Cara Didikan Yang Didapat Pada Saat Masa Kecil

7/26/2019 Cara Didikan Yang Didapat Pada Saat Masa Kecil

1/17

Cara Didikan yang didapat pada saat masa kecil

"Mana yang nakal, Mejanya ya?" Suara seorang Ayah lantang sambil menghampiri balita yang tengah

menangis karena terjatuh di dekat meja. Tak lama kemudian terdengar suara Ayah memukul meja, "buk..buk..",

lalu si Ayahpun berkata dengan bangga... "dah...udah ayah pukul mejanya, cup cup yaa..jangan nangis lagi".

Apa Anda !amiliar dengan peristia tersebut? atau Anda pernah melakukannya? Sebetulnya ini adalah

kebiasaan yang buruk karena bisa menghilangkan rasa bertanggungjaab anak di kemudian hari. Akibatnya,

kelak #rangtua akan kesulitan mengatur perilaku anak, bagaimana cara yang tepat dan apa lagi ya kebiasaan

yang buruk bagi tumbuh kembang anak? Sebaiknya Anda membaca artikel ini secara lengkap.

$. Membohongi AnakSaat kecil, anak%anak selalu mendengarkan apa yang kita katakan. Akan tetap semakin besar, kok anak makin

susah dinasihati? makin enggan menurut, atau malah melaan. Apa anak%anak sudah tidak mempercayai kita

lagi?

&aabannnya mungkin '(A) Coba tengok ke belakang, apakah kita pernah melakukan kebohongan%

kebohongan kecil?

Coba simak kisah ini. Mikaela berusia *,+ tahun. Setiap ayahnya berangkat kerja, ia selalu menangis meraung%

raung. suatu hari Mikaela tertidur ketika saatnya ayahnya berangkat kerja. Ternyata, Mikaela sama sekali tidak

menangis. Sejak itu, Ayahnya selalu mengendap%endap saat pergi kerja sehingga Mikaela tidak menyadarinya.Atau untuk membujuk Mikaela, Ayah berkata baha Ayah hanya pergi sebentar saja, padahal ternyata

pulangnya malam sekali.

Contoh lain adalah menggunakan ancaman yang bohong. Misalnya saat Dodi tidak mau makan, ibupun

mengancam Dodi, "kalau nggak mau makan, nanti nggak boleh main perosotan". adahal akhirnya boleh juga,

lagipula, tidak ada hubungan antara makan dan main perosotan, kan?

Anda !amiliar dengan kebiasaan tersebut? bila iya, mungkin inilah aal ketidakpercayaan anak kepada

orangtuanya. Anak tidak lagi percaya dengan apa yang kita katakan, bahkan anak kehilangan rasa amannya

akan janji%janji yang kita ucapkan

Yang sebaiknya dilakukan

&ujur dan proporsional dalam berkomunikasi dengan anak. ngkapkan dengan penuh kasih sayang. Saat pergi

ke kantor, sampaikan apa yang sebenernya dengan kata%kata yang mudah ia pahami misalnya seperti

"-lla, apa mau pergi ke kantor dulu ya, nanti sore habie -lla mandi, apa akan pulang kita bisa main lagi

sama sama"

Mungkin anak tetap menangis, tapi lama kelamaan dia belajar baha apa memang akan tetap pergi, tapi sore

nanti pasti datang. 'ni menciptakan rasa aman dalam dirinya.

. Mengobral Ancaman dan #melan

"/aka, aas jangan naik tinggi%tinggi, nanti jatuh loh)"

"Aas jangan maen di lapangan, nanti diculik)"

"Ayo dimakan dong makan siangnya, nanti Ayah01unda marah kalau nggak makan)"

"&angan bandel, nanti dipenjara pak polisi)"

Saat kita putus asa setelah berbagai cara tidak dituruti anak, ancaman seringkali menjadi alternati! tindakan.

1edakan antara ancaman dan konsekuensi.

Apabila kita menyampaikannya dengan nada tinggi, tidak mengubah posisi tubuh kita, apalagi dengan

menunjuk%nunjuk anak, kita tengah mengancam anak. Selain itu, ancaman biasanya tidaklah dibuktikan.


2/17

2anya untuk menakut%nakuti saja. Apalagi kalau mengancam dengan menggunakan institusi tertentu yang

seharusnya menjaga keamanan, semisal polisi. adahal, justru anak harus menghampiri polisi saat ketakutan,

bukan sebaliknya.

Apabila kita mengubah posisi sehingga mata kita bisa bertatapan dengan mata anak, mengubah intonasi jadi

datar namun tegas, lalu konsekuensi benar%benar kita jalankan terhadap anak, maka kita tengan membuat

sebuat konsekuensi.

Anak sangatlah cerdas, ia mempelajari pola tingkah laku kita. Sekali dua kali ia temukan kita mengancam

dengan ancaman kosong, maka ia belajar baha ancaman orangtua tidaklah serius. Selain itu, anak yang biasa

diancam biasanya tumbuh jadi anak yang tidak merasa aman. Anak bisa tumbuh jadi anak yang tidak D atau

sebaliknya, anak yang suka mengganggu dan mengancam orang lain.

Yang sebaiknya dilakukan

Saat anak melakukan kesalahan serius, coba berhenti dari akti3itas kita, lalu minta anak untuk datang. 1icara

dengan tegas namun tetap lembut, jelaskan perasaan kita dan tunjukkan prilaku anak yang mana yang harus

diperbaiki serta sepakati konsekuensi yang akan didapat apabila anak mengulangi prilaku negati! itu lagi,

contohnya.

"4ina, 'bu khaatir kalau 4ina main terlalu jauh. 5alau mau main agak jauh, ijin dulu ke 'bu ya supaya nanti

'bu temani"

6. Menyerang ribadi Anak, 1ukan rilakunya

5erapkali saat kita sedang capek%capeknya, kita mengomel tak karuan sehingga apa yang kita bicarakan hanya

hardikan demi hardikan. 5ita tidak bisa menyampaikan dengan jelas prilaku apa tepatnya yang tidak kita

inginkan dari anak, misalnya.

"Duuuh....kamu kok begitu sih) Mama sebel kamu begitu lagi begitu lagi". 2al yang sebenarnya terjadi adalah

anak pulang main terlalu sore sehingga ia terlambat mandi atau mengerjakan sesuatu.

Atau saat kita berkata "'hh..kamu ini anak malas) maen melulu)"

5alau hal ini dibiasakan, maka anak bisa%bisa merasa baha S-MA yang dilakukannya salah, dan S-MA

yang dilakukan akan membuat anda kesal. Akibatnya, anak merasa dia bukan anak yang baik sehingga dia

sekalian saja melakukan hal hal yang tidak benar sehingga Anda menjadi kesal.

Yang Sebaiknya Dilakukan

Anak bukanlah peramal yang bisa dengan tepat memperkirakan apa yang kita inginkan. Sebaiknya gunakan

kalimat yang spesi!ik pada prilaku yang kurang tepat dan !okus memperbaiki di sana. Misalya,

"/iana, seharusnya /iana sudah pulang sebelum jam + Sore. 5alau /iana terlambat pulang, kamu bisa

terlambat mandi dan mengerjakan /, /iana mengerti, kan?"

&angan pula membiarkan diri kita larut dalam amarah, apabila anak sudah menunjukkan gelagat akan

memperbaiki sikap, kendalikan diri dan terima dia kembali. 'ni menegaskan baha yang Anda tidak suka

adalah prilakunya dan bukan pribadinya.

+. Memberi Dukungan pada 2al yang Salah

Menurut penelitian otak, otak kita memang lebih memperhatikan hal%hal yang negati!. Demikian pula yang

terjadi dalam dunia orang tua dan anak. 5erapkali kita lebih tertarik untuk memperhatikan anak, justru saat

mereka berbuat hal yang kurang baik.

Misalnya, saat anak bertengkar, baru kita beranjak dari gadget kita. Atau saat anak merusak sesuatu, barulah


3/17

kita memperhatikannya, menasihati bahkan mengomeli. Sedangkan sebaliknya saat anak menunjukkan prilaku

yang baik kita malah biasa%biasa saja.

Anak bisa jadi berpikir baha untuk mendapatkan perhatian kita, mereka perlu berbuat sesuatu yang tidak

baik) 4ah, susah kan kalau begini.

Yang Sebaiknya dilakukan

1eri penghargaan saat mereka berprilaku baik, misalnya saat bermain dengan rukun, atau mereka mau berbagi,

atau hal%hal sederhana seperti saat anak meletakkan handuk pada tempatnya, misalnya.

ngkapkan perasaa anda seperti 7

"1unda senang lihat Ade bisa meletakkan handuk di tempatnya sehabis mandi)"

Anak anda pasti senang dan akan mengulanginya lagi

8. apa dan Mama Tidak 5ompak

Mendidik abak bukan hanya tanggung jaab para ibu atau bapak saja, tapi keduanya. #rang tua harus

memiliki kata sepakat dalam mendidik anak$nya. Anak dapat dengan mudah menangkap rasa yang

menyenangkan dan tidak menyenangkan bagi dirinya. Misal, seorang 'bu melarang anaknya menonton T9 dan

memintanya untuk mengerjakan /, namun pada saat yang bersamaan, si bapak membela si anak dengan dalih

tidak mengapa nonton T9 terus agar anak tidak stress.

&ika hal ini terjadi, anak akan menilai ibunya jahat dan bapaknya baik, akibatnya setiap kali ibunya memberi

perintah, ia akan mulai melaan dengan berlindung di balik pembelaan bapaknya. Demikian juga pada kasus

sebaliknya. #leh karena itu, orang tua harus kompak dalam mendidik anak. Di hadapan anak, jangan sampai

berbeda pendapat untuk hal$ yang berhubungan langsung dengan persoalan mendidik anak. ada saat salahsatu dari kita sedang mendidik anak, maka pasangan kita harus mendukungnya. Contoh, ketika si 'bu mendidik

anaknya untuk berlaku baik terhadap si 5akak, dan si Ayah mengatakan ,:5akak juga sih yang mulai duluan

buat gara$;:. 'dealnya, si Ayah mendukung pernyataan, ain

ada saat kita sebagai orang tua sudah berusaha untuk kompak dan sepaham satu sama lain dalam mendidik

anak%anak kita, tiba%tiba ada pihak ke% yang muncul dan cenderung membela si anak. ihak ke% yang

dimaksud seperti kakek, nenek, om, tante, atau pihak lain di luar keluarga inti.

Seperti pada kebiasaan ke% @apa dan Mama tidak 5ompak, dampak ke anak tetap negati! bila dalam satu

rumah terdapat pihak di luar keluarga inti yang ikut mendidik pada saat keluarga inti mendidikB Anak akan

cenderung berlindung di balik orang yang membelanya. Anak juga cenderung melaan orang tuanya.

Apa yang sebaiknya kita lakukan?

astikan dan yakinkan kepada siapa pun yang tinggal di rumah kita untuk memiliki kesepakatan dalam

mendidik dan tidak ikut campur pada saat proses pendidikan sedang dilakukan oleh kita sebagai orang tua si

anak. 1erikan pengertian sedemikian rupa dengan bahasa yang bisa diterima dengan baik oleh para pihak ke%.


4/17

. Menakuti Anak

5ebiasaan ini laim dilakukan oleh para orang tua pada saat anak menangis dan berusaha untuk

menenangkannya. 5ita juga terbiasa mengancam anak untuk mengalihkan perhatiannya,


5/17

1erlaku konsisten mutlak diperlukan dalam mendidk anak. 5onsisten merupakan keseuaian antara yang

dinyatakan dan tidakan. Anak memiliki ingatan yang tajam terhadap suatu janji, dan ia sanga menghormati

orang%orang yang menepati janji baik untuk beri hadiah atau janji untuk memberi sanksi. So, jangan pernah

mengumbar janji ada anak dengan tujuan untuk merayunya, agar ia mengikuti permintaan kita seperti segera

mandi, selalu belajar, tidak menonton tele3isi.

ikirlah terlebih dahulu sebelum berjanji apakah kita benar%benar bisa memenuhi janji tersebut. &ika ada janji

yang tidak bisa terpenuhi segeralah minta maa!, berikan alasan yang jujur dan minta dia untuk menentukan apa

yang kita bisa lakukan bersama anak untuk mengganti janji itu.


6/17

**. 2adiah untuk erilaku 1uruk Anak

Acapkali kita tidak konsisten dengan pernyataan yang pernah kita nyatakan. 1ila hal ini terjadi, tanpa kita

sadari kita telah mengajari anak untuk melaan kita. Contoh klasik dan sering terjadi adalah pada saat kita

bersama anak di tempat umum, anak merengek meminta sesuatu dan rengekennya menjadi teriakan dan ada

gerak perlaanan. Anak terus mencari akal agar keinginnanya dikabulkan, bahkan seringkali membuat kita

sebagai orang tua malu. ada saat inilah kita seringkali luluh karena tidak sabar lagi dengan rengekan anak

kita. Akhirnya kita mengiyakan keinginan si Anak.


7/17

jalan raya daripada bersama anak. Terbatasnya aktu inilah yang menyebabkan banyak orang tua merasa

bersalah atas situasi ini. Akibat dari perasaan bersalah ini, kita, para orang tua menyetujui perilaku buruk

anaknya dengan ungkapan yang sering dilontarkan, akukanlah pendekatan kualitas

jika kita hanya punya sedikit aktuB gunakan aktu yang minim itu untuk bisa berbagi rasa sepenuhnya antara

sisa$ tenaga kita, memang tidak mudah. Tapi lakukanlah demi mereka dan keluarga kita, anak akan terbiasa.

*. Mudah menyerah dan pasrah

Setiap manusia memiliki atak yang berbeda%beda, ada yang lembut dan ada yang keras. Dominan !legmatis

adalah ciri atak yang dimiliki oleh sebagian orang tua yang kurang tegas, mudah menyerah, selalu takut salah

dan cenderung mengalah, pasrah. 5on!lik ini biasanya terjadi bila seorang yang !legmatis mempunyai anak

yang beratak keras.

Dalam kondisi kita sebagai orang tua yang tidak tegas dan mudah menyerah, si anak justru keras dan lebih

tegas. Akibatnya dalam banyak hal, si anak jauh lebih dominan dan mengatur orang tuanya. Akibat lebih

lanjut, orang tua sulit mengendalikan perilaku anaknya dan cenderung pasrah. Saya FpenulisG sering mendengar

ucapan dari para orang tua yang Dominan Hlegmatis,


8/17

mendidiknya.:.


1elajarlah dan berusahalah dengan keras untuk menjadi lebih tegas dalam mengambil keputusan, tingkatkan

atak keteguhan hati dan pantang menyerah. &iak perlu ambil orang orang yang kita anggap tegas untuk jadi

penasihat harian kita.

*6. Marah (ang 1erlebihan

5ita seringkali menyamakan antara mendidik dengan memarahi. erlu untuk selalu diingat, memarahi adalah

salah satu cara mendidik yang paling buruk. ada saat memarahi anak, kita tidak sedang mendidik mereka,

melainkan melampiaskan tumpukan kekesalan kita karena kita tidak bisa mengatasi masalah dengan baik.

Marah juga seringkali hanya berupa upaya untuk melemparkan kesalahan pada pihak lain Fdan biasanya yang

lebih lemah, kalo ama yang lebih kuat ya takutG.


&angan pernah bicara pada saat marah) &adi tahanlah dengan cara yang nyaman untuk kita lakukan seperti

masuk kamar mandi atau pergi menghindar sehingga amarah mereda. (ang perlu dilakukan adalah bicara


9/17

*8. Memaklumi yang tidak pada tempatnya

'ni biasanya terjadi pada kebanyakan orang tua konser3ati!. Misalnya melihat anak laki laki yang suka usil,

nakal banget dan suka ngacak, orang tuanya cenderung mengatakan,


10/17


&ika kita mengharapkan perubahan kebiasaaan pada anak, berikanlah aktu untuk tahapan tahapan perubahan

yang rasional untuk bisa dicapainya. 2indari target perubahan yang tidak mungkin bisa dicapainya. 1ila

mungkin, ajaklah ia untuk melakukan perubahan dari hal yang paling mudah. 1iarkanlah ia memilih hal yang

paling mudah menurutnya untuk diubah. 5eberhasilannya untuk melakukan perubahan tersebut memoti3asi

anak untuk melakukan perubahan lainnya yang lebih sulit. uji dan jika perlu rayakan keberhasilan yang

dicapainya, sekecil dan sesederhana apapun perubahan itu. 2al ini untuk menunjukkan betapa seriusnya

perhatian kita terhadap usaha yang telah dilakukannya. usatkan perhatian dan pujian kita pada usahanya,

bukan pada hasilnya.

*. endengar yang buruk

Sebagian besar orang tua adalah pendengar yang buruk bagi anak anaknya. 1enarkah? 1ila ada suatu masalah

yang terjadi pada anak, orang tua lebih suka menyela, langsung menasehati tanpa mau bertanya

permasalahannya serta asal usul kejadiannya.

Sebagai contoh, anak kita baru saja pulang sekolah yang mestinya pulangnya siang, dia datang di sore hari.

5ita tidak mendapat keterangan apapun darinya atas keterlambatan tersebut. Tentu saja kita kesal menunggu

dan sekaligus khaatir. >alu pada saat anak kita sampai dan masih lelah, kita langsung menyambutnya dengan

serentetan pertanyaan dan omelan. 1ahkan setiap kali anak hendak bicara, kita selalu memotongnya.

Akibatnya ia amalah tidak mau bicara dan marah pada kita.

1ila kita tidak berusaha mendengarkan mereka, maka mereka pun akan bersikap seperti itu pada kita dan akan

belajar mengabaikan kita.


&ika kita tidak menghendaki hal ini terjadi, maka mulai saat ini jadilah pendengar yang baik. erhatikan setiap

ucapannya. Ajukan pertanyaan pertanyaan untuk menunjukkan ketertarikan kita akan persoalan yang

dihadapinya.

$E. Selalu menuruti permintaan anak.

Apakah anak kita adalah anak semata ayang? Atau anak laki laki yang ditunggu tunggu dari beberapa anak

perempuan kakak%kakaknya? Atau mungkin anak yang sudah bertahun tahun ditunggu tunggu? Henomena ini

seringkali menjadikan orang tua teramat sayang pada anaknya sehingga ia menerapkan pola asuh open bar,

atau mo apa aja boleh atau dituruti.

Seperti /adja 5etjil, semakin hari tuntutannya semakin aneh dan kuat, jika ini sudah menjadi kebiasaan akan

sulit sekali membendungnya. Anak yang dididik dengan cara ini akan menjadi anak yang super egois, tidak

kenal toleransi, dan tidak bisa bersosialisasi.


1etapapun sayangnya kita pada anak, jangan lah pernah memberlakukan pola asuh seperti ini. /asa sayang

tidak harus di tunjukkan dengan menuruti segala kemauannya. &ika kita benar sayang, maka kita harus

mengajarinya tentang nilai baik dan buruk, yang benar dan yang salah, yang boleh dan yang nggak. &ika tidak,

rasa sayang kita akan membuat membuatnya jadi anak yang egois dan Jsemau gueK. 'nilah yang dalam bahasa

aam sering disebut anak manja.

$*. Terlalu 1anyak >arangan


11/17

'ni adalah kebalikan dari kebiasaan di atas. 1ila 5ita termasuk orang tua yang berkombinasi Melankolis dan

5oleris, kita mesti berhati$ karena biasanya kombinasi ini menghasilkan jenis orang tua yang


12/17

&ika kita tidak ingin anak berperilaku buruk lagi, jangan lah diungkit ungkit masa lalunya. Cukup dengan

tatapan mata, jika perlu rangkullah ia. 'kutlah berempati sampai dia mengakui kesalahan dan kekeliruannya.

capkan pernyataan seperti


13/17

$8. Saling melempar tanggung jaab

Mendidik anak terutama menjadi tanggung jaab orang tua, yaitu ayah dan ibu. 1ila kedua belah pihak merasa

kurang bertanggung jaab, maka proses pendidikan anak akan terasa timpang dan jauh dari berhasil.

Celakanya lagi, bila orang tua sudah mulai merasakan dampak perlaanan dari anak anaknya, yang sering

terjadi malah saling menyalahkan satu sama lain.

ernyataan yang kerap muncul adalah,


14/17

Dalam kondisi emosi, kita cenderung sensiti! oleh perilaku anak, dimulai dengan suara keras, dan kemudian

meningkat menjadi tindakan !isik yang menyakiti anak.

&ika kita terbiasa dengan keadaan ini, kita telah mendidiknya menjadi anak yang kejam dan trengginas, suka

menyakiti orang lain dan membangkang secara destrukti!. erhatikan jika mereka bergaul dengan teman

sebayanya. ercaya atau tidak, anak akan meniru tindakan kita yang suka memukul. Anak yang suka memukul

temannya pada umumnya adalah anak yang sering dipukuli di rumahnya.


&angan pernah sekalipun menggunakan hukuman !isik kepada anak, mencubit, memukul, atau menampar

bahkan ada juga yang pakai alat seperti cambuk, sabuk, rotan, atau sabetan.

Iunakanlah kata kata dan dialog, dan jika cara dialog tidak berhasil maka cobalah e3aluasi diri kita.

Temukanlah jenis kebiasaan yang keliru yang selama ini telah kita lakukan dan menyebabkan anak kita

berperilaku seperti ini.

$. Menunda atau membatalkan hukuman

5ita semua tahu bahaya yang luar biasa dari merokok, mulai dari kanker, impotensi, sampai gangguan

kehamilan dan janin. Tapi mengapa masih banyak yang tidak peduli dan tetap membandel untuk terus menjadi

ahli hisap? &elas karena akibat dari rokok itu terjadi kemudian dan bukan seketika itu juga.

1egitu juga dengan anak kita. &ika anda menjanjikan sebuah konsekuensi hukuman atau sanksi bila anak

berperilaku buruk, jangan menunggu aktu yang terlalu lama, menunda, atau bahkan membatalkan karena

alasan lupa atau kasihan.

1ila telah terjadi kesepakatan antara kita dan anak seperti tidak boleh minta minta dibelikan permen atau

mainan dan ternyata anak mencoba coba untuk merengek, kita ingatkan kembali pada kepadanya tentang

kesepakatan yang kita buat bersama. Anak biasanya akan berhenti merengek. 4amun sayangnya kietika anak

berhenti merengek , kita menganggap masalah susah selesai dan akhirnya kita menunda atau bahkan

membatalkan hukuman entah karena lupa atau kasihan. Apa akibatnya? Anak akan mempunya anggapan

baha kita hanya omong doang, maka mereka akan mempunya tendensi untuk melanggar kesepakatan karena

hukuman tidak dilaksanakan.


&ila kita sudah mempunyai kesepakatan dan anak melanggarnya, maka sanksi harus dilaksanakan, jika kita

kasihan, kita bisa mengurangi sanksinya, dan usahakan hukumanya jangan bersi!at !isik, tapi seperti

pengurangan bobot kesukaan mereka seperti jam bermain, menonton t3, ataupun bermain 3ideo game.

E. Terpancing -mosi

&ika ada keinginannya yang tidak terpenhi anak sering kali reel atau merengak, menagis, berguling dsb,

dengan tujuan memancing emosi kita yang apda kahirnya kita marah atau malah mengalah. &ika kita

terpancing oleh emosi anak, anak akan merasa menang, dan merasa bisa megendalikan orang tuanya. Anak

akan terus berusaha mengulanginya pada kesempatan lain dengan pancingan emosi yang lebih besar la gi.

Apa yang seharusnya kita lakukan?

(ang terbaik adalah diam, tidak bicara, dan tidak menanggapi. &angan pedulikan ulah anak kita. 1ila anak

menangis katakan padanya baha tangisannya tidak akan mengubah keputusan kita. 1ila anak tidak menangis


15/17

tapi tetap berulah, kita katakan saja baha kita akan mempertimbangkan keputusan kita dengan catatan si anak

tidak berulah lagi. Setelah pernyataan itu kita keluarkan, lakukan aksi diam. Cukup tatap dengan mata pada

anak kita yang berulah, hingga ia berhenti berulah, 1ila proses ini membutuhkan aktu lebih dari E menit

tabahlah untuk melakukannya. Dalam proses ini kita jangan malu pada orang yang memperhatikan kitaB dan

jangan pula ada orang lain yang berusaha menolong anak kita yang sedang berulah tadi; S-5A>' 5'TA

1-/2AS'> M-M1AT A4A5 5'TA M-4IA>A2, MA5A S->A4&T4(A D'A T'DA5 A5A4

M-4I>A4I' 4T5 (A4I 5-DA 5A>'4(A.

*. Menghukum Anak Saat 5ita Marah

2al yang perlu kita perhatikan dan selalu ingat adalah jangan pernah memberikan sanksi atau hukuman apa

pun pada anak ketika emosi kita sedang memuncak. ada saat emosi kita sedang tinggi, apa pun yang keluar

dari mulut kita, baik dalam bentuk kata$ maupun hukuman akan cenderung menyakiti dan menghakimi dan

tidak menjadikan anak lebih baik. 5ejadin tersebut akan membekas meski ia telah beranjak deasa. Anak juga

bisa mendendam pada orang tuanya karena sering mendapatkan perlakuan di luar batas.


1ila kita sedang sangat marah segeralah menjauh dari anak. ilihlah cara yang tepat untuk bisa

menurunkan amarah kita dengan segera.

Saat marah kita cenderung memberikan hukuman yang seberat$ya pada anak kita, dan hanya akan

menimbulkan perlaanan baru yang lebih kuat dari anak kita, sementara tujuan pemberian sanksi adalah untuk

menyadarkan anak supaya ia memahami perilaku buruknya. Setelah emosi reda, barulah kita memberikan

hukuman yang mendidik dan tepat dengan konteks kesalahan yang diperbuat. 'ngat, prinsip hukuman adalah

untuk mendidik bukan menyakiti. ilihlah bentuk sanksi atau hukuman yang mengurangi akti3itas yang

disukainya, seperti mengurangi aktu main game, atau bermain sepeda.

$. Mengejek#rang tua yang biasa menggoda anaknya, seringkali secara tidak sadar telah membuat anak menjadi kesal. Dan

ketika anak memohon kepada kita untuk tidak menggodanya, kita malah semakin senang telah berhasil

membuatnya kesal atau malu. 2al ini akan membangun ketidaksukaan anak pada kita dan yang sering terjadi

anak tidak menghargai kita lagi. Mengapa? 5arena ia menganggap kita juga seperti teman$nya yang suka

menggodanya,


&ika ingin bercanda dengan anak kita, pilihlan materi bercanda yang tidak membuatnya malu atau yang

merendahkan dirinya. Akan jauh lebih baik jika seolah%olah kitalah yang jadi badut untuk ditertaakan. Anak

kita tetap aka n menghormati kita sesudah acara canda selesai. &agalah batas$ dan hindari bercanda yang bisa

membuat anak kesal apalagi malu. 1agimana caranya? >ihat ekspresi anak kita. Apakah kesal dan memintakita segera menghentikannya? 1ila ya, segeralah hentikan dan jika perlu meminta maa!lah ayas kejadian yang

baru terjadi. 5atakan baha kita tidak bermaksud merendahkannya dan kita berjanji tidak akan mengulanginya

lagi.

. Menyindir

Terkadang karena saking marahnya orang tua sering mengungkapkannya dengan kata$ singkat yang pedas

dengan maksud menyindir, seperti,


16/17

mebuat ia semakin menjadi%jadi dan menjaga jarak dengan kita. 5ita telah menyakiti hatinya dan membuatnya

tidak ingin berkomunikasi dengan kita.


5atakanlah secara langsung apa yang kita inginkan dengan kalimat yang tidak menyinggung perasaan,

memojokkan bahkan menyakiti hatinya. 5atakan saja, ihat ini lihat, gambar apa ya

lucu banget?:

'ngatlah selalu, pada saat anak kita sedang !okus pada apa yang diinginkannya, ia akan memancing emosi kita

dan emosinya sendiri akan menjadi sensiti!. Anak kita pada umumnya adalah anak yang cerdas. ia tidak ingin

diakihkan ke hal lain jika masalah ini belum ada kata sepakat penyelesaiannya. Semakin kita berusaha

mengalihkan ke hal lain, semakin marah lah anak kita.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Selesaikan apa yang diinginkan oleh anak kita dengan membicarakannya dan membuat kesepakatan di tempat,

jika kita belum sempat membuat kesepakatan di rumah. 5atakan secara langsung apa yang kita inginkan

terhadap permintaan anak tesebut, seperti


17/17

#leh siapa yang dia percaya7 apakah anak percaya pada kata$ kita atau ketepatan akyu program$

T9?

#leh siapa yang meyampaikannya lebih menyenangkan7 apakah kita menasehatinya dengan cara

menyenangkan atau program$ T9 yang lebih menyenangkan?

#leh siapa yang sering menemaninya7 kita atau T9?


1angun komunikasi dan kedekatan dengan menge3aluasi 6 hal tersebut yang menjadi !aktor

pembentuk perilaku anak kita.

Menggantinya dengan kegiatan di rumah atau di luar rumah yang padat bagi anak$nya.

Iantilah program T9 dengan !ilm$ pengetahuan yang lebih mendidik dan menantang mulai dari

kartun hingga CD dalam bentuk permainan edukati!.

. Mengajari Anak untuk Membalas

Sebagian anak ada yang memiliki kecenderungan suka memukul dan sebagian lagi menjadi objek penderita

dengan lebih banyak menerima pukulan dari rekan sebayanya. Sebagian orang tua biasanya tidak sabar melihat

anak kita disakiti dan mempro3okasi anak kita unutuk membalasnya. 2al ini secara tidak langsung mengajari

anak balas dendam. Sebab pada saat itu emosi anak sedang sensiti! dan apa yang kita ajarkan saat itu akan

membekas. &angan kaget bila anak kita sering membalas atau membalikkan apa yang kita sampaikan

kepadanya.

Apa yang sebaiknya kita lakukan?7

Mengajarkan anak untuk menghindari teman%teman yang suka menyakiti.

Menyampaikan pada orang tua yang bersangkutan baha anak kita sering mendapat perlakuan buruk

dari anaknya.

Ajaklah orang tua anak yang suka memukul untuk mengikuti program parenting baik di radio ataumedia lainnya.

1.

Cara Didikan Yang Didapat Pada Saat Masa Kecil

Documents

Transcript of Cara Didikan Yang Didapat Pada Saat Masa Kecil