CASH FLOW

28
CASH FLOW (ANGGARAN KAS)

Transcript of CASH FLOW

Page 1: CASH FLOW

CASH FLOW(ANGGARAN KAS)

Page 2: CASH FLOW

Soal

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan Desember 2012 adalah sebagai berikut: Saldo awal kas 54.373,- saldo awal bank 102.414,- penerimaan piutang dari pihak ke-3 sebesar 1.050.000,- piutang dagang intern 59.465,- penerimaan lain-lain berupa PPN perhutangan Apotek Ujung Berung sebesar 13.500,- jasa giro 200,- dana pensiun/astek 4.500,- realisasi penerimaan 1.284.452,- adalah 114,23% dari realisasi penerimaan bulan Novembet 2012. Adapun pengeluaran di bulan Desember 2012 untuk pembayaran hutang dagang dan biaya usaha untuk pegawai dan umum lainnya masing-masing realisasinya adalah 85.401,- dan 82.110,- sedangkan untuk setoran kekurangan PPN perhitungan adalah 2,124% dari total pengeluaran, setoran PPh pasa 21,22,23 adalah 1.500,- biaya penjualan dan beban kantor pusat masing-masing 45.650,- dan 17.000,- remisa umum 900.000,- sedangkan realisasi investasi pada bulan Desember 2012 belum terbukukan. Untuk THPB dan pengeluaran lainnya sebesar 20.150,-.

Page 3: CASH FLOW

Lanjutan...

• Susun matrix dari laporan realisasi cash flow bulan Desember 2012 tersebut. Beberapa realisasi saldo kas/bank bulan Desember 2012 bila diasumsikan realisasi dari total pengeluaran sebesar 1.176.811,- dan saldo bank realisasi cash flow tersebut 82.641,-

• Bila direncanakan saldo awal kas/bank bulan Januari 2013 adalah sebesar 107.641,- sedangkan penerimaan bulan Desember 2012 sedangkan total pengeluarannya dianggap sama, beberapa rencana saldo kas/bank yang saudara/i inginkan apabila diasumsikan saldo kasnya hanya mencapai 25.000,- buat matrik dari cash flow yang dimaksud?

• Saldo kas minimal ditentukan sejumlah 5 juta dari hasil a. dan b. Kebijakan apa yang saudara lakukan. Dan bilamana saldo akhir kas/bank ternyata hasilnya minus maka kebijakan apa yang saudara lakukan.

Page 4: CASH FLOW

Anggaran Cash Flow Bulan Desember 2012 (000)NO. KETERANGAN BULAN

I Saldo Awal:    1. Saldo Kas Awal 54.373,00   2. Saldo Bank Awal 102.414,00   Subtotal 156.787,00 II Penerimaan:    1. Piutang pihak ke-3 1.050.000,00   2. Piutang Intern 59.465,00   3. PPN Perhitungan Apotek 13.500,00   4. Jasa Giro 200,00   5. Dana Pensiun/Astek 4.500,00   Subtotal 1.127.665,00

Total (Saldo+Penerimaan) 1.284.452,00 III Pengeluaran:    1. Pembayaran Hutang    a. Hutang dagang 85.401,00   2. Biaya Usaha    a. Biaya pegawaidan umum lainnya 82.110,00

  b. Kekurangan PPN 2,124% terhadap total pengeluaran (2,124%xpengeluaean realisas) 24.995,00   c. Setoran PPh 1.500,00   d. Biaya Penjualan 45.650,00   e. Beban Kantor Pusat 17.000,00   f. Remisa umum 900.000,00   g. THPB dan lainnya 20.150,00   Total Pengeluaran 1.176.806,00   Total Pengeluaran Realisasi 1.176.811,00

IV Saldo Akhir Kas/Bank    (Total Saldo + Penerimaan - Total Pengeluaran) 107.641,00   1. Saldo Kas Akhir 25.000,00   2. Saldo Bank Akhir 82.641,00

Page 5: CASH FLOW

Rencana Saldo Awal Kas/Bank Bulan Januari 2013

No. Keterangan Bulan

I Saldo Awal Kas/Bank 107.641,00

IIPenerimaan Januari 2013 (115% x penerimaan Desember 2012)

1.296.814,00

Total 1.404.455,00

III Pengeluaran 1.176.811,00

IV Saldo Akhir Kas/Bank  

  (Total Saldo + Penerimaan - Total Pengeluaran) 227.644,00

  1. Saldo Kas Akhir 25.000,00

  2. Saldo Bank Akhir 202.644,00

Page 6: CASH FLOW

Evaluasi

Bila mengalami defisit, maka seorang apoteker dapat mencari penyebabnya dengan cara sebagai berikut;• Analisa data penjualan tunai• Analisa data penerimaan piutang• Analisis data pembayara hutang dagang. • Analisa data penggunaan biaya usaha.

Page 7: CASH FLOW

Pemecahan Masalah

Untuk penjualan tunai dan penerimaan piutang.• Bila penyebabnya lebih dikarenakanoleh faktor

internal, maka harus dapat meningkatkan kualitas sumber dayanya seperti; melengkapi barang, melayani lebih cepat, memberikan intensif atau diskon.

• Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor eksternanl, maka harus dapat mepengaruhi agar pelanggan suka membeli obat ke apotek atau membayar piutang kecuali pelanggan yang kabur dan bangkrut

Page 8: CASH FLOW

Untuk membayar hutang dagang.• Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor internal,

ada unsur kesengajaan membayar faktur yang belum jatuh tempo, maka bagian keuangan apotek harus dapat menjelaskan, apakah ada tambahan diskon atau tidak?

• Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor eksternal, maka apotek harus dapat mempengaruhi agar supplier dapat memberikan masa kredit yang lebih lama atau apotek dapan menambah modal kerja dengan meminjam ke Bank, agar likuiditasnya lebih baik

Page 9: CASH FLOW

NEXT LESSON

Page 10: CASH FLOW

AKUTANSI KEUANGAN• Transaksi Apotek Kimia Farma selama tahun 2012 yang mulai beroperasi tepat

tanggal 01 Januari 2012 adalah sebagai berikut:•  • Penjualan Tunai (incl. PPN) Rp. 478.121.000• Penjualan Kredit (excl. PPN) Rp. 216.202.000• Pembelian Kredit (excl. PPN) Rp. 582.814.000• Biaya usaha selama tahun 2012, sbb:• Biaya Pegawai Rp. 101.277.000• Biaya Tidak Langsung Rp. 7.160.000• Biaya Asuransi Rp. 255.000• Biaya Pajak Rp. 50.000• Biaya Pemeliharaan Rp. 4.144.000• Biaya Umum Rp. 12.858.000• Biaya Serba-serbi Rp. 951.000• Biaya Penjualan Rp. 16.641.000• Pendapatan lain-lain Apotek Kimia Farma adalah sebesar Rp. 497.000

• Anggaran perusahaan untuk tahun 2012 terlampir

Page 11: CASH FLOW

• Informasi tambahan:

1. Opname fisik atas persediaan barang dagangan per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 97.248.000

2. Perhitungan atas biaya penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban tahun 2012 adalah sebesar Rp. 15.000.000, yaitu terdiri atas:

– Inventaris golongan I sebesar Rp. 10.000.000– Inventaris golongan II sebesar Rp. 5.000.000

3. Pimpinan dan karyawan belum mendapatkan kendaraan dinas baik roda empat maupun roda dua.

4. Biaya Penjualan diatas belum termasuk biaya atas sewa dan renovasi gedung apotek yaitu sebesar Rp. 100.000.000 untuk selama 4 (empat) tahun.

5. Di apotek Kimia Farma belum ada satupun dokter yang melakukan praktek walaupun telah disiapkan 3 ruang praktek dokter.

 

Dari data diatas, buat Laporan Kinerja Apotek Kimia Farma untuk periode yang berakhir per 31 Desember 2012, tentukan asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja apotek ke depan.

Page 12: CASH FLOW
Page 13: CASH FLOW

• Penjabaran:

1. Penjualan tunai= Rp. 478.121.000/1,1 = Rp. 434.655.455

2. Stok akhir= opname fisik sebesar Rp.97.248.000

3. HPP= stok awal + pembelian – stok akhir = 0 + Rp.582.814.000 – Rp.97.248.000 = 485.566.000

4. Biaya penjualan= biaya sewa dan renovasi per tahun + biaya penjualan = 100.000.000/4 + 16.641.000= 41.641.000

5. Laba usaha = laba kotor – total biaya usaha = 165.291.455 – 183.336.000= -18.044.545

6. Laba sebelum pajak = Laba usaha – total (pendapatan lain-lain + beban lain-lain) = -18.044.545 – (497.000 + 0) = -18.541.545

Page 14: CASH FLOW

• Catatan :

1. Laba kotor= total penjualan – HPP

2. Laba sebelum pajak = laba usaha – pajak

3. Dijadikan exclude = /1.1

4. Dijadikan include = x 1.1

5. Exclude= laba usaha= laba sebelum pajak

6. Include= laba setelah pajak

7. Realisasi > AP = +

8. Realisasi < AP = -

9.  

Page 15: CASH FLOW

• Dari laporan kinerja apotek yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa apotek mengalami kerugian karena jumlah kewajiban melebihi modal.

• Analisa : 1. Kualitas pelayanan masih rendah

2. Pengelolaan persediaan masih rendah

3. Fasilitas belum termanfaatkan secara optimal

4. Pemanfaatan karyawan yang kurang efektif dann efisien

• Target : tahun 2013 harus mencapai keuntungan.

Page 16: CASH FLOW

• Asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja apotek ke depan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan omset penjualan tunai • Dapat dilakukan dengan :

– promosi apotek,• Promosi keberadaan apotek dilakukan melalui pembuatan

dan penyebaran brosur yang berisi pelayanan apotek.• Brosur disebar dengan radius 2 km setiap 2 bulan dengan

target pusat perbelanjaan, orang-orang di jalan dan penduduk di sekitar apotek

Page 17: CASH FLOW

• Asumsi :– Dari penyebaran brosur tesebut, ditargetkan terjadi

penambahan 1 (satu) pasien per hari dengan pembelian rata-rata Rp 50.000, maka target penjualan ialah:

Penjualan = (1 orang x Rp.50.000 x 30hari x 12bulan) / 1.1 = Rp 16.363.636

Jadi, promosi apotek melalui brosur, ditargetkan terjadi penambahan penjualan tunai sebesar Rp 16.363.636 pada tahun 2013.

Page 18: CASH FLOW

Melengkapi stok obat ethical untuk menurunkan tingkat penolakan resep

• Asumsi :• Jika tahun 2012 terjadi penolakan resep sebesar 10% terhadap

penjualan tunai, maka pada tahun 2013 ditargetkan penolakan resep sebesar 4% terhadap penjualan tunai. Penjualan tunai pada tahun 2012 ialah sebesar Rp 434.655.455,- maka penjualan tunai pada tahun 2013 ditargetkan bertambah sebesar:

 •  Penjualan = 6% x Rp 434.655.455 = Rp 26.079.327,5

Jadi, dengan melengkapi stok obat ethical, ditargetkan terjadi penambahan penjualan tunai sebesar Rp 26.079.327,5 pada tahun 2013.

Page 19: CASH FLOW

• Melengkapi stok obat OTC– Target kerja ialah menambah beberapa rak untuk memajang obat

OTC (swalayan farmasi) + penambahan/melengkapi obat OTC.

• Asumsi :– Dari penambahan rak dan obat OTC, ditargetkan terjadi penjualan

obat OTC per hari Rp 500,000. Maka penjualan obat OTC pada tahun 2013 ialah:

 •  Penjualan = (Rp 500.000 x 30 hari x 12 bulan)/1,1 = Rp

163.636.363

Jadi, dengan menambah rak dan obat OTC, ditargetkan terjadi penambahan penjualan tunai sebesar Rp 163.636.363 pada tahun 2013.

Page 20: CASH FLOW

• Pemanfaatan ruang dokter• Di Apotek Kimia Farma belum ada satupun

dokter yang melakukan praktek meskipun tersedia 3 ruang praktek dokter sehingga ruangan yang berstatus idle adalah 3 ruang.

• Dokter SpPD dan SpAnak praktek 16 hari per bulan dan dokter umum praktek 20 hari per bulan .

• Asumsi dokter (dokter in house):– Dokter spesialis penyakit dalam – Dokter spesialis anak – Dokter umum

Page 21: CASH FLOW

• Target pendapatan yang harus tercapai adalah : – Dokter Sp.PD 5 pasien @ 3 R/ @ Rp50000

= (5x(3xRp 50000)x16x12bulan)/1,1 = Rp 130.909.090

– Dokter Sp.Anak 4 pasien @ 3 R/ @ Rp50000= (4x(3xRp 50.000)x16x12bulan)/ 1,1 = Rp. 104.727.272

– Dokter umum 5 pasien @ 3 R/ @ Rp25000 =(5x(3xRp.25.000)x20x12bulan)/1,1 = Rp 81.818.181

Jadi, dengan adanya praktek dokter in-house, ditargetkan terjadi penjualan tunai sebesar Rp 317.454.453 pada tahun 2013.

Page 22: CASH FLOW

• PIO untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien• Dengan melakukan PIO oleh apoteker (target 4 jam

perhari), diharapkan terjadi peningkatan kepuasan pasien.

Asumsi :• Dari peningkatan kepuasan pasien, ditargetkan

bertambah 3 pasien per bulan rata-rata 3 R/ @ Rp 25000 per bulan. Maka ditargetkan terjadi penjualan:

= (3x(3xRp 25.000)x25x12bulan)/1,1= Rp 61.363.636

Jadi, dengan meningkatnya kepuasan pasien melalui PIO, ditargetkan terjadi penjualan tunai sebesar Rp 61.363.636 pada tahun 2013.

Page 23: CASH FLOW

• Peningkatan omset penjualan kredit• Prinsipnya adalah mempertahankan dan menjaga pelanggan

kredit yang sudah ada dan mencari pelanggaan kredit baru. Misalnya bekerja sama dengan klinik di sekitar apotek.

• Dengan adanya beberapa klinik/perusahaan di sekitar apotek, maka dapat diajukan kerjasama dalam penjualan kredit

Asumsi :• Ditargetkan ada 1 klinik/perusahaan yang melakukan

pembelian kredit Rp 2.000.000 per bulan, maka penjualan kredit yang ditargetkan:

•  Penjualan = (1xRp 2.000.000x 12bulan)/1,1 = Rp 21.818.181

Jadi, dari penjualan kredit, ditargetkan terjadi penambahan penjualan kredit sebesar Rp 21.818.181 pada tahun 2013.

Page 24: CASH FLOW

• HPP dikendalikan – karena HPP merupakan faktor penentu gross margin yang

dihasilkan apotek. Semakin kecil HPP maka semakin besar gross margin yang diperoleh.

– Peningkatan diskon pembelian obat• Asumsi :• Tahun 2013 pembelian ditingkatkan sebesar 65% sehingga :

 – Peningkatan Pembelian = 65% x Rp 582.814.000 = Rp 378.829.100– Pembelian thn 2013 = Rp 582.814.000 + Rp 378.829.100 = Rp

961.643.100• Pengendalian dan optimalisasi stok akhir• Mengurangi pemberian diskon pada pelanggan• Menjalin kerja sama dengan apotek lain

Page 25: CASH FLOW

• Efisiensi biaya• Membuat kondisi dimana kenaikan

penjualan sebanding dengan kenaikan biaya.

• Asumsi : tahun 2013 biaya naik 10% kecuali biaya asuransi dan penyusutan.

Page 26: CASH FLOW
Page 27: CASH FLOW

Peningkatan pendapatan lain

Sharing keuntungan (bagi hasil) dengan adanya praktek dokter

Asumsi: Sharing profit Dokter (80:20), per visit pasien:– Sp.PD 100rb

 – Anak 75rb

 – Umum 35rb

 • Jadi, dari sharing profit praktek dokter, diasumsikan

diperoleh pendapatan sebesar Rp. 42.000.000• Apotek dibuka selama 14 jam tiap harinya (08.00-22.00

WIB) selama 30 hari per bulan.

000.200.1912165000.100%20 RpbulanharipasienRp

000.400.1412165000.75%20 RpbulanharipasienRp

000.400.812205000.35%20 RpbulanharipasienRp

Page 28: CASH FLOW

PUSING ya?Samaaa :D

SEMANGAT !!