Cara Membuat Makalah

46
MAKALAH MAKALAH SANGAT PENTING KARENA BANYAK SEKALI TUGAS PEMBUATAN MAKALAH DIBERIKAN KEPADA SISWA SEKOLAH ATAU PERGURUAN TINGGI Di modul bu fina bahwa makalah pendek (max 20 halaman)sama seperti artikel nonpenelitian (judul, nama penulis ,abstrak, pendahuluan (Pendahuluan pada makalah pendek dan artikel non penelitian hanya berisi hal yang mengantarkan pembaca ke topic utama) , inti, penutup (penutup boleh hanya berisi catatan akhir saja atau ada tambahan berupa kesimpulan dan saran) , daftar pustaka) bedanya makalah pendek tidak memakai abstrak dan kata kunci Sedangkan makalah panjang lebih kompleks kareana ada tambahan daftar isi ,gambar , table dan pen dahuluan yang berisi latar belakan masalah,rumusan masalah dll Makalah (diambil dari http://hieldasite.blogspot.com/2011/04/makalah.htm) BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Makalah

description

dokumen

Transcript of Cara Membuat Makalah

Page 1: Cara Membuat Makalah

MAKALAH

MAKALAH SANGAT PENTING KARENA BANYAK SEKALI TUGAS PEMBUATAN MAKALAH DIBERIKAN KEPADA SISWA SEKOLAH ATAU PERGURUAN TINGGI

Di modul bu fina bahwa makalah pendek (max 20 halaman)sama seperti artikel nonpenelitian (judul, nama penulis ,abstrak, pendahuluan (Pendahuluan pada makalah pendek dan artikel non penelitian hanya berisi hal yang mengantarkan pembaca ke topic utama), inti, penutup(penutup boleh hanya berisi catatan akhir saja atau ada tambahan berupa kesimpulan dan saran), daftar pustaka) bedanya makalah pendek tidak memakai abstrak dan kata kunci

Sedangkan makalah panjang lebih kompleks kareana ada tambahan daftar isi ,gambar , table dan pen dahuluan yang berisi latar belakan masalah,rumusan masalah dll

Makalah (diambil dari http://hieldasite.blogspot.com/2011/04/makalah.htm)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Makalah

Makalah adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas tentang suatu tema tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu tugas mata kuliah, makalah dapat berupa kajian pustaka ataupun dapat juga berupa hasil kegiatan di lapangan.

Menurut guru besar bidang kewarganegaraan, Dr. H. Endang Danial A.R, M.Pd, makalah adalah salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang membahas suatu masalah berdasarkan

Page 2: Cara Membuat Makalah

penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data, yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, maupun kajian pustaka.

Makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu topik. Karena itu, paparannya didasarkan atas hasil studi, baik secara langsung melalui observasi lapangan ataupun melalui studi kepustakaan. Kemudian karya tersebut disajikan dalam pertemuan ilmiah (lokakarya, seminar, simposium, konferensi, konfensi, diskusi akademik, perkuliahan dan kegiatan lainnya). Makalah ditulis untuk berbagai fungsi, diantaranya untuk memenuhi tugas yang dipersyaratkan dalam mata kuliah tertentu, berfungsi menjelaskan suatu kebijakan dan berfungsi menginformasikan suatu temuan.

2.2 Jenis-jenis Makalah

Berdasarkan jumlah halamannya terdapat dua jenis makalah yaitu:

a. Makalah Pendek

Makalah pendek biasa terdiri dari antara 3-10 halaman. Makalah pendek biasa ditulis tidak mengikuti sistematika baku suatu makalah karena berisi pokok-pokok pikiran tentang pembahasan suatu masalah. Makalah jenis ini sering digunakan dalam seminar atau lokakarya yang penyajinya cukup banyak.

b. Makalah Panjang

Makalah panjang terdiri dari 10-30 halaman. Makalah jenis ini sering digunakan untuk mengerjakan tugas matakuliah, laporan hasil pengamatan, atau kajian pustaka. Makalah untuk mempresentasikan suatu program untuk mengajukan projek tertentu biasanya juga berkisar antara 10-30 halaman karena berisi paparan yang harus komprehensif menyajikan permasalahan.

Makalah mahasiswa yang dimaksudkan dalam hal ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Diangkat dari suatu kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan kegiatan lapangan.

2. Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata kuliah.

3. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis yang dikaji atau dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.

4. Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari sumber-sumber yang digunakan.

5. Menunjukkan kemampuan mahaiswa dalam merangkai berbagai sumber informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.

Dilihat cara berfikir, makalah dapat kita bedakan dalam tiga kategori:

a. Makalah hasil berfikir deduktif

Page 3: Cara Membuat Makalah

Makalah yang ditulis berdasarkan hasil berfikir deduktif pada hakikatnya adalah tulisan yang membahas atau memecahkan pada suatu masalah atas dasar kajian teori dan khazanah ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, penulis makalah harus mempelajari permasalahannya dari sudut pandang keilmuan, setidak-tidaknya dari bidang keahlian yang dimilikinya.

Ada tiga bagian pokok yang harus ada dalam makalah ini, yaitu: (a)permasalahan da hipotesis, (b)pembahasan atau pemecahan masalah secara teoritis, (c)kesimpulan pembahasan.

b. Makalah hasil berfikir induktif

Dalam berfikir induktif, kesimpulan ditarik atas dasar data empiris setelah sebelumnya dilakukan verifikasi data. Makalah yang dibuat atas dasar berfikir induktif, salah satu diantaranya dapat dilakukan melalui pendeskripsian suatu gejala dan peristiwa berdasarkan pengamatan lapangan.

Isi dan sistematikanya adalah sebagai berikut: judul, pendahuluan, permasalahan, pembahasan, kesimpulan, saran-saran, kepustakaan.

c. Makalah hasil berfikir ilmiah

Makalah hasil berfikir ilmiah adalah tulisan yang memaparkan proses dan hasil penelitian. Dengan demikian, makalah ini berupa rangkuman suatu laporan atau rangkuman hasil skripsi, tesis, disertasi, ditambah komentar-komentar penulis makalah terhadap metodologi yang digunakan maupun terhadap hasil yang diperoleh. Komentar deduktif, dapat dilihat secara teoritis, bisa secara empiris berdasarkan praktek kenyataan yang ada di lapangan. Makalah bentuk ini berupa rangkuman laporan hasil penelitian, hasil laporan sendiri.

Sistematika penyajian diurutkan sebagai berikut: judul, kata pengantar, permasalahan, kerangka pemikiran dan hipotesis, metodologi penelitian, pemaparan hasil penelitian, kesimpulan dan saran, pembahasan, dan daftar acuan.

Adapun jenis-jenis makalah ilmiah adalah sebagai berikut:

1) Makalah Ilmiah

Makalah ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi masalah dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat daris segi prinsip dan prosedur ilmiahnya, makalah ilmiahnya menyerupai laporan penelitian sederhana. Makalah ilmiah biasanya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah. Sudah barangtentu, penulis makalah ilmiah memerlukan studi keperpustakaan dan ini terlihat pada revenisi yang dicantumkan.

2) Makalah kerja

Makalah Kerja pada umumnya dibaca pada seminar makalah kerja disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Dalam makalah kerja yang dibacakan itu

Page 4: Cara Membuat Makalah

harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah memasukkan asumsi dan hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah demikian, timbulah diskusi.

3) Makalah Kajian

Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar.

4) Makalah Posisi

Istilah ini dipakai untuk karya tulis yang disusun karena terdapat masalah controversial. Makalah posisi ditulis karena diminta oleh suatu pihak sebagai alternative pemecahan masalah yang controversial. Prosedur pembahasan dan penulisannya dilakukan secara ilmiah, masalahnya pun ilmiah.

5) Makalah Analisis

Makalah analisis adalah istilah yang sering dipakai di dalam mata kuliah untuk membedakannya dengan exspository essay, creative essay,ataupun komposisi yang berisi analisis. Makalah analisis berisi suatu analisis yang masalahnya telah ditentukan sebelumnya.

6) Makalah Tanggapan

Makalah tanggapan dipakai untuk karya tulis pemenuhan tugas yang berupa reaksi terhadap suatu bacaan. Makalah tanggapan dimaksudkan sebagai latihan dan biasanya pendek. Karena pembahasan dilakukan secara ilmiah, maka pemberian data dari bacaan biasanya berupa kutipan langsung.

2.3 Karakteristik Makalah Yang Baik

Secara umum, tujuan penulisan makalah adalah menyakinkan pembaca tentang kebernalaran topik dan pentingnya topik untuk diketahui dan diperhatikan. Makalah bersifat ilmiah yang bercirikan objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, logis dan jujur.

Makalah yang baik memiliki karakteristik antara lain:

1. Fokus terhadap topik terpilih

2. Masalah atau topik yang dibahas siknifikan (penting)

3. Jelas tujuan pembahasannya

4. Jelas pengorganisasian pembahasannya

5. Merefleksikan secara kritis dan luas bacaan artikel, buku dan material lainnya yang relevan

6. Menyajikan penjelasan yang ilmiah

7. Menulis dengan gaya yang jelas serta dengan bahasa yang benar dan tepat

Page 5: Cara Membuat Makalah

8. Mencantumkan semua sumber informasi secara tepat

Secara umum makalah bisa ditulis secara deduktif, induktif dan campuran. Makalah bisa ditulis berdasarkan hasil kajian pustaka dengan mendasarkan pada kajian teoritis yang bersifat umum. Dari kajian teori tersebut, dibuat analisis spesifik mengenai persoalan yang diangkat oleh penulis. Makalah yang mengkaji yang bersifat umum kemudian difokuskan pada hal-hal yang khusus seperti ini disebut makalah deduktif.

Makalah bisa diangkat berdasarkan fakta-fakta di lapangan, dipertajam dengan pengalaman empiris, hasil pengamatan, atau pengalaman nyata tentang suatu hal. Fakta, data empiris, dan pengalaman lapangan tersebut kemudian dikembangkan dengan merujuk pada teori-teori yang relevan. Hasil kajian disajikan dalam bentuk pembahasan yang logis dan sistematis sehingga diperoleh paparan yang menyakinkan. Makalah yang disusun berdasarkan fakta dan data empiris kemudian dirujuk dan dicocokkan dengan teori disebut makalah induktif.

Ada dua jenis makalah yang diangkat dengan mengabungkan antara model penulisan deduktif dan model penulisan induktif. Topik makalah dikembangkan dari pengetahuan teoritis didukung dengan fakta-fakta dan data empiris atau sebaliknya, fakta-fakta empiris dikembangkan dengan merujuk pada kajian teoritis. Makalah yang menyajikan paparan dengan menggunakan model deduktif-induktif atau induktif-deduktif ini disebut dengan makalah campuran.

2.4 Komponen Utama Makalah

Makalah memiliki tiga komponen yaitu bagian awal, bagian inti (pendahuluan, teks utama dan penutup) dan bagian akhir (daftar rujukan dan lampiran jika ada). Ada kalanya tiga komponen ini tidak secara eksplisit disebutkan, tetapi dapat diidentifikasikan melalui isi dari karya penulis. Isi ketiga bagian ini dipaparkan sebagai berikut:

1. Bagian awal

a. Halaman Sampul

b. Daftar Isi

c. Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)

2. Bagian inti

a. Pendahuluan

1) Latar belakang penulisan makalah

2) Masalah atau topic bahasan

3) Tujuan penulisan makalah

b. Teks utama

c. Penutup

Page 6: Cara Membuat Makalah

3. Bagian akhir

a. Daftar rujukan

b. Lampiran (jika ada)

a) Bagian Awal

Bagian awal berisi sampul, daftar isi, daftar tabel dan daftar gambar. Halaman sampul berisi judul makalah keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis, waktu dan tempat penulisan. Daftar isi dipandang perlu jika makalah lebih dari 20 halaman. Selanjutnya, daftar tabel dan gambar (jika ada), ditulis menjadi satu dengan daftar isi seandainya hanya terdapat sebuah tabel dan gambar.

b) Bagian Inti

Bagian ini memiliki tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama (pembahasan topik-topik) dan penutup. Fungsi utama bagian pendahuluan adalah untuk memberikan gambaran informasi dari makalah yang akan dibahas/dideskripsikan. Pendahuluan dapat ditulis dalam satu atau beberapa paragraf. Pendahuan berisi 5-15 % dari total keseluruhan makalah. Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah.

Latar belakang penulisan makalah berisi hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah bagian ini harus membawa pembaca pada topik atau masalah yang dibahas dan menunjukkan bahwa topik atau masalah tersebut perlu dibahas. Terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk menyusun bagian ini diantaranya adalah:

1. Memulai dengan sesuatu yang diketahui bersama

2. Memulai dengan pertanyaan retoris

3. Mengawali dengan kutipan orang terkenal, ungkapan/slogan yang relevan dengan topik yang akan dibahas

Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali yang harus diterapkan dalam penulisan makalah. Setelah itu, diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draf makalah serta revisi draf makalah. Jika topik makalah ditentukan sendiri oleh penulis, beberapa hal yang dapat dipertimbangkan antara lain :

1. Ada manfaatnya dan layak dibahas

2. Menarik dan sesuai minat

3. Dikuasai dan tidak terlalu asing/baru, serta

4. Bahan memungkinkan diperoleh.

Page 7: Cara Membuat Makalah

Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasarnya topik berbeda dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang dibahas sedangkan judul label atau nama dari makalah yang ditulis. Pertimbangan dalam membuat judul adalah :

1. Mencerminkan isi makalah

2. Bentuk frasa/klausa

3. Singkat dan jelas (5-15 kata)

4. Menarik perhatian pembaca

Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan untuk mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Fungsi tujuan penulisan bagi penulis adalah sebagai pengarah kegiatan yang selanjutnya dilakukan. Bagi pembaca, tujuan penulisan bermanfaat memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah. Perumusan tujuan penulisan dapat dilakukan dengan teknik kalimat kompleks atau dalam bentuk rincian.

Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Bagian ini membahas topik secara dalam dan tuntas dengan gaya penulisan dan ringkas, lancar dan langsung pada masalah, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pembahasan topik beserta sub topiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang telah dikumpulkan. Adapun teknik/ cara mengembangkan ide dan merakit bahan untuk suatu subtopik agar menjadi suatu kesatuan yang utuh dapat mudah dipahami adalah:

1. Teknik Logis

Pengembangan karangan dengann menggunakan cara pengembagan secara logis didasarkan pada derajat atau tingkat kepentingan rincian topik atau masalah yang sedang digarap atau hubungan antartopik atau masalah tersebut. Lazimnya, rincian topik atau masalah yang lebih penting disajikan lebih awal dan mendapat tempat pembahasan yang lebih luas.

2. Teknik Interpretasi

Pengembangan tulisan melalui interpertasi makna suatu bukti merupakan bentuk khusus ekposisi. Sesuai dengan namanya, pengembangan karangan dengan cara ini menonjolkan hasil interpretasi penulis berdasarkan wawasan dan kerangka teori yang diacu terhadap bukti-bukti yang disodorkan kepada pembaca. Untuk mengembangkan melalui interpretasi diawali dengan adanya bukti. Karena bukti merupakan pangkal tolak dilakukan interpretasi, maka bukti harus memenuhi syarat-syarat: (1) benar-benar diketahui dan tersedia, (2) cukup, (3) relevan, dan (4) representative (mengarah pada keterwakilan bukti yang ditampilkan berkaitan dengan perihal atau masalah yang diangkat).

3. Teknik Klasifikasi

Pengklasifikasian adalah proses untuk mengelompokkan barang-barang perihal, atua masalah ke dalam suatu kelompok golongan. Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pegembangan karangan dengan teknik klasifikasi adalah: (1)

Page 8: Cara Membuat Makalah

menentukan dasar klasifikasi, (2) merinci topik menjadi rincian yang lebih kecil, (3) mengembangkan rincian hasil klsifikasi menjadi karangan.

4. Teknik Hubungan Sebab Akibat

Teks utama karangan ilmiah dapat dikembangkan dengan menggunakan pola sebab akibat. Sebab digunakan sebagai gagasan utma diikuti oleh uraian tentang sebuah akibat atau sejumlah yang ditimbulkannya sebagai rincian pengembangannya. Pola ini dapat dikembangkan sebagai berikut: (a)pola satu sebab dengan satu akibat, (b) pola satu sebab dengan lebih dari satu akibat, (c) pola sebab akibat secara berantai, (d) pola sejumlah sebab dengan satu akibat.

5. Teknik Persamaan dan Perbedaan

Pengembangan teks utama dengan pola persamaan dan perbadaan adalah pola pengembangan teks utama dengan cara menunjukkan persamaan dsn perbedaan antara dua atau lebih orang, obyek, masalah, atau gagasan yang dibahas dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Penggunaan pola ini dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut: (a) pola perbedaan-persamaan (diawali dengan menyajikan segi perbedaan), (b) pola persamaan-perbedaan (pola yang menonjolkan persamaan dan diawali pula dengan persamaan-persamaan dari obyek yang dibahas).

Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran (jika ada). Penulisan bagian ini dapat dilakukan dengan penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan, tanpa kesimpulan atau menarik kesimpulan yang dibahas. Jika terdapat saran, penulisnya harus ekplisit (kepada siapa dan tindakan apa atau hal apa yang disarankan).

c)      Bagian akhir

Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran (jika ada) teknik penulisan daftar rujukan (mengacu kepada Pedoman Penulisa Karya Ilmiah, edisi keempat, UM Press) serta ringkas dipaparkan sebagai berikut:

Buku yang berisi kumpulan artilkel (ada editornya)

Aminuddin   (Ed.).   1990. Pegembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang bahasa dan Sastra.  Malang:  HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Page 9: Cara Membuat Makalah

Karya Terjemhan

Bloomfield, Leonard. Tanpa Tahun. Bahasa. Terjemahan oleh I Sutikno. 1995. Jakarta: Gramedia.

Artikel dalam majalah atau koran

Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76.

Artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)

Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.),Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Artikel dalam judul

Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1):33-47.

Karya individual dari internet

Hitchcock,   S   ,   Carr,   L.   7   Hall,   W.   1996. Asurvey of STM Online Journals, 1990-95: The calm before the storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni 1996).

Koran tanpa penulis

Jawa Pos, 23 Agustus, 2006. Apakah Rakyat Sudah Merdeka?, hlm. 4.

Buku

Ramlan, M. 1981. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogjakarta: UP Karyono.

Rusmaji, Oscar.1993. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: Penerbit IKIP Malang.

Baris pertama tiap pustaka ditulis pada margin kiri dan baris berikutnya ditulis menjorok ke dalam enam ketukan dari margin kiri. Jarak baris daftar pustaka adalah satu spasi sedangkan jarak sumber pustaka dengan sumber pustaka lainnya dua spasi.

Lampiran umumnya berupa data (angka/verbal) yang dipandang penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh bagian ini hendaknya diberi nomorhalaman.

2.5  Pemilihan Topik Masalah

a.       Sumber Topik

Kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan atau pemilihan ide pokok atau topik yang akan ditulis. Untuk menentukan topik, terdapat kemungkinan sumber yang dapat dimanfaatkan, diantaranya buku-buku referensi, majalah, jurnal, surat kabar, pengalaman hidup sehari-hari, pendapat, sikap serta kejadian-kejadian di masyarakat.

1)      Kriteria pemilihan topik

Dalam memilih dan menemukan topik ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:

Page 10: Cara Membuat Makalah

         Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis maupun dari segi teoritis, yang layak untuk dibahas.

         Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.

         Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.

         Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh.

b.      Strategi Penemuan Topik

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menemukan topik:

a)      Brainstorming

Brainstorming atau urun pendapat banyak digunakan dalam usaha. Dalam rangka meningkatakan usaha, brainstorming digunakan sebagai wahana untuk menampung berbagai pendapat para peserta. Cara ini dilakukan seperti diskusi, tetapi tidak ada tanggapan dari pihak manapun. Semua ide atau pendapat dicatat dan nantinya dipertimbangkan untuk digunakan dalam penembangan usaha.

b)      Perenungan atau meditasi

Perenungan atau meditasi dalam tulis-menulis sangat penting. Perenungan merupakan cara berfikir analitas-logis dengan berkosentrasi penuh terhadap suatu masalah tertentu. Dalam perenungan ini diusahakan agar tercipta konsep-konsep, gagasan baru, dan ide-ide baru.

c)      Pengembagan formula jurnalistik

Formula jurnalistik dalam Bahasa Inggris dikenal 5W dan 1H. Formula ini merupakan formula yang banyak digunakan dalam menulis berita, sebab formula ini cukup sederhana dalam mengembangkan berita.

c.       Pemecahan Masalah

Langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah dapat dilakukan sebagai berikut:

1.      Identifikasi dan spesifikasi makalah. Disini penulis melakukan eksploritasi masalah untuk menemukannya. Selanjutnya, penulis mengambil masalah khusus yang didalama dan dikaji.

2.      Menganalisis masalah dengan cara mendekripsikan hal-hal yang telah diketahui dan mendeskripsikan hal-hal yang belum diketahui.

3.      Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari masalah yang telah dianalisis.

4.      Mengumpulkan bukti-bukti yang berupa data-data yang sahih yang membetulkan atau menyalahkan hipotesis.

5.      Menguji hipotesis dan menyimpan dengan menemukan alasan-alasan yang sesuai.

d.      Tujuan Penulisan Makalah

Perumusan tujuan penulisan makalah yang dimaksud bukan hanya memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulis makalah tersebut. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi ganda: bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan

Page 11: Cara Membuat Makalah

penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam penulisan makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut.

2.6 Langkah-langkah Penulisan Makalah

Dalam   pembuatan   atau   menyusun   makalah,   perlu   diperhatikan   langkah-langkah sebagai berikut:

1)      Mempelajari atau menganalisa topik yang akan ditulis

Topik berasal dari kata Yunani, topoi yang berarti tempat. Artunya, kita menempatkan pokok persoalan, pembahasan. Oleh karena itu dalam karang mengarang, topik adalah pokok pembicaraan. Ada empat syarat pemilihan topik yaitu

a.       Menarik perhatian penulis

b.      Diketahui dan dikuasai oleh penulis

c.       Harus cukup sempit dan terbatas

d.      Sebaiknya tidak terlalu baru, teknis, atau kontroversial

2)       Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi)

Sebuah karangan dibangun oleh bab atau sub bab, bab dibangun oleh paragraf, dan paragraf dibangun oleh kalimat, dan seterusnya. Demikian pula makalah dibangun oleh judul, nama penulis, serta abstrak   dan   kata   kunci   (tidak   harus   ada).   Unsur   itu   diikuti   dengan   bagian   pendahuluan   yang mengukuhkan   teori,  metode,   hasil   dan  pembahasan.   Kemudian  bagian   tersebut   dilanjutkan  dengan kesimpulan dan saran, dan daftar pustaka.

3)      Membaca pustaka dan menentukan bagian-bagian penting yang akan dirujuk

Kerangka makalah dapat diberi  isi dengan informasi, data dan teori yang telah dikumpulkan melalui kegiatan membaca buku, artikel jurnal, makalah dan rujukan lain yang berkaitan dengan gagasan yang   akan   dikembangkan.   Kegiatan   ini   dapat   dilakukan   dengan   memeriksa   indeks   subyek   sebuai referensi, menemukan kata kunci dengan piranti software, dan mencatat serta mengelompokkan hasil membaca ke dalam unsur kerangka makalah yang telah dibuat atau kedalam catatan tersendiri.

4)      Menulis draf makalah

Bagian   ini   merupakan   pengembangan   kerangka   karangan,   sehingga   menghasilkan   draf. Kerangka dapat dikembangkan melalui dua cara, yaitu:

a.       Pertama,   pengembangan   secara   alamiah,   yaitu   pengurutan   pokok   pikiran   sesuai   dengan   dimensi kehidupan   manusia   yang   nyata.   Kerangka   alamiah   terdiri   atas   tiga   jenis   kerangka   karangan: pengembangan spasial, pengembangn kronologis dan pengembangan berdasarkan topik yang ada.

b.      Kedua,  pengembangan  kerangka  karangan   secara   logis,   yaitu  pengurutan  pokok  pikiran  yang   sesuai dengan   penalaran   manusia   dalam   usaha   mereka   untuk   menemukan   landasan   bagi   setiap   pokok persoalan.

Page 12: Cara Membuat Makalah

5)      Menyunting sendiri makalah yang telah dihasilkan

Langkah berikutnya adalah menyunting draf makalah dari berbagai segi, diantaranya kebenaran isi, penempatan informasi, tanda baca, kesalahan dan kebenaran fakta. Penulis makalah perlu meneliti secara   cermat,   apakah   bukti-bukti   yang   disampaikan   itu   mendukung   pernyataan-pernyataan   yang diutarakan,  dan  seberapa  banyak  waktu  yang  harus  digunakan  oleh  pembaca  untuk  memahaminya. Segala sesuatu yang diperkirakan menimbulkan salah paham agar dihindari dan dihilangkan dari suatu tulisan ilmiah.

6)      Meminta teman sejawat untuk menyunting makalah yang telah dihasilkan

Jika penulis telah menyunting makalahnya sendiri, sebaiknya dia meminta kepada temannya untuk  membaca  makalah   tersebut,   kemudian  diminta  memberikan gagasan,   saran,  kritik,  perbaikan, perubahan,  dan bentuk perubahan  lainnya.  Langkah  ini  penting,  karena kadang-kadang penulis   telah merasa benar dengan karyanya, tetapi tatkala dibaca orang lain ia memiliki banyak kelemahan.

7)      Menyempurnakan makalah

Jika  berbagai   bentuk  perbaikan,   saran,   dan   kritik   dari   teman   itu  benar,   argumentatif,   dan obyektif,   langakah   berikutnya   adalah   memperbaiki   dan   menyempurnakan   makalah.   Baca   kembali makalah   itu   dari   awal   sampai   akhir,   hingga   tidak   dijumpai   lagi   kasalahan   atau   kekeliruan   yang mengganggu pemahaman pembaca. 

2.7 Sistematika Penulisan Makalah

Untuk   mendukung   terhadap   penyusunan  makalah   yang   baik,   maka  Makalah   hendaknya disesuaikan dengan sistematika sebagai berikut :

1) Lembar Judul, memuat:

a) Judul Makalah

b) Nama, NIM

c) Nama dan Tempat Perguruan Tinggi

d) Tahun

2) Lembar Pengesahan

3) Kata Pengantar

4) Daftar Isi

5) Daftar Gambar (jika ada)

6) Daftar Tabel (jika ada)

7) Batang Tubuh Makalah, terdiri dari :

a.       Pendahuluan

Page 13: Cara Membuat Makalah

Pendahuluan   berisi   pengantar   ke   permasalahan   pokok   yang  memberikan gambaran   tentang batasan dan tujuan penulisan. Isi pendahuluan + 15 %. Bab ini dibagi dalam 3 Sub Bab sebagai berikut :

1.       Latar Belakang

Memberikan  penjelasan   tentang  manfaat   atau  pentingnya   timbulnya   Judul   atau  Topik untuk dibahas.

2.      Ruang Lingkup

Memberikan   penjelasan   tentang   ruang   lingkup   permasalahan   yang   rnenjadi batasan pembahasan.

3.      Maksud dan Tujuan Penulisan

Memberikan penjelasan tentang maksud penulisan makalah dan tujuan berisi tentang hal yang diinginkan pada penulisan makalah, sesuai dengan konteks permasalahan yang akan dibahas.

b.      Pembahasan ( ditulis topiknya )

Pembahasan merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup. Isi pembahasan +75%, dengan pembagian meliputi :

1.      Uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan isi topik.

2.      Dalam menguraikan pembahasan ini dapat menggunakan bahan referensi yang resmi.

3.      Bila mungkin dapat memuat f aktor-faktor penentu (faktor pendukung dan f aktor penghambat).

4.      Pada  dasarnya  uraian   tersebut  adalah  untuk  menjawab permasalahan  dengan alternatif  pemecahan masalah.

c.       Penutup

Pada bab yang terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang pada dasarnya merupakan penegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas, singkat, dan tegas. Isi penutup + 10% dengan berisi:

1.      Kesimpulan

Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisar dari permasalahan.

2.      Saran

Saran yang dim aksud di  sini,  merupakan usul atau pendapat dari  penulis yang mengacu pada materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan secara jelas dan kemungkinan dapat dilaksanakan.

d.      Daftar Pustaka

Merupakan acuan dalam penulisan makalah baik dari  buku, surat kabar,  internet,  dan sumber tertulis lainnya.

Page 14: Cara Membuat Makalah

e.       Lampiran-lampiran

2.8 Teknik Penomoran

Teknik yang digunakan dalam penomoran bab dan bagian -bagiannya adalah sebagai berikut:

I _______________________ (Bab)

A _______________________ (Judul)

1. _______________________ (Sub Judul )

a. _______________________ (Sub SubJudul)

1) _______________________ (dst)

a) _______________________ (dst)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makalah diartikan dalam dua hal. Yang pertama adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Yang kedua didefinisikan sebagai karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

definisi. W.J.S Poerwadarminta pada tahun 1994 mengartikan makalah sebagai uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu yang dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih lanjut.

Tanjung dan Ardial juga mengartikan makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan disertai analisis yang logis dan objektif.

Page 15: Cara Membuat Makalah

Sedangkan Badan Standarisasi Nasional (BSN) menulis bahwa sebuah karya tulis disebut makalah jika memenuhi beberapa syarat berikut; makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, mengandung unsur kekinian dan bersifat ilmiah.

PERBEDAAN MAKALAH , PAPER DAN JURNAL

Karakteristik sebuah Makalah

Makalah membahas atau menelaah suatu kajian literatur yang sudah ada atau dari laporan pelaksanaan kegiatan lapangan.

Makalah umumnya dibuat untuk dipresentasikan pada suatu seminar, sidang, atau diskusi.

Bagian pokok yang harus ada pada makalah adalah Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan.

Karakteristik sebuah Paper

Paper berupa karya tulis ilmiah yang biasa digunakan untuk mendokumentasikan sebuah penelitian yang baru. Namun tidak menutup susunan paper juga digunakan untuk review penelitian yang sudah ada.

Terdiri dari tiga bagian pokok yaitu Topik, Data, dan Argumen.

Karakteristik sebuah Jurnal Ilmiah

Jurnal Ilmiah berupa media kumpulan karya ilmiah yang diterbitkan setiap kurun waktu tertentu.

Sebelum di publikasikan, Jurnal Ilmiah  harus melewati proses peer-review untuk menyeleksi dan menentukan apakah sebuah paper atau makalah yang di submit ke jurnal tersebut layak diterbitkan atau tidak. Proses peer-review dilakukan oleh satu

Page 16: Cara Membuat Makalah

atau beberapa pemeriksa yang juga merupakan ahli atau akademisi di bidang yang dikaji.

Kategori Makalah

Berdasarkan jenis kajian yang dibahas, Fauzy Ahmad mengkategorikan makalah menjadi 3 jenis yaitu

1. Makalah Deduktif yaitu makalah yang didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas

2. Makalah Induktif adalah makalah yang ditulis berdasarkan data empiris yang bersifat objektif berdasarkan apa yang diperoleh dari lapangan namun tetap relevan dengan pembahasan

3. Makalah Campuran yaitu makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan kajian toritis dan data empiris. artinya makalah campuran ini adalah penggabungan antara makalah deduktif dan makalah induktif.

Pada makalah campuran dapat dibagi lagi menjadi 6 jenis:

1. Makalah Ilmiah - makalah ini biasanya membahas permasalahan yang ditulis dari hasil studi ilmiah dan jenis makalah ini tidak berdasarkan pendapat atau opini dari penulis yang bersifat subyektif

2. Makalah Kerja - biasanya makalah ini diperoleh dari hasil sebuah penelitian dan memungkinkan seorang penulis makalah tersebut berargumentasi dari permasalahan yang dibahas yang didapatkan dari sebuah proses penelitian dan itu artinya opini yang bersifat subyektif dari penulis lebih memungkinkan pada makalah jenis ini

3. Makalah Kajian - isi dari makalah ini biasanya sebagai sarana pemecahan suatu masalah yang bersifat kontroversial

4. Makalah Posisi - istilah ini digunakan untuk karya tulis yang disusun atas permintaan suatu pihak yang fungsinya sebagai alternatif pemecahan masalah yang kontroversial. Prosedur pembahasan dan penulisannya dilakukan secara ilmiah

Page 17: Cara Membuat Makalah

5. Makalah Analisis - sifat dari makalah ini adalah obyektif-empiris6. Makalah Tanggapan - biasanya makalah ini sering dijadikan

sebagai tugas mata kuliah bagi mahasiswa yang isinya merupakan reaksi terhadap suatu bacaan

Petunjuk Pembuatan Makalah

Pemilihan Topik

Topik adalah tema pembuatan makalah. Topik dapat pula

diperoleh dari uraian latar belakang masalah. Latar

belakang adalah sebab mengapa sebuah penelitian

dilakukan atau alasan makalah ditulis. Sedangkan tema

akan muncul karena adanya sebab pada latar belakang.

Pemilihan topik harus menarik serta mencakup berbagai

kajian ilmu yang memasyarakat. Hal ini dilakukan dengan

tujuan agar pembaca dapat mengambil manfaat dari

makalah tersebut sesuai dengan ilmu yang dibutuhkan.

Topik yang biasanya digunakan dalam penulisan makalah

antara lain berkutat pada bidang akademis atau mata

pelajaran dibangku sekolah seperti Sejarah, Agama, TIK,

Kesehatan, Biologi, Geografi, Ekonomi, PKN, Fisika, dan

Kewirausahaan.

Page 18: Cara Membuat Makalah

Sebagai tambahan pertimbangan, Kusmarwanti, M.Pd

menyarankan ada 4 hal yang harus Anda sesuaikan dalam

menentukan sebuah topik makalah.

Kemampuan Anda dalam menguasai teori/kajian masalah

Ketersedian bahan pendukung, referensi dan literatur lain

yang dapat Anda akses

Kesan menarik dan unik dari topik Anda.

Seberapa besar manfaat dari makalah yang Anda

terbitkan secara umum

Pemilihan Bahasa

Dalam penulisan sebuah makalah, perlu diperhatikan juga

mengenai penulisan serta bahasa yang digunakan.

Makalah biasanya menggunakan bahasa baku atau sesuai

ejaan yang disempurnakan.

Ketentuan penulisan makalah untuk cakupan

internasional, harus menggunakan Bahasa Inggris agar

dapat diterima juga secara internasional. Berbeda dengan

penulisan untuk kalangan dalam negeri (Indonesia) harus

menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

sesuai dengan EYD yang berlaku saat ini. Perlu Anda

ketahui pula bahwa EYD biasanya disempurnakan setiap

beberapa tahun.

Pemilihan bahasa serta penulisan makalah yang baik dan

benar akan ikut menentukan bobot kualitas dari makalah

yang Anda tulis. Jadi hal ini penting juga untuk

diperhatikan. Pemilihan kata juga dirasa penting agar

Page 19: Cara Membuat Makalah

pembaca mampu memahami dengan baik maksud yang

ingin Anda sampaikan dalam makalah. Hal ini akan

menghindarkan dari kemungkinan adanya salah tafsir

atau minim pemahaman terhadap esensi makalah Anda.

Pemilihan kata harus dengan bahasa baku atau ilmiah

serta tepat sasaran, tidak bertele-tele namun tetap

informatif. Akan lebih baik apabila setiap penjelasan yang

Anda tulis disertai dengan contoh yang konkret sehingga

memudahkan pembaca untuk memahaminya.

Susunan Kerangka Makalah

IMAGE: (REN/UCEO)

Page 20: Cara Membuat Makalah

1. Cover

Cover/Sampul makalah memuat judul makalah serta

nama penulis, logo lembaga/institusi, tempat dan tahun

terbit. Nama penulis ditulis dengan jelas, nama asli dan

nama lengkap tanpa disingkat serta tanpa menyebutkan

gelar. Alamat penulis memuat nama instansi atau

lembaga tempat penulis bekerja atau menempuh jenjang

studi (universitas). Tahun terbit adalah tahun pada saat

makalah telah selesai penelitian dan penulisannya

kemudian diterbitkan untuk umum.

Judul pada halaman cover atau sampul menggunakan

huruf kapital yang dicetak tebal dengan menggunakan

jenis hurufTimes New Roman dengan besar font sebesar

14, ditulis dengan pengaturan layout center (rata tengah).

Untuk penulisan nama penulis dan tidak diperlukan huruf

kapital untuk semua kata, cukup huruf kapital di awal

kata. Namun untuk penulisan keterangan nama instansi

atau jenjang pendidikan menggunakan huruf kapital

dengan dicetak tebal.

Judul yang ditampilkan harus judul yang jelas, informatif,

singkat namun menjelaskan isi dari penelitian dalam

makalah tersebut. Anda tidak dianjurkan menuliskan judul

makalah misalnya “Laporan Penelitian Kajian Sosial di

Masyarakat”, Anda harus menjelaskan lebih spesifik pada

judul Anda tersebut, yaitu misalnya “Pengaruh Budaya

Patrilineal dalam kehidupan masyarakat Jawa” judul

Page 21: Cara Membuat Makalah

tersebut akan menginformasikan kepada pembaca, garis

besar dari isi atau bahasan makalahAnda. 

Contoh penulisan cover/sampul :

 

Pengaruh Budaya Patrilineal dalam Kehidupan

Masyarakat Jawa

 

                          LOGO INSTITUSI

 

Disusun oleh :

Benedicta Harum Dhani

NIM

 

Universitas Brawijaya

MALANG

2015

Page 22: Cara Membuat Makalah

 

2. Abstrak

Abstrak ditulis dalam dua bahasa atau dua versi, yaitu

Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk penulisan

dalam Bahasa Indonesia Anda tidak diperbolehkan

menulis lebih dari 250 kata, sedangkan dalam Bahasa

Inggris Anda tidak diperbolehkan menulis lebih dari 200

kata. Abstrak dapat berisi ringkasan atau bahasan

pokok dari makalah, tujuan penelitian, metode

penelitian, hipotesa, serta sedikit rangkuman hasil yang

diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan. Jika

Anda ingin menerbitkan makalah Anda pada skala

internasional, maka Anda harus

meletakkan abstractpada halaman utama atau

halaman awal sebelum abstrak dalam Indonesia. Begitu

juga jika ingin menerbitkan makalah dengan sasaran

utama skala nasional, maka Anda harus menulis

abstrak dalam Bahasa Indonesia pada halaman awal,

baru kemudian abstract dalam Bahasa Inggris pada

halaman berikutnya. Penulisan abstrak menyesuaikan

tujuan dan sasaran Anda membuat makalah Anda

tersebut.

Kata kunci menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris, yaitu menyesuaikan bahasa yang digunakan

pada abstrak. Jika abstrak dalam Bahasa Indonesia,

maka kata kunci harus dalam Bahasa Indonesia.

Sebaliknya jika abstractmenggunakan penulisan dalam

Page 23: Cara Membuat Makalah

Bahasa Inggris, maka kata kunci harus dalam Bahasa

Inggris (keywords). Kata kunci terdiri tidak lebih dari 3

sampai 5 kata. Kata kunci ditempatkan di bawah

penulisan abstrak. Pada intinya, penulisan abstrak

harus disesuaikan dengan tema dan tujuan penulisan

makalah itu sendiri. Sedangkan kata kunci merangkum

apa yang tertulis di dalam abstrak serta makalah

penelitian Anda.

3. Daftar Isi

Daftar isi memuat informasi halaman dari isi makalah.

Setiap bab dan sub-bab dalam makalah diberikan

keterangan halaman agar memudahkan pembaca

menemukan bahan yang akan dibaca. Daftar isi juga

memuat daftar gambar dan daftar tabel (jika ada).

Contoh penulisan daftar isi :

Cover    …………………………………………………………………………....……….. i

Abstrak ………...………………………………………………………….........………… ii

Abstract ……..……………………………………………………………..........………... iii

Daftar Isi ……………………………………………………………………….........….... iv

Kata Pengantar ………………………………………………………….........…………. 1

Page 24: Cara Membuat Makalah

I Pendahuluan ………………………………………………………..…..........…..……. 2

I.I Latar Belakang …………………………………………………........…………3

I.II Rumusan Masalah ……………………………………........…………………4

I.III Tujuan Pembahasan ………………………………......…………………… 5

II. Isi …………………………………………………………………………..........……… 7

II.I Pengenalan Kelurahan Randusari, Semarang Selatan ………...…….. 7

Kebudayaan ……………………………………………….................….. 8

Jumlah penduduk dan statistik …………………..........…..………… 9

Kebudayaan patrilineal pada masyarakat Kelurahan Randusari ………………………………………………………....................………. 10

II.II Patrilineal dan Teori Kelas ………………………………....…………… 22

Kebudayaan Patrilineal ………………………………….............…... 25

Marxisme di budaya masyarakat Kelurahan Randusari …......... 29

Page 25: Cara Membuat Makalah

II.III Analisis ………….……………………………..................……….……… 35

III. Kesimpulan ……………………………………………………...…….......…….… 42

Saran ……………………………………………………………………….........……… 45

Penutup ………………………………………………………………........…………... 46

Daftar Pustaka ………………………………………………………........…………… 48

Daftar Gambar ………………………………………………………….........………… 51

Daftar Tabel ………………………………………………………………......………….53

Lampiran ……………………………………………………………….....…………….. 54

 

4. Kata Pengantar

Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu membahas isi makalah secara menyeluruh namun umum. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca mempunyai pandangan umum arah dari penelitian dalam makalah Anda tersebut.

Biasanya pada kata pengantar, penulis juga mencantumkan ucapan syukur kepada Tuhan YME, serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang

Page 26: Cara Membuat Makalah

telah mendukung dan membantu proses penyelesaian makalah.

Dalam kata pengantar penulis juga dapat menjabarkan penjelasan waktu penulisan makalah, tempat penelitian, serta pihak-pihak yang menjadi mentor penulis dalam menyelesaikan makalah baik individu, instansi maupun lembaga-lembaga tertentu yang terlibat dan memberikan sumbangsih.

Dia akhir kata pengantar, penulis juga diperbolehkan menuliskan harapan penulisan makalah tersebut, manfaat bagi pembaca, kemudian penulis juga menerima masukan berupa kritik dan saran dari pembaca. Serta pencantuman nama lengkap penulis, tempat dan tanggal atau tahun (waktu) penulisan makalah tersebut namun tanpa dibubuhi tanda tangan.

5. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bahasan awal topik penelitian di dalam makalah yang disusun oleh dan dari sudut pandang penulis. Pendahuluan tidak perlu ditulis secara luas, cukup cakupan luarnya saja asalkan sudah mencakup esensi umum dari makalah Anda. Pendahuluan dapat dijelaskan secara umum dan singkat namun tujuan dan maknanya jelas. Pendahuluan dapat menjelaskan tentang pokok permasalahan awal yang ditemui. Permasalahan disini yang dimaksud adalah masalah yang ditemukan dan ingin diteliti dalam makalah Anda tersebut.

Di dalam bab pendahuluan, mencakup bab-bab penting dalam penelitian makalah. Biasanya di dalam pendahuluan terdapat tiga poin penting yang menjadi sub-bab nya yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Pembahasan.

Page 27: Cara Membuat Makalah

6. Latar Belakang

Latar belakang menjelaskan secara umum permasalahan yang ditemukan, serta mengapa masalah tersebut perlu untuk diteliti kemudian di analisa dalam sebuah makalah. Latar belakang ditulis sejelas-jelasnya dengan penjelasan yang umum dan mudah dimengerti. Dapat pula dijelaskan dari awal hal yang ingin diteliti menjadi masalah yang perlu untuk dianalisis.

Latar belakang juga menjelaskan fakta-fakta, data-data, temuan penelitian sebelumnya, dan referensi yang penulis temukan, yaitu alasan yang membuat peneliti ingin meneliti hal tersebut. Penulis juga mengemukakan pendekatan serta landasan teori yang bisa digunakan untuk menelaah permasalahan yang ditemukan, yaitu dilihat dari sudut pandang teoritis.

Latar belakang ditulis dengan metode piramida terbalik, yaitu mengerucut ke bawah. Pada awalnya penulis menjelasakan secara luas dan umum gambaran permasalahan kemudian lama-kelamaan dikerucutkan menjadi poin permasalahan krusial, objek, serta ruang lingkup yang ingin diteliti.

7. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berisi pokok masalah yang ditemukan. Biasanya rumusan masalah sangat singkat dan padat, tidak lebih dari satu paragraf serta berisi poin-poin pertanyaan atau masalah yang akan diteliti. Poin pertanyaan biasanya antara 2 sampai 3 pertanyaan. Rumusan masalah merupakan hasil pengerucutan dari bahasan pada latar belakang yang telah diulas sebelumnya. Cara membuat rumusan masalah yang baik adalah mengerucutkan permasalahan melalui cara penyempitan kajian

Page 28: Cara Membuat Makalah

permasalahan yang begitu luas dan umum, menjadi masalah yang sangat khusus, spesifik dan menjurus, serta ditulis dalam bentuk pertanyaan yang kemudian akan diteliti dalam penelitian.

Tujuan penulisan rumusan masalah sanagt penting, yaitu alasan dari dilakukannya penelitian dalam makalah tersebut. Rumusan masalah juga berfungsi sebagai pedoman atau penentu arah penelitian, penentu metode dan teori yang akan diambil untuk digabungkan sebagai landasan teori dalam penelitian, serta memudahkan peneliti untuk menentukan sampel dan populasi penelitian.

    8. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan berisi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya manfaat ini ditujukan untuk pembaca. Manfaat diperoleh jika telah menemukan hasil atau kesimpulan dari permasalahan dan konfirmasi dari hipotesa awal. Tujuan pembahasan biasanya ditulis secara singkat namun menggambarkan serta mendeskripsikan manfaat penelitian kepada pembaca.

Tujuan pembahasan dibagi menjadi dua, tujuan fungsional dan tujuan individual. Tujuan fungsional lebih ditujukan kepada instansi yang terkena imbas dari hasil penelitian makalah yang Anda buat, yaitu manfaat penelitian Anda diharapkan mampu menjadi landasan mengambil kebijakan atau keputusan. Tujuan individual manfaatnya lebih kepada individu, yaitu menambah ilmu pengetahuan, pengenalan, serta pengalaman baru terhadap kajian yang belum diteliti sebelumnya.

Tujuan pembahasan juga memiliki manfaat penelitian kepada penulis, yaitu menambah kaidah wawasan penulis.

Page 29: Cara Membuat Makalah

   9. Isi

Isi berisi uraian pokok dari topik makalah. Isi menjelaskan tentang permasalahan, penelitian yang dilakukan, metode penelitian, tempat penelitian, sasaran penelitian, serta penjabaran hasil data-data yang diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh bisa merupakan data kualitatif, data kuantitatif, maupun mixed methods. Jika data dilakukan dengan proses wawancara, maka penulis bisa mencantumkan kutipan hasil pembicaraan dengan orang yang di wawancara atau narasumber tersebut. Namun jika data penelitian berupa data kuantitatif dapat mencantumkan hasil penelitian berupa daftar tabel berisi angka atau hal-hal yang bersifat numerik. Metode penelitian dapat dilakukan dengan metode survey, wawancara, dan pengamatan serta pengambilan data di lapangan.

Isi menjelaskan tentang definisi dan landasan teori, ulasan materi, penyelesaian masalah, serta solusi atau hasil penelitian.

10. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan penjabaran dari hasil penelitian yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh dari analisis rumusan masalah yang ditemukan kemudian dianalisis menggunakan teori dan metode penelitian yang dilakukan, sehingga diperoleh kesimpulan penelitian. Kesimpulan bisa sesuai dengan hipotesa namun bisa juga tidak sesuai dengan hipotesa awal sehingga muncul sebuah kesimpulan baru dari rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya. Kesimpulan juga menjabarkan apakah penelitian yang dilakukan telah menjawab rumusan masalah atau masih diperlukan penelitian lanjutan.

11. Saran

Page 30: Cara Membuat Makalah

Saran lebih ditujukan penulis kepada pembaca. Saran diperoleh dari kesimpulan penelitian untuk lebih dikembangkan kembali, ditindaklanjuti, maupun diterapkan. Saran berisi manfaat penelitian kepada pembaca berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kemudian diharapkan agar dilaksanakan atau diterapkan oleh pembaca. Tujuan atau harapannya adalah agar pembaca mampu menerapkan atau menggunakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam aplikasinya secara langsung di masyarakat baik secara teoritis maupun praktis.

12. Penutup

Penutup berisi harapan penulis kepada pembaca yaitu berharap agar penelitian tersebut bermanfaat kepada pembaca. Penulis juga memberikan kesan dan pesan serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung penulis atas kontribusi nya untuk menyelesaikan makalah penelitian. Penutup juga menjelaskan kekurangan serta kelebihan dalam penulisan makalah penelitian.

13. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi daftar referensi-referensi yang dicantumkan atau dipergunakan dalam penyusunan makalah. Daftar pustaka berisi paling sedikit 25 referensi, bisa dari jurnal, maupun buku. Penulisan daftar pustaka harus disusun secara sistematis serta diurutkan secara sistematis berdasarkan abjad/alfabetis menurut nama pengarang.

Daftar pustaka terdiri atas nama pengarang, tahun terbit publikasi, judul publikasi, serta tempat terbit dan penerbit. Pengaturan penulisan nama dalam daftar pustaka adalah dengan ketentuan nama keluarga harus

Page 31: Cara Membuat Makalah

ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nama panggilan.

Jika daftar pustaka yang digunakan ditulis oleh nama pengarang yang sama namun beda waktu atau tahun penerbitan yang berbeda, maka yang harus ditulis terlebih dahulu adalah terbitan yang pertama. Namun jika nama pengarang sama, dan diterbitkan dalam tahun yang sama, maka ketentuan nya adalah nama pengarang disusun dengan membedakan tahun terbit dengan huruf abjad. Penulisan nama lengkap pengarang, hanya untuk item pertama, sedangkan item berikutnya sudah cukup dengan diberi tanda: ------- (strip dengan jumlah antara lima atau tujuh secara berkelanjutan).

Contoh Penulisan Daftar Pustaka:

o Sigian, Sondang, (1995), Filsafat Administrasi. Jakarta, Gunung

Agung

o ------- (1997), Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara

o Sudjana, (1996a), Metode Statistik. Bandung, Tarsito

o ------- (1996b), Tehnik Analisis Regresi Dan Korelasi Bagi Para

Peneliti. Bandung, Tarsito

Page 32: Cara Membuat Makalah

Format Cetak

IMAGE:(REN/UCEO)

Ukuran Kertas yang diperbolehkan dalam penulisan makalah

adalah ukuran kertas A4.

Jenis Font dalam penulisan makalah menggunakan jenis font

Arialdengan Ukuran Font 10.

Margin Halaman. Pada penulisan makalah, untuk sebelah kiri

menggunakan margin 4. Sedangkan untuk atas, kanan serta

bawah menggunakan margin 3.

Spasi yang umumnya digunakan adalah spasi 1, namun beberapa

perguruan tinggi memperbolehkan spasi ganda atau spasi 2.

Page 33: Cara Membuat Makalah

Penomoran. Cover/ Sampul Makalah tidak memiliki nomor

halaman, kemudian Daftar isi, Kata pengantar, Daftar

Gambar/tabel yang diberi format nomor Romawi (i ii iii iv dst),

kemudian baru pada Bab 1 hingga lampiran menggunakan format

nomor biasa (1 2 3 dst).

Judul makalah tidak perlu diawali dengan kata penelitian/analisis/

studi kecuali inti dari yang dikaji adalah sebuah

penelitian/analisis/studi literatur lain.

Format Gambar, Tabel dan Grafik.

o Format gambar harus diberi nomor berurutan, kemudian jika

gambar diberi judul, judul tersebut tidak boleh melebihi sepuluh

kata dalam satu gambar. Letak judul pada gambar adalah berada

di bawah gambar tersebut.  Contoh:

Format tabel adalah hanya menggunakan garis horisontal.

Tabel juga harus diberikan penomoran secara berurutan

serta judul tabel tidak boleh melebihi 10 kata. Contoh:

Page 34: Cara Membuat Makalah

Berbeda dengan format gambar, kali ini judul tabel

diletakkan diatas tabel dengan penulisan semua huruf

kecil kecuali pada huruf pertama di awal kata. Huruf

pertama ditulis menggunakan huruf kapital.

Cara Mengutip. Pengaturan atau tata cara mengutip jika kutipan

tersebut pendek atau hanya satu kalimat adalah kutipan tersebut

langsung diletakkan pada kalimat tersebut kemudian

ditambahkan tanda petik serta ditulis nama penulis dan tahun

publikasinya.

        Contoh:

….Sementara itu menurut Reny Agustien (2015): “…

Tidak jelas benar kapan dia mulai menjadi rajin ….”

Namun jika kutipan tersebut terdiri dari kalimat yang panjang

atau banyak, maka kutipan tersebut (biasanya dalam bentuk

paragraf) harus diketik dengan jenis huruf serta font yang

berbeda daripada jenis font dan ukuran huruf makalah utama.

Letak kutipan tersebut juga diatur sedemikian rupa sehingga

terletak agak terpisah dari paragraf utama bahasan makalah.

Contoh:

Page 35: Cara Membuat Makalah

…Menurut Reny, kekuatan (strength) adalah sesuatu

yang dimiliki seorang. Kekuatan seseorang tidak

tergantung pada orang lain. Sedangkan daya adalah

semacam energi yang dilepaskan oleh gerakan sosial

atau bencana alam…

Catatan Kaki (footnotes) merupakan sebuah penjelasan tentang

sesuatu yang dinyatakan dalam teks artikel. Penjelasan atau

catatan kaki ini ditulis di bagian bawah halaman dan diberi nomor

footnotes tapi letaknya tetap di halaman yang sama dengan

sesuatu yang dinyatakan.Nomor footnote agak diangkat sedikit di

atas baris biasa, tetapi tidak sampai setinggi satu spasi. Biasanya

catatan kaki ada karena 4 hal ini.

1. Keterangan khusus atau tambahan penting, tetapi tidak

dimasukkan dalam teks karena uraiannya akan menyimpang dari

garis besar karya ilmiah atau karena uraiannya akan bersifat

berlarut-larut dan di luar konteks

2. Komentar khusus mengenai bagian yang bersangkutan dalam

teks

3. Kutipan yang akan mengganggu kelancaran penyajian uraian bila

dimuat dalam teks

4. Penunjuk sumber yang diberi komentar tambahan    

        Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8. 2Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm. 46.

 

Page 36: Cara Membuat Makalah

Tahap Penulisan Makalah

IMAGE:(REN/UCEO)

Selain memahami pemilihan topik dan format pembuatan

makalah lainnya ada baiknya Anda melihat tahapan yang kami

sarankan untuk menulis sebuah makalah hingga sukses sampai

dipublikasikan. Dengan adanya tahapan ini akan memudahkan

Anda mempercepat proses pembuatan makalah dengan kualitas

yang tetap optimal. Karena bagi sebagian orang yang sedang

mengerjakan tugas makalah, ancaman terbesar biasanya adalah

ketepatan waktu. Namun cara belajar setiap orang terkadang

Page 37: Cara Membuat Makalah

tidak sama, Anda tidak perlu mengikuti secara baku tahapan-

tahapan berikut jika dirasa terlalu banyak memakan waktu.

1. Tahap Persiapan

Pemilihan topik

Perumusan tujuan

Identifikasi pembaca

Tentukan batasan isi materi

Tentukan judul makalah

Kumpulkan literatur dan bahan pendukung yang terpercaya

Lakukan wawancara narasumber jika perlu

Buat ringkasan kecil dari bahan materi yang terkumpul

Catat kutipan dan kata sulit

2. Tahap Penulisan Draft

Buat tulisan kasar ke dalam setiap susunan makalah

Lakukan perumusan masalah dan kesimpulan

3. Tahap Revisi

Pemeriksaan ide  apakah sesuai topik dan tujuan,apakah

melewati batas pembahasan atau tidak.

Page 38: Cara Membuat Makalah

Pembahasan apa yang kurang mendetail.

Penyesuaian dengan kebutuhan dan kejelasan penjabaran untuk

pembaca.

Tambahkan reaksi dan masukan dari orang lain yang membaca.

4. Tahap Penyuntingan

Perhatikan kembali aspek mekanik seperti huruf kapital, ejaan,

struktur kalimat, tanda Baca, istilah, kosakata, format karangan.

Gunakan sedikit metafora, irama, atau kiasan untuk memberikan

gaya tulisan Anda.

5. Tahap Publikasi

Perhatikan cover, footer dan header jika perlu untuk disesuaikan

dengan media publikasi yang akan kita tuju.

Konsultasikan dengan pembimbing atau orang yang ahli di bidang

yang sama.

Buat versi presentasi dari makalah Anda jika diperlukan.

DI BLOG LAIN KERANGKA MAKALAH SBG BERIKUT

Dan bentuk elemen dasar sebuah makalah terdiri dari :

1. Cover ( hardcover maupun softcover)2. Judul

Page 39: Cara Membuat Makalah

3. Kata Pengantar / Prakata4. Daftar Isi5. Bab I    :    Pendahuluan6. Bab II   :    Isi7. Bab III  :    Penutup8. Daftar PustakaCONTOH COVER MAKALAH

Page 40: Cara Membuat Makalah
Page 41: Cara Membuat Makalah