Cara Memakai Mukena Yang Benar

1
Karena rukuh belum menutup dagu dan sebagian dari wajah berarti belum menutup aurat Karena rukuh sudah menutupi pergelangan tangan dan seatasnya sedikit, sebab pergelangan tangan merupakan batas akhir dari tangan yang harus ditutupi dan hal ini tidak bisa sempurna kecuali dengan menutup bagian atasnya. alam persoalan menutup aurat, (terutama dalam sholat) wanita memiliki ketentuan yang lebih ketat ketimbang Dlelaki. Utamanya mengenai batas-batas aurat hingga cara menutupnya. Perbedaan itu tampak jelas dalam firman ALLAH subhanahu wata'ala, yakni dalam surat An-Nur ayat 30- 31 yang artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat'. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.”” Pada poin kata “yang (biasa) nampak dari padanya”, Sayyidina Ibn Abbas memberi kejelasan bahwa maksudnya adalah perhiasan yang tampak pada telapak tangan dan wajah. Inilah batas aurat wanita, yakni seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan. Dengan demikian, dalam shalat, seorang wanita harus menutup seluruh anggota tubuhnya selain wajah dan telapak tangan. Batas wajah –sebagaimana dalam wudlu- adalah antara tempat tumbuhnya rambut kepala hingga ujung tulang rahang bawah. Sedangkan lebar wajah adalah antara telinga kanan dan kiri. Sedangkan telapak tangan adalah bagian telapak tangan luar maupun dalam –selain pergelangan tangan-. Dari batas-batas ini dapat dipahami bahwa rambut kepala dan dagu termasuk aurat yang wajib ditutup. Pergelangan tangan juga termasukm aurat yang wajib tertutupsaat shalat. Oleh karenanya,cara pemakaian mukena yang tepat adalah dengan menambahkan kain (kerudung) untuk menutup sebagian kening, agar rambut kepala bagian depan tidak terbuka dengan gerakan- gerakan shalat. Mkena bagian dagu juga harus itarik ke depan sampai di bawah bibir, dan sebagian telapak tangan juga harus tertutup. Semua ini dilakukan sebagai langkah antisipatif, demi menjagasempurnanya pelaksanaan kewajiban. Sebuah kaidah fiqh menyatakan: “Sesuatu yang menjadi sebab terlaksananya kewajiban adalah wajib pula.” Dalam pelaksanaan shalat, aurat harus tertutup (tidak terlihat) dari segala arah selain bawah. Sedangkan terlihatnya aurat dari arah bawah bawah tidak menyebabkan batalnya shalat, yakni dari bawah lutut bagi pri dan bawah telapak kaki bagi wanita. Catatan: Bagi muslimah pengikut madzhab Syafi'I yang sudah mengetahui cara menutup aurat yang benar dalam shalat, wajib mengamalkannya. Untuk penggunaan yang tidak sesuai, karena belum mengetahui cara pemakaian yang benar, hokum shalatnya tetap sah (tidak perlu mengulang/qodlo). Karena rukuh sudah menutup dagu dan sebagian anggota wajah.Dagu itu tulang tempat tumbuhnya gigi bawah, merupakan batas akhir dari tempat yang harus ditutup. Namun dalam menutup dagu tidak akan sempurna tanpa menutup sebagian dari wajah. Sehingga rukuh/mukena harus menutup bagian di atas dagu, di bawah bibir. Karena semua auratnya tidak tampak baik dari atas, samping maupun bawah Sebab semua auratnya tertutup termasuk kedua telapak kaki Karena ketika tangan diangkat maka pergelangannya akan tampak (sebab rukuhnya kendor tanpa ditali/diikat) Sebab kedua telapak kakinya tampak Karena, rukuh potong bisa menampakkan aurat (leher) ketika ruku’ AURAT Wanita dalam Sholat

description

AURAT Wanitawanita memiliki ketentuan yang lebih ketat ketimbang lelaki. Utamanya mengenai batas-batas aurat hingga cara menutupnya. Lembaran ini memberi gambaran tentang itu semua...

Transcript of Cara Memakai Mukena Yang Benar

Page 1: Cara Memakai Mukena Yang Benar

K a r e n a r u k u h b e l u m menutup dagu dan sebagian dari wajah berarti belum menutup aurat

Karena rukuh sudah menutupi pergelangan tangan dan seatasnya sediki t , sebab pergelangan tangan merupakan batas akhir dari tangan yang harus ditutupi dan hal ini tidak bisa sempurna kecuali dengan menutup bagian atasnya.

alam persoalan menutup aurat, (terutama dalam sholat) wanita memiliki ketentuan yang lebih ketat ketimbang Dlelaki. Utamanya mengenai batas-batas aurat hingga

cara menutupnya. Perbedaan itu tampak jelas dalam firman ALLAH subhanahu wata'ala, yakni dalam surat An-Nur ayat 30-31 yang artinya:

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat'. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.””

Pada poin kata “yang (biasa) nampak dari padanya”, Sayyidina Ibn Abbas memberi kejelasan bahwa maksudnya adalah perhiasan yang tampak pada telapak tangan dan wajah. Inilah batas aurat wanita, yakni seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan.

Dengan demikian, dalam shalat, seorang wanita harus menutup seluruh anggota tubuhnya selain wajah dan telapak tangan. Batas wajah –sebagaimana dalam wudlu- adalah antara tempat tumbuhnya rambut kepala hingga ujung tulang rahang bawah. Sedangkan lebar wajah adalah antara telinga kanan dan

kiri. Sedangkan telapak tangan adalah bagian telapak tangan luar maupun dalam –selain pergelangan tangan-.

Dari batas-batas ini dapat dipahami bahwa rambut kepala dan dagu termasuk aurat yang wajib ditutup. Pergelangan tangan juga termasukm aurat yang wajib tertutupsaat shalat. Oleh karenanya,cara pemakaian mukena yang tepat adalah dengan menambahkan kain (kerudung) untuk menutup sebagian kening, agar rambut kepala bagian depan tidak terbuka dengan gerakan-gerakan shalat. Mkena bagian dagu juga harus itarik ke depan sampai di bawah bibir, dan sebagian telapak tangan juga harus tertutup. Semua ini dilakukan sebagai langkah antisipatif, demi menjagasempurnanya pelaksanaan kewajiban. Sebuah kaidah fiqh menyatakan:

“Sesuatu yang menjadi sebab terlaksananya kewajiban adalah wajib pula.”

Dalam pelaksanaan shalat, aurat harus tertutup (tidak terlihat) dari segala arah selain bawah. Sedangkan terlihatnya aurat dari arah bawah bawah tidak menyebabkan batalnya shalat, yakni dari bawah lutut bagi pri dan bawah telapak kaki bagi wanita. Catatan:Bagi muslimah pengikut madzhab Syafi'I yang sudah mengetahui cara menutup aurat yang benar dalam shalat, wajib mengamalkannya. Untuk penggunaan yang tidak sesuai, karena belum mengetahui cara pemakaian yang benar, hokum shalatnya tetap sah (tidak perlu mengulang/qodlo).

Karena rukuh sudah menutup dagu dan sebagian anggota wajah.Dagu itu tulang tempat tumbuhnya gigi bawah, merupakan batas akhir dari tempat yang harus ditutup. Namun dalam menutup dagu tidak akan sempurna tanpa menutup sebagian dari wajah. Sehingga rukuh/mukena harus menutup bagian di atas dagu, di bawah bibir.

Karena semua auratnya tidak tampak baik dari atas,

samping maupun bawah

Sebab semua auratnya tertutup termasuk kedua

telapak kaki

Karena ketika tangan diangkat maka pergelangannya akan tampak (sebab rukuhnya kendor tanpa ditali/diikat)

Sebab kedua telapak kakinya tampak

Karena, rukuh potong bisa menampakkan aurat (leher)

ketika ruku’

AURAT Wanitadalam Sholat