6. Konsep Dasar Psikologi Perkembangan Bwt Pujidoc Dari Jaemut
bwt laporan anilin
-
Upload
herman-yosef -
Category
Documents
-
view
141 -
download
15
Transcript of bwt laporan anilin
Diagram alir percobaan
A. Reaksi hidrogenasi
25 gr Fe granular
Refluks
Jaga suhu reaktor pada 60oC
20 mL nitrobenzena
100 mL HCl lewat corong tetes secara
bertahap
Jika suhu naik dinginkan reaktor dengan ice bath
Jika HCl sudah dimasukkan, suhu turun, panaskan dengan
water bath
Direfluks selama 25 menit, biarkan dingin, lepaskan
kondensor
Tambahkan secara perlahan 75 gr NaOH
dalam 100 mL
B. Destilasi uap
Panaskan air dalam erlenmeyer sebagai sumber
uap
Rangkai alat destilasi, reaktor yang digunakan reaktor hasil
reaksi hidrogenasi
Alirkan uap air ke dalam reaktor yang digunakan
Lakukan destilasi sampai diperoleh 90 mL larutan destilat, tampung dalam
erlenmeyer
C. Ekstraksi
Hasil destilat masukkan dalam corong pisah
Lapisan bawah (anilin) keluarkan dan tempatkan dalam botol coklat, uji larutan yang
didapat (berat jenis, viskositas, titik didih)
Lapisan atas diekstraksi dengan 15 mL kloroform
Tambahkan 5 gr Na2SO4 anhidrous pada hasil ekstraksi, saring larutannya untuk proses
pemurnian
Lapisan bawah (anilin+kloroform) dikeluarkan, ditampung dan digabung
dengan anilin
Lakukan ekstraksi 3 kali terhadap campuran anilin dan kloroform
Herman Yosef Aditya. P (091424013)
Pada praktikkum kali ini kami melakukan pembuatan anilin melalui reaksi hidrogenasi.
Pada proses tersebut terdiri dari 3 tahap pembuatan, yaitu tahap pertama berupa reksi
hidrogenasi, tahap kedua berupa destilasi uap, dan tahap ketiga berupa ekstraksi. Pada
praktikkum ini kami melakukannya di lemari asam karena bahan yang digunakan dan bahan
yang dihasilkan adalah senyawa toksik bila uapnya terhirup, yaitu nitrobenzena dan anilin.
Pada tahap pertama yang kami lakukan adalah melakukan reaksi hidrogenasi dengan
menggunakan refluks. Bahan yang digunakan langsung berupa nitrobenzena tidak menggunakan
benzena terlebih dahulu untuk mendapatkan senyawa nitrobenzena serta gas hidrogen yang
dihasilkan dari reaksi antara Fe granular dengan larutan HCl. Setelah reaksi hidrogenasi selesai
pada reaktor menambahkan larutan NaOH secara bertahap yang berguna untuk mengendapkan
Fe granular.
Setelah tahap pertama selesai kami melakukan tahap kedua, yaitu melakukan destilasi
uap yang berguna untuk memisahkan anilin dengan pengotor pada reaksi hidrogenasi. Berikut
merupakan contoh gambar dari rangkaian alat destilasi uap.
Pada tahap tersebut menggunakan air yang berguna sebagai sumber uap serta suhu water bath
yang digunakan jangan lebih besar dari suhu yang digunakan untuk memanaskan air karena akan
menyebabkan tekanan di reaktor lebih besar dibandingkan dengan tekanan di sumber uap yang
akibatnya larutan yang berada di reaktor akan menguap menuju ke erlenmeyer yang berisi air
sebagai sumber uap dan mengakibatkan air yang digunakan sebagai sumber uap akan berwarna
hitam. Prinsip kerja dari alat ini adalah pertama air akan menguap lalu anilin yang berada dalam
reaktor akan menguap dan uap tersebut terbawa oleh air yang telah menguap lalu uap
didinginkan oleh kondensor dan hasilnya ditampung dalam labu hasil destilat.
Setelah tahap pertama dan tahap kedua selesai kami melakukan tahap terakhir berupa
ekstraksi yang berguna untuk memisahkan antara anilin dengan sisa hasil zat dari destilasi uap
yang ikut tertampung dalam labu destilat, untuk melakukan tahap ini kami menggunakan corong
pisah. Berikut contoh gambar dari corong pisah yang kami gunakan pada tahap ini.
Pada tahap kami melakukan pemisahan terhadap hasil destilasi uap, yaitu berupa anilin dan
aniline tersebut ditampung dalam botol yang berwarna coklat dan dibungkus rapat dengan
aluminium foil agar tidak terkena sinar matahari, karena anilin bila terkena sinar matahari akan
teroksidasi. Setelah proses tersebut selesai kami melakukan ekstraksi dengan menambahkan 25
mL larutan kloroform dan ekstraksi tersebut dilakukan sebanyak 3 kali, ekstraksi tersebut
dilakukan untuk memisahkan antara anilin dengan air, serta tampung hasil ekstraksi dalam gelas
kimia dan tambahkan 5 gr Na2SO4 anhidrous untuk menyerap air yang masih ada dan saring
larutannya untuk proses pemurnian.
Dari hasil percobaan kami mendapatkan anilin sebanyak 2,95 gram yang seharusnya
menurut teori anilin yang diproleh sebanyak 17,7 gram. Oleh karena itu, yield yang kami
dapatkan sebesar 16,67%, hal tersebut terjadi karena ada reaktan yang tidak bereaksi sehingga
menghasilkan anilin tidak terlalu banyak.
Reaksi yang digunakan untuk proses pembuatan anilin skala industri adalah Proses
pembuatan Anilin dilakukan dalam reaktor fixed bed multi tube. Pada reaktor ini reaksi
berlangsung pada fase gas-gas, irreversible, eksotermis, non adiabatis dan non isothermal pada
suhu 270°C dan tekanan 1,42 atm. Anilin terutama dihasilkan oleh industri dalam dua langkah
dari benzena . Pertama, benzena adalah nitrasi menggunakan campuran pekat dari asam nitrat
dan asam sulfat pada 50°C hingga 60°C, yang memberikan nitrobenzena: Pada langkah kedua,
nitrobenzena adalah hidrogenasi, biasanya pada 200-300 ° C di hadapan berbagai logam katalis:
C6H5NO2 + 3 H2 → C6H5NH2 + 2 H2O. Awalnya, penurunan itu dilakukan dengan campuran
klorida besi dan logam besi melalui reduksi Bechamp. Sebagai alternatif, anilin juga disiapkan
dari fenol dan amonia, fenol yang sedang berasal dari proses kumena .