Cerita misteri

download Cerita misteri

of 13

Transcript of Cerita misteri

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    1/13

    Kepala Menggelinding Di Atas Aspal

    Sejak jaman penjajahan Belanda, sampai akhir tahun delapan puluhan, Terminal Sambu banyak meninggalkan

    kisah tentang pembunuhan. Tak heran kalau di terminal ini banyak penampakan mahluk halus.

    Dari sekian banyak kisah yang mistis yang lahir dari terminal ini, salah satunya adalah penuturan dari Cipto (Nama

    samaran), yang bekerja di salah satu toko di Jalan Sutomo.

    Cipto yang sudah lama bekerja di toko itu, menjadi orang kepercayaan Toke-nya.

    "Hampir lima belas tahun aku bekerja di toko ini," ujar Cipto.

    Sehingga Tokenya tak mengkhawatirkan apabila Cipto yang menjaga toko. Bahkan ketika Tokenya pergi berlibur,

    Cipto yang menjaga toko itu. untuk Cipto, disediakan kamar untuk ia tidur.

    Dari lebaran pertama, Tokenya sudah meninggalkan Medan. ia bersama keluarga berlibur ke Singapura.

    Rencananya mereka akan menghabiskan satu minggu di sana.

    Cipto yang tinggal sendiri di toko yang sekalian di jadikan rumah itu, merasa tersanjung di beri kepercayaan yang

    begitu besar. Kepercayaan yang diberikan Tokenya, dijaganya sebaik mungkin.

    Ciptopun merawat toko itu sebaik rumahnya sendiri. Meskipun tak membuka toko itu, Cipto tetap saja merapikanbarang-barang dagangan yang ada di dalam toko. Ia menyusun sebaik mungkin barang dagangan yang akan

    kembali di jual setelah lebaran.

    Tepatnya malam lebaran keempat, Cipto keluar rumah. Waktu masih menunjukkan pukul delapan malam. Ia

    keluar rumah untuk mengisi perutnya yang kosong.

    Setelah makan malam, ia tak langsung pulang ke toko. Ia menikmati malam ke plaza yang ada di dekat sana.

    Sambil menikmati pemandangan di plaza itu, ia menghabiskan malam dengan bermain time zone.

    Tanpa terasa, waktu semakin larut. Plaza itupun sudah hampir tutup. Hampir semua toko di plaza itu sudah tutup.

    Karena terlihat sudah sepi pengunjung, Ciptopun menuruni escalator.

    Sesampainya diluar, Cipto tak juga langsung pulang. Ia masih ingin menikmati malam. Sambil menghisap rokok di

    tangan, ia memandangi satu persatu orang yang lalu lalang.

    Setelah lelah memandangi orang lalu lalang, Ciptopun beranjak pulang. Dengan langkah gontai ia menyusuri jalan

    raya. Sesekali ia menaiki trotoar jalan, sambil menyanyikan lagu kesayangannya.

    Ketika kakinya memasuki pelataran toko, ia melihat sesuatu yang berjalan di aspal.

    "Aku pikir yang kulihat itu sebuah bola," ujar Cipto. Lama dipandanginya benda yang bergelinding itu. semakin

    lama semakin dekat dengannya. Ketika tepat di depannya, ia baru terkejut melihat benda itu. Ternyata yang

    dilihatnya adalah kepala orang. Masih terlihat darah di bagian lehernya.

    "Sepertinya yang kulihat itu korban dari pembunuhan," ujar Cipto. Kepala yang bergelinding itu terus berjalan.

    Cipto yang sempat ketakutan, langsung membuka tokonya. Sambil sesekali melihat kepala orang yang

    menggelinding tersebut.

    Ketika akan beranjak tidur, Cipto masih mengingat apa yang baru dilihatnya.

    "Seakan kepala itu mencari badannya," Cipto menambahkan.

    Itulah kisah mistis yang pernah terjadi dari Terminal Sambu. Cerita itu lahir dari beberapa kisah mistis yang ada.

    Banyak mahluk halus yang menyerupai korban pembunuhan di terminal itu. Dan semoga dengan adanya tim

    pemburu preman, tak ada lagi tindak kriminal di terminal itu. tak ada lagi mahluk halus yang memiliki kesempatan

    untuk menjelma menjadi korban.

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    2/13

    Kisah Cincin Genderuwo

    Selama ini Tomi tak menyangka kalau rumah tua yang dilewatinya tiap malam sepulang kerja ternyata merupakan

    rumah angker yang menyimpan beribu misteri. Peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu merupakan

    pengalaman yang tak bisa dihilangkan dari ingatannya hingga hari ini.

    Sebagai pegawai pabrik sablon, bagi Tomi dan kawan-kawannya sudah bukan merupakan hal yang aneh kalau tiap

    hari harus kerja lembur mengerjakan pesanan dari perusahaan tempatnya bekerja. Tak jarang ia baru bisa

    menyelesaikan pekerjaannya hingga tengah malam dan setelah itu pulang ke rumah yang jaraknya lumayan jauh.

    Seperti hari itu. Tomi diminta lembur oleh bosnya karena sedang banyak pekerjaan. Dengan senang hati Tomi

    mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Tanpa tersa hari menjelng tengah malam. Tomi

    berhasil menyelesaikan pekerjaaanya dan bergegas pulang setelah memasukkan semua pesanan untuk besok ke

    dalam bungkusan. Dikayuhnya sepeda tua peninggalan orang tuanya dengan pelan.

    Sepanjang jalan yang dilewatinya terasa gelap, rupanya listrik di daerah tersebut padam. Dengan pelan sepeda tua

    tersebut berjalan menembus kegelapan malam. Sebetulnya hati Tomi sudah merasa tidak enak. Jalanan yanggelap ditambah suasana jalan yang sepi membuatnya miris. Tetapi rasa lelah karena seharian bekerja membuat

    tekadnya untuk pulang dan segera tidur semakin kuat.

    Tiba di tikungan, Tomi tanpa sengaja melihat rumah tua yang sudah lama ditinggalkan penghuninya. Perasaannya

    menjadi tidak enak. Aneh mengapa hatiku berdebar-debar, gumam Tomi.

    Seperti ada yang menyuruh, Tomi malah menghentikan sepedanya. Rasa takut yang mencekamnya membuat bulu

    kuduknya berdiri. Dengan kaki yang bertopang pada sandaran sepeda. Tomi mencoba memberanikan dirinya untuk

    menatap rumah tua yang ada di depannya. Jantungnya semakin berdebar-debar.

    Apa aku lebih baik kembali dan tidur di gudang saja ya? tanya hati Tomi penuh rasa bimbang. Dia juga heran

    mengapa dirinya tidak segera beranjak dari tempat itu. Sebaliknya, kakinya justru melangkah mendekati rumah

    tua itu. Tomi merasakan ada kekuatan gaib yang menariknya untuk terus mendekat ke rumah itu.

    Perasaan hatinya yang semakin kacau menjadi semakin tidak karuan waktu dilihatnya sesosok bayangan tampak

    berkelebat ke luar dari arah pintu pagar rumah kosong tersebut.

    Dengan kaki yang gemetar karena ketakutan melihat bayangan tersebut. Tomi berusaha membalikkan sepedanya

    untuk berputar kembali.

    Belum selesai ia mengangkat roda sepedanya untuk berputar terdengan suara memanggilnya. "Mas!" suara

    parau terdengar menyapanya.

    Dengan memberanikan diri Tomi yang sudah bersiap-siap untuk mengambil langkah seribu menatap ke arah suara

    tersebut. Ternyata suara tersebut keluar dari seorang pria paroh baya berpakaian hitam dengan sarung membelit

    lehernya. Bayangan tersebut bergerak mendekatinya sambil mengarahkan lampu senter menyoroti Tomi beserta

    sepedanya.

    Melihat sosok laki-laki beserta lampu senter yang menyorotinya, hati Tomi merasa lega. Bayangan yang dikiranya

    hantu tersebut ternyata merupakan manusia.

    "Ada apa Pak?" kata Tomi balik bertanya.

    Laki-laki bersarung tersebut tersenyum, sementara lampu senter di tangannya tampak digoyang-goyang. "Saya

    Basori, penjaga rumah tua ini," laki-laki itu memperkenalkan dirinya pada Tomi. Tangan kanannya yang juga

    besar-besar memegang stang sepeda Tomi. "Kalau boleh saya ingin numpang sampai pohon beringin di pojok

    desa. Mau mengambil bekal makanan untuk menjaga di rumah tua ini."

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    3/13

    Tomi menatap heran tanda tak mengerti. "Saya tadi lupa membawa bekal. Ketinggalan di rumah" Basori

    meneruskan ucapannya yang terpotong.

    "Boleh..boleh" Tomi langsung mengiyakan karena merasa gembira ada teman.

    Tak lama kemudian Basori membonceng di sepeda Tomi. "Busyet. Berat banget ini orang," kata Tomi dalam hati

    sambil tetap mengayuh sepedanya.

    Di perjalanan lampu listrik yang padam tetap belum menyala. Tapi dengan adanya lampu senter yang dibawa

    Basori, jalanan yang gelap menjadi agak terang.

    "Sudah, sini saja Mas," Basori berkata kepada Tomi, ia menepuk bahu Tomi memberi isyarat agar berhenti. Tomi

    kemudian menghentikan sepeda.

    "Rumah saya ada di balik gerumbulan pohon itu," Basori menunjuk ke arah pepohonan di balik tikungan jalan.

    Tomi hanya bisa menatap gerumbulan pohon yang ada.

    Basori kemudian memasukkan senternya pada saku jaket Tomi "Senternya buat Mas saja. Buat kenang-

    kenangan."

    Tomi hanya bisa mengucap terima kasih. Ditatapnya laki-laki paroh baya bernama Basori yang melangkah

    melewati gerumbulan pohon yang ada. Tampak laki-laki itu menoleh. Namun wajah pria paroh baya itu kini

    berubah menjadi makhluk tinggi besar penuh bulu yang menutupi seluruh tubuhnya.

    Tomi yang melihat hal tersebut hanya bisa berteriak minta tolong sambil mengayuh sepedanya sejauh mungkin.

    Sesampai di rumah diambilnya senter milik genderuwo yang mengaku bernama Basori tersebut dari sakunya.

    Senter itu ternyata telah berubah menjadi sebuah batu akik. Tomi sebetulnya merasa takut dan teringat akan

    genderuwo yang menakut-nakutinya sebelum ini. Tapi selanjutnya ia berpikir tentu batu akik ini bukan

    sembarangan karena milik genderuwo. Pasti mempunyai khasiat.

    Keesokan harinya dipakainya cincin tersebut bekerja. Entah pengaruh cincin yang dipakainya atau bukan.

    Tumpukan kain yang akan disablonnya menjadi terasa ringan. Pekerjaan yang semestinya harus diselesaikannya

    dalam beberapa jam mampu diselesaikannya dalam setengah jam. Bahkan yang menakjubkan tumpukan bahansablon dalam kaleng mampu diangkatnya hanya dengan satu tangan.

    "Rupanya cincin ini benar-benar berkhasiat," dengan bangga Tomi mengelus-elus cincin tersebut.

    Ternyata khasiat cincin genderuwo bukan itu saja. Di warung Mbak Ira tempatnya makan siang kalau bekerja,

    cincin genderuwo itu juga mempunyai khasiat yang lain. Rina anak gadis Mbak Ira yang selama ini selalu cuek

    kalau digoda para pria, tiba-tiba menjadi genit pada Tomi. Dengan kerling mata yang nakal mengarah ke Tomi

    gadis itu tampak dengan sibuk meladeni Tomi makan. Selama ini jangankan melayani, menoleh saja ia tidak mau.

    Berkali-kali Tomi mengelus akiknya . Ia seolah-olah mendapat durian runtuh dengan memiliki cincin genderuwo

    tersebut. Kerap kali pikirannya jadi dipenuhi hawa nafsu jika membayangkan kecantikan Rina dibanding istrinya

    yang sudah mulai kendor.

    Seminggu sudah Tomi memiliki cincin genderuwo tersebut. Di malam Jumat setelah capek setelah seharian bekerja

    Tomi terlelap di ruang tamu. Sementara istrinya tidur di kamar sendiri. Tanpa terasa semalam suntuk ia telah

    tidur dengan nyenyaknya. Paginya setelah bangun dengan wajah sumringah sang istri menghidangkan kopi .

    "Mas tadi malam lain lho. Kuat sekali. Aku sampai berkali-kali," celoteh istri Tomi dengan genitnya.

    Mendengar ucapan sang istri, Tomi merasa terkejut. Didesaknya sekali lagi istrinya. Kepalanya serasa berputar-

    putar manakala istrinya bercerita kalau semalam telah berhubungan badan dengan Tomi dan merasa puas sekali.

    Tidak biasanya Tomi menjadi begitu perkasa.

    "Genderuwo keparat!!!!" teriak Tomi setelah mendengar cerita tersebut. Sang istri hanya melongo tanda tak

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    4/13

    mengerti. Tomi mencaci maki membayangkan apa yang telah dilakukan genderuwo tersebut sewaktu ia tertidur

    dengan nyenyaknya. Dengan bergegas ia mengayunkan sepedanya ke rumah tua tempat ia bertemu genderuwo

    seminggu sebelumnya.

    Dilemparkannya cincin tersebut ke arah rumah tua tersebut. Cincin yang terlempar itu langsung lenyap masuk

    kedalam halaman rumah kosong. Ternyata cincin genderuwo itu membawa korban. Si genderuwo pemilik cincin

    berubah bentuk menjadi Tomi dan menzinai istrinya. Sebagai makhluk halus, genderuwo memang bisa berubah

    bentuk.

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    5/13

    Kisah Mistis Kelahiran Anakku

    Ini merupakan kisah nyata. Dulu istriku di vonis oleh dokter tidak bisa hamil di karena adanya penyakit yang ada

    di dalam rahim istri saya, dokter menyarankan untuk operasi namun dikarenakan biaya yang cukup besar saya

    tidak mampu untuk mengobati istri saya, saya mencoba beberapa pengobatan alternatif namun hasil nya NOL. Dan

    hal ini sudah berjalan sampai 4 tahun, pada saat-saat itu saya dan istri benar-benar merindukan seorang anak,

    dan saat itu tergerak hati ini untuk memohon pertolongan kepada Sang Khalik Allah S.W.T, saya berdoa setiapmalam " Ya Allah iradat adalah kehendakmu aku tidak berkehendak, kodrat adalah kuasamu aku tidak berkuasa,

    atas izin dan pertolonganmu ya Allah kabulkanlah permohonan hajatku saya benar benar menginginkan kehadiran

    seorang anak yang shalih" sampai pada malam malam berikut nya

    Dan pada suatu malam entah darimana saya juga tidak mengerti, tiba-tiba istriku merasa ada seseorang yang

    memanggilnya, karena sudah larut malam istriku meminta saya untuk menemaninya, astaghfirullah istri saya

    katanya melihat seseorang yang saya sendiri tidak melihat nya, entah itu JIN atau apa saya tidak mengerti, saya

    bertanya kepada istri saya "apa yang di katakan orang itu" dia bilang "dia mau mengobati sakit saya mas" saya

    tertegun sesaat ya Allah benarkah ini pertolongan mu alhamdulillah ya Allah jika ini benar namun jika orang

    tersebut bermaksud jahat ya Allah aku mohon perlindunganmu.

    Singkat cerita setelah istriku di obati seseorang tersebut alhamdulillah setelah 1 bulan ternyata membuah kan hasil

    istriku benar-benar hamil ya Allah betapa girang nya hati ini tak lupa ku panjatkan syukur kepada Allah yang tak

    terhingga, namun banyak keanehan pada saat istriku hamil, pada usia saat malam hari istriku sering melihatbanyak orang di rumah sementara aku sendiri tidak melihat nya, bahkan sering melihat orang mengaji ramai-

    ramai seperti wirid maupun sholat, masuk ke bulan 7 antara tertidur dan tidak istriku tiba-tiba melihat ada 2 buah

    cahaya putih yang masuk ke perut istriku dan istriku terbangun dia mengatakan "mas perutku kok tadi ada cahaya

    putih yang masuk kedalamnya ya" saya mengatakan "aku ga ngerti itu apa ya udah berdoa aja sama Allah semoga

    itu pertanda baik"

    Namun semenjak kejadian itu anakku sering menghilang dari perut istriku, bahkan sampai periksa ke dokter pun

    dokter mengatakan dalam perut istriku tidak ada tanda tanda kehamilan maupun bayi, pada saat itu aku merasa

    bingung "Ya Allah apa yang terjadi" namun pada saat malam seseorang tersebut datang lagi dan mengatakan pada

    istriku "Banyak lah mengucap Asma Allah Panggil Lah Anakmu Dia Akan Datang" sungguh kebesaran Allah ketika

    istriku mengucapkan asma Allah dan memangilnya, tiba tiba perut istriku mendadak besar kembali malam itu juga

    saya bawa ke dokter alhamdulillah anakku kembali, namun hal itu tidak terjadi malam itu saja kejadian itu sering

    terjadi bahkan hampir tiap malam, seseorang tersebut mengatakan "Anakmu mempunyai kelebihan yang diluar

    kemampuan manusia biasa dia bisa pergi kemana saja sesuka hatinya hal itu akan nampak ketika nanti dia

    beranjak dewasa"

    Ya Allah apapun yang terjadi semoga itu yang terbaik buat anakku dan masuk ke bulan 10 minggu ke 2 tepat nya

    istriku melahirkan " dan keanehan itu masih terjadi juga pada saat dia melahirkan dia mlihat ada 2 orang aneh

    yang masuk ke dalam ruangan bidan desa dan mendorong perut nya sehingga terasa enak saat melahirkan, dan

    keanehan satu lagi pada saat pertama anakku keluar dari rahim bidan desa itu mengatakan bahwa anakku lahir

    dengan keadaan posisi orang sedang sholat dan pada saat keluar dari rahim anakku tidak menangis melainkan

    tersenyum setelah saya beberapa saat kemudian baru terdengar tangis nya, Allahdulillah Ya Allah

    Pada saat ini anakku sudah berumur 10 bulan dan sedang lucu lucu nya namun banyak juga masih hal hal aneh..

    Pada saat itu pagi hari istriku sedang pergi ke kamar mandi anakku yang sedang pintar pintar nya merangkak dan

    belajar berdiri memegang obat nyamuk bakar, nah yang aneh obat nyamuk bakar tersebut mati di tangannya

    namun tidak membuat luka tangan anakku,

    APA SEBENARNYA YANG TELAH TERJADI PADA ANAKKU? Oh ya ... Saya memberi nama kepada anak saya "AURA

    SUCI DEWI". Terlampir adalah foto aku dan anakku.

    YA ALLAH SEMOGA APAPUN YANG TERJADI PADA ANAKKU SEMOGA ITU YANG TERBAIK BAGI NYA KELAK DAN

    BIMBINGLAH DIA MENJADI ANAK YANG SOLEHA YANG SELALU BERADA DIA JALANMU, JIKA DIA MEMANG

    MEMPUNYAI KEMAMPUAN JADIKANLAH KEMAMPUAN TERSEBUT MENJADI KEMAMPUAN YANG BERGUNA BAGI

    ORANG BANYAK

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    6/13

    Kisah Pewaris Ilmu Kuyang

    Biasanya, orang yang mendapat warisan tentu sangat bahagia. Namun, siapa yang dapat bahagia bila mendapat

    warisan ilmu hitam yang sangat mengerikan. Ya, ilmu hitam yang ditakuti oleh hampir semua orang di pedalaman

    Kalimantan Tengah, bahkan mungkin di seluruh jagat ini. Apalagi, Mariana Tundang, sang pewaris, tak pernah

    berharap mengenal, apalagi menguasai ilmu yang sangat jahat itu.

    "Kenyataan ini sungguh bagaikan sebuah lingkaran roda nasib yang sangat buruk. Meski aku berusaha untuk

    menolaknya, namun ilmu itu tetap juga hadir di dalam tubuhku. Inilah kenyataan pahit yang aku alami," tutur

    Mariana dengan pandangan jauh menerawang.

    Ilmu Kuyang, itulah yang diwarisi oleh Mariana Tundang. Dia seorang gadis muda cantik yang berprofesi sebagai

    bidan. Gadis cantik ini bekerja di Rumah Sakit Pemerintah di Banjarmasin.

    Bagaimanakah kisah selengkapnya? Berikut ini adalah ringkasan kesaksian Mariana Tundang, seorang Bidan di

    Banjarmasin, yang dituturkan beberapa waktu yang silam.

    Waktu itu usiaku memang relatif sangat belia. Selepas SMU aku memilih untuk masuk Sekolah Kebidanan. Bidan

    adalah profesi yang sangat mulia, menurut pendapatku. Penolong para wanita yang akan menjadi ibu. Penolong

    proses kelahiran seorang bayi yang hadir di dunia ini. Penolong ibu-ibu yang jauh dari dokter, rumah sakit, atau

    Puskesmas.

    Kehadiran bidan di pedalaman memang sangat berarti bagi mereka yang tinggal jauh dari kota. Apalagi di

    Kalimantan banyak keluarga yang tinggal di tepi-tepi hutan, bahkan berada di dalam hutan belantara. Sebab,

    mengandalkan para dukun beranak tidak akan menyelesaikan masalah. Jumlah dukun beranak tidaklah memadai.

    Sangat tidak mencukupi bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang memerlukan pertolongan.

    Begitu aku lulus dari Sekolah Kebidanan ternyata aku ditempatkan di Rumah Sakit ULIN di Banjarmasin. Menurut

    Direktur Rumah Sakit itu, aku dipilih karena aku punya prestasi. Aku adalah lulusan terbaik.

    Terus terang, sebenarnya aku lebih senang kalau ditempatkan di Puskesma di pedalaman. Aku lebih suka berada di

    tengah-tengah orang-orang sederhana, tempat dari mana aku berasal.

    Aku bukan tipe gadis yang suka hura-hura. Aku bukan pengunjung diskotik, gedung bioskop atau mal-mal.

    Waktuku kuhabiskan di kamar kost untuk membaca. Di kamarku banyak bacaan. Ada novel-novel, majalah,

    tabloid, dan yang paling sering kubaca adalah kitab suci. Karena dengan membaca kitab suci akan timbul motivasi

    dalam diriku untuk mengabdikan diri kepada sesama, dan dia juga adalah sumber kekuatanku, sumber

    pengharapanku yang sebenarnya.

    Sampai pada suatu hari, datang malapetaka yang membuatku tiba-tiba harus terhempas ke dalam jurang

    kenistaan. Jangan salah paham. Kenistaan yang menimpaku bukan karena kehilangan kegadisan, bukan ternoda

    karena perbuatan tercela lain. Yang menimpaku jauh lebih mengerikan. Tidak akan terbayang oleh siapapun yan

    tidak memahami kondisi pedalaman Kalimantan Tengah, tempat kelahiranku.

    Hari itu sebenarnya tidaklah begitu panas. Apalagi saat itu hujan baru saja mengguyur Kota Banjarmasin. Sangat

    lebat, dan turun sejak sore tadi. Saat itu hujan belum reda. Tidak begitu lebat, tetapi membuat orang enggan

    untuk keluar rumah.

    Tetapi mengapa cuaca yang sejuk itu membuat aku tiba-tiba sangat kehausan. Ya, aku merasa ada rasa haus yang

    sangat aneh mendera diriku. Telah kuminum beberapa gelas air putih dari dispenser, tetapi rasa hausku tidak juga

    hilang. Sepertinya, dahagaku bukan karena ingin menggak air. Ya, Aku ingin minum sesuatu tetapi bukan air.

    Entah apa?

    Aku coba mengendalikan diri. Jarum jam telah menunjukkan pukul 14.00. Kebetulan hari ini aku sedang off, tidak

    giliran jaga. Besok aku baru masuk pada jam delapan pagi.

    Entah apa yang mendorongku, aku meninggalkan kamar, dan berjalan menuju ke bangsal Rumah Sakit. Kutelusuri

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    7/13

    lorong-lorong yang panjang itu menuju ke suatu tempat yang aku sendiri tidak tahu di mana. Aku berjalan tak

    ubahnya seperti robot, sebab memang kekuatan laten itu yang mendorongku terus melangkah. Sapaan beberapa

    orang teman yang berpapasan denganku tidak kujawab. Mereka heran sebab, aku dikenal sebagai gadis yang

    ramah, mudah bergaul dan tentu saja banyak teman.

    Aneh, tiba-tiba saja aku berhenti di depan sebuah kamar yang khusus disediakan untuk mereka yang melahirkan.

    Aku mencium bau yang sangat harum. Bau khas yang belum pernah kurasakan. Bersamaan dengan itu, rasa

    hausku semakin menjadi-jadi. Ingin rasanya aku segera mereguk minuman yang menebarkan bau harum tadi.

    Kubuka pintu kamar itu. Kulihat ada seorang wanita yang tengah berjuang keras melaksanakan tugasnya sebagai

    ibu. Dia ditolong oleh seorang dokter dan dua orang bidan. Entah Iblis apa yang merasukiku. Kudorong dokter itu

    kesamping, dan kuraih kedua kaki wanita itu. Aku mencium bau yang begitu harum dari sela-sela kedua paha

    wanita itu. Rasa hausku semakin kuat. Aku hendak mereguk cairan merah bercampur lendir atau air ketuban yang

    mengalir.

    Dengan sigap kedua bidan yang ada di kanan dan kiri pasien menubrukku. Sekuat tenaga mereka menyeretku

    keluar. Namun kekuatan kedua orang itu tidak mampu menyamai kekuatanku. Mereka kubuat terpental. Lalu,

    muncul tiga orang perawat laki-laki yang membantu kedua bidan untuk menyeretku.Tetapi tetap saja mereka tidak

    mampu menandingi kekuatanku.

    Melihat keadaan itu, salah seorang bidan lalu melepaskanku. Dengan tergesa-gesa dia mencopot kalung yang

    tergantung di lehernya. Kalung perak dengan yang ternyata berdaya gaib itu dikalungkannya ke leherku. Begitu

    kalung itu tergantung di leherku, aku langsung pingsan.

    Ketika aku sadar, aku telah berada di tempat tidurku. Beberapa orang kerabat ada di sekelilingku. Tidak

    ketinggalan Uwakku yang tinggal di jalan Veteran, di belakang Rumah Sakit Ulin.

    "Untung kau segera mengalungkan kalung itu di lehernya," kata Uwakku kepada bidan yang pada saat kejadian

    mengalungkan kalung tersebut.

    "Entah dari mana aku bisa ingat untuk memakaikan kalungku," jawab Rosma, sepupuku yang juga seorang bidan

    di rumah sakit yang sama.

    "Untung pula tanda di lehernya belum muncul!" kata Gondan, pamanku.

    "Mengapa kalian semua ada di sini?" tanyaku heran.

    "Kau sedang sakit," jawab Rosma.

    "Sakit? Sakit apa? Rasanya aku sehat-sehat saja!" jawabku setengah tidak percaya.

    Uwak kemudian menceritakan kepadaku, bahwa aku mewarisi ilmu almarhumah ibuku. Kuyang! Aku bergidik

    mendengarnya. Sulit dibayangkan kalau aku bisa menjadi Kuyang, makhluk pemakan darah. "Tetapi baru tahap

    awal," kata uwakku.

    Ya, ini karena tanda di leherku belum muncul. Orang yang telah matang menjadi Kuyang di lehernya ada tanda

    lingkar hitam seperti kalung dari tatoo. Yang telah matang ilmunya, kepala orang itu dapat lepas dari tubuhnya

    berikut isi perutnya. Kepala yang lepas itu terbang mencari mangsa, yaitu perempuan yang baru saja melahirkan

    untuk diisap darahnya. Biasanya hal itu terjadi di malam hari ketika bulan purnama. Aku sendiri sangat heran.

    Ibuku tidak pernah menurunkan ilmu itu kepadaku. Itulah sebabnya aku tidak menyadari kalau ilmu mengerikan

    itu mengeram di dalam diriku.

    Tahap awal dari ilmu itu adalah perasaan haus yang luar biasa. Sebenarnya rasa haus biasa berbeda dengan rasa

    haus ingin minum darah. Tetapi aku belum dapat membedakan. Maka ketika rasa haus muncul aku minum air

    putih berkali-kali. Dan tetap saja rasa haus itu tidak hilang.

    "Apakah aku bisa terbebas dari ilmu terkutuk ini, Wak?" tanyaku kepada Uwakku. "Bisa! Kemauan yang kuat dan

    usaha yang bersungguh-sungguh akan dapat membebaskanmu dari warisan yang tidak kauinginkan itu," jawab

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    8/13

    Uwakku.

    Beberapa hari kemudian Uwakku memberiku kalung yang bahannya dari besi putih. Demikian juga liontin yang

    berdaya gaib terbuat dari besi putih.

    "Jangan kaulepaskan kalung ini dalam keadaan bagaimanapun juga. Selain itu, rajin-rajinlah berdoa. Jangan lupa

    memohon kepada Tuhan agar kau dilepaskan dari ikatan jahat itu," nasehat Uwak.

    Setelah peristiwa itu aku terpaksa berhenti bekerja dari RSU. ULIN. Untunglah, pacarku bisa mengerti keadaanku.

    Walaupun dia orang Jawa tetapi memahami betul apa yang sedang terjadi atas diriku. Demikian juga para dokter,

    perawat, bidan serta pegawai lainnya.

    Kini aku hidup bahagia bersama suamiku dan tinggal di Jawa. Kenangan buruk itu telah sirna. Dan ilmu warisan itu

    tidak menguasaiku lagi. Sekarang aku bekerja sebagai bidan lagi di sebuah rumah sakit swasta di Yogyakarta.

    Untunglah tidak ada yang tahu masa laluku.

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    9/13

    Ulah Jin yang Menyamar jadi Istriku

    Jin dapat dilihat secara transparan dengan kasat mata bila ia menjelma menjadi makhluk berwujud, ia bisamenjelma menjadi wanita yang sangat cantik, tetapi juga bisa menjelma menjadi makhluk yang sangatmenakutkan dan menjijikkan.

    Tentang jin yang dapat menjelma ini, saya ingin menceritakan apa yang pernah dituturkan seorang kenalan saya,tinggal di Bandung, sebut saja namanya Agus. Dia bersama istrinya, Tina, dan seorang anak perempuannya -Nanda (6 tahun) - berangkat dari Bandung ke Jakarta dengan kendaraan sendih untuk menghadiri resepsipernikahan putera paman Tina.

    Setiba di Puncak, Tina membujuk suaminya agar beristirahat sejenak di Telaga Warna sambil menikmati udarasejuk menyegarkan. Agus mengomentari ajakan istrinya itu kemudian, "Kalau saja saya bisa mengetahui musibahmengerikan dan menjijikkan yang terjadi akibat beristirahat di tempat itu, permintaan istri saya itu pasti akan sayatolak mentah-mentah, Tetapi karena saya tak tahu tempat itu angker, saya meminggirkan mobil dan parkir dikawasan Telaga Warna tersebut. Apa yang terjadi sesudahnya membuatku merinding dan tak akan terlupakanseumur hidup."

    Setelah puas menikmati keindahan panorama Telaga Warna, mereka melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Waktu

    itu, jalan Tol Jagorawi sedang dalam proses penyelesaian, sehingga mereka masih harus melalui Jalan Bogor lama.Setiba di Bogor, Tina meminta mampir di toko roti untuk membeli roti.

    Nanda, puteri mereka pada saat itu lelah sekali sehingga tertidur di jok belakang, sedangkan Agus merasa malasturun dari mobil. Jadi. Tina saja yang turun dan pergi ke toko roti tersebut.

    Beberapa saat kemudian, Agus melihat istrinya membawa bungkusan besar berisi roti dan makanan lainnyamendekat ke mobil, Agus membukakan pintu mobil. Saat istrinya memasuki mobil, sekilas tercium oleh Agusaroma bunga kamboja bercampur kemenyan yang menyebabkan bulu kuduknya agak merinding. Tetapi karenamelihat wajah istrinya berseri-seri seraya mengatakan bahwa ia telah membelikan beberapa roti kesukaan Agus,maka Agus segera melupakan keanehan yang dirasakannya muncul bersamaan dengan kedatangan istrinya itu.

    Tanpa curiga dan berburuk sangka, Agus menghidupkan mobil, lalu meluncur menuju Jakarta.

    Sayangnya mata Agus kurang jeli. Ia tidak melihat bahwa beberapa detik sebelum mobil meninggalkan area tokoroti, Tina muncul di pintu toko dengan membawa bungkusan besar dan melihat di dalam mobil ada wanita lain.

    Akibatnya Tina marah besar. Ia mengira, suaminya pergi meninggalkan dirinya dengan membawa wanita lain.Saking marahnya, ia membantingkan bungkusan belanjaanya ke tanah dan dengan air mata bercucuran iakemudian pulang naik taksi ke Bandung. Hatinya dipenuhi emosi, marah, cemburu, benci, sedih dan kesalbercampur menjadi satu.

    "Awas kalau pulang nanti", katanya berkali-kali sepanjang perjalanan kembali ke Bandung. Hatinya yang terusmenerus dipenuhi perasaan marah dan cemburu, bertanya-tanya siapa gerangan wanita yang pergi bersamasuaminya itu? Mengapa dirinya sebagai istri ditinggalkan begitu saja tanpa menoleh sedikit pun? Mengapa Agussampai hati meninggalkan dirinya? Bagaimana dengan Nanda, anak mereka? Apakah Nanda sedang menangismenanyakan ibunya? Jahat sekali Agus itu. Kalau saja ia tahu hati suaminya sejahat itu, tak akan mau diadiperistri. Perasaan benci semakin berkecamuk di dalam hatinya. Sedih dan luka bagai tertusuk sembilu.

    Setiba di rumah langsung ia membanting tubuhnya ke atas tempat tidur dan menangis tersedu-sedu sambil takhenti-hentinya mengeluarkan ancaman terhadap suaminya.

    Pada saat Tina marah-marah dan kecewa serta bersedih, Agus sama sekali tidak merasa bersalah dan tak merasatelah menzalimi istrinya. Bahkan ia asyik berbicara dengan wanita yang dikiranya istrinya itu. Sebab perjalanan itusangat dinikmatinya. Hanya ada yang agak mengherankan hatinya, yaitu istrinya bersikap genit dan inginbermanja-manja, beberapa kali pipinya dicium mesra.

    Keheranan Agus bertambah ketika istrinya kemudian merapatkan duduknya dan merebahkan kepala kepundaknya, seraya berkata "Maas, kalau bisa aku ingin peristiwa ini jangan cepat berlalu."

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    10/13

    Pada waktu itu, Agus membatin, "Lho nanti kan banyak waktu sesampainya di Jakarta...."

    Ketika rambutnya menyentuh pipi Agus, kembali sekilas tercium oleh Agus aroma wangi bunga kambojabercampur aroma kemenyan, sehingga bulu romanya merinding lagi. Di dalam hati ia berjanji akan membelikanistrinya shampo standar, karena bau wangi shampo yang digunakannya saat itu menimbulkan rasa tidak sedap dihatinya.

    Setiba di Jakarta, Agus langsung ke hotel di kawasan Cikini, dan memesan kamar untuk satu malam, karena inginberistirahat sejenak menjelang resepsi pada malamnya di rumah paman Tina.

    Nanda, sangat senang dan bernyanyi-nyanyi kecil lucu sambil menyentuh barang-barang hiasan yang terdapat dikamar hotel. Pada sore harinya, setelah memandikan Nanda, istrinya mengajak Agus mandi bareng, Ajakan itudirasakan aneh oleh Agus, karena di luar kebiasaannya, tetapi ia mau juga. Di dalam kamar mandi, istrinya mesraberbisik meminta hubungan intim, Agus semula kurang setuju. Tetapi karena istrinya sangat aktif dan 'terampil'membangkitkan hasrat kelaki-lakiannya, Agus akhirnya memenuhi keinginan istrinya itu. Dan saat berhubunganbadan itu, Agus menemukan beberapa hal yang tak lazim dialaminya. Di antaranya gairah istrinya luar biasa,sampai-sampai Agus merasa kewalahan.

    Acara resepsi pernikahan yang dihadiri Agus bersama istri dan anaknya itu sangat meriah. Keluarga yang datangbanyak sekali, sehingga bagaikan reuni keluarga besar. Mereka saling bertanya dan menceritakan keadaan terakhirkeluarga masing-masing dengan gembira. Beberapa kali Nanda, meminta ayahnya membersihkan pipinya yangberubah menjadi merah bekas lipstik karena diciumi gemas oleh tante-tantenya.

    Ketika berfoto bersama, istrinya semula menolak keras, Tetapi setelah didesak-desak akhirnya ia mau juga.Akhirnya acara resepsi usai sudah dan seorang demi seorang para tamu pamit pulang, demikian juga Agussekeluarga.

    Dalam perjalanan kembali ke hotel Agus melihat istrinya sangat bahagia. Bahkan komentarnya terhadap suasanaresepsi bertubi-tubi. Nanda sendiri kelelahan dan segera tertidur pulas begitu kepalanya menyentuh bantal.

    Melihat Nanda telah tertidur, Tina melepaskan pakaian pestanya sehelai demi sehelai, lalu menggerak-gerakkantubuhnya dengan erotis, berusaha memancing gairah Agus, dan setelah busananya terlepas semua, ia langsungmenerkam Agus, dan mengajak bercinta.

    Pada malam itu berkali-kali hubungan intim mereka lakukan, membuat Agus merasa tulang-tulangnya lunglaikarena kelelahan melayani hasrat istrinya yang menggebu-gebu, sehingga saat matahari telah tinggi mereka

    masih tertidur kelelahan. Lewat tengah hari baru mereka berangkat pulang ke Bandung,

    Perjalanan pulang agak lambat karena mereka sering berhenti untuk belanja oleh-oleh. Lagi pula Agusmenjalankan kendaraan perlahan karena masih agak mengantuk. Nanda, sepanjang jalan kembali tertidur pulas,mungkin karena masih kelelahan.

    Menjelang magrib, ketika mobil mendekati Puncak, Tina mendesak untuk - berhenti sebentar agar kembaliberistirahat di Telaga Warna. Agus menolak, Alasannya perjalanan masih jauh. Lagi pula sudah menjelang magrib.Tetapi karena Tina terus bersikeras dengan bujukan dan alasan yang sebetulnya sulit diterima akal, Agus akhirnyamengalah dan memarkir mobil di kawasan Telaga Warna.

    Udara saat itu masih agak terang. Nanda, walaupun sudah terbangun namun masih menggeliat malas untukberjalan, sehingga Agus menggendongnya turun mengikuti ibunya ke tepi telaga.

    Setelah duduk, suasana menjadi santai. Tina berkata dengan serius, bahwa perjalanan ini tak akan pernahdilupakannya dan ia mencium pipi Agus berkali-kali. Kelakuannya itu dirasakankan agak aneh oleh Agus, seakanmereka tidak akan pernah bertemu lagi.

    Ketika azan magrib berkumandang, terjadi kejutan dan sekaligus keanehanyang irasional. Di luar nalar Agus, istrinya terjun ke dalam Telaga Warna. Agus terkejut setengah mati dan cemasketakutan. Apalagi setelah mendengar putrinya berteriak histeris dan kemudian menangis meraung-raungmemanggil-manggil ibunya, "Mamaaaamaama..."

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    11/13

    Setelah menunggu beberapa saat, namun istrinya tidak muncul juga dari dalam telaga, Agus berteriak-teriakmemanggil nama istrinya lalu kemudian terjun ke dalam air telaga untuk mencarinya.

    Beberapa orang berkumpul melihat kelakuan Agus yang dianggap aneh. Agus menjelaskan apa yang terjadidengan suara terbata-bata dan tubuh gemetar kebingungan. Beberapa orang kemudian tergerak untuk ikut terjunberusaha mencari istri Agus di dasar telaga. Beberapa wanita yang hadir berusaha membujuk mendiamkan Nandayang terus menangis.

    Lebih dua jam mengobok-obok seluruh telaga dibantu banyak orang tanpa hasil. Akhirnya dengan baju basahkuyup dan tubuh menggigil kedinginan serta perasaan tak menentu karena sangat sedih, Agus memutuskan untukkembali ke Bandung dengan perinsip pencarian dilanjutkan esok paginya. Apalagi Nanda terus menangismemanggil-manggil ibunya.

    Saat itu pikiran Agus terus bertanya-tanya, "Mengapa istriku tega berbuat begitu? Apa salahku? Setelah cukuplama tidak juga muncul dari dalam air apakah mungkin ia telah mati....?"

    Ia menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi agar cepat tiba di rumah, dan berniat untuk mengabari saudara-saudaranya perihal istrinya yang 'hilang' itu, agar besoknya, mereka dapat ikut membantu upaya pencarian.Dengan perasaan sangat sedih dan terpukul atas musibah ini, Agus, masuk ke dalam rumah dan...

    Mendengar suara mobil memasuki rumahnya, Tina yang ternyata belum tidur, bangun dan meloncat mengintip dari

    jendela kamar. Mengetahui suaminya pulang, emosinya kembali muncul. Diambilnya sepatu hak tingginya danberlari ke pintu depan.

    Agus sangat terkejut dan sekaligus merasa heran ketika membuka pintu depan, sepasang sepatu hak tinggimendarat telak di kepalanya, Dan perasaan herannya bertambah ketika melihat pelakunya adalah istrinya. Aguskaget setengah mati, bahkan ketakutan, wajahnya pucat pasi, sehingga rasa sakit pada kepalanya yang benjol-memar karena terbentur sepatu tak dirasakannya lagi.

    Kata Agus di dalam hatinya, "Bagaimana mungkin istriku yang hilang tenggelam di Telaga Warna sekarang munculdi hadapanku dengan wajah marah menakutkan dan suara menggelegar keras, mengumpat dan memaki?"

    Dengan terpana, bengong dan perasaan tak karuan, Agus hanya bisa berdiri mematung di depan pintu, sementaraTina masih terus melemparkan segala macam benda ke arahnya sambil memaki-maki. Nalar Agus pada saat itumasih kacau belum jalan, dan masih bingung, sehingga ia tak berusaha menghentikannya. Kemudian baru bukamulut, "Ka..kaau ...ternyata masih hidup? Kukira sudah mati tenggelam." Mendengar kata-kata itu, dan melihat

    keadaan suaminya yang kacau, kini giliran Tina yang bingung, apalagi kemudian Nanda berlari dan memelukdirinya sambil berteriak keras, "Mama... jangan melompat lagi ke danau, Nanda takuuut."

    Tina terkejut dan heran mendengar ucapan Nanda, sehingga kemarahannya terlupakan, dan matanya melotot kearah suaminya, meminta penjelasan, sambil mendekap Nanda yang menangis tersedu-sedu di pelukannya. Agussendiri masih belum bisa mencerna dengan baik situasi di luar prediksinya itu, sehingga terpaku keheranan.

    Melihat Agus tidak memberikan jawaban, emosi Tina timbul lagi dan berteriak keras, "Mengapa kau tinggalkan akusendirian di Bogor, dan siapa wanita sialan itu!"

    Pikiran Agus berusaha menyimak kata-kata istrinya, ... ditinggal di Bogor?, Siapa wanita itu? Apa yangsesungguhnya telah terjadi? Bukankah aku pergi dengannya ke Jakarta? Kalau yang pergi denganku itu bukanistriku, lalu siapa wanita yang menyerupai diri istriku dari Bogor hingga terjun ke telaga itu?

    Setelah berpikir sejenak sambil mengingat-ingat apa yang dialaminya di telaga angker itu, baru Agus sadar bahwawanita yang bersamanya itu bukan istrinya, Tiba-tiba ia berteriak keras, " Tidaaaak....! Aku tidak tahu bahwawanita itu bukan kau! Makhluk itu menyerupai kau, lalu kukira kau."

    Kemudian Agus memeluk Tina dan berkata, "Syukurlah bahwa kau masih hidup, kukira sudah matiiiii !"

    Pelukan erat suaminya seakan takut kehilangan dirinya, membuat emosi Tina akhimya cair juga dan tenang,kemudian meminta penjelasan lengkap apa yang telah terjadi sebenarnya.

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    12/13

    Agus menjelaskan kronologis kejadian yang telah dialaminya. Tentu saja dengan menyembunyikan adeganhubungan intimnya dengan makhluk itu. Tetapi Tina tak percaya. Tak masuk di akalnya. Untuk lebihmeyakinkannya, Agus mengajaknya menelepon ke Jakarta.

    Paman Tina di Jakarta setelah mengetahui kejadian ini, atas permintaan Agus dan atas keingintahuannya atasperistiwa aneh yang membuat orang merinding itu, esok harinya dengan kereta api terpagi segera berangkat keBandung. Sang paman bersumpah meyakinkan Tina bahwa mereka bertiga - Agus,Tina dan Nanda - memang

    benar-benar datang ke resepsi pernikahan anaknya. Bahkan berfoto bersama, dan katanya nanti bila sudahdiafdruk akan dikirim ke Bandung. Sang paman terpaksa bermalam di Bandung karena Tina sangat terpukul danhisteris dengan kejadian fantastis dan menyeramkan itu. Bagaimana pun sang paman meyakinkan keponakannyaitu, ia tetap tak dapat mempercayainya. Bahkan berkali-kali ia mengatakan apa yang diungkapkan itu tak masuk diakalnya.

    Besoknya salah seorang putera pamannya itu datang dengan keluarga yang lainnya dan ikut meyakinkan Tinadengan kesaksian mereka membawa hasil cetakan foto-foto resepsi perkimpoian, Tina dengan perasaan penuhkeheranan memperhatikan foto yang di dalamnya terdapat foto Agus, suaminya sendiri, Nanda puterinya sedangmenggandeng bayangan kosong. Ternyata makhluk berwujud Tina yang juga ikut berfoto itu tidak nampak dikertas foto.

    Tiba-tiba Tina terhuyung, mujur Agus cepat menangkap tubuhnya agar tidak jatuh. Tina ternyata pingsan. Apayang diceritakan kepadanya itu ternyata baginya cukup dahsyat menghantam jiwanya sehingga membuatnya shok.Mungkin terbayang di pikirannya apa saja yang dilakukan oleh suaminya dengan makhluk itu karena mengira

    bahwa mahluk itu adalah dia, isterinya.

    Sampai saat ini tak seorang pun mengetahui siapa sesungguhnya wanita misterius itu, yang ikut naik mobil Agusmulai dari toko roti di Bogor, tidur di hotel bersama Agus, lalu akhirnya terjun ke Telaga Warna itu. Nanda sendiritak pernah memikirkannya, karena pikirannya belum sampai ke sana. Bahkan ia sering bercerita kepada keluargayang datang bahwa dirinya sangat senang diajak pergi jalan-jalan ke Jakarta bersama ibunya, menginap di hotel,pergi ke pesta, ia ternyata masih belum mampu memahami bahwa sesungguhnya orang yang dikiranya ibunya itubukan ibunya.

    Lalu pada suatu malam Agus bermimpi didatangi makhluk hijau menyeramkan, berbadan reptil seperti bunglontetapi kepalanya menyerupai istrinya. Makhluk itu minta maaf telah mengacaukan keluarga Agus dengan menjelmadan menggantikan sosok Tina, Ia melakukan hal itu karena merasa tertarik mendengar celoteh Tina yang mesra ditepi telaga mengenai enaknya bepergian ke pesta pernikahan. Maka ia ikut dalam mobil Agus karena ingin tahu.Begitu ia melihat Tina masuk ke toko roti, kesempatan itu tak disia-siakannya lalu mendahului masuk ke mobildengan wujud menyerupai Tina.

    Makhluk itu memberitahukan bahwa ia sangat menikmati perjalanan itu dan tidak akan pernah melupakannya, danberharap semoga Agus juga demikian. Akhirnya dia minta maaf atas segala kelancangannya itu dan jugamenitipkan permintaan maafnya kepada Tina.

    Agus yang sebelumnya marah dan benci kepada makhluk itu akhirnya luluh hatinya dan memaafkannya karenamelihat tetesan air mata di pipinya tanda penyesalan dan ketulusan hatinya.

    Makhluk itu kemudian lenyap setelah sebelumnya mendoakan agar keluarga Agus selalu rukun-rukun dan bahagia.

  • 7/30/2019 Cerita misteri

    13/13