.

Hasil pemeringkatan menunjukkan masih banyak perusahaan yang belum mampu

menciptakan nilai bagi pemegang saham. Sementara itu, IHSG mengalami

pertumbuhan yang didorong dengan kinerja keuangan perusahaan yang baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter I

Perhitungan EVA ( Economic Value Added) cukup rumit dan nilainya tidak

tercantum dalam laporan keuangan perusahaan sehingga hanya investor yang

benar-benar mengerti konsep EVA (Economic Value Added) ini yang akan

menggunakannya sebagai dasar dalam keputusan investasi, sehingga metode EVA

relatif sulit diterapkan karena memerlukan perhitungan atas biaya yang kompleks.

Namun bagi perusahaan yang listed di pasar modal mungkin akan lebih mudah

menghitungnya, daripada perusahaan yang belum go public di pasar modal.

Secara umum EVA dan ROA dianggap sebagai pengukur terbaik dari kinerja

suatu perusahaan. EVA digunakan untuk menilai kinerja operasional, karena

secara fair juga mempertimbangkan required rate of return yang dituntut oleh

para investor dan kreditor. Berkaitan dengan EVA sebagai alat ukur kinerja yang

juga mempertimbangkan harapan para investor terhadap investasi yang dilakukan,

maka EVA mengidentifikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai

bagi pemilik perusahaan.

ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur

kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang

dimiliki untuk menghasilkan laba. Dalam perhitungannya ROA hanya

menggunakan laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva perusahaan.

Sedangkan dalam perhitungannya EVA meliputi semua elemen atau unsur-unsur

yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi perusahaan sehingga menjadi

komprehensif dan EVA memberikan penilaian yang wajar atas kondisi

perusahaan. Karena itu EVA lebih banyak digunakan sebagai penilaian kinerja

meskipun perhitungannya lebih kompleks dan rumit.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter I

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Rahman Hakim (2006) yang berjudul “Perbandingan Kinerja Keuangan

perusahaan dengan metode EVA, ROA dan pengaruhnya terhadap return saham

pada perusahaan yang tergabung dalam LQ45 di Bursa Efek Jakarta”. Penelitian

tersebut dilakukan terhadap perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 yang

eksis sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2004, yang berjumlah 26 perusahaan.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh secara signifikan

kinerja keuangan yang diukur dengan metode relative EVA terhadap return

saham, terdapat pengaruh secara signifikan kinerja keuangan yang diukur dengan

metode ROA terhadap return saham,dan secara simultan metode EVA dan ROA

berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahman

Hakim adalah dalam penelitian ini untuk menguji apakah ada hubungan antara

rasio profitabilitas yaitu Return On Asset dengan Economic Value Added dalam

pengukuran kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI,

sedangkan dalam penelitian Rahman Hakim untuk mengetahui bagaimana pengaruh

kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan metode EVA, dan ROA terhadap

return saham pada perusahaan indek LQ45 di BEI. Perbedaan lainnya adalah dalam

penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

pada tahun 2006-2008, sedangkan penelitian yang dilakukan Rahman Hakim

adalah terhadap perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 pada tahun 2002-

2004.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter I

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik ingin mengetahui apakah terdapat

hubungan antara rasio profitabilitas yaitu ROA dengan EVA sebagai alat ukur

kinerja perusahaan. Untuk itulah penulis mencoba meneliti “Analisis Hubungan

Antara Rasio Profitabilitas Dengan Economic Value Added (EVA) Dalam

Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa

Efek Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : apakah terdapat

hubungan yang signifikan antara Return On Asset dengan Economic Value Added

dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang go public di

Bursa Efek Indonesia.

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya

maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara

Rasio Profitabilitas yaitu Return On Asset (ROA) dengan Economic Value Added

(EVA) dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang go

public di Bursa Efek Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter I

D. Manfaat Penelitian

Yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai wahana pengaplikasian ilmu yang telah peneliti peroleh di

bangku kuliah sekaligus sebagai pemenuhan syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Memberikan masukan kepada berbagai pihak mengenai penerapan

EVA dan ROA sebagai alat pengukuran kinerja suatu perusahaan

3. Bagi perusahaan, memberikan masukan dan gambaran mengenai

hubungan ROA dengan EVA terhadap peningkatan kinerja

perusahaan.

4. Bagi pihak lain; dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

penelitian-penelitian tentang analisis hubungan EVA dengan ROA.

Universitas Sumatera Utara