C. BAB I - V

32
Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM kota Seamarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Arsitektur merupakan penggabungan dari berbagai disiplin ilmu. Selama masa perkuliahan mahasiswa arsitektur diberikan ilmu dan teori-teori tentang perencanaan, perancangan, dan manajemen pembangunan terkait. Karena terdiri dari berbagai disiplin ilmu, maka selain teori murni arsitektur dalam merancang, mahasiswa arsitektur juga diberikan ilmu tata kota, manajemen, mekanikal, dsb. Namun ke semua ilmu penujang tersebut tidak dipelajari secara mendalam oleh mahasiswa. Pada saat merancang sebuah bangunan, arsitek melalui beberapa proses dari perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan pembangunan. Selain ilmu arsitektur diperlukan juga berbagai disiplin ilmu untuk mengolahnya seperti ilmu tata kota, struktur, mekanikal, ilmu ekonomi, dan sebagainya. Untuk dapat memperoleh berbagai disiplin ilmu dalam merancang bangunan secara mendalam, seorang arsitek dalam prakteknya tidak bekerja sendiri. Mereka membutuhkan sebuah team yang terdiri dari ahli struktur, ahli ekonomi, ahli mekanikal, dsb. Dalam prakteknya, arsitek adalah seorang leader suatu poyek bangunan. Sebagai seorang leader yang bertanggung jawab terhadap proyek dan team, dibutuhkan pendidikan formal di bangku perkuliahan dan pengalaman dalam dunia profesi. Pendidikan formal di bidang arsitektur saja belum cukup bagi seorang mahasiswa arsitektur. Pembelajaran di dunia perkuliahan harus didukung dengan pembelajaran di dunia Mia Amelia Suryani21020111130058 1

Transcript of C. BAB I - V

Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM kota Seamarang

Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM kota Seamarang

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGArsitektur merupakan penggabungan dari berbagai disiplin ilmu. Selama masa perkuliahan mahasiswa arsitektur diberikan ilmu dan teori-teori tentang perencanaan, perancangan, dan manajemen pembangunan terkait. Karena terdiri dari berbagai disiplin ilmu, maka selain teori murni arsitektur dalam merancang, mahasiswa arsitektur juga diberikan ilmu tata kota, manajemen, mekanikal, dsb. Namun ke semua ilmu penujang tersebut tidak dipelajari secara mendalam oleh mahasiswa. Pada saat merancang sebuah bangunan, arsitek melalui beberapa proses dari perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan pembangunan. Selain ilmu arsitektur diperlukan juga berbagai disiplin ilmu untuk mengolahnya seperti ilmu tata kota, struktur, mekanikal, ilmu ekonomi, dan sebagainya. Untuk dapat memperoleh berbagai disiplin ilmu dalam merancang bangunan secara mendalam, seorang arsitek dalam prakteknya tidak bekerja sendiri. Mereka membutuhkan sebuah team yang terdiri dari ahli struktur, ahli ekonomi, ahli mekanikal, dsb. Dalam prakteknya, arsitek adalah seorang leader suatu poyek bangunan. Sebagai seorang leader yang bertanggung jawab terhadap proyek dan team, dibutuhkan pendidikan formal di bangku perkuliahan dan pengalaman dalam dunia profesi.Pendidikan formal di bidang arsitektur saja belum cukup bagi seorang mahasiswa arsitektur. Pembelajaran di dunia perkuliahan harus didukung dengan pembelajaran di dunia kerja. Pembelajaran di dunia kerja merupakan pendidikan non formal bagi mahasiswa arsitektur untuk memberi pengalaman sebelum akhirnya masuk ke dunia profesi. Maka dari itu dengan adanya mata kuliah Kerja Praktek ini dapat menjadi kesempatan baagi mahasiswa arsitektur untuk mempelajari dunia arsitektur secara langsung melalui pengalaman bekerja di lapangan mulai dari perencanaan, perancangan, hingga pelaksanaan pembangunan sebuah proyek. Pada kesempatan kerja praktek ini mahasiswa arsitektur diharapkan mampu mempelajari proses desain sebuah proyek hingga pelaksanaan dan mengaplikasikan ilmu arsitektur yang telah dipelajari dalam pekerjaannya. Adapun kegiatan yang dilakukan praktikan pada mata kuliah kerja praktek ini salah satunya adalah merancang suatu kantor Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) di kota Semarang. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan praktikan mendapatkan pengalaman yang nyata mengenai profesi yang akan dijalaninya kelak khususnya dalam merancang suatu bangunan secara nyata.

1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN1.2.1 MAKSUD DAN TUJUANMaksud dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk mengenalkan mahasiswa tentang lingkungan kerja secara riil, dalam hal ini adalah bidang arsitektur sehingga lebih mendalami tentang lingkungan profesinya terutama dalam hal praktek.Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah agar mahasiswa bisa secara langsung mengenal dunia kerja dan mengetahui perbedaan antara teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

1.2.2 SASARANDalam upaya mencapai tujuan, sasaran yang digunakan adalah ikut terlibat dalam suatu proses pembangunan proyek yang sedang berlangsung mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya. Dengan demikian, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk mengamati secara detail tentang permasalahan permasalahan yang muncul.Mengembangkan kemampuan dan kreativitas mahasiswa untuk menerapkan dan memodifikasi teori dan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam menghadapi persoalan persoalan nyata di lapangan.Menambah wawasan dalam hal etika profesi, tata cara, kerjasama dan disiplin dalam lingkungan kerja

1.3 TEMPAT, WAKTU, DAN OBYEK KERJA PRAKTEKPraktikan melaksanakan kerja praktek di CV. ARETAS dari bulan April 2014 hingga Juni 2014. Adapun proyek yang dikerjakan praktikan ialah :1. Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM 2. Kantor LPJK3. Kantor CV. Aretas4. BRI SampanganDalam hal penyusunan laporan, praktikan memilih proyek kantor PSDA dan ESDM sebagai substansi yang akan dibahas secara mendalam dalam laporan kerja praktek ini.

1.4 LINGKUP PEMBAHASANRuang lingkup kerja praktek ini meliputi: Melakukan kerja praktek pada suatu perusahaan yang mengerjakan perencanaan dan perancangan di bidang arsitektur Penyusunan laporan kerja praktek sebagai pelaporan dan pertanggungjawaban mahasiswa.

1.5 METODOLOGI PEMBAHASANLaporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan metode deskriptif, yaitu memaparkan dan menguraikan data secara sistematis, jelas, dan terperinci dari kegiatan yang telah dilaksakan.

1.6 SISTEMATIKA PENULISANSistematika yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :BAB IPENDAHULUANMenjelaskan latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, sasaran kerja praktek, tempat, waktu, dan obyek kerja praktek serta sistematika pembahasan.BAB II TINJAUAN DAN PROFIL PERUSAHAANMenguraikan tinjaun umum konsultan, cara mendapatkan proyek, dan profil perusahaan.BAB III DESKRIPSI PROYEK Berisi tentang Proses Proyek yang dikerjakan CV ARETAS. BAB IV LAPORAN KERJA PRAKTEKBerisi tentang peran dan pekerjaan praktikan dalam kerja praktek, rincian pekerjaan harian praktikan selama kerja praktek, kendala selama kerja praktekdan cara mengatasinya.BAB V PENUTUP Berisikan kesimpulan yang dapat diambil setelah menjalani kerja praktek dan saran untuk JAFT Undip serta untuk perusahaan yang menaungi proyek.

BAB IITINJAUAN DAN PROFIL PERUSAHAAN

2.1 TINJAUAN UMUM KONSULTAN2.1.2 PENGERTIAN BIRO KONSULTANBiro konsultan adalah suatu badan usaha yang memberikan pelayanan jasa konsultasi sesuai dengan bidang keahlian yang dikuasai. Dalam melaksanakan tugasnya, biro konsultan mendapatkan kepercayaan dari pihak pemberi tugas. Dalam lingkup teknik bangunan, terdapat dua macam Biro Konsultan, yaitu Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas. Berdasarkan Keputusan Dirjen Cipta Karya, yang disebut dengan Konsultan Perencana adalah perorangan atau badan hukum yang melaksanakan tugas konsultasi dalam bidang perencanaan karya bangunan atau perencanaan lingkungan beserta kelengkapannya. Sedangkan yang disebut Konsultan Pengawas adalah perorangan atau badan hukum yang melakukan pengawasan selama proses pelaksanaan pembangunan dalam suatu proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor.

2.1.3 TUGAS, KEWAJIBAN, DAN HAK BIRO KONSULTANa. Tugas dan KewajibanTugas dan kewajiban konsultan perencana meliputi :1. Persiapan Perencanaan : mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana) , membuat interprestasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja, dan Konsultasi dengan Pemerintah Kota mengenai Peraturan Daerah / Perijinan Bangunan.2. Penyusunan Pra Rencana : Membuat rencana tapak, pra rencana bangunan, lay-out interior dan furniture serta perkiraan biaya.3. Penyusunan Pengembangan rencana, seperti membuat :a. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dua dan tiga dimensi bila diperlukan (maket model).b. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.c. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.d. Rencana interior dan furnituree. Perkiraan Biaya.4. Penyusunan Rencana Detail : Membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi dan penyusunan laporan akhir perencanaan yang meliputi antara lain:a. Laporan arsitekturb. Laporan perhitungan strukturc. Laporan Mekanikal elektrikald. Laporan interior dan furniture5. Laporan Arsitektur6. Laporan Perhitungan Struktur7. Laporan Mekanikal Elektrikal8. Laporan Interior dan Furniture9. Persiapan Pelelangan : membantu Pemimpin Proyek di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.10. Pelelangan : membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara penjelasan Pekerjaan, membantu Panitia pelelangan dalam pelaksanaan evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.11. Pengawasan Berkala minimal 5 kali kunjungan (di luar waktu pelaksanaan pelelangan): memeriksa pelaksanaan pekerjaan kesuaiannya dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala.12. Membantu Konsultan Manajemen Konstruksi untuk menyusunan petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal.13. Mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan perpanjangan masa berlaku IMB (bila diperlukan). Setoran retribusi akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dan biaya resmi akan digantikan PIHAK PERTAMA.Disamping tugas dan kewajiban tersebut diatas, konsultan perencana mempunyai kewajiban dan tanggung jawab atas ketepatan waktu, guna, dan mutu.b. Hak Biro KonsultanBiro konsultan teknik berhak atas honor imbalan jasa sebagai hasil kerja yang ditugaskan bouwheer. Besar honor bagi biro konsultan teknik diatur oleh pemerintah.

2.2 CARA MENDAPATKAN PROYEKSuatu biro konsultan untuk mendapatkan sebuah proyek dapat melakukan tiga cara sebagai berikut :1. Sistem Penunjukan LangsungSistem penunjukan langsung adalah pemilik proyek langsung menunjuk CV atau PT tertentu untuk mengerjakan proyeknya. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kredibilitas CV/PT tersebut dirasa baik di mata pemilik proyek. 2. Sistem Pengajuan Usulan PerencanaanPemilik proyek memberi pengumuman atau undangan untuk mengajukan usulan perencanaan, kemudian konsultan mengajukan usulan perencanaan yang selanjutnya akan dinilai oleh pemilik proyek. Dalam proses penilaian ini akan terpilih konsultan mana yang mendapatkan proyek tersebut.3. Mengikuti Sayembara ArsitekturSebuah biro konsultan mengikuti sayembara desain yang dipublikasikan oleh pemberi tugas atau badan tertentu.

2.3 PROFIL PERUSAHAAN2.3.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAANCV. ARETAS didirikan pada tanggal 5 Juli 2008 yang dinyatakan dalam Akte RM Soetomo Soeprappto, SH di Semarang dengan akta no. 1. Saat ini posisi susunan pengurus perusahaan CV. ARETAS adalah sebagai berikut :1. Drs. Arias Herwicaksono mejabat sebagai Direktur2. Banu Herwindrati sebagai Persero KomandeterSejak tahun awal berdirinya perusahaan, CV. ARETAS telah memberikan jasa pelayanan konsultan konstruksi terutama di bidang-bidang pekerjaan arsitektur, pekerjaan sipil, dan pekerjaan pengawasan. Sampai saat ini, CV. ARETAS telah melibatkan diri dalam penanganan sejumlah proyek pada level daerah maupun level nasional.

2.3.2 DATA UMUM PERUSAHAAN 1. Bentuk Badan Usaha: Comanditaire Vennotshap (CV)2. Nama Perusahaan : CV. ARETAS3. Alamat Perusahaan a. Alamat: Jl. Elok L-20, Graha Estetika Semarangb. Telephone: (024) 7463117c. Faxsimile: (024) 74631174. Status Perusahaan: Kantor Pusat5. Alamat Perencanaan Proyek Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM Semaranga. Alamat: Jl. Pamularsih No. 20 Semarang

2.3.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PerusahaanSumber : company profile

BAB IIIDESKRIPSI PROYEK

3.1 PENGERTIAN KANTOR PSDA DAN ESDMKantor PSDA dan ESDM yang terletak di Jl. Pamularsih no 20 Semarang adalah kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral. Fungsi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral diantaranya adalah :1. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Rekayasa Teknis, Bidang Sumber Daya Air, Energi dan Geologi, Tata Air serta Peralatan dan Pompa;2. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral;3. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral;4. dsbJadi Kantor PSDA dan ESDM berfungsi sebagai kantor pemerintah yaitu dinas PSDA dan ESDM di kota Semarang.

3.2 LOKASI PROYEKProyek Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM terletak di Jl. Pamularsih no. 20 Semarang dengan batas sebagai berikut :Samping kanan bangunan : Jl. Dr. IsmangilSamping kiri bangunan : Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) SemarangBarat Depan bangunan : Rumah penduduk

3.3 DATA UMUM PROYEKData-data umum proyek Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM adalah sebagai berikut :1. Nama Proyek : Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM 2. Lokasi: Jl. Pamularsih no. 20 Semarang3. Jumlah Lantai: 3 Lantai (yang dikerjakan CV ARETAS : 2 lantai)4. Jumlah Lantai Basement: 1 Lantai5. Luas Bangunan: 285 m6. Tahun Anggaran: 20147. Waktu Pelaksanaan: 120 (hari kalender)8. Team Leader: Garindra SD, ST, M.Sc.9. Konsultan Perencana: CV. ARETAS10. Konsultan Pengawas: belum terpilih11. Kontraktor Pelaksana: belum terpilih

3.4 DESKRIPSI PROYEKProyek Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM didapat dari penunjukan langsung oleh pemilik proyek. Setelah mendapat proyek tersebut, CV Aretas kemudian melengkapi dokumen administrasi dan selanjutnya menandatangani kontrak. Masa kontrak proyek adalah 120 hari dengan sistem kontrak lumpsum. Proyek ini bertujuan untuk mereview desain bangunan yang sudah ada apakah sesuai dengan fungsinya.

BAB IVLAPORAN KERJA PRAKTEK

4.1 PERAN DAN PEKERJAAN PRAKTIKAN4.1.1 LINGKUP KERJA DAN PERAN PRAKTIKANPada saat kerja praktek, praktikan ditempatkan sebagai tenaga drafter. Proyek yang ditugaskan pada praktikan adalah :1. Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM 2. Kantor LPJK3. Kantor CV. Aretas4. BRI Sampangan.Dalam laporan kerja praktek ini praktikan mengambil proyek Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM sebagai substansi utama laporan.

4.1.2 TAHAP PERSIAPANAda beberapa persiapan dalam pelaksanaan kerja praktek, antara lain:0. Pengenalan staf-staf CV. ARETASDi awal masuk kerja praktek praktikan memperkenalkan diri pada staf-staf CV. ARETAS yang ada. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang akrab dan kekeluargaan antara praktikan dengan staf selama praktikan melaksanakan kerja praktek tersebut. Selanjutnya pembimbing mengenalkan para staf kepada praktikan. 0. Penyusunan jadwal Pembimbing kerja praktek dan praktikan sepakat mencari waktu yang tepat dalam pelaksanaan kerja praktek dengan maksud agar kerja praktek tidak mengganggu waktu perkuliahan. CV. ARETAS juga sudah memberikan jadwal absen bagi praktikan selama mengerjakan kerja praktek. 0. Penjelasan tugasPembimbing memberikan penjelasan kepada praktikan mengenai tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh praktikan. .

4.1.3 TAHAP PENGUMPULAN DATAPada tahap pengmpulan data ini praktikan mengumpulkan data-data grafis gedung kantor PSDA dan ESDM. Data tersebut berupa siteplan, denah atap, denah, tampak, dan potongan.

Gambar 4.1 Site PlanSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.2 Denah AtapSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.3 Denah Lantai 1Sumber : dokumen pribadi

Gambar 4.4 Denah Lantai 2Sumber : dokumen pribadi

Gambar 4.5 Denah Lantai 3Sumber : dokumen pribadi

Gambar 4.6 Tampak Depan keseluruhanSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.7 Tampak DepanSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.8 Tampak Samping KananSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.9 Tampak Samping KiriSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.10 Tampak BelakangSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.11 Potongan AASumber : dokumen pribadi

Gambar 4.12 Potongan BBSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.13 Potongan CCSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.14 Potongan DDSumber : dokumen pribadi

Gambar 4.15 Potongan EESumber : dokumen pribadi

Gambar 4.16 Potongan FFSumber : dokumen pribadi

4.1.4 WAKTU PELAKSANAAN KERJA PRAKTEKKerja Praktek dilaksanakan terhitung mulai bulan April 2014 hingga Juni 2014 (40 hari kerja.)

4.1.5 RINCIAN KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK

HARITANGGALKEGIATAN KPTTD PEMBIMBING

Selasa01 April 2014Perkenalan dengan staff kantor

Membantu membuat gambar potongan kantor CV. ARETAS

Persiapan Pengerjaan proyek Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM

Rabu02 April 2014Membantu membuat detail partisi kantor LPJK

Membuat denah lingkup pekerjaan proyek Review Peningkatan Gedung Kantor PSDA dan ESDM

Kamis03 April 2014Membuat denah lingkup pekerjaan BRI Sampangan

Membantu membuat denah situasi BRI Sampangan

Membantu membuat tampak depan bank BRI Sampangan

Jumat 04 April 2014Membuat gambar potongan kantor LPJK

Senin 07 April 2014izin sakit

Selasa08 April 2014izin sakit

Rabu09 April 2014Libur Pemilu

Kamis10 April 2014Membuat gambar detail kusen kantor CV. ARETAS

Jumat 11 April 2014Melengkapi data laporan KP

4.2 KEMUDAHAN DAN KENDALA SELAMA MENJALANKAN KERJA PRAKTEKSelama melaksanakan kerja praktek di CV. ARETAS terdapat beberapa kemudahan yang diberikan kepada praktkan diantaranya adalah : 1. Fleksibilitas waktu pelaksanaan kerja praktek, karena dapat disesuaikan dengan jadwal kuliah, tetapi tetap memenuhi jam penugasan kerja praktek.(minimal 3,5 jam per hari)2. Bimbingan yang mudah dimengerti dari pembimbing

Sedangkan kendala yang dialami praktikan selama mengerjakan kerja praktek adalah dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi praktikan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dari pembimbing dikarenakan kurangnya pengalaman praktikan dalam bekerja.

4.3 PEMECAHAN KENDALAUntuk mengatasi kendala selama melakukan kerja praktek, praktikan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Jika ada waktu luang, praktikan bertanya pada pembimbing megenai hal-hal yang belum jelas.2. Mengasah kecepatan bekerja dengan berlatih dirumah sambil mengerjakan tugas kuliah agar dalam menyelesaikan sebuah proyek dapat selesai lebih cepat.

BAB VPENUTUP5.1 MANFAATManfaat melaksanakan kerja praktek bagi praktikan adalah praktikan dapat terjun langsung didunia kerja dan melihat kegiatan di dalam konsultan perencana. Melalui bimbingan dari pembimbing dan staf, praktikan juga mendapat banyak ilmu yang sebelumnya tidak didapat di bangku perkuliahan. Praktikan juga mendapat pengalaman tentang bagaimana cara dan sikap ntuk menjadi seorang pekerja profesional khususnya di konsultan perencana. 5.2 KESIMPULANBerdasarkan pengalaman dan data-informasi yang diperoleh praktikan selama menempuh kerja praktek di CV. ARETAS, maka praktikan dapat mengambil kesimpulan : Dalam membuat gambar kerja yang akan dikerjakan di lapangan diperhatikan dengan sangat teliti, mulai dari dimensi, estetika, dan letaknya harus benar-benar sudah direncanakan. Tidak semua teori yang diajarkan diperkuliahan diterapkan saat pembuatan gambar kerja di konsultan, namun yang terdapat pada materi perkuliahan sudah merupakan dasar bagi mahasiswa untuk dapat masuk kedalam dunia proyek nyata. Kerja praktek sangat dibutuhkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman berkerja pada suatu proyek sehingga mahasiswa arsitektur akan lebih siap ketika terjun langsung ke dunia kerja.

5.3 SARAN5.2.1 SARAN UNTUK JURUSAN ARSITEKTUR FT UNDIPKarena pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan saat perkuliahan semester 6 sedang berlangsung, sebaiknya Jurusan Arsitektur FT Undip mengevaluasi kembali waktu pelaksanaan kerja praktek selama 40 hari kerja dengan alokasi 3,5 jam per hari sebab mahasiswa perlu membagi antara kuliah, tugas, survey, asistensi dengan dosen, dan kerja praktek itu sendiri. Selain itu pada bulan April-Juni 2014 terdapat banyak sekali hari kerja yang diliburkan karena perayaan sehingga cukup memakan waktu untuk kerja praktek.

5.2.2 SARAN UNTUK CV. ARETASDengan tidak mengurangi rasa hormat kepada seluruh pihak yang telah membantu praktikan untuk melakukan kerja praktek, praktikan memberikan saran bagi CV ARETAS yaitu sebaiknya di awal kerja praktek CV ARETAS memberikan penjelasan bagi praktikan tentang kejelasan tugas praktikan selama kerja praktek. Selain itu sebaiknya praktikan tidak hanya dipekerjakan sebagai drafter tapi juga ikut dalam proses merencanakan, merancang, dan diskusi suatu proyek agar kemampuan dan pengalamannya bertambah. Akhir kata, praktikan merasa sangat berterima kasih kepada CV. ARETAS yang telah menerima praktikan untuk dapat melaksanakan kerja praktek dan telah mendapatkan pengalaman baru yang tidak didapat dibangku kuliah. Demikian Laporan ini dibuat semoga berguna bagi semua pihak.

Mia Amelia Suryani21020111130058 26