cara membuat google drive - azuarjuliandi.com · pengeluaran modal yang besar dalam perangkat keras...

15
Azuar Juliandi [TEKNOLOGI CLOUD PERSONAL STORAGE DENGAN GOOGLE DRIVE: MEMBANGUN BUDAYA KERJA ONLINE] Tulisan ini merupakan manuskrip yang dihasilkan pada tahun 2014 Juliandi, Azuar. (2014). Teknologi cloud personal storage dengan google drive: Membangun budaya kerja online. http://doi.org/10.5281/zenodo.1067932 DOI: 10.5281/zenodo.1067932 This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License . 2014 KNOWLEDGE ARCHIVES

Transcript of cara membuat google drive - azuarjuliandi.com · pengeluaran modal yang besar dalam perangkat keras...

Azuar Juliandi

[TEKNOLOGI CLOUD PERSONAL STORAGE DENGAN GOOGLE DRIVE: MEMBANGUN BUDAYA KERJA ONLINE] Tulisan ini merupakan manuskrip yang dihasilkan pada tahun 2014

Juliandi, Azuar. (2014). Teknologi cloud personal storage dengan google drive: Membangun budaya kerja online. http://doi.org/10.5281/zenodo.1067932 DOI: 10.5281/zenodo.1067932

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

2014

KNOWLEDGE ARCHIVES

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

1

Teknologi Cloud Personal Storage Dengan Google Drive: Membangun Budaya Kerja

Online

Azuar Juliandi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara [email protected]

Artikel ini menjelaskan manfaat penggunaan cloud computing khususnya bagi para pekerja yang bekerja di organisasi dengan budaya kerja online. Salah satu cloud computing yang tersedia secara bebas di internet adalah Google Drive sebagai sebuah layanan cloud personal storage gratis. Dengan Google Drive maka budaya kerja online akan terbangun. Pengguna layanan dapat bekerja di berbagai tempat yang berbeda dan dengan komputer yang berbeda tanpa harus membawa perangkat awal tempat dimana data disimpan. Google Drive juga bahkan berguna untuk mencegah kehilangan data apabila notebook hilang akibat perilaku orang-orang yang tidak bertanggung jawab.. Kata kunci: Komputasi Awan, Penyimpanan Awan, Google Drive.

Pendahuluan Zaman komputasi awan (cloud computing) saat ini cukup memanjakan orang-orang modern dalam bekerja secara online. Teknologi komputasi awan yang cukup banyak digunakan masyarakat di dunia khususnya adalah penyimpanan awan (cloud storage). Perusahaan penyedia layanan penyimpanan online ini menyediakan layanan yang cukup murah bahkan tanpa berbayar. Bagi masyarakat, layanan tanpa berbayar tersebut sangat membantu untuk ruang penyimpanan pribadi. Dengan adanya cloud storage para pekerja dapat membiasakan budaya kerja secara online. Data-data pekerjaan yang dikerjakan di dalam komputer juga secara otomatis akan tersimpan secara online di cloud storage. Dengan demikian, data akan terjaga dan bisa diakses di segala tempat dan waktu. Permasalahan kehilangan data juga menjadi semakin terpecahkan dengan adanya teknologi komputasi awan. Ketika data tertinggal di suatu tempat atau data hilang akibat perangkat komputer hilang, maka data akan tetap tertinggal di server penyedia layanan cloud computing. Banyak perusahaan-perusahaan di dunia yang mengembangkan teknologi komputasi awan khususnya untuk cloud storage, seperti Google Drive, Drop Box, SugarSync, Insync, LogMeIn Cubby, Apple iCloud, SkyDrive, Mozy Stash, SpiderOak, AVG LiveKive, Wuala by LaCie, Box, Syncplicity (Hamburger, 2012). Salah satu produk di atas adalah Google Drive yang dibangun oleh perusahaan internet raksasa Google. Oleh karena masyarakat banyak menggunakan berbagai produk Google, seperti Gmail, Google Docs, Google +, dan produk google lainnya hanya dengan satu akun Google yang sama, maka dalam tulisan ini hanya akan membahas produk Google tersebut yakni Google Drive.

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

2

Cloud Computing Komputasi awan (cloud computing) muncul dalam masa kini sebagai infrastruktur yang dapat menghilangkan kebutuhan mempertahankan penggunaan hardware komputasi mahal (Ostermann, et. al., 2010). Cloud computing, memiliki potensi untuk mengubah sebagian besar dari industri TI, membuat perangkat lunak lebih menarik sebagai layanan dan membentuk cara perancangan dan pembelian hardware teknologi informasi. Pengembang dengan ide-ide inovatif untuk layanan Internet baru tidak lagi memerlukan pengeluaran modal yang besar dalam perangkat keras untuk menyebarkan layanan mereka atau beban manusia untuk mengoperasikannya (Armbrust, 2010). Penyimpanan awan semakin banyak digunakan oleh konsumen, bisnis, dan pemerintah, dan berpotensi dapat menyimpan data dalam jumlah besar (Quick & Choo, 2014). Apakah sebenarnya makna komputasi awan (cloud computing) Merujuk definisi yang dikemukakan National Institute of Standards and Techonology (NIST), cloud computing adalah model yang memungkinkan untuk mengakses kebutuhan jaringan di manapun, dengan cara yang nyaman, untuk berbagi terhadap sumber daya komputasi yang terkonfigurasi (misalnya, jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat didapatkan dengan upaya pengaturan yang mudah (Mell & Grance, 2011). Cloud computing merupakan sumber daya seperti prosesor, storage, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan di jaringan internet dengan menggunakan pola akses jarak jauh (Purbo, 2011). Taksonomi cloud computing adalah sebagai berikut: software as a service, platform as a service, infrastructure as a service, open source based service (Rimal, et. al., 2009; Hoefer & Karagiannis, 2010). Berikut ini penjelasan dari taksonomi cloud computing tersebut. Pertama, software as a service (perangkat lunak sebagai layanan), yakni pelayanan software atau aplikasi tertentu. Penawaran software awan secara khas menyediakan sesuatu yang spesifik, aplikasi yang sudah dibuat berjalan pada infrastruktur awan. Software as a service yang sangat terkenal adalah e-mail berbasis web. Kebanyakan CCS perangkat lunak adalah aplikasi berbasis web, yang dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui interface pelanggan, seperti browser web. Pelanggan dari layanan ini tidak mengelola atau mengendalikan platform infrastruktur dasar dan aplikasi; hanya terbatas konfigurasi pengguna tertentu yang memungkinkan. Kedua, platform as a service (platform sebagai layanan). Penyedia PaaS menawarkan pengelolaan infrastruktur software-tingkat yang lebih tinggi di mana pelanggan dapat membangun dan menyebarkan kelas tertentu dari aplikasi dan layanan menggunakan alat dan bahasa pemrograman yang didukung oleh provider. Penawaran meliputi penggunaan infrastruktur dasar, seperti server, jaringan, penyimpanan atau sistem operasi, dimana pelanggan tidak memiliki kontrol, seperti yang disarikan di bawah platform Ketiga, infrastructure as a service (infrastuktur sebagai layanan). Layanan infrastruktur awan umumnya menawarkan platform virtualisasi, yang merupakan evolusi dari penawaran virtual private server, yang sudah dikenal selama bertahun-tahun, seperti The Amazon Elastic Compute Cloud, ServePath’s, GoGrid, Rackspace Cloud, IBM Smart Business cloud solutions, Oracle Cloud Computing, GigaSpaces, RightScale dan Nimbus. Para pelanggan lebih suka membeli sumber daya, daripada harus mengatur server, perangkat lunak dan ruang pusat data sendiri, dan akan ditagih berdasarkan sumber daya

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

3

yang dikonsumsi. Mereka menyebarkan perangkat lunak mereka sendiri pada mesin virtual dan mengendalikan serta mengelolanya. Keempat, Open source based service (Open sources sebagai layanan). Meskipun beberapa penyedia layanan awan menggunakan platform perangkat lunak open-source, basis sistem biasanya adalah berupa hak paten. Namun, ada beberapa platform yang sama sekali berbasis open-source, seperti aplikasi dan alat yang tersedia untuk mengelola terutama layanan awan infrastructure as a service. Alat-alat ini memungkinkan pengguna untuk memantau, mengelola dan mengendalikan secara virtual. Contoh Open source based service adalah The Eucalyptus cloud yang ditujukan terutama untuk swasta. Groundwork adalah sistem manajemen open source awan komersial yang bekerja dengan Amazon EC2. OpenNebula adalah toolkit open-source berbasis standar untuk membangun cloud pribadi, publik dan hibrida. Proyek Nimbus juga dibangun secara open-source, yang dikelola oleh University of Chicago dan didirikan untuk komputasi ilmiah. Google Drive sebagai Salah Satu Cloud Storage Layanan penyimpanan awan (cloud storage services) pribadi adalah salah satu contoh dari cloud computing. Cloud storage memungkinkan untuk melakukan sinkronisasi folder lokal dengan server di awan (internet). Layanan penyimpanan awan telah mendapatkan popularitas, dengan perusahaan yang menawarkan sejumlah besar penyimpanan jarak jauh (remote storage) dengan harga murah atau bahkan gratis. Semakin banyak orang tertarik dengan tawaran ini, seperti menyimpan file pribadi, sinkronisasi perangkat dan berbagi konten dengan kesederhanaan besar. Ketertarikan publik yang tinggi mendorong berbagai penyedia untuk memasuki pasar penyimpanan awan. Layanan seperti Dropbox, SkyDrive dan Google Drive menjadi meresap dalam rutinitas masyarakat. Aplikasi seperti ini penggunaannya cukup meningkat dan menghasilkan porsi yang signifikan dari lalu lintas Internet (Rowe, et. al., 2013). Salah satu layanan penyimpanan awan tersebut di atas adalah Google Drive. Google Drive adalah layanan populer, menyediakan pengguna dengan biaya-efektif, dan dalam beberapa kasus bebas biaya, kemampuan untuk mengakses, menyimpan, berkolaborasi, dan menyebarkan data (Quick & Choo, 2014). Google drive merupakan raksasa dalam bidang penyimpanan awan yang menjadi pesaing besar bagi perusahaan penyimpanan awan lainnya seperti Drop Box, SugarSync, Insync, LogMeIn Cubby, Apple iCloud, SkyDrive, Mozy Stash, SpiderOak, AVG LiveKive, Wuala by LaCie, Box, Syncplicity (Hamburger, 2012). Google Drive awalnya hanya bermanfaat kecil sebagai kantor online yang disebut Google Docs. Kemudia Google Drive berubah menjadi Google Drive, sebuah office suite lengkap dengan penyimpanan awan. Pengguna mendapatkan 15GB ruang penyimpanan gratis, termasuk pengolah kata, aplikasi spreadsheet, dan presentasi, bahkan file program berekstensi exe. Ruang penyimpanan sebesar 15GB tersebut harus berbagi dengan akun Gmail, foto yang diunggah ke Google+, dan setiap dokumen yang dibuat di Google Drive. Pengguna juga dapat menggunakan aplikasi desktop drive dari komputer untuk mengelola file dari komputer. Ketika komputer sedang kondisi online, semua file dalam komputer akan disinkronkan dengan Google Drive, sehingga pengguna bisa mendapatkan data di mana saja. Google Drive adalah pilihan penyimpanan awan terbaik. Google Drive memiliki aplikasi untuk telepon pintar (smart phone) seperti iOS dan Android, sehingga pengguna dapat mengatur file dari smart phone (Mitroof, 2014).

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

4

Pada dasarnya Google Drive memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Seperti dinyatakan sebelumnya bahwa Google memiliki keunggulan karena cukup banyak digunakan oleh orang-orang di dunia dengan berbagai jenis layanannya yang sangat beragam seperti Gmail, Google +, Google Docs, Youtube, Google Calendar, dan produk lainnya yang dapat diakses hanya dengan satu akun Google yang sama.

Tabel 1. Perbandingan Cloud Storage

OneDrive Dropbox Google Drive Box Copy Batasan ukuran file

2GB Tidak with aplikasi Dropbox

10GB 250MB untuk free plan, 5GB untuk paid plan

Tidak ada

Penyimpanan gratis

15GB 2GB 15GB 10GB 15GB

Penyimpanan gratis tambahan

Ya Ya Tidak Tidak Ya

Perencanaan pembayaran

$2/bulan untuk 100GB, $4/ bulan untuk 200GB

$10/ bulan untuk tiap 100GB, hingga 500GB

$2/ bulan untuk 100GB, $10/ bulan untuk 1TB

$10/ bulan untuk 100GB

$10/ bulan untuk 250GB

Dukungan sistem operasi

Windows, Mac, Android, dan iOS

Windows, Mac, Linux, Android, iOS, Blackberry, Kindle Fire

Windows, Mac, Android, dan iOS

Windows, Mac, Android, Blackberry, dan iOS

Windows, Mac, Linux, Android, dan iOS

Sumber: Mitroof (2014) Tabel 1 memperlihatkan bahwa sebenarnya Google Drive maupun penyedia cloud storage yang lain memiliki karakteristik pelayanan yang tidak jauh berbeda. Bahkan Google Drive tidak sepenuhnya menyediakan layanan seperti tidak menyediakan penyimpanan gratis tambahan, sementara OneDrive, Dropbox dan Copy menyediakan fasilitas tersebut. Namun demikian, karena Google sangat familiar di mata masyarakat, maka penggunaan Google Drive akan sangat potensial untuk berkembang di masa mendatang, seiring dengan perkembangan teknologi dan ragam produk yang dihasilkan Google. Proses Instalasi Google Drive Seperti tujuan di dalam penulisan ini bahwa budaya kerja online dapat dikembangkan dengan teknologi awan khususnya ruang penyimpanan online, maka dalam bahagian ini dijelaskan secara teknis bagaimana mempersiapkan pemasangan Google Drive di komputer. Hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah para pengguna yang ingin menggunakan layanan Google Drive harus memiliki akun Google. Jika belum memiliki akun tersebut maka pengguna dapat melakukan pendaftaran di website Google (https://accounts.google.com). Langkah berikutnya, pengguna dapat melakukan pemasangan (install) Google Drive dengan kondisi komputer dalam keadaan online. Apabila komputer sudah dalam keadaan online, ketikkan alamat Google Drive di browser internet (www.google.com/drive/download). Ketika halaman Google Drive terbuka, klik “Unduh Drive”, dilanjutkan dengan klik “Mac dan PC” (Gambar 1).

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

5

Gambar 1

Halaman berikutnya akan dimunculkan dan kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol “Setujui, lalu Instal” (Gambar 2).

Gambar 2

File installer akan didownload dan disimpan di dalam komputer. Biasanya di folder Download (tergantung versi Windows). File tersebut bernama “googledrivesync”. Klik file dua kali atau dapat dengan menekan enter pada file “googledrivesync” tersebut (Gambar 3).

Gambar 3

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

6

Tunggu sejenak sehingga proses pengunduhan selesai. Waktu pengunduhan tergantung kecepatan internet (Gambar 4).

Gambar 4

Setelah proses pengunduhan selesai, halaman selanjutnya akan muncul dan klik “Next” (Gambar 5).

Gambar 5

Langkah selanjutnya adalah login dengan menggunakan akun Google (Gambar 6). Akun Google dapat menggunakan akun yang digunakan di email Gmail. Apabila pengguna belum memiliki harus terlebih dahulu mendaftar akun baru di https://accounts.google.com.

Gambar 6

Berikutnya akan mucuk halaman-halaman baru, pengguna cukup menekan tombol “berikutnya” hingga selesai.

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

7

Gambar 7

Apabila proses instalasi telah selesai, maka akan muncul pada bar di sudut sebelah kanan bawah layar komputer icon Google Drive ( ). Klik kiri dengan mouse pada icon Google Drive tersebut, dan pilih “Open Google Drive Folder”. Tujuannya adalah mengarahkan pengguna kepada folder tempat dimana Google Drive sudah terpasang (Gambar 8).

Gambar 8

Pengguna dapat membuat file atau folder baru di dalam folder Google Drive. File atau folder lama yang sudah tersimpan di dalam komputer penggunapun dapat dipindahkan atau di-copy ke folder Google Drive ini. Apabila suatu file atau folder bertanda berarti sudah tersimpan secara online di internet dan jika file atau folder bertanda berarti file belum tersimpan secara online di internet, dan sedang dalam proses pengiriman (Gambar 9).

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

8

Gambar 8

Folder Google Drive yang telah terpasang berfungsi sama seperti sebuah folder biasa yang selalu dibuat di komputer. Bedanya di folder Google Drive, file atau folder yang pengguna buat akan “otomatis” disimpan di awan (cloud storage), selagi komputer pengguna sedang dalam keadaan terhubung ke internet (online). Folder Google Drive yang telah terpasang di komputer akan berada di Drive C komputer. Penyimpanan di Drive C cukup riskan, terutama apabila sistem komputer mengalami kerusakan dan membutuhkan peng-install-an ulang. Jika hal ini terjadi maka folder Google Drive akan turut hilang. Cara mengatasi hal tersebut adalah menempatkan folder Google Drive di drive komputer yang lain, misalnya di Drive D. Langkah merubah folder Google Drive dari C ke Drive D adalah dengan meng-klik kanan pada icon Google Drive ( ) yang ada pada bar di sudut sebelah kanan bawah layar komputer. Pilh “Preferensi”.

Gambar 9

Klik menu “Akun”. Lalu klik “Putuskan sambungan akun”, lalu “Yes”, ”Teruskan perubahan” dan “OK” (Gambar 10).

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

9

Gambar 10

Selanjutnya pengguna perlu kembali melakukan login ulang. Klik kembali icon Google Drive ( ) yang ada pada bar di sudut sebelah kanan bawah layar komputer, lalu pilih “Masuk”. Isi kata sandi/password akun Google (Gambar 11).

Gambar 11

Berikutnya akan muncul halaman baru. Klik tombol “Berikutnya” setiap kali muncul halaman baru, dan diakhiri dengan “Penyiapan Lanjutan” (Gambar 12).

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

10

Gambar 12

Klik tombol “Ubah” untuk mengubah folder Google Drive dari Drive C ke Drive D (Gambar 13).

Gambar 13

Pilih Drive D, lalu buat folder baru dengan menekan “Make New Folder”, buat sebuah nama folder, misalnya Google Drive. Jika sudah selesai, Klik “OK” (Gambar 14).

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

11

Gambar 14

Halaman akan kembali ke halaman sebelumnya, lalu akhiri dengan klik “Mulai Sinkronisasi” (Gambar 15).

Gambar 15

Proses pemindahan folder Google Drive dari Drive C ke Drive D telah selesai. Pengguna akan dibawa ke Drive D dimana folder Google Drive sudah dipindahkan (Gambar 16).

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

12

Gambar 16

Setelah Google Drive selesai di-install ke dalam komputer, khususnya pada Drive D, maka alangkah baiknya pengguna bekerja dan menyimpan setiap data pada folder tersebut. Ketika pengguna sedang dalam kondisi online, maka segala file atau folder baru yang belum dionlinekan, akan disinkronkan dengan Google Drive yang ada di internet. Dengan demikian, masalah kehilangan data dapat diatasi dengan Google Drive.

Gambar 17 Google drive selalu terhubung secara online baik di koomputer maupun di perangkat lain seperti smartphone pengguna. Kebutuhan untuk bekerja secara online dapat terpenuhi dengan adanya teknologi awan seperti ini.

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

13

Penutup Teknologi internet yang sangat berkembang pesat sangat berguna bagi masyarakat khususnya untuk keperluan bekerja. Salah satu teknologi yang ada adalah komputasi awan (cloud computing) yang kini cukup berkembang di dunia. Salah satu komputasi awan yang cukup praktis untuk digunakan adalah Google Drive. Pengguna dapat menyimpan segala dokumen di Google Drive yang ada di komputer yang otomatis tersinkron dengan Google Drive yang ada di internet. Kemungkinan di masa depan akan muncul lagi teknologi serupa dengan kecanggihan dan kemudahan lain yang semakin sempurna. Masyarakat sangat diuntungkan dengan teknologi seperti ini, khususnya bagi mereka yang selalu mobile di dalam bekerja. Referensi

Armbrust, M., Fox, A., Griffith, R., Joseph, A. D., Katz, R., Konwinski, A., ... & Zaharia, M. (2010). A view of cloud computing. Communications of the ACM,53(4), 50-58.

Hamburger, E. (2012). Google Drive vs. Dropbox, SkyDrive, SugarSync, and others: a cloud sync storage face-off. http://www.theverge.com/2012/4/24/2954960/google-drive-dropbox-skydrive- sugarsync-cloud-storage-competition. Diakses 2 September 2014.

Hoefer, C. N., & Karagiannis, G. (2010, December). Taxonomy of cloud computing services. In GLOBECOM Workshops (GC Wkshps), 2010 IEEE (pp. 1345-1350).

Mell, Peter & Grance, Timothy (2011). Recommendations of the National Institute of Standards and Technology. NIST Special Publication 800-145

Mitroof, S. (2014). OneDrive, Dropbox, Google Drive, and Box: Which cloud storage service is right for you?. Sumber: http://www.cnet.com/news/onedrive-dropbox-google-drive-and-box-which-cloud-storage-service-is-right-for-you. Diakses 2 September 2014.

Ostermann, S., Iosup, A., Yigitbasi, N., Prodan, R., Fahringer, T., & Epema, D. (2010). A performance analysis of EC2 cloud computing services for scientific computing. In Cloud Computing (pp. 115-131). Springer Berlin Heidelberg.

Purbo, O. W. (2011). Petunjuk Praktis Cloud Computing Mengunakan Open Source. Jakarta, Sumber: http://kambing. ui. ac. id/onnopurbo/ebookvoip/OWP-20110701-petunjuk-praktiscloud-computing-menggunakanopensource. pdf. Diakses 2 September 2014.

Quick, D., & Choo, K. K. R. (2014). Google Drive: Forensic analysis of data remnants. Journal of Network and Computer Applications, 40, 179-193.

Rowe, M., Bozalek, V., & Frantz, J. (2013). Using Google Drive to facilitate a blended approach to authentic learning. British Journal of Educational Technology, 44(4), 594-606.

Membangun Budaya Kerja Online melalui Teknologi Cloud Personal Storage Azuar Juliandi, September 2014 dengan Google Drive

14

Rimal, B. P., Choi, E., & Lumb, I. (2009, August). A taxonomy and survey of cloud computing systems. In INC, IMS and IDC, 2009. NCM'09. Fifth International Joint Conference on (pp. 44-51).