Cacing Mata

7
Cacing mata yang akan kita bicarakan kali ini adalah cacing Loa loa yang bisa merambat masuk ke dalam mata. Cacing ini hanya ditemukan di daerah Afrika, tetapi penyakit yang ditimbulkannya cukup mengerikan. Loa loa filariasis yang juga disebut cacing mata ini juga ditemukan di India ketika ada laporan bahwa seorang kakek berusia 82 tahun mendapati seekor cacing di matanya. Cacing loa-loa memiliki ukuran panjang yang bervariasi mulai dari 2 cm hingga 12 cm. Nah, yang ditemukan pada mata kakek di atas itu berukuran sekitar 12 cm. Bisakah anda bayangkan? Bila tidak, jangan bayangkan! Kingdom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Secernentea Ordo : Spirurida Famili : Filaridae Genus : Loa Spesies : Loa loa Daur hidup sang cacing mata diawali oleh vektornya yaitu lalat Chrysops. Jadi, lalat ini adalah vektor yang membawa telur atau larva Loa-loa. Dan setelah lalat ini menggigit manusia (karena makanan lalat ini adalah darah) telur cacing tadi disalurkan ke saluran darah manusia. Akhirnya sang cacing terbawa arus aliran darah manusia dan sering singgah kesana-kemari di organ manusia termasuk mata kita. Inilah kelebihan sang cacing, yaitu memiliki lapisan pelindung tubuh yang bisa menembus kulit organ yang ditempatinya, sehingga bisa bergerak kesana-kemari.Dan, bila dalam satu vektor tidak hanya melepaskan satu telur saja melainkan lebih dari satu telur kemungkinan besar akan terjadi perkawinan antara cacing jantan dan cacing betina yang nantinya akan tumbuh. Orang yang tubuhnya kemasukan cacing ini biasanya akan merasa gatal, agak lesu, dan terkadang kesakitan.

Transcript of Cacing Mata

Page 1: Cacing Mata

Cacing mata yang akan kita bicarakan kali ini adalah cacing Loa loa yang bisa merambat masuk ke dalam mata. Cacing ini hanya ditemukan di daerah Afrika, tetapi penyakit yang ditimbulkannya cukup mengerikan. Loa loa filariasis yang juga disebut cacing mata ini juga ditemukan di India ketika ada laporan bahwa seorang kakek berusia 82 tahun mendapati seekor cacing di matanya.

Cacing loa-loa memiliki ukuran panjang yang bervariasi mulai dari 2 cm hingga 12 cm. Nah, yang ditemukan pada mata kakek di atas itu berukuran sekitar 12 cm. Bisakah anda bayangkan? Bila tidak, jangan bayangkan!

Kingdom : AnimaliaFilum : Nematoda Kelas : Secernentea Ordo : Spirurida Famili : FilaridaeGenus : Loa Spesies : Loa loa

Daur hidup sang cacing mata diawali oleh vektornya yaitu lalat Chrysops. Jadi, lalat ini adalah vektor yang membawa telur atau larva Loa-loa. Dan setelah lalat ini menggigit manusia (karena makanan lalat ini adalah darah) telur cacing tadi disalurkan ke saluran darah manusia. Akhirnya sang cacing terbawa arus aliran darah manusia dan sering singgah kesana-kemari di organ manusia termasuk mata kita.

Inilah kelebihan sang cacing, yaitu memiliki lapisan pelindung tubuh yang bisa menembus kulit organ yang ditempatinya, sehingga bisa bergerak kesana-kemari.Dan, bila dalam satu vektor tidak hanya melepaskan satu telur saja melainkan lebih dari satu telur kemungkinan besar akan terjadi perkawinan antara cacing jantan dan cacing betina yang nantinya akan tumbuh.

Orang yang tubuhnya kemasukan cacing ini biasanya akan merasa gatal, agak lesu, dan terkadang kesakitan.

Page 2: Cacing Mata

LOA LOA FILARIASISCode:

Klasifikasi ilmiahKerajaan : Animalia

Filum : NemathelmynthesKelas : NematodaOrder : Spirurida

Superfamili : FilarioideaKeluarga : Onchocercidae

Genus : LoaSpesies : Loa loa

SejarahKasus pertama infeksi Loa loa tercatat di Karibia (Santo Domingo) pada tahun 1770. Seorang ahli bedah Prancis bernama Mongin mencoba tetapi gagal untuk

menghapus cacing yang lewat di mata seorang wanita. Beberapa tahun kemudian, pada 1778, ahli bedah Guyot Francois dapat melakukan pembedahan pada cacing

di mata seorang budak dari Afrika Barat pada kapal Prancis ke Amerika.Identifikasi microfilaria dibuat pada tahun 1890 oleh Stephen dokter mata

McKenzie. Sebuah presentasi klinis umum loiasis, yang diamati pada tahun 1895 di pesisir kota Nigeria maka terciptalah nama Calabar swelling.

Pengamatan ini dibuat oleh seorang dokter mata Skotlandia bernama Douglas Argyll-Robertson, tetapi hubungan antara Loa loa dan Calabar swelling tidak disadari sampai tahun 1910 (oleh Dr Patrick Manson). Penentuan vektor lalat

Chrysops diketahui pada tahun 1912 oleh British parasitologist Robert Thompson Leiper.

Nama Penyakit : Loa loa filariasis, loaiasis, Calabar swelling(Fugitiveswelling), Tropical swelling dan Afrika eyeworm

HP: Lalat Crysops silaceae dan C dimidiataDaya hidup: 4-17 tahun

Distribusi: terbatas pada hutan dan tepi hutan di daerah katulistiwa afrika yang sering hujan

Loa loa adalah nematoda filarial yang menyebabkan loaiasis. Ini adalah bagian dari kelompok nematoda parasit filarial yang menyebabkan filariasis limfatik.

Page 3: Cacing Mata

MorfologiCacing dewasa hidup dalam jaringan sub kutan,

betina berukuran 50-70 mm x 0,5 mmantan 30-34 mm x 0,35-0,43 mm. Cacing

Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang beredar dalam darah pada siang hari (diurna).

Pada malam hari mikrofilaria berada dalam pembuluh darah paru-paru.

Nama PenyakitLoa loa filariasis (juga dikenal sebagai loaiasis, Calabar swelling, Fugitive

swelling, Tropical swelling dan Afrika eyeworm) penyakit mata yang disebabkan oleh cacing nematoda, loa loa.

Gejala klinis1. Menimbulkan gangguan di konjungtiva mata dan pangkal hidung dengan

menimbulkan:iritasi pada mata,

Page 4: Cacing Mata

mata sendat, sakit,pelupuk mata menjadi bengkak.

1. Pembengkakan jaringan yang tidak sakit2. ensefalitis

Distribusi geografisDistribusi geografis loaiasis manusia terbatas pada hutan hujan dan rawa kawasan hutan Afrika Barat, terutama di Kamerun dan di Sungai Ogowe. Manusia adalah

satu-satunya reservoir alami. Diperkirakan 12-13 juta manusia terinfeksi larva Loa loa.

Siklus HidupParasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops. Mikrofilaria yang beredar dalam darah

diisap oleh lalat dan setelah kurang lebih 10 hari di dalam badan serangga, mikrofilaria tumbuh menjadi larva infektif dan siap ditularkan kepada hospes

lainnya. Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusia dan dalam waktu 1 sampai 4 minggu mulai berkopulasi dan cacing betina dewasa mengeluarkan

mikrofilarianya.

Page 5: Cacing Mata

DiagnosisDiagnosis dibuat dengan menemukan mikrofilaria di dalam darah yang diambil

pada waktu siang hari atau menemukan cacing dewasa di konjungtiva mata ataupun dalam jaringan subkutan

PengobatanPenggunaan dietilkarbamasin (DEC) dosis 2 mg/kgBB/hari, 3 x sehari selama 14

hariPembedahan pada mata

Page 6: Cacing Mata

PENCEGAHAN1. Menghindari gigitan Lalat

2. Pemberian obt-obatan 2 bln sekali3. Jangan sering-sering masuk hutan

PrognosisPrognosis biasanya baik apabila cacing dewasa telah dikeluarkan dari mata dan

pengobatan berhasil dengan baik.

Page 7: Cacing Mata

Berita Terpopuler Bayi Raksasa Lahir di Pekalongan Ejakulasi Kuat, Puaskan Pasangan Wow! Makan Tanah Bikin Anak Cerdas Lho Duduk Dapat Membunuh Anda! Trik Sederhana Tingkatkan Jumlah Sperma Kondom 'Viagra' untuk Pertahankan Ereksi Awas! Cotton Bud Bisa Bahayakan Telinga Seks Sehat dan Teratur Perpanjang Umur Pria Konsekuensi Makan Sebelum Tidur Cegah Stroke dengan Pisang

Astaga, Ada Cacing di Mata PasienDesika Pemita

13/09/2010 22:26 | Kesehatan

Liputan6.com, Thiruvananthapuram: Sebuah cacing hidup ditemukan di dalam mata seorang pasien di Kota Thiruvananthapuram, India. Pasien yang berusia 82 tahun itu sebelumnya mengeluhkan sakit mata karena selalu berair dan merah. Sebelumnya, pasien yang tidak diidentifikasi ini mengalami iritasi mata selama lebih dari seminggu. 

Ia kemudian memeriksakan matanya ke sebuah klinik. Selain merasakan rasa sakit dan kemerahan di mata, pasien juga merasa bahwa ada sesuatu yang bergerak di dalam matanya. Seorang dokter akhirnya memutuskan untuk merontgen mata pasien untuk mengetahui penyebab iritasi matanya. 

Ternyata di dalam mata pasien telah ditemukan seekor cacing filarial. Cacing ini mencapai aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya Aedes, Anopheles dan spesies Culex. 

Cacing kemudian dikeluarkan melalui prosedur operasi oleh ahli bedah mata. Pihak Rumah Sakit menyatakan, Ahad 12/9), bahwa cacing yang dikeluarkan dari mata pasien sekitar sepanjang 12 cm, dengan tebal 45 mm dan termasuk spesies tenui Dirofilaria.(Bernama/AYB)