case tht jml 2
-
Upload
olivia-lie -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
description
Transcript of case tht jml 2
LAPORAN KASUS
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROK
KEPALA LEHER
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
1. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. N
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Karang Rowo- Kudus
Agama : Islam
No RM : 302891
2. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Autoanamnesis dilakukan pada hari Selasa tanggal 07 Februari 2012 jam 17.30 WIB
Keluhan utama :
Nyeri menelan
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri menelan sejak 4 hari ini. Nyeri
dirasakan timbul mendadak dan semakin lama semakin sakit. Pasien tidak
batuk dan tidak pilek. Pasien merasa demam. Pasien sudah pergi berobat ke
tempat praktek dokter umum tapi masih belum ada perbaikan . Tenggorokan
kanan pasien terasa membengkak dan mengganjal sehingga pasien sulit untuk
makan maupun minum. Nyeri dirasakan makin bertambah berat sampai pasien
sukar untuk membuka mulutnya. Nyeri dirasakan saat menelan sampai ke
telinga sebelah kanan. Pasien juga mengeluh air liurnya bertambah banyak,
1
mulutnya berbau dan suaranya seperti berguman. Pasien tidak ada keluhan
pada telinga dan hidung. Pasien mengalami sakit tenggorokan yang kambuh-
kambuhan sejak 2 tahun yang lalu dan dalam satu tahun lebih dari 6 kali
kambuh.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat ISPA diakui
Riwayat Alergi disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat Maag disangkal
Riwayat Hipertensi disangkal
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat alergi disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini
Riwayat sosial ekonomi :
Pasien adalah seorang wiraswata
Biaya pengobatan ditanggung oleh pasien sendiri
Kesan ekonomi : cukup
3. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Status Presens
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Status Gizi : Cukup
Nadi : 84 kali/menit
Tensi : 120/80 mmHg
Suhu : 37,3 0 C rumple leed (-)
RR : 21 kali/menit
2
Kepala dan Leher
Kepala : Normocephal
Wajah : Simetris
Leher anterior : Teraba massa submandibula dextra ukuran
2x1x2cm3,permukaan rata, berbatas tegas, mobile (+), fiksasi (-), nyeri tekan
(+)
Leher posterior : KGB tidak teraba membesar
Lain – lain : (-)
Status Lokalis
1. Telinga
Dextra Sinistra
Auricula Bentuk (N),nyeri tekan (-) Bentuk (N),nyeri tekan (-)
Preauricula Tragus pain (-),fistel (-),
abses (-)
Tragus pain (-),fistel (-),
abses (-)
Retroauricula Nyeri tekan (-),udem (-),
hiperemis (-)
Nyeri tekan (-),udem (-),
hiperemis (-)
Mastoid Nyeri tekan (-),udem (-),
hiperemis (-)
Nyeri tekan (-),udem (-),
hiperemis (-)
CAE Corpus alienum (-) ,
hiperemis (-) , udem
(-) ,discharge (-)
Corpus alienum (-) ,
hiperemis (-) , udem
(-) ,discharge (-)
MT : perforasi
Cone of light
Warna
Bentuk
(-),MT intak
(+)
Putih keabu – abuan
Cekung
(-) , MT intak
(+)
Putih keabu – abuan
Cekung
Pemeriksaan rutin khusus
Tes Referred Pain:
Pada waktu menelan terjadi odinofagi dextra dan otalgi dextra
Tes referred pain (+)
3
2. Hidung dan Sinus paranasal
A. Hidung
Dextra Sinistra
Hidung Bentuk ( N ) Bentuk ( N )
Sekret (-) (-)
Mukosa Hiperemis ( - ) Hiperemis ( - )
Konka : media
Inferior
Hiperemis (-),hipertrofi(-)
Hiperemis (-), hipertrofi
(-)
Hiperemis (-),hipertrofi(-)
Hiperemis (-),hipertrofi
(-)
Meatus : media
Inferior
Hiperemis (-),udem (-)
Hiperemis (-) ,udem (-)
Hiperemis (-) ,udem (-)
Hiperemis (-) ,udem (-)
Septum Deviasi (-) Deviasi (-)
Massa (-) (-)
Pemeriksaan rutin khusus : Tidak dilakukan pemeriksaan
B. Sinus paranasal
Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Tenggorok
Oral : Trismus ( + ) ± 2 jari
Mukosa bucal : Warna merah muda, sama dengan daerah sekitar
Gingival : Warna merah muda, sama dengan daerah sekitar
Gigi geligi : Warna kuning gading, caries (-), gangren (-)
Lidah 2/3 anterior : Dalam batas normal
Palatum durum : Dalam batas normal
Tonsil
Tonsil Dextra Sinistra
Ukuran T4 T2
Kripte Melebar (+) Melebar (+)
Warna Hiperemis Hiperemis
4
Detritus (+++) (+)
Fixative (+) (+)
Peritonsil Tumor - Bomban (+) Tumor - Bomban (-)
Orofaring
Arkus Faring : Asimetris, uvula terdorong ke kiri
Palatum mole : Inspeksi Palatum mole dextra : bomban
ukuran 2x2 cm2, hiperemis (+),
inflamatif (+), fluktuatif (+) punctum (+)
Dinding Posterior orofaring : sulit dinilai karena terhalang massa
Pemeriksaan rutin khusus :
Palpasi Bomban: Teraba massa undulasi berukuran 2x2x1,5 cm3,berbatas tegas
fluktuasi (+), punctum (+).
Nasofaring
- Discharge :
- Mukosa :
- Adenoid : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Massa :
- Lain – lain :
Laringofaring
- Mukosa :
- Massa : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Lain – lain :
5
Larynx
- Epiglottis :
- Plica vocalis :
Gerakan :
Posisi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tumor :
- Massa :
- Lain – lain :
4. CATATAN LAIN ( - )
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium darah rutin
2. Pungsi abses + kultur sensitivitas tes
6. RESUME
Pemeriksaan subjektif1. Keluhan utama: Odinofagi
2. Riwayat penyakit sekarang :
-Odinofagi sejak 4 hari ini, odinofagi bertambah berat, tenggorokan terasa
bengkak, disfagia, discomfort throat (+), febris (+), foetor ex ore (+), hot
potato voice (+), cough (-), rhinorrea (-).
- Odinofagi residif 2 tahun ini, lebih dari 6 kali dalam setahun
3. Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat ISPA (+)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat Maag (-)
Riwayat Hipertensi (-)
6
4. Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat alergi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat hipertensi (-)
Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini
5. Riwayat sosial ekonomi : Ekonomi cukup
Pemeriksaan Objektif
Status Presens
KU: Tampak sakit sedang , Kesadaran CM
Nadi 84 kali/menit, Tensi 120/80mmHg, RR 21 kali/menit, Suhu 37,3ᴼC, RL (-) .
Kepala dan Leher
Palpasi leher anterior : Teraba tumor submandibula dextra ukuran 2x1x2cm3,
permukaan rata, berbatas tegas, mobile (+), nyeri tekan (+) , fiksasi (-)
Status Lokalis
1. Telinga
Dalam batas normal
Pemeriksaan rutin khusus : Tes Referred Pain: (+)
2. Hidung
Dalam batas normal
3. Tenggorokan
Oral : Trismus (+) , ± 2 jari
Tonsil : Dextra Sinistra
Ukuran : T4 T2
Permukaan : Tidak rata Tidak rata
Warna : kemerahan kemerahan
7
Kripte : melebar melebar
Detritus : (+++) (+)
Fixative : (+) (+)
Peritonsil : tumor - bomban (+) tumor bomban (-)
Orofaring
Arkus Faring : Asimetris, uvula deviasi ke kiri
Palatum mole : Inspeksi Palatum mole dextra : bomban
ukuran 2x2 cm2, hiperemis (+),
inflamatif (+), fluktuatif (+) punctum (+)
Dinding Posterior orofaring : sulit dinilai karena terhalang massa
Pemeriksaan rutin khusus
Palpasi Bomban: Teraba massa undulasi berukuran 2x2x1,5 cm3,berbatas tegas,
fluktuasi (+), punctum (+) .
7. DIAGNOSA BANDING
1.Abses Peritonsil dextra
2.Infiltrate Peritonsil dextra
3.Abses Parafaring dextra
4.Abses Submandibula dextra
8. DIAGNOSA SEMENTARA
Abses peritonsiler dekstra
9. DIAGNOSA PASTI
(-)
10. PROGNOSA
Dubia ad bonam
11. PENATALAKSANAAN
a. Operatif:
Punksi abses, iscisi abses, dan drainese abses
8
b. Medikamentosa
1. Antibiotik adekuat
2. Simptomatik : anti inflamasi, analgetik, anti piretik
c. Terapi predisposisi
Tonsilektomi: 1. A’chaud
2. A’tiede
3. A’froid
12. KOMPLIKASI
1. Obstruksi jalan nafas
2. Peradangan intra kranial
3. Pneumonitis aspirasi
4. Abses paru
9
Laporan Kasus Besar
ABSES PERITONSILER DEKSTRA
Pembimbing :
dr. Santo Pranowo, SpTHT-KL
dr. Tris Sudyartono, SpTHT-KL
dr. Agus Sudarwi, SpTHT-KL
Di Susun Oleh:
Jamaludin
11-2010-032
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 16 JANUARI 2012-18 FEBRUARI 2012
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
10
2012
11