cerpen hd(1)

download cerpen hd(1)

of 3

Transcript of cerpen hd(1)

Penantian RioKring kring.. jam weker di kamar Rio berbunyi. Karena bunyinya yang begitu nyaring Rio pun terbangun dari tidur lelapnya. Hooam, masih jam tiga, tidur lagi ah. Kata Rio dengan setengah sadar. Rio pun kembali tertidur. Padahal niat awalnya Rio sengaja bangun jam tiga untuk belajar karena besok pagi akan diadakan ulangan harian, tapi apa daya mata tak bisa diajak kompromi. Jjjdeerr.. Rio bangun, udah jam berapa ini, mau sekolah nggak kamu ini. Dasar pemalas teriak ibu Rio sambil membanting pintu kamar Rio. Iya bu, udah bangun nih jawab Rio dengan suaranya yang masih parau. Astaga, jam 6, mana belum shalat subuh, mati aku kata Rio panik. Rio segera ke kamar mandi untuk mengambil wudhu lalu shalat subuh, Nggak apa apalah telat. Mending telat kan daripada nggak? ucap Rio menenangkan diri.Sesudah shalat Rio langsung berlari lagi ke atas tempat tidur sibuk mencari benda kecil yang biasa kita sebut handphone. Berharap ada pesan dari si dia ternyata Yah, nggak ada sms keluh Rio. Tiba tiba, tittittit..suara nada sms dari handphone Rio. Dengan ligat Rio segera membuka pesan yang masuk di handphonenya Xl axiata, sial. Kirain dari sasa umpat Rio kesal.Sudah beberapa hari ini tidak ada kabar dari Sasa. Padahal Rio sangat rindu dengan Sasa kekasihnya, maklumlah hubungan Sasa dan Rio dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh atau biasa di sebut LDR. Sasa pacar Rio sedang menuntut ilmu di luar kota. Jadi mereka berdua sangat jarang ketemu, palingan waktu libur panjang pas Sasa pulang baru mereka berdua bisa ketemuan.Oh astaga Rio terkejut ketika ia melihat jam dan sudah menunjukan pukul setengah tujuh. Rio segera mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Rio bersekolah di salah satu SMA yang cukup bagus di kotanya, Rio juga termasuk siswa berprestasi di sekolah, dia selalu menjadi juara kelas. Walaupun dia pacaran tapi itu tidak pernah mengganggu konsentrasi belajarnya, malahan pacaran dijadikannya motivasi untuk lebih semangat lagi belajar. Rio banyak belajar dari Sasa, dulu waktu SMP Sasa dan Rio satu sekolah, jadi sering belajar bareng gitu. Bukan hanya itu, dulu Rio ketua kelas di kelasnya sedangkan Sasa adalah sekretarisnya. Mereka ditunjuk oleh walikelas mereka. Beberapa bulan menjalani tugas tersebut, mereka menjadi dekat dan akhirnya mereka jadian. Si Sasa yang memulai pendekatan melalui suatu jejaring sosial yang marak beredar sekarang. Tapi hubungan jarak jauh harus dijalani oleh mereka berdua.***Teng teng teng bel pulang sekolah pun berbunyi, seluruh siswa bersorak kegirangan, begitu pun dengan Rio. Rio segera memacu sepeda motornya untuk pulang ke rumah. Di perjalanan menuju rumah, dia melihat orang yang sedang berjalan bersama pacarnya. Dia teringat masa-masanya ketika sebelum LDR-an. Mereka sering jalan berdua semasa dulu, tiap jam mereka pasti berdua. Akhirnya Rio sampai di rumah. Sesampainya di rumah, Rio langsung bergegas untuk melepas sepatunya tanpa memakirkan motor dengan baik. Dia bergegas menuju kamar hanya untuk melihat handphonenya kembali, tetapi dia tetap tidak mendapatkan balasan dari Sasa.Tit.tit.tit terdengar suara klakson mobil. Ternyata itu ayahnya Rio. Rio pun bergegas untuk turun dan menuju teras depan, dia ingat kalau motornya belum terparkir dengan sempurna. Ayah, maaf ayah ucap Rio. Lain kali parkir dulu yang benar, baru bermain ya kata ayah Rio kesal. Iya, ayah balas Rio menunduk. Rio pun menuju kamarnya kembali. Dia mengganti baju dengan baju main meski hari ini Rio tidak berniat untuk bermain diluar rumahnya. Dia hanya ingin bermain dengan laptopnya. Sambil bermain dengan laptopnya, dia selalu melihat handphonenya yang berada tepat disamping laptopnya. grrrrr.. grrrrrrrr handphone Rio bergetar. Rio sangat senang. Tapi sayang, yang dia dapatkan bukan pesan dari Sasa melainkan dari operator kembali. Berhubung besok libur, Rio berencana untuk begadang malam ini.Ria berencana untuk menelfon Sasa malam ini. Dia sengaja menelfon malam-malam. Dia menunggu kedua orang tuanya terlelap, agar mereka tidak tahu kalau Rio sedang menelfon Sasa. Tapi apa yang Rio harapkan itu tidak sesuai dengan kenyataan, Telfon Rio yang pertama tidak di angkat oleh Sasa, begitu pula yang kedua. Pada telfon Rio yang kelima, Sasa menolak atau me-reject telfon Rio. Rio pun mulai kesal dengan tingkah Sasa tersebut, ia sedih mengapa tingkah kekasihnya menjadi aneh belakangan ini. Apa yang membuat Sasa menjadi begini? Tanya Rio sedih dalam hati. Rio pun mencoba untuk menenangkan diri dan akan dicobanya kembali esok hari.***Hari ini, Rio ada janji untuk kerja kelompok bersama temannya. Seperti biasa, sebelum dia beranjak dari kasurnya, Rio selalu melihat handphonenya. Tapi yang ia dapat masih sama dengan hari hari sebelumnya, tak ada kabar dari Sasa. Wajah Rio pun murung tiap hari tanpa kabar dari Sasa sang kekasih.Kerja kelompok pun selesai. Rio pun mengambil keputusan untuk berkeliling keliling kota untuk melepas letih dan penat. Setelah sekian lama dia berkeliling, Rio pun pulang kerumah. Baru beberapa menit di rumah, handphone Rio berdering, Rio mendapatkan sms dari Sasa. Rio sangat senang akhirnya Sasa mau menghubunginya kembali. Rio lalu membuka sms tersebut. Tapi wajah Rio yang semula ceria membahana berubah menjadi murung. Ternyata isi sms sasa tidak sesuai harapan Rio. Rio, bukannya aku tidak mau menghubungimu, bukannya aku tidak sayang sama kamu, bukannya aku tidak mau pacaran lagi sama kamu. Jujur, aku masih sangat sayang sama kamu. Tapi, sekarang aku ingin focus untuk belajar. Aku tidak mau orang tuaku kecewa. Mereka sudah rela relain untuk menyekolahkan aku jauh-jauh. Jadi aku minta maaf ya Rio, mungkin hubungan kita harus berakhir sampai disini hati Rio hancur ketika membaca pesan dari kekasihnya itu, tanpa pikir panjang Rio langsung membalas sms Sasa. Kenapa? Kenapa kamu harus bilang seperti itu? Apakah hubungan kita ini tidak bisa dilanjutkan lagi? balas Rio, tanpa menunggu lama balasan dari Sasa pun segera datang Rio, kamu harus tahu, sekarang nilaiku anjlok. Aku tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku. Ingat jodoh pasti akan bertemu di suatu saat nanti. Aku akan selalu berkomunikasi denganmu kok. Aku janji balas Sasa. Wajah Rio terlihat sangat kecewa, Rio pun akhirnya menyetujui permintaan Sasa Baiklah Sasa. Aku tidak mau nanti kamu hancur karena aku, ya sudah kalau itu yang kamu mau, mungkin ini yang terbaik untuk kita balas Rio dengan raut wajah sangat sedih dan dengan mata berkaca-kaca. Kamu jangan sedih ya. Oh iya, aku ga rela kalau kamu punya pacar lain. Tunggu aku ya. Nanti kalau kita udah sukses berdua, kita lanjutkan hubungan kita ini ya, sekarang kita berteman. Janji ya Rio balasan dari sasa. Iya, Sasa. Janji Rio menutup nutupi wajah kecewanya itu pada Sasa. Rio tidak mau Sasa bersedih, dia ingin Sasa selalu tersenyum di tiap hari-harinya.***Rio pun melewati hariharinya sendiri tanpa sasa. Seperti janjinya pada Sasa, dia masih berkomunikasi dengan Sasa. Dahulu Rio yang tidak mau berteman dengan perempuan, kini akrab dengan teman perempuan sekelasnya. Dahulu Rio adalah orang yang pendiam, tapi sekarang dia orang yang banyak omong. Sekarang Rio lebih banyak memiliki teman.Tapi ada satu hal yang membuatnya kecewa, ia kehilangan prestasi, Rio tidak lagi menjadi peringkat kelas. Rio sangat kecewa dengan hal itu. Namun ia tak lantas putus asa, ia terus mencoba untuk berprestasi dengan sering mengikuti berbagai ajang perlombaan meski ia sering kurang beruntung. Rio terus mencoba, hingga suatu waktu ia berhasil menjadi peserta olimpiade sains tingkat nasional cabang kimia. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan.***6 tahun sudah berlalu, kini Rio sudah lulus dari perkuliahannya di Universitas Diponegoro, dia mengambil fakultas teknik jurusan teknik kimia sesuai dengan bidangnya sewaktu SMA. Sekarang dia sudah bekerja menjadi direktur di salah perusahaan. Tetapi sayang, dia harus kehilangan komunikasi dengan Sasa dikarenakan ketika dia kuliah handphonenya di copet oleh orang yang tidak dikenal.Suatu hari terjadi hal yang tidak menyenangkan menimpa Rio. Kecelakaan menimpa Rio ketika Rio dalam perjalanan menuju kantor. Rio menjadi korban tabrak lari mobil pribadi tak dikenal hingga ia tak sadarkan diri, tubuhnya berlumuran darah. Rio pun segera dilarikan ke rumah sakit oleh orang orang di sekitar tempat kejadian untuk segera mendapat pertolongan.1 hari Rio koma di ruang Intensive care Unit dan akhirnya ia sadarkan diri. Ketika ia membuka matanya, ia melihat sesosok wanita cantik yang sedang memeriksa tubuhnya. Ia melihat perempuan itu sudah tak asing lagi di matanya. Ya, itu Sasa. Sasa adalah seorang dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tempat Rio dirawat. Dia lulusan terbaik di Fakultas Kedokteran auniversitas Indonesia.Setelah Rio pulih, mereka merencanakan untuk mengakhiri masa lajang mereka. Akhirnya mereka menikah dan bahagia.

SEKIAN