Buta Di Dunia Buta Di Akhirat

1
Buta di Dunia Buta di Akhirat Allah SWT berfirman: “Siapa yang buta di dunia, di akhirat pun ia akan buta.” (Al-Isra’: 72) Dalam Insan Kamilnya Murtadha Muthahhari memuji Fakhrur Razi dalam menjelaskan ayat tersebut dalam bentuk syair yang indah: Aku takut pergi menuju alam ruh yang tak terlihat Keluar dari dunia, alam dunia yang tak terlihat Di alam ruh karena pergi dari alam badan Di alam badan alam ruh tak terlihat Aku takut pergi dari dunia ini, sedang aku belum melihatnya Maksud melihat di sini bukan melihat secara indrawi, tetapi maksudnya adalah: Aku pergi meninggalkan alam fisik ini sedangkan mata hatiku belum terbuka, belum memahami rahasia keberadaan, yang dalam Islam disebut sebagai “Iman”. Dalam ayat lain Allah SWT berfirman: “ia berkata, ‘wahai Tuhanku mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulu seorang yang melihat?” Allah menjawab: ‘Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu pula pada hari ini kamu pun dilupakan.” (Thaha: 125) Maksudnya: Ya Tuhan! Mengapa Engkau bangkitkan aku dalam keadaan buta? Bukankah aku di dunia mempunyai mata? Mengapa Engkau butakan aku di sini? Maka datanglah jawaban untuknya: Mata yang dulu pernah kau miliki di dunia sama sekali tidak berguna di sini. Di sini diperlihatkan mata yang lain. Engkau sendiri yang telah membutakan mata itu di dunia, sehingga engkau buta di sini.

description

Bagaimana melihat dunia dan bagaimana melihat akhirat, simak secara jernih

Transcript of Buta Di Dunia Buta Di Akhirat

Page 1: Buta Di Dunia Buta Di Akhirat

Buta di Dunia Buta di Akhirat

Allah SWT berfirman: “Siapa yang buta di dunia, di akhirat pun ia akan buta.” (Al-Isra’: 72) Dalam Insan Kamilnya Murtadha Muthahhari memuji Fakhrur Razi dalam menjelaskan ayat tersebut dalam bentuk syair yang indah:

Aku takut pergi menuju alam ruh yang tak terlihat

Keluar dari dunia, alam dunia yang tak terlihat

Di alam ruh karena pergi dari alam badan

Di alam badan alam ruh tak terlihat

Aku takut pergi dari dunia ini,

sedang aku belum melihatnya

Maksud melihat di sini bukan melihat secara indrawi, tetapi maksudnya adalah:

Aku pergi meninggalkan alam fisik ini sedangkan mata hatiku belum terbuka, belum memahami rahasia keberadaan, yang dalam Islam disebut sebagai “Iman”.

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman: “ia berkata, ‘wahai Tuhanku mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulu seorang yang melihat?” Allah menjawab: ‘Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu pula pada hari ini kamu pun dilupakan.” (Thaha: 125)

Maksudnya: Ya Tuhan! Mengapa Engkau bangkitkan aku dalam keadaan buta? Bukankah aku di dunia mempunyai mata? Mengapa Engkau butakan aku di sini? Maka datanglah jawaban untuknya: Mata yang dulu pernah kau miliki di dunia sama sekali tidak berguna di sini. Di sini diperlihatkan mata yang lain. Engkau sendiri yang telah membutakan mata itu di dunia, sehingga engkau buta di sini.