cerita

4
Bertafaqur Di Mahameru Merasakan sorga sebelum kematian, sepertinya itu adalah kalimat yang tepat diucapkan ketika pertama kali meletakan kaki di atas tanah gunung semeru. Tentunya karena keindahanya yang telah mampu melupakan kita dengan keserakahan duniawi, walau hanya sejenak. Namun kenyataanya ketika kami di atas puncak mahameru, tahta, uang dan jabatan samasekali tidak dapat diambil manfaatnya. Yang ada dalam hati kami hanyalah rasa syukur atas karunia kenikmatan dan keindahan yang tuhan berikan kepada hambanya. Seharusnya para koruptor bangsa ini bisa menyempatkan waktunya untuk sejenak berdiri di atas puncak gunung, tidak hanya duduk di atas kursi yang percuma itu saja, agar mereka tahu tata cara berdekat-dekatan dengan tuhanya adalah dengan menikmati keindahan ciptaanNya. Menurut Wikipedia gunung Semeru adalah gunung berapi tertinggi di pulau Jawa, dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut. Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Sulit bagi saya untuk sampai ke puncak mahameru, karena ini adalah merupakan pendakian pertama bagiku, berbeda dengan teman-teman yang lain yang sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Namun karena keyakinan dan kekompakan para sahabat serta rasa penasaran dengan keindahan ciptaan tuhan itu lah yang membuat saya berhasil berada di puncak mahameru. Sebelum sampai di puncak mahameru kami terlebih dahulu beristirahat di Ranu Kumbolo, sebuah danau yang terletak di antara perbukitan semeru. Untuk mengurangi rasa lelah maka kami memutuskan untuk bermalam di tempat tersebut. Ketika fajar sodiq mulai terbit dan hari mulai kembali pagi, penglihatan kami akan dimanjakan tuhan dengan indahnya Sunrise. Kesempatan seperti ini bukanlah untuk orang-orang yang hanya menyibukan dirinya untuk

description

di gunung semeru

Transcript of cerita

Page 1: cerita

Bertafaqur Di Mahameru

Merasakan sorga sebelum kematian, sepertinya itu adalah kalimat yang tepat diucapkan

ketika pertama kali meletakan kaki di atas tanah gunung semeru. Tentunya karena keindahanya

yang telah mampu melupakan kita dengan keserakahan duniawi, walau hanya sejenak. Namun

kenyataanya ketika kami di atas puncak mahameru, tahta, uang dan jabatan samasekali tidak

dapat diambil manfaatnya. Yang ada dalam hati kami hanyalah rasa syukur atas karunia

kenikmatan dan keindahan yang tuhan berikan kepada hambanya. Seharusnya para koruptor

bangsa ini bisa menyempatkan waktunya untuk sejenak berdiri di atas puncak gunung, tidak

hanya duduk di atas kursi yang percuma itu saja, agar mereka tahu tata cara berdekat-dekatan

dengan tuhanya adalah dengan menikmati keindahan ciptaanNya.

Menurut Wikipedia gunung Semeru adalah gunung berapi tertinggi di pulau Jawa,

dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut. Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal

dengan nama Jonggring Saloko. Sulit bagi saya untuk sampai ke puncak mahameru, karena ini

adalah merupakan pendakian pertama bagiku, berbeda dengan teman-teman yang lain yang

sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Namun karena keyakinan dan kekompakan para

sahabat serta rasa penasaran dengan keindahan ciptaan tuhan itu lah yang membuat saya berhasil

berada di puncak mahameru.

Sebelum sampai di puncak mahameru kami terlebih dahulu beristirahat di Ranu

Kumbolo, sebuah danau yang terletak di antara perbukitan semeru. Untuk mengurangi rasa lelah

maka kami memutuskan untuk bermalam di tempat tersebut. Ketika fajar sodiq mulai terbit dan

hari mulai kembali pagi, penglihatan kami akan dimanjakan tuhan dengan indahnya Sunrise.

Kesempatan seperti ini bukanlah untuk orang-orang yang hanya menyibukan dirinya untuk

Page 2: cerita

mengejar kenikmatan meteri, seperti halnya mereka orang-orang yang gila dengan kekuasaan.

Mungkin menurut tuhan mereka haram mencicipi kenikmatanya yang berupa keindahan alam

bebas, karena perutnya yang sudah terlalu banyak memakan sesuatu yang bukan menjadi haknya.

Bukankah tuhan telah menunjukan jalan yang benar dan jalan kejahatan, namun meraka

tidak pernah menempuh jalan yang mendaki dan sukar. Dan setidaknya kita tahu tentang jalan

mendaki dan yang sukar itu, yaitu melepaskan rakyatnya dari perbudakan penguasa atau meberi

makan pada hari terjadinya kelaparan. Semua itu adalah pelajaran bermakna bagi kami, ketika

perjalanan kami menuju puncak mahameru, karena kami saling berpesan tentang kesabaran dan

kasih sayang.

Setelah bermalam di Ranu Kumbolo kami pun melanjutkan pendakian, tidak begitu lama

setelah melewati tanjakan cinta mata kami pun kembali di perlihatkan oleh tuhan tentang

kebesaranNya. Di sini kami tidak hanya satu tim, kami bertemu dengan kawan-kawan dari

berbagai daerah bahkan ada juga yang dari Negara lain.

Page 3: cerita

Subkhanallah, setelah melewati di beberapa tempat yang berada di gunung semeru

akhirnya kami pun sampai pada puncak mahameru. Ini adalah sesuatu yang sangat begitu indah,

tidak ada lagi wajah masam dan kepalsuan, hati seseorang yang selama ini tertutupi oleh asap

kotor dan limbah pabrik, serta telinga yang selama ini tuli karena kebisingan kota, semuanya

telah telihat dan terdengar jelas. Atas kuasaNya semeru telah mampu mengembalikan kami

kepada prinsip kebenaran.

Memang kami bukanlah seorang yang sangat taat dengan agama, tetapi setidaknya kami

tahu bagai mana cara menjaga dengan sesama ciptaan tuhan dan mensyukurinya. Dan kami juga

masih memiliki sedikit rasa takut dengan firmanNya yang tertulis dalam al-Qur’an. Coba kita

renungkan dalam rangka bertafaqur kepadanya, ketika tuhan sudah benar-benar muak dengan

tingkah kerakusan kita. ketika air laut ditumpahkan dan ketika gunung-gunung dihembuskan

bagaikan kapas yang berterbangan. Begitu kecil dan tidak berdanya kita di hadapanya,

mungkinkah kita masih mampu berkata dan betingkah sombong.

Jalan terjal dan mendaki telah kami lewati, suara dentum ledakan juga telah terdengar

jelas di telinga kami. Di atas puncak mahameru kami tidak diperbolehkan terlalu lama, karena

ketika di atas jam 09.00 maka asap yang keluar dari mulut mahameru akan berubah menjadi gas

yang beracun. Tak lama setelah kami merenungkan ciptaan tuhan dan mengabadikan dalam

gambar, kami pun bergegas untuk kembali turun.

Selamat tinggal mahameru, semoga tuhan tidak terburu-buru menghancurkan sorga-

sorganya yang masih tertinggal di Bumi. sepertinya itu adalah kalimat yang tepat diucapkan

ketika pertama kali kaki kami meninggalkan tanah gunung semeru.

Page 4: cerita