c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

11
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online) Dwi Agung Nugroho Arianto C - 8 MANFAAT DAN EFEKTIFITAS PENERAPAN E-COMMERCE PADA BISNIS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan di Kabupaten Jepara) Dwi Agung Nugroho Arianto Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara 59427 E-mail: [email protected] ABSTRAK: Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat menjadikan media elektronik menjadi media yang praktis dalam melakukan komunikasi bisnis. Globalisasi serta tingginya intensitas persaingan bisnis menuntut perusahaan untuk bisa memperhatikan dan memenuhi dinamika kebutuhan pelanggan dengan cara yang efektif dengan mengimplementasikan teknologi dalam perusahaan. Salah satunya dengan menerapkan e-commerce. Dalam penelitian ini akan dikaji mengenai manfaat yang dirasakan perusahaan di Kabupaten Jepara dalam mengimplementasikan e-commerce sebagai media pemasaran serta tantangan atau kendala yang dihadapi perusahaan di Kabupaten Jepara dalam mengimplementasikan e-commerce serta dikaji sejauh mana efektifitas penerapan e-commerce dalam perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada 10 perusahaan di Kabupaten Jepara terdiri dari 5 perusahaan manufaktur dan 5 perusahaan jasa, di mana perusahaan-perusahaan tersebut telah mengaplikasikan teknologi ke dalam perusahaannya diantaranya dengan menerapkan e-commerce. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Proses analisa data pada penelitian ini menggunakan model interaktif dari teori Miles dan Hubermen yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan serta verifikasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dan tantangan/kendala dalam penerapan e-commerce serta tingkat efektifitas e-commerce pada perusahaan di Kabupaten Jepara. Berdasarkan analisis yang ada diperoleh bahwa manfaat yang dirasakan perusahaan di Kabupaten Jepara dalam menerapkan e-commerce yaitu, perusahaan bisa memperluas market place hingga pasar internasional, akses informasi lebih cepat serta dapat melayani konsumen tanpa batas waktu, mendatangkan pelanggan baru, serta dapat melakukan pemupukan hubungan dengan konsumen. Sedangkan kendala atau tantangan dalam menerapkan e-commerce di perusahaan-perusahaan Kabupaten Jepara yaitu sulitnya penyediaan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang IT, mahalnya infrastruktur, serta masih terbatasnya ruang pasar e-commerce. Pada penerapan e-commerce, kendala yang dihadapi dengan biaya yang cukup besar belum bisa mendapatkan timbal balik yang berarti bagi pihak manajemen. Sehingga e-commerce pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara masih belum efektif untuk diterapkan. Kata Kunci: Manfaat, Efektifitas, E-Commerce dan Perusahaan 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan terjadinya perubahan kultur masyarakat sehari-hari, dengan terciptanya sebuah keterbukaan dan transparansi diberbagai bidang, terutama di bidang teknologi informasi. Informasi yang cepat dan akurat merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk di dalamnya dunia komunikasi dan bisnis. Situasi pasar bisnis yang sangat dinamis di tahun 2012 ini, pendayagunaan teknologi memegang peranan penting dalam menjamin kelancaran dan optimalisasi layanan serta meningkatkan kinerja suatu perusahaan (Kementerian Negara Riset dan Teknologi). Dan makin besarnya peluang yang dimiliki setiap perusahaan tentu membuat tantangannya semakin berat. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan model bisnis yang tepat dan solusi manajemen teknologi yang bisa mendayagunakan semua aset teknologi secara baik dan membantu perusahaan secara cepat dalam menjawab kebutuhan bisnis dan pasar yang terus berkembang. Teknologi informasi berkembang cukup pesat di Indonesia. Fenomena ini dapat dilihat dengan meningkatnya penggunaan internet masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun. Menurut versi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2012 Indonesia menduduki urutan kedua pengguna Internet di dunia. China berada di peringkat pertama (360 juta) dan Indonesia (45 juta). Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web, menyebabkan munculnya penggunaan internet di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak berkembangnya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis. Penggunaan web telah secara radikal mengubah harapan konsumen tentang kenyamanan, kecepatan, harga, service, dan kemampuan membandingkan. Proses penyampaian (delivery) produk secara digital melalui internet diperkirakan akan semakin marak dalam berbagai sektor bisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat kabar, CD musik, tiket pesawat, sekuritas, jasa konsultasi, hiburan, perbankan, asuransi, pendidikan, dan kesehatan (Anderson dan Vince, 2000: 23). Dampak dari perkembangan teknologi informasi dalam dunia bisnis adalah meningkatnya persaingan bisnis. Perusahaan tidak hanya bersaing dengan pesaing lokal tetapi juga dengan pesaing global, karena hanya dengan satu atau dua klik saja konsumen dapat berpindah ke pesaing lain. Kondisi ini bahkan mengarah pada tingkat persaingan yang hyper competitive (Kotler, 2002: 6). Peningkatan intensitas kompetisi tersebut menuntut setiap pelaku bisnis perusahaan untuk selalu memperhatikan dinamika kebutuhan, keinginan, preferensi konsumen serta berusaha memenuhinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan para pesaingnya. Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia

description

Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Transcript of c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Page 1: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 8

MANFAAT DAN EFEKTIFITAS PENERAPAN E-COMMERCE PADA BISNIS PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan di Kabupaten Jepara) Dwi Agung Nugroho Arianto

Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara 59427

E-mail: [email protected]

ABSTRAK: Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat menjadikan media elektronik menjadi media yang praktis dalam melakukan komunikasi bisnis. Globalisasi serta tingginya intensitas persaingan bisnis menuntut perusahaan untuk bisa memperhatikan dan memenuhi dinamika kebutuhan pelanggan dengan cara yang efektif dengan mengimplementasikan teknologi dalam perusahaan. Salah satunya dengan menerapkan e-commerce.

Dalam penelitian ini akan dikaji mengenai manfaat yang dirasakan perusahaan di Kabupaten Jepara dalam mengimplementasikan e-commerce sebagai media pemasaran serta tantangan atau kendala yang dihadapi perusahaan di Kabupaten Jepara dalam mengimplementasikan e-commerce serta dikaji sejauh mana efektifitas penerapan e-commerce dalam perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada 10 perusahaan di Kabupaten Jepara terdiri dari 5 perusahaan manufaktur dan 5 perusahaan jasa, di mana perusahaan-perusahaan tersebut telah mengaplikasikan teknologi ke dalam perusahaannya diantaranya dengan menerapkan e-commerce. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Proses analisa data pada penelitian ini menggunakan model interaktif dari teori Miles dan Hubermen yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan serta verifikasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dan tantangan/kendala dalam penerapan e-commerce serta tingkat efektifitas e-commerce pada perusahaan di Kabupaten Jepara.

Berdasarkan analisis yang ada diperoleh bahwa manfaat yang dirasakan perusahaan di Kabupaten Jepara dalam menerapkan e-commerce yaitu, perusahaan bisa memperluas market place hingga pasar internasional, akses informasi lebih cepat serta dapat melayani konsumen tanpa batas waktu, mendatangkan pelanggan baru, serta dapat melakukan pemupukan hubungan dengan konsumen. Sedangkan kendala atau tantangan dalam menerapkan e-commerce di perusahaan-perusahaan Kabupaten Jepara yaitu sulitnya penyediaan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang IT, mahalnya infrastruktur, serta masih terbatasnya ruang pasar e-commerce. Pada penerapan e-commerce, kendala yang dihadapi dengan biaya yang cukup besar belum bisa mendapatkan timbal balik yang berarti bagi pihak manajemen. Sehingga e-commerce pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara masih belum efektif untuk diterapkan. Kata Kunci: Manfaat, Efektifitas, E-Commerce dan Perusahaan

1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan terjadinya perubahan kultur masyarakat sehari-hari, dengan terciptanya sebuah keterbukaan dan transparansi diberbagai bidang, terutama di bidang teknologi informasi. Informasi yang cepat dan akurat merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk di dalamnya dunia komunikasi dan bisnis.

Situasi pasar bisnis yang sangat dinamis di tahun 2012 ini, pendayagunaan teknologi memegang peranan penting dalam menjamin kelancaran dan optimalisasi layanan serta meningkatkan kinerja suatu perusahaan (Kementerian Negara Riset dan Teknologi). Dan makin besarnya peluang yang dimiliki setiap perusahaan tentu membuat tantangannya semakin berat. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan model bisnis yang tepat dan solusi manajemen teknologi yang bisa mendayagunakan semua aset teknologi secara baik dan membantu perusahaan secara cepat dalam menjawab kebutuhan bisnis dan pasar yang terus berkembang.

Teknologi informasi berkembang cukup pesat di Indonesia. Fenomena ini dapat dilihat dengan meningkatnya penggunaan internet masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun. Menurut versi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2012 Indonesia menduduki urutan kedua pengguna Internet di dunia. China berada di peringkat pertama (360 juta) dan Indonesia (45 juta). Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web,

menyebabkan munculnya penggunaan internet di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak berkembangnya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis.

Penggunaan web telah secara radikal mengubah harapan konsumen tentang kenyamanan, kecepatan, harga, service, dan kemampuan membandingkan. Proses penyampaian (delivery) produk secara digital melalui internet diperkirakan akan semakin marak dalam berbagai sektor bisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat kabar, CD musik, tiket pesawat, sekuritas, jasa konsultasi, hiburan, perbankan, asuransi, pendidikan, dan kesehatan (Anderson dan Vince, 2000: 23).

Dampak dari perkembangan teknologi informasi dalam dunia bisnis adalah meningkatnya persaingan bisnis. Perusahaan tidak hanya bersaing dengan pesaing lokal tetapi juga dengan pesaing global, karena hanya dengan satu atau dua klik saja konsumen dapat berpindah ke pesaing lain. Kondisi ini bahkan mengarah pada tingkat persaingan yang hyper competitive (Kotler, 2002: 6).

Peningkatan intensitas kompetisi tersebut menuntut setiap pelaku bisnis perusahaan untuk selalu memperhatikan dinamika kebutuhan, keinginan, preferensi konsumen serta berusaha memenuhinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan para pesaingnya.

Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia

Page 2: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 9

bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa.

E-commerce (perniagaan elektronik) merupakan bagian dari electronic bussines (bisnis yang menggunakan electronic tranmission). Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa dengan menggunakan media elektronik. Media elektronik yang dibicarakan di sini hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet.

Pertumbuhan e-commerce nampaknya akan berkembang terus seiring dengan memasyarakatnya jaringan global internet, bahkan beberapa pakar teknologi informasi memprediksi bahwa internet akan menjadi bagian sehari-hari masyarakat modern pada masa mendatang. Ini artinya masyarakat akan berhubungan dengan internet dalam segala hal termasuk membeli atau menjual barang dan jasa.

Begitu pula perusahaan-perusahaan akan mengupayakan pelebaran pangsa pasarnya melalui jaringan internet sebagai strategi baru yang sangat global. Dengan kata lain e-commerce akan menjadi infrastruktur bisnis alternatif yang mumpuni pada era informasi kini dan mendatang. E-commerce adalah lahan baru untuk membangkitkan dan mengeksploitasi bisnis yang mengutamakan efektifitas dalam pelaksanaannya.

E-commerce menyelenggarakan transaksi bisnis melalui jaringan elektronik dengan sejumlah perbaikan terhadap kinerja bisnis tradisional. Sehingga akan tercipta wajah bisnis baru dengan menunjukkan kerja lebih baik: kualitas interaksi, kepuasan konsumen dan efektifitas pembuatan keputusan.

Salah satu perusahaan yang telah sukses dengan menerapkan e-commerce adalah PT. Matahari Putra Prima tbk. Lewat implementasi dan peningkatan e-commerce B2B (Business to Business) yang sudah berhubungan secara elektronis dengan pemasok besarnya seperti Martha Tilaar, Mustika Ratu, dan Nestle. Saat ini, dengan bergabung kepada gateway indosatcom, para pemasok PT. Matahari Putra Prima dapat mengurangi biaya administrasi pengadaan barang sebesar 50%. Angka ini berasal dari berkurangnya biaya pengiriman faks, pengarsipan, dan entri data. Jelasnya jika sebelumnya biaya administrasi per dokumen mencapai Rp. 5964, maka sesudah e-commerce B2B diterapkan, ongkosnya hanya Rp. 2854 per dokumen (www.warta ekonomi.com).

Kemudian dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica pada 27 perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan e-commerce dengan meneliti motif dan manfaat yang dirasakan perusahaan dikatakan bahwa motif yang melatarbelakangi perusahaan menggunakan e-commerce yaitu mengakses pasar global sebesar 56%, mem- promosikan produk sebesar 63%, membangun merk sebesar 56%, mendekatkan dengan pelanggan sebesar 74%, membantu

komunikasi lebih cepat dengan pelanggan sebesar 63% dan memuaskan pelanggan sebesar 56% kemudian dari 27 perusahaan yang telah menerapkan e-commerce bahwasannya 30% diantaranya merasakan manfaat meningkatnya omzet penjualan. 25% merasakan manfaat peningkatan jumlah pelanggan, 16% perluasan jangkauan bisnis dan sarana promosi, 5% mendapatkan peluang terbukanya bisnis baru dan kepuasan pelanggan, serta 2% merasakan kemudahan hubungan relasi.

Kenyataan ini membuktikan bahwa e-commerce memiliki peran penting dalam membantu meningkatkan omzet penjualan, efisiensi pada tenaga kerja dan seluruh biaya operasional yang perlu dikeluarkan untuk pembuatan produk dan pemasarannya. Semakin ketatnya persaingan, mengharuskan dunia usaha Indonesia secara terus menerus melakukan efisiensi, meningkatkan kualitas produk, pelayanan serta inovasi baru.

Efisiensi dilakukan secara total mulai dari perencanaan, proses produksi, pemasaran dan pendistribusian dengan menggunakan internet bisa mengurangi biaya staf infrastruktur dan biaya lainnya yang biasanya harus dibayar oleh perusahaan tradisional. Bila perusahaan di Indonesia tidak mengubah cara bisnisnya maka sulit untuk bisa bersaing dengan perusahaan lain yang mampu menawarkan barang dan jasa yang sama dengan harga yang lebih murah.

Telah dikatakan bahwa berbisnis di internet telah berpengaruh besar dalam berbagai jenis perusahaan. Begitu juga dengan perusahaan manufaktur dan jasa yang berkembang secara dramatis dengan semakin banyaknya konsumen yang berbelanja melalui internet. Karena kemudahan serta keuntungan besar yang ditawarkan cara bisnis baru ini, banyak perusahaan yang membawa bisnisnya kearah online. Salah satunya terjadi pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara.

Di Kabupaten Jepara tidak sedikit perusahaan baik manufaktur ataupun jasa yang telah membawa bisnisnya ke era e-commerce. Menawarkan dan menjual produk dan jasanya melalui internet. Bahkan dengan internet informasi mengenai ketersediaan barang dan jasa dapat diakses para konsumen di belahan dunia.

Dalam persaingan yang ketat seperti saat ini, memang menuntut perusahaan-perusahaan manufaktur dan jasa untuk memperbaharui bentuk pemasarannya. Para pemasar dituntut untuk mengembangkan dan memasarkan produknya tidak hanya pada masyarakat lokal tetapi juga masyarakat global. Oleh karena itu, apabila e-commerce didayagunakan secara optimal, maka sangat potensial untuk mendongkrak keuntungan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara yang terkenal dengan seni ukir dan mebelnya (furniture).

Dengan melihat kenyataan persaingan bisnis yang ketat, maka penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan, dengan mempercepat dan meningkatkan penjualan.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penelitian ini penulis fokuskan pada kajian tentang manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah

Page 3: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 10

menerapkan e-commerce dalam kepentingan bisnis serta tantangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara dalam menerapkan e-commerce.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang manfaat dan tantangan dari penerapan e-commerce yang dirasakan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara. Temuan ini dapat memberikan informasi dan menjadi dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce serta memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing.

B. Rumusan Masalah

Penerapan e-commerce dipandang sebagai salah satu faktor untuk menunjang keberhasilan produk dan jasa dari sebuah perusahaan, oleh karena itu penulis merasa tertarik mengkaji lebih jelas mengenai manfaat penerapan e-commerce dan efektifitasnya bagi perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara. Adapun pertanyaan penelitian yang muncul adalah: 1. Apa sajakah manfaat yang diperoleh perusahaan

di Kabupaten Jepara dengan menerapkan e-commerce?

2. Apa sajakah tantangan yang dihadapi perusahaan di Kabupaten Jepara dalam menerapkan e-commerce?

3. Apakah e-commerce sudah efektif diterapkan pada perusahaan di Kabupaten Jepara?

C. Batasan Masalah 1. Penelitian ini difokuskan pada pemanfaatan dan

mengkaji tantangan dari perusahaan setelah menggunakan e-commerce serta efektifitas penerapan e-commerce dalam perusahaan bisnis mulai tahun 2010-2012.

2. Objek penelitian adalah perusahaan-perusahaan manufaktur dan jasa di Kabupaten Jepara yang sudah menggunakan teknologi e-commerce dalam bisnis perusahaannya. Objek dalam penelitian ini ditentukan hanya 10 perusahaan di Kabupaten Jepara dengan rincian 5 perusahaan manufaktur dan 5 perusahaan jasa.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh

perusahaan di Kabupaten Jepara dengan menerapkan e-commerce.

2. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi perusahaan di Kabupaten Jepara dalam menerapkan e-commerce.

3. Untuk mengetahui efektifitas e-commerce yang sudah diterapkan pada perusahaan di Kabupaten Jepara.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahan: dengan penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk menyusun kebijakan perusahaan yang bersangkutan.

2. Bagi perguruan tinggi: penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan sebagai masukan bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk mengevaluasi sejauh mana kurikulum yang

diberikan mampu memenuhi tuntutan perkembangan dunia perekonomian dan pemasaran global pada saat ini.

3. Bagi peneliti: penelitian ini sebagai makalah pendamping dalam Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika 2012 di Universitas Surakarta.

F. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif. Maksudnya, dalam penelitian ini peneliti bermaksud menafsirkan data dan menjelaskan fenomena yang ada pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara dengan mengembangkan konsep serta menghimpun fakta yang ada di perusahaan-perusahaan Kabupaten Jepara. Dengan objek penelitian 10 perusahaan di Kabupaten Jepara, dengan rincian 5 perusahaan manufaktur dan 5 perusahaan jasa. Untuk data nama-nama perusahaan yang menjadi objek penelitian terlampir.

Data dan sumber data dalam penelitian ini meliputi: (1) data primer: data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Dalam hal ini peneliti mencari informasi dan data tentang kendala-kendala yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara dalam menerapkan e-commerce, kemudian informasi mengenai manfaat yang dirasakan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara dalam menerapkan e-commerce serta tingkat efektifitasnya. Adapun sumber informasi ini berasal dari general manager, marketing manager, senior sales executive dan beberapa karyawan di departemen pemasaran perusahaan Kabupaten Jepara. (2) Data sekunder: data yang diperoleh dari sumbernya secara tidak langsung melainkan sudah dikumpulkan oleh pihak lain dan sudah diolah. Data sekunder dalam penelitian ini berupa informasi dari buku, jurnal-jurnal penelitian tentang e-commerce seperti: jurnal usahawan, Novieman.Com, Corbis.com, dan artikel-artikel lain yang membahas tentang e-commerce.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan wawancara dengan subjek penelitian yaitu general manager, marketing manager, senior sales executive, departemen pemasaran dan beberapa karyawan di departemen pemasaran perusahaan Kabupaten Jepara.

Sedangkan metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Interaktif Miles dan Huberman, yaitu: analisis menggunakan Interaktive Model. Teknik analisis ini pada dasarnya terdiri dari tiga komponen yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan serta pengujian kesimpulan (Pawito, 2007: 104).

Reduksi data yaitu dengan peneliti menganalisis data dan menyusun rancangan konsep-konsep sesuai tema, setelah itu penyajian data dengan mengorganisasikan atau menyalin data dan pada tahap akhir membuat kesimpulan dari data yang diperoleh tersebut.

2. DASAR TEORI A. Pengertian E-Commerce

Elektronic commerce (disingkat e-commerce) sebagai sarana berbisnis menggunakan jaringan

Page 4: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 11

komputer, sebenarnya sudah dikenal sejak 20 tahun lalu yaitu sejak akhir tahun 70-an dan awal tahun 80-an. E-commerce (perniagaan elektronik) sebagai bagian dari electronic bussines (bisnis yang menggunakan electronic tranmission). Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa dengan menggunakan media elektronik (Kotler dan Amstrong, 2001: 318). Media elektronik yang dibicarakan di sini hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet.

E-commerce adalah kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service provider dan pedagang perantara dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer yaitu internet.

B. Karakteristik E-Commerce

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus yaitu (Sakti, 2001: 35): 1) Transaksi tanpa batas Saat ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web dan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu 24 jam, dan tentu saja konsumen dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara online. 2) Transaksi anonim Para penjual dan pembeli melakukan transaksi melalui internet tidak harus bertemu atau bertatap muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli, selama masalah pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan. 3) Produk digital dan non digital Produk-produk digital seperti software komputer, musik, dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara download secara elektronik. Dalam perkembangannya objek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainya. 4) Produk barang tidak berwujud Banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang e-commerce dengan menawarkan barang tidak berwujud seperti data, software dan ide-ide yang dijual melaui internet.

Dari karakteristik di atas kita ketahui bahwasanya e-commerce merupakan jual beli dalam dunia internet. Oleh karena itu, kejujuran dalam bisnis ini merupakan sebuah nilai yang terpenting.

C. Keberhasilan dan Harapan Baik E-Commerce

Pemasaran online menawarkan harapan besar di masa mendatang, oleh karena itu, pemasaran online masih butuh waktu bertahun-tahun lagi untuk memperoleh potensi puncaknya.

Keberhasilan penggunaan dan diterimanya e-commerce merupakan isu yang paling banyak diteliti oleh peneliti. Banyak peneliti memberikan suatu dimensi keberhasilan suatu sistem. DeLone dan McLean (2003) mengusulkan dimensi keberhasilan suatu sistem pada tujuh dimensi yaitu kualitas pelayanan, kualitas sistem, kualitas informasi, penggunaan, kepuasan pengguna dan manfaat bersih yang diterima.

Kemudian ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai kesuksesan e-commerce antara lain: 1) Teknis organisasional Untuk menjadi perusahaan e-commerce yang sukses dan bertahan menghadapi berbagai tantangan bisnis perusahaan tidak hanya bergantung dari produk yang dijual saja, melainkan juga diperlukan struktur organisasi serta desain web yang baik dan aman. Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan teknis organisasional antara lain:

a. Menyediakan kemudahan dan keamanan bagi konsumen. Seperti memberikan layanan credit card sebagai alat bayar. Oleh karena itu perusahaan e-commerce harus menjamin keamanan pengiriman nomor kartu kredit.

b. Menentukan fokus binis. Dalam menentukan arah bisnis perusahaan e-commerce harus menentukan arah atau haluan bisnis mereka dengan jelas dan berkonsentrasi dengan pilihannya tersebut.

c. Beroperasi dengan mempergunakan teknologi yang mutakhir. Perusahaan harus selalu memperhatikan perkembangan teknologi dan selalu mempergunakan teknologi terbaru.

d. Membentuk suatu perusahaan yang selalu siap dan mempunyai daya tanggap cepat dalam menghadapi perubahan, baik perubahan ekonomi, sosial, dan lingkungan fisik.

e. Membuat website yang menarik. Penggunaan komposisi warna, gambar, foto, animasi, serta bentuk huruf yang menarik tentunya akan mundukung keberhasilan suatu website e-commerce.

f. Melakukan pelatihan karyawan dan pemberian insentif pada karyawan. Pelatihan dan pemberian insentif akan mempertahankan semangat kerja karyawan dan meningkatkan kinerja dari karyawan.

2) Berorientasi pada pelanggan Untuk berhasilnya perusahaan e-commerce harus memberikan kenyamanan dan menjamin kepuasan pada konsumennya. Beberapa hal yang dapat mendukung kepuasan konsumen antara lain:

a. Memberi nilai pada konsumen. Hal ini dapat dipenuhi dengan memberi harga yang bersaing, menyediakan pelayanan yang memuaskan dan handal, menawarkan pengoperasian yang mudah dan tanggap.

b. Memberi bonus pada pembeli ketika melakukan pembelian dan ketika melakukan pembelian ulang.

c. Memberi layanan sebagai bagian dari komunitas. Seperti chat room, forum diskusi, dan menerima saran dari konsumen akan membentuk konsumen yang loyal.

d. Memberi perhatian yang personal. e. Melakukan riset pasar, seperti yang dilakukan

perusahaan non e-commerce.

D. Masalah dan Tantangan pada E-Commerce Menurut Rahardjo (2000: 13) penerapan e-

commerce di Indonesia juga tidak terlepas dari berbagai masalah diantaranya:

Page 5: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 12

1) Ketidak tepatan jenis produk Pemilihan jenis produk yang tidak sesuai dapat mempengaruhi keberhasilan sebuah perusahaan e-commerce. Produk yang mempunyai pertimbangan bau, rasa, dan sentuhan, atau produk yang mengharuskan untuk dicoba terlebih dahulu (misalnya pakaian) menjadi penyebab gagalnya sebuah perusahaan e-commerce.

2) Masalah teknis dan organisasional a. Kegagalan untuk memahami permintaan,

harapan dan motivasi konsumen untuk membeli.

b. Kegagalan dalam menghadapi persaingan. c. Tidak mampu memperkirakan reaksi

lingkungan. d. Gagal dalam mengkoordinir organisasinya,

untuk menjadi suatu perusahaan e-commerce yang sukses.

e. Gagal untuk mempertahankan komitmen manajemen.

f. Meremehkan perencanaan waktu yang dibutuhkan untuk bisnis e-commerce.

g. Kegagalan dalam menjalankan rencana. h. Menjadi korban dari kejahatan internet,

seperti virus, spamming, dan hacking. 3) Penerimaan masyarakat akan e-commerce

Seperti teknologi-teknologi baru lainnya masyarakat belum tentu dengan mudah menerimanya, begitu pula dengan e-commerce. Penyebabnya antara lain: a. Masyarakat masih khawatir pada sistem

pengamanan internet, terutama dalam hal pembayaran melalui kartu kredit.

b. Belum adanya keyakinan atau kepercayaan kepada perusahaan e-commerce.

c. Kesulitan akses e-commerce. d. Masyarakat masih sulit untuk meninggalkan

berbagai kebiasaan ketika berbelanja, seperti tawar-menawar, komunikasi. Hal ini tidak dapat dilakukan melalui e-commerce. Kemudian tantangan yang dihadapi pemasar

online menurut Kotler Amstrong (2001: 271) adalah sebagai berikut: a. Pemasaran dan pembelian konsumen yang

terbatas. Di samping itu, pengguna web lebih banyak hanya ingin melihat-lihat saja daripada membeli.

b. Demografik dan psikografik pengguna. Pengguna online cenderung berupa populasi yang kaya dan berorientasi teknik daripada populasi pada umumnya. Hal ini akan membuat pemasaran online ideal untuk memasarkan perangkat keras dan perangkat lunak.

c. Internet menawarkan jutaan situs web dan informasi. Oleh karena itu, mencari sesuatu di internet itu terkadang membingungkan, dan membutuhkan banyak waktu untuk konsumen.

d. Perusahaan melakukan bisnis online takut bahwa orang lain akan menggunakan internet untuk masuk ke sistem komputer mereka untuk keperluan spionase industri dan bahkan sabotase.

e. Pemasar secara mudah dapat menelusuri pengunjung situs web, dan banyak berperan serta dikegiatan situs web dengan memberikan informasi pribadi.

Di Indonesia prospek jangka pendek bisnis online seperti di Amerika Serikat yang mengandalkan penjualan retail ke konsumen (B2C) dan bisnis portal yang mengandalkan iklan relatif tidak menjanjikan. Ada dua hambatan utama dari model transaksi retail ke konsumen ini.

Pertama, ketergantungan pada fasilitas pembayaran online yang efisien. Jangankan di Indonesia, di negara maju seperti Jermanpun hal ini masih menjadi masalah besar karena rendahnya kepercayaan orang Jerman pada kartu kredit. Masalahnya akan bertambah parah dengan ketiadaan fasilitas clearing house untuk transaksi online yang efisien di Indonesia.

Masalah kedua adalah kualitas infrastruktur akses internet yang belum memadai. Kualitas akses di Indonesia memadai untuk aplikasi email, tapi masih terlalu lambat untuk penelusuran web dan transaksi online. Jadi bila target konsumennya pengguna internet lokal, hambatan ini merupakan hambatan yang serius.

E. Manfaat E-Commerce

E-commerce mempunyai beberapa manfaat baik bagi organisasi, masyarakat dan konsumen. 1) Manfaat bagi organisasi Manfaat yang diperoleh dari e-commerce bagi organisasi menurut M. Suyanto (2003: 11) adalah:

a. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan internasiaonal.

b. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.

c. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supplay chain dan manajemen tipe “pull”.

d. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.

e. Memperkecil biaya telekomunikasi. f. Akses informasi lebih cepat.

2) Manfaat bagi masyarakat Menurut M. Suyanto (2003: 12) selain manfaat terhadap organisasi, konsumen e-commerce juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain:

a. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.

b. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.

c. Memungkinkan orang di negara-negara lain untuk menikmati aneka produk atau jasa yang hanya didapatkan dengan e-commerce.

3) Manfaat bagi konsumen Menurut M. Suyanto (2003: 12) e-commerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen yaitu:

a. Memungkinkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari setiap lokasi.

b. Memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen.

c. Pengiriman menjadi sangat cepat. d. Konsumen bisa menerima informasi yang

relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.

Page 6: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 13

Perkembangan teknologi informasi di dunia

Tuntutan penggunaan teknologi informasi dalam bisnis

Globalisasi dan persaingan ketat dalam bisnis

IMPLEMENTASI E-COMMERCE

Kendala (secara teoritis)

Manfaat (secara teoritis)

1. Pemaparan dan pembelian pelanggan yang terbatas

2. Demografik dan psikografik 3. Kekacauan dan keruwetan 4. Keamanan

Kendala dan manfaat secara empiris di

perusahaan

Efektif

Belum efektif

e. Memberi tempat bagi para konsumen lain di electronic community untuk bertukar pikiran dan pengalaman.

f. Memudahkan persaingan yang ada dengan menghasilkan diskon secara substansial.

4) Manfaat e-commerce dalam bisnis Manfaat e-commerce yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan konsumen diantaranya:

a. Mendapatkan konsumen baru. Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan konsumen baru yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.

b. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. c. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya

e-commerce memungkinkan perusahaaan untuk dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interaksi lebih personal sehingga dapat memberikan informasi sesuai dengan keinginan konsumen.

d. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Konsumen dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari perusahaan tersebut.

Adapun Phillip Kotler menjelaskan bahwa (2003: 318) pemasaran online memiliki tiga manfaat utama bagi pembeli potensial diantaranya:

a. Kemudahan: konsumen dapat memesan produk 24 jam di manapun mereka berada.

b. Informasi: konsumen dapat memperoleh informasi yang komparatif tetang perusahaan, produk, dan pesaing tanpa meninggalkan kantor atau rumah mereka.

c. Dengan layanan online konsumen tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktor-faktor emosional.

Sedangkan manfaat layanan online bagi pemasar yaitu:

a. Penyesuaian yang cepat terhadap kodisi pasar: perusahaan dapat dengan cepat menambahkan produk pada penawaran mereka serta mengubah harga dan deskripsi.

b. Biaya yang lebih rendah: pemasar online mencegah biaya pengelolaan toko dan biaya sewa, asuransi, dan prasarana yang menyertainya. Mereka dapat membuat katalog digital dengan biaya yang lebih jauh rendah daripada biaya percetakan dan pengiriman katalog kertas.

c. Menjalin hubungan: pemasar online dapat berbicara langsung dengan konsumen dan belajar lebih banyak dari mereka.

d. Pemasar dapat mengetahui berapa banyak orang yang mengunjungi situs online mereka. Informasi ini dapat membantu pemasar meningkatkan penawaran dan iklan mereka.

F. Dampak Postifit dan Negatif E-Commerce

1) Dampak positif e-commerce a. Revenue stream (aliran pendapatan) baru

yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

b. Dapat meningkatkan pangsa pasar (market exprosure).

c. Menurunkan biaya operasional (operting cost).

d. Melebarkan jangkauan global (global reach).

e. Meningkatkan customer loyality. f. Meningkatkan supplier management. g. Memperpendek waktu produksi. h. Meningkatkan mata rantai pendapatan

(value chain). 2) Dampak negatif e-commerce

a. Kehilangan segi financial secara langsung karena kecurangan.

b. Pencurian informasi rahasia yang berharga. c. Kehilangan kesempatan bisnis karena

gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

e. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Seperti jatuhnya reputasi perusahaan karena pihak lain.

f. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

G. Kerangka Masalah

Gambar 01:

Kerangka Berfikir

Page 7: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 14

3. ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Manfaat E-Commerce bagi Perusahaan di

Kabupaten Jepara Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data

dari 10 perusahaan di Kabupaten Jepara yang menjadi objek dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa e-commerce dapat memperluas market place ke pasar nasional maupun internasional. Dengan e-commerce perusahaan di Kabupaten Jepara dapat memperkenalkan berbagai fasilitas dan produknya keseluruh penjuru dunia.

Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan yang ingin go-international, sehingga hanya perusahaan dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya. Sedangkan, saat ini dengan internet siapapun dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web di internet tanpa batas waktu (24 jam) dan konsumen dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara online.

Selain karena karakteristrik e-commerce yang memungkinkan perusahaan untuk memperluas market place, sistem yang ada di dalam e-commerce juga mendukung perusahaan untuk memperluas market place. Karena di dalam sistem e-commerce terdapat tiga sistem aplikasi diantaanya: Electronic Markets (EMs), Electronic Data Interchange (EDI), serta internet commerce.

Electronic Market (EMs) merupakan sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi konsumen adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam waktu. Sedangkan bagi penjual yaitu dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan jasa yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik konsumen lebih banyak. Jadi melalui EMs kegiatan untuk memperluas market place ke pasar domestik maupun manca negara bisa dilakukan.

Sedangkan internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dilakukan diinternet antara lain pemesanan atau pembelian barang dan jasa dengan transfer uang ke rekening penjual. Penggunaan internet dalam menerapkan e-commerce sebagai media pemasaran dan saluran terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui e-commerce. Jadi melalui internet commerce kegiatan untuk memperluas market place ke pasar domestik maupun manca negara dapat dilakukan.

Pemanfaatan internet di perusahaan-perusahaan Kabupaten Jepara sangat membantu manajemen perusahaan. Sedangkan e-commerce dapat menjadi media promosi yang sangat efektif dan merupakan alat bantu pemasaran yang sangat

cocok dalam dunia bisnis, dengan melihat prospek konsumen di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia.

Bagi perusahaan terutama yang bergerak dalam bidang manufaktur termasuk perusahaan furniture (mebel) yang mempunyai ekspansi pasar cukup luas dan ingin meningkatkan mutu layanan kepada konsumen, maka salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan e-commerce.

Perusahaan di Kabupaten Jepara dengan

menerapkan e-commerce juga memperoleh manfaat yaitu mudah untuk melakukan akses informasi mengenai konsumen serta dapat melayani konsumen tanpa batas waktu.

Melalui e-commerce pihak manajemen bisa melayani konsumen dalam waktu 24 jam. Di sini pihak manajemen dapat memberikan kemudahan kepada konsumen yang tidak bisa memesan produk atau jasa secara manual karena waktu yang mendesak atau jarak yang jauh. Dengan layanan e-commerce berarti pihak manajemen bisa memberikan kebebasan sepuas-puasnya kepada konsumen dalam melakukan transaksi untuk memesan produk atau jasa melalui internet tanpa terikat oleh waktu dan tempat.

Dengan hadirnya e-commerce pihak manajemen juga dapat memperoleh berbagai informasi mengenai konsumen dengan cepat karena adanya fasilitas yang mendukung di dalam e-commerce. Selain itu melalui e-commerce perusahaan juga dapat mendatang- kan konsumen atau pelanggan baru baik dari pasar domestik maupun luar negeri. Hal sesuai dengan teori Suryanto (2003: 11) mengenai manfaat e-commerce yaitu dengan adanya e-commerce dalam dunia bisnis dapat memperluas market place, memberikan kemudahan kepada konsumen selam 24 jam dan dapat mendatangkan konsumen baru.

Manfaat lain yang dirasakan perusahaan di Kabupaten Jepara dengan e-commerce adalah karyawan bagian pemasaran (marketing) dapat menjalin hubungan atau komunikasi dengan konsumen. Karena sistemnya satu lawan satu dan interaktif. Jadi pemasaran online (e-commerce) merupakan alat yang baik untuk membangun hubungan dengan konsumen. Hubungan ini membuat konsumen dengan perusahaan lebih akrab. Perusahaan dapat berinteraksi dengan konsumen dan belajar memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, dan untuk membangun pusat data konsumen. Sebaliknya konsumen online dapat mengajukan pertanyaan dan umpan balik yang cepat. Berdasarkan interaksi yang berjalan dalam proses e-commerce, maka perusahaan dapat meningkatkan nilai kepuasan konsumen melalui perbaikan produk dan jasa (Kotler, 2003: 262).

Bisnis apapun bentuknya, membutuhkan penjualan agar tetap survive. Untuk itu diharapkan proses bisnis menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dapat membuat perubahan dan pertumbuhan bagi perusahaan. Salah satunya dengan e-commerce untuk menjalin komunikasi dengan dengan konsumen secara maksimal.

Page 8: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 15

B. Tantangan Perusahaan di Kabupaten Jepara dalam Menerapkan E-Commerce

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data bahwa tantangan atau kendala yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara dalam menerapkan e-commerce adalah masalah sumber daya manusia (SDM). Dalam penerapannya, e-commerce memerlukan tenaga ahli yang mengetahui dan memahami tentang infrastruktur dengan berbagai persoalannya, serta membutuhkan tenaga ahli dalam bidang teknologi untuk menerapkan e-commerce.

Penempatan karyawan yang ahli dalam bidang teknologi untuk penerapan e-commerce memang sangat penting mengingat sulitnya kontrak dan mekanisme transaksi elektronik melalui e-commerce.

Menurut Julian Ding sebagaimana dikutip oleh Darus Badrulzaman menentukan bahwa: “A contract is a struck when two or more persons agree to a certain course of conduct”. Maksudnya, kontrak adalah pertemuan antara dua atau lebih pihak yang setuju untuk melakukan tindakan tertentu, sehingga pada saat itulah kesepakatan tercapai.

Berdasarkan pendapat di atas maka secara umum mekanisme transaksi elektronik (e-commerce) dapat digambarkan yaitu: e-customer dan e-merchant bertemu dalam dunia maya melalui server, yang disewa dari internet server provider. Transaksi e-commerce disertai term of use, dan sales term condition atau klausa standar, yaitu pada umumnya e-merchant telah melakukan klausa kesepakatan pada website-nya, sedangkan e-consumer jika berminat tinggal memilih tombol accept atau menerima. Setelah tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak kemudian diikuti dengan proses pembayaran yang melibatkan dua bank perantara dari masing-masing pihak yaitu Acquiring Merchant Bank dan Issuing Customer Bank. Prosedurnya e-customer memerintahkan kepada Issuing Customer Bank atas nama e-customer untuk melakukan sejumlah pembayaran atas harga barang atau jasa kepada Accuiring Merchant Bank yang ditujukan kepada e-merchant. Setelah proses pembayaran selesai, kemudian diikuti dengan proses pemenuhan prestasi oleh pihak e-merchant berupa hak-hak dari e-customer.

Mekanisme transaksi e-commerce pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara pada dasarnya sama, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 02: Skema Alur Transaksi E-Commerce 1

Gambar 03: Skema Alur Transaksi E-Commerce 2

Gambar 04: Model Bisnis E-Commerce

Jadi dalam menerapkan e-commerce harus

disiapkan tenaga-tenaga terampil dalam bidang teknologi informasi yang mengerti e-commerce dengan segala persoalannya, termasuk internet, intranet, web, database, pengamanan sistem dan masalah-masalah hukum yang terkait e-commerce. Karena rumitnya mekanisme transaksi elektronik melalui e-commerce, maka penempatan sumber daya manusia yang salah akan berakibat buruk bagi pihak manajemen perusahaan maupun bagi konsumen. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus melakukan training terhadap karyawan lama dan melakukan seleksi yang ketat terhadap penerimaan karyawan baru untuk mengatasi masalah tenaga kerja yang tidak mampu mengoperasikan internet.

Kendala lain yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara yaitu masalah penyediaan infrastruktur untuk menerapkan e-commerce dan dalam penerapannya e-commerce juga membutuhkan sebuah software.

Untuk menjalankan e-commerce memang diperlukan beberapa service atau infrastruktur yang mendukung pelaksanaan e-commerce. diantaranya, directory service, public key infrastructure, certification authotity (www.corbis.com: mengenal e-commerce). Directory service menyediakan informasi tentang pelaku bisnis. Ada beberapa standar yang digunakan untuk menyediakan directory service. Salah satu standar yang cukup popular adalah LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) yang kemudian menimbulkan open LDAP (www.openLDAP.org).

Kemudian infrastruktur kunci publik dibutuhkan untuk menjalankan e-commerce guna menjaga keamanan. Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi yaitu antara lain

Page 9: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 16

dengan menggunakan enkripsi untuk mengacak data. Infrastruktur ketiga adalah certification authority, merupakan sebuah body/entity yang memberikan dan mengelola sertifikat digital untuk kebutuhan dalam transaksi elektronik.

Untuk memperoleh semua infrastruktur di atas dibutuhkan biaya pembelian dan perawatan yang besar. Maka dari itu modal yang besar perlu disiapkan oleh pihak perusahaan agar tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan dalam menerapkan e-commerce. Masalah lain yang muncul ketika menerapkan e-commerce yaitu masalah ruang pasar e-commerce. Hasil analisa ini sesuai dengan teori Kotler Amstrong (2001: 271) yang berpendapat bahwa pemasaran dan pembeli dalam e-commerce masih terbatas.

E-commerce mampu menembus batasan geografi antar negara sehingga dunia sepertinya sangat sempit. Perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara dapat mempromosikan produk-produknya ke seluruh dunia dalam waktu bersamaan, singkat dan dengan biaya yang sangat hemat. Akan tetapi perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara dalam penerapan e-commercenya untuk mencapai pasar internasional belum maksimal hasilnya.

E-commerce ini tujuannya untuk membantu konsumen, siapapun, di manapun untuk dapat menghemat waktu dan uang dengan memberikan pelayanan terbaik. Namun hal ini masih dianggap masyarakat sebagai hal elite dan eksklusif. Karena kebiasaan dan budaya masyarakat dalam membeli produk selalu terjadi tawar menawar dan pilih memilih yang dilakukan dalam kurun waktu yang lama. Maka, apabila ingin mulai membudayakan e-commerce hendaknya diimbangi pula dengan menanamkan pemahaman yang menyeluruh tentang e-commerce guna membentuk budaya baru (Savira: 2000).

Justru pada saat anggapan dan prediksi masyarakat terhadap internet terutama e-commerce masih kurang baik, maka seharusnya para dotcomers, pemikir IT, dan cyber bisa memberikan konstribusi yang berarti untuk mempengaruhi perubahan dimasyarakat mengenai internet, dengan kata lain sebagai katalisnya.

Sedangkan untuk pasar di Indonesia, sebenarnya konsumen tidak harus memiliki akses sendiri karena sekarang sudah banyak kantor, kampus, dan sekolah-sekolah yang memiliki akses internet atau wireless. Jika melihat perkembangan internet di Indonesia, maka seharusnya pemerintah perlu turun tangan untuk memberikan insentif bagi pengembangan e-commerce di Indonesia.

Gambar 05:

Website Perusahaan Furniture Jepara

C. Efektifitas E-Commerce pada Perusahaan di Kabupaten Jepara

Departemen pemasaran merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dari perusahaan dan menjadi tangan manajemen dalam usaha mengenalkan produk dan jasa perusahaan kepada masyarakat. E-commerce merupakan tugas dari departemen pemasaran yang diharapkan dapat menjadi media promosi yang efektif sehingga bisa meningkatkan keuntungan perusahaan. Donosepoetro (2001: 1) menyatakan bahwa efektifitas adalah doing the right thing, artinya melakukan pekerjaan yang benar. Maksud dari efektifitas adalah usaha untuk memberikan hasil optimal.

Penerapan e-commerce pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara memang efektif dalam hal memberikan pelayanan yang cepat dan segera terhadap konsumen. Akan tetapi dalam ukuran kinerja, perusahaan harus memikirkan kinerja e-commerce dalam empat dimensi yang secara kolektif mengkombinasi ukuran saluran tradisional dengan indikator-indikator kinerja e-commerce baru diantaranya; volume situs e-commerce, meraih pendapatan dan pelanggan e-commerce, biaya e-commerce, dan keuntungan e-commerce (sumber: Oxford Associates dalam buku The Channel Adventage).

Meraih konsumen dan pendapatan dapat dilihat dari keberhasilan situs dalam meraih konsumen dan penjualannya. Biaya dapat dilihat dari investasi dan biaya operasional yang berhubungan dengan situs. Keuntungan dapat dilihat dari hasil yang diukur dari tingkat pengembalian investasi dan kepuasan konsumen (Lawrence dan Thimoti, 1999: 211).

Dilihat dari jumlah pengunjung yang memesan secara online pada perusahaan manufaktur dan jasa di Kabupaten Jepara masih sedikit hasilnya dibandingkan dengan cara-cara manual. Ini berarti keberhasilan situs e-commerce dalam meraih konsumen dan penjualannya pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara masih belum maksimal.

Kemudian dilihat dari biaya, untuk menerapkan e-commerce perlu disediakan infrastruktur yang membutuhkan modal besar guna mendapatkan infrastruktur atau software yang terjaga kualitasnya serta sumber daya manusia yang ahli dalam bidang teknologi informasi, juga membutuhkan biaya yang besar pula. Dilihat dari

Page 10: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 17

keuntungan yaitu hasil yang diukur dari tingkat pengembalian investasi dan kepuasan konsumen. Maka jika respon masyarakat dengan hadirnya e-commerce pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara masih sedikit dibandingkan dengan cara-cara manual, maka penerapan e-commerce belum bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar daripada cara-cara manual.

Kembali pada pengertian efektifitas menurut Donosepoetro, di mana efektifitas menyangkut hasil yang optimal, ini artinya e-commerce masih belum efektif diterapkan pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara. Semua tanggung jawab bagian pemasaran telah dilakukan pihak manajemen pemasaran. Akan tetapi, dalam penerapan e-commerce masih ditemukan kendala-kendala, sehingga menyebabkan e-commerce belum efektif diterapkan pada perusahaan di Kabupaten Jepara.

4. PENUTUP

Implementasi e-commerce pada sebuah bisnis termasuk pada perusahaan manufaktur dan jasa sangat penting dilakukan mengingat telah disebutkan bahwa dengan e-commerce perusahaan akan diuntungkan karena tingkat efektifitas dan effisiensi yang dijanjikannya. Akan tetapi penerapan e-commerce bukanlah suatu hal yang mudah. Meskipun keuntungan yang ditawarkan pada berbagai bisnis begitu besar dan cukup menjanjikan, namun kendala yang harus dihadapi dalam penerapannya sangat besar pula. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka temuan ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Melalui e-commerce perusahaan di Kabupaten

Jepara dapat memperluas market place, mendatangkan konsumen baru, dapat memberikan pelayanan tanpa batas waktu kepada konsumennya, akses informasi yang cepat, serta dapat melakukan pemupukan hubungan kepada konsumen.

2. Pada pelaksanaannya e-commerce membutuhkan tenaga kerja (sumber daya manusia) yang cukup ahli dalam bidang teknologi informasi yang menguasai e-commerce dengan berbagai perangkat serta persoalannya. Selain itu dalam menerapkan e-commerce juga dibutuhkan infrastruktur berkualitas yang membutuhkan modal cukup besar untuk mendapatkannya. Akan tetapi pada aplikasinya e-commerce masih mencapai ruang pasar yang terbatas dibandingkan pembelian dengan cara tradisional.

3. E-commerce masih kurang efektif diterapkan pada perusahaan di Kabupaten Jepara.

Berdasarkan hasil temuan dan analisa pembahasan dalam penelitian ini, maka hendaknya pihak manajemen menyiapkan tenaga-tenaga terampil dibidang teknologi dan informasi guna memperlancar aplikasi e-commerce pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara. Serta memberikan training kepada karyawan lama dan seleksi yang ketat pada karyawan baru.

Pihak manajemen hendaknya dapat membuat website penjualan sendiri semenarik mungkin, cepat diakses, serta mempunyai proses

penjualan dan pembayaran yang mudah sehingga memudahkan konsumen untuk mengakses.

Pihak manajemen perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jepara hendaknya menyiapkan tenaga pemasaran yang mampu memberikan ide untuk merubah budaya dan asumsi masyarakat mengenai e-commerce.

DAFTAR PUSTAKA Agung, I Gusti Ngurah, Metode Penelitian Sosial,

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992. Almilia, Luciana Spica dan Robahi, Lidia, Penerapan

E-Commerce sebagai Upaya Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan, STIE Perbanas Surabaya.

Anderson, Strategic Marketing Management,

Houghton Mifflin: Boston, USA, 2000. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

Diana, Anastasa, Mengenal E-Business, Edisi

Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2001. Donosepoetro, M, Profesionalisme Tenaga

Kependidikan, Yayasan Karya Sarjana Mandiri, Bandung, 2001.

Ellswort, Jill H& Matthew, Marketing on The Internet,

PT. Grassindo Bahana Ilmu Popular (BIP), Jakarta, 1997.

Indrajit, Richardus Eko, Manajemen Sistem

Informasi dan Teknologi Informasi, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001.

Kienan, Brenda, Small Business Solution E-

commerce, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001.

Kartajaya, Syakir Sula, Syariah Marketing, PT. Mizan

Pustaka, Bandung, 2006. Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid

2, Airlangga, Jakarta, 2001. Kotler, Phillip, Marketing from A to Z (80 Konsep

yang harus dipahami oleh Manager), Airlangga, Jakarta, 2003.

Kotler, Phillip, dan Dipak, Suvit, Marketing Moves: A

New Approach to Profit, Growth, and Reneval, Harvard Business School Press, Boston, 2002.

Lawrence dan Thimothy, The Channel Advantage,

Airlangga, Jakarta, 1999.

Page 11: c02 - Dwi Agung Nugroho Arianto - Manfaat Dan Efektifitas Penerapan E-commerce

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1 ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)

Dwi Agung Nugroho Arianto C - 18

Suyanto M, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003.

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, PT. LKiS Pelangi Aksara, Yogyakarta, 2007.

Nuryani, E-commerce dalam berita pajak

No.1438/Tahun XXXIII/1 Maret 2001. Purbo, Onno W, Mengenal E-commerce, PT. Elex

Media Komputindo, Jakarta, 2000. Rahardjo, Budi, Perkembangan E-Commerce

Peluang dan Permasalahan, PPAU Mikroelektronika Institut Teknologi Bandung, 2000.

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah

Kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

Sakti, Nufransa Wira, Perpajakan dalam E-

commerce, Belajar dari Jepang, dalam Berita Pajak No. 1443/ tahun XXXIII/15 Mei 2001.

Sanusi, Arsyad, E-commerce, Hukum dan Solusinya,

Penerbit PT. Mizan Grafika Sarana, Jakarta, 2002.

Savira, Sekilas Dunia E-Dagang Indonesia dan

Keabua-abuan di sekelilingnya, 2000. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif,

Alfabeta, Bandung, 2006.

Lampiran 01: Tabel Data Perusahaan

Nama Perusahaan

Alamat Alamat Website

Jati Jepara Home Interior and Furniture

Jl. Raya Jepara-Bangsri km.06 Pakis Aji, Jepara

www.jatijepara.com

Trans Mebel Jl. Soekarno Hatta No.10 Tahunan Jepara 59427

trans-mebel.indonetwork.co.id

Jeparadise Mebeland

Rau km. 3 Jepara 59643

www.jeparadisemebeland.com

Max Havelaar Furniture

RT. 19 RW. 03 Dusun Bantenan, Desa Bawu Jepara

www.maxhevelaarfurniture.com

Gabe Bazar Jl. Raya Lebak Bulungan No. 148 Jepara

www.gabebazar.com

Modatama Cargo

Jl. utama Tahunan km. 06 Desa Langon RT. 01 RW. 01 Tahunan Jepara 59427

www.modatamacargo.com

Gapeksindo Jepara

Jl. Hoscokroaminoto (Gedung Wanita) Jepara

gapeksindojepara.blogspot.com

PO. Trans Mebel

Tahunan RT. 01 RW. 03 No. 10 Jepara

transmebel.indonetwork.co.id

Afitzone Jl. Pasar Sore No. 50 RT. 07 RW. 02 Demangan-Tahunan Jepara 59422

www.afitzone.com

PO. Bejeu Jl. Kopral Sapari No. 27 Pengkol Jepara 59415

www.bejeu.com