BY: Popbela https://shopping.line.me

Di setiap kampus, pasti banyak dosen yang berpikiran sangat cemerlang dan membagikan ilmu denganmu, sebagai mahasiswinya. Namun tak jarang pula kita bertemu dengan dosen yang galak, tegas, atau bahkan ia sering melucu ketika mengajar.

Jika punya dosen yang bisa mengikuti “gaya” mahasiswanya alias bisa bersikap asyik, kita nggak terlalu pusing memikirkannya. Tapi bagaimana jika kita harus berhadapan dengan dosen yang berkarakter serius seperti di bawah ini, padahal kamu sangat menyukai mata kuliahnya dan tetap ingin mendapatkan nilai memuaskan.

Karakter dosen yang teoritis biasanya kurang begitu terlihat akrab dengan mahasiswanya. Bukan karena mereka jahat, tetapi memang seperti itu adanya. Tapi kamu harus tahu kalau dosen seperti ini sebetulnya berharap banyak kepada mahasiswanya untuk mendapat nilai baik. Saat kamu berhadapan dengan dosen seperti ini, pastikan kamu punya argumen yang spesifik dan kamu benar-benar menguasai topik yang sedang kamu bicarakan dengannya. Jangan tunjukkan sikap sok tahu ya.

Mereka memang mempunyai karisma yang luar biasa, apalagi berkomunikasi dengan dosen berusia lebih muda membuat kita lebih nyaman. Tapi kamu harus tahu, meski usia terbilang muda berprofesi sebagai dosen dan sudah memeroleh gelar tinggi, mereka juga ingin dihormati seperti kalian menghormati dosen yang usianya terpaut jauh darinya. Jadi, pastikan kamu tetap berbicara dengan hormat kepadanya. Tetap profesional dan perlakukan ia sebagai dosen yang memang lebih tua darimu dan patut mendapat hormat juga dari mahasiswanya.

Karakter dosen yang seperti ini berbanding terbalik dengan dosen muda yang bisa akrab dengan mahasiswanya. Hanya saja dosen muda yang membosankan ini terkesan kaku dan tidak komunikatif dengan mahasiswanya. Padahal tipe dosen ini nggak terlalu buruk kok. Saat kamu harus berhadapan dengannya, pastikan kamu jangan terlalu memperlihatkan kalau kamu sedang berusaha untuk mencoba akrab dengannya. Cobalah terima fakta kalau memang begitulah gayanya berkomunikasi dan mengajar di kelas.

Dosen yang seperti ini biasanya akan memberikan penjelasan yang sangat spesifik dengan harapan pelajarnya akan menyerap seluruh konten atau materi yang ia jelaskan. Bahkan karena terlalu detil, terkadang mereka menjelaskan hal yang sebetulnya nggak kamu butuhkan. Tapi jika suatu saat kamu harus bimbingan dengannya, dan penjelasannya yang terlalu detil justru membingungkanmu, kamu bisa mencari seniormu di fakultas yang sama dan sering berhadapan dengan dosen yang sama. Kamu bisa bertanya kepada seniormu mengenai makalah yang sedang kamu buat dan bertanya bagaimana alur pemikiran dosenmu yang berintelektualitas tinggi ini. Lewat seniormu, kamu jadi bisa memahami apa yang dimaksud oleh dosenmu.

Dosen yang hobi cari kesalahan mahasiswanya ini memang dosen yang paling sering dihindari. Biasanya kalau dia sudah kesal dengan seorang pelajar, nilainya bisa terancam buruk. Atau meski ia bisa adil memberikan nilai sesuai kemampuanmu, bisa saja ia selalu sinis denganmu. Kalau kamu menghadapi dosen seperti ini, siap-siap menerima tanggapan yang menyakitkan ya, lalu tangani ini dengan baik-baik jangan sampai kamu terpancing emosi dan melakukan hal yang tidak menyenangkan kepadanya. Namun jika dia justru sangat merugikan nilai akademikmu, waktunya laporkan ke dosen wali atau dekanmu. Supaya ada mediasi.

Tips & Triks

Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi merupakan individu yang rentan mengalami stres.

Mahasiswa yang mengalami stres cenderung mengalami gangguan dalam fungsi fisik, emosi, kognitif, dan tingkah laku.

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan stres pada mahasiswa yang menyusun skripsi adalah hubungan interpersonal yang kurang harmonis dengan dosen pembimbing.

Hubungan interpersonal yang kurang harmonis antara mahasiswa dengan dosen pembimbing terjadi karena adanya komunikasi interpersonal yang tidak efektif.

Komunikasi interpersonal yang tidak efektif menyebabkan adanya kecemasan dan ketegangan pada diri mahasiswa.

Menurut riset kecil-kecilan oleh para mahasiswa (based on article, my own expirience, and curhatannya temen2 gw) ada beberapa tipikal dosen (o, ya tipe2 ini bisa terus berkembang dan bisa dikombinasikan satu sama lain):

Buat menghadapi tipe PS kayak gini, kamu harus pasang kuping lebar-lebar. Selalu buat catatan atau progress report secara tertulis hingga ke titik koma. Atau bahkan jika perlu rekam semua ucapan di terus bikin transkip wawancara dan jadi deh artikel baru setiap bimbingan.

Untuk berhadapan dengan tipe PS macam ini kamu harus punya argumen dan back-up landasan teori yang kuat. Cermati apa saja yang sudah dia bilang sebelumnya, tapi jangan ditelen mentah-mentah. Kamu harus paham betul dengan skripsi kamu karena kamu sendiri yang akan mengerjakan. Intinya rajin-rajin baca journal, text books, skripsi/thesis orang sebelum kamu bimbingan. Kalau ngga ngerti maksud beliau langsung tanya aja supaya komunikasi bisa lancar dua arah.

Bak wartawan infotainment and artis papan atas, kamu and PS kamu susah banget ketemunya. So, kamu mesti bergerilya nguber-nguber beliau,,cari tau jadwal ‘manggung’-nya, and keep in touch terus dengan rajin memberi kabar atau meminta jadwal wawancara..eh salah maksudnya bimbingan.

Hmmm… mungkin karena jam terbang show-nya udah sangat tinggi jadi sudah sewajarnya ia merasa superior alias I always know everything. Yah, maklum kan kamu juga baru mau jadi calon Sarjana, jadi pastinya selalu dianggap anak bau kencur-ngga tau apa2. Untuk menghadapi tipe dosen kayak gini kamu mesti siapin 1000 nyawa and tahan mental. Hapus kata MENYERAH dalam otak kamu. Kerahkan semua kemampuan, kapabilitas, bahkan sekompi pasukan teman-orang tua-saudara-kakek/nenek-atau tetangga kalau diperlukan buat ngebantuin kamu. At least minta doa mereka supaya PS kamu dilapangkan hatinya dan tersentuh melihat perjuangan, keringat, tetes darah dan air mata kalian. MERDEKA!

Kalian harus punya prinsip : ”Hari ini bapak/ ibu boleh ngeremehin saya, tapi saya akan membuat senyum di bibir anda pada akhirnya.”

Buat naklukin tipikal pembimbing seperti ini kuncinya dari willingness kamu sendiri. Kamu harus selalu memberikan progress yang signifikan. Jangan lama-lama memberikan progress report. Usahakan kamu selalu Lapor 1x7hari supaya ia ingat dan bermurah hati memberikan tanda tangan mahalnya. Wah, Gubernur BI punya saingan niy!!

Nah, untuk meeting ma PS dengan tipikal moody kamu dituntut untuk menjadi ParaNormal..eh Peramal. Kamu kudu bisa baca sikon, menerawang hati, meramal primbon cuaca-hari-tanggal-jam yang tepat buat janjian sama beliau. Kalau perlu sewa pawang hujan buat ngusir moody-nya beliau supaya suasana hatinya CERAH-CERIA terus.

Wow,, how lucky you are!!! Bener2 beruntung kalau kamu dicariin bahkan ditelfonin sama beliau. Itu artinya dia perhatian bak induk ayam yang selalu ingin melindungi anaknya. Weeiitss,, inget jangan ngerasa aman dulu. Jangan sampai lengah terus kamu kabur-kaburan asik cari kesibukan baru karena merasa dia sudah cukup perhatian dengan kamu. Sesabar-sabarnya manusia pasti ada batasnya. Alhasil kalau kamu ngga segera berubah dya akan mulai mengalihkan hatinya ngga ke kamu lagi. Tunjukin kalau perhatian kamu itu sama besarnya seperti perhatian dia ke kamu. Be more serious!! Or u’ll lose him/her, esp kalau udah ada orang ketiga yang muncul.

Tipe perfectionist itu selalu menginginkan KESEMPURNAAN. Tipe PS seperti ini menginginkan Totalitas, artinya dya udah merasa mengorbankan waktu dan energinya. So, dya merasa sudah sepatutnya mendapatkan reward yang sesuai dengan pengorbannya, yakni berupa KEPUASAN BATIN karena kamu sudah MemBERIkan yang TerBAIK seperti apa yang ia MINTA (kalau bisa lebih). Beliau tentunya tidak ingin kamu setengah-setengah! Meski permintaannya sangat sulit atau sangat banyak tuntutan dari beliau,, kamu tidak boleh putus asa. Kalau perlu pasang lagu TOTALitas Perjuangan di MP3/MP4 atau Winamp laptop-mu supaya bisa TOTAL memenuhi tuntutannya terus skripsi kamu bisa TOTAL dapet A and kerja di TOTAL E&P.. eh ngga nyambung yah?

Tipe PS seperti ini menganut aliran Liberal-Pasar Bebas. Positifnya kamu dikasih kebebasan berekspresi dengan jiwa dan semangat kamu sesuai dengan pasal 28 UUD’45 : “Kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat dilindungi oleh negara.” Itu artinya kamu dikasih kepercayaan penuh dan dianggap sudah paham dengan rule of thumb dia. Jadi kamu ga perlu terus-terusan di dikte seperti anak kecil. Negatifnya kalau dia selalu menyerahkan keputusan ke kamu, terus akhirnya kamu merasa bingung sendiri atau bahkan merasa tidak diperhatikan karena ditinggal terus? Eiits,,, jangan keburu marah-menjudge negatif tentang beliau- lantas jadi depresi. Calm down, baby. Mungkin sebenarnya dia hanya ingin mengetes sampai sejauh mana kemandirian, daya juang, kekritisan kamu untuk menghadapi hidup. Atau juga ingin melihat sampai sejauh mana daya tangkap, nalar, logika berpikir kamu tentang skripsi yang kamu bahas.

Tipe PS seperti ini hampir menyerupai perfectionist. Ciri khas PS seperti ini ialah selalu berSemangat mengebu-gebu. Contohnya : setiap berpapasan suka ditafsirkan kita ingin bimbingan. Biasanya beliau sudah mempunyai bayangan khusus tentang diri kamu dan akan seperti apa hasil skripsi kamu kelak. Jadi, jangan kamu kecewakan dirinya. Berikan yang terBAIK atas apa yang dia minta supaya valuasi/ nilai kamu dimatanya tidak underexpectation.

Pembimbing dengan tipe ini hampir menyerupai tipe ‘terserah kamu saja’ karena biasanya beliau ingin melihat dan menilai proses pengerjaan skripsi kamu selama ini. Bagi beliau, selama proses nya sudah benar dan selama ini ia mengetahui proses pengerjaan skripsi kamu, maka ia tidak akan mempermasalahkan mengenai hasilnya (sama atau berbeda dengan penelitian sebelumnya). Karena ia merasa hasilnya tentu sudah benar selama prosesnya tepat. Mungkin tujuannya beliau ingin kita mengerti dan paham betul dengan skripsi kita untuk menghindari praktek-praktek joki skripsi.

Tipe result oriented juga terkadang menyerupai ‘terserah kamu saja’ atau bahkan bisa seperti ‘terlalu menyetir’. Yang jelas perbedaannya dengan process oriented ialah tipe ini lebih mengutamakan hasil. Misal : ngga mau tau bagaimana cara-nya maka hasilnya harus sama dengan penelitian sebelumnya. Atau bahkan ada yang sudah men-set, “untuk penelitian kamu itu hasilnya harus seperti ini, itu, bla-bla-bla. “ Mungkin tujuan tipe dosen ini adalah untuk menghindari kesalahan teori (itu baru pendapat gw aja loh). Logikanya: Anak s1 itu kan belum bisa bikin teori, jadi mana ada teori yang salah? Sedangkan penelitian anak s1 itu bisa aja salah.

Ciri khas PS tipe deadline : selalu memakai jam tangan, tidak pernah telat, on timer! Solusinya: ikuti aturan main dya, kumpulin tugas tepat waktu, jangan tidur larut malam, selalu bangun pagi… waduh gw makin ga nyambung. Pokoknya kunci keberhasilan naklukin tipe ini adalah PROGRESS REPORT kamu! Jangan pernah deh nunda-nunda pekerjaan.

Masa ada sih tipe PS Cuek Bebek? Yang ada mungkin kayak bebek alias cerewet banget,, mau nya banyak.. ya inilah.. ya itulah. Kalau ada yang cuek bebek, ngapain pula jadi PS? Yang namanya PS alias pembimbing skripsi itu punya tugas untuk ngebimbing. Masa ada PS yang tega ngelepas bimbingannya gitu aja bahkan hanya ketemu pas bimbingan awal dan mau sidang? Masa iya yah? Kayaknya ga mungkin deh. Kalau beneran ada itu sih namanya MaGaBu-makan-gaji-buta.

Kunci Sukses Keberhasilan 99% ditentukan oleh kerjakeras, 1% nasib baik…..

Interest atau passion/ minat kita ke tema yang kita pilih

Duit. Fulus. Money. Modal buat beli data atau bikin kuesioner/ penelitian.

Networking untuk mendapatkan data, orang-orang yang mau ajarin, atau teman seperjuangan

Keuletan, ketekunan, dan kesabaran diri kita sendiri

Restu ortu dan orang-orang sekitar Hingga Tangan-Tangan Tuhan

(Invisible Hand).

https://raiutama.wordpress.com/