Cara Analisis Feses Ikan Dengan Metode Chromix Oxide

3
Cara Analisis Feses Ikan dengan Metode Chromix Oxide (Cr 2 O 3 ) Uji daya cerna nutrient dilakukan dengan metode indikator Chromix Oxide (Cr 2 O 3 ) (Furukawa dan Tsukahara, 1966) dalam Anonymous, 1990). Daya cerna nutrient dihitung berdasarkan perbandingan antara indikator nutrient dalam pakan dan feses. Cara pengukurannya adalah: 1. Sampel pakan atau feses yang kira-kira mengandung 1 – 3 mg Cr 2 O 3 , ditimbang sebanyak 100 mg dan dimasukkan dalam tabung kjeldahl. 2. Kemudian ditambahkan asam nitrat pekat sebanyak 5 ml kedalam tabung tersebut. 3. tabung sampel diletakkan di atas heater dan dipanaskan sampai suhu 300 o C dibiarkan sampai sampel tercerna yang ditandai dengan adanya endapan putih. 4. Heater dimatikan dan tabung dibiarkan sampai dingin, kemudian ditambah 3 ml asam perklorat kedalam larutan tersebut. Larutan dipanaskan kembali hingga warna hijau berubah menjadi warna kuning, orange atau merah, kemudian didinginkan. 5. Ditambahkan 50 ml aquadest dan dibiarkan dingin (suhu kamar), kemudian ditambahkan lagi aquadest sehingga mencapai volume 100 ml. 6. Spektrometer dikalibrasi pada gelombang 350 um dengan aquadest dan batang hitam, mengaturnya dengan aquadest T = 100 dan dengan batang hitam T = 0 membuat kurva standard dalam bentuk persamaan garis linier yang didapat dari

description

Metode Chromix Oxide

Transcript of Cara Analisis Feses Ikan Dengan Metode Chromix Oxide

Cara Analisis Feses Ikan dengan Metode Chromix Oxide (Cr2O3)

Cara Analisis Feses Ikan dengan Metode Chromix Oxide (Cr2O3)

Uji daya cerna nutrient dilakukan dengan metode indikator Chromix Oxide (Cr2O3) (Furukawa dan Tsukahara, 1966) dalam Anonymous, 1990). Daya cerna nutrient dihitung berdasarkan perbandingan antara indikator nutrient dalam pakan dan feses. Cara pengukurannya adalah:

1. Sampel pakan atau feses yang kira-kira mengandung 1 3 mg Cr2O3, ditimbang sebanyak 100 mg dan dimasukkan dalam tabung kjeldahl.

2. Kemudian ditambahkan asam nitrat pekat sebanyak 5 ml kedalam tabung tersebut.

3. tabung sampel diletakkan di atas heater dan dipanaskan sampai suhu 300 oC dibiarkan sampai sampel tercerna yang ditandai dengan adanya endapan putih.

4. Heater dimatikan dan tabung dibiarkan sampai dingin, kemudian ditambah 3 ml asam perklorat kedalam larutan tersebut. Larutan dipanaskan kembali hingga warna hijau berubah menjadi warna kuning, orange atau merah, kemudian didinginkan.

5. Ditambahkan 50 ml aquadest dan dibiarkan dingin (suhu kamar), kemudian ditambahkan lagi aquadest sehingga mencapai volume 100 ml.

6. Spektrometer dikalibrasi pada gelombang 350 um dengan aquadest dan batang hitam, mengaturnya dengan aquadest T = 100 dan dengan batang hitam T = 0 membuat kurva standard dalam bentuk persamaan garis linier yang didapat dari berbagai level Cr2O3 yang diketahui konsentrasinya secara pasti, membuat garis sumbu Y sebagai optical density dan sumbu X adalah Cr2O3 dalam sampel (ml /100ml).

7. Larutan yang sudah ditambahkan aquadest dipindahkan ke dalam kuvet secukupnya dan membaca optical density pada gelombang 300 um dan membandingkannya dengan aquadest pada panjang gelombang yang sama.

8. Nilai optical density dari sampel dimasukkan dalam persamaan kurva standard tersebut hingga kadar Cr2O3 (X) sampel akan diketahui prosentase Cr2O3 sampel adalah X* (100/berat sampel).

Alur Proses Pembuatan Pakan Uji

Bahan Baku:

Tepung ikan

Tepung kedelai

Tepung Azolla

Tepung tapioca

Bekatul

Pencampuran Bahan Berdasarkan Formulasi Pakan

Pengeringan

Penggilingan

Pengayakan

Analisa Proksimat Bahan Pakan

Formulasi

Penimbangan

Pencetakan Pellet

Pengeringan Pellet

Analisis Proksimat Pakan Uji

Penyimpanan

Pengujian Dengan Pemberian Pakan Uji Pada Iakn Uji

Analisa Ikan Uji Yang Diberi Pakan Uji