Chapter 2 Mikroekonomi

download Chapter 2 Mikroekonomi

of 13

description

rangkumana mikroekonomi

Transcript of Chapter 2 Mikroekonomi

CHAPTER 2

MARKET FORCES: DEMAND AND SUPPLY

Analisis penawaran dan permintaan adalah alat yang manajer dapat gunakan untuk memvisualisasikan banyaknya kegagalan yang terjadi pada perusahaan"gambaran besar." karena para manajer terjebak dalam keputusan bisnis tanpa memiliki gambaran yang jelas tentang tren pasar dan perubahan yang ada di masyarakat. Analisis kualitatif Penawaran dan permintaan adalah alat yang memberdayakan manajer dengan memungkinkan mereka untuk melihat ini adalah kualitatif "gambaran besar." Alat peramalan yang dapat digunakan untuk memprediksi tren di pasar yang kompetitif, termasuk perubahan dalam harga produk perusahaan, produk-produk terkait (baik pengganti dan pelengkap), dan harga input (seperti jasa tenaga kerja) yang diperlukan untuk operasi. Permintaan

Sesuai dengan hukun permintaan : harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik. Jika harga turun maka permintaan akan naik dan sebaliknya jika harga naik maka permintaan akan turun.

Misalnya, Industri pakaian menginginkan informasi tentang dampak keputusan harga pada permintaan untuk celana jeans di pasar.Untuk mendapatkan informasi ini,mungkin ada riset pasar untuk menentukan berapa banyak jeansyang akan dibeli konsumen setiap tahun dengan harga alternatif per unit. Penelitian di pasar memberikan informasi bahwa jika celana jeans diberi harga di $ 10 per pasang, 60.000 pasang celana jeans akan dijual per tahun, pada $ 30 per pasang, 20.000 pasang jeans akan dijual setiap tahun. Para ekonom mengakui bahwa selain harga ada variable lain yang mempengaruhi permintaan (Demand Shifters) : PendapatanKarena pendapatan mempengaruhi kemampuan konsumen untuk membeli suatu produk atau barang dengan berapapun harganya. Ekonom membedakan antara dua jenis barang: barang normal dan barang inferior. Barang normal adalah barang yang permintaannya meningkat (bergeser ke kanan) ketika konsumen memiliki pendapatan yang naik. Contoh barang normal seperti steak, maskapai, dan desainer jins. Sebaliknya, ketika konsumen mengalami penurunan pendapatan, permintaan untuk barang normal akan berkurang (bergeser ke kiri). Perubahan pendapatan cenderung memiliki efek mendalam pada permintaan untuk barang tahan lamadan efek ini biasanya diperkuat di negara-negara berkembang dan daerah pedesaan.Pada tahun 2004, misalnya, petani di India menikmati lebih tinggi pendapatan karena dampak dari tanaman dan angin musim yang menguntungkan. Akibatnya, permintaan untuk traktor dan sepeda motor di daerah pedesaan India melonjak, hampir tiga kali lipat tingkat permintaan di tahun sebelumnya. Tahun 2009, lonjakan permintaan terbalik karena penurunan signifikan yang terjadi pada pendapatan konsumenyang berasal dari resesi ekonomi global. Harga barang itu sendiriPerubahan harga barang itu sendiri pada umumnya menggeser kurva permintaan untuk barang. Sebagai contoh, jika harga coca-cola meningkat, sebagian besar konsumen akan mulai menggantikan dengan Pepsi, karena harga coca-cola lebih tinggi dari sebelumnya. Karena semakin banyak konsumen mengganti coca-cola dengan pepsi maka jumlah Pepsi yang diminta meningkat. Akibatnya, kenaikan harga coca-cola akan meningkatkan permintaan untuk Pepsi. Hal ini digambarkan oleh pergeseran dalam permintaan untuk Pepsi ke kanan. Barang yang berinteraksi dengan cara ini dikenal sebagai pengganti. Contoh lain barang pengganti: ayam dan daging sapi, mobil dan truk, jas hujan dan payung. Ada juga barang yang berinteraksi dengan cara saling melengkapi atau disebut komplementer contonya Bir dan pretzel ,jika harga bir meningkat, sebagian besar peminum akan menurunkan konsumsi pretzel. Iklan dan Selera konsumen

Iklan sering memberikan informasi kepada konsumen tentang kualitas suatu produk, yang pada akhirnya akan mendorong lebih banyak konsumen untuk membeli produk. Jenis pesan iklan dikenal sebagai iklan informatif. Iklan juga dapat mempengaruhi permintaan dengan mengubah selera yang mendasari konsumen. Sebagai contoh, iklan yang mempromosikan mode terbaru pakaian dapat meningkatkan permintaan untuk item fashion tertentu dengan membuat konsumen melihatnya sebagai "hal yang" untuk membeli. Jenis pesan iklan seperti iniyang dikenal sebagai iklan persuasif. Populasi

Permintaan untuk produk juga dipengaruhi oleh banyaknya dari populasi. Umumnya, karena populasi meningkat, semakin banyak individu ingin membeli produk tertentu, dan ini memiliki efek menggeser kurva permintaan untuk kanan. Penting untuk diketahui bahwa perubahan dalam populasi penduduk dapat juga mempengaruhi permintaan produk. Ekspektasi konsumen

Perubahan ekspektasi konsumen juga dapat mengubah posisi kurva permintaanuntuk produk. Misalnya, jika konsumen tiba-tiba mengharapkan harga mobilsecara signifikan lebih tinggi tahun depan, permintaan untuk mobil saat ini akan meningkat. Membeli mobil hari ini adalah pengganti untuk membeli mobil tahun depan. Jika konsumen mengharapkan harga di masa depan untuk menjadi lebih tinggi, mereka akan menggantikan pembelian saat ini untuk pembelian masa depan.Jenis perilaku konsumen yang sering disebut sebagai penimbunan dan umumnya terjadi ketika produk tahan lama di alam. Faktor lainnyaDalam menyimpulkan daftar shifter permintaan, kita hanya mencatat bahwa variabel apapun yang mempengaruhi kemauan atau kemampuan konsumen untuk membeli barang tertentu adalah potensi permintaan shifter. Kesehatan akan mempengaruhi permintaan rokok. Kelahiran bayi mempengaruhi permintaan untuk popok.Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan menjelaskan bagaimana jumlah yang akan dibeli pada alternative harga yang baik terhadap barang tertentu, alternative tingkat penghasilan, dan alternatif nilai variabel lain yang mempengaruhi permintaan.

Sekarang perlu dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan bagaimana menggunakan grafik untuk menggambarkan pengaruh-pengaruhnya.

Fungsi permintaan untuk X yang baik dapat ditulis sebagai :Qxd = f(Px , PY , M, H,)Dimana:

Qxd = quantity demand of good X. Px = price of good X. PY = price of a related good Y. Substitute good. Complement good. M = income. Normal good. Inferior good. H = any other variable affecting demand.

Costumer SurplusMerupakan nilai atau kepuasan yang diperoleh konsumen melebihi dari yang dibayarkan. Konsumen surplus akan terbukti sangat berguna dalam pemasaran karena konsumen surplus mendapat kepuasan dari biaya yang dia keluarkan sehingga bisa menjadi customer yang loyal.

PENAWARAN (SUPPLY)

Law of SupplyBerkebalikan dengan hukum permintaan, hukum penawaran berprinsip bahwa harga dan jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus. Jika harga naik maka penawaran akan naik dan sebaliknya jika harga turun maka penawaran akan turun.

Berikut ini market supply curve, kurva yang menggambarkan kuantitas (jumlah) barang yang akan ditawarkan (diproduksi) pada berbagai variasi harga.

Market supply curve tersebut berlaku ketika semua variabel yang mempengaruhi penawaran kecuali harga dibuat konstan. Perubahan harga barang memicu perubahan kuantitas penawaran barang tersebut, ditunjukkan dengan pergerakan (perubahan) sepanjang kurva penawaran, hal ini biasa disebut change in quantity supplied.

Supply Shifters

Variabel-variabel yang mempengaruhi posisi penawaran pada kurva disebut supply shifters. Supply shifters meliputi input prices, the level of technology, the number of firms in the market, taxes, and producer expectations. Ketika satu atau lebih variabel-variabel tersebut berubah maka akan mengubah seluruh posisi kurva penawaran. Perubahan posisi kurva ini disebut dengan change in supply. Sebagai contoh perubahan S0 ke S2 disebut increase in supply (kenaikan penawaran), ketika produsen menawarkan lebih banyak output pada tiap variasi harga, dan sebaliknya disebut decrease in supply bila produsen menawarkan lebih sedikit output pada tiap variasi harga.

Berikut macam-macam supply shifters:

Input pricesKetika harga input naik maka produsen cenderung memproduksi lebih sedikit output pada tiap variasi harga.

Technology or government regulations

Teknologi dan regulasi pemerintah cenderung membuat produsen mampu memproduksi produk dengan biaya yang rendah, sehingga akan meningkatkan penawaran. Sebaliknya, bila terjadi bencana alam yang merusak segala teknologi dll maka akan menurunkan penawaran.

Number of firms

Semakin banyak perusahaan yang masuk (bertambah) pada usaha bisnis yang sejenis maka akan semakin banyak tersedia produk di pasar, yang berarti penawaran semakin banyak. Sebaliknya, semakin banyak perusahaan yang meninggalkan usaha sejenis makan penawaran semakin turun. Substitutes in production

Ketika harga barang substitusi (barang B) naik, maka penawaran (barang A) akan turun. Contoh, bila harga mobil naik, maka perusahaan General Motors (produksi mobil dan truk) akan mengalihkan produksi truk menjadi produksi mobil, sehingga menyababkan kurva penawaran truk bergeser ke kiri (decrease in supply).

Taxes

Meliputi excise tax (dari harga pajak asli) dan ad valorem tax (dari persen pajak). Semakin tinggi pajak, maka penawaran akan semakin berkurang.

Producer expectations

Ekspektasi produsen mengenai harga barang di masa datang mempengaruhi penawaran. Bila harga barang di masa datang diperkirakan turun, maka penawaran di masa sekarang akan ditingkatkan, begitu sebaliknya.

The Supply FunctionPersamaan fungsi (formula) yang merepresentasikan kurva penwaran.

QxS = f(Px , PR ,W, H,) QxS = kuantitas (jumlah) penawaran barang X.

Px = harga barang X.

PR = harga produk subtitusi.

W = harga input (contoh; bahan baku, gaji pegawai, dst).

H = variabel lain yang mempengaruhi penawaran.

Inverse Supply Function

Mengetahui harga dari function of quantity supplied.

Contoh:

Supply FunctionQxs = 10 + 2Px Inverse Supply Function:

2Px = 10 + QxsPx = 5 + 0.5Qxs Producer Surplus

The amount producers receive in excess of the amount necessary to induce them to produce the good.

Market Equilibrium

Harga dimana terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.QxS = Qxd

Tidak ada shortage maupun surplus, juga steady-state.

Bila harga terlalu rendah:

Maka permintaan akan tinggi, sebaliknya penawaran akan rendah, terjadi shortage, sehingga akan menyebabkan harga menjadi naik, hingga menuju titik seimbang antara penawaran dan permintaan.

Bila harga terlalu tinggi:

Maka permintaan akan rendah, sebaliknya penawaran akan tinggi, terjadi surplus, sehingga akan menyebabkan harga menjadi turun, hingga menuju titik seimbang antara penawaran dan permintaan.

PRICE RESTRICTION (KEBIJAKAN HARGA)

Pada pasar bebas , harga ditentukan hanya oleh kekuatan pasar yaitu permintaan (konsumen) dan penawaran (harga). Kebijakan harga yang dibuat oleh pemerintah dapat mempengaruhi harga di pasar. Kebijakan harga yang ditetapkan oleh pemerintah meliputi:

Price ceilling

Merupakan harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menjual sebuah produk. Penambahan populasi manusia menyebabkan terjadinya peningkatan demand namun jumlah sumber daya untuk memenuhi demand tersebut jumlahnya terbatas sehingga ada pihak-pihak yang dirugikan karena tidak memperoleh sumber daya tersebut. Pihak yang punya kemampuan untuk membeli barang tersebut memperoleh kepuasan. Namun pihak yang tidak mampu memenuhi demand tersebut berusaha mempersuasi pemerintah agar meminta produsen menjual produk tersebut dengan harga yang lebih rendah. Harga yang ditetapkan inilah yang disebut price ceilling. Price ceilling ini lebih rendah dibanding equlibrium price. Karena harga lebih rendah maka sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, demand meningkat sedangkan supply menurun. Hal ini menyebabkan terjadinya shortage (tidak terpenuhinya semua kebutuhan). Adanya shortage ini, pihak produsen tak jarang menggunakan kekuatan produsen dalam pasar antara lain produsen hanya menjual produknya ke pelanggan. Misalnya produsen gasoline hanya menjual gasoline kepada pelanggan yang sering membelinya.

Price ceilling bagi orang-orang yang punya high opportunity tinggi dirugikan dengan adanya price ceilling ini. Harga rendah maka persaingan untuk mendapatkan barang tersebut tinggi. Mereka harus antri untuk mendapatkan barang tersebut. Bagi orang yang opportunity cost tinggi, mereka kehilangan sejumlah opportunity yang menghasilkan sejumlah uang. Sebagai contoh: pengusaha sibuk ingin membeli 15 gallon gasoline dengan harga Rp.1/gallon. Untuk mendapatkannya ia harus mengantri selama 3 jam. Dalam 3 jam tersebut ia sebenarnya dapat memperoleh uang sebesar Rp.5/jam dengan melakukan aktivitas di kantor. Secara eksplisit memang ia hanya membayar Rp.1 namum secara eksplisit ia membayar di atas price ceilling karena ia mengeluarkan non-pecuary price (akibat kehilangan opportunity) sebesar (3xRp.5) : 15 = Rp.1/gallon. Jadi sebenarnya ia membayar Rp.1+Rp.1 =Rp.2 (di atas price ceilling). Price floorPenetapan price floor untuk menjamin kelangsungan proses produksi (bagi produsen). Price floor merupakan harga terendah yang ditetapka pemerintah untuk suatu barang. Price floor ini lebih tinggi dibanding equlibrium price. Sesuai hukum permintaan dan penawaran ketika harga naik maka demand turun dan supply meningkat. Hal ini menyebabkan kelebihan produk. Dalam pasar bebas jika demand turun maka produsen dapat menurunkan harga, namun dengan adanya price floor tidak mungkin harga diturunkan karena bisa saja merugikan produsen. Oleh karena itu, surplus ini dibeli oleh pemerintah. Biasanya penetapan price floor terjadi pada upah karyawan (UMR), barang pertanian dan HPP (Harga Pokok Produksi).

COMPARATIVE STATIC ANALYSIS

Merupakan studi yang mempelajari bagaiman pengaruh perubahan demand dan supply terhadap perubahan equlibrium price dan quantity. Tidak ada memperhatikan pengaruh kebijakan harga yang ditetapkan ole pemerintah.

Comparative study analysis ini dapat dijadikan pertimbangan bagi manajer untuk mengambil keputusan. Dalam pengambilan keputusan, manajer harus jeli melihat big picture tentang pengaruh keadaan terkini yang dapat mempengaruhi supply dan price produk. Setelah diambil keputusan, manajer juga harus mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait seperti:

Apakah perlu menambah jumlah tenaga kerja jika ingin menambah supply Apakah perlu menambah raw material, bagaimana kualitasnya, ambil dari produsen mana dengan mempertimbangkan harga masing-masing produsen

Bagaimana strategi marketingnya dan sebagainya

CONTOH APLIKASI PENGGUNAAN ANALISIS DEMAND DAN SUPPLY DALAM MANAGER DECISIONS

Scenario 1

Dalam sebuah berita diberitakan bahwa harga bahan aktif X turun 5-8% dalam 6 bulan ke depan. Apa yang dapat kita lakukan jika perusahaan kita merupakan perusahaan tablet X?

Sebagai perusahaan tablet X kita mengambil kesempatan ini untuk memproduksi tablet karena bahan aktif turun (harga input turun). Maka perusahaan akan meningkatkan supply. Jika demand tetap dan supply meningkat maka kemungkinan akan terjadi penurunan harga (dari P0 menjadi P*) ( terjadi perubahan equlibrium price dan equlibrium quantity (dari A menjadi B). Karena adanya peningkatan supply manajer juga perlu memperhatikan berapa jumlah sumber daya yang harus dibeli, apakah perlu ada penambahan karyawan dan sebagainya.

Scenario 2

Apa yang akan dilakukan jika kita sebagai manajer perusahaan starch (bahan pengisi tablet)?Dengan adanya penambahan supply (produksi) tablet maka kebutuhan akan starch diperkirakan akan meningkat. Dengan anggapan supply (produksi) starch sama namun jumlah demand meningkat maka perusahaan kemungkinan akan menaikkan harga starch (dari P0 menjadi P1). Hal ini juga menyebabkan perubahan equlibrium price dan quantity (dari B ke A).

Market Demand Curve

Price

A B Terjadi peningkatan terhadap jumlah yang diminta, dalam hal ini dianggap faktor-faktor yang lain konstan dan hanya harga produk yang berpengaruh.

Dari gambar terlihat dengan harga yang sama, permintaan bisa naik yang disebabkan oleh faktor-faktor lain

Nilai customer surplus akan turun seiring dengan quantity yang diinginkan.

Price

Quantity

S

Harga tablet X

Kuantitas Tablet

A

B

Harga starch

Produksi starch

A

B

Price

Quantity

D0

D1

6

7

D0 to D1: Increase in Demand

Change in Demand

13

2-7

Price

Quantity

D

10

8

6

4

2

1 2 3 4 5

Consumer Surplus:The value received but notpaid for. Consumer surplus =(8-2) + (6-2) + (4-2) = $12.

Consumer Surplus: The Discrete Case

2-11

Change in Quantity Demanded

Price

Quantity

D0

4

7

6

A to B: Increase in quantity demanded

B

10

A

2-1

Price

Quantity

D0

D1

6

7

D0 to D1: Increase in Demand

Change in Demand

13

2-2