Bus Layang
-
Upload
layyinatus-syifa -
Category
Documents
-
view
78 -
download
3
Transcript of Bus Layang
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
BUS LAYANG
SEBUAH LANGKAH CERDAS DALAM MENGATASI
KEMACETAN LALULINTAS
PKM- GT
Disusun oleh :
Candra Parmanto ( 5201407040 )
Ari Dwi Nur Indriawan.M ( 5201407003 )
Kusuma Bekti ( 5201407050 )
Mujianto ( 5201407062 )
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Kegiatan : Bus Layang
sebuah langkah cerdas dalam mengatasi
kemacetan lalulintas
Bahan :
Bidang Kegiatan : PKM-GT
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Candra Parmanto
b. NIM : 5201407040
c. Jurusan : Pendidikan Teknik Mesin S1
d. Universitas : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah : Des Tanjungmojo rt/rw: 06/01
kangkung,Kendal 51353
f. No. HP : 081802409385
2. Anggota Pelaksana Kegiatan : orang
3. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Widya Aryadi .MT
b. NIP : 13223215
c. Alamat kantor : Jurusan Teknik Mesin FT, UNNES
Kampus Sekaran, Gunung Pati, Semarang 50229
d. No. Tel : ( 024 ) 7498746
Semarang, 25 Maret 2009
MenyetujuiKetua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan
Drs Wirawan Sumbodo,M.T. Candra ParmantoNIP. 131876223 NIM. 5201407040
Pembantu Rektor Bidang Dosen PendampingKemahasiswaan
2
Drs. Masrukhi, M.Pd Widya Aryadi,S.T.M.TNIP. 131764049 NIP. 132232151
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah selain ungkapan syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan banyak keberlimpahan anugerah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan PKM - GT .
Selama penyusunan PKM - GT ini, banyak hambatan-hambatan yang
ditemui penulis. Dengan rahmat Allah, SWT dan bimbingan dari dosen
pembimbing serta kemauan yang keras sehingga hambatan dan masalah dapat
teratasi dengan baik.
Penyusunan penulisan PKM – GT ini tidak lepas dari bantuan ber bagai
pihak yang selalu memberikan motifasi dan bibingan, oleh karena itu
penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof.Dr.Sudijono Sastroatmojo,M.Hum selaku Rektor Universitas
Negeri Semarang
2. Drs Wirawan Sumbodo,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
3. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan penulisan PKM –
GT ini
4. Teman – teman jurusan Teknik Mesin UNNES
5. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu – persatu atas
bantuan yang telah diberikan selama ini.
Penyusun menyadari bahwa penulisan PKM – GT ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi sempurnanya penulisan PKM – GT ini.
Harapan penulis semoga proposal ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan
isinya guna perkembangan Transportasi yang lebih baik di Indonesia. Dalam
hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Semarang, 23 Maret 2009
3
Candra Parmanto
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN.................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................ v
DAFTAR ISI.......................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................
RINGKASAN .......................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah................................................. 2
1.3. Tujuan Program……............................................... 2
1.4. Luaran Yang Diharapkan......................................... 2
1.5. Kegunaan Program……........................................... 5
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1. Landasan Teori............................................................7
2.1.1. Energi Angin……….........................................7
2.1.2. Daya Energi Angin........................................... 8
2.1.3. Turbin Angin .................................... 11
2.2. Kajian Masalah.................................................................. 16
2.3. Pemecahan Masalah........................................................ 17
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan.............................................................. 37
5.2. Saran........................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA............................................................. 39
LAMPIRAN...........................................................................
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema kincir angin untuk pembangkit kecil.... 3
Gambar 2.1 Radius kincir angin dan sudut φpada kincir
angin................................................................ 9
Gambar 2.2 Arah gaya pada sebuah blade........................... 10
Gambar 2.3 Kurva perbandingan TSR dan Blade angle...... 10
Gambar 2.4 Berbagai jenis turbin angin.............................. 12
Gambar 2.5 Torsi rotor untuk berbagai jenis turbin angin... 13
Gambar 2.6 Kaidah tangan kanan Fleming.......................... 16
Gambar 2.7-a Proses charge dengan arus konstan.................. 18
Gambar 2.7-b Proses discharge dengan arus konstan............. 18
Gambar 2.8-a Proses charge dengan daya konstan................. 19
Gambar 2.8-b Proses discharge dengan daya konstan............ 19
Gambar 2.9 Proses charge dengan arus konstan/tegangan
5
RINGKASAN
Perkembangan kota-kota besar di negara berkembang tidak terlepas
dari kemacetan arus lalu lintas, karena pertumbuhan kendaraan yang pesat.
Seperti halnya kota-kota besar lainnya, kemacetan lalu lintas di Semarang
dari tahun-ke tahun semakin terasa menyesatkan masyarakat pengguna
jalan raya, terutama pengguna angkutan umum.
Fenomena kemacetan di kota semarang yang tingkat kemacetannya
semakin tinggi dan penyebarannya yang semakin melebar disebabkan oleh
pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan
bermotor, khususnya jalan-jalan negara/propinsi jawa tengah dan tidak
nyamannya tansportasi umum yang ada saat ini.
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang
antara lain disebabkan:
1. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan
bakar lebih rendah tapi dengan waktu yang lebih lama,
2. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk
jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan
penggunaan rem yang lebih tinggi,
3. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi
energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang
optimal,
4. Meningkatkan stress pengguna jalan,
5. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans,
pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.
Oleh sebab itu masalah kemacetan lalu lintas harus dapat segera
diatasi. Bahkan Pemerintak Kota Semarang tadak mau kalah dalam
berkiprah menyelesaikan permasalahan lalu-lintas di kota ini. Guna
mengurangi kemacetan dan mengubah perilaku masyarakat agar lebih
memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi, mulai tahun depan
6
(2009), Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mengoperasikan sistem
transportasi massal.
Sistem transportasi tersebut akan diberi nama Bus Rapid Transit
(BRT). Alat transportasi ini merupakan angkutan berupa bus dengan
kapasitas 85 penumpang. Sama halnya dengan bus Trans Jakarta, konsep
BRT ini ditandai dengan ciri-ciri memiliki tempat perhentian khusus, bus
khusus, sistem pembayaran khusus, jalur khusus, frekuensi pelayanan
sering dan teratur sepanjang hari.
Namun kendalanya, kondisi jalan di Kota Semarang yang masih
sempit, tidak memungkinkan dibuat jalur khusus dengan separator (bus
way) seperti di Jakarta. Oleh karenannya Bus Rapit Transit (BRT) akan
dijalankan dengan sistem bus line atau menggunakan marka khusus bus,
dan hanya akan berhenti pada halte-halte khusus yang tersedia.
Rencana penerapan Busway di Jakarta masih terdapat berbagai
kekurangan dalam mengatasi masalah kemacetan lalu lintas diantaranya
yaitu dampak terhadap masyarakat dan lingkungan yang berada di
sepanjang jalur busway akan sulit menyebrang jalan dan jalan umum akan
jauh lebih macet lagi dari sebelumnya.bahkan nantinya banyak kendaran
umum yang melewati jalur Busway karna jalur umum sudah sangat macet.
Timbulnya persoalan dari penerapan Bus Rapid Transit (BRT) yang
berbasis pada busway di Jakarta, terjadi karena berbagai kelemahan
mendasar yang tidak diperhitungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bertolak dari kenyataan ini kami memiliki gagasan alternative
sebagai solusi dari kelemahan yang akan ditimbulkan oleh BRT, yaitu
dengan penerapan bus layang. Bus layang adalah salah satu langkah cerdas
untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar dengan
pembuatan jalan layang yang menyerupai monorel.
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kota-kota besar di negara berkembang tidak terlepas
dari kemacetan arus lalu lintas, karena pertumbuhan kendaraan yang pesat.
Seperti halnya kota-kota besar lainnya, kemacetan lalu lintas di Semarang
dari tahun-ke tahun semakin terasa menyesatkan masyarakat pengguna
jalan raya, terutama pengguna angkutan umum.
Fenomena kemacetan di kota semarang yang tingkat kemacetannya
semakin tinggi dan penyebarannya yang semakin melebar disebabkan oleh
pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan
bermotor, khususnya jalan-jalan negara/propinsi jawa tengah dan tidak
nyamannya tansportasi umum yang ada saat ini.
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang
antara lain disebabkan:
6. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan
bakar lebih rendah tapi dengan waktu yang lebih lama,
7. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk
jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan
penggunaan rem yang lebih tinggi,
8. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi
energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang
optimal,
9. Meningkatkan stress pengguna jalan,
10. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans,
pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.
Oleh sebab itu masalah kemacetan lalu lintas harus dapat segera
diatasi. Bahkan Pemerintak Kota Semarang tadak mau kalah dalam
berkiprah menyelesaikan permasalahan lalu-lintas di kota ini. Guna
8
mengurangi kemacetan dan mengubah perilaku masyarakat agar lebih
memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi, mulai tahun depan
(2009), Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mengoperasikan sistem
transportasi massal.
Sistem transportasi tersebut akan diberi nama Bus Rapid Transit
(BRT). Alat transportasi ini merupakan angkutan berupa bus dengan
kapasitas 85 penumpang. Sama halnya dengan bus Trans Jakarta, konsep
BRT ini ditandai dengan ciri-ciri memiliki tempat perhentian khusus, bus
khusus, sistem pembayaran khusus, jalur khusus, frekuensi pelayanan
sering dan teratur sepanjang hari.
Namun kendalanya, kondisi jalan di Kota Semarang yang masih
sempit, tidak memungkinkan dibuat jalur khusus dengan separator (bus
way) seperti di Jakarta. Oleh karenannya Bus Rapit Transit (BRT) akan
dijalankan dengan sistem bus line atau menggunakan marka khusus bus,
dan hanya akan berhenti pada halte-halte khusus yang tersedia.
Rencana penerapan Busway di Jakarta masih terdapat berbagai
kekurangan dalam mengatasi masalah kemacetan lalu lintas diantaranya
yaitu dampak terhadap masyarakat dan lingkungan yang berada di
sepanjang jalur busway akan sulit menyebrang jalan dan jalan umum akan
jauh lebih macet lagi dari sebelumnya.bahkan nantinya banyak kendaran
umum yang melewati jalur Busway karna jalur umum sudah sangat macet.
Timbulnya persoalan dari penerapan Bus Rapid Transit (BRT) yang
berbasis pada busway di Jakarta, terjadi karena berbagai kelemahan
mendasar yang tidak diperhitungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bertolak dari kenyataan ini kami memiliki gagasan alternative
sebagai solusi dari kelemahan yang akan ditimbulkan oleh BRT, yaitu
dengan penerapan bus layang. Bus layang adalah salah satu langkah cerdas
untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar dengan
pembuatan jalan layang yang menyerupai monorel.
1.2 Perumusan Masalah
Kemacetan lalu lintas bukanlah tanggung jawab dari pemerintah
saja tap merupakan tanggung jawab kita bersama.Fenomena kemacetan di
9
kota semarang yang tingkat kemacetannya semakin tinggi dan
penyebarannya yang semakin melebar disebabkan oleh pertumbuhan jalan
yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan bermotor, khususnya
jalan-jalan negara/propinsi jawa tengah dan tidak nyamannya tansportasi
umum yang ada saat ini.
Telah banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah kota semarang
dalam upayah mengatasi kemacetan lalu lintas. Guna mengurangi
kemacetan dan mengubah perilaku masyarakat agar lebih memilih
angkutan umum dibanding kendaraan pribadi, mulai tahun depan (2009),
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mengoperasikan sistem
transportasi massal. Tapi untuk menggubah perilaku masyarakat agar lebih
memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi merupakan sesuatu
yang sangat sukar dilakukan.Bila Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang
sudah mengoperasikan sistem transportasi massal tersebut dan tidak
diimbangi oleh perilaku masyarakat yang memilih kendaraan pribadi dari
pada angkutan umum maka transportasi massal akan membuat jalan umum
tersebut menjadi lebih macet lagi dari sebelumnya.
Dari uraian diatas ada beberapa masalah yang perlu dirumuskan :
1. Bagaimana cara mencari transportasi Umum yang lebih murah dan
nyaman.
2. Bagaimana cara membuat transportasi umum yang tidak mengganggu
ruang public atau lingkungan
3. Bagaimana membuat infrastrutur transportasi umum yang murah
4. Bagai mana cara agar transportasi umum tersebut disukai masyarakat kota
semarang.
5.3 Tujuan Program
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas tujuan
daripada penulisan Rancang Bangun ini adalah :
1. Mewujudkan sarana transportasi umum yang baru
2. Menggurangi kemacetan lalu lintas
3. Menciptakan sarana transportasi umum yang murah dan nyaman.
10
4. Mewujudkan masyarakat yang lebih menyukai angkutan umum
dibanding kendaraan pribadi.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Berdasar permasalahan diatas maka penulisan PKM-GT ini diharapkan
dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam membuat karya-
karya yang inovatif untuk dimanfaatkan masyarakat umum.
2. Terwujudnya desain rancang bangun Bus Layang
3. Dapat meningkatkan tekonologi yang sudah berkembang.
4. Diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan bangsa
Indonesia dengan memberikan karyanya yang dapat memacu
pertumbuhan teknologi.
5. Mampu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya SDM
1.5 Kegunaan Program
Sebagai ajang aktualisasi dari mahasiswa mesin dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.
Sebagai upaya menjembatani meningkatkan efisiensi dari sesuatu
yang diabaikan, dalam hal ini angin.
Sebagai ajang latihan dan penalaran, ilmu mesin khususnya bidang
teknik kelistrikan dan kontruksi.
Sebagai motivator dan acuan bagi pelaksanaan kegiatan ilmiah.
Sebagai media pembelajaran di jurusan teknik mesin fakultas teknik
UNNES 2009.
11
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Kemacetan lalu-lintas dapat menimbulkan kerugian, bagi pengguna
kendaraan bermotor, baik dari segi waktu maupun dari segi kerugian
pemborosan bahan bakar. Dalam keadaan kemacetan lalu-lintas waktu
tempuh dalam suatu perjalanan akan lebih lama, padahal waktu tersebut
dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. Disamping itu
dalam keadaan kemacetan lalu-lintas, kendaraan akan lebih banyak
menggunakan bahan bakar. Hal ini akan menyebabkan biaya operasional
kendaraan menjadi lebih banyak.
Ada enam komponen utama polusi udara yang disebabkan oleh
kendaran bermotor apabila bahan bakar tidak terbakar dengan sempurna
yaitu Karbon Monoksida (CO), Hidro karbon (HC). Nitrogen oksida
(Nox), pertikel dan timah hitam (Pb) dengan penjelasan sebagai berikut :
1.Polutan karbon monoksida (CO), merupakan gas beracun, takberbau,
dan tak berwarna serta memiliki berat jenis sedikit lebuh ringan dari
udara, gas ini dihasilkan akibat proses pembakaran yang tidak
sempurna.
2.Polutan oksida sulfur (Sox) atau belerang dioksida, merupakan gas
yang tajam baunya, korosif, beracun, terjadi bila bahan bakar yang
mengandung belerang dibakar.
3.Hidro Karbon (HC) atau unburned hydro carbon, merupakan bahan
bakar yang tidak terbakar, terbuang percuma, hidrokarbon dalam
persentase normal idak beracun tetapi menjadi komponen polusi
yang penting karena kemampuannya dalam membentuk kabut bila
bercampur dengan nitrogen di udara. Sumber hidrokarbon ini akibat
penguapan bensin dari tangki atau karburator kendaraan bermotor.
4.Polutan nitrogen oksida (Nox) terjadi bila temperatur pembakaran
bahan bakar yang sangat tinggi dan akan tetap pada bentuknya bila
12
gas terdinginkan dengan cepat. Penghasil utama komponen polusi ini
adalah kendaraan bermotor, terutama motor diesel.
5.Polutan partikel dan timah (Pb) selain komponen di atas, maka timah
hitam dalam bentuk senyawa TEL (Tetra Ethyl Lead) yang digunakan
sebagai additive untuk menaikan angka oktan bahan bakar, merupakan
komponen polusi yang sangat berbahaya sehingga penggunaannya
sebagai additive dalam bahan bakar premium dapat dimasukan dalam
ketegori pertikel yang berbahaya (Setyabudi,1998).
Faktor yang mempengaruhi besarnya polutan yang diakibatkan oleh
kendaraan bermotor antara lain :
a. Kendaraan bermotor itu sendiri
b. Kemacetan lalulintas, sehingga pada daerah tertentu terjadi akumulasi
polutan yang tinggi.
c. Pengemudi yang tidak mengemudikan kendaraan dengan benar dan
baik serta perawatan dari mesin kendaraan itu sendiri.
d. Kondisi lingkungan geografis yang relaif tertutup, sehingga
menyulitkan pergerakan bebas udara yang telah terpolusi. Hal ini
sangat memungkinkan sekali di DKI Jakarta karena lingkungannya
penuh dengan bangunan gedung-gedung bertingkat yang
menyulitkan sirkulasi udara.
Polusi dari asap kendaraan bermotor merupakan penyebab yang
dominan. Udara yang demikian kotor akan berdampak buruk terhadap
kesehatan. Adapun dampak polusi kendaraan bermotor terhadap
kesehatan manusia dapat dilihat dalam table berikut ini :
Tabel 2
DAMPAK POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
No Polutan Sumber Akibat Terhadap Kesehatan
13
1. Karbon
Monoksida
(CO)
Kendaraan bensin
yang system
pembakarannya
tidak sempurna
a. mengganggu saluran pernafasan
b. gas CO masuk ke aliran darah dan
bersatu dengan haemaglobin
membentuk (COH6) menghambat
fungsi normal Hb dalam
membawa oksigen.
c. keracunan berakibat pucat, proses
lebih lanjut yang terserang adalah
otak dan jantung sehingga dapat
menyebabkan kematian.
2. Belerang
oksida
(Sox)
Gas dari belerang
yang dibakar
a. Iritasi pada saluran pernafasan dan
saluran paru paru. Bronchitis.
3. Hidro
Karbon
(HC)
Penguapan bensin
dari tangki dan
karburator
kendaraan
bermotor
a. Pertumbuhan kanker dalam
tubuh
b. Sesak nafas
4. Nitrogen
Oksida
Pembakaran dari
motor diesel
Iritas pada mata dan saluran
pernafasan
5. Partikel-
Partikel:
Timah
Hitam
(Pb), Nikel
& Mekuri
Emisi Gas buang
dari mesin diesel
a. Bau khas yang mengganggu
penciuman
b. Asap kotor yang mengganggu
mata/penglihatan
c. Kesehatan tubuh dapat
terganggu.
d. Keracunan Pb pada awalnya,
mudah marah, lesu, nafsu
makan terganggu.
14
e. Kerusakan pada ginjal.
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa polusi udara yang berasal dari
kendaraan bermotor berdampak yang sangat buruk terhadap kesehatan.
Oleh karena itu agar dampak buruk tersebut tidak semakin buruk, maka
diperlukan berbagai usaha dari semua pihak terutama kebijakan
pemerintah untuk mengurangi efek polusi kendaraan bermotor.
Dilihat dari dampak yang dapat ditimbulkan oleh kemacetan lalu
lintas di atas, maka pemerintah perlu memikirkan kebijakan untuk
mengurangi kemacetan lalu lintas tersebut.
Pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi di Kota Semarang yang
tidak sebanding dengan perkembangan jalan menyebabkan kepadatan arus
lalu lintas di sejumlah ruas jalan. Tercatat sekitar dua tahun terakhir ini
pertumbuhan sepeda motor di Kota Semarang meningkat 47,86 persen dan
mobil pribadi 181.46 persen (SEMARANG, KOMPAS )-.
Berdasarkan data Laboratorium Transportasi Jurusan Teknik Sipil
Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, pertumbuhan
sepeda motor pada September 2005 sebanyak 28.612 unit, sedangkan pada
Maret 2007 sebanyak 42.305 unit. Hal ini menunjukkan dalam kurun
waktu sekitar dua tahun terjadi kenaikan jumlah sepeda motor sekitar
13.696 unit.
Pertumbuhan ini diimbangi dengan meningkatnya jumlah mobil
pribadi, seperti sedan, station wagon, dan jeep. Pada September 2005 ada
2.724 mobil dan pada Maret 2007 ada 7.667 mobil. Peningkatan itu cukup
tinggi, yaitu 4.943 mobil.
Pakar Transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno, Sabtu
(28/4), mengatakan pertumbuhan itu menunjukkan bahwa kenaikan harga
BBM tidak memengaruhi pembelian alat transportasi. Apalagi diimbangi
dengan murahnya harga kendaraan bermotor, terutama sepeda motor yang
bisa dibeli kredit, dengan uang muka yang terjangkau.
Djoko juga mengemukakan peningkatan jumlah sepeda motor dan
mobil pribadi ini menandakan semakin rendahnya kualitas pelayanan
transportasi massal di Kota Semarang. Hal ini terlihat dari penurunan
15
jumlah mikro bus dari 267 pada September 2007 menjadi 246 pada Maret
2007.
"Jika hal ini tidak dikendalikan akan berpengaruh pada peningkatan
kadar CO2 dan debu di Kota Semarang. Ke depannya, bisa menimbulkan
persoalan kesehatan. Selain itu, arus lalu lintas jadi semrawut sehingga
bisa menyebabkan angka kecelakaan menjadi tinggi," kata Djoko.
Secara terpisah, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Agung
Purno Sarjono mengatakan masalah transportasi menjadi masalah yang
krusial dan lambat sekali dipecahkan pemkot. Kalau tidak ditangani,
peningkatan kendaraan pribadi itu bisa semakin memperburuk citra
transportasi Kota Semarang.
Bertolak dari kenyataan ini kami memiliki gagasan alternative
sebagai solusi dari kelemahan yang akan ditimbulkan oleh BRT, yaitu
dengan penerapan bus layang. Bus layang adalah salah satu langkah cerdas
untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar dengan
pembuatan jalan layang yang menyerupai monorel.
BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS
2.1 Pemecahan Masalah
Kemacetan lalu lintas bukanlah tanggung jawab dari pemerintah
saja tap merupakan tanggung jawab kita bersama.Fenomena kemacetan di
kota semarang yang tingkat kemacetannya semakin tinggi dan
penyebarannya yang semakin melebar disebabkan oleh pertumbuhan jalan
yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan bermotor, khususnya
jalan-jalan negara/propinsi jawa tengah dan tidak nyamannya tansportasi
umum yang ada saat ini.
16
.
Beberapa pihak telah mencoba membuat alat transportasi alternatif
agar dapat mengatasi masalah lalu lintas diantaranya Busway namun
dengan masyarakat yang lebih suka memakai kendaraan pribadi sendiri
dari pada angkutan umum maka kondisi jalan semakin sesak dan banyak
kemacetan di jalan – jalan raya. Untuk mengatasi hal tersebut kami
mempunyai gagasan untuk membuat Bus Layang. Bus layang adalah
salah satu langkah cerdas untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-
kota besar dengan pembuatan jalan layang yang menyerupai monorel.Bus
Layang tersebut mempunyai keunggulan yaitu dapat menikmati
pemandangan dari atas, tidak menggangu lingkungan yang sudah ada,
harganya jauh lebih murah dari monorel karena Bus diproduksi
masal ,masyarakat akan menyukai memakai Bus laying dari pada
kendaraan pribadi karena Bus laying lebih nyaman dan Bus laying
merupakan alat transportasi umum yang belum perna ada.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Candra Parmanto
Tempat/Tanggal Lahir : Kendal, 20 juli 1987
Umur : 21 tahun
Agama/Kewarganegaraan : Islam/Indonesia
Status : Belum Menikah
Alamat : Ds. Tanjungmojo RT 06 / RW 01,kec.
Kangkung,Kab. Kendal, Jawa Tengah Pendidikan
Pendidikan : SMK Negeri 02 Kendal
Hobi : Mancing, olahraga, membaca
No Telepon : 081802409385
Dengan ini menerangkan sebenar-benarnya :
A. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
17
1. SD Negeri Kalisari 3 : Lulus tahun 2000
2. SMP Negeri 1 Kradenan : Lulus tahun 2003
3. SMA Negeri 1 Kradenan : Lulus tahun 2006
B. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Pengurus UKM TRC
2. Anggota UKM Penelitian
3. Pencak Silat SH Teratai (PSHT)
Demikian daftar riwayat ini saya buat dengan sebenar-benarnya, guna
dijadikan periksa adanya.
Semarang, 19 Maret 2009
Hormat Saya
Candra Parmanto
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Kusuma Bekti
Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 16 Januari 1988
Umur : 21 tahun
Agama/Kewarganegaraan : Islam/Indonesia
Status : Belum Menikah
Alamat : Jalan Taman Borobudur Timur IX, Kembang
Arum Semarang
Pendidikan : SMK N 7 Semarang
Hobi : Belajar
No Telepon : 085640477082
Dengan ini menerangkan sebenar-benarnya :
C. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
18
1. SD Negeri Margosari 2 : Lulus tahun 2000
2. SMP Negeri 19 Semarang : Lulus tahun 2003
3. SMK Negeri 7 Semarang : Lulus tahun 2007
D. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota TRC
2. Pencak Silat SH Teratai (PSHT)
Demikian daftar riwayat ini saya buat dengan sebenar-benarnya, guna
dijadikan periksa adanya.
Semarang, 19 Maret 2009
Hormat Saya
Kusuma Bekti
1. Nama : Rifqi Triawan
Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 2 November 1989
Umur : 19 tahun
Agama/Kewarganegaraan : Islam/Indonesia
Status : Belum Menikah
Alamat : Ds Slawi Kulon RT I/XI. Kec. Slawi-Kab. Tegal
Pendidikan : SMA N 3 Slawi
Hobi : Membaca
No Telepon : 085727109936
Dengan ini menerangkan sebenar-benarnya :
E. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Negeri Slawi Kulon 03 : Lulus tahun 2001
2. SMP Negeri 1 Slawi : Lulus tahun 2004
3. SMA Negeri 3 Slawi : Lulus tahun 2007
19
F. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Pengurus Rohis di SMA
2. Pencak Silat SH Teratai (PSHT)
Demikian daftar riwayat ini saya buat dengan sebenar-benarnya, guna
dijadikan periksa adanya.
Semarang, 19 Maret 2009
Hormat Saya
Rifqi Triawan
20