C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
-
Upload
catatan-medis -
Category
Health & Medicine
-
view
395 -
download
4
Transcript of C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 1
C15 Rekayasa Genetik
Lecture Notes : SGBM
Theme : Rekayasa Genetik
Oleh : Adriansyah, M.Biomed
A. Pendahuluan
Banyak sekali orang yang tidak bisa mendapatkan terapi insulin karena mahalnya harga
insulin. Kemudian, sekarang juga sudah ditemukan obat malaria dengan adanya rekayas genetik
sehingga banyak orang yang terselamatkan. Dengan adanya rekaya genetik ini, kita dapat
mengetahui organ bagian mana yang dapat terkena serangan sel kanker.
B. Pengertian Rekayasa Genetik
Merupakan kemampuan seorang ilmuwan untuk merekayasa DNA dengan teknik DNA
rekombinan. Peneliti akan merekombinasi kembali komposisi DNA. Dengan teknik ini, peneliti
dapat memotong DNA dengan enzim, menseparasi berdasarkan aturan, dan melakukan
sekuensi (memahami susunan basa dari DNA tersebut). Dengan teknik ini, peneliti dapat
mengetahui susunan genom dari manusia. Sehingga, peneliti dan dokter dapat memprediksi
sejumlah penyakit yang dapat diidap manusia di kemudian hari.
Yang sedang berkembang adalah vaksin. Karena penyakit yang mematikan di dunia yaitu
tuberkulosis dapat mengakibatkan setiap hari ada 25-30 orang yang meninggal. Selain itu, ada
juga penyakit yang sedang menyebar luas seperti demam berdarah. Untuk itu, rekayasa genetik
ini memiliki potensi untuk membuat vaksin agar dapat menghadapi penyakit infeksi di masa
depan.
C. Aplikasi Rekayasa Genetik
Berikut beberapa aplikasi dari rekayasa genetik :
1. Membuat tanaman dan hewan ternak
2. Membuat bakteri mampu menghasilkan obat (seperti obat malaria dan vaksin)
3. Menambahkan bagian tubuh manusia
D. Tujuan Rekayasa Genetik
1. Isolasi bagian gen, atau regio dari suatu genom
2. Menghasilkan RNA atau protein dalam skala yang sama
3. Meningkatkan produksi secara efisien untuk menghasilkan produk tertentu (enzim atau
obat)
4. Modifikasi organisme
5. Koreksi defek genetik pada organisme kompleks
E. Konsep Polymerase Chain Reaction (PCR)
Merupakan cara untuk memperbanyak materi genetik DNA secara fisik. Siklusnya ada tiga
antara lain denaturasi, anneling, dan elongasi. Hal-hal yang dibutuhkan adalah DNA, primer
(oligonukleotida yang dapat dibuat di mana bagian ini akan berikatan pada regio DNA sehingga
merangsang elongasi DNA), suhu yang tinggi, dan enzim yang mampu bertahan di suhu tinggi
(Taq polymerase).
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 2
C15 Rekayasa Genetik
Primer yang akan digunakan harus bersifat komplementer dengan DNA. Misalnya DNA
memiliki urutan ATGC maka primer memiliki urutan TACG. Suhu yang tinggi dibutuhkan untuk
memisahkan DNA double stranded menjadi single stranded. Selanjutnya, hasil dari PCR akan
dianalisis. Berikut cara-cara menganalisis hasil dari PCR :
1. Gel Elektroforesis (PAGE)
- Dilakukan pada gel dan diberikan etium bromida (untuk mewarnai)
- Posphat dari DNA mengakibatkan DNA memiliki muatan negatif sehingga terjadi
pergerakan DNA ke kutub positif
- Semakin besar fragmen maka pergerakannya semakin lambat
- Semakin kecil fragmen maka pergerakannya semakin cepat
2. DNA Hbiridisasi dengan Probe
Probe bukan sebagai primer tapi sebagai probe yang melekat dan melaporkan bahwa
di bagian tersebut ada DNA yang dituju. Metode ini dilakukan untuk deteksi DNA
menggunakan DNA komplemen atau deteksi DNA dengan RNA. Metode yang dilakukan
adalah Southern blot (metode hibridisasi untuk mendeteksi DNA) sementara jika ingin
mendeteksi RNA dilakukan Northern blot. Untuk mendeteksi protein dilakukan Western blot.
Berikut cara untuk melakukan hibridisasi denan probe :
Agar DNA menjadi single stranded dapat dilakukan dengan memberikan suhu panas,
memberikan enzim topoisomerase, dan direndam dalam natrium hidroksat sehingga DNA
Gambar 15. 1 Teknik Hibridisasi dengan Probe
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 3
C15 Rekayasa Genetik
terdenaturasi menjadi single stranded. Jika DNA sudah menjadi single stranded baru dapat
dilakukan pelekatan probe yang komplemen dengan DNA tadi.
Berikut prinsip Southern Blot :
Southern blot dapat dilakukan untuk menentukan seseorang yang melakukan tindak
kriminal. Kemudian berikut adalah hasil dari hibridisasi Southern blot :
F. DNA Sequencing
Merupakan teknik untuk mengetahui sekuensi dari DNA. Dapat dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut sequencer machine.
Gambar 15. 2 Prinsip Southern Blot
Gambar 15. 3 Hasil Southern Blotting
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 4
C15 Rekayasa Genetik
Prinsip dari DNA sequencing adalah menggunakan metode Sanger. Yang dilakukan dengan
cara-cara berikut :
DNA didenaturasi membentuk single stranded DNA (ssDNA)
Menambahkan DNA polimerase
Menambahkan dNTP (dATP, dCTP, dTTP, dan dGTP) untuk merangsang polimerisasi
Diberi label radioaktif
Tambahkan ddNTP (ddATP, ddCTP, ddTTP, dan ddGTP) untuk menghentikan polimerisasi
Kemudian dielektroforesis
Berikut gambar dari Sanger method dalam DNA sequencing :
Gambar 15.4 Sequencer Machine
Gambar 15.5 Sanger’s Method
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 5
C15 Rekayasa Genetik
G. Kloning
Prinsip Kloning
a) Isolasi dan Amplifikasi DNA
Memotong DNA dari genom (menggunakan enzim endonuklease untuk memotong
ikatan fosfodiester) tepatnya di bagian palindrom
Menggunakan enzim reverse transkriptase untuk mengubah RNA menjadi cDNA
Amplifikasi dengan PCR
b) Memasukkan gen target ke vektor (dapat berupa plasmid, virus, dan kosmid) dengan
menggunakan enzim ligase
Gambar 15.6 Pemutusan Daerah Palindrom
Gambar 15.7 Penyambungan DNA target ke Vektor dengan Enzim
Ligase
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 6
C15 Rekayasa Genetik
c) Menginjeksikan vektor berisikan gen ke dalam sel host (bisa bakeri, fungi, sel mamalia)
yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
Transfeksion (Transfection)
Dilakukan untuk injeksi vektor ke sel eukariota (mamalia biasanya)
Transfeksi ini dilakukan untuk membuka pori di membran plasma agar material
bisa masuk
Kemudian liposom (membran lipid yang berisi materi genetik) dimasukkan ke sel
secara endositosis dan membentuk endosom di dalam sel
Selanjutnya endosom melepaskan materi genetik
Elektroforasion (Electrophoresion)
Memberikan kejut listrik ke sel untuk membuka kanal pada membran sel
Kanal membuka kemudian materi genetik dapat masuk
Metode ini lebih sering digunakan pada tumbuhan, fungi, beberapa protista, dan
sel hewan yang membran selnya mudah ditransformasi dengan elektroforasi
Metode Syok Panas (Heat Shock Method)
d) Menyeleksi sel host yang mengandung vektor yang berisikan gen target
Gambar 15.8 Mekanisme Transfection
Gambar 15.9 Electrophoration pada Membran Sel
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 7
C15 Rekayasa Genetik
e) Konfirmasi dengan teknik analisis DNA atau protein yang dapat dilakukan dengan
menggunting dengan enzim restriksi, Southern blot, PCR, dan Western blot
H. Aplikasi Rekayasa Genetik Dalam Teknik Pembuatan Vaksin
Vaksin dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan asalnya, antara lain :
1. Vaksin dari Virus Inaktif
2. Vaksin Hidup Teranetuasi
- Virus patogen diisolasi dari pasien
- Virus dikultur di sel monyet
- Virus mengalami mutasi dan semakin baik tumbuh di sel monyet
- Virus teranetuasi dan tidak dapat tumbuh lagi di manusia kemudian diinjeksikan ke
manusia sebagai vaksin
Gambar 15.10 Virus yang Teranetuasi
3. Vaksin Rekombinan
4. Vaksin DNA