Buletin Astra Dista Edisi 3

4
E-Mail: [email protected] Blog: persintaps.blogdetik.com Edisi III 24 Oktober 2011 KORBANKAN PIKIRAN DAN TENAGA DEMI NAMA SEKOLAH presented by: Pers Intaps

Transcript of Buletin Astra Dista Edisi 3

Page 1: Buletin Astra Dista Edisi 3

E-Mail: [email protected] Blog: persintaps.blogdetik.com

Edisi III 24 Oktober 2011

KORBANKANPIKIRAN DAN TENAGADEMI NAMA SEKOLAH

presented by: Pers Intaps

Page 2: Buletin Astra Dista Edisi 3

Jum’at, 21 Oktober 2011, Pihak Dekteksi Con 2k11 mengadakan pembukaan pengumpulan per-tama Lomba mading 2D, 3D, Gerak dan Bike Design di Basement Graha Pena Surabaya. Banyak sekolah yang memperebutkan posisi lima pengumpul per-tama, salah satunya adalah Tim mading SMA ITP Surabaya. Tim mading ini bahkan sudah standby di basement Graha Pena Jawa Pos sejak 7 hari se-belum acara pembukaan pengumpulan pertama. Sebelumnya, berbagai macam hal telah dilalui oleh Tim Mading SMA ITP Surabaya. Dari pulang sekolah hingga malam, bermasalah dengan beberapa guru, hingga tidak memperoleh ijin dari pihak Security Kampus UNIPA Surabaya untuk mengumpulkan mading, dikarenakan Gerbang Kampus yang dikun-ci hingga pukul lima pagi. Akibatnya, Tim mading SMA ITP Surabaya harus memindahkan mading 2D dari Perpustakaan SMA ITP Surabaya ke depan Ger-bang Kampus UNIPA. Selama enam jam lebih dan menahan rasa kantuk, Tim Mading SMA ITP Suraba-ya menunggu madingnya di depan gerbang Kam-pus UNIPA, sebelum akhirnya diangkut dengan pick up dan dikirim ke Basement Graha Pena Jawa Pos. Hingga batas waktu pengumpulan pertama mading Deteksi 2K11 dibuka, Tim Mading SMA ITP Surabaya harus bergantian untuk menjaga Karya Madingnya agar tidak rusak. Oleh karena itu, setiap harinya Tim Mading SMA ITP Surabaya ijin mening-galkan sekolah untuk menjaga Mading.

Detik-detik menegangkan penghitungan mundur pengumpulan mading dirasakan oleh para Tim Mading dari tiap sekolah yang telah mengum-pulkan karya madingnya. Tepat pukul 00.00, pihak Deteksi Con 2k11 mengecek persyaratan tim dan mengukur ukuran mading sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh pihak deteksi. Pengum-pulan pertama lomba mading telah ditentukan, hasilnya pun tidak mengecewakan. Mading 2D SMA ITP Surabaya pun tercatat sebagai peringkat perta-ma pengumpulan mading. Setelah dilakukan veri-fikasi ulang terhadap persyaratan lomba mading. Mading SMA ITP Surabaya pun berhak mendapat medali perunggu, yang merupakan medali perdana di event Det-Con 2k11.

Hasil pengumuman pun sangat memuas-kan bagi tim mading SMA ITP Surabaya, Bagaimana tidak? Setelah 7 hari menjadikan basement Graha Pena Jawa Pos sebagai base camp hingga beberapa pihak guru pun menentang dan berfikiran nega-tif akan apa yang dilakukan Tim Mading SMA ITP Surabaya, serta kondisi fisik yang lelah dikarenakan jarang tidur. Tetapi semua kendala itu pun berha-sil dilalui dan terbayar lunas dengan keberhasilan tim mading SMA ITP Surabaya yang meraih posisi sebagai pengumpul pertama dalam even konvensi anak mudah terbesar se- Indonesia ini. (R: Rani/F: Deden)

EVENT

F: Deden F.

Page 3: Buletin Astra Dista Edisi 3

HOT ISSUEE

GURU Vs PPLDimanakah Fungsi yang sebenarya?

Problem guru dan guru PPL menjadi pertanyaan terbesar yang dipertanyakan sebagian besar siswa-siswi SMA ITP Surabaya. Sebenarnya apa perbedaan tugas mereka? Mari kita bahas lebih dalam lagi! Program Pengalaman Lapangan atau biasa yang disebut dengan PPL harus memenuhi syarat seperti, ad-anya surat pengajuan ijin dari universitas (UNIPA) dan sudah semester tujuh, namun dengan catatan maha-siswa tersebut telah dinyatakan lulus dalam PPL 1 yang kemudian dapat di lanjutkan pada PPL 2. Sebelum mengajar, guru PPL diberikan bimb-ingan oleh masing-masing guru bidang study. Dalam jangka waktu tiga bulan, guru PPL wajib mengajar dalam delapan kali pertemuan.

Guru pamong atau guru bidang study memiliki peran dalam membimbing, mengarahkan, serta menilai guru PPL. Apabila ada yang dirasa kurang, mereka bisa shar-ing dan berbagi ilmu. Bagi sebagian guru ada yang berpendapat bah-wa target kurikulum menjadi terganggu dengan adanya guru PPL. Namun itu semua dapat di tepis karena pada dasarnya fungsi guru tidak diambil alih oleh guru PPL. Guru pamong dapat mengulang pelajaran yang pernah diajarkan guru PPL. Sistem penilaian untuk guru PPL sendiri dapat dilihat dari segi penyampaian materi, pengeilmu ke-guruan, penggunaan materi, penyampaian materi dan kemampuan pengelolaan kelas. Apabila syarat-syarat tersebut tidak dapat terpenuhi, tidak menutup kemung-kinan ada yang tidak lulus. Untuk guru PPL sendiri, hal ini merupakan pen-galaman yang sangat berharga dan bisa di gunakan sebagai pembelajaran untuk kedepannya. Para guru juga berharap anak didiknya bisa lebih terbuka untuk mengoptimalkan kemampuan belajar dan bisa membe-dakan kualitas antara guru pamong dan guru PPL. Jadi pada dasarnya dalam hal ini tidak ada pihak yang merasa dirugikan ataupun dimanfaatkan, karena memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. (R: Ayu, Windy)

FOKUS

Tahun ini kembali lagi SMA ITP Surabaya men-gadakan kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), namun untuk penyelenggaraan tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari nama LDKS yang berubah menjadi LKS (Latihan Kepemimpi-nan Siswa), dan beberapa agenda kegiatan pun ditiada-kan. Begitu juga dengan peserta LDKS yang pada tahun kemarin diwajibkan ikut semua, namun untuk kali ini ti-dak wajib, akibatnya banyak siswa yang tidak mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk melatih sikap, mental dan jiwa kepemimpinan siswa agar lebih mandiri, ber-tanggung jawab dan rela berkorban. Perlu diketahui se-belumnya bahwa LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) yang merupakan agenda wajib tahunan yang diselenggarakan sebagian besar sekolah baik tingkat SMP maupun SMA/SMK yang telah diatur di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan dan beberapa keputusan menteri yang mengatur serta yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar Rumah Tangga OSIS. Untuk itu tim redaksi Astra Dista pun melakukan wawancara dengan Kepala SMA ITP Surabaya. Tahun ini kembali lagi SMA ITP Surabaya men-gadakan kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), namun untuk penyelenggaraan tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Mulai dari nama LDKS yang berubah menjadi LKS (Latihan Kepemimpinan Siswa), dan beberapa agen-da kegiatan pun ditiadakan. Begitu juga dengan peserta LDKS yang pada tahun kemarin diwajibkan ikut semua, namun untuk kali ini tidak wajib, akibatnya banyak siswa yang tidak mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk melatih sikap, mental dan jiwa kepemimpinan siswa agar lebih mandiri, bertanggung jawab dan rela berkorban. Perlu diketahui sebelumnya bahwa LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) yang merupakan agenda wajib tahunan yang diselenggarakan sebagian besar sekolah baik tingkat SMP maupun SMA/SMK yang telah diatur di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Ke-siswaan dan beberapa keputusan menteri yang menga-tur serta yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Ang-garan Dasar Rumah Tangga OSIS. Untuk itu tim redaksi Astra Dista pun melakukan wawancara dengan Kepala SMA ITP Surabaya. Kegiatan LDKS yang diselenggarakan pada ta-hun ini telah berganti nama menjadi LKS (Latihan Kepe-mimpinan Siswa). Menurut Kepala SMA ITP Surabaya pergantian nama dan penyelenggraraan kegiatan terse-but berdasar pada petunjuk Diknas. Kegiatan ini dibuka pada hari Jum’at (21/11) di SMA ITP Surabaya. Pembu-kaan LKS dibuka oleh Kepala SMA ITP Surabaya, Drs. Hari Pribawanto, M.Pd. kegiatan LKS ini diadakan di Royal Camp Trawas Mojokerto, Jawa Timur. Di sana mereka diberi materi berbentuk out-bound, dan permaininan untuk melatih mental para peserta LKS.

Perubahan atau Sekedar Sensasi

Page 4: Buletin Astra Dista Edisi 3

POTRET

F: Ishack

Tim Redaksi : Pembina : Marga Bagus S.; Redaktur Pelaksana: Rani P.; Editor : Andy Eko N; Layouter: Aldino K., Reporter: Ayu, Andy Eko, Ratri, Yossie, Windi, Fotografer: Ishack, Deden. Alamat redaksi : Jl. Dukuh Menanggal XII/4 Surabaya 60234, Telp. 083857429499, E-mail : [email protected]

Salam Redaksi

Hai! Gimana kabar kalian? Kali ini redaksi Buletin Astra Dista meluncurkan kembali edisi keduanya, setelah beberapa waktu yang lalu sempat vakum dalam penerbitan buletinnya, dikarenakan beberapa kendala yang sedang dihadapi oleh tim redaksi. Kali ini semoga dengan terbitnya buletin Astra Dista edisi kedua mampu memberikan informasi dan inspirasi bagi kalian semua. Kritik dan saran yang membangun akan kami terima sebagai bahan pertimbangan untuk penerbitan buletin Astra Dista edisi selanjutnya. Terima kasih. (Red)

Peserta yang mengikuti LKS tahun ini, adalah siswa yang telah diberi izin oleh orang tua mereka. Banyak perserta LKS tahun ini sebanyak 69 orang murid, 25 orang pani-tia, dan 16 orang guru pendamping. Fungsi dan tugas Guru pendamping hanya mengawasi peserta dan pani-tia selama mereka berada di sana. Apapun yang menjadi dasar hukum atau pedo-

man pelaksanaan dalam menyelenggarakan suatu keg-iatan sekolah, semoga dapat menjadikan kegiatan terse-but lebih baik dan dapat mewujudkan tujuan sesung-guhnya yang ingin dicapai oleh pihak sekolah dan orang tua wali murid, sehingga kegiatan yang dilaksanakan ti-dak akan terbuang sia-sia. (R: Andy Eko, Yossie, Ratri)

F: Ishack

F: Ishack