ca.mammae

37
LAPORAN KASUS KARSINOMA SEL SQUAMOSA. OLEH : Ester.Enumbi 007 0840024 PEMBIMBING : dr.Donald Aronggear,Sp.B(K) Trauma,FINACS,FICS SMF BEDAH RSUD JAYAPURA UNIVERSITAS CENDERAWASIH FAKULTAS KEDOKTERAN JAYAPURA 2015

description

definisietiologimanifestasi klinispenatalaksanaanprognosisklasifikasi

Transcript of ca.mammae

Page 1: ca.mammae

LAPORAN KASUSKARSINOMA SEL SQUAMOSA.

OLEH :Ester.Enumbi007 0840024

PEMBIMBING :dr.Donald Aronggear,Sp.B(K) Trauma,FINACS,FICS

SMF BEDAH RSUD JAYAPURAUNIVERSITAS CENDERAWASIH

FAKULTAS KEDOKTERANJAYAPURA

2015

Page 2: ca.mammae

TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN

I. Anatomi dan Fisiologi KulitKulit menutupi seluruh permukaan luar tubuh dan

merupakan tmpt interaksi dgn dunia luar. Kulit memberikan proteksi jaringan internal dari paparan

trauma, radiasi ultraviolet, temperatur yang ektrem, toksin dan bakteri.

Fungsi penting lainnya a/ u/ persepsi sensoris, immunologic seurvelliance, termoregulasi, dan kontrol kehilangan cairan.

Page 3: ca.mammae

lapisan kulit

epidermis dermissubkutis (hipoder

mis)

Page 4: ca.mammae

II. EPIDEMIOLOGI

Keganasan pada kulit secara umum dibagi menjadi dua jenis:

Melanoma maligna yg merupakan keganasan berasal dari melanosit

Kanker kulit non-melanoma yg berasal dari sel basal (karsinoma sel basal) atau keratinosit suprabasal (karsinoma sel skuamousa).

Page 5: ca.mammae

III. FAKTOR RISIKO DAN ETIOLOGI

Paparan UV-B dari sinar matahari Kontak dengan bahan kimia mis;hidrokarbon Penderita HIV positif Perubahan lokal pada jaringan kulit, misalnya luka

bakar (Marjolin’s ulcer), ulserasi kronis Pemakaian kronis alkohol dan tembakau.

Page 6: ca.mammae

IV. HISTOPATOLOGI / KLINIKOPATOLOGI

Karsinoma sel skuamous diklasifikasikan pada tipe-tipe berikut:

1. Adenoid squamous cell carcinoma

2. Clear cell squamous cell carcinoma

3. Spindle cell squamous cell carcinoma

4. Signet-ring cell squamous cell carcinoma

5. Basaloid squamous cell carcinoma

6. Verrucous carcinoma

7. Keratoacanthoma

Page 7: ca.mammae

V. PROSEDUR DIAGNOSTIK

Keluhan pada umumnya adalah lesi dikulit yang tumbuh menonjol, mudah berdarah, bagian atasnya terdapat borok seperti bunga kol disertai bau khas.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan lesi yang tumbuh eksofitik, tumbuh progresif dan mudah berdarah terkadang berupa ulkus dengan bau khas.

Page 8: ca.mammae

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis :

Radiologi

Pemeriksaan rutin: foto toraks (evaluasi metastasis ke paru-paru dan pleura) dan USG abdomen (evaluasi metastasis ke hati dan kelenjar getah bening paraaorta/parailiaka).

Pemeriksaan histopatologi

Dengan biopsi jaringan (biopsi insis, eksisi atau punch) untuk menemukan jenis histologi dan derajat diferensiasinya, pemeriksaan ini merupakan standar baku diagnostik.

Page 9: ca.mammae

Biopsi

Prinsip harus komplit (mengambill sampel jaringan tumor dan sehat disekitarnya). Jenisnya tergantung pada ukuran dan lokasi anatominya.

a) Bila diameter lebih dari 2 cm dan secara anatomi sulit (terutama di daerah wajah) maka dilakukan biopsi insis.

b) Bila kurang dari 2 cm dilakukan eksisi tumor dengan batas bebas tumor 1 cm (diagnostik dan terapi). Spesimen dikirimkan dengan diberi tanda batas-batas sayatan.

c) Masa tumor berupa ulkus, terutama yang berlokasi di rongga mulut dianjurka biopsi punch.

Page 10: ca.mammae

STADIUM (Klasifikasi untuk karsinoma sel squamous menurut TNM edisi 7 dari American Joint Committee on Cancer,2010.)

Klasifikasi tumor primer (T), untuk karsinoma di lokasi bukan kelopak mata.

TX : primary tumor cannot be assesseddTO : No evidence of primary tumorTIS: carcinoma in situT1 : Tumor ≤ 2 cm in greatest dimension with <2 high - risk features.*T2 : Tumor >2 cm in greatest dimension Or Tumor any size with ≥ 2

high - risk features T3 : Tumor invasion of maxilla, mandible, orbit, or temporal boneT4 :Tumor with invasion of skeleton (axial or appendicular) or

perineural invasion of skull base

Page 11: ca.mammae

Klasifikasi kelenjar getah bening (N) untuk karsinoma dilokasi bukan di kelopak mata.

NX : Regional lymph nodes cannot be assessedN0 : No regional lymph node metastasesN1 : Metastases in a single ipsilateral lymph node, ≤ 3cm in greatest

dimensionN2 : Metastases in a single ipsilateral lymph node, >3cm but ≤ 6cm in

greatest dimension ; or in multiple ipsilateral lymph node ≤ 6cm in greatest dimension or in bilateral or contralateral lymph nodes ≤ 6 cm in greatest dimension.

N2a : Metastases in a single ipsilateral lymph node, > 3cm but ≤ 6 cm in greatest dimension

N2b : Metastases in multiple ipsilateral lymph nodes ≤ 6 cm greatest dimension

N2c : Metastases in bilateral or contralateral lymph nodes, ≤ 6cm in greatest dimension

N3 : Metastases in a lymph node, > 6 in greatest dimension

Page 12: ca.mammae

• Klasifikasi Metastases jauh (M) untuk

• M0 : No distant metastases

• M1 : Distant metastases

Page 13: ca.mammae

Anatomic stage/prognostic Groups untuk di lokasi bukan Kelopak Mata

Stage T N M

0 Tis N0 No

I T1 N0 Mo

II T2 N0 Mo

III T3 N0 Mo

T1 N1 Mo

T2 N1 Mo

T3 N1 Mo

IV T1 N2 Mo

T2 N2 Mo

T3 N2 Mo

Any T N3 Mo

T4 Any N Mo

Any T Any N M1

Page 14: ca.mammae

LAPORAN KASUS PASIEN

Identitas PasienNama : Tn. Y.PUmur : 62 TahunJenis Kelamin : Laki-lakiStatus perkawinan : Sudah menikahPendidikan : SMUPekerjaan : pensiunan PNSAlamat : Apo bengkelTanggal MRS : 12/03/2015Tanggal KRS : 01/03/2015No. DM : 041488

Page 15: ca.mammae

Keluhan utama : timbul luka seperti bunga koll yang tidak sembuh-sembuh.

Riwayat Penyakit Sekarang:

Px laki2/ 62 thn --> keluhan timbul luka seperti bunga koll yg tidak menyembuh di kaki kanan pasien.

Hal ini di alami px dari tahun 2005. Pasien mengaku luka yg dialami akibat jatuh dari motor

dan kena sofpreker motor. Namun, luka tersebut tidak sembuh-sembuh.

Page 16: ca.mammae

LANJUTAN.....

• Sblmx px tdk pernah ke pelayanan kesehatan manapun, px hanya merawat luka dgn ramuan-ramuan tradisional

• Sampai tahun 2014 baru px ke dokter untuk mendapatkan pelayannan kesehatan.

• Luka yg di alami pasien awalnya kecil dan lama kelamaan menjadi besar.

Page 17: ca.mammae

lanjutan.....

Luka tersebut mudah berdarah (+), berbau (+), pus (+).Pasien juga sering mengeluh nyeri pada tungkainya

sehingga px tidak dapat berjalan dan kaki kanan px tidak dpt di luruskan lagi.

Px seorang PNS namun sejak kecil penderita sering bekerja berkebun yg sehari-hari banyak mendapat paparan sinar matahari.

PX-> perokok selama kurang lebih 40 tahun. Dlm sehari pX dpt menghabiskan 24 batang rokok (2 bungkus).

Page 18: ca.mammae

foto klinis pre op

Page 19: ca.mammae

foto klinis post op

Page 20: ca.mammae

Riwayat Penyakit Dahulu:

• Riwayat luka lama (+)

• Riwayat biobsi (+) tanggal 18/11/2014

• Riwayat merokok (+)

• Riwayat DM (-)

Page 21: ca.mammae

Pemeriksaan FisikKU: Tampak Sakit SedangKes: Compos Mentis (E4M5V6)TD: 120/80 mmHgNadi : 78 x/menitRespirasi : 22 x/menitSuhu rectal : 36,80CKepala : Conjungtiva Anemis (+/+), Sklera Ikterik (-/-)Leher : Pembesaran KGB (-)Thorax (Pulmo):

Inspeksi : Simetris, ikut gerak nafas, retraksi (-)Palpasi : V/F, D=S

Perkusi : Sonor Auskultasi: Rho (-/-), Whz (-/-)Thorax (COR) :

Inspeksi : IC (-)Palpasi : Thrill (-)Perkusi : PekakAuskultasi: BJ I-II reguler, murmur (-), galop (-)

Page 22: ca.mammae

Ekstremitas : Akral hangat, odema (+), CRT < 3 detik, Pembesaran Kelenjar Inguinal(+)Status lokalis : regio cruris dextra tampak luka, ukuran ± 10x10 cm,

ulkus (+), edema (+),berbau(+), Jar.nekrotik (+), permukaan tidak rata.

Pemeriksaan PenunjangDarah lengkap tgl 11/03/2015Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan• WBC 10,89x 103 /mm 34.0 – 10.0• RBC 3.43x 106 /mm 3 4.00 – 5.80• HGB 8,2 gr/dl 11.0 – 16.5• HCT 25,8% 35.0 – 50.0• PLT 449x 103 /mm 3 150 – 400• Perdarahan 2,30,, menit 9,8 – 12,6 • Pembekuan 7,30,, menit 24,8 – 34,4• LED JAM (1) 83 mm jam I 0-10 Jam I• LED JAM (II) 115 mm jam II 0-10 Jam II

Page 23: ca.mammae

KKimia lengkap tanggal 13/03/2015imia lengkap tanggal 13/03/2015

Jenis pemeriksaanJenis pemeriksaan Hasil Hasil Nilai rujukanNilai rujukan

GDSGDS 83 mg/dl83 mg/dl < 200< 200

UUreumreum 29 mg/dl29 mg/dl 10-5010-50

KKreatininreatinin 1.3 mg/dl1.3 mg/dl 0,6-1.10,6-1.1

AAlbuminlbumin 2,7 mg/dl2,7 mg/dl 3,8-5,13,8-5,1

SGOTSGOT 8 U/I8 U/I 8-378-37

SGPTSGPT 14 U/L14 U/L 6-426-42

KKaliumalium 3,2 mEq/L3,2 mEq/L 3,5-5,33,5-5,3

Natrium Natrium 137 mEq/L137 mEq/L 135-148135-148

kloridaklorida 106 mEq/L106 mEq/L 98-10698-106

Page 24: ca.mammae

Pemeriksaan histopatologi: tanggal 20 november 2014

Keterangan klinik : regio cruris dextra

Diagnosa: karsinoma sell squamous dengan keratin

Page 25: ca.mammae
Page 26: ca.mammae

Foto radilogis kruris dextra

Page 27: ca.mammae

Pemeriksaan USG Abdomen 23/01/2014.

Hasil Pemeriksaan :

KANDUNG EMPEDU : Ukuran normal, dinding tidak menebal,tak tampak massa hiper/hipoechotic didalamnya.

PANKREAS : Ukuran tidak membesar,struktur echoparenchim homogen, tak tampak lesi hipo/hiperechotic didalamnya

LIMPA : Ukuran normal, permukaan rata, echostruktur parenchim homogen, tak tampak lesi hipo/hiperechotic didalamnya

Page 28: ca.mammae

GINJAL KANAN :Ukuran normal, permukaan rata, echostruktur parenchim homogen, ratio parenkim medula normal sistem pelviokalyses tidak melebar, tak tampak lesihyiper/hyipoechoic didalamnya

GINJAL KIRI :Ukuran normal, permukaan tata, echostruktur parenchim homogen, ratio parenchim medulla normal, sistem pellviocalyices tidak melebar, tdk terdapat lesihyiper/hyipoechotic di dalamnya

KANDUNG KENCING :Ukuran normal, dinding mukosa tdk menebal, tidak terdapat lesi hyiper/hyipoechotic di dlmnya

AORTA : Aorta dalam batas normal

INGUINAL : tampak pembesaran kelenjar inguinal

Page 29: ca.mammae

Kesimpulan : USG organ abdomen dalam batas normal. Lymfadenopaty inguinal

• DIAGNOSA KERJA :

Karsinoma Sell Squamosa Regio Cruris Dextra

• DIAGNOSA BANDING :

- Karsinoma sel basal

- Infeksi kronik

Page 30: ca.mammae

TERAPI

- IVFD : RL/ 8 Jam

- Inj. Cefuroxime 2 x 1 gr (iv)

- Inj. Metronidazole 3 x 500 mg ( drip)

- Inj.ranitidin 2 x 50 mg (iv)

- Inj. Antrain 3 x 25 mg(iv)

- Pro amputasi above knee

Page 31: ca.mammae

PEMBAHASAN

• Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien ini didiagnosa Carsinoma Cell Squamousa.

• Dari anamnesa didapatkan: pasien mengeluh timbul luka seperti bunga koll yang tidak menyembuh di kaki kanan pasien, luka yang di alami pasien awalnya kecil dan lama kelamaan menjadi besar.

Page 32: ca.mammae

• Karsinoma sell skuamous umumnya tumbuh pertama dalam bentuk suatu bercak keratorik dan selanjutnya menjadi nodul eritematos dengan ulkus meninggi, dengan krusta yang berkreatinin, bertanduk dengan tepi yang meninggi,basah,mudah berdarah dan berbau khas.

• Lesi ini sering terjadi pada daerah wajah, leher, punggung, lengan, dan dorsum manus.

• Karsinoma sel skuamous sering berhubungan dengan ekstensi subkuntaneus yang dapat menyebabkan kerusakan lapisan dalam dermis, yang dapat berhubungan dengan timbulnya rasa nyeri karena invasi perineural”.

Page 33: ca.mammae

lanjutan..

• Dari Pemeriksaan Fisik di dapatkan : Luka (+), ukuran ± 10 cm x 10 cm, mudah berdarah (+), berbau (+), pus (+), jaringan nekrotik (+), berbatas tegas (+), permukaan tidak rata (+), permukaan terdapat borok seperti bunga kol.

• Hal ini sesuai dengan kepustakanan bahwa Keluhan pada umumnya adalah lesi dikulit yang tumbuh menonjol, mudah berdarah, bagian atasnya terdapat

borok seperti bunga kol disertai bau yang khas.

Page 34: ca.mammae

• Pemeriksaan penunjang : • Radiologi

Foto torak (evaluasi metastasis ke paru-paru dan pleura) dan USG abdomen (evaluasi metastasis ke hati dan kelenjar getah bening paraaorta/parailiaka).

• Pada pemeriksaan foto thorax, pasien ini tidak ditemukan adanya metastase ke organ paru dan pleura.

• Namun pada pemeriksaan USG ditemukan adanya pembesaran kelenjar inguinal

Page 35: ca.mammae

• Pemeriksaan histopatologi dengan biopsi jaringan (biopsi insis, eksisi atau punch) untuk menemukan jenis histologi dan derajat diferensiasinya, pemeriksaan ini merupakan standar baku diagnostik

• Pada pasien ini berdasarkan hasil Biopsi (20-09-2014) didiagnosa Karsinoma sell Squamosa dengan Keratin

Page 36: ca.mammae

Penatalaksanaan

• Pada pasien ini dilakukan tindakan operasi dengan amputasi above knee.

Page 37: ca.mammae

Terima Kasih