Calon Skripsi Bab 4

7
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Budi Kemuliaan Sejak tahun 2004 Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam ditunjuk sebagai salah satu dari 25 rumah sakit rujukan pertama untuk HIV/AIDS di Indonesia, dan sampai saat ini melakukan pelayanan untuk pasien HIV/AIDS oleh tenaga profesional yang terlatih khusus. Rumah Sakit Budi Kemuliaan memiliki sub bagian HIV yang dinamakan Kasper HIV Centre di gedung Drop In Centre. B. Analisis Univariat Penelitian dilakukan terhadap 50 sampel penelitian. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel penelitian dengan distribusi frekuensi dan presentase masing-masing kelompok. 1. Kombinasi ARV 30

description

bab 4

Transcript of Calon Skripsi Bab 4

Page 1: Calon Skripsi Bab 4

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Budi Kemuliaan

Sejak tahun 2004 Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam ditunjuk sebagai

salah satu dari 25 rumah sakit rujukan pertama untuk HIV/AIDS di Indonesia,

dan sampai saat ini melakukan pelayanan untuk pasien HIV/AIDS oleh tenaga

profesional yang terlatih khusus. Rumah Sakit Budi Kemuliaan memiliki sub

bagian HIV yang dinamakan Kasper HIV Centre di gedung Drop In Centre.

B. Analisis Univariat

Penelitian dilakukan terhadap 50 sampel penelitian. Analisis univariat

digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel

penelitian dengan distribusi frekuensi dan presentase masing-masing

kelompok.

1. Kombinasi ARV

Tabel 4.1Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kombinasi ARV

Kombinasi ARV Jumlah(n)

Persentase%

NevirapineEfavirenz

473

946

Total 50 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas distribusi pasien berdaskan jenis

kombinasi ARV yang digunakan didapatkan jumlah terbanyak pada

30

Page 2: Calon Skripsi Bab 4

31

kombinasi dengan Nevirapine yaitu sebanyak 47 orang atau 94% dan

kombinasi dengan Non-Nevirapine yaitu sebanyak 3 orang atau 6%.

2. Kadar SGPT

Tabel 4.2Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar SGPT

SGPT Jumlah(n)

Peresntase%

NormalMeningkat

419

828

Total 50 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa dari 50 orang sampel

didapatkan 41 orang atau 82% mempunyai kadar SGPT normal sejak insiasi

ARV dan 9 orang 8% mengalami peningkatan kadar SGPT dengan berbagai

derajat.

3. Derajat Hepatotoksisitas

Tabel 4.3Distribusi Sampel Berdasarkan Derajat Peningkatan SGPT

Peningkatan SGPT Jumlah(n)

Persentase%

Normal 41 82Derajat 1Derajat 2Derajat 3Derajat 4

3231

6462

Total 50 100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menjelaskan berbagai derajat peningkatan

kadar SGPT pada sampel penelitian yakni 82 orang atau 82% didapatkan

dengan kadar SGPT normal, 3 orang atau 6% atau mengalami peningkatan

kadar SGPT derajat 1, 2 orang atau 4% mengalami peningkatan kadar SGPT

Page 3: Calon Skripsi Bab 4

32

derajat 2, 3 orang atau 6% mengalami peningkatan kadar SGPT derajat 3,

dan 1 orang atau 2% mengalami peningkatan kadar SGPT derajat 4 yang

potensial mengancam jiwa.

4. UsiaTabel 4.4

Distribusi Sampel Berdasarkan Usia

UsiaSGPT Jumlah

(n)Persentase

(%)Meningkat Normal17-25 tahun26-35 tahun36-45 tahun46-55 tahun56-65 tahun

31311

326741

6271052

125420104

Total 9 41 50 100

Berdasarkan tabel 4.4 diatas distribusi sampel dibedakan berdasarkan

kelompok usia menurut Departemen Kesehatan RI. Kelompok usia

terbanyak didapatkan pada kelompok usia dewasa awal 26-35 tahun

sebanyak 27 orang atau 54%, kemudian pada kelompok usia dewasa akhir

36-45 tahun 10 orang atau 20%, kelompok usia remaja akhir 17-25 tahun 6

orang atau 12%, kelompok usia lansia awal 45-55 tahun sebanyak 5 orang

atau 10%, dan kelompok usia lansia akhir sebanyak 2 orang atau 4%.

5. Jenis Kelamin

Tabel 4.5Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

VariabelSGPT Jumlah

(n)Persentase

(%)Meningkat NormalJenis Kelamin- Laki-laki 7 21 28 56- Perempuan 2 20 22 44

Total 9 41 50 100

Page 4: Calon Skripsi Bab 4

33

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan distribusi sampel

berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bawhwa proporsi jenis kelamin laki-

laki lebih banyak dari perempuan yaitu didapatkan 28 orang atau 56%,

sedangkan perempuan sebanyak 22 orang atau 44%.

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis yang digunakan untuk melihat

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah pemberian ARV dan variabel dependen

adalah kadar SGPT.

Tabel 4.6Analisis Hubungan antara Pemberian Terapi ARV terhadap

Peningkatan Kadar SGPT di RS. Budi Kemuliaan Kota Batam tahun 2014

Variabel Kadar SGPT Total PKombinasi ARV Normal MeningkatKombinasi dengan

Nevirapine38

(81%)9

(19%)47

(100%) 0,544Kombinasi dengan

Non-Nevirapine3

(100%)0

(0%)3

(100%)Total 41 9 50

Berdasarkan hasil analisis tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa dari 50

sampel, sebanyak 9 orang atau 19% yang mendapatkan terapi ARV dengan

kombinasi dengan Nevirapine mengalami peningkatan kadar SGPT dan 38

orang atau 81% memiliki kadar SGPT normal. Sedangkan 3 orang sampel

atau 100% sampel yang mendapatkan terapi dengan kombinasi Non-

Nevirapine memiliki kadar SGPT normal dan tidak ada yang mengalami

Page 5: Calon Skripsi Bab 4

34

peningkatan kadar SGPT. Dari uji statistik dengan Chi square diperoleh

nilai p=0,544 (p>0,05) yang artinya dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara pemberian terapi antiretroviral dengan

kadar SGPT pada pasien HIV di RS. Budi Kemuliaan Kota Batam tahun

2014.