CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi...

17
CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis multifasciata) DI SEKITAR KAMPUS IPB DRAMAGA DAN GUNUNG SALAK ENDAH BOGOR AHMAD BUDI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Transcript of CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi...

Page 1: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

1

CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis multifasciata) DI SEKITAR KAMPUS IPB DRAMAGA DAN GUNUNG SALAK ENDAH

BOGOR

AHMAD BUDI

DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2010

Page 2: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis multifasciata) DI SEKITAR KAMPUS IPB DRAMAGA DAN GUNUNG SALAK ENDAH

BOGOR

AHMAD BUDI

Skripisi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2010

Page 3: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

Judul :Cacing Endoparasit Pada Kadal Kebun (Eutropis multifasciata) di

Sekitar Kampus IPB Dramaga dan Gunung Salak Endah Bogor Nama : Ahmad Budi HSB NRP : G34051112

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Ir. Achmad Farajallah M.Si) (Dra. Taruni Sri Prawasti) NIP: 19650427 199002 1 002 NIP: 19551130 198303 2 003

Mengetahui:

Ketua Departemen Biologi

(Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena M.Si) NIP: 19641002 198903 1 002

Tanggal Lulus:

Page 4: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

PRAKATA Puji dan syukur Pemulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-

Nya, sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah Cacing Endoparasit Pada Kadal Kebun Eutropis multifasciata di Sekitar Kampus IPB Dramaga dan Gunung Salak Endah Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Achmad Farajallah M.Si dan Dra. Taruni Sri Prawasti selaku pembimbing yang telah memberikan saran, kritik, motivasi sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar, serta Dr. Ir. Gayuh Rahayu selaku penguji atas semua saran yang diberikan. Ucapan terima kasih penulis juga ucapkan kepada Ichul, Ratih dan Ka’ Titin atas kerjasamanya selama melalukan sampling penelitian, Ibu Tini dan Mba Ani yang telah membantu peneliti di laboratorium, keluarga besar Zoologi atas motivasinya. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kosan Pondok Al-Izzah B (Mamet, Haziq, Edu, Sapto, Amin, Lanang, Ari, Dimas, Edwin, Sambang, Sandre, Firman, Agung, Fajar, Hadi) atas pertemanan, dukungan, serta temen seperjuangan ‘Choir Boys’ (Akbar, Alfa, Ason, Tyo) atas persahabatan, semangat dan canda yang telah diberikan selama menjalani kuliah di IPB selama kurang lebih 4 tahun. Keluarga besar Agria Swara yang telah memberikan warna dan keceriaan dalam hidup, ketika tugas-tugas kuliah menumpuk.

Ucapan terbesar penulis sampaikan kepada Ayah dan Ibu tersayang atas dukungan moril, material dan perhatiannya. Terima kasih juga penulis sampaikan untuk teman-teman Biologi 42, Biologi 43 (Winta, Ejeng, Aida, Ikbal, Risa, Evi AT, Indana, Evi, Sar’s), Biologi 45 (Abdi, Aldi, Inggit, Raka, Zizah).

Penulis berharap semoga laporan karya ilmiah ini bermanfaat untuk ilmu pengetahuan.

Bogor, Agustus 2010 Ahmad Budi HSB

Page 5: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Padangsidempuan (SUMUT) pada tanggal 30 Agustus 1986 sebagai

anak terakhir dari empat bersaudara dari pasangan Panigoran Hasibuan dan Masrifah Harahap. Tahun 2005 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Padangsidempuan Selatan dan pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Pada tahun kedua di IPB penulis diterima pada mayor Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan mengambil beberapa mata kuliah pendukung (Supporting course) pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Manajemen Sumber Daya Perairan (MSP), Silvikultur (SVK) dan Teknologi Hasil Hutan (THH). Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif pada paduan suara mahasiswa IPB di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Agria Swara IPB dengan suara Tenor-2. Pada tahun 2006-2007 penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Biologi pada divisi Bioworld. Pada tahun yang sama penulis menjadi asisten mata kuliah Perkembangan Hewan (BIO261). Pada tahun 2007-2008 penulis masih aktif di Himpunan Mahasiswa Biologi pada divisi yang sama. Di tahun ini juga penulis melakukan Studi Lapangan di Wana Wisata Cangkuang, dengan judul “Herpetofauna di Gunung Salak”. Pada tahun 2009-2010 penulis melakukan Praktek Lapang di PT. Tekno Agro Mandiri di Ciampea-Bogor, dengan judul “Peningkatan Produksi dan Perbanyakan Bibit Pisang Kepok (Musa paradisiaca) Melalui Teknik Kultur Jaringan di PT DaFa Tekno Agro Mandiri”. Pada tahun ini juga penulis menjadi asisten mata kuliah Perkembangan Hewan (BIO261) dan Sistematika Tumbuhan Berpembuluh (BIO331). Pada tahun 2009-2010 penulis menjadi asisten mata kuliah Avertebrata (BIO252), Struktur Hewan (BIO262) dan Biologi Alga dan Lumut (BIO232). Selama perkuliahan penulis juga aktif di berbagai kepanitian seperti Welcome Ceremony of Biologi’s World 2007 (PJK), Pesta Sains Nasional 2007 (Danus), Biology on Training 2007 (Konsumsi), Musyawarah Ilmiah Jawa I 2007 (Peserta), Welcome Ceremony of Biology 2008 (Team Lab), konser tahunan Agria Swara “Rhine –Danubian Cruise”2008.

Page 6: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

ABSTRAK AHMAD BUDI. Cacing Endoparasit Pada Kadal Kebun (Eutropis multifasciata) di Sekitar Kampus IPB Dramaga dan Gunung Salak Endah. Dibimbing oleh ACHMAD FARAJALLAH dan TARUNI SRI PRAWASTI.

Cacing simbion yang hidup di dalam saluran pencernaan hewan perlu dipelajari untuk membangun database fauna simbion. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cacing endoparasit pada saluran pencernaan kadal kebun Eutropis multifasciata (Scincidae, Squamata), yang hidup di sekitar kampus IPB Dramaga dan Gunung Salak Endah Bogor. Untuk pengamatan mikroskopis, cacing didehidrasai dan diwarnai eosin. Kadal yang terinfestasi cacing lebih banyak ditemukan di daerah Gunung Salak (66.67%) dibanding di Kampus IPB (30%). Di dalam tubuh kadal, cacing endoparasit terbanyak ditemukan di usus belakang (46.8%), kemudian berturut-turut di bagian kloaka (31.6%), usus depan (16.5%), dan lambung (5%). Cacing yang ditemukan dapat dikelompokkan menjadi Davaineidae (46.8%), Tetrarhynchobothriidae (36.0%), Trichostrongyloidae (15.8%), dan Rhabditidae (1.4%).

ABSTRACT

AHMAD BUDI. Endoparasite Worms In Lizard (Eutropis multifasciata) around IPB Dramaga Campus and Salak Endah Mount. Supervised by ACHMAD FARAJALLAH and TARUNI SRI PRAWASTI.

Worm symbionts, inhabitant in gastrointestinal tract of animal need studied for building a database of symbion fauna. The objective of this research was identifying the worms in the gastrointestinal tract of lizard Eutropis multifasciata, which lives around IPB Campus Dramaga and Salak Endah Mount. Worm dehydrated and stained by eosin for microscopic observation. Lizard more found in the Salak Endah Mount (66.67%) than in the IPB Campus Dramaga (30%). The endoparasite worm were mostly found in large intestine (46.8%), in cloaca (31.6%), small intestinal (16.5%), and stomach (5%) respectively. The worms belong to four families, that are Davaineidae (46.8%), Tetrarhynchobothriidae (36.0%), Trichostrongyloidae (15.8%), and Rhabditidae (1.4%).

Page 7: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ................................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... viii PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

Latar Belakang .................................................................................................................. 1 Tujuan................................................................................................................................. 1 Waktu dan Tempat ............................................................................................................. 2

BAHAN DAN METODE ....................................................................................................... 2

Alat dan Bahan ................................................................................................................... 2 Metode ................................................................................................................................ 2

Koleksi Kadal dan Cacing Endoparasit ...................................................................... 2 Pembuatan Preparat Cacing ........................................................................................ 2 Identifikasi Kadal dan Cacing Endoparasit ................................................................. 2

HASIL ..................................................................................................................................... 2

Identifikasi Kadal ............................................................................................................... 2 Tingkat Infestasi Cacing ..................................................................................................... 3

Deskripsi Cacing ................................................................................................................ 3 Famili Davaineidae ....................................................................................................... 3 Famili Tetrarhynchobothriidae ..................................................................................... 3 Famili Rhabditidae ....................................................................................................... 3 Famili Trichostrongyloidae .......................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 4

Dominasi Cacing Endoparasit ............................................................................................ 4 Penyebaran Cacing Endoparasit Pada E. multifasciata ...................................................... 4

SIMPULAN ............................................................................................................................ 5 SARAN ................................................................................................................................... 5 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 9

Page 8: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

DAFTAR TABEL

Halaman 1 Jumlah kadal yang terinfestasi cacing pada kedua lokasi sampling ................................... 3 2 Jumlah cacing yang menginfestasi setiap ekor kadal E. multifasciata .............................. 6 3 Presentase infestasi dan jumlah cacing endoparasit pada setiap saluran pencenaan

E. multifasciata .................................................................................................................. 7

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Kadal Eutropis multifasciata .............................................................................................. 3 2 Famili cacing endoparasit ................................................................................................... 7

Davaineidae .................................................................................................................... 7 Tetrarhynchobothriidae .................................................................................................. 7 Rhabditidae .................................................................................................................... 8 Trichostrongyloidae ....................................................................................................... 8

Page 9: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

1

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kadal kebun (Eutropis multifasciata) atau yang biasa disebut bengkarung merupakan kadal yang penyebarannya kosmopolitan. Kadal ini termasuk Kelas Reptilia, Ordo Squamata dan famili Scincidae (Wood et al. 2004). Kadal kebun diketahui menyebar luas di Asia bagian Selatan sampai Tenggara, mulai dari India (Assam), Cina selatan (Hainan, Yunnan) hingga Taiwan, Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Semenanjung Malaya dan pulau-pulau di sekitarnya, Singapura, Sumatra, Borneo, Jawa, Bali, Filipina, dan Papua.

Smyth (1994) menyebutkan bahwa kadal bisa bertindak sebagai inang definitif (telur sampai cacing dewasa menghuni tubuh kadal) atau sebagai inang perantara (telur dan larva cacing ada di tubuh kadal). Anderson (2000) melaporkan bahwa keberadaan cacing simbion saluran pencernaan pada kadal, baik yang bersifat sebagai parasit maupun netral, bisa terjadi melalui dua proses yaitu melalui kontaminasi feses, contohnya Maxvachonia dimorpha (Nemathelmintes) dan Parapharyngodon rotundatus (Platyhelmintes), dan melalui proses ingesti yaitu proses pencernaan makanan inang dengan arthropoda, misalnya cacing Skrjabinelazia ornata dan Thubunaea fitzsimonsi (Nemathelmintes).

Simbiosis merupakan interaksi antara dua jenis organisme atau lebih, baik yang bersifat komensialisme, mutualisme atau parasitisme (Goin dan Goin 1970). Simbiosis parasitisme bisa dikelompokkan menjadi endoparasit dan ektoparasit (Cheng 1973). Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inang, umumnya berasal dari anggota Platyhelmintes, Nemathelmintes dan Acanthocephala, sedangkan ektoparasit adalah parasit yang hidup di permukaan luar tubuh inang, misalnya tungau dari ordo Acariformes (Walter dan Proctor 1999).

Platyhelmintes merupakan cacing aselomata (tak berongga), tak bersegmen atau bersegmen, tubuh pipih dorsoventral, bersifat parasit atau hidup bebas, cacing yang parasit tanpa alat pencernaan; hermaprodit; Kelas Trematoda dan Cestoda merupakan anggota Platyhelmintes yang bersifat parasit. Selain itu, cacing yang biasa ditemukan sebagai parasit di dalam saluran pencernaan adalah anggota Nemathelmintes. Nemathelmintes merupakan cacing pseudoselomata, tidak bersegmen, bentuk gilig, mempunyai organ

sensoris sepalik yang disebut ‘amphid’ dan organ sensoris kaudal yang disebut ‘phasmid’; saluran pencernaan lengkap, mulut dikelilingi bibir yang mengandung organ sensoris; bersifat gonokoristik, hidup di air tawar, laut, terestrial, hidup bebas atau bersifat parasit. Cacing lain yang bersifat parasit pada saluran pencernaan adalah anggota Acanthocephala. Acanthocephala merupakan cacing parasit; tubuh simetri bilateral dan berbentuk bulat, pseudoselomata; tidak memiliki saluran pencernaan; tidak memiliki peredaran darah atau penafasan; rerpoduksi seksual dan gonokoristik; dewasa parasit pada vertebrata sedangkan larva hidup pada serangga dan crustacea (Walter dan Proctor 1999).

Ortlepp (1993) melaporkan adanya cacing Thubuneae fitzsimonsi pada usus bagian belakang kadal Ichonotropis simonsi, sedangkan Chabaud et al. (1960) melaporkan bahwa pada kadal Mabuya gravenhorstii ditemukan adanya cacing Maxvachonia dimorpha. Kedua spesies cacing tersebut tergolong dalam Kelas Nematoda. Pada Iguaniae genus Enyalius telah ditemukan beberapa jenis cacing endoparasit, yaitu larva Centrorhynchydae dari anggota Acanthocephala dan lima jenis Nematoda, yaitu Acuariidae, Oswaldocruzia benslimenia, Physaloptera lutzi, Physaloptera retusa dan Rhabdias sp. (Jackson 1978). Chabaud et al. (1994) menemukan cacing Skrjabinelazia ornate pada anggota Geckonidae, sedangkan Bursey et al. (1994) menemukan cacing Oochoristica uberlarkeri pada famili Geckonidae. Hampir semua jenis cacing Cestoda, Nematoda, dan anggota Acanthocephala yang hidup di dalam saluran pencernaan kadal bersifat sebagai parasit (Hering et al. 2000).

Kampus IPB dramaga terletak pada ketinggian 500 m dari permukaan laut, sedangkan Gunung Salak Endah pada ketinggian 2.221 m denaga luas sekitar 256,7 Ha denag hamparan pegunungan yang masih alami (Hideta at al. 2007).

Sampai saat ini belum pernah dilaporkan jenis-jenis cacing yang ada di saluran pencernaan kadal kebun E. multifasciata. Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi cacing endoparasit pada saluran pencernaan kadal kebun, Eutropis multifasciata, yang hidup di sekitar kampus IPB Dramaga (KID) dan Gunung Salak Endah Bogor (GSE).

Page 10: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

2

Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan

Januari - Juni 2010. Pengambilan sampel kadal dilakukan pada dua lokasi, yaitu sekitar kampus IPB Dramaga (KID) dan di daerah Gunung Salak Endah (GSE). Identifikasi kadal dan cacing endoparasit dilakukan di laboratorium Biosistematika dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor.

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan Alat yang digunakan untuk mengkoleksi

kadal yaitu jaring, tongkat, tali, alat suntik, label, botol, kandang kadal dan alat tulis. Sedangkan bahan – bahan yang digunakan untuk membuat preparat cacing yaitu alkohol (0, 30, 50, 70, 80, 95 dan 100%), eosin, laktofenol, xilol, entellan dan akuades. Peralatan yang digunakan untuk membuat preparat yaitu sonde, vial, pipet, kuas, botol kaca, gelas objek, kaca penutup, mikroskop stereo dan kamera Olympus DP12. Metode Koleksi Kadal dan Cacing Endoparasit

Penangkapan kadal dilakukan pada dua daerah yang berbeda yaitu di sekitar kampus IPB Dramaga dan Gunung Salak Endah. Kampus IPB Dramaga terletak di wilayah Bogor Barat pada ketinggian 500 m dari permukaan laut dan GSE pada ketinggian 2.211 m di atas permukaan air laut. Penangkapan kadal dilakukan menggunakan jaring, kemudian dimatikan dengan teknik dekapitasi yaitu dengan cara menarik bagian leher kadal dan disimpan dalam alkohol 70%. Alkohol 70% berfungsi untuk menginaktifasi ensim-ensim pencernaan dan mencegah pembusukan, alkohol 70% juga disuntikkan ke dalam rongga perut kadal. Kepastian spesies kadal yang dikoleksi diverifikasi dengan kunci identifikasi Boulenger (1912) dan Roijj (1915).

Saluran pencernaan kadal dipotong dan dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka. Isi dari setiap saluran pencernaan dikeluarkan dan dimasukkan ke cairan fisiologis untuk dicuci dan membedakan cacing dengan kotoran. Material yang mengapung dan atau melayang dalam larutan fisiologis kemudian dipindahkan ke tabung yang berisi alkohol 70%.

Pembuatan Preparat Cacing Cacing yang berhasil ditemukan

kemudian dibuat sediaan utuh (whole mount). Langkah awal pembuatan sediaan utuh adalah cacing direhidrasi dalam alkohol bertingkat mulai dari 50%, 30% dan 0% masing-masing selama 3 menit. Spesimen cacing kemudian direndam dalam pewarna eosin 1% (wv) yang diinapkan semalam atau sampai tubuh cacing terlihat menyerap warna secara sempurna (personal judgment). Spesimen didehidrasi dalam serial alkohol bertingkat 30, 50, 70, 80, 95 dan 100% masing-masing selama 10 menit kemudian dijernihkan dengan laktofenol selama 30 menit dan xilol 2x10 menit. Spesimen diletakkan pada gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup dengan perekat entellan. Identifikasi Kadal dan Cacing Endoparasit

Identifikasi kadal dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi Boulenger (1912) dan Roijj (1915) hingga tingkat spesies, sedangkan cacing diidentifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi Khalil dan Jones (1994) hingga tingkat famili.

HASIL Identifikasi kadal

Sebanyak 50 kadal kebun Eutropis multifasciata berhasil ditangkap, yaitu 20 ekor di daerah kampus IPB Dramaga dan 30 ekor di GSE. Spesies ini dicirikan oleh ukuran tubuh kecil, total panjangnya hingga sekitar 22 cm, kurang-lebih 60% daripadanya adalah ekor; sisik licin, berkilau, di bagian leher halus, jumlah di bagian lateral tubuh berkisar antara 32-34 deret; telinga eksternal tidak ada; membran timpani terlihat jelas, bentuk agak bundar atau oval; kelopak mata dapat digerakkan, berwarna hitam; moncong moderat (tidak terlalu tumpul dan tidak terlalu runcing); tungkai depan dan belakang kuat, telapak tidak dilengkapi lamela; bagian lateral tubuh terdapat garis longitudinal berwarna hitam, bagian dorsal berwarna kecoklatan, bagian ventral berwarna kehijauan. Deskripsi diatas mengacu pada satu spesies kadal, yaitu Eutropis multifasciata (Gambar 1).

Page 11: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

3

Tingkat Infestasi Cacing

Cacing yang ditemukan pada tubuh kadal sebanyak 139 (Tabel 2). Jumlah kadal yang terinfestasi cacing di daerah kampus IPB Dramaga sebanyak 6 ekor dari 20 ekor kadal (30%), sedangkan jumlah kadal yang terinfestasi cacing di daerah Gunung Salak Endah sebanyak 20 ekor dari 30 ekor kadal (66.67%). Total kadal yang terinfestasi cacing adalah 26 ekor (52%). (Tabel 1). Tabel 1 Jumlah kadal yang terinfestasi cacing

pada kedua lokasi sampling kadal

Lokasi ∑ kadal Teinfestasi Tidak

terinfestasi KID 20 6 (30%) 14 (70%) GSE 30 20 (66.67%) 10 (33.33%) Total 50 26 (52%) 24 (48%)

Cacing ditemukan di sepanjang saluran

pencernaan kadal kebun, mulai dari lambung, usus depan, usus belakang sampai kloaka. Cacing endoparasit terbanyak ditemukan di bagian usus belakang 65 cacing (46.8%), kemudian berturut-turut di bagian kloaka 44 cacing (31.6%), usus depan 23 cacing (16.5%), dan lambung 7 cacing (5%) (Tabel 3). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa cacing yang ditemukan termasuk ke dalam empat famili yaitu Davaineidae (46.8%), Rhabditidae (36.0%), Tetrarhynchobothriidae (1.4%), dan Ttrichostrongyloidae (15.8%) (Tabel 3).

Deskripsi Cacing

Famili Davaineidae. Famili ini merupakan anggota filum Platyhelmintes, Kelas Cestoda. Cacing dewasa terbagi menjadi tiga daerah utama, yaitu skoleks (kepala), leher dan strobila; bersifat hermaprodit; dikenal sebagai cacing pita; tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan; terdapat mahkota pada rostelum yang terdapat pada ujung skoleks, tidak mempunyai tentakel, rostelum mempunyai kait yang berbentuk seperti cangkul atau palu yang dikelilingi dengan penghisap dan kadang-kadang dipersenjatai dengan duri-duri. Pada penelitian ini famili Davaineidae paling banyak ditemukan di usus belakang yaitu 46 cacing (Gambar 2.A).

Famili Tetrarhynchobothriidae. Cacing

pita ini merupakan anggota Platyhelmintes, Kelas Cestoda. Cacing dewasa terbagi menjadi tiga daerah utama yaitu skoleks (kepala), leher dan strobila; skoleks mempunyai tentakel, didominasi oleh bothridia, mempunyai empat alat penghisap (suckers) yang panjang; bersifat hermaprodit; sering dikenal sebagai cacing pita; tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan. Famili Tetrarhynchobothriidae hanya terdapat pada kloaka (Gambar 2.B).

Famili Rhabditidae. Famili ini

merupakan anggota filum Nemathelmintes, Kelas Nematoda (Lynda 1974). Tubuh tidak bersegmen; mulut dan bibir umumnya jelas; organ sensoris posterior phasmid berkembang baik, organ sensoris anterior amphid tidak begitu berkembang; esofagusnya berbentuk rhabditiform; betina umumnya lebih panjang dari jantan, alat reproduksinya sederhana, vagina transversal dan tidak banyak mengandung otot; bentuk parasitik dioesiosa (kelamin jantan dan betina terdapat pada organisme yang berbeda). Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa Famili Rhabditidae terdapat disepanjang saluran pencernaan kadal, kecuali pada bagian lambung. Jumlah paling banyak terdapat di kloaka yaitu 32 cacing, usus depan 11 cacing kemudian di usus belakang 7 cacing (Gambar 2.C).

Famili Trichostrongyloidae. Famili ini

merupakan anggota filum Nemathelmintes, Kelas Nematoda. Tubuh relatif langsing, tidak mempunyai segmen; mulut kecil dengan tiga atau enam bibir yang jelas atau tidak;

Gambar 1 Kadal Eutropis multifasciata

Page 12: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

4

esofagus panjang silindris; tidak ada korona radiata; tubuh betina dewasa umumnya lebih panjang dari jantan; bersifat dioesiosa (alat reproduksi jantan dan betina terpisah); anus terdapat pada bagian posterior. Famili Trichostrongyloidae terdapat di sepanjang saluran pencernaan kadal, kecuali pada bagian kloaka. Jumlah terbesar terdapat pada bagian usus belakang yaitu 12 cacing, lambung 7 cacing lalu pada bagian usus depan 3 cacing (Gambar 2.D).

PEMBAHASAN Dominasi Cacing Endoparasit

Kadal kebun yang hidup di daerah Gunung Salak Endah (GSE) mempunyai tingkat infestasi cacing lebih tinggi dibandingkan dengan yang hidup di Kampus IPB Dramaga (KID), yaitu 66.67% daerah GSE dan 30% daerah KID. Perbedaan tingkat infestasi diatas mungkin disebabkan oleh perbedaan penutupan vegetasi di lokasi sampling kadal. Secara kualitatif, sampling kadal di daerah GSE dilakukan di daerah yang vegetasinya lebih rapat (tertutup) dibanding di KID. Selain itu, sebagai pusat aktifitas manusia, daerah KID merupakan daerah yang secara rutin dipelihara dan dibersihkan. Hal ini sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh Dobson (1992) bahwa tingkat infestasi cacing pada kadal yang hidup di daerah hutan tropis lebih tinggi dibanding dengan yang hidup di hutan buatan (arboretum). Penyebaran Cacing Endoparasit pada E. multifasciata

Jumlah cacing paling banyak ditemukan pada bagian usus belakang yaitu 65 cacing dan jumlah paling sedikit terdapat pada bagian lambung yaitu 7 cacing (Tabel 2). Sedangkan di bagian faring dan esofagus tidak pernah ditemukan adanya cacing. Hal ini karena bagian faring dan esofagus merupakan saluran pencernaan dengan laju gerak peristalsis yang kuat dan juga tidak ada food retention. Pada reptilia tidak pernah ditemukan adanya cacing di bagian faring dan esofagus (Ortlepp 1993, Chabaud 1960, Jackson 1978, Anderson 2000). Para peneliti tersebut melaporkan bahwa cacing paling banyak ditemukan di bagian usus belakang dan kloaka dibanding bagian usus depan dan lambung. Usus belakang adalah bagian saluran pencernaan yang mempunyai food retention tinggi dan sekresi ensim pencernaan minimal. Walaupun

bagian lambung mempunyai food retention tinggi tetapi suasananya sangat asam.

Cacing endoparasit yang paling dominan menginfestasi bagian tubuh E. multifasciata adalah dari famili Davaineidae yaitu 65 individu (46.76%) dan yang paling rendah dari famili Tetrarhynchobothriidae yaitu 2 individu (1.44%) (Tabel 3).

Selain di usus belakang, anggota famili Davaineidae juga ditemukan di usus depan dan kloaka. Kemampuan mereka hidup di daerah yang banyak mengandung enzim pencerna disebabkan oleh adanya tegumen yang kuat (Brusca dan Brusca 1990). Cacing yang hidup pada usus belakang mungkin bukan merupakan cacing endoparasit akan tetapi hanya sebagai simbion. Anggota famili Davaineidae biasanya memakan bakteri (decaying organic substance) di dalam tubuh inang utama atau vektor (inang perantara). Organisme yang hidup di dalam usus belakang sebelumya sudah mengalami seleksi terlebih dahulu di dalam lambung.

Cacing Tetrarhynchobothriidae tidak pernah ditemukan di sepanjang saluran pencernaan kadal kecuali pada kloaka. Kloaka merupakan muara dari saluran pencernaan, saluran ekskresi dan reproduksi. Cacing yang ditemukan pada bagian ini mungkin bukan cacing parasit tetapi merupakan simbion.

Cacing Trichostrongyloidae dan bisa ditemukan di sepanjang saluran pencernaan kecuali bagian faring, esofagus dan bagian kloaka. Hal yang sama yakni cacing Rhabditidae juga terdapat di sepanjang saluran pencernaan kadal kecuali bagian lambung. Hal ini mengindikasikan bahwa cacing Trichostrongyloidae hidup disepanjang saluran pencernaan kadal E. multifasciata. Lambung mempunyai struktur lebih menggelembung, pH yang rendah, dilengkapi enzim percernaan serta otot tebal, menyebabkan hanya organisme yang mempunyai struktur khusus yang bisa hidup. Contohnya adalah cacing yang mempunyai tegumen yang kuat, sehingga cairan lambung tidak mampu mencerna cacing tersebut. Kemungkinan lain adalah hanya organisme yang mempunyai sifat mimikri molekuler yang dapat hidup pada tempat tersebut (Natadisatra at al. 2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya tujuh individu cacing endoparasit yang menginfestasi lambung, yakni cacing dari famili Trichostrongyloidae. Hal ini menunjukkan bahwa anggota Famili Trichostrongyloidae mempunyai daya tahan yang kuat terhadap cairan lambung.

Page 13: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

5

Bila terdapat kondisi yang cocok, larva bersilia cacing Davaineidae yang disebut dengan larva korasidium menetas dalam waktu 12-15 hari. Larva ini akan termakan oleh inang pertama yaitu mollusca. Apabila larva ini tidak termakan dalam waktu 12 jam, maka larva ini akan mati. Di dalam tubuh mollusca, korasidium berkembang menjadi cysticercoid (+ 3 mg). Cysticercoid termakan oleh hewan reptilia dan menjadi dewasa 14 hari (Levine 1990).

Anggota cacing famili Davaineidae memiliki penyebaran inang yang sangat luas, karena selain ditemukan pada reptil juga ditemukan pada hewan-hewan lain seperti mamalia, pisces, aves. Famili Davaineidae selain parasit pada hewan juga hidup sebagai parasit pada manusia. Seperti Diphyllobothrium anggota Famili Davaineidae dapat menyebabkan penyakit Diphyllobothriasis pada manusia. Penyakit ini ditemukan menginfeksi manusia mulai dari Eropa, NIS Soviet Union, Amerika utara, Asia, Uganda dan Chile. Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi ikan mentah atau proses pemasakan ikan yang tidak sempurna (Ransom 1911).

Penyebaran di alam dapat terjadi secara luas seperti dua tempat yang sangat berjauhan misalnya pada hasil identifikasi Cestoda yang ada di Northeast Brazil dan Afrika Barat yang menemukan 5 (lima) spesies Cestoda: N. lingualis, N.rougetcampanae, Poecilancistrum caryophyllum, Tentacularia coryphaenae dan Callitetrarhynchus gracilis terdapat pada ke dua daerah tersebut (Palm 1997). Pada penelitian ini cacing famili Davaineidae hanya dapat diidentifikasi sampai tingkat famili karena struktur kunci yang mengarah pada tingkatan genus tidak begitu jelas kelihatan, ada beberapa faktor penyebab antara lain faktor seperti teknik yang dipakai dalam proses pembuatan preparat belum begitu baik, atau membutuhkan teknik khusus dalam pembuatan preparat tersebut. Identifikasi Cestoda selain menggunakan ciri-ciri morfologi juga bisa dilakukan dengan analisis genetik.

SIMPULAN

Cacing endoparasit yang menginfestasi kadal E. multifasciata di daerah kampus IPB Dramaga dan Gunung Salak Endah berasal berasal dari empat famili yaitu Davaineidae, Rhabditidae, Tetrarhynchobothriidae dan Trichostrongyloidae. Famili Davaineidae yang paling memdominasi saluran pencernaan kadal E. Multifasciata. Bagian saluran pencernaan kadal E. multifasciata yang paling banyak ditemukan adanya cacing endoparasit adalah pada bagian usus belakang dan kloaka.

SARAN

Identifikasi cacing sampai ke tingkat spesies pada kisaran taksa kadal yang lebih banyak diperlukan sebagai landasan untuk membangun database fauna simbion. Untuk itu, diperlukan teknik penjernihan dan pewarnaan cacing yang lebih advance sehingga identifikasi bisa dilakukan sampai ke tingkat spesies.

Page 14: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

6  

Tabel 2 Jumlah cacing yang menginfestasi berbagai organ Eutropis multifasciata

EM: Spesies kadal Eutropis multifasciata. Angka menunjukkan nomor sampel kadal, tiga huruf terakhir menunjukkan lokasi pengambilan sampel (IPB: Institut Pertanian Bogor, GSE: Gunung Salak Endah ), A= Famili Davaineidae, B= Famili Rhabditidae, C= Famili Tetrarhynchobothriidae, D= Famili Trichostrongyloidae

Jumlah cacing yang meng infesasi kadal No. sampel Lambung Usus depan Usus belakang Kloaka Total

EM1KID 0 0 1D 0 1 EM4KID 0 3D 0 0 3 EM5KID 2D 0 0 0 2 EM7KID 0 0 1D 0 1 EM15KID 1D 0 1D 1B 3 EM17KID 0 0 2D 0 2 EM21GSE 0 0 0 2B 2 EM22GSE 0 0 6A 2A 8 EM23GSE 0 0 0 1A, 2C 3 EM24GSE 0 6A 10A 0 16 EM25GSE 0 0 3B 7B 10 EM26GSE 0 6B 5A 3A, 7B 21 EM27GSE 0 0 1A 0 1 EM28GSE 0 0 9A 1A, 2B 12 EM29GSE 0 0 4A 3A 7 EM31GSE 0 1A 0 2B 3 EM32GSE 0 0 5A 0 5 EM33GSE 0 0 3A 0 3 EM36GSE 0 0 4B 0 4 EM37GSE 0 0 0 6B 6 EM39GSE 0 2A 0 0 2 EM40GSE 0 0 0 2A 2 EM46GSE 2D 1B 0 1B 4 EM48GSE 0 0 5D 0 5 EM49GSE 2D 4B 1A 4B 11 EM50GSE 0 0 2D 0 2 Total 7 23 65 44 139

Page 15: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

7  

Tabel 3 Persentase infestasi dan jumlah cacing endoparasit pada setiap saluran pencernaan Eutropis multifasciata

Ordo Famili Lambung Usus depan

Usus belakang Kloaka Jumlah

Cyclophyllidea Davaineidae 0 9 46 10 65

(46.76%)

Trypanorhyncha Tetrarhynchobothriidae 0 0 0 2 2

(1.44%)

Rhabditida Rhabditidae 0 11 7 32 50

(35.97%)

Trichostrongyloidae 7 3 12 0 22

(15.83%)

Total 7 (5%) 23

(16.5%) 65

(46.8%) 44

(31.6%) 139

(100%)

Gambar 2. Famili cacing endoparasit

Davaineidae (2.A) 

Tetrarhynchobothriidae (2.B)

A) alat penghisap B) rostellum C) leher D) proglottid muda, E) proglottid matang, F) telur

A) alat penghisap B) tentakel C) skoleks D) leher E) proglottid muda F) proglottid matang G) telur

Page 16: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

8  

Rhabditidae (2.C)

Trichostrongyloidae (2.D)

A) anterior B) esofagus C) telur D) saluran usus E) posterior

A) anterior B) mulut+bibir C) telur D) spikula ♂ (jantan) E) anus F) posterior G) telur H) spikula ♀ (betina) I) esofagus

Page 17: CACING ENDOPARASIT PADA KADAL KEBUN (Eutropis ... · cacing ada di tubuh kadal). ... dibagi menjadi bagian depan (faring dan esofagus), lambung, usus depan, usus belakang dan kloaka.

9

DAFTAR PUSTAKA

Anderson RC. 2000. Helmint of four spesies of gekkonid lizards from southern africa. African Zoology No.1 vol 37: 44-45.

Boulenger GA. 1912. A V ertebrate Fauna of The Malay Peninsula. London: Tylor and Francis, Red Lion Court.

Brusca RC, Brusca GJ. 1990. Invertebrates. Sunderland: Sinauer Associated, Inc.

Bursey CR, McAllister, Freed PS, Freed DA .1994. Helmint of seven spesies of lacertid lizards from southern africa. African Zoology No.2 vol 37: 160-162.

Chabaud AG, Brygoo ER. 1960. Nematodes parasites de cameleons malgaches. Memories de I’Institul Scientifique de Madagaskar Serie A vol 14: 125-159.

Chabaud AG, Caballero RG, Brygoo ER. 1994. Affinites antre genres Skrjabinelazia (Ascaridida Seurotoidea) et Maxvachonia. Bulletin du Museum National d’Histoire Naturelle Serie 36: 844-848.

Cheng TC. 1973. General Parasitology. London: Academic Pr, Inc.

Dobson AP. 1992. The parasites of anolis lizard in the northern lesser antiles I. patterns of distribution and abundance. Oecologia 91: 110-117.

Goin GJ, Goin OB. 1971. Introduction to Herpetology. Ed ke-2. New York: J Wiley.

Hering H, Boomker J. 2000. Helmint of seven spesies of lacertid lizards from southern africa. African Zoology No.2 vol 37: 159.

Hideta T, Sartono A, Rais S, Ruchiat Y. 2007. 50 Taman Nasional Indonesia. Bogor: Sub Direktorat Informasi Konservasi Alam.

Jackson JF. 1978. Helmint infecting the lizard

Enyalius bilineatus (Iguanidae; Leiosaurinae) from an atlantic rainforest area in espirito santo state, southern brazil. Amphibia-Reptilia 28: 166-169.

Khalil LF, Jones A. 1994. Keys To The Parasites of Vertebrates. Departement of Zoology The Natural History Museum London: United Kingdom.

Lynda MG. 1974. Key To The Nematodes Parasites of Vertebrates. UK: Combridge University Press.

Natadisastra D, Agoes R. 2005. Parasitologi Kedokteran Ditinjau Dari Organ Tubuh Yang Diserang. Jakarta: Kedokteran EGS Press.

Ortlepp RJ. 1993. Thubuneae fitzsimonsi a fourt spesies of genus Thubuneae. Journal of Shout African Veterinary Medicine Association 2: 18-13.

Ransom BH. 1911. The Nematodes Parasitic in The Elementary Tracf of Cattle, Sheep, and Rominant. Bur. Ind. US departement: New York.

Rooij ND. 1915. The Reptiles of The Indo-Australian Achipelago Patr 1 Lacertilis, Chelonian, Emydosauria. Leiden: EJ. Brill Ltd.

Smyth JD. 1994. Helmint of seven spesies of lacertid lizards from southern africa. African Zoology No.2 vol 37: 163.

Walter DE, Proctor HC. 1999. Ecology, Evolution and Behavior. Australia: UNSW.

Wood RA, Roberts MJ. 2004. A First Report on The Herpetofauna of Pulau Besar, Johor, West Malaysia. Hamadryad 28 (1&2): 100-109.