CERMAT MENGELOLA MODAL USAHA - bogasari.com 194.compressed.pdf · ISSN 1412-2170...

20
ISSN 1412-2170 Edisi193TahunXII/2013 MITRA MediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung WACANA LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, [email protected],www.bogasari.com,@KreasiBogasari CERMAT MENGELOLA MODAL USAHA KirimanGRATISdari: PT ISM Tbk. bogasari �our mills PORTODIBAYAR/TAXEPERCUE Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2013 Berlaku:s.d.31Desember2013

Transcript of CERMAT MENGELOLA MODAL USAHA - bogasari.com 194.compressed.pdf · ISSN 1412-2170...

ISSN 1412-2170

Edisi193TahunXII/2013

MITRAMediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung

WACANA

LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, [email protected],www.bogasari.com,@KreasiBogasari

CERMAT MENGELOLA MODAL USAHA

KirimanGRATISdari:PT ISM Tbk. bogasari �our millsPORTODIBAYAR/TAXEPERCUE

Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2013Berlaku:s.d.31Desember2013

Jendela

Wacana Mitra * Edisi 193/Tahun XII/2013

Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card): Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap

informasi BMC akan disampaikan melalui SMS.

PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Pembina: Hans R. Aditio, P. Soegiono D, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan, Penanggungjawab: Beatrix Sudibyo, Pemimpin Redaksi: M.R. Pamungkas Redaksi: Louis M. Djangun, Rudianto Pangaribuan, Kontributor: Effendi Lie; Ahmad Hadiyanto; Uluan DP. Manurung; J .M. Qayyuum; Roy Hudiana, Sylvia, Joko Pramono, Josaphat S. Wijaya, Julius Ronadi, Suhaeli Ali. Desain & Lay-out: Melcky. Sekretariat, & Distribusi: SME Relations Department Alamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, PO. Box 2000 JKU 14013. Telp : (021) 43900170-174, Fax : (021) 43920049, e-mail: [email protected], http//www.bogasari.comDISTRIBUSI TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN

SajianUtama .................................................... 4-9Pemasaran...........................................................12InfoBogasari.......................................................13Tips ......................................................................... 14Resep ..................................................................... 15Serba-serbi ............................................................ 16InfoBMC ................................................................ 18

Berbekal pendidikan yang rendah dan tidak ada ketrampilan sama sekali, Nono Suyono meninggalkan kampung halamannya menuju Cirebon, tidak pernah membayangkan mau kerja apa. Namun seiring dengan pahitnya pengalaman hidupnya, lama-lama tertarik untuk berdagang mi, dan sukses

Dalam dunia usaha yang penuh dengan persaingan, membuat produk yang baik saja tidak cukup. Perlu ada merek yang menarik dan citra, serta identitas yang jelas

Pembaca yang budiman, bulan Agustus ini negara kita tercinta Republik Indonesia, genap 68 tahun kemerdekaan. Mari kita berdoa agar negara

dan bangsa ini mendapat berkah dan lingdungan-Nya, maju dan terbebas dari masalah-masalah yang dapat mengganggu iklim usaha.

Tentunya dengan semangat yang berkobar-kobar, Wacana Mitra hadir dengan ajakan kepada pembaca untuk bersama-sama dengan seluruh unsur yang terlibat dalam usaha membangun semangat. Kita berharap bahwa dengan motivasi dan semangat yang tinggi, produktivitas akan meningkat. “DIRGAHAYU NEGARA DAN BANGSA INDONESIA”, Tumbuh dan berkembang UKM Indonesia.

Pada bulan Agustus ini juga kita merayakan kemenangan setelah selama sebulan penuh kita diberi kesempatan untuk melakukan interospeksi diri. mengingatkan bahwa bukan hanya masalah duniawi saja yang perlu ditekuni, tetapi marilah sejenak kita mengucap syukur atas segala karunia dan segala kelancaran usaha kita. SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, 1 SYAWAL 1434 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah atas usaha kita. Amin. M

Dari Ciamis, Menaklukan Cirebon dengan Mi ......... Hal. 10

Pembiayaan modal adalah kegiatan mengumpulkan

uang dengan membe-rikan sebagian dari kepemilikan

dalam sebuah usaha

Merek, Citra dan Identitas Usaha ........ Hal. 16

Mengenal Sumber Modal ........... Hal. 7

Sajian Utama

Edisi193/TahunXII/2013* Wacana Mitra

Kecuali ada sesuatu hal yang luar biasa, sulit dibayangkan, bagaimana sebuah usaha bisa

berdiri dan berjalan dengan baik, tan-pa modal berupa uang.

Kita mungkin pernah mende-ngar kisah seorang pengusaha yang katanya, mampu mendirikan dan

Memaksimalkan Modal UsahaIbaratalirandarahpadamanusia,modalberupauangmerupakanfaktoryangsangatmenentukanperkembangansebuahusaha.Karenaitu,pengelolaannyaharusmaksimal.

mengembangkan usaha, dengan “modal dengkul”.

Tapi, dalam realitas usaha, modal berupa uang nyaris tak bisa dihindari keberadaannya. “Modal dengkul” sebe-tulnya cenderung hanya sebatas istilah, untuk menggambarkan kegigihan dan kepiawaian pengusaha, dalam menge-

lola modal uang yang jumlahnya ter-batas.

Memang benar, bahwa keberhasil-an sebuah usaha tidak semata-mata ditentukan oleh besar-kecilnya modal yang tersedia. Tak sedikit perusahaan yang didukung dengan modal besar, tiba-tiba terjerembab dalam jurang kebangkrutan. Sebaliknya, perusa-haan yang bermodal pas-pasan, jus-tru mampu berkembang. Salah satu kuncinya adalah, bagaimana modal tersebut dikelola.

Pengelolaan modal, sederhananya, memang soal mengatur jumlah uang yang berputar dalam kegiatan usaha. Tapi, dalam praktiknya, tidak seseder-hana itu. Sebab, kegiatan usaha tidak bergerak lurus di jalur bebas ham-batan. Selalu ada lika-liku, yang mun-cul di luar dugaan atau perencanaan. Misalnya, kenaikan harga bahan-baku yang terjadi secara mendadak, dan se-bagainya.

Karena itu, sekali lagi, jangan se-kali-kali menganggap remeh soal pe-ngelolaan modal. (pam)

Foto: antaranews.com

Sajian Utama

Wacana Mitra * Edisi 193/Tahun XII/2013

Sebagai faktor yang sangat vital dalam sebuah usaha, pengelo-laan modal harus mendapat per-

hatian besar. Jika terjadi salah pengelo-laan, akibatnya bisa fatal. Ba-nyak kasus terjadi, perusahaan sekala UKM yang sedang berkembang, tiba-tiba terjerembab ke dalam jurang kebang-krutan, karena gagal mengelola modal dengan baik.

Pada umumnya pengusaha kecil, mengelola keuangan usahanya cen-derung hanya mengandalkan ingatan dan kebiasaan saja. Tidak ada catatan pembukuan, yang sederhana sekali pun. Kalau toh ada, catatan itu dibuat sekadarnya, dalam arti tidak bisa dija-dikan sebagai alat untuk melihat po-sisi keuangan “termasuk modal” yang sebenarnya.

Selain tidak ada catatan pembu-kuan yang baik, uang perusahaan dengan uang pribadi (keluarga) ber-campur jadi satu. Si pengusaha hanya merasa perlu untuk menyisihkan dana untuk kebutuhan rutin, seperti pengadaan bahan baku dan berbagai biaya lainnya.

Selebihnya, bisa “dicomot” be-gitu saja, ketika ada keperluan lain, meskipun tidak ada hubungannya sama sekali dengan kegiatan usaha, dan jumlahnya cukup besar. Tidak ada penetapan modal cadangan se-

cara khusus. Akibatnya, ketika terjadi sesuatu yang di luar dugaan, seperti kenaikan harga bahan baku, si peng-usaha jadi kelabakan. Semuanya dilakukan dalam keadaan darurat dan tak terencana. Jika keadaan ini terus berjalan sampai tak terkendali, bisa berujung pada kebangkrutan.

Tapi, tentu saja, banyak juga peng-usaha kecil menengah yang mampu mengelola keuangan dan permo-dalannya dengan baik. Sebut saja Asep Purnama, peng-usaha kulit lumpia dari Bandung, yang memulai usaha-nya pada

1999 ini, sejak awal sudah penerapkan pembukuan secara tertib. Kendati modal awalnya cuma Rp 300 ribu, yang digunakan investasi alat, serta modal kerja.

Mengontrol Perkembangan Usaha, dengan Pengelolaan Modal

Tidak peduli besar atau kecil, modal sebuah usaha harus dikelola dengan baik. Dengan begitu, perkembangan usaha bisa dikontrol dan direncanakan secara tepat.

Sajian Utama

Edisi193/TahunXII/2013* Wacana Mitra

Asep juga sangat ketat memisah-kan uang untuk keperluan perusa-haan dengan uang untuk keperluan pribadinya. Dengan pembukuan yang jelas, dia bisa dengan mudah meman-tau perkembangan usahanya. Misal-nya, apakah keuntungan yang sudah ditetapkan, tercapai atau tidak.

Dari laba yang diperoleh, Asep menyisihkan dana cadangan, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Artinya jika terjadi sesuatu yang sifatnya darurat, modal tetap aman.

Di samping bisa mengetahui ke-adaan usahanya, sistem pembukuan yang rapi juga sangat membantu untuk melakukan perencanaan pe-ngembangan.

Kalau kita tahu keadaan keuangan perusahaan, kita pun bisa mengukur langkah pengembangan yang bisa di-lakukan. Mengelola modal juga harus dilakukan dengan hati-hati, terlebih misalnya setelah keuntungan yang bisa diperoleh, terpangkas oleh kena-ikan harga bahan baku dll.

Untuk menjalankan kegiatan usaha seyogyanya juga harus me-nyiapkan dana cadangan, misalnya besarnya 50 persen dari modal kerja, sebagai antisipasi jika tiba-tiba ada keadaan darurat.

Rachmadi seorang pengusaha kue bolang-baling di daerah Purwokerto, mengaku sudah merasakan manfaat lain dari penerapan pembukuan yang dilakukannya. Di samping bisa me-mantau keadaan usahanya, juga sa-ngat membantu dalam memperoleh kredit dari bank, untuk menambah modal.

Lima tahun lalu, dia sudah mendapatkan kredit dari bank untuk membeli peralatan. Bahkan, bulan lalu, jumlah kredit yang diperolehnya

jauh lebih besar lagi, yang antara lain digunakan untuk modal investasi. Pengalaman berhubungan dengan bank, menurut Rachmadi, makin meningkatkan kesadarannya untuk menerapkan pembukuan secara ketat, serta menggunakan dana secara e�sien, sebab, ada beban harus meng-angsur kredit. Menurutnya sebelum mengajukan kredit, harus dihitung dulu. Misalnya, berapa pengeluaran investasi, berapa peningkatan omset dan keuntungan.

Memanfaatkan PemasokUntuk memenuhi kebutuhan

modal, ada cara yang tergolong cukup unik, yaitu memanfaatkan hubungan baik dengan perusahaan pemasok bahan baku untuk dijadikan sebagai sumber pendanaan modalnya. Tentu saja dengan syarat kita harus dapat dipercaya.

Cara ini bisa dilakukan dengan sistem Co Branding, yaitu untuk in-vestasi pengadaan sarana tertentu seperti gerobak, bisa dihemat. dengan meminta perusahaan pemasok mem-bantu sebagian biaya pembuatan gerobak, dengan “imbalan” pencan-tuman logo perusahaannya di badan gerobak. Tentunya penampilan gero-bak itu harus bagus dan menarik.

Namun, untuk dapat menggaet dukungan dari pemasok, tidak bisa begitu saja, perlu waktu pendekatan untuk membangun kepercayaan ke-pada mereka, terutama hal-hal yang berhubungan dengan masalah keuan-gan. Di samping itu, pemasok pun ha-rus perusahaan yang cukup besar.

Dengan berbagai langkah yang di-lakukannya mudah-mudahan, mampu melakukan e�siensi dengan nilai yang sangat berarti. (pam)

Sumber yang paling nyata dari modal adalah individu yang memulai usaha dan memberikan kontribusi

tabungan pribadi, penjualan rumah atau aset lainnya. Ke�ka ins�tusi yang memberikan pinjaman �dak memberi-kan semua modal yang dibutuhkan, maka ini balik kembali kepada individu tersebut, untuk menanggung beberapa risiko dengan memberikan komitmen keuangan untuk usaha tersebut.

Keuntungan dari pembiayaan modal termasuk :- Tidak ada bunga yang harus dibayar.- Dana ini �dak harus dikembalikan

segera.- Semakin �nggi modal dapat mening-

katkan kemampuan untuk menarik penanam modal dan pemberi pin-jaman yang berpotensi.

- Meningkatkan modal mungkin akan memperbaiki �ngkat kredit usaha dengan supplier.

Pembiayaan modal adalah kegiatan

mengumpulkan uang dengan membe-

rikan sebagian dari kepemilikan dalam

sebuah usaha. Pihak yang ikut menanamkan

modal biasanya menuntut pembagian laba (atau

rugi) dari sebuah usaha, dan mempunyai komitmen

keuangan terhadap perusahaan tersebut.

Sajian Utama

Wacana Mitra * Edisi 193/Tahun XII/2013

- Biasanya memberikan �ngkat flek-sibilitas dan kontrol yang luas kepada manajemen.

Berikut ini adalah beberapa sumber yang mampu memberikan bantuan modal:a. Penanam Modal Individu

Penanam modal secara individu mungkin adalah keluarga, teman atau individu lainnya yang �dak menuntut bunga, investasi yang �nggi dan yang �dak mengambil peran ak�f dalam suatu usaha. Beberapa penanam modal biasanya �dak pernah diam dan ingin memegang peran ak�f dalam mengelola usaha, untuk melindungi investasi mereka. Karena itu, pihak manajemen harus berha�-ha� dalam membuat kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.b. Rekan Kerja

Seorang rekan kerja adalah individu

yang membantu kontribusi keuangan, membuat keputusan, membagi risiko dan keuntungan (atau kerugian) dari suatu usaha, berdasarkan beberapa kesepakatan yang telah disetujui syarat dan kondisinya oleh kedua belah pihak. Seorang rekan kerja dapat menjadi aset pen�ng untuk keselamatan usaha, ke�-ka ia memberikan nilai yang baik kepada sebuah usaha dengan memberikan modal tambahan maupun beberapa bentuk keahlian lainnya.c. Modal Ventura

Perusahaan modal ventura mem-berikan pendanaan modal, biasanya untuk pengusaha berisiko besar yang mempunyai potensi. Walaupun banyak dari mereka yang mempunyai keinginan investasi dan filosofi yang berbeda, sebagian besar perusahaan modal ventura adalah :- Menyediakan uang kepada sebuah

usaha untuk berpar�sipasi dalam

Mengenal Sumber Modal

modal (sebagian kepemilikan, biasa-nya kurang dari 49%)

- Biasanya memerlukan perwakilan un-tuk duduk di dewan direksi.

- Mencari usaha dengan manajemen yang sehat dan mempunyai komitmen keuangan yang �nggi.

- Mencari prospek pertumbuhan usaha �nggi.

- Mengharapkan pengembalian yang berar� dari investasinya.

- Berharap untuk mencairkan investa-sinya dengan pendapatan yang be-rar� pada lima atau sepuluh tahun mendatang. Beberapa modal ventura mungkin juga mencari pengembalian yang lebih cepat dari itu.

Mencari Bantuan PinjamanDalam pengembangan usaha, ban-

tuan pinjaman bukanlah hal yang tabu. Bahkan, hal itu kadang sudah menjadi keharusan.

Sajian Utama

Edisi193/TahunXII/2013* Wacana Mitra

membuk�kan, bahwa usaha tersebut akan membangkitkan bagian pen�ng dari biaya ak�va melalui bantuan modal ke�ka pemberi pinjaman hanya membiayai sebagian persen dari nilainya.

B. Pinjaman operasi-Pendanaan modal kerja.

Ini adalah pinjaman jangka pendek (biasanya kurang dari satu tahun), dan ditujukan untuk memberikan modal kerja tambahan (dana diinvestasikan dalam bentuk kas, piutang usaha, persediaan dan ak�va lancar lainnya), untuk memenuhi kebutuhan biaya operasi sehari-hari. Sebagian besar bank ingin, bahwa usaha tersebut menyiapkan dana sendiri paling sedikit 30% dan beberapa kejadian menginginkan paling sedikit 10% dari jumlah pinjaman disimpan di bank.

Pinjaman operasi untuk pendanaan modal kerja, bentuknya terdiri dari:1. Pendanaan Persediaan:

Yaitu pinjaman yang diberikan terhadap persediaan usaha, dengan an�sipasi penjualan di masa menda-tang. Sebagian besar ins�tusi pemberi pinjaman, hanya akan memberikan bantuan kepada persediaan yang kuat dan terjamin pada 50% (atau

Mulai kapan seorang pengusaha sudah layak mencari pinjaman atau hutang, untuk mengembangkan usaha? Jawabnya, sangat rela�f. Tapi, minimal, ke�ka usahanya telah mempunyai cukup modal dan manajemennya berjalan dengan baik, dan sudah beroperasi dengan sukses untuk lebih dari dua tahun.

Pendanaan dengan hutang adalah suatu kesepakatan untuk menerima suatu kredit, kondisi dan syarat dengan pembayaran bunga dan uang pokok di masa depan sudah terjadwal. Hutang adalah uang yang dipinjam oleh perusahaan. Karena pemberi pinjaman �dak mendapatkan pembagian keun-tungan usaha seper� penanam modal, mereka harus mengembalikan bunga, apakah usaha tersebut mendapatkan laba atau �dak.

Ada beberapa perbedaan bentuk hutang yang tersedia dalam usaha. Karena itu, sangatlah pen�ng bahwa pihak manajemen mengevaluasi semu-anya, sebelum mengambil keputusan yang terbaik untuk situasi tertentu. Ke�ka menentukan hal ini, pihak manajemen harus mengingat beberapa peraturan dasar dalam menggunakan hutang:

- Membiayai operasi sehari-hari (mo-dal kerja) dengan pinjaman jangka pendek.

- Membiayai ak�va tetap jangka pan-jang dengan pinjaman yang jangka waktunya lebih panjang atau hipotek.

Keuntungan dari hutang adalah:- Laba �dak perlu dibagi di antara rekan

kerja dan penanam modal.- Manajemen mempunyai keleluasaan

penuh dalam menjalankan usaha.

Berikut beberapa contoh pendana-an dengan hutang:

A. Pinjaman berjangka-Pendanaan ak�va tetap.

Pinjaman berjangka adalah kredit terjamin yang diberikan kepada sebuah usaha oleh ins�tusi pemberi pinjaman, di bawah kondisi khusus yang telah disepaka�. Kebanyakan berjangka waktu menengah sampai panjang (dua sampai sepuluh tahun), dan pada umumnya dipinjamkan untuk membiayai peralatan modal.

Untuk menjamin pinjaman berjang-ka, pihak manajemen harus dengan ha�-ha� memikirkan dan merencanakan usahanya secara detail, sehingga mendemonstrasikan keuntungan usaha pada jangka panjang. Pen�ng juga untuk

Foto: merdeka.com

Wacana Mitra * Edisi 193/Tahun XII/2013

Sajian Utama

kurang) dari nilai persediaan tersebut. Karena sebagian besar dari ins�tusi pemberi pinjaman menganggap ben-tuk pembiayaan ini terlalu beresiko, biasanya dana diberikan kepada langganan yang berharga, atau dibe-rikan karena berhubungan dengan pinjaman lain.2. Revolving Line of Credits:

Yaitu perjanjian yang menjelaskan jumlah maksimum dari pendanaan yang dapat dipinjamkan untuk kurun waktu tertentu, dan biasanya diperlukan biaya komitmen dari peminjam. Dalam bentuk pendanaan ini, bank akan memberikan bantuan dana yang harus ditaruh di bank tersebut. Kemudian cheque akan diberikan kepada pihak manajemen untuk membayar jajaran kredit tersebut.3. Pinjaman Jangka Pendek

Biasanya hanya satu sampai �ga bulan lamanya, dan dipinjamkan dengan maksud untuk membiayai persediaan yang bergantung pada musim. Bantuan dana jenis ini sering diberikan kepada petani pada awal musim, dengan pembayaran yang dilakukan pada saat panen.4. Dana Piutang Usaha:

Yaitu pendanaan jangka pendek di mana piutang usaha berfungsi sebagai jaminan untuk modal kerja di muka. Harus diperha�kan bahwa sebagian besar bank melihat fasilitas ini terlalu berisiko, mahal dan memakan waktu. Karena itu, seper� pendanaan per-sediaan, pendanaan ini dilakukan di bawah kondisi tertentu.

Sumber Pendanaan Lainnya- Factoring.

Perusahaan factoring menawarkan jasa kepada sebuah perusahaan, dengan membeli atau mengambil alih pengumpulan piutang usaha pada suatu �ngkat harga. Dilaksanakan dengan pemberitahuan, kemudian para pembeli tersebut akan mengirimkan cheque secara langsung kepada perusahaan factoring ini. Perusahaan ini biasanya

menyediakan 80-90% dari nilai piutang, yang sebagian dibayar di muka dan sisanya dibayar setelah semuanya lunas. Kadang perusahaan factoring ini juga menanggung risiko dalam mem-berikan dan penagihan kredit, biasanya suku bunga yang dikenakan adalah 1% atau 2% di atas pasar, dengan komisi 0,50% sampai 2%.- Leasing.

Yaitu perjanjian yang dibuat antara pihak pemi-lik aset dan penerima, dalam memberikan hak yang luas terhadap peng-gunaan aset untuk jangka waktu tertentu, yang dikembalikan dalam rang-kaian pembayaran dalam jumlah yang telah di-tentukan. Penerima leasing biasanya bertanggung jawab terhadap aset tersebut, seper� asuransi dan biaya pemeliharaan.

R a t a - r a t a jangka leasing untuk bangunan: 7 tahun, mesin: 3 tahun dan kendaraan: 2 tahun

Dengan leasing, suatu perusahaan mampu mendapatkan ak�va tetap yang dibutuhkan, tanpa mengeluarkan pembayaran kas yang besar atau melakukan kewajiban keuangan yang besar, karena pelunasannya dilakukan melalui rangkaian pembayaran. Walapun kebijaksanaan ini tampaknya lebih mahal jika dihitung dalam jangka panjang, tetapi perusahaan tersebut mempunyai persediaan modal kerja yang lebih banyak untuk pengeluaran dan pertumbuhan usaha pada saat itu.Manfaat leasing bagi perusahaan: - Menghadapi pertumbuhan yang

cepat dan semua modal kerja yang ada terpakai.

- Jika biaya peralatan baru cukup �nggi dan kas yang ada sangat terbatas.

- Ke�ka mesin seringkali harus digan�.- Mesin digunakan hanya untuk

sementara.- Rumah Gadai.

Yaitu pihak yang memberikan pin-jaman uang pada �ngkat suku bunga yang �nggi untuk jangka waktu tertentu, kepada peminjam yang berkewajiban memberikan jaminan. Jika pinjaman tersebut dibayar pada waktunya, maka peminjam mendapatkan jaminannya kembali. Jika pinjaman itu �dak dibayar, maka rumah gadai mendapatkan jaminan tersebut, dan menjualnya kembali pada masyarakat. ***

Sumber: Pembiayaan & Akuntansi Keuangan, Suatu Panduan Prak�s untuk Usaha Kecil dan Menengah.

Edisi193/TahunXII/2012* Wacana Mitra

Pro�l

Dari Ciamis, Menaklukan Cirebon dengan Mi Ayam

Ketika itu awal tahun 1994, di tengah kebingungan mendapatkan peker-jaan, Nono Suyono muda, berjualan

minuman di daerah Pacinan Cirebon, diper-caya oleh teman untuk menunggu tempat mi di dekat tempatnya berdagang. Ketika sang teman menawarkan untuk berjualan mi sendiri, Nono sempat menolak karena tidak biasa jualan mi, “saya hanya bisa menyajikan saja”, akunya. Namun karena dijanjikan akan diajari, barulah Nono mulai tertarik untuk menjual mi sendiri. “Sebenar-nya cara mengajarinya cukup unik”, papar putra Ciamis keturunan Banyumas ini, “ Saya dikasih bumbu, terus ditinggal, lama-

kelamaan bisa dan ternyata keuntungan-nya besar,” lanjutnya. Sejak itulah sejarah perubahan hidupnya dimulai.

Kalau krisis moneter 1998 adalah saat yang sulit bagi masyarakat Indonesia, teta-pi tidak untuk ayah empat putra putri ini, dengan keyakinannya ia tetap berjualan. Namun saat itu ternyata bang Nono kesu-litan dalam pengadaan mi, karena selama ini ia mengambil dari Pak Haji Herman, Ke-tua Paguyuban Tunggalrasa Cirebon pada waktu itu, yang juga terpaksa menghentikan produksinya. Tidak kehilangan akal, iapun memutuskan menggunakan mi kering.

Tidak ingin berlama-lama menggunakan

mi kering, muncul gagasan untuk membuat mi sendiri. Berangkatlah ia ke Bogasari Ba-king Center Cirebon ikut pelatihan. Karena ingin cepat bisa, ia ambil 3 hari pelatihan privat. Hasilnya, walaupun masih belum sempurna, ia terus berusaha memperbai-kinya.

Setelah berhasil membuat mie dengan baik dan cukup sempurna, ternyata banyak pelanggan yang memuji mi bikiniannya, lebih enak. Saat itu total produksi mi sehari bisa mencapai 40 kg. Bahkan pada tahun 2006 mencapai 100 kg; untuk memenuhi dua lokasi jualannya. Dalam keterpaksaan itulah akhirnya menemukan rahasianya.

Namun, karena masalah penertiban lokasi yang mengambil badan jalan, saat ini usaha yang mempekerjakan 12 orang karyawan ini hanya mengoperasikan satu tempat, dengan total produksi mi setiap harinya menghabiskan 1 zak terigu Cakra Kembar, 2 zak terigu Segitiga Biru, 100 kg. ayam dan 120 kg. sawi.

Rahasianya sebenarnya sederhana saja, rasa mi yang enak, gurih dan khas karena pakai telur. Walaupun harganya agak sedikit lebih mahal yaitu Rp 7 ribu,

Mi Ayam Tunggalrasa Bang Nono:

Sekedar Ikut-ikutan teman, berbekal pendidikan yang rendah dan tidak ada ketrampilan sama sekali, Nono

Suyono meninggalkan kampung halamannya Ciamis, berangkat ke Cirebon dan tidak pernah membayangkan

mau kerja apa. Namun seiring dengan pahitnya pengalaman hidupnya, lama-lama tertarik untuk

berdagang mi, dan sukses.

Wacana Mitra * Edisi 193/Tahun XII/2013

Pro�l

tanpa pangsit dan baso, tetapi ada tam-bahan ayam lebih banyak sebagai peng-ganti baso. Rahasia lainnya adalah selalu memenuhi selera konsumen dengan bahan-bahan yang berkualitas

Biasanya para pelanggan mengetahui mi Bang Nono ini dari mulut ke mulut atau diajak pelanggan yang sering makan disi-tu. Kata orang Cirebon hanya ada dua mi ayam yang enak, salah satunya adalah mi Bang Nono atau orang lebih kenal dengan sebutan Mi Ayam Asia, karena berlokasi di trotoar (emperan) depan Supermarket Asia. Bahkan jika ingin menikmati mi ayam Bang Nono, usahakan sebelum jam 5 sore, kare-na lebih dari itu tidak dijamin bakal keba-gian. Walaupun sebenarnya jam bukanya mengikuti jam buka Supermarket Asia tem-patnya mangkal.

Sukses Bang Nono bukan tanpa ken-dala, salah satunya adalah masalah tem-pat karena ada di kaki lima. Kalau dulu bisa berjualan di badan jalan, tetapi se-menjak harus naik ke trotoar, lokasi menjadi terlalu sempit. Bisa dibayangkan jika saat lebaran tidak kurang dari 2.000 pelang-gan harus dilayani secara terus menerus, dengan kapasitas hanya 80 tempat duduk, sampai-sampai mereka harus rela menung-gu sambil duduk di atas jok motor atau mo-bil masing-masing.

Untuk mengatasinya sudah pernah di-lakukan yaitu dengan menyewa 2 ruko di dekat lokasi, tetapi justru pelanggan tidak mau masuk ke dalam ruko tersebut. Menu-rut beberapa pelanggan, mereka justru le-bih suka di emperan, lebih santai katanya. Bahkan sering juga dimanfaatkan oleh ke-lompok ibu-ibu untuk acara arisan.

Untuk mengetahui tingkat kegemaran konsumen ternyata Bang Nono pernah melakukan survey kecil-kecilan, hasilnya, para pelanggan suka makan mi Bang Nono ini karena walaupun jualnya di em-peran toko, tetapi semua tampak tertata rapi, bersih dan semua karyawannya pakai seragam, apalagi pakai identitas bogasari. Alasan kedua adalah rasa yang khas, dan yang ketiga suasana santai tidak formal. “Yang paling kuat adalah karena ada logo Mitra Bogasari” terang Nono. “Ini menun-

jukkan bahwa konsumen yang terdiri dari berbagai lapisan mulai dari anak sekolah hingga pejabat ini meyakini bahan yang dipakai untuk membuat mi adalah bahan yang berkualitas yaitu terigu produk Boga-sari.” tegasnya

Menyinggung masalah keamanan, pria yang punya hobi touring naik motor ber-sama “Ikatan Tiger Cirebon” membangun komitmen memproduksi mi yang aman se-lalu terjaga dengan cara selalu siap meme-riksakan sampel ke dinas kesehatan baik yang diambil dari tempat produksi, maupun di lokasi jualan.

Menyimak perjalanan hidupnya ternya-ta penuh dengan riak-riak kehidupan. Me-ninggalkan anak dan isteri, berangkat dari Ciamis hanya modal badan saja, karena tidak punya ketrampilan, maka dapatlah pekerjaan seadanya menjadi tukang peron

terminal. Namun di tengah-tengah hiruk pikuknya orang lalu-lalang di terminal, ia melihat bahwa berjualan adalah sebuah peluang yang menjanjikan. Maka beralih-lah ia berjualan minuman, sebelum akhir-nya bisa menaklukkan Cirebon dengan mi ayamnya.

Setelah merasa cukup berhasil maka pada tahun 2000 dibawalah seluruh ke-luarganya ke Cirebon untuk mendukung usaha mi ayamnya. Untuk meneruskan usaha, anak pertamanya kini sudah mulai disiapkan mengurus outlet sambil menyele-saikan kuliahnya. (pam)

Kontak:Nono SuyonoMie Tunggal Rasa Bang Nonotelepon: 0231-3383416 – 081395954000Jl. Kebon Belimbing Gg. Masjid No.3 Rt.02/03 Kel. Pekalangan Kec. Pekalipan Cirebon - 45118

Edisi192/TahunXII/2013* Wacana Mitra

Pemasaran

Istilah pemasaran seringkali kali dikacaukan dengan istilah penjualan.

Pemasaran bertitik tolak dari kebutuhan. Tepatnya kebutuhan yang belum terpuaskan, baik seluruhnya maupun sebagian. Sedangkan penjualan bertitik tolak dari barang yang sudah ada, kemudian mengusahakan agara barang tersebut laku sebanyak mungkin, secepat mengusahakan agar barang tersebut laku sebanyak mungkin, dengan menghasilkan keuntungan yang sebesar mungkin.

Secara sederhana, langkah pemasaran harus memperhatikan dua hal berikut:1. Identifikasi kebutuhan.

Cari tahu lebih dulu, adakah sesuatu kebutuhan masyarakat yang belum terpuaskan, sebagian ataupun seluruhnya? Misalnya, di suatu lingkungan sudah terdapat 5 rumah makan, semuanya masakan Padang. Sedangkan di lingkungan itu yang terdiri dari kantor-kantor, terdapat cukup banyak karyawan yang berselera lain, seperti mie ayam.2. Pengadaan Barang

Setelah identifikasi kebutuhan dilakukan, baru diusahakan mengadakan barang sesuai dengan kebutuhan yang belum terpuaskan tersebut. Mengikuti contoh pertama, maka langkah yang dilakukan di sini adalah membuka kedai mie ayam.

Jadi, setelah identifikasi kebutuhan, tahap berikutnya adalah pengadaan produk yang sesuai dengan kebutuhan yang belum terpuaskan itu.

Nampak jelas bahwa konsep pemasaran lebih menjamin kemungkinan terjual habisnya produk yang dipasarkan. Asalkan produk yang dipasarkan itu memang sungguh-sungguh sesuai dengan kebutuhan yang belum terpuaskan. Sesudah produk ada, barulah dilakukan upaya penjualan.

Konsep pemasaran sederhana tersebut,

belaku untuk semua usaha, baik skala besar maupun kecil.

Para penjual roti di pagi subuh, adalah salah satu contoh berlakunya Konsep Pemasaran untuk pengusaha sederhana. Majikan mereka, sebelum mengatur pemberangkatan para penjual ini, lebih dulu mempersoalkan apakah memang ada kebutuhan akan roti. Siapa yang membutuhkannya, untuk apa, kemudian roti jenis apa yang dibutuhkannya dan kapan dibutuhkan.

Itu tidak lain adalah upaya identifikasi kebutuhan. Ternyata kemudian, identifikasi kebutuhan ini menghasilkan pengetahuan, bahwa yang membutuhkan adalah mereka yang harus berangkat pagi menuju tempat

tugas. Baik untuk bekerja atau untuk keperluan lain.

Karena harus pagi meninggalkan rumah, mereka tidak sempat menyediakan sarapan lebih dahulu. Sedangkan sarapan ini sendiri sangat mereka butuhkan. Karena itu, mereka kemudian lari pada roti, untuk sarapan ringkas di rumah atau bekal di tempat tugas.

Dari uraian itu kemudian dipastikan roti macam apa yang dibutuhkan. Kapan dibutuhkan. Siapa yang membutuhkannya. Dari titik tolak ini, diaturlah pemberangkatan dan wilayah operasi para penjual roti dipagi subuh.

Demikianlah contoh sederhadap dari konsep pemasaran, yang sebaiknya dilakukan oleh setiap pengusaha yang bergerak dalam bidang apa saja.

Di sini, secara kasar berlaku prinsip: tidak begitu penting membuat produk yang bagus, yang penting adalah membuat produk yang laku dijual. Karena itu, semuanya harus berangkat dari kebutuhan konsumen. ***

Identi�kasi Kebutuhan Konsumen, Sebelum Membuka UsahaPengusah yang sukses, adalah yang konsisten menerapkan konsep pemasaran, bukan penjualan.

Wacana Mitra * Edisi 193/Tahun XII/2013

Info Bogasari

Anggota BMC yang memenuhi syarat maka akan mendapat per-lindungan asuransi dari Bogasari.

Program Asuransi Kesehatan dan Asu-ransi Kecelakaan Diri yang diluncurkan tahun 2004, dan Asuransi Kebakaran tahun 2008.

Seper� yang dirasakan langsung Suliadi, pemilik UD Gajah Bangkit yang berlokasi di Dusun Kedawung, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Malang. Usaha keripik kuping gajah mi-lik Suliadi hangus dilalap si jago merah pada Selasa subuh 23 April 2013 lalu. Kebakaran yang diduga kuat karena korsle�ng itu menyebabkan kerugian sekitar Rp 100 juta.

“Tapi saya �dak perlu risau. Saya anggota BMC yang sudah dapat pro-gram perlindungan asuransi kebakaran dari Bogasari. Bahkan hampir 70 persen dari kerugian saya tergan�kan oleh nilai klaim perlindungan asuransi yang di-berikan Bogasari. Makanya usaha saya �dak lama langsung beroperasi lagi. Terima kasih kepada Bogasari yang se-

�a mendampingi UKM seper� saya ini,” ucap Suliadi.

Suliadi merin�s usaha makanan ber-basis terigu sejak tahun 1994. Awalnya hanya 2 sak per hari dan memiliki 5 kar-yawan. Usahanya terus meraih sukses. Kini ia memakai 100 sak terigu Bogasari merek Cakra Kembar dan memiliki lebih dari 50 karyawan. Sukses dan kese�aan Suliadi memakai terigu Bogasari ditan-dai dengan menjadi anggota BMC sejak 2 Juni 2005. “Saya senang dan bangga menjadi anggota BMC,” ucap pemilik kartu Pla�num.

Bogasari Mitra Card meru-pakan program keanggotaan UKM yang diselenggarakan Bogasari bagi para UKM pengrajin panganan berbahan baku terigu Bogasari, dengan pembe-lian minimal 1 sak per transaksi. Untuk

wilayah Malang, terdapat 1.054 anggota BMC. Sedangkan di Jawa Timur menca-pai 10.459 UKM. Secara nasional, hing-ga Juni 2013 sudah menembus angka 54 ribu.

Selain 3 program asuransi tadi, man-faat lain dengan menjadi anggota BMC adalah diskon pela�han di Bogasari Ba-king Center (BBC), gra�s konsultasi tek-nis dan manajemen usaha, program re-ward berupa uang tunai atau penukaran hadiah, rekomendasi kredit perbankan dan masih banyak lagi. Menjadi anggota BMC, tunggu apa lagi. Silakan isi formu-lir di segel e-kupon yang terdapat pada produk terigu Bogasari kemasan @25 kg. Juga bisa dengan menghubungi BMC Center atau ke Lagansa :0807-1-800-888 (pulsa lokal). (RAP)

Gajah Bangkit Segera Bangkit Setelah Dapat Asuransi dari Bogasari

Musibah kebakaran bisa melanda siapa saja dan ka-pan saja. Tapi segera bang-

kit dari musibah tersebut bukanlah hal yang mudah,

kecuali bagi UKM Mitra Binaan Bogasari yang ter-

gabung dalam keanggotaan Bogasari Mitra Card (BMC).

Tips

Edisi193/TahunXII/2013* Wacana Mitra

1. Tahu bagaimana meminta maafPelanggan mungkin �dak selalu benar, tetapi

mereka selalu menjadi pemenang. Ke�ka segala sesuatu berjalan �dak sesuai harapan menurut pelanggan, mintalah maaf kepada mereka. Permintaan maaf akan memberikan sedikit kepuasan dan mungkin akan memberikan feedback berharga.

Permintaan maaf juga dapat ditunjukkan dengan pemberian diskon atau potongan,

2. Menyapa pelanggan dengan nama merekaMenyapa pelanggan dengan namanya sangatlah

mudah dan menghasilkan kesan yang kuat. Pelanggan akan merasa diperha�kan dan dilayani dengan baik. Jika lupa karena terlalu banyak nama yang harus diingat cobalah beberapa trik berikut: Perkenalkan diri Anda, maka pelanggan juga akan melakukan yang sama atau mintalah pelanggan untuk ikut dalam mailing list sehingga ia akan memberitahukan namanya.

3. Berdayakan karyawanSebagai atasan, Anda mungkin �dak selalu ada di

tempat. Jadi, berikan karyawan kebebasan untuk melakukan apa yang dibutuhkannya dalam rangka melayani pelanggan saat Anda tak di tempat.

4. Follow upJangan hanya menganggukan kepala saja,

tunjukkan bahwa Anda mendengarkan saran atau permintaan pelanggan dengan melakukan follow up atau �ndakan lebih lanjut. Misalnya saja, pelanggan meminta Anda menghubunginya saat barang yang diinginkan sudah tersedia. Segeralah menghubungi pelanggan ke�ka stok barang sudah siap.

5. Jawabannya selalu ‘Ya’Pelanggan selalu ingin solusi yang �dak

merepotkan untuk menyelesaikan masalah mereka, maka dari itu mereka ingin berbisnis dengan Anda semudah mungkin. Apabila pelanggan mengajukan permintaan yang agak ‘aneh’, katakan bahwa Anda akan berusaha menanganinya. Kalaupun Anda �dak berhasil, pelanggan akan berterima kasih atas usaha Anda.

(Sumber: businessinsider.com)

Mendapatkan kese�aan pelanggan lebih sulit daripada mendapatkan pelanggan, terlebih bila berkecimpung di dalam kompe�si pasar yang ketat. Kompe�tor merek besar mungkin unggul dalam hal harga. Ada satu senjata ampuh untuk memenangkan kompe�si, namun sering kali terabaikan yaitu pelayanan prima.

Pelayanan prima adalah salah satu senjata ampuh bagi bisnis kecil yang baru saja memasuki kompe�si bisnis. Berikut �ps sederhana memberikan pelayanan prima pada pelanggan.

Memberikan Pelayanan Prima

Wacana Mitra * Edisi 193/Tahun XII/2013

Resep

Martabak Manis Bahan:- Terigu Segi�ga Biru 1000 gram - Gula 120 gram - Garam 6 gram - Baking Soda 13 gram - Ragi Instan ½ gram - Susu Bubuk Indomilk 20 gram - Telur 100 gram - Air 1350 gram - Minyak Goreng Bimoli 50 gram

Bahan Isian- Mentega Orchid Secukupnya - Susu Kental manis Secukupnya - Cokelat Meses Secukupnya - Kacang Cincang Secukupnya (disangrai)- Keju Cheddar Secukupnya

Cara Membuat1. Aduk semua bahan menjadi satu hingga adonan

tercampur rata.2. Diamkan selama ± 30 menit.3. Panggang adonan dengan menggunakan loyang

sampai matang.4. Angkat martabak yang telah matang, kemudian olesi

dengan mentega Orchid secukupnya, isi dengan bahan isian dan tambahkan susu kental manis Indomilk.

5. Potong martabak pada bagian tengah lalu lipat dan poles kembali permukaan martabak dengan mentega Orchid secukupnya.

Bahan:- Kuning Telur 6 bu�r - Pu�h Telur 3 bu�r - Gula pasir 200 gram - Terigu Segi�ga Biru 100 gram (ayak) - Dark Cooking Chocolate, 100 gram (lelehkan) - Minyak Goreng 175 ml - Cake Emulsifier 1 sdt - Vanili Bubuk 1/2 sdt - Pasta Pandan 1 sdt - Pasta Cokelat 1 sdt - Garam secukupnya

Cara Membuat :1. Kocok telur, gula pasir dan cake emulsifier sampai

mengembang.2. Masukkan tepung terigu, garam dan vanilli, aduk

hingga rata3. Tambahkan minyak dan aduk sampai rata4. Bagi menjadi 2 adonan.5. Tambahkan Dark Cooking Chocloate pada adonan

pertama dan pasta pandan untuk adonan kedua.6. Masukkan adonan coklat terlebih dahulu ke Loyang

yang telah diolesi mentega dan kukus selama 10 menit.

7. Olesi �pis pasta cokelat8. Masukkan adonan pandan dan kukus lagi selama 20

menit9. Angkat dan tunggu hingga dingin lalu potong-potong

sesuai selera.

Chocolate Pandan Cake

Edisi193/TahunXII/2013* Wacana Mitra

Serba-Serbi

Merek,Citra dan Identitas Usaha

Keliru jika mengira bahwa perusahaan akan sukses di pasar, cukup dengan menjual produk yang baik. Terlebih di jaman sekarang di mana dunia usaha semakin ketat dengan

persaingan. Membuat produk yang kualitasnya bagus, memang perlu. Tapi untuk sukses dipasar, perlu ditunjang oleh merek. Sebab, untuk membuat produk yang baik, boleh jadi perusahaan pesaing pun mampu.

Contohnya, sebuah perusahaan berhasil bukan karena pabriknya memproduksi sabun dan detergen, tetapi karena konsumen menyukai menyukai merek sabun mandi dan detergen yang dibuat perusahaan tersebut.

Apa hakikat perbedaan antara produk dan merek? Produk adalah barang yang dibuat, di pabrik atau di dapur. Sedangkan merek adalah khas milik sebuah perusahaan ( jika sudah dipatenkan ).

Selama ini, banyak pengusaha kecil menengah makanan berbasis tepung, yang mengabaikan soal merek. Meskipun, faktanya, ada di antara mereka yang berhasil mengembangkan usahanya tanpa merek, namun perkembangan itu biasanya mentok pada �ngkat tertentu. Sebab, misalnya, produk mereka hanya dibeli oleh kalangan tertentu (biasanya dalam wilayah terbatas pula) yang sudah mengenalnya. Padahal, agar bisa berkembang lebih jauh lagi, produk tersebut harus bisa dengan mudah dikenal oleh calon konsumen secara lebih luas. Untuk itu, diperlukan merek.

Misalnya, seorang pengusaha ro� yang berpengalaman, mampu membuat ro� yang kualitasnya baik sehingga sangat disukai oleh konsumen. Penjualannya selalu habis, meskipun ro� tersebut �dak diberi merek.

Tapi, jika jumlah produksinya ditambah, belum tentu akan habis terjual juga. Sebab, selama ini, konsumen yang menjadi langganannya, hanya terbatas pada mereka yang sudah tahu saja. Pengetahuan mereka pun, hanya mengacu pada pedagang yang menjajakan ro� tersebut.

Perlunya merek tersebut, terutama untuk produk yang dijual secara bebas ke pasar, seper� ro�, aneka kue dan sebagainya.

Untuk produk yang dijual melalui kedai seper� mie ayam, lain lagi. Di samping merek, ada dua faktor lagi yang sangat diperlukan, yaitu iden�tas dan citra kedai.

Iden�tas kedai adalah ciri-ciri yang dibuat oleh pemiliknya, yang menjadikan kedai tersebut tampak khas. Adapun citra kedai, adalah sesuatu yang lengket pada alam perasaan konsumen, tentang kedai tersebut.

Jadi, jika iden�tas kedai berorientasi pada apa yang secara khusus ditampilkan oleh pemilik kedai, maka citra kedai berorientasi pada apa yang secara khusus dipersepsikan atau dikesankan oleh konsumen pandangan, penilaian dan kesankesan) �dak peduli apakah persepsi tersebut benar atau salah.

Pemahaman terhadap perbedaan antara iden�tas dan citra kedai tersebut pen�ng, terutama untuk mengetahui langkah yang harus dilakukan dalam membentuk iden�tas dan citra kedai.

Satu hal yang pas� adalah, kedai tanpa iden�tas adalah “kedai biasa “atau “umum”, tanpa daya tarik khusus bagi konsumen, dan kedai tanpa citra posi�f, adalah kedai yang “sakit” alias �dak punya harapan untuk berkembang.

(Diolah dari: Usaha Restoran yang Sukses, M. Torsina)

Dalam dunia usaha yang penuh dengan persaingan, membuat produk yang baik saja tidak cukup. Perlu ada merek yang menarik, dan citra serta identitas usaha yang jelas

Serba-Serbi

Wacana Mitra * Edisi 193/Tahun XII/2013

Menciptakan Identitasdan Citra Usaha

Keberhasilan sebuah usaha, �dak cukup ditunjang oleh kualitas produk semata. Terlebih jika keberhasilan

yang ingin dicapai itu merupakan perkem-bangan yang bersifat berkesinambungan dan jangka panjang. Karena itu, sejak Anda merencanakan sebuah usaha, sudah harus dipikirkan langkah-langkah untuk memba-ngun iden�tas dan citra usaha Anda.

Hal itu berlaku untuk hampir semua jenis usaha, termasuk usaha makanan berbasis tepung. Sebagai contoh, jika Anda sampai berani memutuskan untuk membuka kedai mie siap saji seper� mie ayam atau yang lainnya, sebaiknya Anda sudah yakin bahwa ada banyak kelebihan dan kekhususan dari kedai Anda nan�nya, dibandingkan dengan

saingan-saingan Anda. Keyakinan itu, pa-ling �dak, harus berdasarkan survey atau pengamatan.

Namun, di sini, ada �ga pertanyaan yang harus dijawab:1. Mengapa Anda merasa calon-calon kon-

sumen akan memihak Anda, dan men-jadi langganan?

2. Apakah dasar-dasar yang membuat konsumen berpihak pada Anda tersebut relevan, berbobot dan mendesak bagi target langganan Anda?

3. Apakah alasan-alasan tersebut bertahan cukup lama?

Sering Anda menyaksikan sendiri, bahwa teman-teman dan bahkan keluarga hanya memihak Anda secara moril, tetapi �dak

memperlihatkan dirinya menjadi langganan dari kedai Anda. Padahal, tempat �nggal-nya �dak jauh dari lokasi kedai. Kalau mereka saja �dak memihak, kenapa pula kita bahwa orang-orang lain akan memihak pada usaha kita sebagai pelanggan se�a?

Banyak yang beranggapan, bahwa usaha makanan sudah mempunyai cukup modal untuk berhasil, jika rasanya sudah enak. Te-patnya, jauh lebih enak dibanding dengan yang dijajakan para pesaing, sedangkan harganya sama. Anggapan tersebut, �dak sepenuhnya benar.

Sekalipun memang mie ayam Anda lebih enak dibanding mie ayam dari kedai pesa-ing yang sudah berdiri lebih dulu dan ban-yak langganannya, belum tentu Anda dapat menarik para langganan itu agar beralih ke kedai Anda. Kenyataannya, banyak pelang-gan yang bersikap masa bodoh terhadap kedai mie ayam baru, atau terlanjur se�a pada kedai mie ayam lama.

Menciptakan Iden�tas dan Citra Usaha Atau, contoh lain, seorang pengusaha yang sudah sangat terampil membuat ro� kuali-tas sangat baik dan mempunyai peralatan lengkap yang sangat mendukung, belum tentu ro�nya bisa merebut konsumen ro� keluaran perusahaaan bakeri besar yang sudah punya nama. Hal itu bisa terjadi, karena soal selera dan persepsi terhadap sebuah produk, kadang sangat dipengaruhi oleh kebiasaan. Misalnya, orang yang biasa meminum salah satu merek minuman akan menyebutkan bahwa minuman tersebut lebih enak dibanding minuman sejenis lain-nya. Tapi, jangan heran jika dia mengatakan sebaliknya, ke�ka disodori dua gelas minu-man jenis yang sama dari merek yang berbeda tetapi disembunyikan mereknya, sebab, warna dan rasa kedua minuman itu, �dak jauh berbeda. Karena itulah, kita me-merlukan iden�tas dan citra untuk produk makanan yang kita jajakan, yang membe-dakannya dengan produk yang dijajakan para pesaing kita.

(Diolah dari: Usaha Restoran yang Sukses, M.

Torsina)

“Iden�tas dan citra sebuah usaha makanan, sangat menentukan perkembangan usaha

bersangkutan.”

Edisi193/TahunXII/2013* Wacana Mitra

Info Bogasari

Wacana Mitra * Edisi 192/Tahun XII/2013

Bogasari Mitra Card