CEROBONG(CHIMNEY/STACK)

A. DEFINISI CEROBONG

Cerobong adalah suatu elemen bangunan berbentuk bulat atau persegi

yang digunakan sebagai sistem pengeluaran untuk mengalirkan udara, gas,

asap pada bangunan. Gas panas dialirkan dari stove, furnace, tempat

pembakaran menuju ke muara luar (pada suhu udara luar). Cerobong asap

biasanya vertikal untuk memastikan bahwa aliran gas panas dapat keluar

dengan lancar, menarik udara ke dalam pembakaran. Ruang di dalam cerobong

asap disebut flue. Cerobong asap dapat ditemukan pada bangunan, lokomotif

uap dan kapal. Pada umumnya cerobong asap pada kapal atau lokomotif

disebut funnel.

Cerobong yang tinggi digunakan untuk meningkatkan penarikan udara

untuk pembakaran dan untuk mendispersi polutan dalam gas buang untuk

wilayah yang lebih besar sehingga mengurangi konsentrasi polutan sesuai

dengan batasan peraturan. Cerobong asap dapat dibuat berbentuk bulat dan segi

empat. Umumnya bentuk yang banyak digunakan ialah bentuk bulat untuk pipa

keluar dan untuk tangkapan asap dibuat segi empat bagian tampak atas

trapesium bagian tampak samping.

B. SEJARAH

Penduduk Roma menggunakan tabung di dalam tembok untuk menarik

asap keluar dari toko roti tetapi cerobong asap sesungguhnya baru muncul di

Eropa utara pada abad ke-12. Industri cerobong asap menjadi umum pada akhir

abad 18. Contoh cerobong paling awal yang masih ada terdapat di

Conisborough Keep, Yorkshire.

Cerobong asap secara tradisional telah dibangun dari batu bata, baik

berukuran bangunan kecil dan besar. Awal cerobong asap adalah sebuah

konstruksi batu bata sederhana. Kemudian cerobong asap yang dibangun

dengan menempatkan batu bata disekitar ubin. Untuk mengontrol downdrafts

ventilasi caps (sering disebut pot cerobong) dengan berbagai desain kadang-

kadang ditempatkan di bagian atas cerobong asap.

Pada abad kedelapan belas dan kesembilan belas, metode yang digunakan

untuk mengekstrak bijih memproduksi dalam jumlah besar asap beracun. Di

Inggris Utara, cerobong asap sering lebih dari 3 km panjang, yang biasanya

berujung di cerobong vertikal pendek.

C. PRINSIP KERJA CEROBONG

Asap hasil pembakaran memiliki suhu tinggi/panas. Karena suhu tinggi,

maka massa jenis udara tersebut kecil. Udara yang massa jenisnya kecil mudah

terapung alias bergerak ke atas. Prinsip bernoulli mengatakan bahwa jika laju

aliran udara tinggi maka tekanannya menjadi kecil, sebaliknya jika laju aliran

udara rendah, maka tekanannya besar. Bagian atas cerobong berada di luar

ruangan. Adanya angin yang bertiup di bagian atas cerobong, sehingga tekanan

udara di sekitarnya lebih kecil. Di dalam ruangan tertutup tidak ada angin yang

bertiup, sehingga tekanan udara lebih besar. Karenanya asap digiring ke luar

lewat cerobong (udara bergerak dari tempat yang tekanan udaranya tinggi ke

tempat yang tekanan udaranya rendah).

Tekanan udara di luar cerobong lebih besar sehingga udara untuk

pembakaran masuk melalui cerobong dan flue gas panas keluar. Masuk dan

keluarnya gas pembakaran ke dalam cerobong dibagi menjadi dua sistem,

yaitu:

1. Natural Draft Chimney, sistem masuk dan keluarnya udara udara

pembakaran dan flue gas secara alamiah.

2. Sistem yang menggunakan bantuan fan/blower untuk proses pengeluaran

flue gas dan pemasukan udara pembakaran.

Ketika batu bara, minyak, gas alam, kayu atau bahan bakar lainnya dibakar

dalam kompor, oven, perapian, boiler air panas atau tungku industri, gas-gas

produk panas pembakaran yang terbentuk disebut gas buang. Gas buang

pembakaran dalam cerobong atau tumpukan jauh lebih panas dari luar udara

ambien yang menyebabkan bagian bawah kolom vertikal gas buang panas

untuk memiliki yang tekanan lebih rendah dari tekanan di bagian bawah kolom

yang sesuai dari udara luar. Tekanan tinggi di luar cerobong asap adalah

kekuatan pendorong yang menggerakkan udara pembakaran yang diperlukan

ke dalam zona pembakaran dan juga bergerak gas buang dan keluar dari

cerobong asap. Gerakan atau aliran udara pembakaran dan gas buang itulah

yang disebut "konsep natural draft", "ventilasi alami" , "efek cerobong asap",

atau "efek stack" .

Gambar-1 Konstruksi Cerobong Udara

D. KLASIFIKASI CEROBONG

D.1. Cerobong Batu Bata

Karena massa dan kapasitas termal dari perapian batu, kami

merekomendasikan mereka pada pabrik dibangun perapian, asalkan mereka

sepenuhnya di dalam rumah. cerobong asap Masonry harus hati-hati sesuai

liners pembakaran, dengan sendi asap yang dekat dan bergabung dengan

mortar tahan api. Permukaan lapisan dalam harus halus, dengan kelebihan

mortar dihapus. Tahan api tanah liat dan stainless steel UL / KLP yang

ditampilkan adalah semua jaringan diterima. Anda dapat memotong akses

untuk cleanout dari cerobong asap di genteng vertikal pertama.

D.2. Narutal Draft Chimney

Bila batu bara, minyak, gas alam, kayu atau bahan bakar lainnya dibakar

dalam kompor, oven, perapian, boiler air panas atau tungku industri, gas-gas

produk panas pembakaran yang terbentuk disebut gas buang. Mereka

umumnya habis gas ke udara ambien luar melalui cerobong asap atau industri

tumpukan gas buang (kadang-kadang disebut sebagai cerobong asap).

Gas buang pembakaran dalam cerobong atau tumpukan jauh lebih panas

dari luar udara ambien dan karenanya kurang padat dibandingkan udara

ambien. Yang menyebabkan bagian bawah kolom vertikal gas buang panas

untuk memiliki yang lebih rendah tekanan dari tekanan di bagian bawah kolom

yang sesuai dari udara luar. Bahwa tekanan tinggi di luar cerobong asap adalah

kekuatan pendorong yang menggerakkan udara pembakaran yang diperlukan

ke dalam zona pembakaran dan juga bergerak gas buang dan keluar dari

cerobong asap. Bahwa gerakan atau aliran udara pembakaran dan gas buang

disebut "natural draft / konsep", "ventilasi alami" , "efek cerobong asap", atau

"efek stack" . Yang lebih tinggi tumpukan, semakin draft atau rancangan yang

dibuat. Ada dapat kasus hasil yang menurun: jika tumpukan terlalu tinggi

dalam hubungannya dengan panas yang dikirim keluar dari stack, gas buang

dapat dingin sebelum mencapai puncak cerobong asap. Kondisi ini dapat

mengakibatkan penyusunan miskin, dan dalam hal peralatan pembakaran kayu,

pendinginan gas sebelum keluar dari cerobong asap dapat menyebabkan

kreosot untuk menyingkat dekat bagian atas cerobong asap. Kreosot bisa

membatasi keluar gas buang dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

Merancang cerobong asap dan tumpukan untuk memberikan jumlah yang

benar natural draft atau rancangan melibatkan faktor desain nomor, banyak

yang memerlukan metode trial-and-error yg berulang-ulang.

Sebagai yang pertama kira "pendekatan", persamaan berikut dapat

digunakan untuk memperkirakan rancangan alam / draft laju alir dengan

mengasumsikan bahwa massa molekul (yaitu, berat molekul) dari gas buang

dan udara eksternal adalah sama dan bahwa tekanan gesekan dan kerugian

panas dapat diabaikan:

dimana:

Q = Draft cerobong / draft laju alir, m³ / s

A = Cross-sectional area cerobong, m² (asumsi memiliki silang konstan-

bagian)

C = Koefisien debit (biasanya dianggap 0,65-0,70)

g = percepatan gravitasi , 9,807 m / s ²

H = Tinggi cerobong, m

T i = Rata-rata suhu di dalam cerobong asap, K

T e = Temperatur udara luar, K.

Menggabungkan dua aliran ke cerobong: A t + A f <A, di mana t = 7,1 inci 2

adalah daerah aliran minimum yang diperlukan dari tangki pemanas air dan A f

= 19,6 inci 2 adalah daerah aliran minimum dari tungku dari pemanasan pusat

sistem.

E. MASALAH DAN PERAWATAN CEROBONG

E.1 Masalah Pada Cerobong

Masalah karakteristik cerobong asap adalah mereka mengembangkan

deposit dari kreosot pada dinding struktur bila digunakan dengan kayu sebagai

bahan bakar . Simpanan dari zat ini dapat mengganggu aliran udara dan lebih

penting, mereka mudah terbakar dan dapat menyebabkan bahaya kebakaran

cerobong asap jika deposito terbakar di cerobong asap. Oleh karena itu,

direkomendasikan - dan di beberapa negara bahkan wajib - yang cerobong

diperiksa setiap tahun dan dibersihkan secara teratur untuk mencegah masalah

ini. Batu (bata) cerobong asap juga telah terbukti sangat rentan untuk runtuh

selama gempa bumi . Pemerintah berwenang perumahan di kota-kota yang

rawan gempa seperti San Francisco dan Los Angeles sekarang

merekomendasikan membangun rumah baru dengan stud-cerobong asap

berbingkai sekitar logam. Pengaku atau tegap cerobong asap batu tua tidak

terbukti sangat efektif dalam mencegah kerusakan atau cedera dari gempa

bumi.. Sekarang mungkin untuk membeli "faux-bata" fasad untuk menutupi

struktur ini cerobong modern.

Liners telah standar dalam konstruksi baru selama bertahun-tahun, tapi

mereka kurang struktur lama batu yang belum dikembalikan dan diperbarui.

liners Tile membantu menjaga gas buang di mana mereka berada. Mereka

mengisolasi bahan bangunan yang mudah terbakar dari panas tinggi, dan

mereka mencegah kreosot dan lainnya dengan produk dari pembakaran dari

merembes melalui pori bata dan adukan semen.

Masalah lainnya termasuk " spalling "bata, di mana air merembes ke

dalam batu bata dan kemudian membeku, keretakan dan mengelupas bata dan

melonggarkan segel mortir.

Selain itu, ada juga masalah yang timbul pada cerobong yakni masalah

yang menyebabkan cerobong menjadi kotor. Hal ini terjadi karena adanya

Creosote dan jelaga Stockholm. Creosote dan jelaga Stockholm merupakan

produk sampingan alami dari pembakaran bahan bakar, disimpan di bagian

dalam cerobong atau pipa buang sebagai lapisan lengket yang solid, hitam yang

sangat mudah terbakar. Hal ini perlu dibersihkan secara teratur dari cerobong

atau pipa buang. Untuk menggunakan bahan bakar efisien, menjaga panas

pembakaran, dan menyediakan lebih banyak oksigen.

E.2. Perawatan Cerobong dan Penyapuannya.

1. Flueways dalam pipa cerobong asap dan asap harus dibersihkan secara

teratur untuk semua jelaga dan menghindari memblokir perapian. Ini akan

memakan waktu minimal dua kali setahun, sebaiknya sebelum musim

pemanasan untuk memverifikasi bahwa cerobong asap tidak diblokir oleh

sarang burung dan juga sebagai contoh di akhir musim pemanasan untuk

mencegah jelaga sisanya di perapian selama periode aktif.

2. Ketika, dengan fasilitas baru yang flueways harus diperiksa minimal

setiap bulan, sehingga siklus pembersihan tepat dapat ditentukan menggunakan

perangkat. Risiko deposito tar berat dan jelaga secara signifikan meningkat

ketika bahan bakar dibakar tidak cocok, yang dapat menyebabkan kebakaran

atau kerusakan korosi pada cerobong.

3. Menyapu dengan kuas dan batang adalah satu-satunya metode

pembersihan disarankan, karena bahan-bahan lain seperti mortir di flues tua,

batu bata yang longgar atau sarang burung, dll bisa memblokir sebuah buang.

Untuk alasan kimia atau vakum pembersih cerobong asap tidak dapat

direkomendasikan sebagai alternatif untuk menyapu. Beberapa pembersih

kimia dapat menimbulkan korosi logam di cerobong dan alat. Menyapu kuas

harus dibuat dari bulu dan mencocokkan dari diameter yang sesuai untuk

pembuangan yang sedang menyapu. Mereka juga harus dilengkapi dengan bola

tip atau wheelboss berlari bebas untuk mencegah gesekan atau kerusakan

lapisan buang, terutama di belokan.

4. Seperti direkomendasikan oleh Standar Inggris semua cerobong harus

diperiksa setiap tahunnya untuk tanda-tanda seperti memakai flashings,

dukungan, terminal dan setiap daerah lainnya yang terkena cerobong asap,

sehingga perbaikan dapat dilakukan jika perlu.

5. Jika pada suatu saat atau uap asap yang terlihat atau yang dicurigai

lolos dari unit atau cerobong asap, sebaiknya berhenti menggunakan peralatan

yang terhubung langsung dengan bahan bakar. Jangan gunakan perangkat atau

membakar bahan bakar apapun sampai instalasi telah diperiksa dan lulus

sebagai aman.