(Cepat) Perhitungan pajak

6
1. Langkah #1: Hitung Penghasilan Netto Tahunan. Penghasilan Netto Tahunan = 12x(Penghasilan Bruto/Bulan – (Biaya Jabatan/Bulan + Iuran Pensiun/Bulan)). Biaya Jabatan/Bulan diperoleh dari perhitungan 5% dari Penghasilan Bruto/Bulan Anda (Maksimal Rp 500.000,-) 2. Langkah #2: Hitung Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Penghasilan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) diperoleh dari tabel status kawin dan jumlah tanggungan (anak kandung, anak angkat, atau saudara sedarah), misalnya TK, K/0, K/1, dan seterusnya. Berikut ini tabelnya: Kode Keterangan Status Nilai pengurang /tahun (Rp) TK Tidak Kawin 15.840.000 K/0 Kawin Tanpa Tanggungan 15.840.000 + 1.320.000 K/1 Kawin, 1 Tanggungan 15.840.000 + 1.320.000 + 1.320.000 K/2 Kawin, 2 Tanggungan 15.840.000 + 1.320.000 + 2x(1.320.000) K/3* Kawin, 3 Tanggungan 15.840.000 + 1.320.000 + 3x(1.320.000) *) Batas Maksimal Tanggungan 3. Langkah #3: Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP). PKP = (Penghasilan Netto Tahunan (Step 1) – PTKP (Step 2)) 4. Langkah #5: Potongan PPh 21/Tahun. Potongan PPh 21/Bulan = (PKP/Tahun x Tarif Pasal 17). Berikut ini adalah Tabel Tarif Pasal 17: Penghasilan (Rupiah/Tahun) Tarif Pasal 17 0 – 50.000.000 5% 50.000.000 – 250.000.000 15% 250.000.000 – 500.000.000 25% >500.000.000 30% 5. Langkah #6: Potongan PPh 21/Bulan. Potongan PPh 21/Bulan = Potongan PPh21/Tahun dibagi 12.

Transcript of (Cepat) Perhitungan pajak

Page 1: (Cepat) Perhitungan pajak

1. Langkah #1: Hitung Penghasilan Netto Tahunan. Penghasilan Netto Tahunan = 12x(Penghasilan Bruto/Bulan – (Biaya Jabatan/Bulan + Iuran Pensiun/Bulan)). Biaya Jabatan/Bulan diperoleh dari perhitungan 5% dari Penghasilan Bruto/Bulan Anda (Maksimal Rp 500.000,-)

2. Langkah #2: Hitung Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Penghasilan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) diperoleh dari tabel status kawin dan jumlah tanggungan (anak kandung, anak angkat, atau saudara sedarah), misalnya TK, K/0, K/1, dan seterusnya. Berikut ini tabelnya:

Kode Keterangan Status Nilai pengurang /tahun (Rp)TK Tidak Kawin 15.840.000K/0 Kawin Tanpa

Tanggungan15.840.000 + 1.320.000

K/1 Kawin, 1 Tanggungan 15.840.000 + 1.320.000 + 1.320.000K/2 Kawin, 2 Tanggungan 15.840.000 + 1.320.000 + 2x(1.320.000)K/3* Kawin, 3 Tanggungan 15.840.000 + 1.320.000 + 3x(1.320.000)

*) Batas Maksimal Tanggungan

3. Langkah #3: Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP). PKP = (Penghasilan Netto Tahunan (Step 1) – PTKP (Step 2))

4. Langkah #5: Potongan PPh 21/Tahun. Potongan PPh 21/Bulan = (PKP/Tahun x Tarif Pasal 17). Berikut ini adalah Tabel Tarif Pasal 17:

Penghasilan (Rupiah/Tahun)

Tarif Pasal 17

0 – 50.000.000 5%50.000.000 – 250.000.000 15%250.000.000 – 500.000.000 25%>500.000.000 30%

5. Langkah #6: Potongan PPh 21/Bulan. Potongan PPh 21/Bulan = Potongan PPh21/Tahun dibagi 12.

Page 2: (Cepat) Perhitungan pajak

Contah Kasus:

Seorang Pegawai Berstatus Kawin dengan 3 tanggungan, berpenghasilan bruto Rp 2.000.000 per bulan, iuran pensiunnya Rp 50.000, Tunjangan Jabatannya Rp 100.000 (5% dari Penghasilan bruto). Berapa Potongan PPh 21 nya?

Jawaban:

1. Penghasilan Netto/Tahun = 12(Rp2.000.000 – (Rp50.000 + Rp100.000)) = Rp22.200.0002. PTKP K/3 = Rp15.840.000+Rp1.320.000+3(Rp1320.000) = Rp21.120.0003. PKP = Rp22.200.000 – Rp21.120.000 = Rp1.080.0004. PPh =  5% x Rp1.080.000 = Rp54.0005. PPh/Bulan = Rp54.000/12 = Rp4.500

Jadi, Pototongan PPh21 Pegawai tersebut setiap bulan adalah Rp4.500,-

Contoh soal untuk latihan:

1. Amir karyawan perusahaan memperoleh penghasilan bersih sebesar Rp 20.000.000,00 per bulan. Status Amir menikah, istri tidak bekerja, dan belum memiliki anak. Berapakah pajka yang harus dibayar Amir tiap tahunnya?

2. Siswandi karyawan perusahaan memperoleh penghasilan bersih sebesar Rp 5.000.000,00/bulan. Status menikah, istri bekerja dengan penghasilan bersih sebesar Rp 3.000.000,00/bulan, dan memiliki anak 2. Penghasilan istri digabung dalam perhitungan pajaknya. Berapakah pajak yang harus dibayar Siswandi perbulan?

3. Yuliana memiliki sebuah rumah seluas 80m2 dengan harga Rp 800.000,00/m2. Rumah berdiri diatas tanah seluas 100m2 dengan harga Rp 1.000.000,00/m2. NJOPTKP di daerah tersebut sebesar Rp 12.000.000,00. Berapakah PBB yang harus dibayar oleh Yuliana?

Perhitungan Besar PBB

PBB Terhutang = Tarif x NJKP

                          = 0,5% x 20% atau 40% x NJOP, sehingga dari rumus asal ini dapat  dijabarkan menjadi :

                          = 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP)

                          = 0,5% x 20% x  NJOP

Page 3: (Cepat) Perhitungan pajak

                          = 0,5% x 40% x (NJOP-NJOPTKP)

                          = 0,5% x 40% x  NJOP

Catatan  :

NJOP=  NJOP Bumi + NJOP BangunanNJOPTKP = ditetapkan secara regional paling tinggi Rp. 12.000.000,-

Besarnya NJKP ditetapkan sebesar :a) Obyek pajak perkebunan, kehutanan dan pertambangan sebesar 40 %

(empat puluh persen ) dari Nilai jual Objek Pajak;b) Objek pajak lainnya :

- Sebesar 40 % ( empat  puluh persen ) dari Nilai Jual Objek Pajak apabila Nilai Jual Objek Pajaknya Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah ) atau lebih.

- Sebesar 20 % (dua puluh persen ) dari Nilai Jual Objek Pajak apabila Nilai Jual  Pajak Objeknya kurang dari Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

-*** Besarnya NJOP kurang dari Rp. 12.000.000,- maka objek pajak tidak dikenakan Pajak

Bumi dan Bangunan.

Contoh 1

PBB atas Rumah Mewah

Pak bondan punya Rumah mewah berikut fasilitasnya sebagai berikutt:

1. Luas tanah = 850 m2, kelas 0452. Bangunan rumah = 250 m2, kelas 0103. Taman = 150 m2, kelas 0304. Kolam renang = 250 m2, kelas 0205. Pagar mewah = 180 m2, kelas 020

Bagaimana Perhitungan PBBnya? Perda Jakarta NJOPTKP Rp 12.000.000,00.JawabPerhitungan PBB1)      Luas tanah = 850 x Rp 5.625.000,00 = Rp 4.781.250.000,002)      Bangunan rumah = 250 x Rp 6.950.000,00 = Rp 1.737.500.000,003)      Taman = 150 x Rp 264.000,00 = Rp      39.600.000,004)      Kolam renang = 250 x Rp 1.516.000,00 = Rp    379.000.000,005)      Pagar mewah = 180 x Rp 1.516.000,00 = Rp         72.880.000 ,00 + NJOP = Rp 7.210.230.000,00NJOPTKP = Rp           12.000.000,00   – NJOP u/ perhitungan PBB = Rp 7.198.230.000,00

Page 4: (Cepat) Perhitungan pajak

NJKP = 40% x Rp 7.198.230.000,00 = Rp 2.879.292.000

PBB terutang pusat     = 0,5% x 2.879.292.000 = Rp 14.396.000PBB terutang daerah = 0,3% x 2.879.292.000 = Rp 8.637.876

Contoh 2 Sebuah rumah dengan bangunan 100 m² berdiri di atas lahan 200 m². Misalnya, berdasarkan NJOP (nilai jual obyek pajak) harga tanah Rp700.000 per m² dan nilai bangunan Rp600.000 per m². Berapa besaran PBB yang harus dibayar oleh pemilik rumah tersebut?

* Harga tanah : 200 m² x Rp. 700.000 =    Rp    140.000.000* Harga Bangunan: 100 m² x Rp600.000 =    Rp      60.000.000                                                                     ----------------------- +* NJOP sebagai dasar pengenaan PBB =    Rp    200.000.000* NJOPTKP =    Rp         12.000.000 -* NJOP untuk penghitungan PBB =    Rp    188.000.000* NJKP (Nilai Jual Kena Pajak)= 20% x Rp188.000.000                                                                 =    Rp      37.600.000* Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang : 0,5% x Rp37.600.000                               =    Rp          188.000* Faktor Pengurangan / Stimulus               =    Rp            15.000                                                                     -----------------------  -PBB YANG HARUS DIBAYARKAN                   =    Rp            73.000

Perhitungan Besaran BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah atau Bangunan)Seseorang membeli sebuah rumah di Jakarta dengan luas tanah 200 m² dan luas bangunan 100 m². Berdasarkan NJOP, harga tanah Rp700.000 per m² dan nilai bangunan Rp600.000 per m². Berapa besaran BPHTB yang harus dikeluarkan oleh pembeli rumah tersebut?

* Harga Tanah: 200 m² x Rp700.000          =    Rp    140.000.000* Harga Bangunan: 100 m² x Rp600.000     =    Rp      60.000.000                                                                    ----------------------- +* Jumlah Harga Pembelian Rumah:             =    Rp    200.000.000* Nilai Tidak Kena Pajak *) =    Rp      60.000.000                                                                     ----------------------- -* Nilai untuk penghitungan BPHTB               =    Rp    140.000.000* BPHTB yang harus dibayar      5% : 5% x Rp140.000.000                     =    Rp       7.000.000

*) untuk wilayah Jakarta Rp60.000.000, Bogor Rp40.000.000, Tangerang Rp30.000.000 dan sebagainya. Besaran ini dapat berubah sesuai peraturan pemerintah setempat.

Page 5: (Cepat) Perhitungan pajak

      Perhitungan Besaran PPhSeseorang menjual sebuah rumah di Jakarta dengan tanah 200 m² dan luas bangunan 100 m². Berdasarkan NJOP harga tanah Rp700.000 per m² dan nilai bangunan Rp600.000 per m². Berapa besaran PPh yang harus dikeluarkan oleh penjual rumah tersebut?Jawab:* Harga Tanah: 200 m² x Rp700.000                         =    Rp    140.000.000* Harga Bangunan: 100 m² x Rp600.000                     =    Rp      60.000.000                                                                                    ----------------------- +* Jumlah Harga Penjualan Rumah                              =    Rp    200.000.000* PPh yang harus dibayar 5%: 5% x Rp200.000.000     =    Rp      10.000.000