Camat Wiyung Terus Dongkrak Pelaku UMKM - radarsby.com · Camat Wiyung, usaha UM ... kraft,...
Transcript of Camat Wiyung Terus Dongkrak Pelaku UMKM - radarsby.com · Camat Wiyung, usaha UM ... kraft,...
layouter: edy subagyardjo
KAMIS31 MEI 2018 19
Camat Wiyung Terus Dongkrak Pelaku UMKM
S U R A B A Y A – P J T Collec tion menjadi salah satu UKM binaan Kecama tan Asemrowo yang me miliki distribusi di 7 kota wisata ternama di Indonesia. Memulai usaha dari satu mesin plong dan se lembar spon bahan dasar sandal, Siti Towiyah, 29, tak menduga usaha san dal wisata yang digelutinya bakal mencapai omzet Rp 35 juta sebulan.
Siti sapaan akrab Siti Towiyah yang tinggal di Ja lan Genting Tambak Da lam No.3, Genting Kalia nak, Asemrowo, Su raba ya itu menuturkan, keme lutnya di dunia home in dustry sandal bermula dari kegelisahannya melihat sang kakak yang tidak memiliki pekerjaan.
“2017 lalu, kakak saya diPHK, cari kerja sulit karena lulusan SD. Sehingga saya mikir bagaimana agar tetap bisa meng hasilkan uang, lalu ketemunya bikin sandal ini,” ucap perempuan beranak satu itu.
Pilihan pada produksi sandal dipilih karena sang kakak dulunya pernah kerja di pabrik sandal, sehingga paling tidak ada penga
laman dalam mela koni produksi barang tersebut.
“Waktu itu, saya babat alas sendiri, belajar dari internet. Cari tahu bagaimana cara produksi, alat dan bahan yang dibu tuhkan dalam pembuatan sandal,” imbuhnya.
Meski harus banting stir dari background lulusan Akademi Kebidanan (Akbid), Siti memiliki tekad yang kuat untuk melakoni usahanya tersebut. Dari kebulatan tekad itu berangsur orderan pun banjir berdatangan.
“Awal kali diorder 1 kodi, terus 5 kodi, 25 kodi, hing ga yang membuat saya tidak menyangka ada yang memesan 110 kodi,” be ber jebolan Akbid Delima Persada Gresik itu.
Di tahun 2018 ini, siti su dah memiliki sekitar 7 pelanggan di kotakota besar se Indonesia yang me mesan rutin sandal hasil keringatnya itu. Di antaranya : Denpasar Bali, Lombok, Jogja, Makassar dan yang baru Tulungagung, Jawa Tengah, Peka longan. Untuk pasar lokal surabaya, Siti biasanya mendistribusikan barang
hasil keringatnya itu di sen tra – sentra UKM yang ada di Surabaya. Untuk sa tu pasang sandal dib anrol Rp 15 ribu.
Biasanya untuk 1 kodi san dal produksinya di ban rol antara Rp 125 ribu sam pai Rp 170 ribu. Harga tergantung bahan dan jenis sandal yang dipesan. Sandal cowok berkisar an tara Rp 155 – 170 ribu, sandal cewek Rp 125 – 150 ribu, lalu sandal anakanak Rp 135 – 140 ribu. Se lain itu, siti juga mene ri ma request pesanan se suai keiinginan pelanggan, namun siti akan mengenakan biaya cas design karena akan mengunci de sign tersebut.
Pesanan yang diterima ho me industri yang berada di sebelah Gate Tol Dupak itu juga mengalai naik turun sesuai musimnya. “Paling tinggi biasanya musim liburan sehingga bisa sampai omset Rp 35 juta, kalu hari bisa berkisar Rp 1520 juta,” tungkasnya.
Untuk memenuhi pesanan dari pelangganya, Siti mengolah bahan tersebut ber sama kakak dan suami nya. Selain itu dua tetangga dekatnya juga ikut
menggarap sandal wisata tersebut dengan sistem borongan. ”Lumayan bisa membantu rezeki orang lain,” ucap Siti.
Pemilik PJT Collection itu juga berterima kasih ke pada pihak kecamatan yang telah suport kepada usahanya. Meski bukan da lam bentuk finansial, tapi akses dan jaringan un tuk mengembangkan usahanya cukup terbantu oleh pihak kecamatan.
Camat Asemrowo Hari Tjah jono menuturkan, pihak nya cukup mendukung dan memfasilitasi bagi UKMUKM yang ada di wilayahnya untuk terus ber kembang. ”Biasanya ka mi mendatangkan pembicara untuk mengajarkan ilmunya kepada masya rakat Asemrowo,” imbuhnya.
Selain itu, Hari juga mengajak staf kecamatan untuk menjadi pencoba dalam hal produkproduk UKM yang dihasilkan masya rakatnya. ”Kalau ada event kecamatan, ya kita yang mengawali membeli ba rang hasil karya UKM ter sebut, seperti sendal PJT Collection ini,” pungkasnya.(son/no)
HENDRIK MUCHLISON/RADAR SURABAYA
KREATIF: Siti Towiyah memamerkan produk sandal wisata hasil karyanya.
SURABAYA–Di wi layah Kecamatan Wiyung, terdapat beberapa Usaha Mi kro, Ke cil dan Me ne ngah (UMKM) unggulan yang tersebar di empat kelurahan, yaitu Babatan, Ba las klumprik, Jajar Tung gal, dan Wiyung. Me nurut Achmad Zaini, Camat Wiyung, usaha UMKM unggulan tersebut diantaranya adalah, Kraft, Makanan dan Minuman (Mamin).
“UMKM kami ada dua jenis, yaitu makanan dan non makanan. Ada cincau hijau, ada jamu, dan kripik tahu, itu yang agak awet. Yang ke dua ada handy kraft, kerajinan tangan seperti tas dan celengan,” kata Achmad Zaini, di acara Bazar Ramadan di depan kantor Kecamatan Wi yung, Minggu (27/5).
Selain itu inovasi dari ke camatan Wiyung juga ada pelatihan dan bea siswa yang di biayai oleh Pe
merintah Kota (Pemkot) Su rabaya. Hal itu untuk men dongkrak beberapa UM KM untuk terus mengembangkan usahanya agar bisa bersaing dengan produkproduk lainnya.
Tidak hanya itu, ada be berapa UMKM baru yang diajak untuk memamerkan produknya seperti yang ter lihat di bazar Ra madan kemarin. Tujuan nya, agar dapat di ke nal lebih dekat lagi oleh masyrakat keca ma tan Wiyung dan sekitarnya.
Dari kecamatan Wiyung sen diri ada 40 UMKM yang mengikuti bazar, dan ada 15 UMKM unggulan dari luar daerah yang di re komen dasikan pemerintah kota Surabaya untuk meng i kuti bazar Ramadan tersebut.
“Jadi disini ada yang paling menonjol dari Kelurahan Balasklumprik itu yang non makanan yaitu celengan dari kaleng,
kalau yang mamin dari Kelurahan Wiyung itu ada cincau hijau, jamu, dan kripik tahu,” ujar Zaini.
Wisnu Broto, selaku ketua Lembaga Pem ber dayaan Masyarakat Kelu rahan (LPMK) kelurahan Wi yung di wilayahnya sen diri sudah mulai banyak UMKM unggulan yang berkembang pesat, untuk kedepannya ia akan memberikan pengarahan lagi pada pelaku UMKM agar mendapat fasilitas lebih dan pendidikan mengenai kewirausahaan.
“Nantinya ada juga pelatihanpelatihan se perti membuat kemasan, pelatihan managemen, pan didikan dan lain sebagainya. Bila perlu nanti akan dicarikan dana untuk pemodalan bagi pelakupelaku usaha ini, pastinya kami terus dongkrak potensinya,” pungkas Wisnu. (gin/nug)
MENYEHATKAN: UMKM Jamu Wiyung milik Endang Setyowati (kanan) menjadi salah satu usaha lokal unggulan di Kecatamatan Wiyung.