Busana syari

4
Busana syar’i merupakan cerminan diri. Ini terjadi karena busana dapat mempengaruhi penampilan dan penilaian seseorang. Ada dua macam penilaian yaitu positif dan negatif. Apabila kita berbusana syar’i, maka orang akan menilai perilaku kita positif. Sebaliknya apabila kita berbusana tidak syar’i, maka kebanyakan orang akan menilai negatif. Akibatnya, banyak tindak kejahatan yang terjadi seperti halnya pemerkosaan yang merajalela. Oleh karena itu marilah kta berbusana syar’i karena busana syar’i merupakan cerminan diri. 1 Berbusana syar’i ialah menutup bukan membalut. Membalut sama dengan berpakaian tapi telanjang, maksudnya menampakkan bentuk tubuh kaum wanita, menonjolkan dada dan pinggulnya. Di antara syariat Islam yang khusus menyoroti masalah pakaian wanita muslimah adalah mereka dilarang mengenakan pakaian ketat. Hal ini dikarenakan sumber fitnah pada diri kaum wanita yang wajib disembunyikan. Di sisi lain seorang wanita tidak boleh menampakkan lekuk dan bentuk tubuhnya. Oleh sebab itu, seorang wanita harus mengenakan pakaian yang longgar dan besar yang tidak menampakkan bentuk tubuhnya. 2 Pengaruh busana syar’i mahasiswa KKI terhadap mahasiswa FAI. Komunikasi dan Konseling Islam (KKI) adalah salah satu jurusan yang ada di Fakultas Agama Islam. Busana syar’i yang dikenakan oleh para mahasiswa KKI dalam FAI mempengaruhi cara berbusana mahasiswa FAI. Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran untuk 1 Hasil dari pengamatan sehari–hari 2 Amru Abdu Mun’im Salim, Etika Berhias Wanita Muslimah, (Solo: 2014), AT- TIBYAN

Transcript of Busana syari

Page 1: Busana syari

Busana syar’i merupakan cerminan diri. Ini terjadi karena busana dapat mempengaruhi

penampilan dan penilaian seseorang. Ada dua macam penilaian yaitu positif dan negatif. Apabila

kita berbusana syar’i, maka orang akan menilai perilaku kita positif. Sebaliknya apabila kita

berbusana tidak syar’i, maka kebanyakan orang akan menilai negatif. Akibatnya, banyak tindak

kejahatan yang terjadi seperti halnya pemerkosaan yang merajalela. Oleh karena itu marilah kta

berbusana syar’i karena busana syar’i merupakan cerminan diri.1

Berbusana syar’i ialah menutup bukan membalut. Membalut sama dengan berpakaian

tapi telanjang, maksudnya menampakkan bentuk tubuh kaum wanita, menonjolkan dada dan

pinggulnya. Di antara syariat Islam yang khusus menyoroti masalah pakaian wanita muslimah

adalah mereka dilarang mengenakan pakaian ketat. Hal ini dikarenakan sumber fitnah pada diri

kaum wanita yang wajib disembunyikan. Di sisi lain seorang wanita tidak boleh menampakkan

lekuk dan bentuk tubuhnya. Oleh sebab itu, seorang wanita harus mengenakan pakaian yang

longgar dan besar yang tidak menampakkan bentuk tubuhnya.2

Pengaruh busana syar’i mahasiswa KKI terhadap mahasiswa FAI. Komunikasi dan

Konseling Islam (KKI) adalah salah satu jurusan yang ada di Fakultas Agama Islam. Busana

syar’i yang dikenakan oleh para mahasiswa KKI dalam FAI mempengaruhi cara berbusana

mahasiswa FAI. Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran untuk menutup aurat bagi wanita.

Disisi lain banyak yang mengenakan celana jeans. Ini dibuktikan dari salah satu mahasiswi

jurusan EPI yang saya wawancarai.3

Mahasiswa KKI dianjurkan untuk berbusana syar’i baik di lingkungan kampus maupun

di luar kampus. Hal ini dkarenakan mahasiswa KKI ada di Fakultas Agama Islam yang sangat

menjunjung tinggi nilai-nila keislaman. Di sisi lain, sebagai umat muslim memang harus

berpakaian yang syar’i. Ini harus dilakukan di semua tempat dimanapun berada. Dan busana

syar’i sebaiknya dikenakan baik saat di kampus maupun di lingkungan masyarakat.4

Dalam hal berbusana syar’i mahasiswa KKI lebih unggul dari jurusan yang lain. Ini

tebukti kita dapat melihat sehari-hari bagaimana cara berbusana yang syar’i. Hal ini disebabkan

karena sudah menjadi peraturan dari fakultas dan universitas. Ada beberapa model berbusana 1 Hasil dari pengamatan sehari–hari 2 Amru Abdu Mun’im Salim, Etika Berhias Wanita Muslimah, (Solo: 2014), AT-TIBYAN3 Hasil dari wawancara salah satu mahasiswa FAI4 Hasil dari pengamatan seharihari

Page 2: Busana syari

syar’i di jurusan KKI, diantaranya ada yang menggunakan gamis, rok, dan lan sebagainya. Ini

terjadi di Fakultas Agama Islam terutama di jurusan KKI. Akan tetapi pada sisi lain masih ada

juga yang menggunakan bahan jeans yang tidak sesuai dengan syariat.5

Ketentuan berbusana syar’i merupakan syarat utama yang harus kita terapkan. Hal ini

sesuai dengan ajaran Rasulullah yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ada beberapa

ketentuan berbusana syar’i. Yang pertama, pakaian harus menutup seluruh badannya kecuali

wajah dan kedua telapak tangan. Kedua, tidak menarik perhatian. Ketiga, harus longgar, tidak

ketat, tidak tipis dan tidak sempit atau transparan. Keempat, tidak diberi wangi-wangian atau

parfum. Keenam, tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir. Ketujuh, bukan untuk mencari

popularitas. Oleh karena itu, kita harus lebih memperhatikan cara berbusana, terlebih sebagai

mahasiswa KKI.6

Perempuan yang tidak mensyukuri pemberian Allah padanya, akan cenderung buka-

bukaan dan mengeksploitasi keindahan tubuhnya. Hal ini diakibatkan oleh budaya Barat yang

masuk, ditambah para wanita yang ingin mengikuti trendy fashion yang ada. Padahal jika

perempuan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW untuk berbusana syarʹi seseuai tuntutan

agama, banyak manfaat yang akan didapatkan. Adapun manfaat yang didapatkan seorang

Muslimah yang mengenakan pakaian syarʹi adalah7:

1. Menjaga kehormatan

2. Membersihkan hati. ذلكمأطهرلقلوبكموقلوبهن

“Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)

3.  Menampakkan akhlak mulia

4. Tanda kesucian dan kemuliaan. ذلكأدنىأنيعرفنفاليؤذين

5 Hasil dari pengamatan sehari-hari6 http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/saudariku-berjilbablah-sesuai-ajaran-nabimu.html, Kamis,

19/06/2014 (21:29)7http://muslimah.or.id/fikih/saudariku-hijab-syari-itulah-pelindungmu-bagian-2.html diambil tanggal 19

Juni 2014. Jam 19;01.

Page 3: Busana syari

”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di

ganggu.” (QS. Al Ahzab: 59)

5.  Mencegah keinginan dan kesenangan syaithaniyah (sebagaimana perbuatan setan)

6. Menjaga rasa malu

7.  Menghalangi masuknya pengaruh tabarruj (menampakkananggotatubuhdanperhiasannya),

sufur (menampakkan (kecantikan) wajahnya), danikhtilath (bercampur-baur antara laki-laki dan

wanita yang bukan mahram) pada masyarakat Islam.

8.  Hijab merupakan benteng untuk melawan zina dan gaya hidup bebas (boleh berbuat

sekehendaknya)

9.  Hijab adalah penutup aurat wanita, dan ini merupakan bentuk ketaqwaan kepada Allah.

قوىذلكخير يابنيآدمقدأنزلناعليكملباسايواريسوءاتكموريشاولباسالت

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup

auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (QS.

Al A’raf: 26)