carrying capasity

5
TUGAS INDIVIDU PRAKTIKUM PERTANIAN BERLANJUT “DAYA DUKUNG DAN RECOVERY” Disusun Oleh: Nama : SHOLIKAH W R NIM : 135040200111000 Kelas : W Asisten : Fadhilah Noviyanti PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

description

Daya dukung

Transcript of carrying capasity

Page 1: carrying capasity

TUGAS INDIVIDU PRAKTIKUM

PERTANIAN BERLANJUT

“DAYA DUKUNG DAN RECOVERY”

Disusun Oleh:

Nama : SHOLIKAH W R

NIM : 135040200111000

Kelas : W

Asisten : Fadhilah Noviyanti

PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: carrying capasity

1. Bagaimana dampak negatif dan solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat menurunnya carrying capasity?

Menurunnya daya dukung (carrying capasity) dapat dipengaruhi oleh teknologi dan pertumbuhan penduduk. Akibat dari adanya pertanian intensif yang dilakukan sebelumnya pada saat “Revolusi Hijau” yang banyak menggunakan teknologi seperti pestisida, penggunaan pupuk kimia, varietas unggul, dibangunnya saluran irigasi, dan sebagainya. Pemberian input yang berlebihan didukung adanya subsidi pemerintah, berdampak pada daya dukung lahan. Dampak dari penggunaan teknologi-teknologi tersebut berpengaruh pada daya dukung lahan dalam penggunaan bercocok tananm. Input tersebut dapat merusak sifat fisik tanah dan mengurangi tingkat kesuburan tanha. Hal lain yang berdampak nyata pada lingkungan adalah ketidakbijakan penggunaan pestisida sehingga mencemari udara, air, tanah, maupun kesehatan penduduk sekitar. Tercapainya swasembada mengakibatkan degradasi lahan dikemudian hari. Pemakaian pupuk kimia pada tanah untuk mendapatkan hasil panen tinggi membuat tanah menjadi keras akibat residu pupuk. Tidak adanya pengembalian bahan organik tanah menyebabkan hilangnya unsur hara tanah. Tanah semakin miskin, dan sulit untuk mendapatkan hasil panen tinggi.

Selain intensifnya pemberian input pada sistem pertanian, tekanan penduduk terhadap lahan pertanian atau dengan kata lain wilayah tersebut tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan pangan yang tepat. Jumlah penduduk yang terus meningkat dan aktiitas pembangunan yang dilakukan telah banyak menyita fungsi lahan pertanian untuk menghasilkan bahan makanan yang diganti dengan manfaat lain, seperti pemukiman, perkantoraan, dan sebagainya. Kemampuan lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan bagi penduduk semakin berkurang. Hal itu berarti bahwa daya dukung lahan pertanian semakin kecil. Dampak negatif dari pesatnya pertumbuhan penduduk adalah adanya alih fungsi lahan menjadi wilayah pemukiman. Semakin sempitnya lahan pertanian sedangkan pemenuhan kebutuhan pangan semakin meningkat. Selain itu penduduk akan merambah hutan untuk dijadikan sebagai lahan bercocok tanam. (Moniga, 2011) Biasanya didaerah berlereng terjal yang seharusnya ditanamai tanaman berperakaran dalam, diubah menjadi sawah. Kegiatan tersebut mengakibatkan adanya erosi dan hilangnya biodiversitas.

Salah satu solusi untuk meningkatkan daya dukung lahan terhadap tanaman bududaya adalaha dengan meminimalisir adanya input seperti pupuk kimia, bibit, dan pestisida sintetis. Untuk menggantikan fungsi dari pupuk kimia dan pestisida dapat digukan bahan-bahan organik. Meskipun bahan organik lama dalam berproses, dapat diterapkan sistem pertanian berlanjut, dimana tidak seluruhnya meninggalkan input kimia, namun juga tidak melupakan organik. Solusi lain adalah mengurangi pengolahan tanah secara intensif. Pertumbuhan penduduk yang semakin mempersempit lahan pertanian dapat dilakukan migrasi ke daerah yang wilayahnya masih kosong. Untuk lahan pertanian sempit dapat dilakukan intensifikasi pertanian. Input yang diberikan tidak harus berupa input kimia, namun yang tidak merusak lingkungan. Melakukan intensifikasi dapat memaksimalkan produk suatu komoditas dengan lahan minim. Pembuatan hutan lindung dapat mengurangi kegiatan pembukaan hutan, dengan diperkuat pembuatan undang-undang dengan sanksi tegas dari pemerintah.

Menurut Hardjosoemantri (1989) untuk mengatasi menurunnya daya dukung lahan dapat dilakukan dengan cara:a. Konversi lahan, yaitu merubah jenis penggunaan lahan kearah usaha yang lebih

menguntungkan tetapi diseduaikan wilayahnya.b. Intensifikasi lahan, yaitu dengan menggunakan teknologi baru dalam usahatani.c. Konservasi lahan, yaitu usaha untuk mencegah.

Page 3: carrying capasity

2. Jelaskan manfaat mengetahui recovery dalam bidang pertanian?Recovery sendiri memiliki pengertian kegiatan pemulihan. Pemulihan yang

dimaksud adalah pemulihan kondisi tanah dengan meminimalisir pengolahan dan pemakaian pupuk organik. Kegiatan recovery dilakukan tentunya setelah terjadinya kerusakan tanah. Kerusakan tanah didefinisikan sebagai proses atau fenomena penurunan kapasitas tanah dalam mendukung kehidupan. Proses degradasi khususnya dilahan kering seperti memburuknya struktur tanah, gangguan terhadap siklus air, karbon dan hara, sedangkan restorasinya meliputi pembentukan mikroagregat mantap, mekanisme humifikasi dan biomassa C tanag, meningkatnya cadangan hara dan mekanisme siklus hara, dan keragaman hayati. Pemuliahan tanah dihubungkan dengan kualitas tanah dalam hubungannya dengan pemulihan (recovery) fungsi-fungsi tanah. Recovery dalam bidang pertanian menunjang hasil produksi pada tahap akhir nanti. Lahan recovery menjadikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah mendukung tanaman untuk tumbuh dan berkembang, sehingga hasil panen dapat maksimal. Pemulihan kondisi tanah dengan meminimalisir penggunaan pupuk anorganik menunjang sistem pertanian berlanjut. Pemahaman recovery dalam pertanian menghindari adanya degradasi lahan. Kualitas lahan pertanian tetap baik dengan adanya pengistirahatan lahan.

3. Carilah study literatur tentang hubungan daya dukung lahan dengan produksi tanaman budidaya.Daya Dukung Lahan Sawah di DAS Jeneberang Hulu Berbasis Spasial

Page 4: carrying capasity

DAFTAR PUSTAKA

Moniga, Vicky. 2011. Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian.

Hardjasoemantri, 1989. Hukum Tata Lingkungan. Edisi Ke-empat, Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Zulfiah, Mustari Kahar, Achmad Amran. 2013. Daya Dukung Lahan Sawah di DAS Jeneberang Hulu Berbasis Spasial. Fakultas Kehutanan. Universitas Hasanudin: Sulawesi Selatan.