Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 Pencemaran dan Perubahan Lingkungan Sumber: www.iccphiladephia.org; 17 Desember 2007

Transcript of Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

Page 2: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Pencemaran

Lingkungandapat

menyebabkan

Perubahan

Lingkunganmenyebabkan

Bahan

Pencemar

terdiri atas

Bahan yang

Terdegradasi

Bahan yang

Tidak Terdegradasi

terdiri atasPencemaran

Udara

Pencemaran

Tanah

Pencemaran

Air

merupakanLimbah

dapat dimanfaatkan

Dengan

Daur Ulang

Tanpa

Daur Ulang

Page 4: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

A. Pencemaran Lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan

atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh

proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu

yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi

lagi sesuai dengan peruntukannya

Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982

Page 5: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. Macam-Macam Bahan Pencemar

Bahan Pencemar

Biodegradable Nonbiodegradable

Terdegradasi secara Cepat

Terdegradasi secara Lambat

Contoh: limbah manusia, limbah

hewan, dan limbah perkebunan

DDT memerlukan waktu empat tahun

untuk dapat terpecah sebanyak 25

persen

Contoh: merkuri dan

timbal serta senyawanya,

aluminium dan plastik

Page 6: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan

a. Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan-bahan berbahaya,

merugikan, atau tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang

(secara langsung atau kumulatif) cukup besar untuk dapat merugikan atau

memengaruhi kegunaan atau kualitas air

Penyebabnya

Kejadiannya

Bahan anorganik

Bahan organik

tumpahan minyak (baik mentah ataupun

telah diproses) dari kapal tanker, limbah

pabrik, limbah pertambangan, pupuk, dan

pestisida

limbah rumah tangga dan bahan-bahan

buangan dari rumah pemotongan hewan

Secara langsung

Secara tidak langsung

disebabkan oleh buangan dari

kegiatan industri, pertanian,

dan rumah tangga

terjadi karena adanya rembesan

zat-zat kimia beracun dan

berbahaya dari timbunan limbah

industri, pertanian, dan rumah

tangga ke dalam perairan terbuka

(sungai, laut, saluran air, danau,

waduk, dan sumur) serta air dalam

tanah.

Page 7: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Mengapa buangan industri, pertanian, dan rumah tangga dapat mencemari air?

1) dalam komposisi kimianya terdapat zat-zat berbahaya, seperti logam berat dan bakteri

yang dapat mengganggu kesehatan;

2) suhu ataupun derajat keasamannya (pH) dapat mematikan organisme-organisme yang

hidup di perairan;

3) kemampuan untuk menyerap oksigen dari air (BOD atau biochemical oxygen demand)

sangat besar sehingga organisme-organisme yang hidup di perairan menjadi kekurangan

oksigen dan akhirnya mati;

4) dalam keadaan ekstrem, mengandung limbah nuklir dengan bahaya radioaktifnya.

Perairan tawar yang kelebihan ion-ion nitrat dan fosfat akan meningkatkan proses

eutrofikasi, yaitu peningkatan nutrisi atau zat-zat makanan untuk pertumbuhan tanaman air

Sebuah kolam yang mengalami eutrofikasi tidak terdapat oksigen terlarut yang cukup untuk

kehidupan ikan atau organisme lainnya.

Page 8: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Terjadinya Eutrofikasi

1. Kelebihan nitratdan fosfat

2. Menyebabkan tumbuhan mikroskopisbereproduksi dan tumbuh dengan cepat

3. Namun, tidak terdapat cukup hewanmikroskopis untuk memakan kelebihan tumbuhan itu

O2

O2

4. Akibatnya, tumbuhan mikroskopis mati dan dipecah oleh bakteri yang memerlukanoksigen

Page 9: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Eutrofikasi dapat diminimalkan dengan cara:

1) menggunakan detergen dengan kandungan fosfat yang rendah untuk

mencuci;

2) menggunakan pupuk tanaman yang tidak mudah larut

Ikan­ikan mati akibat

pencemaran air. Air tersebut

tampak jernih, tetapi

mengandung sedikit oksigen

sehingga ikan­ikan tersebut

mati.

Page 10: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b. Pencemaran Udara

Udara dikatakan tercemar jika tercampuri zat-zat pencemar atau polutan dalam

konsentrasi tinggi sehingga menimbulkan gangguan bagi makhluk hidup yang

mengisapnya

Kandungan karbon dioksida di udara hanya 0,03%, tetapi apabila kadarnya mencapai

10%, akan menimbulkan pencemaran udara dan bersifat racun bagi banyak bentuk

kehidupan

Pencemar yang sering kali mencemari udara:

Asap

Sulfur dioksida dan oksida nitrogen

Kabut asap

Karbon monoksida

Klorofluorokarbon

Page 11: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1) Asap

Asap terutama tersusun atas partikel-partikel kecil karbon (C) dan tar yang berasal dari

pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau di rumah-rumah

Di dalam tar terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker (karsinogen)

2) Partikulat

Gas-gas buangan kendaraan bermotor (terutama yang bermesin diesel) mengandung

partikel-partikel mikroskopis yang dilapisi hidrokarbon

Partikel-partikel tersebut berdiameter kurang dari 10 atau 2,5 mikrometer

Partikel-partikel itu diduga menyebabkan 10.000 kematian per tahun, khususnya orang-

orang yang menderita penyakit paru-paru kronis seperti emfisema dan bronkitis

Page 12: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3) Sulfur Dioksida dan Oksida Nitrogen

Pencemaran berasal dari pabrik-pabrik, stasiun pembangkit tenaga listrik,rumah-rumah, dan kendaraan bermotor. Sebagian besar emisi menjadi gasdan secara perlahan-lahan berubah menjadi asam sulfat dan asam nitrit terlarut.

Sulfur dioksida dan oksida nitrogen menimbulkan hujan asam

Page 13: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

4) Smog

Asap dan partikulat mikroskopis yang melayang di atmosfer sehingga menghalangi

pancaran cahaya matahari ke bumi.

5) Karbon Monoksida

Jika terhirup, karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk

senyawa yang stabil, yaitu karboksihemoglobin (HbCO)

Pembentukan karboksihemoglobin itu mengurangi kemampuan darah

mengikat/membawa oksigen

6) Klorofluorokarbon (CFC)

Gas-gas yang digunakan sebagai pendingin dalam lemari es, bahan pendorong dalam

kaleng aerosol (aerosol propellant), dan sebagai pembentuk gelembung-gelembung

pada plastik busa (foaming agents)

Bersama-sama dengan hidroklorofluorokarbon (HCFC), halon, metil bromida, karbon

tetraklorida, dan metil kloroform, klorofluorokarbon dikenal sebagai bahan-bahan perusak

ozon (ozone-depleting substances/ODS)

Page 14: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7) Karbon Dioksida (CO2)

Gas karbon dioksida yang ada di

udara selain berasal dari beberapa

proses alam, seperti respirasi makhluk

hidup, dekomposisi bahan-bahan

organik, fermentasi, pelapukan

batuan, dan pengaruh magma di

bawah permukaan tanah, juga berasal

dari pembakaran-pembakaran yang

diakukan manusia, contohnya

pembakaran bahan bakar fosil (batu

bara dan minyak bumi)

Selain mengganggu pernapasan,

peningkatan konsentrasi karbon

dioksida juga meningkatkan suhu di

permukaan bumi

Page 15: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. Pencemaran Tanah

Suatu dampak limbah rumah tangga, industri, dan penggunaan pestisida yang berlebihan

pada tanah.

Dampak: menurunnya estetika tanah dan kegunaannya bagi pertanian serta meningkatnya

kandungan zat kimia beracun dan berbahaya di dalamnya.

Terjadi karena adanya sampah-sampah organik atau sampah-sampah anorganik, pestisida

dalam dosis yang berlebihan, tumpahan minyak, dan merembesnya zat-zat kimia berbahaya

dari tempat penampungan limbah industri ataupun rumah tangga ke lapisan permukaan

tanah.

Proses remediasi tanah dapat dilakukan secara in-situ (di lokasi) atau ex-situ (di luar lokasi)

Remediasi in-situ terdiri atas pembersihan, injeksi (venting), dan bioremediasi.

Pembersihan di lokasi lebih mudah dan lebih murah.

Remediasi ex-situ meliputi penggalian tanah yang tercemar untuk kemudian dibawa ke

darah yang aman guna dibersihkan dari zat pencemar.

Tanah tercemar dapat dipulihkan atau dibersihkan dengan remediasi

Page 16: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

B. Perubahan Lingkungan

1. Perubahan Lingkungan karena Faktor Manusia

a. Penebangan Hutan

Penebangan hutan yang dilakukan secara liar, akan merusak ekosistem

hutan dan mengurangi fungsi hutan sebagai penahan dan penyimpan air

serta pemelihara tanah

Penebangan hutan

menimbulkan masalah yang

kompleks.

b. Penambangan Liar

Penambangan secara liar menyebabkan

rusaknya ekosistem asal, khususnya

yang terletak di atas lokasi tambang

Penambangan akan menyisakan lubang-

lubang bekas galian atau limbah (tailing)

sehingga dapat menyebabkan banjir atau

tanah longsor

Lahan bekas tempat penambangan liar menjadi tandus dan tidak dapat

ditanami karena lapisan humusnya terkikis dan terkadang mengandung

zat-zat kimia yang berbahaya

Page 17: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. Pembangunan Perumahan

d. Penerapan Intensifkasi Pertanian

Pembukaan lahan pertanian pada dasarnya menghilangkan banyak tumbuhan liar

dan menggantikannya dengan hanya suatu jenis tanaman, misalnya padi, gandum,

atau jagung

Vegetasi alami di lahan yang belum

digarap, tumbuh bermacam­macam jenis

tumbuhan

Pertanian monokultur, lahan hanya

ditumbuhi oleh tanaman padi, tanaman

lainnya dihilangkan

Makin banyaknya jumlah populasi manusia menuntut tersedianya tempat tinggal yang makin banyak pula, berarti makin banyak lahan yang digunakan untuk membangun perumahan

Page 18: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2. Perubahan Lingkungan karena Faktor

Alam

Beberapa faktor alam yang diketahui dapat mengubah lingkungan, antara lain

bencana alam, seperti gunung meletus, gempa bumi, gelombang tsunami, tanah

longsor, banjir, angin ribut, ataupun kebakaran hutan

Bencana alam, seperti kebakaran hutan, selain menyebabkan kerusakan hutan

dan mengganggu fungsi hutan, juga menyebabkan matinya berbagai

organisme di hutan tersebut.

Letusan gunung api menyebabkan kerusakan lingkungan atau bahkan

memusnahkan ekosistem seperti yang terjadi pada waktu Gunung Krakatau

meletus tahun 1883.

Page 19: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

C. Upaya Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan

Tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan

menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan

1. Secara Administratif

Dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk undang-

undang dan peraturan-peraturan

2. Secara Teknologis

Mengadakan unit pengolah limbah, terutama limbah

cair industri, sebelum dibuang ke lingkungan (sungai)

3. Secara Edukatif/Pendidikan

Melalui kegiatan penyuluhan masyarakat dan

kampanye mengenai pentingnya lingkungan yang

bersih, indah, sehat, dan lestari

Page 20: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

D. Pemanfaatan Limbah

1. Pemanfaatan Limbah Organik

Limbah-limbah organik tertentu, seperti

sampah sayuran, sampah daun, atau ranting,

dapat kita manfaatkan kembali dengan cara

didaur ulang, misalnya menjadi pupuk kompos

a. Dengan Daur Ulang

b. Tanpa Daur UlangTidak semua limbah organik padat harus

didaur ulang lebih dahulu sebelum dapat

digunakan kembali

Beberapa limbah organik padat, antara lain:

1) ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember, sandal,

meja, atau kursi;

2) serbuk gergaji kayu dapat digunakan sebagai media tanam jamur

tiram;

3) kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan

Page 21: Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2. Pemanfaatan Limbah Anorganik

a. Dengan Daur Ulang

Beberapa limbah anorganik, seperti kaleng

aluminium, besi baja, pecahan botol dan

toples kaca, serta botol, gelas, atau ember

plastik, dapat dilebur dan diolah berulang kali.

b. Tanpa Daur Ulang

Beberapa jenis limbah anorgnaik dapat

dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses

daur ulang, yaitu dijadikan bermacam-macam

barang-barang yang terkadang memiliki harga

jual yang tinggi.

• Botol dan gelas plastik bekas kemasan air mineral dapat dijadikan

mainan anak-anak, pot tanaman, atau hiasan

• Pecahan kaca dapat dijadikan hiasan dinding atau lukisan