CETAK BIRU TEORI KOMUNIKASI · teori •Cultural Approach to Organizations Theory Dramatism Theory...

34

Transcript of CETAK BIRU TEORI KOMUNIKASI · teori •Cultural Approach to Organizations Theory Dramatism Theory...

  • PRIBADI

    ◦ Buatlah abstrak penelitian untuk teori• Cultural Approach to Organizations Theory

    Dramatism Theory

    ◦ Kumpulkan soft copy paling lambat H-1 sebelumwaktu perkuliahan

    ◦ Hard copy dikumpulkan pada hari H perkuliahan

  • KELOMPOK

    ◦ Buatlah makalah dan presentasi untukteori

    • Cultural Approach to Organizations TheoryDramatism Theory

    ◦ Kumpulkan soft copy paling lambat H-1 sebelum waktuperkuliahan

    ◦ Hard copy dikumpulkan pada hari H perkuliahan

  • Functional Perspective on Group Decisions Making

    Randy Hirokawa & Dennis Gouran(Objective Theory- Cybernetics Tradition &

    Socio Psychology Tradition)

  • Rancy Hirokawa dan Dennis Gouran percaya bahwa interaksikelompok memiliki efek positif pada pengambilankeputusan.

    Hirokawa mencari solusi yang berkualitas ; sementaraGouran menginginkan keputusan yang tepat.

    Perspektif fungsional menentukan komunikasi seperti apayang harus dilakukan untuk membuat keputusan bersamayang paling efektif.

  • Hirokawa dan Gouran menggambarkan analogi antarasistem biologis dengan kelompok kecil.

    Pengambilan keputusan kelompok harus memenuhi empatpersyaratan tugas untuk mencapai keputusan berkualitastinggi.

    Tugas tugas tsb merupakan fungsi yang perlu dilakukanuntuk pengambilan keputusan yang efektif – itulahsebabnya dinamakan perspektif fungsional.

    Fungsi #1 : analisis masalah

    Fungsi #2 : penentuan tujuan

    Fungsi #3 : identifikasi alternative

    Fungsi #4 : evaluasi karakteristik negative dan positif

  • Anggota kelompok harus memperhatikan kondisi saat inisecara realistis

    Kesalahpahaman situasi bertambah ketika anggotakelompok membuat keputusan akhir mereka.

    Contoh paling jelas dari analisis masalah yang salah adalahkegagalan untuk mengenai potensi ancaman

    Anggota kelompok harus menentukan sifat, luas dankemungkinan penyebab masalah

  • Suatu kelompok perlu menetapkan kriteria untuk menilaisolusi yang diusulkan.

    Jika kelompok gagal memenuhi ini, kemungkinan keputusanakan didorong oleh kekuatan atau semangat anggotakelompok dibanding alasan rasional pengambilankeputusan.

    Tanpa tujuan yang pasti untuk memfokuskan diskusimereka, sulit bagi anggota kelompok untuk mengetahuiapakah mereka membuat keputusan yang tepat.

  • Hirokawa dan Gouran menekankan pentingnya menyusunsejumlah alternative yang layak untuk dipilih.

    Kelompok perlu mengidentifikasi tindakan yang akandiambil

  • Anggota kelompok harus menguji manfaat dari setiapalternative yang mereka identifikasi terhadap kriteria yangmuncul dalam fungsi penetapan tujuan

    Beberapa anggota dalam kelompok bertugasmengidentifikasi karakteristik pilihan pilihan yangmenguntungkan.

    Sementara beberapa anggota yang lainnya dalam kelompokbertugas mengidentifikasi karakteristik pilihan pilihan yangmerugikan.

  • Awalnya, mereka berpikir bahwa tidak ada satu fungsitunggal yang lebih penting daripada fungsi yang lain.

    Hirokawa menemukan kelompok2 yang berhasilmenyelesaikan masalah yang sangat sulit biasanyamengambil jalan pengambilan keputusan bersama.

    Penelitian menunjukkan bahwa evaluasi konsekuensinegative dari solusi alternative sejauh ini adalah yang palingpenting untuk memastikan keputusan yang berkualitas.

    Selama kelompok mencakup semua fungsi, urutan prioritasfungsi yang diambil bukan masalah utama.

    Meskipun demikian, kelompok2 yang berhasilmenyelesaikan masalah sulit, seringkali mengambil jalurpengambilan keputusan bersama, analisis masalah,penetapan tujuan, identifikasi alternative, dan evaluasikarakteristik positif dan negative.

  • Kearifan lokal (konvensional) menunjukkan bahwapercakapan merupakan saluran dimana informasi mengalirdiantara anggota kelompok.

    Interaksi verbal memungkinkan anggota untuk berbagi danmengumpulkan informasi, menangkap dan memperbaikikesalahan dan saling mempengaruhi.

    Ivan Steiner mengklaim bahwa produktivitas kelompokaktual sama dengan produktivitas potensial dikurangikerugian akibat proses.

    Komunikasi adalah yang terbaik ketika itu tidakmenghalangi atau mengubah aliran ide secara bebas.

    Sebaliknya, Hirokawa percaya bahwa diskusi kelompokmenciptakan realitas sosial untuk pengambilan keputusan.

  • Hirokawa dan Gouran menguraikan tiga jenis komunikasidalam kelompok pengambilan keputusan.

    Promosi - interaksi yang menarik perhatian pada salah satudari empat fungsi pengambilan keputusan.

    Disruptif - interaksi yang mengurangi kemampuankelompok untuk mencapai empat fungsi tugas.

    Counteractive - interaksi yang memfokuskan kembali padakelompok.

    Sejak sebagian besar komunikasi terganggu, pengambilankeputusan kelompok yang efektif tergantung pada pengaruhjenis counteractive

  • Bersikap skeptis (ragu2) terhadap pendapat pribadi❑ Kelompok sering meninggalkan jalur rasional karena upaya persuasive

    dari anggota kelompok yang percaya dri lainnya.

    ❑ Intuisi yang tidak mendapat dukungan, tidak dapat dipercaya

    Enam langkah proses berpikir reflektif John Dewey❑ Kenali gejala penyakit

    ❑ Diagnosis penyebab penyakit

    ❑Menetapkan kriteria untuk kesehatan

    ❑ Pertimbangkan kemungkinan perbaikan

    ❑ Tes untuk menentukan solusi mana yang akan bekerja

    ❑ Terapkan atau tentukan solusi terbaik

    Empat fungsi dari Hirokawa dan Gouran mereplikasi langkahno 2 sampai no 5 pemikiran John Dewey. Untuk menangkallogika yang salah, pertegas proses dengan cermat.

  • Jurgen Habermas menyarankan proses kelompok rasionalyang melaluinya seorang individu dapat menentukan benardan salah❑Menjadi etis berarti bertanggung jawab

    ❑ Orang orang dalam budaya/komunitas tertentu dapat menyetujui hal2baik yang ingin mereka capai dan seiring waktu membangun kearifantentang cara mencapainya.

    ❑ Orang yang melakukan suatu tindakan harus siap untuk membahas apayang dia lakukan dan mengapa dia melakukannya di forum terbuka.

    ❑ Habermas membayangkan situasi pidato yang ideal dimana pesertabebas untuk mendengarkan alasan dan berbicara pikiran mereka tanpatakut kendala atau kontrol (Public Sphere)

    ❑ Tiga syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan public sphere :

    1. Persyaratan akses untuk semua pihak yang terkena dampak

    2. Persyaratan argumen untuk mencari tahu kebaikan bersama

    3. Persyaratan pembenaran atau consensus universal

  • Meskipun perspektif fungsional adalah salah satu dari 3teori terkemuka dalam komunikasi kelompok kecil, namunteori ini hanya berfokus pada rasionalitas pengambilankeputusan.

    Stohl dan Homes mengemukakan bahwa kecuali para ahliteori mengadopsi pendekatan kelompok bonafid, teorinyatidak relevan untuk sebagian besar keputusan kelompokdalam kehidupan nyata.

    Dalam situasi otentik ini, banyak anggota dalam kelompokmemiliki peran yang tumpang tindih, memiliki kepentingandalam keputusan yang mereka buat dan biasanyabertanggung jawab kepada pemimpin atau manajer di luarkelompok.

  • Stohl dan Homes menekankan bahwa sebagian besarkelompok kehidupan nyata memiliki sejarah pengambilankeputusan sebelumnya dan tertanam dalam organisasi yanglebih besar.❑Mereka menganjurkan menambahkan fungsi historis yang mengharuskan

    kelompok untuk berbicara tentang bagaimana keputusan masa laludibuat.

    ❑Mereka juga menyarankan fungsi kelompok yang memuaskan, ketikaanggota membahas pihak-pihak terkait yang tidak hadir dalam prosespengambilan keputusan

    Baru-baru ini, Gouran telah menimbulkan keraguan tentangkegunaan perspektif fungsional untuk semua kelompokkecil.❑ Ini bermanfaat bagi anggota untuk memenuhi empat fungsi yang

    dipersyaratkan hanya ketika mereka membahas pertanyaan kebijakan.

    ❑ Kelompok yang membahas pertanyaan tentang fakta, dugaan, atau nilaimungkin tidak menemukan fungsi yang diperlukan relevan.

    ❑ Ruang lingkup perspektif fungsional lebih terbatas daripada yangdiyakini sebelumnya.

  • Symbolic Convergence TheoryErnest Bormann

    (Objective Theory- Socio Psychology Tradition & Rhetoric Tradition)

  • Diilhami hasil riset dari Robert Bales mengenai komunikasiyang terjadi dalam kelompok kelompok kecil (1950)

    Fokus penelitian Bales adalah prilaku anggota kelompokterkait cara mereka mengakomodasi informasi yang merekaterima dan menggunakannya untuk membuat suatukeputusan dalam kelompok.

    Namun dalam prosesnya, ditemukan hal menarik, yakniadanya kecenderungan anggota kelompok untuk berbagicerita guna mengurangi ketengangan dalam kelompok.

    Cerita cerita tersebut ternyata berfungsi mengurangiketegangan dalam kelompok, bahkan mampu meningkatkankesolidan (kohesifitas) kelompok.

    Cerita cerita itu bisa berupa : lelucon, ritual, kisah,perumpamaan atau hanya sekedar permainan kata kata.Fenomena ini diberi istilah Fantasy Theme (tema Fantasi)

  • Gagasan Fantasy Theme inilah yang direplikasi Bormanndalam skala yang lebih luas sehingga memunculkanSymbolic Convergence Theory (SCT).

    Penelitian2 Bormann menggunakan SCT sebagai landasanteoritisnya dan Fantasy Theme Analysis (FTA) sebagaimetodenya dengan fokus pada kohesivitas dan budayakelompok, pengambilan keputusan dalam kelompok, kartunpolitik, hingga kampanye politik.

    SCT dibangun dari kerangka berpikir bahwa manusiamerupakan homo narrans “Manusia saling bertukarnarasi/cerita untuk menggambarkan pengalaman/ realitassosialnya”.

    Homo narrans merupakan prinsip dasar bahwa manusiaadalah social storyteller, berbagi fantasi, kemudianmembangun kesadaran kelompok dan menciptakan realitassosial (shared reality)

  • SCT merupakan teori umum tentang fenomena pertukaranpesan yang memunculkan kesadaran kelompok danberimplikasi pada hadirnya makna, motif dan perasaanbersama.◦ Teori ini berusaha menerangkan bagaimana orang2 secara kolektif

    membangun kesadaran simbolik bersama melalui proses pertukaranpesan.

    ◦ Kesadaran simbolik yang terbangun menyediakan makna, emosi danmotif bagi kumpulan individu yang terlibat.

    ◦ Sekumpulan individu ini dapat berasal dari kelompok orang yang salingmengenal dan berinteraksi dalam jangka waku yang relative lama atauindividu2 yang tidak saling mengenal dan memiliki cara yang berbedadalam menafsirkan lambing yang digunakan.

    ◦ Tapi kemudian mereka saling berkomunikasi sehingga terjadikonvergensi yang pada gilirannya menciptakan realitas simbolikbersama.

  • Konvergensi (penyatuan) adalah suatu cara dimana duniasimbolik pribadi dari dua atau lebih individu saling bertemu,saling mendekati satu sama lain kemudian salingberhimpitan (overlap).

    Simbolik adalah kecenderungan manusia memberikanpenafsiran dan menanamkan makna pada berbagailambang, tanda, kejadian yang tengah dialami atau bahkantindakan yang dilakukan manusia.◦ Manusia adalah symbols users yakni manusia menggunakan simbol

    dalam komunikasi secara umum dan dalam story telling (bercerita).Lewat simbol2 inilah, manusia saling mempertemukan pikiran mereka.Ketika pikiran saling bertemu, bergerak kearah penggunaan sistemsimbol yang sama, timbul saling pengertian diantara orang yang terlibat.

    ◦ Pengertian inilah yang menjadi dasar terciptanya kesadaran bersamatentang hal yang diperbincangkan.

  • Pertama, realitas diciptakan melalui komunikasi◦ Dalam hal ini komunikasi menciptakan realitas melalui pengaitan antara

    kata kata yang digunakan dengan pengalaman atau pengetahuan yangdiperoleh.

    Kedua, makna individual terhadap simbol dapat mengalamikonvergensi (penyatuan) sehingga menjadi realitas bersama.◦ Realitas yang dipahami dalam teori ini adalah narasi/cerita2 yang

    menerangkan bagaimana sesuatu harus dipercayai oleh orang yangterlibat didalamnya. Cerita tersebut semula diperbincangkan dalamkelompok, kemudian disebar dalam lingkungan masyarakat yang lebihluas.

  • SCT dibangun dengan melandaskan pada gagasan bahwaanggota kelompok harus bertukar fantasi untuk dapatmembentuk kelompok yang kohesif.

    Fantasi disini merujuk pada cerita, satire, perumpamaan,kenangan masa lalu, pengalaman atau lelucon yang memilikimuatan emosi.◦ Mencakup peristiwa2 masa lalu anggota kelompok

    ◦ Kejadian2 yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang

    Karena konsep Fantasi menjadi kata kunci dalam SCT,Bormann kemudian meyebut metode untukmengoperasionalkan teorinya dengan istilah Fantasy ThemeAnalysis (Analisis Tema Fantasi)

  • Fantasy Theme/ tema Fantasi◦ Isi pesan yang didramatisasi yang memicu rantai fantasi

    ◦ Miller (2002) dramatisasi pesan –dpt berupa lelucon, analogi, permainankata2, cerita dsb- yang memompa semangat berinteraksi.

    ◦ Dramatisasi pesan TIDAK termasuk peristiwa yang terjadi “saat ini dandisini”, karena peristiwa tsb tidak memiliki muatan imaginative.

    Fantasy Chain/ rantai Fantasi◦ Pesan yang didramatisasi berhasil mendapat tanggapan dari partisipan

    komunikasi dan akhirnya meningkatkan intensitas dan kegairahanpartisipan komunikasi dalam berbagi fantasi yang berkembang makaterjadilah rantai fantasi.

    ◦ Ketika rantai fantasi tercipta, tempo percakapan menjadi meningkat,antusiasme partisipan muncul, dan terjadi peningkatan empati danumpan balik diantara partisipan komunikasi

  • Fantasy Type/jenis Fantasi◦ Tema2 fantasi yang berulang, dan dibicarakan pada situasi lain, karakter

    lain, dan latar yang lain, namun dengan alur cerita yang sama.

    ◦ Trenholm (1986) jenis fantasi adalah kerangka narasi yang bersifat umumyang terkait dengan masalah/ pertanyaan tertentu. Misalnya pertanyaan“Kamu kan tahu watak ketua kita? Buat apa pake rapat segala, toh hasilnyakita sudah tahu.”

    ◦ Orang yang telah berinteraksi dalam jangka waktu lama, memiliki yangNamanya symbolic cue/ petunjuk simbolis yang mengarah pada insidejoke yang hanya bisa dipahami oleh anggota2 dalam kelompok itu sendiri.

    ◦ Cth : jenis fantasi yang seringkali digunakan partai Demokrat di USA untukmenyerang partai Republik dianggap sebagai partai konservatif, digerakanoleh dan untuk kepentingan perusahaan2 besar serta tidak berpihak padaburuh dan rakyat miskin.

  • Rhetorical Vision/Visi retoris

    ◦ Tema2 fantasi telah berkembang dan melebar keluar darikelompok yang mengembangkan fantasi tersebut padaawalnya.

    ◦ Karena perkembangan tersebut maka tema2 fantasitersebut menjadi fantasi masyarakat luas dan membentuksemacam rhetorical community.

    ◦ Misal : pada pemerintahan soeharto, ada berbagai tema2fantasi yang kemudian berkembang menjadi visi retoris,misalnya tinggal landas. Yang sering diplesetkan menjaditinggal kandas oleh kelompok yang tidak tergabung dalamkomunitas retoris tsb.

  • 4 elemen pokok dalam tema fantasi :

    ◦ Tokoh2 yang terlibat

    Pahlawan, penjahat dan pemain pendukung lainnya

    ◦ Alur cerita (plot)

    Rangkaian cerita yang dikembangkan dan tindakan2 apa yangdilakukan

    ◦ Latar (scene)

    Lokasi, aspek sosio kultural yang dalam latar

    ◦ Agen penentu kebenaran cerita (sanctioning agents)

    Sumber2 yang akan melegitimasi kebenaran cerita

  • Dari segi konteks komunikasi, SCT merupakan teori umumyang dapat diterapkan dalam berbagai konteks komunikasi

    ◦ Komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, maupun massa

    Dari segi praktikal, SCT dapat diterapkan dalam berbagaibidang

    ◦ Komunikasi politik, komunikasi pemasaran, keluarga, Pendidikan

    ◦ Komunikasi politik

    SCT digunakan untuk menentukan strategi politik seorang calonpresiden/ satu partai politik ttt.

    ◦ Secara tradisional, SCT lebih banyak digunakan untukmenganalisa proses komunikasi dalam konteks kelompok sptaktivitas pembuatan keputusan dlm kelompok, budaya kelompok,identitas dan identifikasi kelompok hingga kohesivitas kelompok.

    ◦ SCT diaplikasikan melalui penelitian terkait rhetorical visionslewat media massa. Cth : rhetorical vision masalah virus Corona diindonesia

  • Jelaskan evaluasi terhadap symbolic convergence theorymenurut griffin :

    ◦ Dari tataran kriteria obyektifitas sebuah teori

    ◦ Dari tataran kriteria humanistic sebuah teori

    Jawaban diketik, masukkan onedrive pribadi dan beri nama file“Evaluasi SCT menurut Griffin” bisa dalam bentuk word ataupun pdf.

    Jawaban paling lambat ditunggu sampai jam 18.00