Carbon Trade

8
Carbon trade atau perdagangan karbon adalah mekanisme berbasis pasar untuk membantu membatasi peningkatan CO2 di atmosfer. Pasar perdagangan karbon membuat pembeli dan penjual karbon sejajar kedudukannya dalam peraturan perdagangan yang sudah distandarisasi. Siapakah Pembeli Karbon? Pembeli karbon adalah pemilik industri yang menghasilkan CO2 ke atmosfer yang diwajibkan oleh hukum untuk menyeimbangkan emisi yang mereka keluarkan melalui mekanisme sekuestrasi karbon.  ADA APA DENGAN CARBON TRADE ? Lalu siapakah Penjual Karbon? Penjual karbon adalah pemilik yang mengelola hutan atau lahan pertanian yang bisa menjual kredit karbon berdasarkan akumulasi karbon yang terkandung dalam pepohonan di hutan mereka atau bisa juga pengelola industri yang mengurangi emisi karbon mereka dan menjual emisi yang telah dikurangi kepada emitor !industri" lain. #ekanisme perdagangan karbon dapat dijelaskan sebagai berikut$ negara !yang telah meratifikasi Protokol Kyoto" yang menghasilkan emisi karbon dari kuota yang ditentukan diharuskan untuk memberikan sejumlah insentif kepada %egara yang bisa menyerap karbon melalui proyek penanaman hutannya. Setiap negara& industri mempunyai kuota karbon yang 'boleh( diemisikannya dan memperbolehkan industri yang berhasil mengurangi emisinya untuk menjual kredit karbon yang tersisa ke industri lain.  )tau dapat kita ilustrasikan sebagai berikut$ anggaplah merokok dibatasi *+ batang sehari. ,ika ada orang yang mau merokok lebih dari *+ batang ia harus membeli jatah dari orang yang hanya merokok - batang per hari misalnya. engan membayar ongkos - batang ia bisa melebihi kuotanya yang hanya *+ batang menjadi *- batang. MENGAPA HARUS CARBON TRADE ? Pemanasan /lobal atau Global Warming  yang merupakan proses peningkatan suhu rata0rata atmosfer laut dan daratan bumi sejak pertengahan abad 2+ ditengarai sebagai akibat dari meningkatnya konsentrasi gas0gas rumah ka1a akibat aktiitas manusia. Sebagai dampak dari meningkatnya suhu global ini di antaranya dapat kita saksikan melalui pemberitaan media tentang men1airnya salju abadi di kedua kutub bumi. Kita juga dapat merasakan peralihan 1ua1a dan musim yang tidak menentu peningkatan tinggi muka air laut !mengakibatkan tenggelamnya pulau0pulau ke1il" dan peningkatan suhu air laut !ekosistem laut terganggu" bertambahnya frekuensi badai dan banjir timbulnya berbagai ma1am penyakit punahnya beberapa tumbuhan dan satwa yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan 1ua1a yang ekstrim serta terpengaruhinya hasil pertanian yang tentu berpengaruh terhadap stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya. )kibat selanjutnya adalah malapetaka dan kemiskinan penyakit dan tindak kejahatan bahkan jutaan orang akan bermigrasi. 3ingga saat ini masih terjadi berbagai perdebatan mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengurangi pemanasan global dan bagaimana 1ara beradaptasi terhadap kondisi ini. Sebagian besar pemerintah negara0negara maju di dunia telah meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada pengurangan emisi gas0gas rumah ka1a. #emang penerapan teknologi rendah emisi untuk industri merupakan solusi yang 1ukup ideal untuk masalah ini. %amun tentu biayanya sangat mahal dan menyulitkan bagi negara0negara berkembang dengan industrinya yang minim modal. Oleh karena itu maka mun1ullah gagasan mengurangi emisi gas yang menyebabkan pemanasan global dengan mekanisme perdagangan karbon. National Air Pollution Control Administration  !United States Environtmental Protection Agency’s Office of Air and Radiation " dengan model matematika berusaha membandingkan mana yang lebih efektif$ industri berubah ke teknologi rendah karbon atau mengatasi problem emisi lewat jual beli di pasar karbon. an dalam perhitungan tersebut disimpulkan$ reduksi dengan perdagangan karbon lebih efektif dan murah.

description

carbon

Transcript of Carbon Trade

Page 1: Carbon Trade

7/17/2019 Carbon Trade

http://slidepdf.com/reader/full/carbon-trade-568d2e4536136 1/7

Carbon trade atau perdagangan karbon adalah mekanisme berbasis pasar untuk membantu membatasi

peningkatan CO2 di atmosfer. Pasar perdagangan karbon membuat pembeli dan penjual karbon sejajar 

kedudukannya dalam peraturan perdagangan yang sudah distandarisasi. Siapakah Pembeli Karbon?

Pembeli karbon adalah pemilik industri yang menghasilkan CO2 ke atmosfer yang diwajibkan oleh

hukum untuk menyeimbangkan emisi yang mereka keluarkan melalui mekanisme sekuestrasi karbon.

 

ADA APA DENGAN CARBON TRADE ?

Lalu siapakah Penjual Karbon? Penjual karbon adalah pemilik yang mengelola hutan atau lahan

pertanian yang bisa menjual kredit karbon berdasarkan akumulasi karbon yang terkandung dalam

pepohonan di hutan mereka atau bisa juga pengelola industri yang mengurangi emisi karbon mereka

dan menjual emisi yang telah dikurangi kepada emitor !industri" lain. #ekanisme perdagangan karbon

dapat dijelaskan sebagai berikut$ negara !yang telah meratifikasi Protokol Kyoto" yang menghasilkan

emisi karbon dari kuota yang ditentukan diharuskan untuk memberikan sejumlah insentif kepada

%egara yang bisa menyerap karbon melalui proyek penanaman hutannya. Setiap negara& industri

mempunyai kuota karbon yang 'boleh( diemisikannya dan memperbolehkan industri yang berhasil

mengurangi emisinya untuk menjual kredit karbon yang tersisa ke industri lain.

 )tau dapat kita ilustrasikan sebagai berikut$ anggaplah merokok dibatasi *+ batang sehari. ,ika ada

orang yang mau merokok lebih dari *+ batang ia harus membeli jatah dari orang yang hanya merokok

- batang per hari misalnya. engan membayar ongkos - batang ia bisa melebihi kuotanya yang hanya

*+ batang menjadi *- batang.

MENGAPA HARUS CARBON TRADE ?

Pemanasan /lobal atau Global Warming  yang merupakan proses peningkatan suhu rata0rata atmosfer

laut dan daratan bumi sejak pertengahan abad 2+ ditengarai sebagai akibat dari meningkatnya

konsentrasi gas0gas rumah ka1a akibat aktiitas manusia. Sebagai dampak dari meningkatnya suhu

global ini di antaranya dapat kita saksikan melalui pemberitaan media tentang men1airnya salju abadi di

kedua kutub bumi. Kita juga dapat merasakan peralihan 1ua1a dan musim yang tidak menentu

peningkatan tinggi muka air laut !mengakibatkan tenggelamnya pulau0pulau ke1il" dan peningkatan

suhu air laut !ekosistem laut terganggu" bertambahnya frekuensi badai dan banjir timbulnya berbagai

ma1am penyakit punahnya beberapa tumbuhan dan satwa yang tidak mampu beradaptasi dengan

perubahan 1ua1a yang ekstrim serta terpengaruhinya hasil pertanian yang tentu berpengaruh terhadap

stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya. )kibat selanjutnya adalah malapetaka dan

kemiskinan penyakit dan tindak kejahatan bahkan jutaan orang akan bermigrasi.

3ingga saat ini masih terjadi berbagai perdebatan mengenai apa yang harus dilakukan untuk

mengurangi pemanasan global dan bagaimana 1ara beradaptasi terhadap kondisi ini. Sebagian besar

pemerintah negara0negara maju di dunia telah meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada

pengurangan emisi gas0gas rumah ka1a. #emang penerapan teknologi rendah emisi untuk industri

merupakan solusi yang 1ukup ideal untuk masalah ini. %amun tentu biayanya sangat mahal dan

menyulitkan bagi negara0negara berkembang dengan industrinya yang minim modal. Oleh karena itu

maka mun1ullah gagasan mengurangi emisi gas yang menyebabkan pemanasan global dengan

mekanisme perdagangan karbon. National Air Pollution Control Administration !United States

Environtmental Protection Agency’s Office of Air and Radiation" dengan model matematika berusaha

membandingkan mana yang lebih efektif$ industri berubah ke teknologi rendah karbon atau mengatasi

problem emisi lewat jual beli di pasar karbon. an dalam perhitungan tersebut disimpulkan$ reduksidengan perdagangan karbon lebih efektif dan murah.

Page 2: Carbon Trade

7/17/2019 Carbon Trade

http://slidepdf.com/reader/full/carbon-trade-568d2e4536136 2/7

 

SAATNYA INDONESIA BERPERAN DALAM CARBON TRADE 

engan mekanisme perdagangan karbon peluang 4ndonesia untuk menjadi negara penjual karbon

sangat besar. Potensi hutan 4ndonesia yang sangat luas dapat mendatangkan manfaat ekologi dan

ekonomi sekaligus bagi masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar hutan. Sesuai kesepakatan awal

bahwa perdagangan karbon hanya bisa melibatkan pohon yang bukan dari hutan alam dan bukan

hutan&pohon yang dikembangkan sebelum tahun *55+ justru dapat memotiasi masyarakat 4ndonesia

untuk lebih banyak menanam pohon dengan asumsi bahwa$ (dengan menanam pohon akan

mendatangkan uang(. engan tumbuhnya kesadaran tersebut akan diperoleh keuntungan se1ara

ekologis di antaranya kelestarian hutan khususnya dan lingkungan hidup pada umumnya akan dapat

terjaga dengan baik program penghijauan hutan dan lahan akan berjalan lan1ar kerusakan hutan

akibat penebangan liar akan dapat ditekan dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga

tanamannya. Keuntungan dari sisi ekonomi diantaranya adalah peningkatan pendapatan masyarakat

yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan serta peningkatan pendapatan

melalui pemanfaatan jasa lingkungan kawasan hutan sebagai kawasan wisata alam.

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Page 3: Carbon Trade

7/17/2019 Carbon Trade

http://slidepdf.com/reader/full/carbon-trade-568d2e4536136 3/7

Para pakar lingkungan mengkritisi praktek perdagangan karbon yang menurut mereka hanya

merupakan pengembangbiakan sistem pasar bebas ke ranah kebijakan lingkungan. Perhitungan dan

dasar ilmiah pengurangan emisi dinilai sangat rumit dan tidak jelas. Seperti bagaimana menghitung

kapasitas karbon yang diserap oleh sejumlah pohon dan berapa harga per satuan berat karbon yang

harus dibayar. 6iasanya dalam praktek perdagangan soal harga ditentukan oleh pemain terbesar yang

bisa mengutak0atik harga sesuai keinginannya sendiri.

6ahkan lebih dari itu negara0negara industri maju yang telah mengeluarkan dana untuk kompensasi

emisi yang mereka keluarkan otomatis akan menaikkan harga jual dari produk yang mereka hasilkan.

7entu saja negara0negara berkembang sebagai konsumen dari produk teknologi tinggi yang dihasilkan

negara0negara maju akan terkena imbas dari kenaikan harga tersebut. engan demikian dana yang

didapatkan justru untuk membayar kenaikan harga tersebut dan bukan untuk kegiatan0kegiatan

mengurangi emisi karbon.

LANGKAH YANG LAYAK DITEMPUH

engan berbagai pertimbangan akan kendala berlakunya perdagangan karbon tersebut bukan berarti

bahwa ide tentang perdagangan karbon tidak layak untuk dibahas lagi. ,ustru pembahasan lebih lanjut

mengenai format dan mekanisme yang paling sesuai serta payung hukum yang menjadi dasar

pelaksanaan 1arbon trade harus segera kita temukan.

Pengurangan emisi haruslah dituangkan dalam bentuk kesepakatan&tuntutan bersama dan bukan

diserahkan pada mekanisme pasar bebas. Oleh karena itu diperlukan antara lain$ standarisasi nilai

pertukaran karbon sosialisasi kepada masyarakat penguatan kelembagaan misalnya melalui

pembentukan Kawasan Pengelolaan 3utan penguatan posisi tawar se1ara politik negara0negara

penjual karbon yang pada umumnya adalah negara0negara berkembang kesiapan sarana dan

prasarana serta sumber daya manusia yang dapat diandalkan untuk penilaian total karbon dan adanya

lembaga pengawas yang dapat menjamin perdagangan karbon berlangsung se1ara adil dan dapat

menyelesaikan masalah jika mun1ul persengketaan.

Sebagai 1ontoh 8ayasan /ibon dan 7he 6alikpapan Orangutan Surial 9oundation di Kalimantan

dengan kemampuan teknologi 1itra radar yang dimiliki bisa meyakinkan kepada pihak pembeli sehingga

mendapat pembiayaan untuk membangun hutannya bersama masyarakat setempat. engan

perdagangan karbon ini hutan yang dibangun dapat mempekerjakan lebih dari :-+ kepala keluarga.

3arga jual karbon yang berlaku saat itu adalah ;S < 20= setiap ton karbon per tahun !#arsono2++>".

6agaimana dengan Sulawesi Selatan? Seperti dikemukakan r.3.Syahrul 8asin LimpoS3#.Si#3

dalam Seminar %asional Syla 4ndonesia di Kampus ;niersitas 3asanuddin tanggal *5 ,uli 2+*+

bahwa Pemerintah aerah Sulawesi Selatan telah meme1ahkan ekor #;4 dengan penanaman 2

 juta pohon se1ara serempak dan mewajibkan program penanaman pohon setiap ada kegiatan

pemerintah mulai dari tingkat desa ke1amatan kabupaten hingga propinsi. #aka sesungguhnya

potensi Sulawesi Selatan dalam perdagangan karbon sangat besar. Kun1inya adalah kemajuan

informasi yang dimiliki baik dalam 1itra radar untuk pemantauan kegiatan lapangan yang setiap saat

dapat dengan mudah diakses dan dilakukan penilaian total karbon yang dihasilkan.

,adikalau Kalimantan bisa mengapa Sulawesi Selatan tidak?

Dalam http://www.wikipedia.org dikemukakan bahwa menurut rilis pers dari ProgramLingkungan PBB: “Protokol Kyoto adalah sebuah persetuuan sah dimana negara-negara perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektisebesar !."# dibandingkan dengan tahun $%%& 'namun yang perlu diperhatikan

adalah( )ika dibandingkan dengan perkiraan )umlah emisi pada tahun "&$& tanpaProtokol( target ini berarti penguranagn sebesar "%#*. +u)uannya adalah untuk

Page 4: Carbon Trade

7/17/2019 Carbon Trade

http://slidepdf.com/reader/full/carbon-trade-568d2e4536136 4/7

mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca , karbon dioksida( metan(nitrous oide( sulur heksalouride( 0( dan P0 , yang dihitung sebagai rata-rataselama masa lima tahun antara "&&1-"&$". +arget nasional berkisar dari pengurangan1# untuk 2ni 3ropa( 4# untuk 56( 7# untuk 8epang( &# untuk 9usia( dan

 perubahan yang diiinkan sebesar 1# untuk 5ustralia dan $&# untuk ;slandia<.

5da tiga mekanisme yang diatur di Protokol Kyoto ini yaitu berupa 8ointimplementation( 0lean de=elopment mechanism( dan 3mission trading. 8ointimplementation aatu yang disebut )uga implementasi bersama merupakan ker)a samaantar negara ma)u untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. 6edangkan cleande=elopment mechanism 'mekanisme pembangunan bersih* adalah win-win solutionantara negara ma)u dan negara berkembang dimana negara ma)u berin=estasi dinegara berkembang dalam proyek yang dapat mengurangi emisi gas rumah kacadengan imbalan sertiikat pengurangan emisi '039* bagi negara ma)u tersebut. Danemission trading yang akhir-akhit ini dibicarakan adalah perdagangan emisi yangdilakukan antar negara ma)u. >egara berkembang seperti ;ndonesia dapat men)ual

karbon yang mampu diserap dan disimpan oleh hutan yang dimiliki ke negara ma)umelalui program 0lean De=elopment ?echanism '0D?*. Dalam sektor kehutanan(kegiatan yang tergolong dalam 0D? adalah aorestasi dan reorestasi.

erdagangan Karbon@ 6udah 6iapkah KitaA

 bernard pangaribuan berndtpCyahoo.com

Perdagangan Karbon@ 6udah 6iapkah KitaAoleh: Bernard +. Pangaribuan*

P3>D52L25>

Belum lama berselang sekitar $7$ wakil negara-negara di dunia berkumpul dalamkonerensi tingkat dunia di Bali yang secara khusus membicarakan kondisi dan masadepan bumi ini. 6alah satu agenda yang hangat dibicarakan adalah perdagangankarbon 'carbon trade* yang diyakini merupakan salah satu resep yang konon ampuhmengobati atau paling tidak mampu menahan la)u emisi 'hasil buangan*karbondioksida yang dituduh sebagai biang pemanasan global yang kita hadapi saat

ini.

5. 5pa itu perdagangan karbonA

Dalam konteks perdagangan tentu ada pen)ual( pembeli dan barang dagangan itusendiri( yang diperankan secara berturut turut adalah negara-negara pemilik hutan'penyerap karbon( carbon sink*( negara-negara industri 'penghasil karbon( emitor*(dan karbon 'dalam senyawa 0E"*. 8ual-beli karbon ini akan dilakukan melalui suatu

 bentuk skim yang disepakati bersama secara standar internasional dan sebagaikonsekwensinya negara pen)ual wa)ib mempertahankan dan men)aga kondisihutannya. ?engapa karbon diperdagangkanA

Pada awalnya timbul rasa ketidakpuasan dan ketidakadilan oleh negara-negara yangmasih memiliki hutan dan umumnya miskin dan berkembang yang merasa selalu

Page 5: Carbon Trade

7/17/2019 Carbon Trade

http://slidepdf.com/reader/full/carbon-trade-568d2e4536136 5/7

ditekan untuk tetap men)aga hutannya demi kepentingan internasional tanpamemperoleh kompensasi apapun. Di satu sisi negara-negara ini dipaksa untukmempertahankan kondisi hutannya agar tetap berungsi menyerap karbon di udarasekaligus men)aga karbon yang ada di dalam tanah agar tidak lepas ke udara( tapi disisi lain negara-negara industri kaya terus sa)a melepas 0E" melalui kegiatan industri

mereka. Konon sekitar 1!# emisi karbon yang ada di atmosir berasal dari negara-negara ini. 6udah sepantasnya mereka inilah pihak yang paling bertanggung )awabdalam menciptakan pemanasan global. >ah( agar kita tidak hanya bertugas men)agahutan sa)a maka disusunlah mekanisme perdagangan karbon yang dimaksudkansebagai kompensasi tugas )aga tersebut. +api nanti dulu( dana kompensasi yangdiberikan 'sangat menggiurkan* tentunya menuntut konsekwensi-konsekwensi yangharus dicermati baik-baik. +entu sa)a pihak-pihak yang berkepentingan dapatmemaknainya secara lain sehingga timbul pro kontra dalam memandang mekanisme

 bentuk perdagangan baru ini. Benar sekali( perdagangan ini akan sangatmenguntungkan negara-negara yang masih memiliki hutan terutama hutan tropisseperti ;ndonesia. utan yang memenuhi syarat akan diberi kompensasi sebesar 26D

! FGHIJH "&/ ha/tahun. Bisa kita bayangkan berapa dana yang dapat kita serap bilakita men)ual )asa hutan tropis yang masih kita miliki. >amun terlepas dari nilainominal yang ditawarkan( masih ada pihak-pihak yang curiga dan tidak setu)uterhadap mekanisme ini. ?ekanisme perdagangan karbon dinilai hanyamelanggengkan )alan bagi kecurangan negara-negara industri ma)u. 5da yangmenuduh bahwa negara-negara industri ma)u rela mengeluarkan uangnya untukmekanisme penyerapan karbon ini di negara berkembang dengan imbalan merekaakan mendapatkan semacam surat i)in untuk tetap mencemari udara tanpa harusmenurunkan emisi karbonnya.

Di dalam negeri( kesiapan kelembagaan dalam mengkoordinasikan pengalokasiandana( kesiapan regulasi dalam sistem pembagian hasil kompensasi( status kawasanyang tumpang tindih dan moralitas seluruh pihak terkait berpotensi malah dapatmenambah masalah. ?ekanisme ini )uga disinyalir akan merugikan masyarakat adatyang akan sangat membatasi akses mereka dalam mengelola hutannya sehinggakonlik dengan pemerintah akan sangat mudah ter)adi. Di samping itu( mekanisme ini

 )uga disebut sebagai bentuk pengekangan negara-negara ma)u dimana negara-negara berkembang tidak bisa membangun industri-industri yang mengeluarkan emisi karenakarbon mereka telah dibeli oleh negara ma)u dan itu membuat ketergantungan industriterhadap negara ma)u.

+erlepas dari silang pendapat ini( perdagangan karbon setidaknya secara inansialakan menguntungkan kita. 5da tidaknya perdagangan karbon toh kita wa)ib men)agadan melestarikan hutan yang ada. >amun perlu diwaspadai apakah benar kita masihdapat men)ual karbon kitaA 6eberapa besar emisi yang kita hasilkan saat ini yang

 berasal dari industri( transportasi( kebakaran hutan dan lahan( degradasi lahan gambut(dll. akta menun)ukkan bahwa hanya dalam )angka waktu !& tahun lalu ;ndonesiayang dikenal sebagai amrud khatulistiwa karena kekayaan alamnya harus relamelepas gelar tersebut dicopot akibat la)u deorestasi dan degradasi yang sangat cepat(sekitar M )uta ha/tahun atau setara dengan M&& kali luas lapangan bola/)am. Kondisi inimemang masih tetap memantapkan posisi ;ndonesia sebagai pemegang pole positionFGHIJH namun dari titik pandang ekstrim yang berbeda FGHIJH sebagai negara

 penghancur hutan tercepat di duniaN 'Ouinness Book o 9ecords*. 8angan-)angan

Page 6: Carbon Trade

7/17/2019 Carbon Trade

http://slidepdf.com/reader/full/carbon-trade-568d2e4536136 6/7

;ndonesia malah termasuk salah satu penghasil karbon bukannya penyerap dan pen)erap karbonA

B. Betulkah Perdagangan Karbon ?erupakan 6olusi Pelambatan Pemanasan OlobalA

Pada dasarnya kehidupan di bumi ini eksis karena adanya eek gas rumah kaca ataudengan kata lain kehidupan di bumi tidak akan pernah ada tanpa )asa eek gas rumahkaca. 6e)atinya( eek rumah kaca merupakan proses alami yang ter)adi sehinggamemungkinkan kelangsungan hidup bagi semua makhluk di bumi. +anpa adanya gasrumah kaca( seperti karbondioksida '0E"*( metana '0*( atau dinitro oksida '>"E*(suhu permukaan bumi akan berkisar -MM dera)at 0elcius.6ecara ringkas eek rumah kaca dapat kita analogikan dengan sederhana. 6udah pastidiantara kita sudah pernah merasakan bagaimana ketika pertama kali memasukisebuah mobil yang diparkir di tempat yang panas. 6uhu di dalam mobil akan terasalebih panas daripada suhu di luar( karena energi panas yang masuk ke dalam mobilterperangkap di dalam dan tidak bisa keluar. Pada kondisi yang normal( eek gas

rumah kaca adalah baik karena dengan demikian bumi akan men)adi lebih hangat dandapat men)adi tempat hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. +anpa eek gasrumah kaca( bagian bumi yang tidak terkena sinar matahari akan men)adi sangatdingin seperti di dalam reeer kulkas kita '-"&&0*. 6e)arah terbentuknya bumi hingga

 bisa ditempati oleh manusia seperti saat ini sebenarnya tak lepas dari )asa eek gasrumah kaca.

Kalau begitu( mengapa eek gas rumah kaca begitu sangat ditakutiA ?engapa eek gasrumah kaca men)adi masalah globalA ?engapa eek gas rumah kaca sampaimenyentuh ranah politik duniaA'sumber: garamut.iles.wordpress.com/"&&%/&"/tree-hand.)pg*?asalah kemudian yang timbul adalah ketika ter)adi peningkatan konsentrasi gasrumah kaca pada atmoser bumi. ?engapa konsentrasi gas rumah kaca bertambahAPeningkatan konsentrasi gas ini diduga kuat karena se)ak awal re=olusi industri(konsentrasi 0E" pada atmoser bertambah mendekati M&#( konsentrasi metanmelebihi dua kali lipat( konsentrasi asam nitrat bertambah $!#. Penambahan tersebuttelah meningkatkan kemampuan men)aring panas pada atmoser bumi. Para ilmuwanumumnya percaya bahwa pembakaran bahan bakar osil dan kegiatan manusia lainnyamerupakan penyebab utama dari bertambahnya konsentrasi karbondioksida dan gasrumah kaca. 6umber-sumber emisi karbondioksida secara global dihasilkan dari

 pembakaran bahan bakar osil 'minyak bumi dan batu bara*: M7# dari industri energi

'pembangkit listrik/kilang minyak( dll*( "4# dari sektor transportasi( "$# dari sektorindustri( $!# dari sektor rumah tangga Q )asa( $# dari sektor lain -lain. 6umberutama penghasil emisi karbondioksida secara global ada " macam. Pertama(

 pembangkit listrik bertenaga batubara. Pembangkit listrik ini membuang energi " kalilipat dari energi yang dihasilkan. ?isalnya( energi yang digunakan $&& unit(sementara energi yang dihasilkan hanya M! unit. ?aka( sisa energi yang terbuangsebesar 7! unitN 6etiap $&&& megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik

 bertenaga batubara akan mengemisikan !(7 )uta ton karbondioksida per tahunN Kedua( pembakaran kendaraan bermotor dan bermobil. Kendaraan yang mengkonsumsi bahan bakar sebanyak $& liter per $&& km dan menempuh )arak "& ribu km( makasetiap tahunnya akan mengemisikan ton karbondioksida ke udaraN Bayangkan

 berapa ton 0E" yang disumbangkan kendaraan yang masuk ke atmoser setiap tahunA

Page 7: Carbon Trade

7/17/2019 Carbon Trade

http://slidepdf.com/reader/full/carbon-trade-568d2e4536136 7/7

5khirnya( skim perdagangan ini masih terus menimbulkan silang pendapat dan perdebatan. ?emang( secara ekologis dapat di)abarkan secara gamblang bahwamelalui skim perdagangan ini setidaknya memang relati mampu menahan la)udeorestasi hutan dan degradasi lingkungan.

 >amun disisi lain( dan tak kalah pentingnya( dari sisi politis dan harga diri( skim inimenggugah rasa keadilan negara-negara produsen hutan tropis khususnya karena lagi-lagi merasa diperdayai oleh negara-negara industri dengan hanya berperan sebagai

 pen)aga hutan sa)aN

http://www.bunghatta.ac.id/artikel-"%-perdagangan-karbon-sudah-siapkah-kita.html

%amun dalam penerapannya masalah 1arbon trading menimbulkan pro dan kontra.Sebagian besar negara maju mendukung pelaksanaan mekanisme tersebut karena merekamenganggap 1arbon trading sebagai cost-effectiveness mec!nism yang akan sangatmembantu mereka men1apai target penurunan emisi dengan biaya murah. i lain pihakberanggapan bahwa pelaksanaan 1arbon trading khususnya C# merugikan negara0negaraberkembang walaupun dilihat sekilas menguntungkan se1ara ekonomi.

3al ini nantinya akan menimbulkan kesan @membayar untuk men1emariA. )rtinya bahwa bila1arbon trading diterapkan maka akan menimbulkan kesan bahwa seolah0olah emitter bebasmenghasilkan emisi sebanyak0banyaknya asalkan mereka turut serta dalam 1arbon trading.Khususnya C# dan dampaknya bagi negara berkembang negara maju akan tetapmenghasilkan emisi yang banyak dari industrinya sambil melakukan proyek C# di negaraberkembang. Sebaliknya negara berkembang akan terus berupaya untuk menjual jatahemisinya ke negara maju. 3al ini bisa menyebabkan negara berkembang akan semakintergantung terhadap negara maju khususnya di bidang industri. )palagi negara maju akanlebih memilih untuk melakukan 1arbon trading dibanding mereka harus mengurangi emisi. 4nidikarenakan pertimbangan bahwa biaya untuk mengurangi emisi di dalam negeri jauh lebihbesar dibandingkan melalui 1arbon trading. Sebagai tambahan bila harus mengurangi emisimaka berarti mereka harus mengontrol industrinya dan ini berdampak langsung terhadapperekonomiannya.

#asalah global warming merupakan masalah lingkungan yang bila dikaitkan dengan 1arbontrading maka juga akan menjadi masalah ekonomi. Perlu dipahami bahwa perdagangankarbon di sini bukan semata0mata memberikan keluasan kepada pihak pembeli untuk tetapmengemisi namun pembeli juga diwajibkan untuk tetap mengurangi emisinya. alam upayapenanggulangan perubahan iklim bisa dikatakan bahwa perdagangan karbon berperansebagai suatu jalan alternatif untuk menstabilkan atau mengurangi emisi dalam arti bahwabila emisi dari emitter sulit dikurangi dalam jangka waktu yang telah ditentukan maka dapatmelakukan perdagangan karbon.%amun tidak lantas bahwa dengan perdagangan karbon negara industri bebas menghasilkanemisi sebanyak0banyaknya dengan alasan bahwa mereka telah menggantinya melaluiperdagangan karbon. 4ntinya bahwa selain melalui perdagangan karbon harus dibarengidengan pengurangan emisi dalam negeri karena perdagangan karbon merupakanpenyeimbang. engan kata lain ketiga mekanisme fleksibel tersebut hanya bersifat@pelengkapA dari upaya penurunan emisi negara )nneB 4.