Case Kejang Demam Claudia

59
LAPORAN KASUS KEJANG DEMAM & DEMAM TYPHOID Claudia Susanto 406148133

description

kejang demam claudia

Transcript of Case Kejang Demam Claudia

Page 1: Case Kejang Demam Claudia

LAPORAN KASUSKEJANG DEMAM & DEMAM TYPHOID

Claudia Susanto406148133

Page 2: Case Kejang Demam Claudia

Identitas Pasien

• Nama : Marsha Sopiana • Jenis Kelamin : Perempuan • Umur : 1 tahun 10 bulan• Agama : Islam• Alamat : Jalan Sumur Bor, Kampung

Bahari, Jakarta • Pendidikan : Belum sekolah

Page 3: Case Kejang Demam Claudia

Identitas orang tua

Ayah • Nama Ayah : Tn. Arvan• Umur: 31 tahun• Pekerjaan: Karyawan swasta• Pendidikan terakhir: D3• Alamat: Jalan Sumur Bor,

Kampung Bahari, Jakarta• Agama: Islam• Bangsa/ Suku : Jawa

Ibu • Nama Ibu: Ny. Suci• Umur: 29 tahun • Pekerjaan: Karyawan swasta• Pendidikan terakhir : D3• Alamat : Jalan Sumur Bor,

Kampung Bahari, Jakarta • Agama : Islam• Bangsa/ Suku : Jawa

Page 4: Case Kejang Demam Claudia

Keluhan utama : kejang

Keluhan tambahan : demam

Page 5: Case Kejang Demam Claudia

Riwayat Penyakit Sekarang

Alloanamnesa tanggal 29 Juli 2015 pk 17.00 saat pasien di IGD

• Pasien datang diantar oleh orang tuanya ke IGD RSPI Sulianti Saroso dengan keluhan kejang sejak 1 jam SMRS.

• Kejang berlangsung lebih kurang 1 menit, dengan tangan dan kaki terbujur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan.

• Setelah sadar, os menangis. Kejang disertai demam tinggi (39°C).

Page 6: Case Kejang Demam Claudia

Riwayat Penyakit Sekarang

• Ibu pasien mengaku bahwa pasien sudah mengalami demam tinggi sejak 6 hari SMRS.

• Demam muncul hilang timbul dan dirasakan naik turun, dengan suhu yang semakin lama semakin tinggi.

• Demam terutama di sore - malam hari, dan turun dengan obat penurun panas, namun suhu tubuh naik kembali beberapa saat kemudian.

Page 7: Case Kejang Demam Claudia

Riwayat Penyakit Sekarang

• Tidak ada batuk, pilek, mual, muntah.• Pasien tidak pernah keluar kota 1 bulan terakhir. • Pasien tidak ada keluhan mimisan, gusi berdarah. • Nafsu makan dan minum pasien menurun

semenjak sakit. • Buang air besar dan buang air kecil tidak ada

keluhan. • Pasien dalam pengobatan OAT bulan ke-4.

Page 8: Case Kejang Demam Claudia

Riwayat penyakit dahulu

• Pasien belum pernah kejang sebelumnya.

• Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, alergi obat dan makanan, asma, dan trauma kepala.

Riwayat penyakit keluarga

• Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.

• Tidak ada riwayat asma, flek paru, kejang, alergi obat & makanan dalam keluarga.

Page 9: Case Kejang Demam Claudia

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

1. Kehamilan

• Ibu G1P1A0 memeriksakan kehamilan di puskesmas secara teratur kurang lebih setiap bulannya selama masa kehamilan.

• Riwayat penyakit, riwayat perdarahan, riwayat trauma dan riwayat konsumsi obat-obatan serta jamu disangkalnya.

• Ibu mengaku hanya mengkonsumsi vitamin yang dianjurkan bidan selama kehamilan.

• Kesan : riwayat pemeliharaan prenatal baik.

2. Kelahiran

• Tempat kelahiran : PKM Kebon Bawang

• Penolong persalinan : bidan• Cara persalinan : Spontan• Masa gestasi : Cukup bulan• Berat badan lahir : 2.700gram• Panjang badan lahir : 49cm• Lingkar kepala : ibu pasien tidak tahu• Nilai APGAR : ibu pasien tidak

tahu, langsung menangis

• Kelainan bawaan: Tidak ada

Page 10: Case Kejang Demam Claudia

Riwayat imunisasi dasar

Imunisasi dasar Umur

Hepatitis B 0 0 bulan

BCG, Polio 1 1 bulan

DPT/HB 1, Polio 2 2 bulan

DPT/HB 2, Polio 3 3 bulan

DPT/HB 3, Polio 4 4 bulan

Campak 9 bulan

Page 11: Case Kejang Demam Claudia

• Ibu pasien sering memeriksakan pasien ke posyandu dan mengaku setiap pemeriksaan, berat badan dan panjang badan pasien selalu bertambah.

• Gangguan pertumbuhan (-)

• Pertumbuhan gigi pertama : 4 bulan

• Gangguan perkembangan mental dan emosi (-)

Psikomotor • Tengkurap : lupa• Duduk : lupa• Berdiri sendiri: 10 bulan • Berjalan : 18 bulan • Berbicara : ibu bapak saat 12

bulan

RIWAYAT PERTUMBUHAN

RIWAYAT PERKEMBANGAN

Page 12: Case Kejang Demam Claudia

Riwayat makan dan minum

Umur(bulan)

ASI P.A.S.I (Susu

Formula SGM)

Buah / bubur susu

Nasi tim Makanan keluarga

0-2 √ -

2-6 √ √

6-8 √ √ √

8-10 √ √ √ √

10-12 - √ √

12-24 - √ √

Page 13: Case Kejang Demam Claudia

Riwayat makan dan minum

Jenis makanan FrekuensiNasi 3x/hariSayur Sering hampir setiap hariDaging Jarang Ikan SeringTelur SeringTempe / tahu Jarang (tidak suka)Susu Setiap hari

Page 14: Case Kejang Demam Claudia

Riwayat keluarga

• Pasien merupakan anak pertama. Ayah bernama Tn. Arvan, 31 tahun, dan ibu bernama Ny. Suci, 29 tahun.

• Ayah dan ibu bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan @ 2 juta perbulan.

Data perumahan

• Pasien tinggal di Kampung Bahari bersama kedua orang tua di rumah tingkat satu yang berukuran 6 m x 5 m, dengan 1 kamar mandi dan 1 kamar tidur.

• Rumah cukup ventilasi dan pencahayaan.

• Keadaan lingkungan rumah padat.

Page 15: Case Kejang Demam Claudia

S-O-A-P di IGD

Page 16: Case Kejang Demam Claudia

S

• Demam (+) hari ke-6. Demam muncul hilang timbul dan dirasakan naik turun, dengan suhu yang semakin lama semakin tinggi. Demam terutama di sore - malam hari, dan turun dengan obat penurun panas, namun suhu tubuh naik kembali beberapa saat kemudian.

• kejang (+) 1jam SMRS. Kejang berlangsung lebih kurang 1 menit, dengan tangan dan kaki terbujur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan. Setelah sadar, os menangis.

• Batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun. BAB dan BAK (+) tidak ada keluhan.

Page 17: Case Kejang Demam Claudia

O

(Pemeriksaan dilakukan tanggal 29 Juli 2015 pk. 17.00 WIB)

• KU : Tampak sakit sedang

• Kesadaran : Compos mentisTanda-tanda vital• Suhu : 38,8oC• Nadi : 126x/menit, regular, isi

cukup• Laju Nafas : 38x/menit, abdomino-

thoracal

• Data antropometri– Berat badan : 11 kg– Panjang badan: 80 cm– IMT : 11/(0,8)2 = 17,2

• Status gizi: gizi baik

Page 18: Case Kejang Demam Claudia
Page 19: Case Kejang Demam Claudia
Page 20: Case Kejang Demam Claudia
Page 21: Case Kejang Demam Claudia
Page 22: Case Kejang Demam Claudia

• Kepala: normocephali, tidak teraba benjolan, tidak ada kelainan di kulit kepala• Rambut:hitam, tampak terdistribusi merata, tidak mudah dicabut

•Mata: kedudukan bola mata simetris, edema periorbital (-/-), conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor, diameter +/- 3mm, reflex cahaya (+/+)

•Telinga: bentuk dan ukuran normal, liang telinga lapang, sekret (-/-), serumen (-/-), nyeri tekan aurikel (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)

•Hidung:bentuk normal, simetris, sekret (-/-)

•Mulut: bibir kering (+), sianosis perioral (-), sariawan (-), lidah kotor(-), faring hiperemis (-), sekret (-), tonsil tenang tidak hiperemis

Page 23: Case Kejang Demam Claudia

•Leher: simetris, trakea di tengah, pembesaran KGB (-)

•Thoraks dinding thorax normal dan simetris

Cor :Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampakPalpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V MCLSAuskultasi : bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris kanan-kiri saat inspirasi dan ekspirasi, retraksi dinding dada (-)Auskultasi : suara nafas vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

•Abdomen• Inspeksi : datar• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor baik, hepar dan lien tidak teraba

membesar• Perkusi : timpani di keempat kuadran abdomen• Auskultasi : bising usus (+) normal

Page 24: Case Kejang Demam Claudia

•Pemeriksaan Neurologis•Rangsang meningeal

•Kaku kuduk (-)•Brudzinski I dan II (-)•Kerniq (-)•Laseque (-)

•Refleks fisiologis : (+) •Refleks patologis : (-)

Kulit : turgor kembali cepat

Genitalia : perempuan, tidak ada kelainan

Anorektal : tidak ada kelainan

Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik

Page 25: Case Kejang Demam Claudia

Pemeriksaan Penunjang29 Juli 2015 di IGD

Hematologi Nilai Nilai normal Leukosit 27,2 6,0 – 17,0 ribu/uLEritrosit 3,90 3,60 – 5,20 juta/uLHb 9,7 10,7 – 12,8 g/dLHt 29 35 – 43 %Trombosit 247 229 – 553 ribu/uLMCV 75 73 – 101 fLMCH 25 23 – 31 pqMCHC 33 26 – 34 g/dLGlukosa sewaktu 141 74-106 mg/dlSerologi DHF/ Dengue IgM (-)/negatif NegatifDHF/ Dengue IgG (-)/negatif Negatif

Page 26: Case Kejang Demam Claudia

A

• Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)

P

• IVFD RL 30 cc/jam• Ceftriaxon IV 2x500mg• Paracetamol syr PO 3x 1 Cth• Diazepam PO 3x2mg

Page 27: Case Kejang Demam Claudia

Follow Up

Page 28: Case Kejang Demam Claudia

Tanggal 30/7/2015 (Rawat hari-1, sakit hari -7) pk 08.00

S Demam (+) hari ke-7 naik turun sejak kemarin malam, pagi ini kejang (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun. BAB cair 6x sejak kemarin malam sampai pagi ini, ampas (+), lendir (+), darah (-),warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan.

O KU / KES : TSS / CMNadi : 136 x/menit RR : 50 x/menit Suhu : 38,6oCMata : CA - / -, SI - / - ; Hidung : sekret - / - Mulut : bibir kering (+), bagian dalam tidak dapat dinilai karena os tidak mau membuka mulut.Leher : pembesaran KGB (-)Thorax : Cor : BJ I & II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : SDV + / +, rhonki (-), wheezing (-)Abdomen : datar, supel, timpani, BU (+) meningkat, NT (-), turgor kembali cepat. Hepar dan lien tidak teraba.Ekstermitas: akral hangat (+) , edem (-), CRT<2”Kulit : turgor kembali cepat

A Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)

P IVFD RL 30 cc/jamCeftriaxon IV 2x500mg hari ke-2Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mgL-Bio 2x1 sachetDiet makanan lunak

Hasil lab UL dbN ; FL jamur (+)

Page 29: Case Kejang Demam Claudia

Tanggal 31/7/2015 (Rawat hari-2, sakit hari -8) pk 08.00

S Demam (+) hari ke-8 naik turun, kejang (-), batuk (+) kadang-kadang, dahak (+),namun tidak bias dikeluarkan, pilek (-), nyeri perut (-), kembung (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun. BAB cair 5-6x ganti pempers penuh, ampas (+), lendir (+), darah (-), warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan.

O KU / KES : TSS / CMNadi : 140 x/menit RR : 40 x/menit Suhu : 38,5oCMulut : bibir kering (+),oral thrush (+).Abdomen : BU (+) meningkat,

A -Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)-Gastroenteritis e/c oral candidiasis

P IVFD RL 30 cc/jamCeftriaxon IV 2x500mg hari ke-3Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCL-Bio 2x1 sachetKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunak

Hasil lab -

Page 30: Case Kejang Demam Claudia

Tanggal 1/8/2015 (Rawat hari-3, sakit hari -9) pk 07.30

S Os masih demam (+) hari ke-9 naik turun, kejang (-), batuk (+), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (+), mual (-), muntah (-). BAB cair 6x, ampas (+), lendir (+), darah (-), warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan masih menurun.

O KU / KES : TSS / CMNadi : 120 x/menit RR: 36 x/menit Suhu: 38,5oCMulut : bibir kering (-), oral thrush (+) Abdomen : BU (+) meningkat

A -Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)-Gastroenteritis e/c oral candidiasis

P IVFD RL 30 cc/jamCeftriaxon IV 2x500mg hari ke-4Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCL-Bio 2x1 sachetKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunak

Hasil lab L =9,8 Hb=10,2gr/dl Ht=31%

Page 31: Case Kejang Demam Claudia

Tanggal 2/8/2015 (Rawat hari-4, sakit hari -10) pk 07.30

S Os masih demam (+) hari ke-10 naik turun, kejang (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (-), mual (-), muntah (-). BAB mulai padat, 3x, ampas (+), lendir (-), darah (-), warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan mulai baik.

O KU / KES : TSS / CMNadi : 106 x/menit ; RR: 28 x/menit; Suhu: 38,6oCMulut : oral thrush (+) minimalAbdomen : BU (+) normal

A -Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)-Gastroenteritis e/c oral candidiasis

P IVFD RL 30 cc/jamCeftriaxon IV 2x500mg hari ke-5Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCL-Bio 2x1 sachetKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunak

Hasil lab L= 9,5 Hb=9,8gr/dl Ht=30%

Page 32: Case Kejang Demam Claudia

Tanggal 3/8/2015 (Rawat hari-5, sakit hari -11) pk 07.30

S Os masih demam (+) hari ke-11 naik turun, kejang (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (-), mual (-), muntah (-). BAB mulai padat, 1x kemaren sore, ampas (+), lendir (-), darah (-), warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan baik.

O KU / KES : TSS / CMNadi : 136 x/menit; RR: 36 x/menit; Suhu : 37,3oCPF dbN

A -Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)-Gastroenteritis e/c oral candidiasis perbaikan

P IVFD RL 30 cc/jamParacetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCL-Bio 2x1 sachetKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunakCek lab Leptospira ( Konsul ke dr. Sri Sulastri, Sp.A advis : Cek DR, IgM Salmonella, kultur darah)

Hasil lab Salmonella IgM (+)

Page 33: Case Kejang Demam Claudia

Tanggal 4/8/2015 (Rawat hari-6, sakit hari -12) pk 08.30

S Demam (-) sejak tadi pagi, kejang (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (-), mual (-), muntah (-). BAB baik, 1x pagi ini, dan BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan baik.

O O : KU / KES : TSS / CM

Nadi : 102 x/menitRR : 36 x/menitSuhu : 37,1oCPF dbN

A -Kejang demam sederhana e/c demam tifoid-Gastroenteritis e/c oral candidiasis sudah baik

P Biothicol syr PO 3 x 1 ½ CthParacetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunak

Hasil lab L= 9,4 Hb= 10,6 gr/dl Ht=33%

Page 34: Case Kejang Demam Claudia

Tanggal 5/8/2015 (Rawat hari-7, sakit hari -13) pk 08.00

S Demam (-) sejak kemarin, kejang (-), batuk (+) kadang-kadang dahak (+) tapi susah dikeluarkan, pilek (-), nyeri perut (-), kembung (-), mual (-), muntah (-). BAB baik, 1x kemarin malam, dan BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan baik.

O KU / KES : TSS / CMNadi : 122 x/menitRR : 30 x/menitSuhu : 36,2oCPF dbN

A -Kejang demam sederhana e/c demam tifoid perbaikan

P Biothicol syr PO 3 x 1 ½ CthParacetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Ambroxol syr 3 x ½ CthDiet makanan lunak

Ket Pasien boleh pulang

Page 35: Case Kejang Demam Claudia

Resume

Telah diperiksa seorang anak perempuan dengan usia 1 tahun 10 bulan, dari anamnesa didapat:• Kejang sejak 1 jam SMRS. Kejang berlangsung lebih kurang 1

menit, dengan tangan dan kaki terbujur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan. Setelah sadar, os menangis. Kejang disertai demam tinggi (39°C)

• Demam tinggi sejak 6 hari SMRS. Demam muncul hilang timbul dan dirasakan naik turun, dengan suhu yang semakin lama semakin tinggi. Demam terutama di sore - malam hari, dan turun dengan obat penurun panas, namun suhu tubuh naik kembali beberapa saat kemudian.

Page 36: Case Kejang Demam Claudia

Resume

• Tidak ada batuk, pilek, mual, muntah. • Pasien tidak ada keluhan mimisan, gusi berdarah. • Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.• Nafsu makan dan minum pasien menurun semenjak sakit. • Pasien dalam pengobatan OAT bulan ke-4.• Pasien tidak pernah keluar kota 1 bulan terakhir.

Page 37: Case Kejang Demam Claudia

Resume

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang; kesadaran compos mentis; tanda-tanda vital frekuensi nadi 126 kali/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat; suhu 38,80C (aksila); frekuensi nafas 38x/menit, sifat torakoabdominal;

• mulut: bibir kering(+), oral thrush (+)• abdomen: BU (+) meningkat• Status gizi: gizi baik.

Page 38: Case Kejang Demam Claudia

Resume

Tanggal Jam Leukosit Hb Ht Lain-lain29Juli 2015 17.00 27,2 9,7 29 GDS: 14130 Juli 2015 13:01 - - - Feses : Jamur (+)1 Agustus

201511:06 9,8 10,2 31

2 Agustus 2015

11:25 9,5 9,8 30

3 Agustus 2015

12:32 - - - IgM Salmonella typhi (+)

4 Agustus 2015

12:10 9,4 10,6 33

Page 39: Case Kejang Demam Claudia

Resume

• Diagnosa Utama : Kejang demam sederhana e/c demam tifoid

• Diagnosa Banding : -

Page 40: Case Kejang Demam Claudia

Resume Penatalaksanaan Non Medikamentosa :• Tirah baring• Asupan makanan dan minuman yang adekuat (Diet makanan lunak)• Jika demam dikompres Medikamentosa :• IVFD RL 30 cc/jam• Ceftriaxon IV 2x500mg sampai hari ke-5 (2/8/2015) 4/8/2015 Biothicol syr PO 3 x 1

½ Cth• Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oC• Diazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oC• L-Bio 2x1 sachet• Kandistatin 4 x 1 ml• OAT (INH dan Rifampisin 1x1)

Page 41: Case Kejang Demam Claudia

Resume

Prognosis• Ad vitam : ad bonam• Ad funtionam : ad bonam• Ad sanationam : dubia ad bonam

Page 42: Case Kejang Demam Claudia

Analisa Kasus

Page 43: Case Kejang Demam Claudia

KEJANG DEMAM

Page 44: Case Kejang Demam Claudia

Kejang demamTeori Kasus

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.1 Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan-5tahun.1

Pasien berusia 1 tahun 10 bulan mengalami kejang saat suhu tubuh (aksila) 39°C. Hasil pemeriksaan

neurologis pada pasien dalam batas

normal. Pada pasien ini terjadi infeksi saluran pencernaan oleh Salmonella

typhi demam tifoid.

Page 45: Case Kejang Demam Claudia

Kejang demamTeori Kasus

Kejang demam sederhana adalah kejang yang berlangsung kurang dari 15 menit, bersifat umum (tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal), serta tidak berulang dalam 24 jam.2

Kejang berlangsung lebih kurang 1 menit, dengan tangan dan kaki terbujur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan. Tidak berulang dalam 24 jam.

Page 46: Case Kejang Demam Claudia

Kejang demamTeori Kasus

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mencari penyebab demam / kejang, seperti:-Darah rutin-Gula darah-Elektrolit-Urin lengkap-Feses lengkap-Punksi lumbal-Ct-Scan / MRI kepala-Pemeriksaan serologi untuk menentukan penyebab demam

Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien:-Darah rutin-Gula darah-Urin lengkap-Feses lengkap- IgM dan IgG anti Dengue-IgM Salmonella - IgM dan IgG leptospira

Page 47: Case Kejang Demam Claudia

Kejang demamTeori Kasus

Tatalaksana profilaksis pada saat demam

Antipiretik Paracetamol 10-15mg/kgBB/kali dapat diberikan 3-4x sehari bila demam atau ibuproven 5-10mg/kgBB/kali, 3-4kali sehari. Anti kejangDiazepam rektal 0,5mg/kgBB setiap 8 jam atau diazepam oral 0,3mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu tubuh ≥38°C.

Pasien diberi: Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn

suhu ≥38 oC Diazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38

oC

Page 48: Case Kejang Demam Claudia

Kejang demamTeori Kasus

Indikasi rawat inap

- Kejang demam kompleks

- Hiperpireksia

- Usia dibawah 6 bulan

- Kejang demam pertama kali

- Terdapat kelainan neurologis

Pasien mengalami kejang demam yang pertama kali. Selain itu, intake makan dan minum pasien sulit.

Page 49: Case Kejang Demam Claudia

DEMAM TIFOID

Page 50: Case Kejang Demam Claudia

DEMAM TIFOIDTeori Kasus

Epidemiologi

Demam tifoid merupakan masalah kesehatan di negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian 900/100.000/tahun di Asia. Indonesia merupakan salah satu negara endemis tifoid dengan 91% kasusnya terjadi pada anak usia 3-19 tahun.

Pasien tinggal di Indonesia yang merupakan negara endemis tifoid.

Page 51: Case Kejang Demam Claudia

DEMAM TIFOIDTeori Kasus

Etiologi

Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi, bakteri gram negatif. Penularan Salmonella typhi sebagian besar melalui minuman / makanan yang tercemar oleh kuman.

Pada kasus, pasien tidak ada riwayat suka jajan atau makan makanan sembarangan. Makanan pasien dimasak oleh ibu pasien.

Page 52: Case Kejang Demam Claudia

DEMAM TIFOIDTeori Kasus

Gejala klinik

Demam tifoif dipertimbangkan jika demam lebih dari 7 hari. Demam tifoid merupakan demam step–ladder–temperature–chart yang ditandai dengan demam timbul insidius, kemudian naik secara bertahap tiap harinya dan mencapai titik tertinggi pada akhir minggu pertama, setelah itu demam akan bertahan tinggi dan pada minggu ke-4 demam turun perlahan secara lisis.

Ibu os mengatakan os mengalami demam sejak 6 hari SMRS. Demam muncul hilang timbul dan dirasakan naik turun, dengan suhu yang semakin lama semakin tinggi.

Page 53: Case Kejang Demam Claudia

DEMAM TIFOIDTeori Kasus

Pada pasien dengan demam tifoid, banyak dilaporkan bahwa demam lebih tinggi saat sore dan malam hari, dibandingkan dengan pagi harinya.

Pasien mengalami demam naik turun, dirasakan lebih tinggi saat sore menjelang malam hari dan turun menjelang pagi hari.

Page 54: Case Kejang Demam Claudia

DEMAM TIFOIDTeori Kasus

Nyeri kepala Malaise Anoreksia Nausea Muntah Myalgia Nyeri perut Kembung Gejala gastrointestinal, pada kasus

demam tifoid sangat bervariasi. Pasien dapat mengeluh diare, obstipasi, atau obstipasi kemudian disusul episode diare.

Nyeri kepala (-) Os tampak lemah Riwayat nafsu makan menurun sejak

sakit Nausea dan muntah (-) Myalgia (-) Nyeri perut (-) Kembung (+) Os BAB dengan konsistensi cair pada

hari ke-1 sampai hari ke-4 rawat inap, frekuensi 5-6x/hari, warna kuning coklat ampas (+), lendir (+), dan darah(-).

Page 55: Case Kejang Demam Claudia

DEMAM TIFOIDTeori Kasus

Pemeriksaan Fisik

-Kondisi anak tampak jelas sakit dan lemah-Lidah tampak kotor dengan putih di tengah, sedangkan tepi dan ujungnya kemerahan-Hepatomegali-Spenomegali-Bradikardi relatif-Rose spot

-Pasien jelas tampak sakit dan lemah. -Pada pasien tidak ditemukan lidah kotor maupun hepatosplenomegali.-Hepatomegali (-)-Spenomegali(-)-Bradikardi relatif(-)-Rose spot (-)

Page 56: Case Kejang Demam Claudia

DEMAM TIFOIDTeori Kasus

Pemeriksaan Penunjang

Untuk menegakkan diagnosa demam tifoid, gold standar pemeriksaan adalah ditemukannya S.typhi dari kultur (darah, sum sum tulang, urin, feses). Darah tepi : leukopenia, aneosinophilia, trombositopenia, anemiaSerologi : -IgM Salmonella (+)-Tes Widal (+) bila titer O aglutinin ≥ 1/200 atau pada titer sepasang terjadi kenaikan 4 kali

Pemeriksaan yang bermakna pada pasien:Darah tepi : anemia dan leukositosis pada pemeriksaan pertama kali di IGDSerologi : IgM Salmonella (+)

Page 57: Case Kejang Demam Claudia

DEMAM TIFOIDTeori Kasus

Tatalaksana2

DOC 1st line : kloramfenikol 50-100mg/kg/hari dibagi 4 dosis PO / IV selama 10-14 hari.DOC 2nd line : amoksisilin 100mg/kg/hari dibagi 4 dosis PO selama 10 hari atau kotrimoksazol 6mg/kg/hari PO selama 10 hari

Jika klinis tidak ada perbaikan seftriakson 80mg/kg/hari dibagi 1-2 dosis, IM/IV, selama 5 hari atau sefiksim 10mg/kg/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari.

Pada pasien diberi :Ceftriaxon IV 2x500mg sampai hari ke-5

(2/8/2015) 4/8/2015 Biothicol syr PO 3 x 1 ½ Cth

Page 58: Case Kejang Demam Claudia

Kesimpulan • Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu

tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan-5tahun. Kejang demam dapat dibagi menjadi kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana merupakan 80% diantara seluruh kejang demam.

• Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi dengan manifestasi klinis berupa demam, gangguan pencernaan, dan dapat pula mengakibatkan gangguan kesadaran. Pada os ini terjadi demam yang semakin hari semakin tinggi, dirasakan lebih tinggi saat sore menjelang malam hari dan turun menjelang pagi hari. Os juga mengalami gangguan pencernaan yang berupa diare.

Page 59: Case Kejang Demam Claudia

Daftar Pustaka1. IDAI. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Jakarta : Badan Penerbit

IDAI. 2006.2. IDAI. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : Badan Penerbit IDAI. 2009.3. Soedarmo SSP, Garna H, Hardinegoro SRS, Satari HI. Demam Tifoid. Buku Ajar

Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi Ke-2.Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2010; hal.338-46.

4. WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta: WHO Indonesia. 2009.

5. Kejang Demam – FK USU/RS Adam Malik Medan6. Richard E. Behrman, Robert M. Kliegman, Ann M. Arvin; edisi bahasa

Indonesia: A Samik Wahab; Ilmu Kesehatan Anak Nelson, ed.15. Jakarta: EGC ; 2000.

7. Pawitro UE, Noorvitry M, Darmowandowo W. Demam Tifoid. Dalam : Soegijanto S, Ed. Ilmu Penyakit Anak : Diagnosa dan Penatalaksanaan, edisi 1. Jakarta : Salemba Medika, 2002:1-43.