Ch 16

20
AUDITING THE PRODUCTION AND PERSONNEL SERVICES CYCLE Disusun Oleh : Biaini Neli Muna (12502030111098) Fita Ishfah Aini (125020301111007) Yogi Dwi S. (125020300111022) Ismie Dzakky F. (125020307111005) Ega Akmala El F. (125020307111055) Untuk Memenuhi Tugas Auditing II 2015 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

description

auditing 2

Transcript of Ch 16

Page 1: Ch 16

AUDITING THE PRODUCTION AND PERSONNEL SERVICES CYCLE

Disusun Oleh :

Biaini Neli Muna (12502030111098)

Fita Ishfah Aini (125020301111007)

Yogi Dwi S. (125020300111022)

Ismie Dzakky F. (125020307111005)

Ega Akmala El F. (125020307111055)

Untuk Memenuhi Tugas Auditing II

Dosen Pembimbing : Zulfikar Ismail, M.Ak., Ak.

2015

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Page 2: Ch 16

A. Substansi Dari Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Pengujian Substantif atas saldo persediaan

Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian yang dapat diterima untuk

pengujian rincian atas asersi-asersi persedian akan mencerminkan suatu hubungan terbalik

dengan penilaian resiko inheren, resiko pengendalian dan resiko prosedur analitis yang

relevan dan berkaitan dengan asersi-asersi itu.

1. Merancang Pengujian Substantif

Pengujian substantif yang mungkin dilakukan terhadap asersi-asersi saldo persediaan

dan tujuan atas saldo akun khusus yang berhubungan dengan asersi itu.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Prosedur Awal

a. Memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri dan menentukan

signifikansi harga pokok penjualan dan persedian bagi entitas.

b. Melakukan prosedur awal atas saldo dan catatan persediaan yang akan di

uji lebih lanjut.

Prosedur Analitis

a. Menelaah pengalaman dan kecenderungan.

b. Memeriksa analisis perputaran perputaran persediaan.

c. Menelaah hubungan saldo persediaan dengan aktivitas pembelian,

produksi, dan penjualan terakhir.

d. Membandingkan saldo persediaan dengan volume penjualan

Pengujian Rincian Transaksi

a. memvouching ayat jurnal

b. Menulusuri data

c. Pengujian pisah batas retur pembelian dan penjualan, perpindahan barang

melalui departemen pabrikasi dan penjualan.

Pengujian rincian saldo

a. Mengamati perhitungan fisik persediaan yang dilakukan klien.

b. Menguji akurasi klerikal daftar persediaan.

c. Menguji penetapan harga persediaan.

d. Mengkonfiormasi persediaan pada lokasi diluar entitas.

e. Memeriksa perjanjian dan kontrak Konsinyasi

Penyajian dan Pengungkapan

Page 3: Ch 16

a. Mengkonfirmasikan perjanjian pinjaman dan penggunaan persediaan.

b. Menelaah penyajian dan pengungkapan persediaan dalam konsep laporan

keuangan dalam menentukan kesesuaiannya dengan GAAP.

Merencanakan audit atas siklus jasa personalia

Siklus jasa personalia suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang

berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Kelompok transaksi yang utama

dalam sikus ini adalah transaksi penggajian.

a) Aktivitas pengendalian transaksi penggajian

Dokumen dan catatan yang umum dipakai adalah :

Otorasasi personalia.

Kartu Absen

Tiket Waktu

Register Penggajian

Rekening bank untuk biaya tenaga imprest

Cek gaji

Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja

SPT pajak gaji dan upah

File personalia karyawan

File induk data personalia

File induk penghasilan karyawan

b) Fungsi-fungsi dan pengendalian terkait

Pemrosesan transaksi pengajian melibatkan fungsi-fungsi pengajian berikut ini:

Memulai transaksi penggajian:

- Mengangkat karyawan

- Mengotorisasi perubahan gaji dan upah

Menerima jasa

- Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah

- Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu

Pembayaran gaji dan upah

- Membayar gaji dan upah beserta menjaga upah yang belum diambil.

- Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah

B. Pengujian Substantif Atas Saldo Gaji dan Upah

Page 4: Ch 16

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya resiko inheren untuk asersi eksistensi atau

kejadian serta penilaian atau alokasi yang berkaitan dengan transaksi pengajian.

a. Merancang pengujian substantif

Pengujian substantif yang spesifik atas saldo-saldo gaji dan upah dibatsi pada

prosedur berikut ini:

Menghitung kembali kewajiban dan upah akrual.

Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun.

Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham.

Memverifikasi kompensasi pejabat.

b. Risiko Inheren

Risiko inheren terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh

transaksi persediaan pada perusahaan pabrikasi dapat dinilai sebesar atau mendekati

maksimum karena alasan berikut :

1. Volume transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan yang mempengaruhi akun biasanya

tinggi, sehingga meningkatkan peluang terjadinya salah saji.

2. Seringkali terjadi masalah yang diperdebatkan seputar identifikasi, pengukuran, dan

alokasi biaya yang dapat dimasukkan dalam persediaan.

3. Sangat beragamnya jenis persediaan terkadang mengharuskan digunakannya prosedur

khusus untuk menentukan kuantitas persediaan.

4. Persediaan seringkali disimpan di berbagai lokasi, sehingga menambah kesulitan yang

berhubungan dengan penyelenggaraan pengendalian fisik terhadap pencurian dan

kerusakan.

c. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal

1. Lingkungan Pengendalian

Struktur organisasi harus mencakup pejabat yang bertanggungjawab atas

produksi secara keseluruhan. Sementara itu, filosofi dan gaya operasi manajemen harus

berperan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keputusan produksi dan

tingkat persediaan. Kebijakan dan praktek SDM juga harus dapat mempengaruhi penggunaan

dan pertanggungjawaban atas faktor-faktor produksi.

2. Penilaian Risiko

Manajemen harus memperhatikan risiko inheren dan merancang pengendalian

yang sesuai.

3. Informasi dan Komunikasi

Page 5: Ch 16

Sistem akuntansi untuk persediaan mencakup penggunaan akun pengendali dan

catatan pendukung seperti file produk atau file induk. Untuk perusahaan pabrikasi, ada

catatan terpisah untuk persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.

Aktivitas Pengendalian

Pemantauan Pengendalian

d. Mengembangkan Strategi Audit

Bagi banyak perusahaan persediaan pabrikasi merupakan proses inti, dan

kemampuan entitas untuk menghasilkan laba serta arus kas tergantung pada seberapa baik

proses pabrikasi tersebut dikelola. Pada saat mengaudit sebuah perusahaan pabrikasi, auditor

biasanya ingin memahami intensivitas modal dari proses pabrikasi. Suatu proses yang bersifat

padat modal, biasanya mempunyai jumlah biaya tetap yang signifikan yang memerlukan

volume yang cukup besar 3 Untuk menjamin profitabilitas. Pemahaman tersebut penting

dalam mengevaluasi kelayakan hasil keuangan yang dilaporkan

e. Pengujian Substantif atas Saldo Persediaan

Bagian ini berhubungan dengan pengujian substantif atas persediaan barang

dagang yang dibeli dan disimpan oleh pedagang grosir serta eceran dan juga persediaan

bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi yang dimiliki oleh perusahaan. Audit atas

saldo persediaan memerlukan perencanaan yang cermat dan investasi waktu, biaya, dan

upaya audit yang sangat substansial. Guna memastikan bahwa pemeriksaan ini efisien dan

efektif dalam mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi, harus dipertimbangkan secara

cermat penentuan tingkat resiko deteksi yang dapat diterima dan perancangan pengujian

substantif yang sesuai untuk asersi-asersi persediaan.

Adapun tahap-tahap dalam pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas saldo

persediaan adalah sebagai berikut :

a. Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian

b. Merancang pengujian substantif

Merancang pengujian subtantif terdiri dari :

Prosedur awal

Prosedur analitis

Pengujian rincian transaksi

i. Pengujian ayat jurnal atas akun persediaan

ii. Pengujian pisah-batas transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan.

Pengujian rincian saldo

Page 6: Ch 16

i. Mengamati perhitungan persediaan fisik klien : pengujian waktu, rencana

pengambilan persediaan, melakukan pengujian(persediaan ditentukan

dengan sampel statistik, mengamati persediaan awal, menguji harga

persediaan, menguji biaya persediaan manufaktur), mengkonfirmasi

persediaan pada lokasi di luar entitas, memeriksa perjanjian konsinyasi dan

kontrak.

ii. Estimasi akuntansi (mengamati persediaan klien dan mengulas laporan

pengendalian internal produksi)

C. Merencanakan Audit Atas Siklus Jasa Personalia

      Siklus jasa personalia merupakan suatu entitas yang menyangkut perstiwa dan

aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Jenis-jenis

kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam dan insenstif ( borongan ), komisi, bonus, opsi

saham, dan tunjangan karyawan ( misalnya asuransi kesehatan dan uang cuti ). Kelompok

transaksi yang utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian.

      Siklus jasa personalia saling berkaitan dengan dua siklus lainnya. Pembayaran gaji

dan upah serta pembayaran pajak gaji dan upah berhubungan dengan transaksi pengeluaran

kas dalam siklus pengeluaran. 

Tujuan Audit atas siklus jasa personalia

a. Tujuan Transaksi

• Occurence

Membuktikan keberadaan penggajian dan keterjadian transaksi yang berkaitan

dengan penggajian dan personalia yang dicantumkan di neraca. Dalam hal ini pengujian

ditujukan untuk membuktikan apakah beban gaji dan upah serta beban pajak penghasilan

yang tercatat di dalam neraca berhubungan dengan kompensasi untuk jasa yang diberikan

selama periode berjalan. Pengujian juga ditujukan untuk menguji apakah saldo kewajiban gaji

dan upah serta pajak penghasilan menunjukkan jumlah yang terutang pada tanggal neraca.

• Completeness

Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan

kelengkapan saldo utang gaji dan upah serta utang pajak penghasilan yang disajikan dalan

neraca. Audit atas siklus penggajian dan personalia dilakukan salah satunya adalah untuk

membuktikan apakah beban gaji dan upah serta beban pajak penghasilan yang tercatat

mencakup semua beban gaji dan upah serta beban pajak penghasilan yang terjadi untuk jasa

personalia selama tahun berjalan. Dalam hal saldo akun, audit ini bertujuan untuk

Page 7: Ch 16

membuktikan saldo utang gaji dan upah serta pajak penghasilan telah mencakup semua

jumlah yang terutang kepada personel dan lembaga pemerintah pada tanggal neraca.

Accuracy

Kompensasi karyawan, keuntungan serta beban pajak penghasilan telah dicatat dan

dihitung secara tepat

Cut off

Kompensasi karyawan, keuntungan serta beban pajak penghasilan telah dicatat pada

periode akuntansi

Classification

Kompensasi karyawan, keuntungan serta beban pajak penghasilan telah dicatat dan

diklasifikasikan pada laporan laba rugi

b. Tujuan Saldo

Existence

Completeness

Right and obligations

Valuation and allocation

c. Tujuan pengungkapan

Occurence and Right and obligations

Completeness

Classifications and understanability

Accuracy and valuation

Menggunakan Pemahaman Tentang Bisnis Dan Industri Untuk

Mengembangkan Strategi Audit

Waktu dan upaya audit yang dicurahkan untuk siklus jasa personalia akan bervariasi

dari satu industri ke industri lainnya. Audit jasa personalia merupakan hal yang sangat

penting bagi keberhasilan audit atas sebuah sekolah, karena 80% hingga 90% dari anggaran

tahunannya mungkin dihabiskan untuk jasa dan tunjangan personalia.

Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, penting bagi auditor untuk memahami :

1. Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas ( misalnya, apakah entitas bersifat

padat karya atau padat modal )

2. Sifat kompensasi , karena kompesasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang

berbeda dengan kompensasi gaji

3. Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi

saham, serta perjanjian pensiun

Page 8: Ch 16

Materialitas, Risko Bawaan, Dan Prosedur Analitis Pada Audit Personalia

1. Materialitas

Berdasarkan ISA 320 alinea 8:

Tujuan Auditor adalah menerakan secara tepat konsep materialitas dalam perencanaan dan

pelaksanaan audit

Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa personalia

biasanya merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-lembaga pendidikan, jasa

personalia pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama. Perkembangan yang pesat

pada perusahaan-perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja,

sehingga siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit yang

material. Di lain pihak, saldo rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu

signifikan, namun pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun

biasanya merupakan pengungkapan yang material.

2. Risko Bawaan (Inherent risk)

ISA 200.13:

Risiko bawaan adalah kerentanan asersi mengenai jenis transaksi, saldo akun atau

pengungkapan terhadap alah saji yang dapat bersifat material, secara terpisah/sendiri-

sendiri atatu secara tergabung/agregat dengan salah saji lainnya, sebelum memperhitunkan

pengendalian terkait

ISA 315.25

Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena kecurangan:

Tingkat laporn keuangan dan tngkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan

pnungkapan, sebagai dasar untk merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya.

Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus

personalia, karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada

majikannya jika mereka tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi

keberadaan atau keterjadian) merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi

pembayaran tenaga kerja bisa cukup tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan

upah kotor bisa berupa waktu dan atau jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa

menjadi masalah yang kompleks dan risiko bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian

bisa menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi

untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian atau pengalokasian,serta penyajian dan

pengungkapan.

Page 9: Ch 16

Contoh penilaian Risiko Bawaan

Sumber Risiko Implikasi Faktor Risiko Asersi

Imbalan bagian penjualan berupa komisi penjualan

Potensi penjualan fiktif, pencatatan penjualan dalam periode yang salah, manipulasi penjualan, upaya lain untuk mendapatkan bonus

Exixtence, Accuracy

Hubungan istimewa yang dirahasiakan

Pembayaran upah berlebih pada pegawai tertentu

Pervasive

Meminimalkan beban pajak

Mencatat beban gaji terlalu tinggi, jurnal umum tanpa otorisasi

Pervasive

3. Prosedur Analitis(Analytical Procedure)

Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial

seperti misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang

diperkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan

pernagkat lunak audit digeneralisasi, mengelompokkan pegawai berdasar kategori pegawai,

dan kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.

Contoh Prosedur analitis

PROSEDUR ANALITIS SALAH SAJI YANG MUNGKIN

Membandingkan saldo akun beban penggajian dengan tahun – tahun sebelumnya (disesuaikan dengan kenaikan tingkat upah dan kenaikan volume)

Salah saji akun beban penggajian

Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai persentase dari penjualan dengan tahun – tahun sebelumnya

Salah saji tenaga kerja langsung dan persediaan

Membandingkan beban komisi sebagai persentase dari penjualan dengan tahun – tahun sebelumnya

Salah saji beban komisi dan kewajiban komisi

Membandingkan beban pajak penggajian sebagai persentase dari gaji dan upah dengan tahun – tahun sebelumnya (disesuaikan dengan perubahan tarif pajak

Salah saji beban pajak penggajian dan kewajiban pajak penggajian

Membandingkan akun pajak penggajian akrual dengan tahun – tahun sebelumnya

Salah saji pajak penggajian akrual dan beban pajak penggajian

4. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal

ISA 315.29

Page 10: Ch 16

Jika auditor sudah menetukan adanya risiko signifikan, auditor wajib memperoleh

pemahaman mengenai pengendalian entitas, termasuk kegiatan pengendalian yang relevan

dengan risiko tersebut.

Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian

internal dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan

pengendalian mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas

masalah personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau

tenaga kerja, atau kepada manajer SDM atau personalia. Departemen SDM biasanya

bertanggung jawab atas otorisasi pengangkatan personel dan mengotorisasi pembayaran gaji,

upah, serta tunjangan. Dewan direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan bentuk-bentuk

kompensasi pejabat lainnya. Departemen yang mungkin secara signifikan terlibat dalam

pemrosesan transaksi gaji dan upah meliputi pencatatan waktu, penggajian, serta kantor

bendahara.

Aktivitas pemantauan yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup umpan balik

dari karyawan mengenai masalah pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah mengenai

masalah pelaporan serta pembayaran pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian

gaji dan upah oleh auditor internal, dan pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite audit.

Aspek struktur pengendalian yang harus diperhatikan auditor adalah :

a. Lingkungan pengendalian

Sangat dipengaruhi sistem perekonomian yang berlaku. Dalam menerapkan

sistem penggajian ini dipengaruhi oleh kesepakatan kerja dengan organisasi buruh

setempat. Dalam masalah penggajian ini manager personalia menghadapi masalah

yang sangat pelik karena pada dasarnya transaksi tenaga kerja terjadi setiap saat

bersamaan dengan operasinya perusahaan.

b. Sistem akuntansi

Mencerminkan proses penanganan transaksi penggajian dalam operasi

perusahaan. Auditor harus memahami sistem yang digunakan untuk menangani

transaksi jasa-jasa tenaga kerja beserta aspek pengendaliannya

c. Prosedur pengendalian

Menghendaki pelaksanaan lima aspek kategorisasi sistem pengendalian intern

dalam operasi perusahaan. Kelima kategori tersebut adalah otorisasi yang memadai,

dokumen dan buku-buku catatan, pemisahan tugas, akses kendalian dan pengecekan

oleh pihak yang independent

Page 11: Ch 16

5. Preliminary Audit Strategic

Pengujian substantif fokus pada pengujian atas transaksi dan pengujian atas saldo

pada tanggal interim. Pada akhirnya, pengujian harus dilakukan mengenai keuntungan,

pengungkapan rencana pensiun, dan opsi saham.

D. Aktivitas Pengendalian-Transaksi Penggajian

Dokumen dan Catatan yang Lazim

Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta mencatat

mencatat transaksi penggajian :

a. Otorisasi personalia

b. Kartu absen/clock card

c. Tiket waktu/time ticket

d. Register penggajian

e. Rekening bank untuk penggajian imprest

f. Cek gaji

g. Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja

h. SPT pajak gaji dan upah

i. File personalia karyawan

j. File induk data personalia

k. File induk penghasilan karyawan

Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait

Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi penggajian berikut :

a. Memulai transaksi penggajian yang mencakup

- Mengangkat karyawan

- Mengotorisasi perubahan gaji dan upah

b. Penerimaan jasa, mencakup :

- Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu

c. Pencatatan transaksi penggajian, mencakup :

- Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah

d. Pembayaran gaji dan upah, mencakup :

- Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum diambil

- Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah

Substansi dari siklus produksi dan jasa personalia

Pengujian Substantif atas saldo persediaan

Page 12: Ch 16

Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian yang dapat diterima untuk

pengujian rincian atas asersi-asersi persedian akan mencerminkan suatu hubungan terbalik

dengan penilaian resiko inheren, resiko pengendalian dan resiko prosedur analitis yang

relevan dan berkaitan dengan asersi-asersi itu.

a. Merancang Pengujian Substantif

Pengujian substantif yang mungkin dilakukan terhadap asersi-asersi saldo persediaan

dan tujuan atas saldo akun khusus yang berhubungan dengan asersi itu.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

- Prosedur Awal

a) Memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri dan menentukan

signifikansi harga pokok penjualan dan persedian bagi entitas.

b) Melakukan prosedur awal atas saldo dan catatan persediaan yang akan di

uji lebih lanjut.

- Prosedur Analitis

a) Menelaah pengalaman dan kecenderungan.

b) Memeriksa analisis perputaran perputaran persediaan.

c) Menelaah hubungan saldo persediaan dengan aktivitas pembelian,

produksi, dan penjualan terakhir.

d) Membandingkan saldo persediaan dengan volume penjualan

- Pengujian Rincian Transaksi

a) memvouching ayat jurnal

b) Menulusuri data

c) Pengujian pisah batas retur pembelian dan penjualan, perpindahan barang

melalui departemen pabrikasi dan penjualan.

d) Pengujian rincian saldo

e) Mengamati perhitungan fisik persediaan yang dilakukan klien.

f) Menguji akurasi klerikal daftar persediaan.

g) Menguji penetapan harga persediaan.

h) Mengkonfiormasi persediaan pada lokasi diluar entitas.

i) Memeriksa perjanjian dan kontrak Konsinyasi

- Penyajian dan Pengungkapan

a) Mengkonfirmasikan perjanjian pinjaman dan penggunaan persediaan.

b) Menelaah penyajian dan pengungkapan persediaan dalam konsep laporan

keuangan dalam menentukan kesesuaiannya dengan GAAP.

Page 13: Ch 16

Merencanakan audit atas siklus jasa personalia

Siklus jasa personalia suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang

berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Kelompok transaksi yang utama

dalam sikus ini adalah transaksi penggajian.

Aktivitas pengendalian transaksi penggajian

Dokumen dan catatan yang umum

a. Otorasasi personalia.

b. Kartu Absen

c. Tiket Waktu

d. Register Penggajian

e. Rekening bank untuk biaya tenaga imprest

f. Cek gaji

g. Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja

h. SPT pajak gaji dan upah

i. File personalia karyawan

j. File induk data personalia

k. File induk penghasilan karyawan

Fungsi-fungsi dan pengendalian terkait

Pemrosesan transaksi pengajian melibatkan fungsi-fungsi pengajian berikut ini:

Memulai transaksi penggajian:

a) Mengangkat karyawan

b) Mengotorisasi perubahan gaji dan upah

Menerima jasa

a) Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah

b) Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu

Pembayaran gaji dan upah

a) Membayar gaji dan upah beserta menjaga upah yang belum diambil.

b) Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah

E. Pengujian Substantif Atas Saldo Gaji dan Upah

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya resiko inheren untuk asersi eksistensi atau

kejadian serta penilaian atau alokasi yang berkaitan dengan transaksi pengajian.

1) Merancang pengujian substantif

Pengujian substantif yang spesifik atas saldo-saldo gaji dan upah dibatsi pada

prosedur berikut ini:

Page 14: Ch 16

1. Menghitung kembali kewajiban dan upah akrual.

2. Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun.

3. Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham.

4. Memverifikasi kompensasi pejabat.