CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng...

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGARSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA

PURBALINGGAJl. Tentara Pelajar No. 22, Kel. Kembaran Kulon, Kec. Purbalingga, Purbalingga 53319

Telp. (0281) 891016 , 896645 Fax. (0281) 893279Email : [email protected] Website : rsud.purbalinggakab.go.id

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTAHUN 2018

(UNAUDITED)

RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATAPURBALINGGA

2019

Pemerintah Kabupaten PurbalinggaRSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata PurbalinggaCatatan atas Laporan KeuanganUntuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2018

2

DAFTAR ISI

HalBab I Pendahuluan 4

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 41.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 51.3 Sistematika Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan 7

Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian TargetKinerja APBD

9

2.1 Umum 92.2 Struktur Ekonomi 102.3 Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi 102.4 Kebijakan Keuangan 10

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 123.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 123.2 Hambatan dan Kendala yang Ada Dalam Pencapaian

Target yang Telah Ditetapkan13

Bab IV Kebijakan Akuntansi 164.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan

Daerah16

4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan LaporanKeuangan

16

4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan LaporanKeuangan

17

Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 315.1 Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 31

5.1.1 Penjelasan Umum atas Pos-pos LaporanRealisasi Anggaran

31

5.1.2 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan RealisasiAnggaran

32


3

5.2 Penjelasan atas Pos-pos Neraca 475.2.1 Posisi Keuangan Secara Umum 475.2.2 Penjelasan atas Pos-pos Neraca 48

5.3 Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 665.3.1 Penjelasan Umum atas Pos-Pos Laporan

Operasional66

5.3.2 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 675.4 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 75

Bab VI Penutup 78


4

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata PurbalinggaTahun 2018 disusun dengan maksud untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal232 ayat (6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yangmewajibkan entitas akuntansi untuk menyusun laporan keuangan sebagaibentuk pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan BerbasisAkrual Pada Pemerintah Daerah, telah dimulai era baru dalam penerapanstandar akuntansi pada Pemerintah Daerah. Jika sebelum tahun 2016,Pemerintah Daerah masih diperbolehkan menggunakan Standar AkuntansiPemerintah (SAP) berbasis Kas Menuju Akrual (Cash Toward Accrual), makamulai tahun 2016 dan seterusnya, semua Pemerintah Daerah harus menerapkanStandar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis Akrual secara keseluruhan untuksemua transaksi keuangan.

Salah satu konsekuensi dari penerapan SAP Berbasis Akrual adalahbertambahnya jenis Laporan Keuangan yang harus disusun oleh entitasakuntansi maupun entitas pelaporan. Ada 5 (lima) jenis Laporan Keuanganyang harus disusun oleh entitas akuntansi berdasarkan SAP Berbasis Akrual,yaitu:

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasirealisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA,pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

2. Laporan Operasional (LO)

Laporan Operasional yang selanjutnya disingkat LO adalah laporan yangmenyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuanganentitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dansurplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannyadisandingkan dengan periode sebelumnya.


5

3. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menyajikan informasimengenai perubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan ekuitas akhir.

4. Neraca

Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan suatuentitas pelaporan mengenai aset, utang dan ekuitas dana pada tanggaltertentu.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan yang selanjutnya disingkat CaLK adalahlaporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinciatau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LO, LPE, danNeraca dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai.

Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalinggadiharapkan dapat menyediakan informasi tentang:

a. sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;b. kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh

pengeluaran;c. jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas

pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;d. bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi

kebutuhan kasnya;e. posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-

sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

f. perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikanatau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periodepelaporan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalinggadisusun berdasarkan:

a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah;

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan Tanggungjawab Keuangan Negara;

e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional;

f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan KeuanganAntara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

g. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem InformasiKeuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan PemerintahNomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah;

i. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah;

j. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan PemerintahDaerah Kabupaten/Kota;

k. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar AkuntansiPemerintahan;

l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang PenerapanStandar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;

n. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 10 Tahun 2006 tentangPengelolaan Keuangan Daerah;

o. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 11 Tahun 2008 tentangPenetapan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purbalingga;

p. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentangPembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga;


7

q. Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 73 Tahun 2014 tentang KebijakanAkuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga Berbasis Akrualsebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bupati PurbalinggaNomor 81 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan BupatiPurbalingga Nomor 73 Tahun 2014 tentang Kebijakan AkuntansiPemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga Berbasis Akrual.

r. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 14 Tahun 2016 tentangAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Daerah KabupatenPurbalingga Nomor 17 Tahun 2017 tentang Perubahan AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

s. Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 71 Tahun 2016 tentang PenjabaranAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 80Tahun 2017 tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

t. Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 71 Tahun 2016 tentang PenjabaranAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 80Tahun 2017 tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

1.3. Sistematika Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng TaroenadibrataPurbalingga Kabupaten Purbalingga Tahun 2018 disusun dengan sistematikasebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat penjelasan mengenai penjelasan umum tentang maksuddan tujuan penyusunan laporan keuangan, dasar hukumpenyusunan laporan keuangan, dan sistematika penulisan catatanatas laporan keuangan.

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DANPENCAPAIAN TARGET KINERJA

Memuat penjelasan mengenai asumsi makro ekonomi yangdijadikan landasan penyusunan APBD dan perkembangannyadalam Perubahan APBD sampai akhir tahun dibandingkan dengan


8

periode yang sama pada tahun anggaran sebelumnya. Selain itu,memuat juga kebijakan keuangan yang ditetapkan dan

pencapaian target kinerja APBD.

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Memuat penjelasan mengenai ikhtisar realisasi pencapaian targetkinerja keuangan, hambatan dan kendala yang ada dalampencapaian target yang telah ditetapkan.

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

Memuat penjelaskan entitas akunansi/entitas pelaporan keuangandaerah, basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporankeuangan dan basis pengukuran yang mendasari penyusunanlaporan keuangan, dan penerapan kebijakan akuntansi berkaitandengan ketentuan yang ada dalam SAP.

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Memuat penjelasan mengenai pengaruh perubahan kebijakanakuntansi dari basis kas menuju akrual ke basis akrual serta rinciandan penjelasan masing-masing pos-pos laporan keuangan SKPD,sebagai berikut:

1. Penjelasan atas Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansidari Basis Kas Menuju Akrual (Cash Toward Accrual Basis)ke Basis Akrual (Accrual Basis) pada Laporan KeuanganTahun 2018.

2. Laporan Realisasi Anggaran

a. Pendapatan – LRA

b. Belanja

3. Neraca

a. Aset

b. Kewajiban

c. Ekuitas

4. Laporan Operasional

a. Pendapatan – LO

b. Beban

5. Laporan Perubahan Ekuitas

BAB VI PENUTUPMemuat penjelasan mengenai kinerja perusahaan daerah,pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari non APBD, dankewajiban kontinjensi.


9

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN,

DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Umum

Secara umum, Kondisi perekonomian Purbalingga menunjukkan tandapemulihan, setelah berlalunya masa krisis yang melanda ekonomi dunia sejaktahun 2008. Hal ini terlihat dari PDRB yang terus meningkat dan pertumbuhanekonomi yang tetap menunjukkan arah positif. Peningkatan ekonomi tersebutdigambarkan melalui Nilai PDRB atas dasar harga (adh) Berlaku dan atas dasarharga (adh) Konstan, maupun PDRB Per Kapita.

PDRB perkapita Kabupaten Purbalingga menunjukkan peningkatan daritahun ke tahun seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Indikator inimenunjukkan bahwa secara ekonomi setiap penduduk Purbalingga rata-ratamampu menciptakan PDRB atau (nilai tambah) sebesar nilai perkapita dimasing-masing tahun tersebut.

Sementara itu pertumbuhan per kapita secara “riil” juga selalumeningkat dikisaran 5,7%. Pertumbuhan ekonomi tersebut diikuti pula olehpenambahan jumlah penduduk, yang meningkat rata-rata pada kisaran 1,11persen setiap tahunnya. Dengan demikian maka pertumbuhan perkapita tersebuttidak saja terjadi secara kuantitas tetapi juga terjadi secara kualitas,sebagaimana tabel di bawah.

Tabel PDRB dan PDRB Per Kapita Kabupaten Purbalingga

Tahun 2011-2015

PDRB /Kapita

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga KonstanPertahun Perbulan Pertahun Perbulan

(1) (2) (3) (4) (5)

2011 14,182,449.02 1,181,870.75 13,332,877.71 1,111,073.14

2012 15,453,320.80 1,287,776.73 13,947,811.20 1,162,317.60

2013 16,810,582.97 1,400,881.91 14,522,788.60 1,210,232.38

2014 18,843,658.82 1,570,304.90 15,212,239.82 1,267,686.65

2015 20,663,951.83 1,721,995.99 15,867,613.16 1,322,301.10

Sumber: purbalinggakab.bps.go.id


10

2.2. Struktur Ekonomi

Sampai dengan tahun tahun 2005, struktur ekonomi KabupatenPurbalingga masih didominasi oleh sektor pertanian, perkebunan, dan industri.Sektor perkebunan diwakili oleh perkebunan kelapa yang menghasilkan gulamerah (gula kelapa) sedangkan sektor industri diwakili oleh industri kerajinanrambut palsu dan bulu mata, selain itu juga ada industri pengolahan kayu yangcukup banyak.

Tapi sejak tahun 2005, sektor pariwisata mulai berkembang seiringdengan pembangunan dan pengembangan pusat-pusat rekreasi baru diPurbalingga seperti Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong), Sanggar LuriIlmu Park (Sanggaluri Park), dan Purbasari Pancuran Mas. Demikian jugadengan sektor industri, pertumbuhan industri kerajinan rambut palsu semakinbanyak dan tersebar hampir di seluruh area wilayah Kabupaten Purbalingga.

2.3. Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purbalingga mengalami trend yangsemakin baik, sebagaimana terlihat dari perkembangan pertumbuhan ekonomi 3tahun terakhir yang terus mengalami kenaikan.

2.4. Kebijakan Keuangan

Kebijakan Keuangan APBD-P TA 2018 tidak bisa dilepaskan dariperubahan asumsi ekonomi makro APBD-P TA 2018 maupun perubahanasumsi dasar kebijakan umum APBD-P TA 2018. Oleh karena itu, kebijakankeuangan Pemerintah Kabupaten Purbalingga TA 2018 adalah sebagai berikut:

A. Kebijakan Pendapatan Daerah

1) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui peningkatanpengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD, peningkatankualitas SDM pengelola PAD, mendorong percepatan kinerja danketepatan setoran pendapatan;

2) Memperkuat peran serta BUMD dalam rangka peningkatan PAD darisektor BUMD;

3) Peningkatan koordinasi penerimaan yang bersumber dari bagi hasilmaupun dana perimbangan baik yang bersumber dari pemerintahpusat maupun provinsi.

B. Kebijakan Beban Daerah

Kebijakan belanja daerah dalam APBD-P TA 2018 diarahkan pada:


11

1) Pemenuhan alokasi kebutuhan anggaran belanja operasional danbelanja pegawai untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugaspemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan tetapmelakukan peningkatan efisiensi belanja SKPD untuk belanjaoperasional serta melakukan penajaman komposisi belanja prioritas.

2) Peningkatan stimulus untuk mendorong pertumbuhan perekonomiandaerah melalui peningkatan aksesibilitas wilayah dan penyediaaninfrastruktur dasar sosial dan ekonomi, dengan tetap memperhatikanperlindungan dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalamrangka peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitassosial, dan fasilitas umum, serta pengembangan jaminan sosial danperlindungan masyarakat miskin serta mendukung pembangunanyang berwawasan lingkungan.

3) Pelaksanaan keberpihakan (affirmativeaction), terutama terkaitdengan upaya penanggulangan kemiskinan serta pembangunanindustri kecil dan industri kreatif.

4) Merencanakan ulang kegiatan-kegiatan besar yang telah dianggarkandengan memperhatikan ketercukupan waktu penyelesaian maupunsumber daya yang tersedia.


12

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Secara umum, pengelolaan keuangan RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Purbalingga Tahun 2018 menunjukkan kinerja yang baik. Salahsatu indikatornya adalah realisasi BLUD RSUD dr. R. Goeteng TaroenadibrataPurbalingga Tahun 2018, yaitu realisasi pendapatan sebesarRp.88.467.525.888,00 atau mencapai 105,32% dan realisasi belanja sebesarRp.123.489.881.663,00 atau mencapai 102,32%

A. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2018

1. Realisasi Pendapatan dari Pendapatan BLUD sebesarRp.88.467.525.888,00 atau 105,32 % dari target sebesarRp.84.000.000.000,00 sehingga terdapat surplus pendapatan sebesarRp.4.467.525.888,00.

2. Realisasi Belanja dari dana APBD Rp.35.742.716.740,00 atau 98,24%dari anggaran sebesar Rp.36.383.012.000,00 sehingga terdapat sisaanggaran APBD sebesar Rp.640.295.260,00

3. Realisasi Belanja BLUD sebesar Rp.87.747.164.923,00 atau 104,08 %dari anggaran sebesar Rp.84.305.388.000,00 sehingga terdapat defisitanggaran BLUD sebesar Rp.3.441.776.923,00.

4. Surplus Anggaran BLUD sebesar Rp.1.025.748.965,00 berasal darisurplus Pendapatan BLUD sebesar Rp. 4.467.525.888,00 ditambahdengan defisit Belanja BLUD sebesar Rp. 3.441.776.923,00.

B. Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2018 dan Tahun 2017

Jika dibandingkan dengan realisasi anggaran tahun 2017, realisasianggaran tahun 2018 dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Realisasi Pendapatan BLUD 2018 adalah Rp. 88.467.525.888,00 ataumengalami kenaikan sebesar Rp.15.318.791.238,00 atau naik 20,94%dari realisasi Pendapatan tahun 2017 sebesar Rp. 73.148.734.650,00.

2. Realisasi Belanja dari dana APBD adalah Rp. 35.742.716.740,00 ataumengalami kenaikan sebesar Rp.6.083.138.333,00 atau naik 20,51%dari realisasi Belanja APBD tahun 2017 sebesarRp.29.659.578.407,00


13

3. Realisasi Belanja BLUD adalah Rp.87.747.164.923,00 ataumengalami peningkatan sebesar Rp.2.671.494.270,00 atau naik 3,14%dari realisasi Belanja BLUD tahun 2017 sebesarRp.85.075.670.653,00

3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang TelahDitetapkan

Dalam pelaksanaan anggaran tahun 2018 RSUD dr. R. Goeteng TaroenadibrataPurbalingga mengalami hambatan dan kendala, diantaranya :

1. Tagihan belanja bahan obat-obatan, alat pakai habis dan bahanlaboratorium tdak dapat dibayar di tahun anggaran 2018 Hal inidikarenakan adanya kenaikan pelayanan namun namun tidak cukup danakarena ada hambatan dalam proses pembayaran klaim BPJS Kesehatan.Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, BPJS baru membayar klaimsampai dengan pelayanan bulan September 2018 yang diterima di tanggal17 Desember 2018.

2. Ketidakpastian pembayaran klaim BPJS juga berdampak terhadap prosesadministrasi pelaksanaan kegiatan pengadaan. Di tahun 2018 terdapatbelanja modal pengadaan peralatan kedokteran berupa USG yang tidakdapat direalisasikan karena ragu-ragu tidak tersedianya dana yangmemadai, sementara ketika ada dana sudah tidak cukup waktu lagi untukmemroses pengadaan alat tersebut.

3. Subsidi belanja obat-obatan sebagai pengganti biaya pelayanan masyarakatmiskin tidak mencukupi. Pada Tahun 2018 RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Purbalingga mendapat alokasi dana dari APBD untukAnggaran Belanja obat-obatan sebesar Rp.8.500.000.000,00. Dana tersebutmerupakan kompensasi terhadap RSUD atas pelayanan kesehatanmasyarakat miskin, Pasien pengguna Kartu Purbalingga Sehat (KPS) danSurat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)). Perlu diketahui bahwa ProgramKPS dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 77 Tahun 2017tanggal 1 Agustus 2017. Dengan diterbitkannya peraturan bupati tersebutmaka masyarakat miskin pengguna KPS dan SKTM yang menjalaniperawatan di RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dijaminpembiayaannya 100% (seratus persen) atau gratis. Pembiayaan Ataspelayanan tersebut, terhitung mencapai 10.698.758.380,00 atau terjadiselisih kurang kompensasi senilai Rp. 2.198.758.380 dengan perhitungansebagai berikut:


14

Total biaya perawatan maskin Rp. 10.698.758.380,00

Kompensasi/Subsidi belanja obat APBD Rp. 8.500.000.000,00

Selisih kurang kompensasi pelayanan maskin Rp. 2.198.758.380,00

Selanjutnya secara rinci biaya pelayanan masyarakat miskin pengguna KPSdan SKTM pada RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun2018 adalah sebagai berikut:

Data Pembiayaan Pelayanan Pasien KPS dan SKTM

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2018

No. BulanJumlah pembiayaan

JumlahR. Jalan R. Inap

1 Januari 108.537.902 923.996.384 1.032.534.286

2 Pebruari 112.396.166 914.377.949 1.026.774.115

3 Maret 112.399.792 1.067.992.704 1.180.392.496

4 April 112.467.857 747.039.893 859.507.750

5 Mei 121.383.941 909.461.813 1.030.845.754

6 Juni 92.598.081 793.065.347 885.663.428

7 Juli 88.572.295 805.745.006 894.317.301

8 Agustus 146.314.398 779.722.700 926.037.098

9 September 121.651.127 642.286.831 763.937.958

10 Oktober 116.774.689 586.402.021 703.176.710

11 Nopember 123.825.294 553.758.249 677.583.543

12 Desember 122.743.114 595.244.827 717.987.941

Jumlah 1.379.664.656 9.319.093.724 10.698.758.380

Subsidi/Kompensasi Belanja Obat APBD 2018 8.500.000.000

Kekurangan Subsidi/Kompensasi (2.198.758.380)

Berdasarkan data tersebut dapat terlihat bahwa dengan diberlakukannyaKPS dan SKTM, alokasi anggaran subsidi belanja obat tidak sebandingdengan pembiayaan pelayanan masyarakat miskin, sehingga membebanioperasional rumah sakit. Terlihat ada penurunan pelayanan rawat inapkarena pengguna SKTM kasus persalinan dijamin oleh program Jampersal.SKTM untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang relatif mudah, apabilatidak dikendalikan maka akan semakin membebani APBD.


15

4. Pasien yang belum bisa melunasi biaya perawatan merupakan juga kendalayang dalam pencapaian target pendapatan di RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Purbalingga. Piutang Pelayanan Kesehatan yang timbulkarena pasien tidak dapat melunasi biaya perawatan baik sebagian maupunseluruhnya, pihak RSUD telah berusaha semaksimal mungkin untukmenekan agar nilai piutang tersebut tidak terlalu tinggi dengan salah satucara mengirimkan surat tagihan kepada penanggungjawab pasien, namundemikian pada kenyataannya setiap tahun nilai piutang tersebut semakinbertambah. Pihak Manajemen RSUD dr. R. Goeteng TaroenadibrataPurbalingga senantiasa berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasimasalah tersebut.


16

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 mengamanatkanbahwa Pemerintah Daerah harus menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)Berbasis Akrual paling lambat pada tahun 2015. Salah satu infrastruktur pendukungyang harus disiapkan oleh Pemerintah Daerah adalah peraturan mengenai kebijakanakuntansi dan sistem akuntansi Pemerintah Daerah, yang harus sudah ditetapkanpaling lambar 31 Mei 2014.

Untuk melaksanakan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun2013 di atas, Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah menetapkan Peraturan BupatiPurbalingga Nomor 73 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah DaerahKabupaten Purbalingga Berbasis Akrual sebagaimana telah dua kali diubah terakhirdengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 81 Tahun 2015 serta Peraturan BupatiPurbalingga Nomor 74 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah KabupatenPurbalingga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 8Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 74 Tahun 2014.

Kebijakan Akuntansi pokok yang diatur dalam Peraturan Bupati Purbalinggadi atas antara lain:

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintah daerah yangmengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakanakuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yangdiselenggarakannya.

Entitas pelaporan merupakan unit pemerintah daerah yang terdiri darisatu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan pertanggung-jawaban, berupa laporankeuangan yang bertujuan umum, yang terdiri dari:

1. Pemerintah Daerah;

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah atauorganisasi lainnya, yang berdasarkan peraturan perundang-undangan satuanorganisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintahdaerah adalah basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset,


17

kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal peraturan perundangan mewajibkandisajikannya laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajibmenyajikan laporan demikian.

Basis akrual untuk Laporan Operasional berarti bahwa pendapatandiakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupunkas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporandan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilaikekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari RekeningKas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihakluar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada Laporan Operasional.

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, makaLRA disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan-LRA danpenerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas UmumDaerah atau oleh entitas pelaporan, serta belanja, transfer dan pengeluaranpembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas UmumDaerah. Namun demikian, bilamana anggaran disusun dan dilaksanakanberdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitasdiakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian ataukondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpamemperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan meliputipengukuran aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

A. Pengukuran Aset

1. Aset Lancar

Aset Lancar adalah suatu aset yang diharapkan segera untuk dapatdirealisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek,piutang, beban dibayar di muka dan persediaan.Pengukuran aset lancar dilakukan sebagai berikut:a. Kas dan Setara Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal

(nilai rupiah).


18

b. Secara umum untuk investasi yang memiliki pasar aktif yangdapat membentuk nilai pasarnya, maka nilai pasar dapatdipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar, dan untukinvestasi yang tidak memiliki pasar aktif, maka dapatdipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajarlainnya.

c. Piutang diukur dan dicatat sebesar nilai bersih yang dapatdirealisasikan (net realizablevalue), yakni mengurangkan nilaipiutang dengan penyisihan piutang tidak tertagih.

d. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan sebesar nilaipiutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftarumur piutang sebagai berikut:

1) Piutang Pajak Daerah

No. UmurPiutang Kualitas

% PenyisihanPiutang Tidak

Tertagih

1. >1-2 Tahun Kurang Lancar 25%

2. >2-3 Tahun Diragukan 35%

3. >3-4 Tahun Tidak Lancar 50%

4. > 4-5 Tahun Macet 75%

5. > 5 Tahun Bermasalah 100%

2) Piutang Retribusi Daerah



Tertagih



3. >3-4 Tahun Macet 100%


19

3) Piutang Selain Pajak dan Retribusi Daerah/ Piutang Lain-Lain



Tertagih




4. > 4-5 Tahun Macet 75%

5. > 5 Tahun Bermasalah 100%

e. Beban Dibayar di Muka diukur dengan berdasarkan jumlah kasyang dikeluaran/ dibayarkan.

f. Persediaan diukur dan dicatat sebesar:

1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

2) Harga pokok produksi apabila diperoleh denganmemproduksi sendiri;

3) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya sepertidonasi;

4) Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkandinilai dengan menggunakan nilai wajar; dan

5) Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkandalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atasLaporan Keuangan.

2. Aset Non Lancar

Aset Non Lancar terdiri dari investasi jangka panjang, aset tetap,dana cadangan, dan aset non lancar lainnya.

a. Investasi Jangka Panjang

1) Investasi Jangka Panjang yang bersifat permanen misalnyapenyertaan modal pemerintah daerah, dicatat sebesar biayaperolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiriditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehaninvestasi tersebut.


20

Investasi Permanen dinilai.

Investasi Permanen pemerintah daerah dilakukan dengantiga metode yaitu:

a) Metode Biayaadalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilaiinvestasi berdasarkan harga perolehan.Metode biaya digunakan jika Kepemilikan kurangdari 20%. Dengan menggunakan metode biaya,investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilanatas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yangditerima dan tidak mempengaruhi besarnya investasipada badan usaha/badan hukum yang terkait.

b) Metode Ekuitasadalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilaiinvestasi awal berdasarkan harga perolehan. Nilaiinvestasi tersebut kemudian disesuaikan denganperubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitasdari badan usaha penerima investasi (investee) yangterjadi sesudah perolehan awal investasi.Metode ekuitas digunakan jika Kepemilikan 20%sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20%tetapi memiliki pengaruh yang signifikan atau jikaKepemilikan lebih dari 50%.

Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintahdaerah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehandan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba ataurugi pemerintah daerah setelah tanggal perolehan.Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yangditerima pemerintah daerah akan mengurangi nilaiinvestasi pemerintah. Penyesuaian terhadap nilaiinvestasi juga diperlukan untuk mengubah porsikepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanyaperubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asingserta revaluasi aset tetap

c) Metode Nilai Bersih yang dapat direalisasikan.Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan jikaKepemilikan bersifat nonpermanen.


21

Metode nilai bersih yang dapat direalisasikandigunakan terutama untuk kepemilikan yang akandilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

2) Investasi Jangka Panjang yang bersifat non permanen diukursebagai berikut:

a) Dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang daninvestasi yang dimaksudkan tidak untuk dimilikiberkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya;

b) Yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatanperekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapatdirealisasikan. Untuk penyehatan/penyelamatanperekonomian misalnya dana talangan dalam rangkapenyehatan perbankan.

c) Dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyekpembangunan pemerintah daerah dinilai sebesar biayapembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untukperencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalamrangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebutdiserahkan ke pihak ketiga.

d) Apabila investasi jangka panjang diperoleh daripertukaran aset pemerintah daerah, maka nilai investasiyang diperoleh Pemerintah Daerah adalah sebesar biayaperolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika hargaperolehannya tidak ada.

e) Investasi non permanen lainnya dalam bentuk danabergulir merupakan dana yang dipinjamkan untukdikelola dan digulirkan kepada masyarakat olehPengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaranyang bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dantujuan lainnya. Investasi non permanen dalam bentukdana bergulir dinilai sebesar nilai bersih yang dapatdirealisasikan (net realizable value), denganmengurangkan perkiraan Dana Bergulir DiragukanTertagih dari Dana Bergulir yang dicatat sebesar hargaperolehan, ditambah dengan perguliran dana yangberasal dari pendapatan dana bergulir.

Dana Bergulir Diragukan Tertagih merupakan jumlahdana bergulir yang tidak dapat tertagih dan danabergulir yang diragukan tertagih.


22

Dana bergulir yang tidak dapat tertagih dan danabergulir yang diragukan tertagih diperoleh dengan caramembentuk Penyisihan Dana Bergulir DiragukanTertagih berdasarkan daftar umur Dana Bergulirsebagai berikut:

NoUmurDana

BergulirKualitas

% PenyisihanDana Bergulir

DiragukanTertagih

1. <1 Tahun Lancar 0,5%

2. 1-3 Tahun Kurang Lancar 10%


4. >5 Tahun Macet 100%

b. Aset Tetap

1) Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masamanfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakandalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan olehmasyarakat umum dan nilai perolehan memenuhi minimumkapitalisasi aset tetap sebagai berikut:

a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesinadalah sama dengan atau lebih dari Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah);

b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang samadengan atau lebih dari Rp.10.000.000,00 (sepuluh jutarupiah); dan

c) Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetapdikecualikan terhadap pengeluaran untuk tanah,jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupakoleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

2) Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telahditerima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau padasaat penguasaannya berpindah.


23

3) Saat pengakuan aset, akan dapat diandalkan apabila terdapatbukti bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikandan/atau penguasaan secara hukum, misalnya sertifikat tanahdan bukti kepemilikan kendaraan bermotor. Apabilaperolehan aset tetap belum didukung dengan bukti secarahukum dikarenakan masih adanya suatu proses administrasiyang diharuskan, seperti pembelian tanah yang masih harusdiselesaikan proses jual beli (akta) dan sertifikatkepemilikannya di instansi berwenang, maka aset tetaptersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwapenguasaan atas aset tetap tersebut telah berpindah,misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atassertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya.

4) Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabilapenilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehantidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan padanilai wajar pada saat perolehan.

5) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yangdibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikanuntuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan ataukonstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dantempat yang siap untuk dipergunakan.

6) Sedangkan, nilai wajar adalah nilai tukar aset ataupenyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami danberkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

7) Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinyaatau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biayayang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawaaset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapatbekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.

8) Komponen Biaya Perolehan Aset Tetap dapat diuraikansebagai berikut:

a) Harga pembelian, termasuk bea impor dan pajakpembelian, setelah dikurangi diskon dan rabat; dan


24

b) Seluruh biaya yang secara langsung dapatdihubungkan/diatribusikan dengan aset dan membawaaset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebutdapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.

Contoh biaya yang secara langsung dapatdihubungkan/diatribusikan dengan aset:i. Biaya persiapan tempat;ii. Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya

simpan dan bongkar muat (handling cost);iii. Biaya pemasangan (installation cost);iv. Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;v. Biaya konstruksi; danvi. Biaya pengujian aset untuk menguji apakah aset

telah berfungsi dengan benar (testing cost).Contoh: biaya pengujian aset pada prosespembuatan/karoseri mobil.

c) Demikian juga pengeluaran untuk belanja perjalanandan jasa yang terkait dengan perolehan aset tetap atauaset lainnya. Hal tersebut meliputi biaya konsultanperencana, konsultan pengawas, dan pengembanganperangkat lunak (software), dan harus ditambahkanpada nilai perolehan. Meskipun demikian, harusdiperhatikan nilai kewajarannya dan kepatutan daribiaya-biaya lain di luar harga beli aset tetap tersebut.

9) Pengeluaran Setelah Perolehan (Subsequent Expenditures)

a) Pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi diukursebesar jumlah biaya yang dikeluarkan dalam rangkamemperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinanbesar memberi manfaat ekonomik di masa yang akandatang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutuproduksi, atau peningkatan kinerja aset yangbersangkutan.

b) Pengeluaran yang dikapitalisasi dapat berupapengembangan dan penggantian utama. Pengembangandisini maksudnya adalah peningkatan aset tetap karenameningkatnya manfaat aset tetap tersebut. Biayapengembangan ini akan menambah harga perolehanaset tetap yang bersangkutan.


25

c) Sedangkan penggantian utama adalah memperbaharuibagian aset tetap, dimana biaya penggantian utama iniakan dikapitalisasi dengan cara mengurangi nilai bagianyang diganti dari harga aset tetap yang semula danmenambahkan biaya penggantian.

d) Suatu pengeluaran setelah perolehan atau pengeluaranpemeliharaan akan dikapitalisasi jika memenuhi seluruhkriteria sebagai berikut:i. Manfaat ekonomi atas aset tetap yang dipelihara:

- bertambah masa manfaat, dan/atau- bertambah kapasitas, dan/atau- bertambah kualitas, dan/atau- bertambah volume.

ii. Nilai rupiah pengeluaran belanja ataspemeliharaan aset tetap tersebut material/melebihibatasan minimal kapitalisasi aset tetap yangditetapkan (capitalization thresholds).

10) Penyajian Aset Tetap

a) Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan asettetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

b) Metode penyusutan yang dipergunakan adalah metodegaris lurus (straight line method).Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untukmasing-masing periode dengan jumlah yang sama.Rumusan perhitungan penyusutan adalah:

Penyusutan Per Periode =( )( )Keterangan:Nilai yang dapat disusutkan adalah seluruh nilaiperolehan aset dengan tidak memiliki nilai sisa (residu)

c) Penyusutan dilakukan dengan pendekatan tahunan,yaitu penyusutan dihitung selama 1 (satu) tahun penuhtanpa memperhatikan waktu perolehan aset tetap.Sehingga meskipun aset tetap baru diperoleh selama 1(satu) hari, penyusutan tetap dilakukan setahun penuh.


26

d) Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakuisebagai beban penyusutan dan dicatat pada AkumulasiPenyusutan Aset Tetap sebagai pengurang nilai asettetap.

e) Penyusutan tidak dilakukan terhadap tanah, konstruksidalam pengerjaan, buku-buku perpustakaan, hewanternak, dan tanaman.

c. Dana Cadangan

1) Dana Cadangan diukur sesuai dengan nilai nominal dari kasyang diklasifikasikan ke dana cadangan.

2) Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadanganyang bersangkutan.

3) Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadanganyang bersangkutan.

4) Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangandi pemerintah daerah merupakan penambah DanaCadangan.

d. Aset Lainnya

1) Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidakdapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangkapanjang, aset tetap dan dana cadangan.

2) Termasuk di dalam Aset Lainnya adalah:a) Tagihan Penjualan Angsuran;b) Tuntutan Ganti Rugi;c) Kemitraan dengan Pihak Ketiga;d) Aset Tak Berwujud; dane) Aset Lain-lain.

Aset Lain-lain adalah Aset tetap yang dimaksudkanuntuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintahdireklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain. Hal ini dapatdisebabkan karena rusak berat, usang, dan/atau aset tetapyang tidak digunakan karena sedang menunggu prosespemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli,penghibahan, penyertaan modal).


27

B. Kewajiban

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uangasing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaranmata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggalneraca.

Kewajiban terdiri dari:

1. Kewajiban Jangka Pendek

adalah suatu kewajiban yang diharapkan dibayar (atau jatuh tempo)dalam waktu 12 bulan, terdiri dari Utang Perhitungan Pihak Ketiga(PFK), Utang Bunga, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang,Pendapatan Diterima Dimuka, Utang Belanja, dan Utang JangkaPendek Lainnya.

Pendapatan Diterima Dimuka adalah kewajiban yang timbul karenaadanya kas yang telah diterima tetapi sampai dengan tanggal neracaseluruh atau sebagian barang/jasa belum diserahkan oleh pemerintahdaerah kepada pihak lain. Nilai yang dicantumkan dalam neraca untukakun ini adalah sebesar bagian barang/jasa yang belum diserahkanoleh pemerintah daerah kepada pihak ketiga sampai dengan tanggalneraca.

Utang Belanja adalah utang pemerintah daerah yang timbul karenaentitas mengikat kontrak pengadaan barang atau jasa dari pihak ketigayang pembayarannya akan dilakukan di kemudian hari atau sampaitanggal pelaporan belum dilakukan pembayaran. Nilai yangdicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar beban yangbelum dibayar oleh pemerintah daerah sesuai perjanjian atau perikatansampai dengan tanggal neraca.

2. Kewajiban Jangka Panjang

adalah semua kewajiban pemerintah daerah yang waktu jatuhtemponya lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.

C. Ekuitas

Adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antaraaset dan kewajiban pemerintah daerah pada tanggal laporan. Saldo ekuitasdi Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan PerubahanEkuitas (LPE).


28

D. Pendapatan - LRA

1. Pendapatan- LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas UmumDaerah, rekening Bendahara Jaminan Kesehatan Nasional, danrekening BLUD yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalamperiode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hakpemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintahdaerah.

2. Pendapatan - LRA diakui pada saat:

a. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima pada RKUD.b. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima oleh Bendahara

Penerimaan dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan keRKUD.

c. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima pada rekeningBendahara JKN pada FKTP.

d. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima satker/SKPD dandigunakan langsung tanpa disetor ke RKUD, dengan syarat entitaspenerima wajib melaporkannya kepada BUD.

e. Kas atas pendapatan yang berasal dari hibah langsung dalam/luarnegeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas telahditerima, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannyakepada BUD.

f. Kas atas pendapatan yang diterima entitas lain di luar entitaspemerintah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, danBUD mengakuinya sebagai pendapatan

E. Belanja

1. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah,Bendahara Pengeluaran SKPD, Bendahara BLUD, dan BendaharaJKN pada FKTP yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalamperiode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperolehpembayarannya kembali oleh pemerintah.

2. Belanja diakui pada saat:

a. Terjadinya pengeluaran dari RKUD.b. Belanja yang berasal dari dana kapitasi Jaminan Kesehatan

Nasional diakui pada saat diterbitkan Surat PengesahanPendapatan dan Belanja (SP2B) oleh PPKD.

c. Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran diakui pada saatpertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unityang mempunyai fungsi perbendaharaan dengan terbitnya SP2DGU atau SP2D Nihil.


29

d. Pengakuan belanja Badan Layanan Umum mengacu padaperaturan perundangan yang mengatur mengenai badan layananumum.

F. Transfer

1. Transfer Masuk dan Pendapatan Transfera. Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan

Realisasi Anggaran, pengakuan atas transfer masuk dilakukanpada saat transfer masuk ke Rekening Kas Umum Daerah.

b. Untuk kepentingan penyajian pendapatan transfer pada dalamLaporan Operasional, pengakuan masing-masing jenis pendapatantransfer dilakukan pada saat:1) Timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau2) Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya

ekonomi (realized)c. Pengakuan pendapatan transfer dilakukan bersamaan dengan

penerimaan kas selama periode berjalan. Sedangkan pada saatpenyusunan laporan keuangan, pendapatan transfer dapat diakuisebelum penerimaan kas apabila terdapat penetapan hakpendapatan daerah berdasarkan dokumen yang sah sesuai denganketentuan yang berlaku.

2. Transfer Keluar dan Beban Transfera. Untuk kepentingan penyajian transfer keluar pada Laporan

Realisasi Anggaran, pengakuan atas transfer keluar dilakukanpada saat terbitnya SP2D atas beban anggaran transfer keluar.

b. Untuk kepentingan penyajian beban transfer pada penyusunanLaporan Operasional, pengakuan beban transfer pada periodeberjalan dilakukan bersamaan dengan pengeluaran kas yaitu padasaat diterbitkannya SP2D. Sedangkan pengakuan beban transferpada saat penyusunan laporan keuangan dilakukan penyesuaianberdasarkan dokumen yang menyatakan kewajiban transferpemerintah daerah yang bersangkutan kepada pemerintah daerahlainnya/desa.

c. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas UmumDaerah, Bendahara Pengeluaran SKPD, Bendahara BLUD, danBendahara JKN pada FKTP yang mengurangi Saldo AnggaranLebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidakakan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.


30

G. Pembiayaan

1. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening KasUmum Daerah (RKUD).

2. Penerimaan Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal daritransaksi. Penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azasbruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidakmencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan denganpengeluaran).

3. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat terjadinya pengeluaran kasdari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).

4. Pengeluaran Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal transaksi.Pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto.

H. Pendapatan - LO

1. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagaipenambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutandan tidak perlu dibayar kembali.

2. Pendapatan-LO diakui pada saat:

a. Timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau

b. Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya ekonomi(realized).

3. Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatanyaitu pada saat diterbitkannya surat ketetapan oleh pejabat yangberwenang atau adanya dokumen sumber yang menunjukkanPemerintah Daerah memiliki hak untuk menagih pendapatan tersebut.

4. Pendapatan Pajak Daerah-LO yang diakui pada saat terbitnya SuratKetetapan Pajak Daerah adalah Pajak Daerah-LO yang bersifatofficial assessment yaitu Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Reklamedan Pajak Air Tanah. Sedangkan Pendapatan-LO atas pajak-pajaklainnya diakui bersamaan dengan pengakuan Pendapatan-LRA yaituketika kas diterima oleh Bendahara Penerimaan atau RKUD.

5. Sedangkan Pendapatan Retribusi-LO yang diakui pada saat terbitnyaSurat Ketetapan Retribusi Daerah terdiri dari Retribusi IzinMendirikan Bangunan (IMB), Izin Gangguan (HO).


31

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

5.1.1 PENJELASAN UMUM ATAS POS-POS LAPORAN REALISASIANGGARAN

Realisasi Pendapatan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalinggatahun 2018 sebesar Rp.88.467.525.888,00 atau mencapai 105,32% dari targetsebesar Rp.84.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan Lain-lainPendapatan Asli Daerah yang Sah yang berasal dari Pendapatan Jasa PelayananBLUD.

Realisasi Pendapatan Tahun 2018 mengalami peningkatan sebesarRp.15.318.791.238,00 atau naik 20,94% dari realisasi tahun 2017.Perkembangan realisasi Pendapatan tahun 2016-2018 terlihat pada grafik dibawah.

Grafik. Perkembangan Realisasi Pendapatan RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Tahun 2016-2018

Realisasi Belanja RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalinggatahun 2018 sebesar Rp.123.489.881.663,00 atau mencapai 102,32% darianggaran sebesar Rp.120.688.400.000,00. Realisasi Belanja tersebut terdiri dariBelanja Operasi sebesar Rp.116.518.448.473,00 dan Belanja Modal sebesarRp.6.971.433.190,00.

-10.000.000.000,0020.000.000.000,0030.000.000.000,0040.000.000.000,0050.000.000.000,0060.000.000.000,0070.000.000.000,0080.000.000.000,0090.000.000.000,00

100.000.000.000,00

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Pendapatan

Pendapatan


32

Realisasi Belanja tahun 2018 mengalami peningkatan sebesarRp.8.754.632.603,00 atau naik 7,63% dari realisasi tahun 2017. Perkembanganrealisasi Belanja tahun 2016-2018 terlihat pada grafik di bawah.

Grafik. Perkembangan Realisasi Belanja RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Tahun 2016-2018

Dari realisasi Pendapatan dan Belanja tersebut, maka pada tahun 2018, terdapatdefisit sebesar Rp.35.022.355.775,00.

Penjelasan secara rinci atas masing-masing akun Laporan Realisasi Anggaransebagaimana berikut:

5.1.2 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

A. PENDAPATAN________________________ ____Rp.88.467.525.888,00

Realisasi Pendapatan RSUD dr. R. Goeteng TaroenadibrataPurbalingga tahun 2018 sebesar Rp.88.467.525.888,00 atau mencapai105,32% dari target sebesar Rp.84.000.000.000,00. Realisasi tersebutmerupakan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang berasal dariPendapatan Jasa Pelayanan BLUD, sebagaimana terlihat dalam grafik dibawah.

-

20.000.000.000

40.000.000.000

60.000.000.000

80.000.000.000

100.000.000.000

120.000.000.000

140.000.000.000

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Belanja

Belanja OperasionalBelanja Modal


33

Jika dibandingkan dengan tahun 2017, realisasi Pendapatan Daerah tahun2018 mengalami peningkatan sebesar Rp.15.318.791.238,00 atau naik20,94% dari realisasi tahun 2017, sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah.

2017

ANGGARAN REALISASI REALISASI

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)Lain-lain PADYang Sah -LRA

84.000.000.000,00 88.467.525.888,00 73.148.734.650,00 15.318.791.238,00 20,94%

Jasa Pelayanan 83.100.000.000,00 87.267.195.942,00 71.530.746.328,00 15.736.449.614,00 22,00%

Hasil Kerjasama 500.000.000,00 583.128.334,00 605.467.000,00 (22.338.666,00) -3,69%

PendapatanLain yang Sah

400.000.000,00 617.201.612,00 1.012.521.322,00 (395.319.710,00) -39,04%

URAIAN

2018Kenaikan/ (Penurunan)

Sumber Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah pada RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Purbalingga berdasarkan Realisasi tahun 2018 dapat dirincisebagai berikut:


33


2017



84.000.000.000,00 88.467.525.888,00 73.148.734.650,00 15.318.791.238,00 20,94%

Jasa Pelayanan 83.100.000.000,00 87.267.195.942,00 71.530.746.328,00 15.736.449.614,00 22,00%

Hasil Kerjasama 500.000.000,00 583.128.334,00 605.467.000,00 (22.338.666,00) -3,69%


400.000.000,00 617.201.612,00 1.012.521.322,00 (395.319.710,00) -39,04%

URAIAN



0%

50%

100%

Anggaran Tahun2018 Realisasi Tahun

2018

Lain-lain Pendapatan Daerah YangSah


33


2017



84.000.000.000,00 88.467.525.888,00 73.148.734.650,00 15.318.791.238,00 20,94%

Jasa Pelayanan 83.100.000.000,00 87.267.195.942,00 71.530.746.328,00 15.736.449.614,00 22,00%

Hasil Kerjasama 500.000.000,00 583.128.334,00 605.467.000,00 (22.338.666,00) -3,69%


400.000.000,00 617.201.612,00 1.012.521.322,00 (395.319.710,00) -39,04%

URAIAN



Realisasi Tahun2018

Lain-lain Pendapatan Daerah YangSah

Lain-lain PendapatanDaerah Yang Sah


33


2017



84.000.000.000,00 88.467.525.888,00 73.148.734.650,00 15.318.791.238,00 20,94%

Jasa Pelayanan 83.100.000.000,00 87.267.195.942,00 71.530.746.328,00 15.736.449.614,00 22,00%

Hasil Kerjasama 500.000.000,00 583.128.334,00 605.467.000,00 (22.338.666,00) -3,69%


400.000.000,00 617.201.612,00 1.012.521.322,00 (395.319.710,00) -39,04%

URAIAN




34

Data sumber Lain-lain Pendapatan Daerah yang SahRSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2018

No. Sumber Pendapatan BLUD Tahun 2018

I Pendapatan Jasa Layanan:

1 Pelayanan Pasien Umum/Iur Biaya 14.716.446.576,00

2 BPJS Kesehatan 69.779.430.126,00

3 PT. Asuransi Inhealth 20.434.750,00

4 Jasa Raharja 1.216.878.340,00

5 Yakes Telkom 166.609.795,00

6 Jamkesda Banjarnegara 75.369.092,00

7 Jaminan Kecelakaan Kerja 18.039.136,00

8 BNN 4.190.180,00

9 GFTB Dinkes Prov. Jateng 29.475.000,00

10 Klaim Bank Jateng 8.780.095,00

11 Klaim PT.KAI 3.665.234,00

12 Klaim Jampersal 1.193.185.000,00

13 Klaim PT. Taspen 8.471.518,00

14 Klaim Ambulan Kab.Pemalang 3.952.000,00

15 Pelayanan GCU 22.269.100,00

II Hasil Kerja Sama :

1 MOU Institusi Pendidikan/Diklat 519.903.334,00

2 Parkir 60.000.000,00

3 Perjanjian (Sewa) 3.225.000,00

III Pendapatan Lain-lain BLUD yang sah:

1 Bunga Bank (Giro/Deposito) 224.186.343,00

2 Listrik perumahan paramedis, dll 393.015.269,00

Jumlah 88.467.525.888,00

B. BELANJA________________________________Rp.123.489.881.663,00

Realisasi Belanja RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalinggatahun 2018 sebesar Rp.123.489.881.663,00 atau mencapai 102,32% darianggaran sebesar Rp.120.688.400.000,00. Dibandingkan realisasi tahun2017, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp.8.754.632.603,00atau naik 7,63%.

Belanja Pemerintah Daerah Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (JenisBelanja)

Berdasarkan jenis, realisasi Belanja tersebut terdiri dari Belanja Operasisebesar Rp.116.518.448.473,00 (103,38%) dan Belanja Modal sebesarRp.6.971.433.190,00 (87,37%).


35

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017, peningkatan terbesarBelanja tahun 2018 terjadi pada Belanja Operasional yaitu Belanja Barangdan Jasa yang naik sebesar Rp.10.616.417.080,00 atau naik 28,70%sedangkan Belanja Modal mengalami penurunan terbesar yaitu sejumlahRp.4.950.986.087,00 atau turun 41,53% sebagaimana terlihat dalam tabeldi bawah.

2017


(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)BELANJA 120.688.400.000,00 123.489.881.663,00 114.735.249.060,00 8.754.632.603,00 7,63%

BELANJAO PERASI

112.709.308.000,00 116.518.448.473,00 102.812.829.783,00 13.705.618.690,00 13,33%

BelanjaPegawai

31.803.445.000,00 68.905.615.291,00 65.816.413.681,00 3.089.201.610,00 4,69%

BelanjaBarang danJasa

80.905.863.000,00 47.612.833.182,00 36.996.416.102,00 10.616.417.080,00 28,70%

BELANJAMO DAL

7.979.092.000,00 6.971.433.190,00 11.922.419.277,00 (4.950.986.087,00) -41,53%

Belanja ModalPeralatan danMesin

7.979.092.000,00 6.971.433.190,00 7.375.218.277,00 (403.785.087,00) -5,47%

Belanja ModalGedung danBangunan

0,00 0,00 4.547.201.000,00 (4.547.201.000,00) -100%

URAIAN

2018 Kenaikan/(Penurunan)

Belanja Pemerintah Daerah Menurut Kelompok Belanja

Sesuai dengan BULTEK Nomor 4 tentang Penyajian dan PengungkapanBelanja Pemerintah, berdasarkan kelompoknya, Belanja PemerintahDaerah dibagi menjadi 2 yaitu Belanja Langsung dan Belanja TidakLangsung. Pengklasifikasian belanja ini berdasarkan kriteria apakah suatubelanja mempunyai kaitan langsung dengan program/kegiatan atau tidak.Belanja yang berkaitan langsung dengan program/kegiatan (misalnyabelanja honorarium, belanja barang, belanja modal) diklasifikasikansebagai Belanja Langsung sedangkan belanja yang tidak secara langsungdengan program/kegiatan (misalnya gaji dan tunjangan pegawai bulanan,belanja bunga, donasi, belanja bantuan keuangan, belanja hibah, dansebagainya) diklasifikasikan sebagai Belanja Tidak Langsung.


36

2017


(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Belanja TidakLangsung

24.056.622.000,00 23.740.398.215,00 23.159.660.534,00 580.737.681,00 2,51%

BelanjaLangsung

96.631.778.000,00 99.749.483.448,00 91.575.588.526,00 8.173.894.922,00 8,93%

Jumlah 120.688.400.000,00 123.489.881.663,00 114.735.249.060,00 8.754.632.603,00 7,63%

URAIAN


Realisasi Belanja Langsung tahun 2018 mencapai Rp. 99.749.483.448,00atau 103,23% sedangkan realisasi Belanja Tidak Langsung sebesarRp.23.740.398.215,00 atau 98,69% dari anggaran yang ditetapkan di tahun2018 sebagaimana terlihat dalam tabel di atas.

Realisasi Belanja Langsung mengalami peningkatan sebesarRp.8.173.894.922,00 atau naik 8,93% dibandingkan dengan realisasi tahun2017, sedangkan realisasi Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikansebesar Rp.580.737.681,00 atau naik 2,51%.

Rasio perbandingan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung RSUDdr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2018 adalah 80,78%berbanding 19,22%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggaranmasih dialokasikan untuk membiayai biaya overhead yang terkait denganpelaksanaan operasional Rumah Sakit secara umum.

Rincian Belanja Langsung dan Tidak Langsung Tahun 2018 dapatdigambarkan seperti dalam penjelasan di bawah.

1. Belanja Operasi________________________Rp.116.518.448.473,00

Realisasi Belanja Operasi sebesar Rp.116.518.448.473,00 atau103,38% dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2018 sebesarRp.112.709.308.000,00. Belanja Operasi tersebut merupakan 94,35%dari total Belanja RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalinggatahun 2018.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017, jumlah tersebutmengalami peningkatan sebesar Rp.13.705.618.690,00 atau naik13,33%. Kenaikan tersebut didorong oleh kenaikan Belanja Barangdan Jasa dan juga Belanja Pegawai masing-masing sebesarRp.10.616.417.080,00 dan Rp.3.089.201.610,00 sebagaimana terlihatdalam tabel di bawah.


37

2017


(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)BelanjaPegawai

31.803.445.000,00 68.905.615.291,00 65.816.413.681,00 3.089.201.610,00 4,69%

BelanjaBarang danJasa

80.905.863.000,00 47.612.833.182,00 36.996.416.102,00 10.616.417.080,00 28,70%

URAIAN


a. Belanja Pegawai____________________Rp. 68.905.615.291,00

Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentukuang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturanperundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara,Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan olehpemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan ataspekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yangberkaitan dengan pembentukan modal.

Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp.68.905.615.291,00 atau216,66% dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2018 sebesarRp.31.803.445.000,00. Jumlah Belanja Pegawai tersebutmerupakan 55,80% dari total Belanja RSUD.

URAIANREALISASI (Rp) KENAIKAN /

PENURUNAN

2018 2017 (Rp) %BELANJA APBD

BELANJA TAKLANGSUNG 23.740.398.215 23.159.660.534 580.737.681 2,51%

Gaji Pokok PNS 18.185.895.300 18.013.555.950 172.339.350 0,96%

Tunjangan Keluarga 1.703.828.228 1.556.843.238 146.984.990 9,44%

Tunjangan Jabatan 137.140.000 122.980.000 14.160.000 11,51%

Tunjangan Fungsional 1.650.050.000 1.492.290.000 157.760.000 10,57%

Tunjangan FungsionalUmum 346.820.000 333.310.000 13.510.000 4,05%

Tunjangan Beras 1.022.280.720 1.024.598.160 (2.317.440) -0,23%

Tunjangan PPh / Khusus - 25.864.930 (25.864.930) -100,00%

Pembulatan Gaji 254.010 251.207 2.803 1,12%

Iuran Asuransi Kesehatan 511.937.149 506.546.889 5.390.260 1,06%

Iuran Jaminan Kematian 144.749.456 46.341.564 98.407.892 212,35%


38

Iuran Jaminan KecelakaanKerja 37.443.352 37.078.596 364.756 0,98%

BELANJA BLUD -PENYEDIAAN BAHANDAN JASAPERKANTORAN

45.019.617.076 42.525.096.897 2.494.520.179 5,87%

Honorarium PanitiaPelaksana Kegiatan 76.702.500 94.080.000 (17.377.500) -18,47%

Honorarium Pejabat/PanitiaPengadaan Barang dan Jasa 23.900.000 12.000.000 11.900.000 99,17%

Honorarium PejabatPenerima Hasil Pekerjaan 9.400.000 9.325.000 75.000 0,80%

Honorarium PengelolaanKeuangan pada SKPD 318.928.000 220.843.000 98.085.000 44,41%

Honorarium PanitiaPelaksana Kegiatan (NonPNS)

66.300.000 66.300.000

Honorarium PegawaiHonorer / Tidak Tetap 4.263.430.875 (4.263.430.875) -100,00%

Uang Lembur PNS 96.517.500 28.612.000 67.905.500 237,33%

Uang Lembur Non PNS 44.972.000 14.763.000 30.209.000 204,63%

Tambahan PenghasilanBerdasarkan Beban Kerja 6.739.816.200 6.195.671.500 544.144.700 8,78%

Tambahan PenghasilanBerdasarkan Kondisi Kerja 112.900.000 96.800.000 16.100.000 16,63%

Belanja Jasa Medis 37.530.180.876 31.589.571.522 5.940.609.354 18,81%

PEMELIHARAANSARANA DANPRASARANA

6.300.000 2.300.000 4.000.000 173,91%

Honorarium PejabatPenerima Hasil Pekerjaan 300.000 300.000 - 0,00%

Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD 6.000.000 2.000.000 4.000.000 200,00%

PENGADAAN ALATKESEHATAN PAKAIHABIS

2.700.000 2.300.000 400.000 17,39%

Honorarium Pejabat/PanitiaPenerima Hasil Pekerjaan 300.000 300.000 - 0,00%

Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD 2.400.000 2.000.000 400.000 20,00%

PENGADAAN BAHANLABORATORIUM 2.700.000 - 2.700.000

Honorarium PejabatPenerima Hasil Pekerjaan 300.000 300.000

Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD 2.400.000 2.400.000

PENGADAANPERALATAN MEDISDAN NON MEDIS

5.500.000 3.000.000 2.500.000 83,33%

Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD 5.500.000 3000000 2.500.000 83,33%

PENGADAAN OBAT 6.300.000 5.300.000 1.000.000 18,87%


Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD 6.000.000 5.000.000 1.000.000 20,00%


39

REHABILITASISARANA PRASARANADAN PENATAANLINGKUNGAN RS

5.300.000 5.300.000 - 0,00%


Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD 5.000.000 5.000.000 - 0,00%

PENDIDIKAN DANPELATIHAN PEGAWAI 15.700.000 11.400.000 4.300.000 37,72%

Honorarium PanitiaPelaksana Kegiatan 1.900.000 1.000.000 900.000 90,00%

Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD 3.000.000 2.500.000 500.000 20,00%


950.000 400.000 550.000 137,50%

Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD(Non PNS)

2.100.000 1.750.000 350.000 20,00%

Honorarium TenagaAhli/Instruktur/Narasumber 7.750.000 5.750.000 2.000.000 34,78%

AKREDITASI 92.875.000 102.056.250 (9.181.250) -9,00%

Honorarium PanitiaPelaksana Kegiatan 82.125.000 76.106.250 6.018.750 7,91%

Honorarium PengelolaanKeuangan pada SKPD 4.500.000 25.950.000 (21.450.000) -82,66%

Honorarium TenagaAhli/Instruktur/Narasumber 6.250.000 6.250.000

PEMELIHARAAN SIM-RS 4.300.000 - 4.300.000

Honorarium Pejabat/PanitiaPenerima Hasil Pekerjaan 300.000 300.000


E - Rekam Medik 3.925.000 - 3.925.000

Honorarium PanitiaPelaksana Kegiatan 420.000 420.000

Honorarium Pejabat/PanitiaPenerima Hasil Pekerjaan 200.000 200.000



1.680.000 1.680.000

JUMLAH BELANJAPEGAWAI 68.905.615.291 65.816.413.681 3.089.201.610 4,69%

Realisasi belanja terbesar untuk kelompok Belanja Pegawai ada diBelanja Langsung yang berasal dari dana BLUD yaitu BelanjaJasa Medis dengan jumlah Rp.37.530.180.876,00. Jumlah inimengalami kenaikan sebesar Rp.5.940.609.354,00 atau naik18,81% dari realisasi Belanja Tahun 2017 yang hanya sebesarRp.31.589.571.522,00.


40

Belanja Jasa Medis ini pada awalnya sejumlahRp.45.155.300.129,00 terealisasikan sebagai Belanja Barang danJasa di rekening Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan. Akan tetapiBelanja Jasa Pelayanan Kesehatan ini terbagi menjadi dua kategoriyaitu belanja Jasa Medis yang dibagikan kepada pegawai RSUDsejumlah Rp.37.530.180.876,00 dan belanja jasa pelayanankesehatan untuk pemeriksaan Laborat Luar Rumah Sakit, CT ScanLuar Rumah Sakit dan Honorarium Pegawai Tidak Tetap sejumlahRp.7.625.119.253,00 sehingga pada saat penyajian belanja JasaMedis di reklasifikasi dari Belanja Barang dan Jasa ke BelanjaPegawai melalui jurnal koreksi sebesar Rp.37.530.180.876,00.

Reklasifikasi Belanja inilah yang mendorong kenaikan BelanjaPegawai di Tahun 2018 sekaligus membuat seolah BelanjaPegawai ini melampaui Anggaran dari Belanja Pegawai yang telahditetapkan di Tahun 2018 dari Anggaran Belanja Pegawai 2018sejumlah Rp.31.803.445.000,00 terealisasi sebesarRp.68.905.615.291,00 atau mencapai 216,66%.

b. Belanja Barang dan Jasa______________Rp.47.612.833.182,00

Realisasi Belanja Barang/Jasa sebesar Rp.47.612.833.182,00 atau58,85% dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2018 sebesarRp.80.905.863.000,00. Jumlah Belanja Barang/Jasa tersebutmerupakan 38,56% dari total Belanja RSUD tahun 2018. RincianBelanja Barang/Jasa tahun 2018 sebagai berikut.


PENURUNAN2018 2017 (Rp) %

BELANJA APBD

Subsidi Pembelian Obat-obatanRSUD sebagai PenggantiPelayanan Kesehatan kepadaMasyarakat Miskin 8.498.393.160 6.499.917.873 1.998.475.287 30,75%

Belanja Bahan Obat-obatan 8.498.393.160 6.499.917.873 1.998.475.287 30,75%

BELANJA BLUD -

PENYEDIAAN BAHAN DANJASA PERKANTORAN 14.927.524.248 8.622.411.474 6.305.112.774 73,12%

Belanja Alat Tulis Kantor 451.694.550 352.085.535 99.609.015 28,29%

Belanja Perangko,Meterai danBenda Pos Lainnya 7.404.000 4.776.000 2.628.000 55,03%

Belanja Peralatan Kebersihan danBahan Pembersih 468.843.814 372.717.260 96.126.554 25,79%

Belanja Pengisian Tabung Gas 227.410.000 213.562.000 13.848.000 6,48%


41

Belanja Bendera/Umbul-umbul/Layur 5.360.550 3.699.000 1.661.550 44,92%

Belanja Perlengkapan rumahtangga 19.550.300 34.041.500 (14.491.200) -42,57%

Belanja Bahan PelayananKesehatan 269.983.490 217.986.280 51.997.210 23,85%

Belanja Telepon 34.344.528 35.449.074 (1.104.546) -3,12%

Belanja Air 297.896.440 284.837.950 13.058.490 4,58%

Belanja Listrik 1.146.781.008 1.087.012.584 59.768.424 5,50%

Belanja Surat Kabar/Majalah 24.382.800 31.369.000 (6.986.200) -22,27%

Belanja Kawat/faximile/Internet 49.883.230 59.615.905 (9.732.675) -16,33%

Belanja Paket/Pengiriman 2.599.500 1.493.150 1.106.350 74,10%

Belanja Jasa Transaksi Keuangan 30.034.906 33.070.200 (3.035.294) -9,18%

Belanja Jasa Pihak Ketiga 20.000.000 (20.000.000) -100,00%

Belanja Jasa PelayananKesehatan 7.625.119.253 1.911.606.410 5.713.512.843 298,89%

Belanja Jasa Publikasi 162.827.325 63.870.400 98.956.925 154,93%

Belanja Jasa Dekorasi 4.113.750 6.900.000 (2.786.250) -40,38%

Belanja Premi Asuransi BarangMilik Daerah 10.738.525 10.834.525 (96.000) -0,89%

Belanja Premi Tanggung Gugat 100.190.000 169.716.000 (69.526.000) -40,97%

Belanja Jasa Service 9.973.790 11.084.295 (1.110.505) -10,02%

Belanja Penggantian SukuCadang 51.142.950 44.923.695 6.219.255 13,84%

Belanja Bahan Bakar Minyak/Gasdan Pelumas 88.400.080 121.814.018 (33.413.938) -27,43%

Belanja Surat Tanda NomorKendaraan 5.986.825 7.529.975 (1.543.150) -20,49%

Belanja Cetak 503.146.940 441.969.235 61.177.705 13,84%

Belanja Penggandaan 85.815.825 59.106.250 26.709.575 45,19%

Belanja Sewa Peralatan Kantor 74.658.262 90.476.300 (15.818.038) -17,48%

Belanja Makanan dan MinumanHarian pegawai 1.327.735.550 1.050.529.650 277.205.900 26,39%

Belanja Makanan dan MinumanRapat 89.055.500 116.701.500 (27.646.000) -23,69%

Belanja Makanan dan MinumanTamu 40.967.800 32.484.600 8.483.200 26,11%

Belanja Makanan dan MinumanPasien 1.631.466.257 1.427.486.708 203.979.549 14,29%

Belanja Pakaian kerja Lapangan 77.197.500 3.350.250 73.847.250 2204,23%

Belanja Pakaian Sipil Harian(PSH) 2.819.000 300.312.225 (297.493.225) -99,06%

PEMELIHARAAN SARANADAN PRASARANA 2.289.946.523 2.267.255.250 22.691.273 1,00%

Belanja alat listrik dan elektronik 87.217.450 74.378.700 12.838.750 17,26%

Belanja bahan/bibit tanaman 4.103.000 15.028.000 (10.925.000) -72,70%

Belanja jasa pihak ketiga 836.888.440 531.706.659 305.181.781 57,40%


42

Belanja bahan bakar minyak/gasdan pelumas 8.459.000 2.382.000 6.077.000 255,12%

Belanja PemeliharaanBangunan/Gedung 93.515.950 107.502.554 (13.986.604) -13,01%

Belanja Pemeliharaan PeralatanKantor 689.176.550 491.528.000 197.648.550 40,21%

Belanja Pemeliharaan PeralatanKedokteran 570.586.133 1.044.729.337 (474.143.204) -45,38%

PENGADAAN ALATKESEHATAN PAKAI HABIS 7.526.312.722 6.309.280.447 1.217.032.275 19,29%

Belanja Bahan PelayananKesehatan 7.526.312.722 6.309.280.447 1.217.032.275 19,29%

PENGADAAN BAHANLABORATORIUM 2.907.114.797 2.091.927.454 815.187.343 38,97%

Belanja Bahan Laboratorium 2.907.114.797 2.091.927.454 815.187.343 38,97%

PENGADAAN PERALATANMEDIS DAN NON MEDIS 25.243.795 113.782.100 (88.538.305) -77,81%

Belanja Perlengkapan rumahtangga 11.334.799 75.454.300 (64.119.501) -84,98%

Belanja Bahan PelayananKesehatan 13.908.996 38.327.800 (24.418.804) -63,71%

PENGADAAN OBAT 7.655.212.028 7.479.641.719 175.570.309 2,35%

Belanja Bahan Obat-obatan 7.655.212.028 7.479.641.719 175.570.309 2,35%

REHABILITASI SARANAPRASARANA DANPENATAAN LINGKUNGANRS 2.198.710.600 2.113.420.120 85.290.480 4,04%

Belanja PemeliharaanBangunan/Gedung 2.198.710.600 2.113.420.120 85.290.480 4,04%

RAPAT-RAPATKOORDINASI DANKONSULTASI 231.778.200 202.433.195 29.345.005 14,50%

Belanja Perjalanan Dinas DalamDaerah 16.015.000 8.185.000 7.830.000 95,66%

Belanja Perjalanan Dinas LuarDaerah 215.763.200 194.248.195 21.515.005 11,08%

PENDIDIKAN DANPELATIHAN PEGAWAI 886.093.055 914.039.430 (27.946.375) -3,06%

Belanja Alat Tulis Kantor 3.453.000 3.000.000 453.000 15,10%

Belanja Perangko,Meterai danBenda Pos Lainnya 780.000 (780.000) -100,00%

Belanja Jasa Transaksi Keuangan 70.000 195.000 (125.000) -64,10%

Belanja Jasa Pihak Ketiga 158.100.000 (158.100.000) -100,00%

Belanja jasa akomodasi 640.000 640.000

Belanja jasa Dekorasi 1.000.000 475.000 525.000 110,53%

Belanja Penggandaan 1.729.000 1.729.000

Belanja Sewa Peralatan Praktek 480.000 1.236.000 (756.000) -61,17%

Belanja Makanan dan Minumanrapat 38.647.300 29.624.850 9.022.450 30,46%

Belanja Perjalanan Dinas Luardaerah 10.153.425 10.510.000 (356.575) -3,39%

Belanja Beasiswa Pendidikan S1 18.000.000 4.500.000 13.500.000 300,00%

Belanja Kursus-kursus Singkat 811.920.330 705.618.580 106.301.750 15,07%


43

AKREDITASI 276.504.054 182.657.040 93.847.014 51,38%

Belanja Jasa Transaksi Keuangan 5.000 5.000

Belanja Alat Tulis Kantor 8.187.800 (8.187.800) -100,00%

Belanja Perangko,Meterai danBenda Pos Lainnya 525.000 (525.000) -100,00%

Belanja Jasa Pihak Ketiga 20.384.000 15.120.000 5.264.000 34,81%

Belanja Jasa Publikasi 59.452.450 62.595.950 (3.143.500) -5,02%

Belanja Jasa Akomodasi 1.997.500 55.798.000 (53.800.500) -96,42%

Belanja Cetak 1.227.000 (1.227.000) -100,00%

Belanja Penggandaan 1.978.525 (1.978.525) -100,00%

Belanja makanan dan minumanrapat 46.926.890 31.569.765 15.357.125 48,65%

Belanja makanan dan minumantamu 1.942.214 1.942.214

Belanja Perjalanan Dinas LuarDaerah 5.655.000 5.655.000 - 0,00%

Belanja Kursus-kursus singkat 140.141.000 140.141.000

PEMELIHARAAN SIM-RS 190.000.000 199.650.000 (9.650.000) -4,83%

Pemeliharaan dan PengembanganSIM-RS 190.000.000 199.650.000 (9.650.000) -4,83%

JUMLAH BELANJA BLUD 47.612.833.182 36.996.416.102 10.616.417.080 28,70%

Realisasi belanja terbesar untuk kelompok Belanja Barang/Jasaadalah Belanja Bahan Obat-obatan baik di belanja BLUD maupunAPBD, di BLUD dengan jumlah Rp.7.655.212.028,00 sedangkandi APBD sejumlah Rp.8.498.393.160,00 di tahun 2018.

2. Belanja Modal___________________________Rp.6.971.433.190,00

Realisasi Belanja Modal sebesar Rp.6.971.433.190,00 atau 87,37%dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2018 sebesarRp.7.979.092.000,00. Belanja Modal tersebut memberikan kontribusisebesar 5,65% dari total Belanja RSUD tahun 2018.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017, angka tersebutmengalami penurunan sebesar Rp.403.785.087,00 atau turun 5,47%sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.


PENURUNAN2018 2017 (Rp) %

Pengadaan Sarana PelayananKesehatan (DAK) 3.503.925.365 - 3.503.925.365


44

Belanja Modal Peralatan danMesin - Pengadaan Alat-AlatKedokteran Bedah 852.810.250 852.810.250

Belanja Modal Peralatan danMesin - Pengadaan AlatKesehatan Kebidanan danPenyakit Kandungan 804.002.278 804.002.278

Belanja Modal Peralatan danMesin - Pengadaan AlatKedokteran Bagian PenyakitDalam 67.625.000 67.625.000

Belanja Modal Peralatan danMesin - Pengadaan AlatKesehatan Anak 734.000.000 734.000.000

Belanja Modal Peralatan danMesin - Pengadaan AlatKedokteran Neurologi (Syaraf) 1.045.487.837 1.045.487.837

-PENGADAANPERALATAN MEDIS DANNON MEDIS 3.344.787.825 7.375.218.277 (4.030.430.452) -54,65%Belanja modal pengadaansepeda 6.145.000 4.350.000 1.795.000 41,26%

Belanja Modal PengadaanKereta Doro+D54ng 3.066.498 38.103.800 (35.037.302) -91,95%

Belanja modal pengadaan alat-alat pertukangan - 6.478.000 (6.478.000) -100,00%

Belanja modal peralatankebersihan 20.233.059 (20.233.059) -100,00%Belanja modal pengadaanalmari 20.161.690 3.900.000 16.261.690 416,97%

Belanja modal pengadaanfilling kabinet 9.393.973 12.900.000 (3.506.027) -27,18%

Belanja modal televisi 45.472.000 14.840.000 30.632.000 206,42%

Belanja modal AC / kipas angin 31.259.200 41.825.680 (10.566.480) -25,26%

Belanja modal pengadaankomputer/PC 37.735.000 212.885.000 (175.150.000) -82,27%Belanja modal pengadaanprinter 11.965.000 30.000.000 (18.035.000) -60,12%

Belanja modal pengadaanUPS/Stabilizer 1.267.513 1.267.513

Belanja modal pengadaan mejakerja 46.628.994 34.300.000 12.328.994 35,94%

Belanja modal pengadaan kursikerja 163.289.994 86.541.000 76.748.994 88,69%

Belanja modal pengadaan sofa - 14.650.000 (14.650.000) -100,00%Belanja modal pengadaanetalase 94.737.600 75.020.000 19.717.600 26,28%

Belanja modal Podium/Mimbar 5.600.000 5.600.000Belanja Modal Pengadaankulkas 1.595.000 5.685.000 (4.090.000) -71,94%

Belanja Modal Mesin cuci /pengering pakaian / dryer /setrika 8.120.000 8.120.000

Belanja Modal Pengadaanperalatan memasak 1.964.000 618.290.000 (616.326.000) -99,68%

Belanja modal pengadaankorden / karpet / taplak meja 11.212.500 249.799.020 (238.586.520) -95,51%

Belanja modal pengadaanpenghias ruangan 999.000 464.860.000 (463.861.000) -99,79%


45

Belanja modal pengadaan radioHF / FM / Handy talkie - 1.540.000 (1.540.000) -100,00%

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran umum 654.604.238 98.302.839 556.301.399 565,91%

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran THT 332.893.057 (332.893.057) -100,00%

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran Mata 74.686.625 589.700.850 (515.014.225) -87,33%

Belanja modal pengadaan alatkedokteran Bedah - 2.419.372.680 (2.419.372.680) -100,00%Belanja modal pengadaan alatkedokterankebidanan/kandungan 1.206.870.000 193.014.652 1.013.855.348 525,27%

Belanja modal pengadaan alatkedokteran neurologi 817.014.000 817.014.000

Belanja modal pengadaan alatkedokteran ortpedy - 466.000.000 (466.000.000) -100,00%

Belanja modal pengadaan alat-alat Laboratorium Kesehatan - 90.054.640 (90.054.640) -100,00%

Belanja modal pengadaan alat-alat Radiologi 83.600.000 83.600.000

Belanja modal pengadaanpompa air 7.400.000 15.300.000 (7.900.000) -51,63%

Belanja modal instalasi Listrik 1.234.379.000 (1.234.379.000) -100,00%

Pembangunan GedungRehabilitasi Medik - 4.547.201.000 -4.547.201.000 -100,00%

Belanja modal pengadaanKonstruksi/Pembelian GedungKantor 4.547.201.000 (4.547.201.000) -100,00%

E - Rekam Medik 122.720.000 - 122.720.000

Belanja modal pengadaankomputer/PC 122.720.000 122.720.000

JUMLAH BELANJA BLUD 6.971.433.190 11.922.419.277 (4.950.986.087) -41,53%

a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin_____Rp.6.971.433.190,00

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesarRp.6.971.433.190,00 atau 87,37% dari anggaran yang telahditetapkan di tahun 2018 sebesar Rp.7.979.092.000,00.

Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin tahun 2018 sebagaiberikut:


46

2018 2017 (Rp) %

BM Alat-alat Angkut 6.145.000,00 4.350.000,00 1.795.000,00 41,26%

BM Alat-alat Bengkel 6.478.000,00 (6.478.000,00) -100,00%

BM Alat Kantor danRumah Tangga

623.588.962,00 1.849.732.559,00 (1.226.143.597,00) -66,29%

BM Alat Studio danKomunikasi

999.000,00 1.540.000,00 (541.000,00) -35,13%

BM Alat Kedokteran 6.340.700.228,00 4.099.284.078,00 2.241.416.150,00 54,68%

BM AlatLaboratorium

90.054.640,00 (90.054.640,00) -100,00%

BM Gardu ListrikDistribusi dan PipaGas

1.323.779.000,00 (1.323.779.000,00) -100,00%

Jumlah 6.971.433.190,00 7.375.218.277,00 (403.785.087,00) -5,47%


PENURUNAN

Jumlah realisasi belanja modal peralatan dan mesin mengalamipenurunan sebesar Rp.403.785.087,00 atau turun 5,47%dibandingkan realisasi tahun 2017 yaitu sebesarRp.7.375.218.277,00. Salah satu yang menyebabkan penurunanrealisasi belanja modal peralatan dan mesin diantaranya adalahrealisasi Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga yangrelatif lebih kecil yaitu sebesar Rp.623.588.962,00 atau turunsebesar Rp.1.226.143.597,00 atau 66,29% dibanding tahunsebelumnya yang mencapai Rp.1.849.732.559,00 pada Tahun2017.

b. Belanja Modal Gedung dan Bangunan_____________Rp. 0,00

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan di Tahun 2018sebesar Rp. 0,00 dikarenakan tidak adanya kegiatan pembangunanGedung di Tahun Anggaran 2018.

Jumlah belanja modal Gedung dan Bangunan otomatis mengalamipenurunan sebesar Rp.4.547.201.000,00 atau turun 100,00%dibandingkan realisasi tahun 2017 yang mencapaiRp.4.547.201.000,00.


47

5.2. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

5.2.1 POSISI KEUANGAN SECARA UMUM

Secara ringkas, posisi keuangan RSUD dr. R. Goeteng TaroenadibrataPurbalingga per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut.

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

JUMLAH ASET LANCAR 32.250.273.785,45 23.380.067.436,65 8.870.206.348,80 37,94%

JUMLAH ASET TETAP 79.672.454.315,88 65.404.104.082,62 14.268.350.233,26 21,82%

JUMLAH ASET LAINNYA 1.463.709.280,00 -1.463.709.280,00 -100,00%

JUMLAH ASET 111.922.728.101,33 90.247.880.799,27 21.674.847.302,06 24,02%

KEWAJIBAN JANGKAPENDEK

Pendapatan Diterima Dimuka 79.861.667,00 27.776.667,00 52.085.000,00 187,51%

Utang Belanja 7.178.901.029,00 5.799.433.577,00 1.379.467.452,00 23,79%

Utang Jangka Pendek Lainnya 80.430.500,00 512.876.700,00 -432.446.200,00 -84,32%

JUMLAH KEWAJIBANJANGKA PENDEK

7.339.193.196,00 6.340.086.944,00 999.106.252,00 15,76%

JUMLAH KEWAJIBAN 7.339.193.196,00 6.340.086.944,00 999.106.252,00 15,76%

EKUITAS

EKUITAS 104.583.534.905,33 83.907.793.855,27 20.675.741.050,06 24,64%

JUMLAH KEWAJIBAN DANEKUITAS DANA

111.922.728.101,33 90.247.880.799,27 21.674.847.302,06 24,02%

URAIAN Kenaikan / Penurunan

Dalam periode 3 tahun terakhir, posisi keuangan RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Purbalingga menunjukkan trend yang cukup baik. Terlihat dariposisi aset yang kembali meningkat di Tahun 2018 sebesarRp.21.674.847.302,06 atau naik 24,02% dari Tahun sebelumnya, peningkatanAset tersebut diikuti dengan kenaikan kewajiban sebesar 15,76% atau sejumlahRp.999.106.252,00 dan peningkatan jumlah ekuitas sebesarRp.20.675.741.050,06 atau naik 24,64% dari Tahun 2017 sebagaimana grafikberikut ini.


48

Grafik. Perkembangan posisi keuangan RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Purbalingga

Tahun 2016-2018

Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Purbalingga terus berusaha meningkatkan kemampuan dankualitas pelayanan publik melalui penambahan kepemilikan terhadap sumberdaya ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah Aset Tetap tahun 2018yang mencapai Rp.79.672.454.315,88 meningkat sebesar Rp.14.268.350.233,26atau naik 21,82% dari posisi tahun 2017.

Penjelasan rinci per masing-masing pos Neraca adalah sebagai berikut:

5.2.2 Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca

A. Aset_____________________________________Rp.111.922.728.101,33

Posisi Aset RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga per31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.111.922.728.101,33 atau naiksebesar Rp.21.674.847.302,06 atau 24,02% dari posisi per 31 Desember2017.

Nilai Aset tersebut terdiri dari :

20.000.000.000,00

40.000.000.000,00

60.000.000.000,00

80.000.000.000,00

100.000.000.000,00

120.000.000.000,00


48


Tahun 2016-2018




A. Aset_____________________________________Rp.111.922.728.101,33



-

20.000.000.000,00

40.000.000.000,00

60.000.000.000,00

80.000.000.000,00

100.000.000.000,00

120.000.000.000,00

2016 2017 2018

ASET, KEWAJIBAN DAN EKUITAS


48


Tahun 2016-2018




A. Aset_____________________________________Rp.111.922.728.101,33



2018

ASET, KEWAJIBAN DAN EKUITAS

JUMLAH ASET

JUMLAH KEWAJIBAN

JUMLAH EKUITAS


48


Tahun 2016-2018




A. Aset_____________________________________Rp.111.922.728.101,33




49

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %



JUMLAH ASET LAINNYA 0,00 1.463.709.280,00 -1.463.709.280,00 -100,00%

JUMLAH ASET 111.922.728.101,33 90.247.880.799,27 21.674.847.302,06 24,02%


Tabel di atas menunjukkan bahwa kenaikan terjadi pada Aset Lancar danAset Tetap dengan peningkatan masing-masing sebesar 37,94% atausebesar Rp.8.870.206.348,80 pada Aset Lancar dan 21,82% atau sebesarRp.14.268.350.233,26 pada Aset Tetap.

Komposisi Aset RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun2018 sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah.

1. Aset Lancar

Saldo Aset Lancar per 31 Desember 2018 sebesarRp.32.250.273.785,45, mengalami peningkatan sebesarRp.8.870.206.348,80 atau naik 37,94% dari saldo Aset Lancar per31 Desember 2017.

Jumlah Aset Lancar tersebut terdiri dari:


49

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %




JUMLAH ASET 111.922.728.101,33 90.247.880.799,27 21.674.847.302,06 24,02%




1. Aset Lancar



-20.000.000.000,0040.000.000.000,0060.000.000.000,0080.000.000.000,00

ASET LANCAR28,81%

ASET TETAP71,19%


49

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %




JUMLAH ASET 111.922.728.101,33 90.247.880.799,27 21.674.847.302,06 24,02%




1. Aset Lancar



ASET TETAP71,19%

ASET LAINNYA0%

Prosentase

31-Des-18


49

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %




JUMLAH ASET 111.922.728.101,33 90.247.880.799,27 21.674.847.302,06 24,02%




1. Aset Lancar




50

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Kas 1.106.179.867,00 818.265.102,00 287.914.765,00 35,19%

Piutang Pendapatan 27.839.691.787,45 18.970.196.296,65 8.869.495.490,80 46,75%

Beban Dibayar Dimuka 52.178.165,00 86.959.831,00 (34.781.666,00) -40,00%

Persediaan 3.252.223.966,00 3.504.646.207,00 (252.422.241,00) -7,20%

Jumlah Aset Lancar 32.250.273.785,45 23.380.067.436,65 8.870.206.348,80 37,94%


Tabel di atas menunjukkan bahwa Beban Dibayar Dimuka sertaPersediaan mengalami penurunan yang cukup besar di tahun 2018sedangkan Kas dan Piutang Pendapatan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017.

Komposisi Aset Lancar RSUD dr. R. Goeteng TaroenadibrataPurbalingga tahun 2018 sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah.

Grafik di atas menunjukkan bahwa kondisi keuangan RSUDdr.R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga akhir tahun 2018 sangatliquid di sektor Piutang.

a. Kas_________________________________Rp.1.106.179.867,00

Saldo Kas per 31 Desember 2018 adalah sebesarRp.1.106.179.867,00, mengalami peningkatan sebesarRp.287.914.765,00 atau naik 35,19% dari saldo Kas per 31Desember 2017.

Saldo Kas tersebut merupakan Saldo Kas BLUD sebagaimanapenjelasan di bawah ini:

31-Des-18KAS

PIUTANG

BEBAN DIBAYARDIMUKA

PERSEDIAANPiutang86,32 %

Kas3,43%

Persediaan10,08%

BDD0,16%


51

Kas di BLUD________________________Rp.1.106.179.867,00

Saldo Kas di BLUD per 31 Desember 2018 sebesarRp.1.106.179.867,00 merupakan jumlah Pendapatan BLUD yangmasih tersimpan di rekening Bank BLUD dengan rincian sebagaiberikut :

Saldo 31/12/2018(Rp)

1 Bank Jateng 1-027-022-508 711.522.463,00

Kas dalam perjalanan 3.707.638,00

2 BCA 970999799 91.796.806,00

3 BNI 883966669 40.006.392,00

4 BRI 7401001132308 187.409.221,00

5 Mandiri 180-00-0123749-6 71.737.347,00

1.106.179.867,00

No. Uraian No. Rekening

Jumlah

Pada tabel di atas terlihat bahwa Bank BLUD RSUDdr.R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga terdiri dari 5 (lima)Bank yang berbeda yaitu Bank Jateng, BCA, BNI, BRI dan BankMandiri.

Sampai dengan 31 Desember 2018 Saldo Kas BLUD sebesarRp.1.106.179.867,00 terdiri dari saldo Kas BLUD sebesarRp.1.025.749.367,00 serta Saldo PFK yaitu Jaminan PemeliharaanPihak Ketiga Tahun 2018 yaitu sebesar Rp.80.430.500,00

b. Piutang Pendapatan__________________Rp.27.839.691.787,45

Saldo Piutang Pendapatan per 31 Desember 2018 sebesarRp.27.839.691.787,45 mengalami kenaikan sebesarRp.8.869.495.490,80 atau naik 46,75% dibandingkan saldoPiutang Pendapatan per 31 Desember 2017.

Kenaikan tersebut terlihat dalam tabel berikut :


52

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

PiutangPendapatan

28.843.783.212,00 19.860.248.143,00 8.983.535.069,00 45,23%

PenyisihanPiutang takTertagih

(1.004.091.424,55) (890.051.846,35) (114.039.578,20) 12,81%

Jumlah PiutangPendapatan

27.839.691.787,45 18.970.196.296,65 8.869.495.490,80 46,75%


Kenaikan Piutang tersebut tidak baik karena semakin besarpiutang, semakin besar pula risiko terjadinya piutang tak tertagih.

Piutang Pendapatan__________________Rp.28.843.783.212,00

Saldo Piutang Pendapatan per 31 Desember 2018 adalah sebesarRp.28.843.783.212,00 atau mengalami kenaikan sebesarRp.8.983.535.069,00 atau naik 45,23% dari posisi per 31Desember 2017. Berikut mutasi piutang Tahun 2018 terdiri dari:

No. Uraian Piutang awal masuk keluar Piutang Akhir

1Piutang JasaPelayananBLUD 2018

27.562.199.795,00 27.562.199.795,00

2Piutang JasaPelayananBLUD 2017

18.682.957.440,00 18.578.264.726,00 104.692.714,00

3

Piutang JasaPelayananBLUD 2016(Diklat)

1.250.000,00 - 1.250.000,00

4

Piutang JasaPelayananBLUD 2016(Pasien)

194.391.893,00 400.000,00 193.991.893,00

5 Piutang PasienTahun 2015

89.621.661,00 - - 89.621.661,00


109.017.584,00 - - 109.017.584,00


110.978.261,00 - - 110.978.261,00


180.377.936,00 - - 180.377.936,00

9 Piutang PasienTahun < 2011

491.653.368,00 - - 491.653.368,00

Total piutang 19.860.248.143,00 27.562.199.795,00 18.578.664.726,00 28.843.783.212,00


53

Piutang Jasa Pelayanan BLUD 2017 sebesarRp.18.682.957.440,00 baru diterimakan di Tahun 2018 sebesarRp.18.578.264.726,00 begitu juga dengan Piutang Jasa PelayananBLUD 2016 (Pasien) sebesar Rp.194.391.893,00 baru diterimasebesar Rp.400.000,00 di Tahun 2018, sedangkan PiutangPendapatan Diklat Tahun 2016 di Tahun 2018 masih menyisakanRp.1.250.000,00.

Tidak adanya pelunasan dari Pihak Keluarga Pasien yangmempunyai tanggungan Biaya Perawatan di Rumah Sakit darisebelum Tahun 2011 hingga sekarang menyebabkan angkaPiutang Pasien masih tetap dan tidak berkurang.

Mutasi masuk Piutang Jasa Pelayanan BLUD Tahun 2018 sebesarRp.27.562.199.795,00 dapat dirinci sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah

1 Piutang Pendapatan Diklat 2018 7.940.000,00

2 Piutang sewa koperasi 2018 6.000.000,00

3 Piutang pasien 2018 52.356.739,00

4 Piutang Pendapatan Parkir 2018 12.000.000,00

5 Piutang Asuransi Tahun 2018 27.483.903.056,00

Jumlah 27.562.199.795,00

Piutang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai sebesarRp.7.940.000,00 merupakan piutang kepada Mahasiswa dan atauinstansi Pendidikan yang sudah melaksanakan praktik ataupenelitian tetapi belum membayar biaya Pendidikan dan Pelatihankepada RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata dengan rincian sebagaiberikut :

1 Praktek Klinik Mahasiswa

2 MOU dengan Instansi Pendidikan

TO TAL PIUTANG 7.940.000,00Rp

NO URAIAN PIUTANG

1.440.000,00Rp

6.500.000,00Rp


54

Piutang sewa koperasi sebesar Rp.6.000.000,00 merupakanpendapatan sewa koperasi di Tahun 2018 yang belum terbayarkankepada RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata sampai dengan 31Desember 2018.

Piutang Pasien sebesar Rp.52.356.739,00 merupakan saldoPiutang RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata kepada pasien yangtimbul karena ketidakmampuan pasien untuk membayar biayaperawatan, baik sebagian maupun secara keseluruhan.

Piutang Pendapatan Parkir sebesar Rp.12.000.000,00 merupakanpendapatan parkir bulan Nopember dan Desember 2018 yangbelum dibayarkan sejumlah Rp.6.000.000,00 per bulan.

Piutang Asuransi Tahun 2018 sebesar Rp.27.483.903.056,00meliputi :

1. Piutang BPJS Kesehatan Rp. 27.305.760.077,002. Yakes Telkom Rp. 14.156.806,003. PT. KAI Persero Rp. 15.730.830,004. Jasa Raharja Rp. 105.241.391,005. Jamkesda Banjarnegara Rp. 8.399.696,006. BPJS Ketenagakerjaan Rp. 20.792.387,007. In Health Rp. 2.846.869,008. TB-MDR Rp. 10.975.000,00+

Rp. 27.483.903.056,00

Jumlah tersebut merupakan Piutang Klaim Asuransi yang sampaitanggal 31 Desember 2018 belum melunasi klaim asuransi kepadaPihak RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata.

Secara lengkap, rincian Piutang dapat dilihat pada Lampiran IVDaftar Rincian Piutang Per 31 Desember 2018.

d. Beban Dibayar Dimuka__________________Rp.52.178.165,00

Jumlah Beban dibayar dimuka per 31 Desember 2018 sebesarRp.52.178.165,00 mengalami penurunan sebesarRp.34.781.666,00 atau turun 40,00% dari saldo beban dibayardimuka per 31 Desember 2017 yang terdiri dari :


55

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Beban Premi AsuransiBarang Milik Daerah

2.083.164,00 2.101.831,00 (18.667,00) -0,89%

Beban Premi AsuransiTanggung Gugat

50.095.000,00 84.858.000,00 (34.763.000,00) -40,97%

Jumlah 52.178.164,00 86.959.831,00 (34.781.667,00) -40,00%

URAIANKenaikan /Penurunan

Beban Premi Asuransi Barang Milik Daerah merupakan biayapremi asuransi kendaraan dinas yang dibayarkan kepadaPT. Asuransi Bumiputera Muda pada Triwulan pertama tahun2018 dan masa aktif jatuh tempo asuransi adalah selama setahunhingga Triwulan pertama tahun 2019.

Sedangkan Premi Asuransi Tanggung Gugat merupakan biayapremi asuransi Tanggung Gugat Dokter yang dibayarkan kepadaPT. Asuransi Bumiputera Muda pada Triwulan kedua tahun 2018dan masa aktif jatuh tempo asuransi adalah selama setahun hinggaTriwulan kedua tahun 2019.

Secara rinci Beban Dibayar Di Muka dapat dilihat pada lampiranVI Rincian Beban Dibayar Di Muka Per 31 Desember 2018.

e. Persediaan__________________________Rp.3.252.223.966,00

Jumlah Persediaan per 31 Desember 2018 sebesarRp.3.252.223.966,00 mengalami penurunan sebesarRp.252.422.241,00 atau turun 7,20% dari saldo persediaan per31 Desember 2017, yang terdiri dari Persediaan Alat Tulis Kantor,Alat Listrik dan Elektronik, Peralatan Kebersihan dan BahanPembersih, Barang Cetakan, Bahan Baku Bangunan, Bahan Obat-obatan, Bahan Pelayanan Kesehatan, Makanan dan MinumanPegawai, Bahan Laboratorium, Makanan dan Minuman Pasiendan Persediaan Barang Lainnya sebagaimana tabel berikut :


56

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Persediaan Alat TulisKantor

116.771.728,00 122.982.010,00 (6.210.282,00) -5,05%

Persediaan Alat Listrikdan elektronik ( lampupijar, battery kering)

13.933.705,00 16.676.915,00 (2.743.210,00) -16,45%

Persediaan Peralatankebersihan dan bahanpembersih

28.132.337,00 21.864.744,00 6.267.593,00 28,67%

Persediaan PerlengkapanRumah Tangga

95.000,00 - 95.000,00 -

Persediaan BarangCetakan

30.913.743,00 46.346.750,00 (15.433.007,00) -33,30%

Persediaan Bahan bakubangunan

5.901.100,00 14.284.770,00 (8.383.670,00) -58,69%

Persediaan Bahan obat-obatan

1.491.789.093,00 1.879.558.928,00 (387.769.835,00) -20,63%

Persediaan BahanPelayanan Kesehatan

1.097.622.907,00 928.226.485,00 169.396.422,00 18,25%

Persediaan PerlengkapanKantor

2.940.000,00 - 2.940.000,00 -

Persediaan Makanan danMinuman Pegawai

2.696.550,00 1.109.850,00 1.586.700,00 142,97%

Persediaan BahanLaboratorium

436.386.989,00 428.812.564,00 7.574.425,00 1,77%

Persediaan Makanan danMinuman Pasien

25.040.814,00 24.203.191,00 837.623,00 3,46%

Persediaan BarangLainnya

- 3.780.000,00 (3.780.000,00) -100,00%

Persediaan Bahan BakarMinyak/Gas

- 16.800.000,00 (16.800.000,00) -100,00%

JUMLAH 3.252.223.966,00 3.504.646.207,00 (252.422.241,00) -7,20%

URAIANKenaikan /Penurunan

Saldo Persediaan terbesar berupa Persediaan Bahan Obat-obatanyaitu Rp.1.491.789.093,00 atau mencapai 45,87% dari totalPersediaan tahun 2018.

Saldo Persediaan Bahan Obat-obatan merupakan persediaan yangmengalami penurunan terbesar yaitu berkurangRp.387.769.835,00 dari semula Rp.1.879.558.928,00 per31 Desember 2017 menjadi Rp.1.491.789.093,00 per 31 Desember2018.

Sedangkan Saldo Persediaan Bahan Pelayanan Kesehatanmerupakan persediaan yang mengalami kenaikan terbesar yaitubertambah 18,25% atau sebesar Rp.169.396.422,00 dari semula


57

Rp.928.226.485,00 per 31 Desember 2017 menjadiRp.1.097.622.907,00 per 31 Desember 2018.

Secara lengkap, rincian Persediaan berdasarkan jenis dapat dilihatpada Lampiran III Berita Acara Stock Opname dan RincianPersediaan Per 31 Desember 2018.

2. Aset Tetap_____________________________Rp.79.672.454.315,88

Nilai Aset Tetap RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga per31 Desember 2018 sebesar Rp.79.672.454.315,88 bertambahRp.14.268.350.233,26 atau naik 21,82% dari posisi per 31 Desember2017.

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Tanah 7.340.020.000,00 7.340.020.000,00 0,00 0,00%

Peralatan dan Mesin 71.547.299.322,00 51.785.527.373,00 19.761.771.949,00 38,16%

Gedung dan Bangunan 46.757.135.544,00 41.934.009.544,00 4.823.126.000,00 11,50%

Jalan, Irigasi, danJaringan

5.996.202.575,00 5.866.202.575,00 130.000.000,00 2,22%

Aset Tetap Lainnya 103.485.090,00 103.485.090,00 0,00 0,00%

Akumulasi Penyusutan (52.071.688.215,12) (41.625.140.499,38) (10.446.547.715,74) 25,10%

Jumlah Aset Tetap 79.672.454.315,88 65.404.104.082,62 14.268.350.233,26 21,82%


Mutasi bersih aset tetap tahun 2018 senilai Rp.24.714.897.949,00 yangterdiri dari penambahan senilai Rp.33.944.909.338,00 danpengurangan senilai Rp.9.230.011.389,00.

Penambahan aset tetap tersebut terjadi karena:(1) Penambahan dari belanja modal APBD berupa alat-alat kedokteran

sebesar Rp.3.503.925.365,00(2) Penambahan dari belanja modal peralatan dan mesin BLUD

sebesar Rp.3.467.507.825,00(3) Penambahan dari Hibah Pemerintah Pusat sebesar

Rp.18.708.197.468,00(4) Penambahan dari non belanja modal BLUD berupa pemeliharaan

bangunan gedung sebesar Rp.38.000.000,00(5) Penambahan dari koreksi Aset Tetap berupa Bangunan Gedung

dan Instalasi sebesar Rp.8.227.278.680,00


58

Sedangkan penurunan aset tetap terjadi karena:(1) Koreksi atas pengelompokan aset tetap (Kebijakan Akutansi

Daerah) sebesar Rp.18.797.190,00(2) Pengurangan dari koreksi Aset Tetap terhadap Bangunan Gedung

sebesar Rp.8.227.278.680,00(3) Mutasi keluar ke OPD lain sebesar Rp.983.935.519,00

Secara rinci, penjelasan atas mutasi tambah dan kurang aset tetaptahun 2018 adalah sebagai berikut:

a. Tanah_______________________________Rp.7.340.020.000,00

Saldo Tanah per 31 Desember 2018 tetap atau tidak mengalamiperubahan dari posisi saldo per 31 Desember 2017 yaitu sebesarRp.7.340.020.000,00 sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Tanah 7.340.020.000,00 7.340.020.000,00 0,00 0,00%

Jumlah 7.340.020.000,00 7.340.020.000,00 0,00 0,00%


b. Peralatan dan Mesin__________________Rp.71.547.299.322,00

Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2018 sebesarRp.71.547.299.322,00 atau terdapat mutasi bertambah sebesarRp.19.761.771.949,00 atau 38,16% dari posisi per 31 Desember2017 sebesar Rp.51.785.527.373,00.Rincian Peralatan dan Mesin dapat terlihat pada tabel di bawah ini:

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Alat-alat Besar 915.022.330,00 426.787.000,00 488.235.330,00 114,40%

Alat-alat Angkut 1.709.196.584,00 1.695.359.600,00 13.836.984,00 0,82%

Alat-alat Bengkel 76.785.000,00 76.785.000,00 - 0,00%

Alat-alat Pertanian 13.000.000,00 13.000.000,00 - 0,00%

Alat Kantor danRumah Tangga

12.797.343.248,00 11.389.730.717,00 1.407.612.531,00 12,36%

Alat Studio danKomunikasi

221.944.625,00 220.945.625,00 999.000,00 0,45%

Alat Kedokteran 53.874.012.840,00 37.272.745.791,00 16.601.267.049,00 44,54%

Alat Laboratorium 1.939.994.695,00 690.173.640,00 1.249.821.055,00 181,09%

Jumlah 71.547.299.322,00 51.785.527.373,00 19.761.771.949,00 38,16%



59

Mutasi bersih tersebut berasal dari penambahan peralatan danmesin senilai Rp.20.764.504.658,00 dan pengurangan peralatandan mesin senilai Rp.1.002.732.709,00 dengan rincian sebagaiberikut:Penambahan Peralatan dan Mesin Tahun 2018Rp.20.764.504.658,00

Neraca Awal2017 Jumlah

(Rp) BM APBD BM BLUD Hibah (Rp)

Alat-alatBesar

426.787.000,00 488.235.330,00 915.022.330,00

Alat-alatAngkut

1.695.359.600,00 6.145.000,00 7.691.984,00 1.709.196.584,00

Alat-alatBengkel

76.785.000,00 76.785.000,00

Alat-alatPertanian

13.000.000,00 13.000.000,00

Alat Kantordan RumahTangga

11.389.730.717,00 623.588.962,00 907.595.278,00 12.920.914.957,00

Alat StudiodanKomunikasi

220.945.625,00 999.000,00 221.944.625,00

AlatKedokteran

37.272.745.791,00 3.503.925.365,00 2.836.774.863,00 11.126.677.821,00 54.740.123.840,00

AlatLaboratorium

690.173.640,00 1.262.871.055,00 1.953.044.695,00

Jumlah 51.785.527.373,00 3.503.925.365,00 3.467.507.825,00 13.793.071.468,00 72.550.032.031,00

URAIANPenambahan (Rp)

Pengurangan Peralatan dan Mesin Tahun 2018 Rp.1.002.732.709,00

Saldo setelahpenambahan

Jumlah

(Rp) KADMutasiKeluar

(Rp)

Alat-alat Besar 915.022.330,00 915.022.330,00

Alat-alat Angkut 1.709.196.584,00 1.709.196.584,00

Alat-alat Bengkel 76.785.000,00 76.785.000,00

Alat-alat Pertanian 13.000.000,00 13.000.000,00

Alat Kantor dan RumahTangga

12.920.914.957,00 18.797.190,00 104.774.519,00 12.797.343.248,00

Alat Studio danKomunikasi

221.944.625,00 221.944.625,00

Alat Kedokteran 54.740.123.840,00 866.111.000,00 53.874.012.840,00

Alat Laboratorium 1.953.044.695,00 13.050.000,00 1.939.994.695,00

Jumlah 72.550.032.031,00 18.797.190,00 983.935.519,00 71.547.299.322,00

URAIANPengurangan (Rp)


60

c. Gedung dan Bangunan________________Rp.46.757.135.544,00

Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018 sebesarRp.46.757.135.544,00, bertambah sebesar Rp.4.823.126.000,00atau naik 11,50% dari posisi per 31 Desember 2017 sebesarRp.41.934.009.544,00.

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Gedung dan Bangunan 46.757.135.544,00 41.934.009.544,00 4.823.126.000,00 11,50%

Jumlah 46.757.135.544,00 41.934.009.544,00 4.823.126.000,00 11,50%


Mutasi bersih tersebut berasal dari penambahan gedung danbangunan senilai Rp.13.050.404.680,00 dan pengurangan gedungdan bangunan senilai Rp.8.227.278.680,00 dengan rincian sebagaiberikut:

Penambahan gedung dan bangunan Tahun 2018Rp.13.050.404.680,00

Neraca Awal2017

Jumlah

(Rp) Non BM Hibah Koreksi Aset (Rp)

BangunanGedung

41.934.009.544,00 38.000.000,00 4.915.126.000,00 8.097.278.680,00 54.984.414.224,00

Jumlah 41.934.009.544,00 38.000.000,00 4.915.126.000,00 8.097.278.680,00 54.984.414.224,00

URAIANPenambahan (Rp)

Pengurangan gedung dan bangunan Tahun 2018Rp.8.227.278.680,00

Saldo setelahpenambahan

Pengurangan Jumlah

(Rp) (Rp) (Rp)

Bangunan Gedung 54.984.414.224,00 8.227.278.680,00 46.757.135.544,00

Jumlah 54.984.414.224,00 8.227.278.680,00 46.757.135.544,00

URAIAN


61

d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan_____________Rp.5.996.202.575,00

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2018 sebesarRp.5.996.202.575,00, bertambah sebesar Rp.130.000.000,00 ataunaik 2,22% dari posisi per 31 Desember 2017 sebesarRp.5.866.202.575,00 seperti terlihat dalam tabel berikut :

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Jalan dan Jembatan 393.996.500,00 393.996.500,00 - 0,00%

Instalasi 5.151.306.575,00 5.021.306.575,00 130.000.000,00 2,59%

Jaringan 450.899.500,00 450.899.500,00 - 0,00%

Jumlah 5.996.202.575,00 5.866.202.575,00 130.000.000,00 2,22%


Mutasi bersih tersebut berasal dari penambahan karena koreksiAset Tetap senilai Rp.130.000.000,00 dengan rincian sebagaiberikut:

Neraca Awal2017

Penambahan(Rp)

Jumlah

(Rp) Koreksi Aset (Rp)

Jalan dan Jembatan 393.996.500,00 393.996.500,00

Instalasi 5.021.306.575,00 130.000.000,00 5.151.306.575,00

Jaringan 450.899.500,00 450.899.500,00

Jumlah 5.866.202.575,00 130.000.000,00 5.996.202.575,00

URAIAN

e. Aset Tetap Lainnya_____________________Rp103.485.090,00

Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2018 sebesarRp.103.485.090,00, atau tetap dan tidak berubah dari posisi per31 Desember 2017 sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.


62

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Buku dan Kepustakaan 13.735.090,00 13.735.090,00 - -

Barang BercorakKesenian Kebudayaan

89.750.000,00 89.750.000,00 - -

Jumlah Aset TetapLainnya

103.485.090,00 103.485.090,00 - -

URAIANKenaikan / Penurunan

Selain nilai aset tetap tersebut di atas, juga terdapat barang-barangyang dimasukkan ke dalam Daftar Barang Ekstrakomptabel, yaitubarang yang memiliki umur ekonomis lebih dari 12 bulan, tetapinilainya di bawah satuan minimum kapitalisasi aset tetap.

Saldo daftar barang ekstrakomptabel per 31 Desember 2018 adalahsebesar Rp.18.797.190,00 dan termasuk barang kategori peralatandan mesin yaitu Alat Kantor dan Rumah Tangga.

Rincian Daftar Barang Ekstrakomptabel disajikan dalam LampiranXI Daftar Barang Ekstrakomptabel Per 31 Desember 2018.

3. Aset Lainnya_______________________________________Rp.0,00

Aset lainnya merupakan saldo aset yang dimiliki oleh RSUD dr.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga selain Aset Lancar dan AsetTetap.Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.0,00,berkurang sebesar Rp.1.463.709.280,00 atau turun 100,00% darijumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2017 sebesar 1.463.709.280,00sebagaimana tabel berikut :

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Aset Lain-lain - 1.463.709.280,00 (1.463.709.280,00) -100,00%

Jumlah Aset Lainnya - 1.463.709.280,00 (1.463.709.280,00) -100,00%


Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.0,00atau berkurang 100,00% sebesar Rp.1.463.709.280,00 dari posisi per31 Desember 2017 sebesar Rp.1.463.709.280,00.


63

Selain Aset lain-lain terdapat Obat ED / persediaan obat yang sudahkadaluarsa sebesar Rp.65.175.801,00.Rincian Daftar Obat ED disajikan dalam Daftar PersediaanInventarisasi Fisik / Stock Opname Obat dan Alkes Pakai HabisExpired Date Di Gudang Farmasi per 31 Desember 2018. Terlampir diLampiran III Berita Acara Stock Opname dan Rincian Persediaan Per31 Desember 2018.

B. Kewajiban dan Ekuitas Dana________________Rp.112.423.626.101,33

Saldo Kewajiban dan Ekuitas Dana RSUD dr. R. Goeteng TaroenadibrataPurbalingga per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.112.423.626.101,33atau naik sebesar Rp.22.175.745.302,06 (24,57%) dari posisi per 31Desember 2017.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas tersebut terdiri dari:

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Kewajiban JangkaPendek

Pendapatan DiterimaDimuka

79.861.667,00 27.776.667,00 52.085.000,00 187,51%

Utang Belanja 7.178.901.029,00 5.799.433.577,00 1.379.467.452,00 23,79%

Utang Jangka PendekLainnya

80.430.500,00 512.876.700,00 (432.446.200,00) -84,32%

Jumlah Kewajiban JangkaPendek

7.339.193.196,00 6.340.086.944,00 999.106.252,00 15,76%

Jumlah Kewajiban 7.339.193.196,00 6.340.086.944,00 999.106.252,00 15,76%

Ekuitas 104.583.534.905,33 83.907.793.855,27 20.675.741.050,06 24,64%

Jumlah Ekuitas 104.583.534.905,33 83.907.793.855,27 20.675.741.050,06 24,64%

Jumlah Kewajibandan Ekuitas

111.922.728.101,33 90.247.880.799,27 21.674.847.302,06 24,02%


Tabel tersebut menunjukkan bahwa penurunan hanya terdapat pada Utangjangka pendek lainnya yaitu 84,32% atau turun sebesar Rp.432.446.200,00sedangkan pada jumlah ekuitas mengalami kenaikan hingga 24,64% ataunaik sebesar Rp.20.675.741.050,06 dari posisi per 31 Desember 2017.


64

1. Kewajiban Rp.7.339.193.196,00

Saldo Kewajiban per 31 Desember 2018 sebesar Rp.7.339.193.196,00,mengalami peningkatan sebesar Rp.999.106.252,00 atau naik 15,76%dari saldo kewajiban per 31 Desember 2017 yaitu sebesarRp.6.340.086.944,00 sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Kewajiban Jangka Pendek

Pendapatan DiterimaDimuka

79.861.667,00 27.776.667,00 52.085.000,00 187,51%

Utang Belanja 7.178.901.029,00 5.799.433.577,00 1.379.467.452,00 23,79%

Utang Jangka PendekLainnya

80.430.500,00 512.876.700,00 (432.446.200,00) -84,32%

Jumlah Kewajiban JangkaPendek

7.339.193.196,00 6.340.086.944,00 999.106.252,00 15,76%

Jumlah Kewajiban 7.339.193.196,00 6.340.086.944,00 999.106.252,00 15,76%


Secara rinci kewajiban tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a. Pendapatan diterima dimuka__ ____________Rp.79.861.667,00

Saldo Pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2018 sebesarRp.79.861.667,00 mengalami kenaikan sebesar Rp.52.085.000,00atau naik 187,51% dari saldo per 31 Desember 2017 yaitu sebesarRp. 27.776.667,00.

Pendapatan diterima dimuka tersebut merupakan pendapatan daribiaya pendidikan dan pelatihan, magang ataupun penelitian yangdilakukan oleh mahasiswa / mahasiswi dari berbagai PerguruanTinggi baik Negeri / Swasta dengan perjanjian / MOU antara pihakPerguruan Tinggi dengan Rumah Sakit.

Secara rinci pendapatan diterima dimuka dapat dilihat padaLampiran XII Rincian Pendapatan Diterima Di Muka Per 31Desember 2018.

b. Utang Belanja_________________________Rp.7.178.901.029,00

Saldo utang belanja per 31 Desember 2018 sebesarRp.7.178.901.029,00 mengalami peningkatan sebesar 23,79% ataunaik Rp.1.379.467.452,00 dari saldo utang belanja per 31 Desember2017 yaitu sebesar Rp.5.799.433.577,00.


65

Saldo utang belanja tersebut terdiri dari utang belanja pegawai(rapel gaji) 2018 sebesar Rp.15.121.422,00 dan utang belanjapegawai (jasa medis) 2018 sebesar Rp.3.375.501.000,00, utangtambahan penghasilan pegawai 2018 sebesar Rp.500.898.000,00serta utang belanja barang dan jasa berupa belanja obat-obatansebesar Rp.1.476.976.960,00 belanja alat kesehatan pakai habissebesar Rp.1.214.991.117,00 dan belanja laboratorium sebesarRp.595.412.530,00.Rincian Utang Belanja 2018 dapat dilihat pada Lampiran XIIIRincian Utang Belanja (Utang Belanja Pegawai dan Utang BelanjaBarang Jasa) Per 31 Desember 2018.

c. Utang Jangka Pendek Lainnya_____________Rp.80.430.500,00

Saldo utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2018 sebesarRp.80.430.500,00 mengalami penurunan sebesar 84,32% atau turunRp.432.446.200,00 dari saldo utang jangka pendek lainnya per 31Desember 2017 yaitu sebesar Rp.512.876.700,00.Saldo tersebut merupakan utang jaminan pemeliharaan pihak ketiga(PFK) dengan rincian sebagai berikut :

Utang Jaminan Pemeliharaan 2017 Rp. 512.876.700,00

Pengambilan Utang Jaminan 2017 (Rp.479.121.200,00)

Penambahan Utang Jaminan 2018 Rp. 46.675.000,00

Utang Jaminan Pemeliharaan 2018 Rp. 80.430.500,00

2. Ekuitas_______________________________Rp.104.583.534.905,33

Saldo Ekuitas per 31 Desember 2018 sebesar Rp.104.583.534.905,33mengalami kenaikan sebesar Rp.20.675.741.050,06 atau naik 24,64%dari saldo ekuitas per 31 Desember 2017 yaitu sebesarRp.83.907.793.855,27 seperti dalam tabel berikut :

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Ekuitas 104.583.534.905,33 83.907.793.855,27 20.675.741.050,06 24,64%

JumlahEkuitas

104.583.534.905,33 83.907.793.855,27 20.675.741.050,06 24,64%



66

Ekuitas tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Ekuitas Awal Rp. 83.907.793.855,27Defisit LO (Rp. 13.419.739.872,94)Koreksi Mutasi Aset Tetap (Rp. 55.649.138,00)Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban (Rp. 1.431.863.020,00)Koreksi Kesalahan Pencatatan Utang (Rp. 159.723.659,00)Kewajiban untuk Dikonsolidasikan Rp. 35.742.716.740,00Ekuitas Akhir Rp.104.583.534.905,33

5.3. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

5.3.1 PENJELASAN UMUM ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar sumber dayaekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola olehpemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalamsatu periode pelaporan.

Laporan Operasional merupakan salah satu laporan yang harus disusun terkaitdengan penerapan SAP Berbasis Akrual. Pemerintah Kabupaten Purbalinggatidak menerapkan penyajian kembali (restatement) terhadap LaporanOperasional tahun 2017 sehingga dalam penjelasan di bawah ini, tidak adaperbandingan antara Laporan Operasional tahun 2018 dengan LaporanOperasional tahun 2017.

Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dariKegiatan Operasional yaitu pendapatan-LO dan beban serta kegiatan nonoperasional yaitu Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO.

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilaikekayaan bersih. Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagaipengurang nilai kekayaan bersih.

Realisasi Pendapatan-LO RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalinggatahun 2018 sebesar Rp.116.107.173.425,00 atau mencapai 138,22% dari targetsebesar Rp.84.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan Lain-lainPendapatan Asli Daerah yang Sah.

Realisasi Beban RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2018sebesar Rp.129.495.067.037,94 atau mencapai 153,60% dari anggaran sebesarRp.84.305.388.000,00. Realisasi Beban tersebut terdiri dari Beban Pegawai


67

sebesar Rp.67.498.585.533,00, Beban Barang dan Jasa sebesarRp.50.507.607.830,00, Beban Penyusutan dan Amortisasi sebesarRp.11.374.834.096,74, Beban Penyisihan Piutang sebesar Rp.114.039.578,20.

Selain itu terdapat pula saldo Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO sebesar Rp.31.846.260,00.

Dari realisasi Pendapatan dan Beban serta Defisit dari Kegiatan NonOperasional Lainnya tersebut, maka pada tahun 2018, terdapat defisit sebelumpos luar biasa sebesar Rp.13.419.739.872,94.

Penjelasan secara rinci atas masing-masing akun Laporan Operasionalsebagaimana berikut:

5.3.2 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

A. PENDAPATAN – LO______________________Rp.116.107.173.425,00

Realisasi Pendapatan tahun 2018 sebesar Rp.116.107.173.425,00 ataumencapai 138,22% dari target sebesar Rp.84.000.000.000,00. Realisasitersebut merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Lain-lainPendapatan Daerah yang Sah. sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah.

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)____________Rp.97.398.975.957,00

Realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2018 sebesarRp.97.398.975.957,00 atau naik 19,83% dari realisasi tahun 2017 yaitusebesar Rp.81.283.043.390,00 sebagaimana terlihat dalam tabelberikut.

Anggaran Tahun 2018

Realisasi Tahun 2018


67










0 100.000.000.000

Anggaran Tahun 2018

Realisasi Tahun 2018

Pendapatan LO


67










100.000.000.000

Pendapatan LO

Pendapatan LO


67











68

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Lain-lain PAD YangSah - LO

97.398.975.957,00 81.283.043.390,00 16.115.932.567,00 19,83%


Realisasi Pendapatan Asli Daerah tersebut merupakan Lain-lain PADyang Sah yang terdiri dari :

Pendapatan Jasa Layanan Kesehatan 2018 Rp. 88.467.525.888,00

Pendapatan diterima dimuka 2017 Rp. 27.776.667,00

Penerimaan Piutang 2018 Rp. 27.562.199.795,00

Pelunasan Piutang 2017 (Rp. 18.578.664.726,00)

Pendapatan diterima dimuka 2018 (Rp. 79.861.667,00)

Jumlah Pendapatan LO Rp. 97.398.975.957,00

Dilihat dari nilai kontribusinya, Pendapatan dari Jasa LayananKesehatan menjadi yang terbesar dengan nilai Rp.88.467.525.888,00atau 90,83% dari total Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO.

Pendapatan diterima dimuka tahun 2017 sebesar Rp.27.776.667,00merupakan pendapatan dari biaya pendidikan dan pelatihan, magangataupun penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa / mahasiswi dariberbagai Perguruan Tinggi baik Negeri / Swasta dengan perjanjian /MOU antara pihak Perguruan Tinggi dengan Rumah Sakit.

Penerimaan Piutang 2018 sebesar Rp.27.562.199.795,00 berasal dariPiutang Asuransi 2018, Piutang Pasien 2018, Piutang PendapatanDiklat 2018, Piutang Sewa Koperasi 2018 dan Piutang PendapatanParkir 2018 sebagaimana rincian berikut :

Piutang Asuransi 2018 Rp. 27.483.903.056,00

Piutang Pasien 2018 Rp. 52.356.739,00

Piutang Diklat 2018 Rp. 7.940.000,00

Piutang Pendapatan Parkir 2018 Rp. 12.000.000,00

Piutang Sewa Koperasi 2018 Rp. 6.000.000,00

Penerimaan Piutang 2018 Rp. 27.562.199.795,00


69

Pelunasan Piutang 2017 sebesar Rp.18.578.664.726,00 berasal dariPelunasan piutang Asuransi tahun 2017 sebesar Rp.18.578.264.726,00dan pelunasan piutang pasien tahun 2016 sebesar Rp.400.000,00.

Pendapatan diterima dimuka 2018 sebesar Rp.79.861.667,00merupakan pendapatan dari biaya pendidikan dan pelatihan, magangataupun penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa / mahasiswi dariberbagai Perguruan Tinggi baik Negeri / Swasta dengan perjanjian /MOU antara pihak Perguruan Tinggi dengan Rumah Sakit.

2. Lain-lain PAD yang Sah__________________Rp.18.708.197.468,00

Realisasi Lain-lain PAD yang Sah tahun 2018 sebesarRp.18.708.197.468,00 atau naik 100,00% dari realisasi tahun 2017yaitu sebesar Rp. 0,00 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.

31-Des-18 31-Des-17

(Rp) (Rp) (Rp) %

Pendapatan Hibah 18.708.197.468,00 0,00 18.708.197.468,00 100,00%


Realisasi Lain-lain PAD yang Sah tersebut merupakan PendapatanHibah dari Pemerintah Pusat berupa Aset Tetap yang terdiri dari :

Alat-alat Besar Rp. 488.235.330,00

Alat-alat Angkut Rp. 7.691.984,00

Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp. 907.595.278,00

Alat Kedokteran Rp. 11.126.677.821,00

Alat Laboratorium Rp. 1.262.871.055,00

Bangunan Gedung Rp. 4.915.126.000,00

Pendapatan Hibah 2018 Rp. 18.708.197.468,00

B. BEBAN__________________________________ Rp.129.495.067.037,94

Beban RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2018sebesar Rp.129.495.067.037,94 atau naik 13,73% dari realisasi tahun 2017yaitu sebesar Rp.113.862.991.060,68. Realisasi Beban tersebut terdiri dariBeban Pegawai sebesar Rp.67.498.585.533,00 (52,12%), Beban Persediaan


70

sebesar Rp.11.360.788.952,00 (8,77%), Beban Jasa sebesarRp.39.168.018.878,00 (30,25%), Beban Pemeliharaan sebesar(Rp.21.200.000,00) -0,02%, Beban Penyusutan dan Amortisasi sebesarRp.11.374.834.096,74 (8,78%), Beban Penyisihan Piutang sebesarRp.114.039.578,20 (0,09%).

1. Beban Pegawai__________________________ Rp.67.498.585.533,00

Beban Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uangmaupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil(PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belumberstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakankecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Realisasi Beban Pegawai tahun 2018 sebesar Rp.67.498.585.533,00,terdiri dari:

NO URAIANBelanja

Pegawai LRA2018

PenyesuaianUtang Belanja

Tahun 2017

PenyesuaianUtang Belanja

Tahun 2018

Beban PegawaiLO 2018

1 2 3 4 5 6=3-4+5

A BELANJA APBD (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 Beban Gaji 23.740.398.215 34.260.180 15.121.422 23.721.259.457

Gaji Pokok PNS 18.185.895.300 24.214.900,00 5.536.800,00 18.167.217.200,00

Tunjangan Keluarga 1.703.828.228 2.195.071,00 662.066,00 1.702.295.223,00

Tunjangan Jabatan 137.140.000 137.140.000,00

Tunjangan Fungsional 1.650.050.000 6.725.000,00 8.550.000,00 1.651.875.000,00

Tunjangan Fungsional Umum 346.820.000 346.820.000,00

Tunjangan Beras 1.022.280.720 144.840,00 1.022.135.880,00

Tunjangan PPh / Khusus - 132.840,00 132.840,00

Pembulatan Gaji 254.010 (486,00) 253.524,00

Iuran Asuransi Kesehatan 511.937.149 795.444,00 185.975,00 511.327.680,00

Iuran Jaminan Kematian 144.749.456 114.897,00 39.862,00 144.674.421,00Iuran Jaminan KecelakaanKerja 37.443.352 70.028,00 14.365,00 37.387.689,00

-

B BELANJA BLUD -

2PELAYANAN DANPENDUKUNGPELAYANAN BLUD -

a Penyediaan Bahan Dan JasaPerkantoran 45.019.617.076 5.264.290.000 3.876.399.000 43.631.726.076


71

Honorarium Panitia PelaksanaKegiatan 76.702.500 76.702.500,00

Honorarium Pejabat/PanitiaPengadaan Barang dan Jasa 23.900.000 23.900.000,00

Honorarium Pejabat PenerimaHasil Pekerjaan 9.400.000 9.400.000,00

Honorarium PengelolaanKeuangan pada SKPD 318.928.000 318.928.000,00

Honorarium Panitia PelaksanaKegiatan (Non PNS) 66.300.000 66.300.000,00

Uang Lembur PNS 96.517.500 96.517.500,00

Uang Lembur Non PNS 44.972.000 44.972.000,00

Tambahan PenghasilanBerdasarkan Beban Kerja 6.739.816.200 492.098.000 7.231.914.200,00

Tambahan PenghasilanBerdasarkan Kondisi Kerja 112.900.000 8.800.000 121.700.000,00

Belanja Jasa Medis 37.530.180.876 5.264.290.000 3.375.501.000,00 35.641.391.876,00

b Pemeliharaan Sarana DanPrasarana 6.300.000 - - 6.300.000

Honorarium Pejabat PenerimaHasil Pekerjaan 300.000 300.000,00

Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD 6.000.000 6.000.000,00

c Pengadaan Alat KesehatanPakai Habis 2.700.000 - - 2.700.000

Honorarium Pejabat/PanitiaPenerima Hasil Pekerjaan 300.000 300.000,00


d Pengadaan BahanLaboratorium 2.700.000 - - 2.700.000

Honorarium Pejabat PenerimaHasil Pekerjaan 300.000 300.000,00


e Pengadaan Peralatan MedisDan Non Medis 5.500.000 - - 5.500.000


f Pengadaan Obat 6.300.000 - - 6.300.000



g Rehabilitasi SaranaPrasarana Dan PenataanLingkungan RS 5.300.000 - - 5.300.000



h Pendidikan Dan PelatihanPegawai 15.700.000 - - 15.700.000




72

Honorarium Panitia PelaksanaKegiatan (Non PNS) 950.000 950.000,00

Honorarium PengelolaKeuangan pada SKPD (NonPNS) 2.100.000 2.100.000,00

Honorarium TenagaAhli/Instruktur/Narasumber 7.750.000 7.750.000,00

i Akreditasi 92.875.000 - - 92.875.000


Honorarium PengelolaanKeuangan pada SKPD 4.500.000 4.500.000,00

Honorarium TenagaAhli/Instruktur/Narasumber 6.250.000 6.250.000,00

j Pemeliharaan SIM-RS 4.300.000 - - 4.300.000



k E - Rekam Medik 3.925.000 - - 3.925.000

Honorarium Panitia PelaksanaKegiatan 420.000 420.000,00



Honorarium Panitia PelaksanaKegiatan (Non PNS) 1.680.000 1.680.000,00

JUMLAH 68.905.615.291 5.298.550.180 3.390.622.422 67.498.585.533

Perbedaan nilai realisasi Belanja Pegawai–LRA sebesarRp.68.905.615.291,00 dan Beban Pegawai–LO sebesarRp.67.498.585.533,00 terjadi karena terdapat Utang Belanja Pegawaitahun 2017 yang dibayarkan di tahun 2018 yaitu sebesarRp.34.260.180,00 (Rapel Gaji) dan Rp.5.264.290.000,00 (Belanja JasaMedis) serta Utang Belanja Pegawai tahun 2018 yang dibayarkan ditahun 2019 sebesar Rp.15.121.422,00 (Rapel Gaji) danRp.3.375.501.000,00 (Jasa Medis) serta Rp.500.898.000,00 (Tamsil.Peg.) sebagaimana rincian sebagai berikut :

Utang Belanja Pegawai 2018 (Rapel Gaji) Rp. 15.121.422,00

Utang Belanja Pegawai 2018 (Jasa Medis) Rp. 3.375.501.000,00

Utang Belanja Pegawai 2018 (Tamsil Peg.) Rp. 500.898.000,00

Belanja Pegawai LRA 2018 Rp. 68.905.615.291,00

Utang Belanja Pegawai 2017 (Rapel Gaji) (Rp. 34.260.180,00)

Utang Belanja Pegawai 2017 (Jasa Medis) (Rp. 5.264.290.000,00)

Beban Pegawai LO 2018 Rp. 67.498.585.533,00


73

2. Beban Barang dan Jasa

Realisasi Beban Barang dan Jasa LO Tahun 2018 sebesar terdiri dari :

Beban Persediaan Rp. 11.360.788.952,00

Beban Jasa Rp. 39.168.018.878,00

Beban Pemeliharaan (Rp. 21.200.000,00)

Jumlah Rp. 50.507.607.830,00

Perbedaan nilai realisasi Belanja Barang dan Jasa LRA dan bebanBarang Jasa LO terjadi karena adanya perhitungan terhadap saldopersediaan baik tahun 2017 maupun tahun 2018, beban barang dan jasatahun 2018, koreksi terhadap beban barang dan jasa 2017 yaitu hutangobat tahun 2017, beban barang dan Jasa ekstrakomptabel tahun 2018,beban jasa dibayar dimuka baik tahun 2017 maupun tahun 2018 danbeban pemeliharaan gedung dan bangunan sebagaimana rincianberikut :

Persediaan 2017 Rp. 3.504.646.207,00

Beban Barang dan Jasa Ekstrakomptabel Rp. 18.797.190,00

Belanja Barang dan Jasa LRA 2018 Rp. 47.612.833.182,00

Persediaan 2018 (Rp. 3.252.223.966,00)

Persediaan Obat, Alkes, Lab (Utang 2018) Rp. 3.287.380.607,00

Persediaan Obat (Koreksi Utang Obat 2017) (Rp. 660.607.056,00)

Beban Jasa dibayar dimuka 2017 Rp. 86.959.831,00

Beban Jasa dibayar dimuka 2018 (Rp. 52.178.165,00)

Beban Pemeliharaan Ged.& Bangunan/NBM (Rp. 38.000.000,00)

Beban Barang dan Jasa LO Rp. 50.507.607.830,00


74

3. Beban Penyusutan dan Amortisasi_________Rp.11.374.834.096,74

Beban Penyusutan Aset Tetap Tahun 2018 sebesarRp.11.374.834.096,74, terdiri dari beban penyusutan aset tetap sepertipada tabel berikut :

NO URAIAN TAHUN 2018

BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN DAN MESIN

1 Beban Penyusutan Alat-Alat Besar Darat 42.228.700,00

2 Beban Penyusutan Alat-alat Bantu 61.029.416,25

3 Beban Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor 85.337.500,00

4 Beban Penyusutan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 4.546.746,00

5 Beban Penyusutan Alat Bengkel Bermesin 550.000,00

6 Beban Penyusutan Alat Bengkel Tak Bermesin 7.000.600,00

7 Beban Penyusutan Alat Ukur 1.250.000,00

8 Beban Penyusutan Alat Kantor 272.909.528,20

9 Beban Penyusutan Alat Rumah Tangga 1.188.027.982,80

10 Beban Penyusutan Komputer 159.028.500,00

11 Beban Penyusutan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 13.088.599,20

12 Beban Penyusutan Alat Studio 12.038.200,00

13 Beban Penyusutan Alat Komunikasi 8.576.400,00

14 Beban Penyusutan Peralatan Pemancar 2.000.000,00

15 Beban Penyusutan Alat Kedokteran 7.980.826.034,00

16 Beban Penyusutan Alat Kesehatan 68.517.278,60

17 Beban Penyusutan Unit-Unit Laboratorium 169.115.711,90

18 Beban Penyusutan Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 200.000,00

BEBAN PENYUSUTAN GEDUNG DAN BANGUNAN

19 Beban Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Kerja 930.587.925,68

20 Beban Penyusutan Bangunan Gedung Tempat T inggal 3.649.233,60

21 Beban Penyusutan Bangunan Menara 3.141.997,60

BEBAN PENYUSUTAN JALAN, IRIGASI DANJARINGAN

22 Beban Penyusutan Jalan 39.399.650,00

23 Beban Penyusutan Instalasi Air Kotor 4.333.333,33

24 Beban Penyusutan Instalasi Pengolahan Sampah 225.265.200,00

25 Beban Penyusutan Instalasi Gardu Listrik 45.618.728,75

26 Beban Penyusutan Instalasi Gas 31.536.847,50

27 Beban Penyusutan Jaringan Gas 15.029.983,33

Jumlah Beban Penyusutan Aset Tetap 11.374.834.096,74

4. Beban Penyisihan Piutang___________________Rp.114.039.578,20

Beban Penyisihan Piutang Tahun 2018 adalah sebesarRp.114.039.578,20 merupakan penyisihan Piutang Pasien sampaidengan tahun 2018 dengan rincian sebagai berikut :

Umur Piutang > 1-2 tahun = Piutang Tahun 2017 sebesarRp.104.692.714,00


75

Umur Piutang > 2-3 tahun = Piutang Tahun 2016 sebesarRp.195.241.893,00

Umur Piutang > 3-4 tahun = Piutang pasien Tahun 2015 sebesarRp.89.621.661,00

Umur Piutang > 4-5 tahun = Piutang pasien Tahun 2014 sebesarRp.109.017.584,00

Umur Piutang > 5 tahun = Piutang pasien < Tahun 2014 sebesarRp.783.009.565,00

a. Perhitungan penyisihan piutang 2018:

>1-2 tahun = 25% x Rp.104.692.714,00 = Rp. 26.173.178,50

>2-3 tahun = 35% x Rp.195.241.893,00 = Rp. 68.334.662,55

>3-4 tahun = 50% x Rp. 89.621.661,00 = Rp. 44.810.830,50

>4-5 tahun = 75% x Rp.109.017.584,00 = Rp. 81.763.188,00

>5 tahun = 100% x Rp.783.009.565,00 = Rp. 783.009.565,00 +

Penyisihan Piutang 2018 = Rp.1.004.091.424,55

b. Penyisihan Piutang 2017 =(Rp. 890.051.846,35)

Jumlah Beban Penyisihan Piutang 2018 = Rp. 114.039.578,20

Rincian Perhitungan Penyisihan Piutang terdapat pada Lampiran VTabel Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Per 31 Desember 2018.

5.4. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

A. Ekuitas Awal_______________________________Rp.83.907.793.855,27

Ekuitas awal tahun 2018 berasal dari saldo ekuitas tahun 2017 sebesarRp.83.907.793.855,27

B. Defisit-LO________________________________(Rp.13.419.739.872,94)

Defisit – LO tahun 2018 berasal dari realisasi Pendapatan LO 2018 sebesarRp.116.107.173.425,00 dikurangi realisasi Beban LO 2018 sebesarRp.129.495.067.037,94 kemudian dikurangi dengan defisit dari KegiatanNon Operasional Lainnya sebesar Rp.31.846.260,00 sehingga terdapatDefisit LO sebesar Rp.13.419.739.872,94.


76

C. Mutasi Aset Tetap_____________________________(Rp.55.649.138,00)

Mutasi Aset Tetap tahun 2018 sebesar Rp.55.649.138,00 berasal daripenambahan dan pengurangan ekuitas akibat mutasi aset tetap sebagaimanarincian pada tabel berikut :

D. Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban_________(Rp.1.431.863.020,00)

Koreksi kesalahan pencatatan Beban tahun 2018 sebesarRp.1.431.863.020,00 berasal dari kurang saji saldo akumulasi penyusutanBarang Rusak Berat Tahun 2017.

E. Koreksi Kesalahan Pencatatan Utang___________(Rp.159.723.659,00)

Koreksi kesalahan pencatatan Utang tahun 2018 sebesarRp.159.723.659,00 berasal dari :

1. Koreksi utang beban pegawai (jasa medis) tahun 2017 dimanarealisasi pembayaran utang di tahun 2018 lebih besar dari saldo utangyang disajikan di tahun 2017 sebesar Rp.160.605.000,00

Penambahan Pengurangan

(Rp) (Rp)

1 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Bangunan Gedung Instalasi)

37.173.606,00

2 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Bangunan Kesehatan)

6.790.825.866,00

3 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Instalasi Air Kotor)

130.000.000,00

4 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Bangunan Gedung Instalasi)

26.001.606,00

5 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Bangunan Kesehatan)

6.899.158.604,00

6 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Bangunan Gedung Garasi/Pool)

70.200.000,00

7 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Penyimpanan Perlengkapan Kantor)

1.560.000,00

8 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Meubelair)

420.000,00

9 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Alat Dapur)

360.000,00

10 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Personal Komputer)

150.000,00

11 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Kedokteran Umum)

2.516.400,00

12 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Alat Kedokteran Bagian Penyakit Dalam)

1.200.000,00

13 Koreksi Ekuitas karena Mutasi Aset Tetap(Alat Kedokteran Radiologi)

12.082.000,00

Jumlah 6.957.999.472,00 7.013.648.610,00

Pengurangan Ekuitas (55.649.138,00)

No. Uraian


77

2. Koreksi utang belanja pegawai (rapel gaji) tahun 2017 dimanarealisasi pembayaran utang di tahun 2018 lebih kecil dari saldo utangyang disajikan di tahun 2017 sebesar Rp.1.180.843,00

3. Koreksi utang belanja barang dan jasa (Obat) tahun 2017 dimanarealisasi pembayaran utang di tahun 2018 lebih besar dari saldo utangyang disajikan di tahun 2017 sebesar Rp.299.502,00

Atau dapat disajikan dalam tabel berikut :

Penambahan Pengurangan

(Rp) (Rp)

1 Koreksi Ekuitas karena KesalahanPencatatan Utang (Utang Jasa Medis 2017)

160.605.000,00

2 Koreksi Ekuitas karena KesalahanPencatatan Utang (Utang Gaji 2017)

1.180.843,00

3 Koreksi Ekuitas karena KesalahanPencatatan Utang (Utang Obat 2017)

299.502,00

Jumlah 1.180.843,00 160.904.502,00

Pengurangan Ekuitas (159.723.659,00)

No. Uraian

F. Kewajiban Untuk Dikonsolidasikan ___________Rp.35.742.716.740,00

Saldo kewajiban untuk dikonsolidasikan per 31 Desember 2018 sebesarRp.35.742.716.740,00 mengalami peningkatan sebesar 20,51% atau naikRp.6.083.138.333,00 dari saldo per 31 Desember 2017 yaitu sebesarRp.29.659.578.407,00.Saldo tersebut merupakan kewajiban SKPD yang akan dikonsolidasikanyang merupakan R/K SKPD.

G. Ekuitas Akhir_____________________________Rp.104.583.534.905,33

Ekuitas akhir tahun 2018 berasal dari saldo ekuitas awal tahun 2018sebesar Rp.83.907.793.855,27 dikurangi dengan defisit LO tahun 2018sebesar Rp.13.419.739.872,94 dikurangi dengan mutasi aset tetap sebesarRp.55.649.138,00 dikurangi koreksi kesalahan pencatatan beban tahun2018 sebesar Rp.1.431.863.020,00 dikurangi dengan koreksi kesalahanpencatatan utang sebesar Rp.159.723.659,00 dan ditambah dengankewajiban untuk dikonsolidasikan tahun 2018 sebesarRp.35.742.716.740,00 sehingga ekuitas akhir adalahRp.104.583.534.905,33.


78

BAB VI

PENUTUP

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pendapatan dan belanjaRSUD dr.R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga berbanding lurus, jikapendapatan naik maka belanja pun mengalami kenaikan. Dalampengelolaan anggaran tahun 2018 secara keseluruhan RSUD dapatmelaksanakan secara efektif dan efisien yang dapat dilihat dari selisihantara anggaran dan realisasi.

Demikian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) RSUD dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun Anggaran 2018 telahdisajikan secara sistematis agar dapat digunakan oleh pengguna dalammemahami dan membandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnyaserta dalam mengambil satu kebijakan untuk RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata Purbalingga.

Direktur RSUDdr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

dr. NONOT MULYONO, M.KesPembina Utama Muda

NIP. 19620909 198803 1 011

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng...

Documents

Transcript of CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng...