Case Report Iridosiklitis

30
CASE REPORT IRIDOSIKLITIS Nama pembimbing : dr. Diantinia, Sp.M Dr. Tri Agus Haryono, Sp.M Ronny Saputra 1102010257

description

uiuiui

Transcript of Case Report Iridosiklitis

CASE REPORT IRIDOSIKLITIS

CASE REPORT IRIDOSIKLITISNama pembimbing : dr. Diantinia, Sp.MDr. Tri Agus Haryono, Sp.MRonny Saputra1102010257identitasIDENTITAS PASIENNama: Tn. B.SUmur: 61 TahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamSuku/Bangsa: JawaPekerjaan: Pensiunan PNSAlamat: Hadimulyo Barat, Kota MetroTgl Pemeriksaan: 21 Mei 2014

ANAMNESISKeluhan Utama:Mata kiri merahRiwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dengan mengeluhkan mata merah dan merasa kelilipan sejak 1 minggu yang lalu pada mata kiri. Keluhan mata merah ini disertai dengan perih pada mata (+) terutama saat melihat cahaya dan melihat dekat, air mataberlebihan (+), silau bila terkena cahaya (+), penglihatan kabur (+), rasa mengganjal (-), kotoran mata berlebih (-). Terdapat riwayat trauma terkena padi ( gabah ) pada mata kiri.

Riwayat Penyakit Dahulu:Riwayat DM dan hipertensi (-)Riwayat menggunakan kacamata (+) untuk bacaRiwayat Penyakit Keluarga:Riwayat DM dan hipertensi (-)

PEMERIKSAAN FISIKTANDA VITALKeadaan Umum: BaikKesadaran: Compos MenstisTekanan Darah: 130/80 mmHgNadi: 78 kali/menitPernapasan: 21 kali/menitSuhu: 36,2C

Pemeriksaan fisikStatus GeneralisKepala: Kesan dalam batas normalLeher: Kesan dalam batas normalThorax: Kesan dalam batas normalAbdomen: Kesan dalam batas normalGenitalia: Kesan dalam batas normalEkstremitas: Kesan dalam batas normal

Pemeriksaan fisikStatus Oftalmologis

No.Pemeriksaan ODOS1.Visus5/601/602.Gerakan bola mataBaik ke segala arahBaik ke segala arah3.Palpebra Superior :PtosisHematomVulnus LaserasiEdemaHiperemiSiliaEntoprion(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(+)(-)(-)(-)4.Palpebra Inferior :EdemaHiperemiSiliaEntoprion(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)5.Konjungtiva :Injeksi konjungtivalInjeksi siliar(-)(-)(+)(-)Pemeriksaan fisik6.Kornea :KejernihanInfiltrat SikatrikKeratik presipitatJernih(-)(-)(-)Jernih(-)(-)(-)7.COA :KedalamanHifemaHipopionEfek tyndalCukup (-)(-)(-)Cukup (-)(-)(+ pada BMD)8.Iris :Sinekiaregular(-)regular(+) (posterior arah jam 11 dan 12)9.Pupil :BentukDiameterReflekIsokori Bulat2 mm+ cepat/+ cepatisokorDaun semanggi2 mm+ lambat/+ cepatIsokor10.Lensa :Iris shadowJernih(Tidak dilakukan)Jernih(Tidak dilakukan)Pemeriksaan fisik11.Korpus Vitreum :JernihJernih12.Fundus refleksCemerlang Cemerlang13.Funduskopi(tidak dilakukan)(tidak dilakukan)14.TIONormalNormalresumeSeorang laki-laki umur 61 tahun, datang ke poliklinik mataRSUD Soreang dengan keluhan mata merah dan merasa kelilipan sejak 1 minggu yang lalu pada mata kiri.Keluhan mata merah ini disertai dengan perih pada mata (+) terutama saat melihat cahaya dan melihat dekat, air mataberlebihan (+), silau bila terkena cahaya (+), penglihatan kabur (+), rasa mengganjal (-), kotoran mata berlebih (-). Terdapat riwayat trauma terkena padi ( gabah ) pada mata kiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan visus OD 5/60 dan OS 1/60, OS Edema Palpebra superior, OS Injeksi Konjungtiva, OS COA efek Tyndal (+), OS Iris terdapat sinekia posterior arah jam 11 dan 12, OS pupil lonjong.

Diagnosis kerja dan diagnosis BANDINGDIAGNOSIS KERJAOS IridosiklitisDIAGNOSIS BANDINGEndoftalmitis Panuveitis

Tata laksanaMedikamentosa Oral :Methyl prednisolon 4 mg 3 X 1Ciprofloxacin 2500 mg 2 X 1Topical :Sulfas Atropin 1% 3 X 2 tetes pada mata kiri

Non medikamentosa:Penggunaan kacamata hitamKompres hangatMenjaga kebersihan mata

prognosisQuo ad vitam: bonamQuo ad functionam: dubia ad bonamQuo ad sanationam: dubia ad bonam

Definisi iridosiklitis (uveitis anterior)epidemiologietiologiklasifikasipatofisiologiManifestasi klinikManifestasi klinikDiagnosisDiagnosis bandingTata laksanaTujuan utama dari pengobatan uveitis anterior adalah untuk mengembalikan atau memperbaiki fungsi penglihatan mata. Apabila sudah terlambat dan fungsi penglihatan tidak dapat lagi dipulihkan seperti semula, pengobatan tetap perlu diberikan untuk mencegah memburuknya penyakit dan terjadinya komplikasi yang tidak diharapkanTata laksana non spesifikTata laksana spesifikTerapi yang spesifik dapat diberikan apabila penyebab pasti dari uveitis anterior telah diketahui. Karena penyebab yang tersering adalah bakteri, maka obat yang sering diberikan berupa antibiotik, yaitu :

Dewasa : Lokal berupa tetes mata kadang dikombinasi dengan steroid Subkonjungtiva kadang juga dikombinasi dengan steroid secara per oral dengan Chloramphenicol 3 kali sehari 2 kapsul.Anak : Chloramphenicol 25 mg/kgbb sehari 3-4 kali.

Walaupun diberikan terapi spesifik, tetapi terapi non spesifik seperti disebutkan diatas harus tetap diberikan, sebab proses radang yang terjadi adalah sama tanpa memandang penyebabnya.

TerapI terhadap komplikasia. Sinekia posterior dan anteriorUntuk mencegah maupun mengobati sinekia posterior dan sinekia anterior, perlu diberikan midriatikum, seperti yang telah diterangkan sebelumnya.B.Glaukoma sekunderGlaukoma sekunder adalah komplikasi yang paling sering terjadi Terapi konservatif :

Timolol 0,25 % - 0,5 % 1 tetes tiap 12 jam Acetazolamide 250 mg tiap 6 jam

Terapi bedah :

Dilakukan bila tanda-tanda radang telah hilang, tetapi TIO masih tetap tinggi. Sudut tertutup : iridektomi perifer atau laser iridektomi, bila telah terjadi perlekatan iris dengan trabekula (Peripheral Anterior Synechia atau PAS) dilakukan bedah filtrasi. Sudut terbuka : bedah filtrasi

komplikasiSinekia anterior perifer.Uveitis anterior dapat menimbulkan sinekia anterior perifer yang menghalangi humor akuos keluar di sudut iridokornea (sudut kamera anterior) sehingga dapat menimbulkan glaucoma.

Sinekia posteriorDapat menimbulkan glaukoma dengan berkumpulnya akuos humor di belakang iris, sehingga menonjolkan iris ke depan.

Gangguan metabolisme lensa dapat menimbulkan katarakKatarak merupakan komplikasi lebih lanjut yang serius, yang dapat dilihat setelah serangan uveitis anterior yang berulang.

Edema kistoid makular dan degenerasi makulaDapat timbul pada uveitis anterior yang berkepanjangan.

prognosisKebanyakan kasus uveitis anterior berespon baik jika dapat didiagnosis secara awal dan diberi pengobatanTERIMA KASIH