Buku Svlk Web PDF

67
1

description

Buku ini tentang Sistem Verifikasi Legalitas Kayu yang ada di Indonesia

Transcript of Buku Svlk Web PDF

Page 1: Buku Svlk Web PDF

1

Page 2: Buku Svlk Web PDF

2

Page 3: Buku Svlk Web PDF

3

SV

LK

SIS

TE

M V

ER

IFIK

AS

I L

EG

AL

ITA

S K

AY

U

M E

N U

J U

P E

N G

E L

O L

A A

NH

U T

A N

L E

S T

A R

ID

A N

L E

G A

L I T

A S

K A Y U

Yayasan M

asyarakat Nusa Tenggara

(Sam

anta)

Atas dukungan M

FP

- Kehati

M

E

N

U

J

U

P

E

N

G

E

L

O

L

A

A

NH

U

T

A

N

L

E

S

T

A

R

ID

A

N

L E

G A

L I

T A

SK

A

Y

U

Page 4: Buku Svlk Web PDF

4

SV

LK M

enuju Pengelolaan H

utan Lestari dan Legalitas Kayu

Cetakan I, A

gustus 2009D

iterbitkan oleh Yayasan S

amanta

Jalan Surabaya N

o 5 BT

N Tam

an Baru M

ataram N

usa Tenggara Barat

Telp/Fax : (0370) 636602

Em

ail : nusatenggara@sam

antafoundation.orgw

ww

.samantafoundation.org

Penyusun;

Dw

i Sudarsono

Desain S

ampul dan tata letak

Eko

Atas dukungan M

FP

- Kehati

ii + 52 halam

an; 14,5 x 21 cm

Buku ini dapat dikutip dan diperbanyak untuk kepentingan bersam

a.

Page 5: Buku Svlk Web PDF

5

SIS

TE

M V

ER

IFIK

AS

I LE

GA

LITA

S K

AY

U(S

VL

K)

Pen

gan

tar

Sistem

Verifikasi Legalias K

ayu atau SV

LK m

ungkin masih cukup asing di kalangan para

pihak baik bagi para pegiat LSM

, aparat Pem

da, akademisi, pengusaha dan m

asyarakat.S

VLK

sendiri sebenarnya telah mulai dibahas oleh beberapa kalangan sejak 2003. N

amun

baru bulan Juni 2009, SV

LK telah m

enjadi produk hukum yang dituangkan dalam

Peraturan M

enteri Kehutanan dan dijabarkan dalam

Peraturan D

irjen BP

K.

SV

LK dihajatkan untuk m

endukung pemberantasan illegal logging yang cukup m

arakdan m

ewujudkan tata kelola kehutanan yang baik (good forest governance). Indonesia

digolongkan sebagai negara yang praktik illegal logging-nya tertinggi di dunia. Tidak

mengherankan jika beberapa negara “m

emboikot” perdagangan kayu dari Indonesia.

Negara-negara tersebut m

asyaratkan kayu Indonesia berasal dari hutan yang dikelolasecara lestari dan diperoleh secara sah (legal).

SV

LK m

erupakan pedoman dan standar untuk penilai kinerja pengelolaan hutan lestari

dan keabsahan atau legalitas kayu. SV

LK berlaku bagi pem

egang izin/hak baik di hutannegara m

aupun di hutan hak (hutan rakyat). Penilaian kinerja pengelolaan hutan lestari

dimaksudkan agar hutan dikelola secara optim

al dengan tidak merubah fungsinya.

Se

da

ng

kan

pe

nila

ian

kea

bsa

ha

n ka

yu u

ntu

k me

ma

stikan

kayu

yan

g b

era

sal d

ari

pemegang izin dan hutan hak diperoleh sacara sah sesuai peraturan yang berlaku.

Buku kecil ini m

enyajikan informasi tentang beragam

hal terkait SV

LK, di antaranya :

»A

pa SV

LK itu ?

»A

pa pengelolaan hutan lestari itu ?

»A

pa kayu sah itu ?

»K

elembagaan dan peran lem

baga penilai.

»P

rosedur penilaian kinerja pengelolaan hutan lestari dan keabsahan atau legalitaskayu.

»P

embiayaan terkait dengan penilaian.

»P

emantauan hasil penilaian kinerja pengelolaan hutan lestari dan keabsahan atau

legalitas kayu.

»K

ebijakan SV

LK

Kam

i berharap buku kecil ini bermanfaat bagi para pihak untuk m

ewujudkan

pengelolaan sumber daya hutan yang lestari. A

hirnya, pengelolaan sumber daya hutan

secara lestari hanya akan terwujud, jika para pihak ikut aktif berpartisipasi di

dalamnya.

Salam

Penulis

Page 6: Buku Svlk Web PDF

6

Page 7: Buku Svlk Web PDF

7

DIS

INYA

LIR

kayu Indonesia yang beredar ke luarnegeri dan berstatus tidak sah (illegal) m

encapai6

0 %

sam

pa

i 70

%. A

kiba

tnya

, Ind

on

esia

mengalam

i kerugian trilyunan rupiah per tahun.S

em

en

tara

p

eru

saka

n

hu

tan

m

asih

te

rus

be

lan

gsu

ng

hin

gg

a kin

i. Kita

tela

h ke

hila

ng

an

hu

tan

selu

as 5

9,6

juta

ha

da

n se

pu

luh

tah

un

terahir, tingkat kerusakan hutan mencapai 1,6 juta

per tahun (Dephut, 2007). Tidak m

engherankanjika negara-negara U

ni Eropa tidak m

au menerim

aka

yu In

do

ne

sia. R

um

itnya

lag

i, Ind

on

esia

dianggap tidak serius mem

erangi illegal logging.

Sebagai niat baik untuk m

emerangi illegal logging,

Pe

me

rinta

h m

era

nca

ng

satu

Siste

m V

erifika

siL

eg

alita

s Ka

yu (S

VL

K) a

tau

Tim

be

r Le

ga

lityA

ssurance Standard (T

LAS

). Agar m

emiliki alas

hu

kum

, SV

LK

kem

ud

ian

ditu

an

gka

n d

ala

mP

eraturan Menteri K

ehutanan No. 38/M

enhut-II/2009 tentang Standard D

an Pedom

anP

enilaian Kinerja P

engelolaan Hutan P

roduksi Lestari Dan V

erifikasi Legalitas Kayu P

adaP

emegang Izin A

tau Pada H

utan Hak. P

eraturan Menteri K

ehutanan tersebut kemudian

dijabarkan lagi dalam P

eraturan Dirjen B

ina Produksi K

ehutanan Nom

or : P.6/VI-S

et/2009 tentang S

tandard Dan P

edoman P

enilaian Kinerja P

engelolaan Hutan P

roduksiLestari D

an Verifikasi Legalitas K

ayu.

Upa

ya P

em

erin

tah

dia

tas d

iha

jatka

n u

ntu

k me

wu

jud

kan

pe

ng

elo

laa

n h

uta

n le

stari,

mem

benahi penerapan tata kelola kehutanan, pemberantasan penebangan liar (illegal

logging) dan tata kelola perdagangan kayu.

Apa S

VL

K itu

?

SV

LK

me

rupa

kan

ala

t da

n m

eka

nism

e u

ntu

k me

nila

i ata

s kea

bsa

ha

n ka

yu ya

ng

diperdagangkan atau dipindahtangankan berdasarkan pemenuhan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Penilaian keabsahan kayu itu dilakukan dari lokasi penebangan,

pengangkutan sampai perdagangan.

SV

LK dalam

buku ini mengatur tentang :

�P

enilaian kinerja Pengelolaan H

utan Lestari (PH

L) untuk mem

enuhi pengelolaan hutanlestari yang m

emuat standar, kriteria, indikator alat penilaian, m

etode penilaian, danpanduan penilaian.

�V

erifikasi Legalitas Kayu (V

LK) untuk m

emenuhi legalitas kayu/produk yang m

emuat

ME

NG

APA

SV

LK

PE

NT

ING

?

Page 8: Buku Svlk Web PDF

8

standar, kriteria, indikator, verifier, metode verifikasi, dan norm

a penilaian.

SV

LK m

engatur tata kelola hasil hutan kayu dari :

a.H

utan Negara pada IU

PH

HK

-HA

/HP

H, IU

PH

HK

-HT

I/HP

HT

I, dan IUP

HH

K-R

E.

b.H

utan Negara pada IU

PH

HK

-HT

R dan IU

PH

HK

-HK

m.

c.IU

IPH

HK

dan IUI Lanjutan.

d.H

utan Hak.

e.P

emegang Izin P

emanfaatan K

ayu (IPK

).

Apa p

eng

elolaan

hu

tan lestari itu

?

Pem

anfaatan sumber daya hutan secara optim

al dengan tidak merubah fungsi (ekologi)

hutan.

Apa kayu

sah (leg

al) itu ?

Kayu dinyatakan sah atau legal apabila kebenaran asal kayu, ijin penebangan, sistem

dan prosedur penebangan, administrasi dan dokum

entasi angkutan, pengolahan, danperdagangan atau pem

indahtanganannya dapat dibuktikan mem

enuhi semua persyaratan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bag

aiman

a Kelem

bag

aan S

VL

K ?

Ada beberapa lem

baga yang terkait dengan SV

LK, yaitu :

�Lem

baga Penilai (LP

)

�V

erifikasi Independen (VI)

�K

omite A

kreditasi Nasional (K

AN

)

Siapa L

emb

aga P

enilai &

Verifikasi In

dep

end

en ?

LP&

VI dapat dibentuk oleh B

adan Usaha M

ilik Sw

asta, Badan U

saha Milik N

egara danm

asyarakat / organisasi masyarakat sipil. Lem

baga ini bersifat independen dan mem

enuhikualifikasi, persyaratan dan kem

ampuan tertentu m

eliputi aspek managem

ent system,

SD

M dan S

OP.

Apa saja p

eran lem

bag

a-lemb

aga itu

?

�P

eran LP&

VI :

Menilai kinerja pengelolaan hutan lestari atau m

emverifikasi keabsahan hasil hutan

kayu pada pemegang izin atau pem

ilik hutan hak dan mengeluarkan sertifikat P

HL

dan LK.

Page 9: Buku Svlk Web PDF

9

�P

eran KA

N :

�M

engakreditasi LP&

VI untuk m

enilai kinerja pengelolaan hutan lestari ataum

emverifikasi keabsahan hasil hutan kayu pada pem

egang izin atau pemilik

hutan hak.

�M

enyelesaikan keberatan yang diajukan oleh LSM

atau masyarakat m

adaniterhadap hasil penilaian yang dilakukan LP

&V

I.

Bag

aiman

a pro

sedu

r pen

ilaiann

ya ?

Prosedur penilaian kinerja P

HL dan LK

adalah sbb :

�S

eb

elu

m m

ela

kuka

n p

en

ilaia

n, L

P&

VI m

en

ga

juka

n p

erm

oh

on

an

me

nd

apa

tkan

akreditasi kepada KA

N.

�Jika dianggap m

emenuhi persyaratan, K

AN

mengeluarkan akreditasi bagi LP

&V

I yangberlaku selam

a 4 tahun.

�A

pabila telah mendapatkan akreditasi, D

irjen atas nama M

enhut menugaskan kepada

LP&

VI untuk m

elakukan penilaian.

�Ta

ha

p b

eriku

tnya

ad

ala

h L

P&

VI m

ela

kuka

n p

en

ilaia

n te

rha

da

p p

em

eg

an

g izin

berdasarkan standard dan pedoman kinerja P

HP

L dan verifikasi legalitas kayu.

�B

erdasarkan hasil penilaian, LP&

VI m

emberikan sertifikat kepada pem

egang izinberupa sertifikat P

HP

L dan sertifikat LK.

�S

ertifikat PH

PL diberikan dengan predikat “B

aik” atau “Buruk”. D

alam hal berpredikat

“Buruk”, pem

egang izin diberi kesempatan m

emperbaiki kinerja P

HP

L.

�S

ertifikat LK diberikan dengan predikat “M

emenuhi” atau “T

idak Mem

enuhi”. Dalam

hal berpredikat “Tidak M

emenuhi”, pem

egang izin diberi kesempatan untuk m

emenuhi

SV

LK.

�S

ertifika

t PH

PL d

an

LK

be

rlaku

sela

ma

3 ta

hu

n d

an

aka

n d

ilaku

kan

pe

nila

ian

(surveillance) setiap tahun.

Page 10: Buku Svlk Web PDF

10

Bag

aiman

a pem

egan

g izin

/hak m

eng

ajukan

keberatan

?

Pem

egang izin/hak dapat mengajukan keberatan atas hasil penilaian yang dilakukan

oleh LP&

VI. P

emegang izin/hak m

engajukan keberatan selambat-lam

batnya 10 harikerja setelah m

enerima hasil penilaian dan verifikasi. A

tas keberatan tersebut, LP&

VI

mem

bentuk Tim ad hoc independen dan beranggotakan para pihak dan ahli

dibidangnya. Apabila keberatan diterim

a, LP&

VI m

emperbaiki laporan penilaian dan

atau laporan verifikasi.

Siapa yan

g m

emb

iayai pen

ilaian ?

•P

embiayaan penilaian periode pertam

a oleh LP&

VI berdasarkan penugasan D

irjenberasal dari anggaran D

epartemen K

ehutanan.

•P

embiayaan penilaian periode berikutnya dari pem

egang hak/izin atau pemilik hak

•P

embiayaan bagi pem

egang izin HT

R, H

Km

atau pemilik hutan hak dapat dilakukan

secara tanggung renteng (kolektif).

•A

pabila biaya terbatas, pemegang izin dapat m

engajukan permohonan kepada LP

&V

Iatas pem

biayaan pemohon.

Alu

r Pen

ilaian P

HP

L d

an L

K

Perm

ohonanA

kreditasioleh LP

&V

Ike K

AN

Verifikasi oleh

KA

N

Pem

berianA

kreditasioleh K

AN

PenerbitanS

ertifikatP

HP

L dan/atau LK

Baik/

Mem

enuhi

Pem

egangIzin

Mem

perbaiki/M

emenuhi

Buruk/T

idakM

emenuhi

PenerbitanS

ertifikatP

HP

L dan/atau LK

Penugasan

LP&

VI oleh

Dirjen a.n.M

enteri

Penilaian/

Verifikasi

oleh LP&

VI

Page 11: Buku Svlk Web PDF

11

Bag

aiman

a pem

antau

ann

ya ?

LSM

atau masyarakat m

adani di bidang kehutanan secara independen dapat mem

antauproses pem

bentukan LP &

VI dan hasil penilaian P

HP

L dan/atau verifikasi legalitas kayuya

ng

dila

ksan

aka

n o

leh

LP

&V

I. Me

reka

da

pat m

en

ga

juka

n ke

be

rata

n a

tas p

rose

spem

bentukan hasil penilaian LP&

VI. P

rosedur pengajuan keberatan adalah sbb :

�LS

M atau m

asyarakat madani m

engajukan keberatan tertulis dengan disertai data/inform

asi pendukung kepada LP&

VI.

�P

engajuan keberatan diajukan selambat-lam

batnya dalam w

aktu 20 hari kerja setelahdilakukan penilaian kepada LP

&V

I untuk mendapat penyelesaian.

�A

pabila LP&

VI tidak dapat m

enyelesaikan keberatan, mereka dapat m

engajukankeberatan kepada K

AN

.

�K

AN

menyelesaikan keberatan sesuai prosedur penyelesain keberatan yang berlaku

di KA

N.

�H

asil penyelesain keberatan oleh LP&

VI atau oleh K

AN

berupa Corrective A

ctionR

equest (CA

R) dan disam

paikan kepada pemegang izin atau pem

ilik hutan hak

�A

pabila pemegang izin atau pem

ilik hutan hak tidak mam

pu menyelesaikan C

AR

,m

aka LP&

VI akan m

embekukan status S

ertifikat PH

PL atau S

ertifikat LK sam

paipem

egang izin atau pemilik hutan hak m

ampu m

emenuhi.

�A

pabila pemegang izin atau pem

ilik hutan hak tidak mam

pu menyelesaikan C

AR

,m

aka status Sertifikat P

HP

L atau Sertifikat LK

dibekukan sampai berakhirnya m

asaberlakunya S

ertifikat PH

PL atau S

ertifikat LK.

Page 12: Buku Svlk Web PDF

12 L

amp

iran 1 : K

erang

ka Perm

enh

ut 38/M

enh

ut-II/2009

Ko

mite

Ak

red

itasi N

asio

na

l(K

AN

)/Lem

ba

ga

Ek

ole

be

l Ind

on

esia

(LEI)

Pe

ng

aw

asa

n

Ind

ep

en

de

n: LS

M d

an

Ma

sya

rak

at m

ad

an

i

Se

rifika

si

PH

L & LK

Lem

ba

ga P

en

ilai &

Ve

rifika

siIn

de

pe

nd

en

SV

LK

Ke

be

rata

n

CA

R

Lap

ora

n

IUP

HH

K H

uta

n A

lam

, Tan

am

an

, HT

R

da

n H

Km

, IUP

HH

K In

du

stri &

Hu

tan

Ha

k

Page 13: Buku Svlk Web PDF

13

Lam

piran

2 : Perm

enh

ut N

o. 38/M

enh

ut-II/2009

PE

RA

TU

RA

N M

EN

TE

RI K

EH

UTA

NA

N R

EP

UB

LIK

IND

ON

ES

IAN

om

or : P.38/M

enh

ut-II/2009

TE

NTA

NG

STA

ND

AR

D D

AN

PE

DO

MA

N P

EN

ILA

IAN

KIN

ER

JA P

EN

GE

LO

LA

AN

HU

TAN

PR

OD

UK

SI L

ES

TAR

I DA

N V

ER

IFIK

AS

I LE

GA

LITA

S K

AY

U PA

DA

PE

ME

GA

NG

IZIN

ATA

U P

AD

A H

UTA

N H

AK

DE

NG

AN

RA

HM

AT

TU

HA

N YA

NG

MA

HA

ES

AM

EN

TE

RI K

EH

UTA

NA

N R

EP

UB

LIK

IND

ON

ES

IA,

Men

imb

ang

:a.bahw

a berdasarkan Pasal 125 ayat (3) P

eraturan Pem

erintah Nom

or 6Ta

hu

n 2

00

7 jo

. Pe

ratu

ran

Pe

me

rinta

h N

om

or 3

Tah

un

20

08

serta

penjelasannya diamanatkan bahw

a keberhasilan pengelolaan hutan lestaridicerm

inkan dari kinerja pemegang Izin U

saha Pem

anfaatan Hasil H

utan(IU

PH

H);

b.bahw

a berdasarkan Pasal 100 P

eraturan Pem

erintah Nom

or 6 Tahun 2007jo. P

eraturan Pem

erintah Nom

or 3 Tahun 2008, untuk pemanfaatan hutan

hak bertujuan untuk mem

peroleh manfaat yang optim

al dengan tidakm

engurangi fungsinya;c.

bahwa berdasarkan P

asal 119 Peraturan P

emerintah N

omor 6 Tahun 2007

jo. Nom

or 3 Tahun 2008, setiap pengangkutan, penguasaan atau pemilikan

hasil hutan yang berasal dari Hutan N

egara, wajib dilengkapi bersam

a-sam

a dengan dokumen yang m

erupakan sahnya hasil hutan;d.

bahwa berdasarkan pertim

bangan di atas dan dalam rangka m

enujuP

engelolaan Hutan Lestari (P

HL), serta penerapan tata kelola kehutanan,

pemberantasan penebangan liar dan perdagangannya, perlu ditetapkan

Standard P

edoman P

enilaian Kinerja P

engelolaan Hutan P

roduksi LestariD

an Verifikasi Legalitas K

ayu Pada P

emegang Izin A

tau Pada H

utan Hak,

dengan Peraturan M

enteri Kehutanan.

Men

gin

gat :1.

Undang-U

ndang Nom

or 5 tahun 1990 tentang Konservasi S

umber D

ayaA

lam H

ayati dan Ekosistem

nya (Lembaran N

egara Republik Indonesia

Tahun 1990 Nom

or 49; Tambahan Lem

baran Negara R

epublik IndonesiaN

omor 3419);

2.U

ndang-Undang N

omor 23 Tahun 1997 tentang P

engelolaan LingkunganH

idup (Lembaran N

egara Republik Indonesia Tahun 2007 N

omor 68;

Tambahan Lem

baran Negara R

epublik Indonesia Nom

or 3699);3.

Undang-U

ndang Nom

or 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lem

baranN

egara Republik Indonesia Tahun 1999 N

omor 167, Tam

bahan Lembaran

Negara N

omor 3888) sebagaim

ana telah diubah dengan Undang-U

ndangN

omor 19 Tahun 2004 tentang P

enetapan Peraturan P

emerintah

Pengganti U

ndang-Undang N

omor 1 Tahun 2004 tentang P

erubahanatas U

ndang-Undang N

omor 41 Tahun 1999 tentang K

ehutanan menjadi

Undang-U

ndang (Lembaran N

egara Republik Indonesia Tahun 2004

Nom

or 86, Tambahan Lem

baran Negara N

omor 4412);

Page 14: Buku Svlk Web PDF

14

4.U

ndang-Undang N

omor 32 Tahun 2004 tentang P

emerintahan D

aerah(Lem

baran Negara R

epublik Indonesia Tahun 2004 Nom

or 125, Tambahan

Lembaran N

egara Republik Indonesia N

omor 4437) sebagaim

ana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan U

ndang-Undang N

omor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan K

edua Atas U

ndang-Undang N

omor 32 Tahun

2004 Tentang Pem

erintahan Daerah (Lem

baran Negara R

epublik IndonesiaTahun 2008 N

omor 59, Tam

bahan Lembaran N

egara Republik Indoensia

Nom

or 4844);5.

Peraturan P

emerintah N

omor 27 Tahun 1999 tentang A

nalisis Mengenai

Dam

pak Lingkungan Hidup (Lem

baran Negara R

epublik Indonesia Tahun1999 N

omor 59, Tam

bahan Lembaran N

egara Republik Indonesia N

omor

3838);6.

Peraturan P

emerintah N

omor 102 Tahun 2000 tentang S

tandardisasiN

asional (Lembaran N

egara Republik Indonesia Tahun 2000 N

omor 1999,

Tambahan Lem

baran Negara R

epublik Indonesia Nom

or 4020);7.

Peraturan P

emerintah N

omor 35 Tahun 2002 tentang D

ana Reboisasi

(Lembaran N

egara Republik Indonesia Tahun 2002 N

omor 67, Tam

bahanLem

baran Negara R

epublik Indonesia Nom

or 4207);8.

Peraturan P

emerintah N

omor 44 Tahun 2004 tentang P

erencanaan Hutan

(Lembaran N

egara Republik Indonesia Tahun 2007 N

omor 146, Tam

bahanLem

baran Negara R

epublik Indonesia Nom

or 4452);9.

Peraturan P

emerintah N

omor 45 Tahun 2004 tentang P

erlindungan Hutan

(Lembaran N

egara Republik Indonesia Tahun 2004 N

omor 147, Tam

bahanLem

baran Negara R

epublik Indonesia Nom

or 4453);10.P

eraturan Pem

erintah Nom

or 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan

Penyusunan R

encana Pengelolaan H

utan, serta Pem

anfaatan Hutan

(Lembaran N

egara Republik Indonesia Tahun 2007 N

omor 22, Tam

bahanLem

baran Negara R

epublik Indonesia Nom

or 4696) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan P

emerintah N

omor 3 Tahun 2008 (Lem

baranN

egara Republik Indonesia Tahun 2008 N

omor 16, Tam

bahan Lembaran

Negara R

epublik Indonesia Nom

or 4814);11.P

eraturan Pem

erintah Nom

or 38 Tahun 2007 tentang Pem

bagian Urusan

Pem

erintahan antara Pem

erintah, Pem

erintahan Daerah P

rovinsi, Dan

Pe

me

rinta

ha

n D

ae

rah

Ka

bu

pate

n/K

ota

(Le

mb

ara

n N

eg

ara

Re

pu

blik

Indonesia Tahun 2007 Nom

or 82, Tambahan Lem

baran Negara R

epublikIndonesia N

omor 4737);

12.Keputusan P

residen Republik Indonesia N

omor 78 Tahun 2001 tentang

Kom

ite Akreditasi N

asional;13.K

eputusan Presiden R

epublik Indonesia Nom

or 187/M Tahun 2004 tentang

Pem

bentukan Kabinet Indonesia B

ersatu sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Keputusan P

residen Republik Indonesia N

omor

31/P Tahun 2007;

14.Peraturan P

residen Republik Indonesia N

omor 9 Tahun 2005 tentang

Kedudukan, Tugas, F

ungsi, Susunan O

rganisasi dan Tata Kerja K

ementrian

Negara R

epublik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan P

residen Republik Indonesia N

omor 20 Tahun

2008;15.P

eraturan Presiden R

epublik Indonesia Nom

or 10 Tahun 2005 tentang

Page 15: Buku Svlk Web PDF

15

Unit O

rganisasi dan Tugas Eselon I K

ementrian N

egara Republik Indonesia,

seb

ag

aim

an

a te

lah

be

be

rapa

kali d

iub

ah

tera

khir d

en

ga

n P

era

tura

nP

residen Republik Indonesia N

omor 50 Tahun 2008;

16.Pe

ratu

ran

Me

nte

ri Ke

hu

tan

an

No

mo

r P.1

3/M

en

hu

t-II/20

05

ten

tan

gO

rganisasi dan Tata Kerja D

epartemen K

ehutanan sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan M

enteri Kehutanan N

omor

P.64/Menhut-II/2008;

17.Pe

ratu

ran

Me

nte

ri Ke

hu

tan

an

No

mo

r P.5

5/M

en

hu

t-II/20

06

ten

tan

gP

enatausahaan Hasil H

utan Yang B

erasal Dari H

utan Negara sebagaim

anatelah beberapa kali diubah terakhir dengan P

eraturan Menteri K

ehutananN

omor P.8/M

enhut-II/2009;18.P

era

tura

n M

en

teri K

eh

uta

na

n N

om

or P

.51

/Me

nh

ut-II/2

00

6 te

nta

ng

Penggunaan S

urat Keterangan A

sal Usul (S

KA

U) untuk P

engangkutanH

asil Hutan K

ayu Yang B

erasal Dari H

utan Hak sebagaim

ana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan P

eraturan Menteri K

ehutanan Nom

orP.33/M

enhut-II/2007;19.P

eraturan Menteri P

erdagangan Nom

or 20/M-D

AG

/PE

R/5/2008 tentang

Ketentuan E

kspor Produk Industri K

ehutanan.

M E

M U

T U

S K

A N

:

Men

etapkan

:P

ER

AT

UR

AN

ME

NT

ER

I KE

HU

TAN

AN

TE

NTA

NG

STA

ND

AR

D D

AN

PE

DO

MA

N P

EN

ILA

IAN

KIN

ER

JA P

EN

GE

LO

LA

AN

HU

TAN

PR

OD

UK

SI

LE

STA

RI D

AN

VE

RIF

IKA

SI L

EG

AL

ITAS

KA

YU

PAD

A P

EM

EG

AN

G IZ

INA

TAU

PAD

A H

UTA

N H

AK

.BA

B I

KE

TE

NT

UA

N U

MU

MP

asal 1

Dalam

Peraturan ini yang dim

aksud dengan :1.

Pem

egang izin adalah pemegang Izin U

saha Pem

anfaatan Hasil H

utan Kayu D

alamH

utan Alam

disingkat IUP

HH

K-H

A (d.h. H

PH

), pemegang Izin U

saha Pem

anfaatanH

asil Hutan D

alam H

utan Tanaman disingkat IU

PH

HK

-HT

(d.h. HP

-HT

I), pemegang

Izin Usaha P

emanfaatan H

asil Hutan P

ada Hutan Tanam

an Rakyat disingkat IU

PH

HK

-H

TR

, pemegang Izin U

saha Pem

anfaatan Hasil H

utan Kayu R

estorasi Ekosistem

disingkat IUP

HH

K-R

E, pem

egang Izin Usaha P

emanfaatan H

asil Hutan K

ayu Dalam

Hu

tan

Ke

ma

syara

kata

n d

ising

kat IU

PH

HK

-HK

m se

ba

ga

ima

na

dim

aksu

d d

ala

mP

eraturan Pem

erintah Nom

or 6 Tahun 2007 jo. Peraturan P

emerintah N

omor 3 Tahun

2008.2.

Pem

egang Izin Usaha Industri P

rimer H

asil Hutan K

ayu (IUIP

HH

K) adalah sebagaim

anadim

aksud dalam P

eraturan Pem

erintah Nom

or 6 Tahun 2007 jo. Peraturan P

emerintah

Nom

or 3 Tahun 2008.3.

Pem

egang Izin Usaha Industri Lanjutan (IU

I Lanjutan) adalah perusahan pengolahanhasil hutan kayu hilir, dengan produk antara lain furniture.

4.H

utan Negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas

tanah.5.

Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang telah dibebani hak atas tanah

Page 16: Buku Svlk Web PDF

16

yang berada di luar kawasan hutan dan dibuktikan dengan alas titel atau hak atas

tanah.6.

Lembaga akreditasi adalah lem

baga yang mengakreditasi Lem

baga Penilai dan

Verifikasi Independen (LP

&V

I), yaitu Kom

ite Akreditasi N

asional (KA

N).

7.Lem

baga Penilai dan V

erifikasi Independen (LP&

VI) adalah lem

baga yang telahdiakreditasi oleh lem

baga akreditasi untuk menilai kinerja pengelolaan hutan lestari

atau mem

verifikasi keabsahan hasil hutan kayu pada pemegang izin atau pem

ilik hutanhak.

8.Lem

baga Pem

antau Independen (LPI) m

erupakan lembaga yang dapat m

enjalankanfungsi pengaw

asan/pemantauan yang berkaitan dengan pelayanan publik di bidang

kehutanan seperti penerbitan Sertifikat P

HL atau S

ertifikat LK, antara lain lem

bagasw

adaya masyarakat (LS

M) di bidang kehutanan.

9.S

tandard dan pedoman pengelolaan hutan lestari adalah persyaratan untuk m

emenuhi

pengelolaan hutan lestari yang mem

uat standard, kriteria, indikator alat penilaian,m

etode penilaian, dan panduan penilaian.10.

Standard V

erifikasi Legalitas Kayu (S

VLK

) adalah persyaratan untuk mem

enuhi legalitaskayu/produk yang dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak (stakeholder) kehutananyang m

emuat standard, kriteria, indikator, verifier, m

etode verifikasi, dan norma

penilaian.11.

Se

rtifikat P

HL

ad

ala

h su

rat ke

tera

ng

an

yan

g m

en

jela

skan

ting

kat ke

be

rha

silan

pelaksanaan pengelolaan hutan lestari.12.

Sertifikat Legalitas K

ayu (Sertifikat LK

) adalah surat keterangan yang diberikan kepadapem

egang izin atau pemilik hutan hak yang m

enyatakan kahwa pem

egang izin ataupem

ilik hutan hak telah mengikuti standard legalitas kayu (legal com

pliance) dalamm

emperoleh hasil hutan kayu.

13.S

ertifikat Kinerja Industri P

rimer H

asil Hutan K

ayu (Sertifikat K

IPH

HK

) adalah suratketerangan yang m

enjelaskan tingkat pencapaian kinerja pelaksanaan pengelolaanindustri prim

er hasil hutan kayu yang berkelanjutan.14.

Lembaga P

enilai dan Verifikasi Independen (LP

&V

I) adalah perusahaan berbadanhukum

milik N

egara atau swasta yang diakreditasi untuk m

elaksanakan penilaian kinerjaP

engelolaan Hutan Lestari (P

HL) dan/atau verifikasi legalitas kayu.

15.Tenaga Teknis K

ehutanan Pengelolaan H

utan Produksi Lestari (G

AN

IS P

HP

L) adalahpetugas perusahaan pem

egang izin dibidang pengelolaan dan/atau pemanfaatan hutan

produksi lestari yang mem

iliki kompetensi dan sertifikasi dibidang pengelolaan hutan

produksi lestari sesuai dengan kualifikasinya yang diangkat dan diberhentikan olehK

epala Balai atas nam

a Direktur Jenderal.

16.P

engawas Tenaga Teknis K

ehutanan (WA

SG

AN

IS) P

HP

L adalah pegawai instansi

keh

uta

na

n ya

ng

me

miliki ko

mp

ete

nsi d

ibid

an

g p

en

ga

wa

san

da

n p

em

eriksa

an

pengelolaan hutan produksi lestari sesuai dengan kualifikasinya yang diangkat dandiberhentikan oleh K

epala Balai atas nam

a Direktur Jenderal.

17.M

en

teri a

da

lah

Me

nte

ri yan

g d

isera

hi tu

ga

s da

n b

erta

ng

gu

ng

jaw

ab

di b

ida

ng

kehutanan.18.

Direktur Jenderal adalah D

irektur Jenderal yang mem

bidangi pembinaan pem

anfaatanhutan produksi dan/atau pem

binaan bidang produksi kehutanan.19.

Kepala B

alai adalah Kepala U

nit Pelaksana Teknis D

irektorat Jenderal Bina P

roduksiK

ehutanan di daerah.

Page 17: Buku Svlk Web PDF

17

BA

B II

PE

NIL

AIA

N D

AN

VE

RIF

IKA

SI

Bag

ian K

esatuP

asal 2(1)P

enilaian kinerja dan verifikasi legalitas kayu atas pemegang IU

PH

HK

, IPK

, dan IUIP

HH

Kserta IU

I Lanjutan dilakukan oleh LP &

VI.

(2)Penilaian kinerja pem

egang IUP

HH

K dilakukan oleh LP

& V

I berdasarkan Standard

Penilaian P

engelolaan Hutan Lestari (P

HP

L).(3)V

erfikasi legalitas kayu atas Pem

egang IUP

HH

K, IP

K, dan IU

IPH

HK

dan IUI Lanjutan

serta Pem

ilik Hutan H

ak (Hutan R

akyat) dilakukan oleh LP&

VI berdasarkan S

tandardV

erifikasi Legalitas Kayu (S

VLK

).

Pasal 3

Penilaian dan/atau verifikasi sebagaim

ana dimaksud dalam

Pasal 2, untuk IU

PH

HK

Alam

,Tanam

an, HT

R, dan H

Km

dapat dilaksanakan secara bersama-sam

a dan/atau terpisaholeh LP

&V

I dalam rangka m

endapatkan Sertifikat P

HL atau S

ertifikat LK, baik atas perintah

Menteri m

aupun atas permintaan pem

egang izin;

Pasal 4

(1)Pada prinsipnya bagi pem

egang izin pemanfaatan hutan yang telah m

emiliki sertifikat

PH

L tidak diperlukan sertifikat LK.

(2)Pem

egang IUIP

HH

K atau IU

I Lanjutan wajib m

endapatkan LK.

Pasal 5

Standard dan pedom

an penilaian PH

PL sebagaim

ana dimaksud dalam

Pasal 2 ayat (2),

dan Legalitas Kayu sebagaim

ana dimaksud dalam

Pasal 2 ayat (3) diatur lebih lanjut dengan

Peraturan D

irektur Jenderal.

Bag

ian K

edu

aA

kreditasi D

an P

enetapan

LP

&V

IP

asal 6(1)LP

& V

I sebagaimana dim

aksud dalam P

asal 2 diakreditasi oleh KA

N;

(2)Untuk m

endapatkan akreditasi sebagaimana ayat (1), LP

&V

I mengajukan perm

ohonankepada K

AN

sesuai peraturan perundangan yang berlaku;(3)B

erdasarkan akreditasi KA

N sebagaim

ana dimaksud pada ayat (2), D

irektur Jenderalatas nam

a Menteri m

enetapkan LP&

VI.

Bag

ian K

etiga

Pen

ilaianP

asal 7

(1)Penilaian P

HL atau verifikasi legalitas kayu periode pertam

a oleh LP &

VI terhadap

pemegang izin, dilaksanakan berdasarkan penugasan dari D

irektur Jenderal a.n.M

enteri.(2)P

embiayaan penilaian kinerja P

HL dan/atau verifikasi legalitas kayu periode pertam

ase

ba

ga

ima

na

dim

aksu

d pa

da

aya

t (1) d

ibe

ba

nka

n pa

da

an

gg

ara

n D

epa

rtem

en

Kehutanan sesuai standard biaya yang berlaku.

(3)Standard biaya sebagaim

ana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan oleh M

enteri dan dapat

Page 18: Buku Svlk Web PDF

18

ditinjau kembali sesuai keperluan.

(4)Pem

biayaan penilaian PH

L atau verifikasi legalitas kayu, untuk periode berikutnyadibebankan kepada pem

egang hak/izin atau pemilik hak.

(5)Pem

egang HT

R atau pem

egang izin HK

m atau pem

ilik hutan hak, karena keterbatasanbiaya dapat m

engajukan penilaian kinerja PH

L dan/atau verifikasi legalitas kayu, secarakolektif.

Pasal 8

(1)Dalam

hal keterbatasan biaya Departem

en Kehutanan untuk penilaian dan atau

verifikasi periode pertama sebagaim

ana dimaksud dalam

Pasal 8 ayat (2), P

emegang

izin dapat berinisiatif mengajukan perm

ohonan kepada LP &

VI sebagaim

ana dimaksud

dalam P

asal 7 ayat (3) untuk dinilai guna mendapatkan sertifikat P

HP

L dan atau sertifikatLK

.(2)B

iaya penilaian sebagaimana dim

aksud pada ayat (1) menjadi beban pem

ohon.

Bag

ian K

eempat

Keb

eratanP

asal 9

(1)Hasil penilaian dan/atau verifikasi oleh LP

& V

I sebagaimana dim

aksud dalam P

asal 2ayat (2), P

asal 2 ayat (3), dan Pasal 3 disam

paikan terlebih dahulu kepada pemegang

izin atau pemilik hutan hak.

(2)Dalam

hal pemegang izin atau pem

ilik hutan hak keberatan atas hasil penilaian dan/atau verifikasi dapat m

engajukan keberatan kepada LP&

VI paling lam

bat 10 (sepuluh)hari kerja setelah m

enerima laporan penilaian dan verifikasi sebagim

ana dimaksud

pada ayat (1).(3)LP

&V

I mem

bentuk Tim ad-hoc untuk m

enyelesaikan keberatan dan anggota Tim harus

independen, mew

akili para pihak dan ahli di bidangnya;(4)D

alam hal keberatan diterim

a, LP &

VI m

elakukan perbaikan terhadap materi yang

diajukan keberatannya di dalam laporan penilaian dan/atau laporan verifikasi.

Bag

ian K

elima

Pen

erbitan

Sertifikat

Pasal 10

(1)Berdasarkan hasil penilaian atau verifikasi dalam

Pasal 2 ayat (2), P

asal 2 ayat (3), danP

asal 3 hasil perbaikan sebagaimana dim

aksud dalam P

asal 9 ayat (4), LP &

VI

menerbitkan S

ertifikat PH

L dan/atau Sertifikat LK

kepada pemegang izin atau pem

ilikhutan hak dan m

elaporkan kepada Direktur Jenderal.

(2)Sertifikat sebagaim

ana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai bahan pem

binaandan/atau perpanjangan IU

PH

HK

oleh Direktur Jenderal.

(3)Sertifikat P

HL bagi pem

egang IUP

HH

K atau pem

ilik hutan hak berlaku selama 3 (tiga)

tahun sejak diterbitkan dan dilakukan penilikan (surveillance) setiap 1 (satu) tahun.(4)S

ertifikat LK berlaku selam

a 3 (tiga) tahun sejak diterbitkan dan dilakukan penilikan(surveillance) setiap tahun.

(5)Penilikan sebagaim

ana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dapat dilakukan pada

waktu bersam

aan atau terpisah atas biaya pemegang izin.

(6)Sertifikat P

HL sebagaim

ana dimaksud pada ayat (3) sekurang-kurangnya berisi nam

aperusahaan atau nam

a pemegang izin atau pem

ilik hutan hak, luas area, lokasi, nomor

Page 19: Buku Svlk Web PDF

19

keputusan hak/izin/hak kepemilikan, nam

a perusahaan LP&

VI, tanggal penerbitan,

masa berlaku, dan nom

or identifikasi sertifikasi, serta nilai dan predikat kinerja.(7)S

ertifikat LK sebagaim

ana dimaksud pada ayat (4) sekurang-kurangnya berisi nam

aperusahaan atau nam

a pemegang izin atau pem

ilik hutan hak, luas area, lokasi, nomor

keputusan hak/izin/hak kepemilikan, nam

a perusahaan LP &

VI, tanggal penerbitan,

masa berlaku dan nom

or identifikasi sertifikasi, serta referensi standard legalitas.

Pasal 11

(1)Sertifikat P

HL sebagaim

ana dimaksud dalam

Pasal 10 ayat (6) diterbitkan dengan

predikat “Baik”.

(2)Dalam

hal hasil penilaian berpredikat “Buruk”, LP

& V

I menyam

paikan laporan hasilpenilaian kepada pem

egang izin.(3)B

erdasarkan laporan hasil penilaian sebagaimana dim

aksud pada ayat (2), pemegang

izin diberikan kesempatan m

emperbaiki kinerja P

HL.

Pasal 12

(1)Sertifikat LK

sebagaimana dim

aksud dalam P

asal 10 ayat (7) diterbitkan dengan kategori“M

emenuhi” S

VLK

.(2)D

alam hal hasil V

erifikasi “Tidak M

emenuhi”, LP

& V

I menyam

paikan laporan hasilV

erifikasi kepada pemegang izin.

(3)Berdasarkan laporan hasil V

erifikasi sebagaimana dim

aksud pada ayat (2), pemegang

izin diberikan kesempatan m

emenuhi S

VLK

.

Pasal 13

(1) Dalam

hal IUIP

HH

K atau IU

I Lanjutan telah mendapat sertifikat LK

, dan pasokan bahanbaku bersum

ber dari IUP

HH

K-H

A/H

T/H

utan Hak yang telah m

emiliki S

ertifikat PH

PL

atau Sertifikat LK

, maka IU

IPH

HK

atau IUI Lanjutan tersebut dapat m

elakukan selfendorsem

ent terhadap produknya yang akan diekspor.(2) E

ndorsment sebagaiam

ana dimaksud pada ayat (1) m

enjadi salah satu lampiran

Pem

beritahuan Ekspor B

arang (PE

B).B

AB

IIIP

EM

AN

TAU

IND

EP

EN

DE

N D

AN

KE

BE

RA

TAN

Pasal 14

(1)Lem

baga Sw

adaya Masyarakat (LS

M) atau m

asyarakat madani di bidang kehutanan

dapat menjadi pem

antau independen dalam proses penilaian P

HL dan/atau verifikasi

legalitas kayu yang dilaksanakan oleh LP &

VI.

(2)D

alam hal LS

M atau m

asyarakat madani bidang kehutanan keberatan terhadap hasil

penilaian sebagaimana dim

aksud pada ayat (1), keberatan dimaksud diajukan selam

bat-lam

batnya dalam w

aktu 20 (dua puluh) hari kerja kepada LP &

VI untuk m

endapatpenyelesaian.

(3)D

alam hal LP

&V

I tidak dapat menyelesaikan keberatan sebagaim

ana dimaksud ayat

(2), LSM

atau masyarakat m

adani di bidang kehutanan dapat mengajukan keberatan

kepada KA

N.

(4)K

AN

menyelesaikan keberatan sebagaim

ana dimaksud pada ayat (3) sesuai prosedur

penyelesain keberatan yang ada di KA

N.

(5)H

asil penyelesain keberatan yang dilakukan oleh LP &

VI sebagaim

ana dimaksud ayat

(2) atau oleh KA

N sebagaim

ana dimaksud pada ayat (3), berupa C

orrective Action

Page 20: Buku Svlk Web PDF

20

Request (C

AR

) disampaikan kepada pem

egang izin atau pemilik hutan hak.

(6)D

alam hal pem

egang izin atau pemilik hutan hak tidak m

ampu m

enyelesaikan Corrective

Action R

equest (CA

R) sebagaim

ana dimaksud pada ayat (5), m

aka status Sertifikat

PH

L atau Sertifikat LK

oleh LP &

VI penerbit sertifikat tersebut dibekukan sam

paipem

egang izin atau pemilik hutan hak m

ampu m

emenuhi.

(7)D

alam hal pem

egang izin atau pemilik hutan hak tidak m

ampu m

enyelesaikan Corrective

Action R

equest (CA

R) sebagaim

ana dimaksud pada ayat (6), m

aka status Sertifikat

PH

L atau Sertifikat LK

dibekukan sampai berakhirnya m

asa berlaku Sertifikat P

HL atau

Sertifikat LK

.

BA

B IV

PE

NG

UA

TAN

KA

PAS

ITAS

Pasal 15

(1) Bantuan keteram

pilan teknis atau pembiayaan dalam

rangka penguatan kapasitas dankelem

bagaan LP &

VI dapat dilakukan oleh P

emerintah;

(2) Dalam

hal biaya Pem

erintah sebagaimana dim

aksud pada ayat (1) tidak tersedia,bantuan pem

biayaan dapat diperoleh dari sumber lain yang sifatnya tidak m

engikatatas persetujuan D

epartemen.

Pasal 16

Pelaksanaan penilaian P

HL yang biayanya telah tersedia pada tahun anggaran 2009,

dilaksanakan berdasarkan Keputusan M

enteri Kehutanan N

omor 4795/K

pts-II/2002 tentangK

riteria dan Indikator Pengelolaan H

utan Alam

Produksi Lestari P

ada Unit P

engelolaandan K

eputusan Menteri K

ehutanan Nom

or 208/Kpts-II/2003 tentang Tata C

ara Penilaian

Kinerja U

saha Pem

anfaatan Hasil H

utan Kayu P

ada Hutan A

lam D

i Unit M

anajemen D

alamR

angka Pengelolaan H

utan Secara Lestari;

Pasal 17

Sertifikat P

HP

L yang sudah diterbitkan sebelum berlakunya peraturan ini, tetap berlaku

sampai dengan berakhirnya sertifikat.

BA

B V

KE

TE

NT

UA

N P

ER

AL

IHA

NP

asal 18(1) LP

I atau LP&

VI yang telah m

endapat akreditasi dari KA

N sebelum

berlakunya Peraturan

ini, tetap berlaku sampai dengan berakhirnya m

asa berlakunya akreditasi.(2) S

ertifikat PH

PL bagi pem

egang izin yang telah diterbitkan sebelum berlakunya P

eraturanini, tetap berlaku sam

pai dengan berakhirnya masa berlaku sertifikat P

HL.

(3)S

ertifikat Verified Legal O

rigin (VLO

) yang diperoleh pemegang izin tetap berlaku sam

paidengan berakhirnya sertifikat V

LO tersebut.

BA

B V

IK

ET

EN

TU

AN

LA

INP

asal 19D

engan diberlakukannya Peraturan ini m

aka :1.

Keputusan M

enteri Kehutanan N

omor 4795/K

pts-II/2002 tentang Kriteria dan Indikator

Pengelolaan H

utan Alam

Produksi Lestari P

ada Unit P

engelolaan beserta peraturanpelaksanaannya kecuali sebagaim

ana yang dimaksud dalam

Pasal 17 ayat (1);

Page 21: Buku Svlk Web PDF

21

2.K

eputusan Menteri K

ehutanan Nom

or 177/Kpts-II/2003 tentang K

riteria dan IndikatorP

engelolaan Hutan S

ecara Lestari Pada U

nit Manajem

en Usaha P

emanfaatan H

utanTanam

an beserta peraturan pelaksanaannya;3.

Keputusan M

enteri Kehutanan N

omor 178/K

pts-II/2003 tentang Tata Cara P

enilaianK

inerja Usaha P

emanfaatan H

utan Tanaman P

ada Unit M

anajemen D

alam R

angkaP

engelolaan Hutan Lestari beserta peraturan pelaksanaannya; dan

4.K

eputusan Menteri K

ehutanan Nom

or 208/Kpts-II/2003 tentang Tata C

ara Penilaian

Kinerja U

saha Pem

anfaatan Hasil H

utan Kayu P

ada Hutan A

lam D

i Unit M

anajemen

Dalam

Rangka P

engelolaan Hutan S

ecara Lestari beserta peraturan pelaksanaannya,dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 20

Peraturan M

enteri Kehutanan ini m

ulai berlaku pada tanggal diundangkan, yang mulai

dilaksanakan pada tanggal 1 Septem

ber 2009.A

gar setiap orang mengetahuinya, P

eraturan Menteri K

ehutanan ini diundangkan denganpenem

patannya dalam B

erita Negara R

epublik Indonesia.

Ditetapkan di

:Jakarta

Pada tanggal

:12 Juni 2009

ME

NT

ER

I KE

HU

TAN

AN

RE

PU

BL

IK IN

DO

NE

SIA

,

H. M

.S. K

AB

AN

Diundangkan di

: JakartaP

ada tanggal: 12 Juni 2009

ME

NT

ER

I HU

KU

M D

AN

HA

MR

EP

UB

LIK

IND

ON

ES

IA,

AN

DI M

AT

TAL

ATA

BE

RITA

NE

GA

RA

RE

PU

BLIK

IND

ON

ES

IA TA

HU

N 2009 N

OM

OR

141

Page 22: Buku Svlk Web PDF

22

Lam

piran

3 :

PE

RA

TU

RA

N D

IRE

KT

UR

JEN

DE

RA

L B

INA

PR

OD

UK

SI K

EH

UTA

NA

N

No

mo

r : P.6/VI-S

et/2009

TE

NTA

NG

STA

ND

AR

D D

AN

PE

DO

MA

N P

EN

ILA

IAN

KIN

ER

JA P

EN

GE

LO

LA

AN

HU

TAN

PR

OD

UK

SI L

ES

TAR

I DA

N V

ER

IFIK

AS

I LE

GA

LITA

S K

AY

U

DIR

EK

TU

R JE

ND

ER

AL

,

Menim

bang:

a.bahwa berdasarkan P

asal 5 Peraturan M

enteri Kehutanan N

omor

P.38/Menhut-II/2009 tentang S

tandard Dan P

edoman P

enilaianK

ine

rja P

en

ge

lola

an

Hu

tan

Pro

du

ksi Le

stari D

an

Ve

rifikasi

Legalitas Kayu P

ada Pem

egang Izin Atau P

ada Hutan H

ak,S

tandard dan Pedom

an Penilaian P

engelolaan Hutan P

roduksiLestari dan V

erifikasi Legalitas Kayu, diatur lebih lanjut dengan

Peraturan D

irektur Jenderal;

b.ba

hw

a se

hu

bu

ng

an

de

ng

an

ha

l terse

bu

t di a

tas, p

erlu

me

ne

tap

kan

Pe

ratu

ran

Dire

ktur Je

nd

era

l Bin

a P

rod

uksi

Kehutanan tentang S

tandard Dan P

edoman P

enilaian Kinerja

Pengelolaan H

utan Produksi Lestari D

an Verifikasi Legalitas

Kayu.

Mengingat

:1.U

ndang-Undang N

omor 41 Tahun 1999 tentang K

ehutanan jo.N

omor 19 Tahun 2004;

2.Pe

ratu

ran

Pe

me

rinta

h N

om

or 1

02

Tah

un

20

00

ten

tan

gS

tandardisasi Nasional;

3.Pe

ratu

ran

Pe

me

rinta

h N

om

or 6

Tah

un

20

07

jo. P

era

tura

nP

em

erin

tah

No

mo

r 3 Ta

hu

n 2

00

8 te

nta

ng

Tata

Hu

tan

da

nP

en

yusu

na

n R

en

can

a K

erja

Pe

ng

elo

laa

n H

uta

n, se

rtaP

emanfaatan H

utan;

4.Keputusan P

residen Republik Indonesia N

omor 78 Tahun 2001

tentang Kom

ite Akreditasi N

asional;

5.Keputusan P

residen Republik Indonesia N

omor 187/M

Tahun2

00

4 te

nta

ng

Pe

mb

en

tuka

n K

ab

ine

t Ind

on

esia

Be

rsatu

seb

ag

aim

an

a te

lah

be

be

rap

a ka

li diu

ba

h te

rakh

ir de

ng

an

Keputusan P

residen Republik Indonesia N

omor 31/P

Tahun 2007;

6.Peraturan P

residen Republik Indonesia N

omor 9 Tahun 2005

tentang Kedudukan, Tugas, F

ungsi, Susunan O

rganisasi dan TataK

erja Kem

entrian Negara R

epublik Indonesia sebagaimana telah

be

be

rap

a ka

li diu

ba

h te

rakh

ir de

ng

an

Pe

ratu

ran

Pre

side

n

Page 23: Buku Svlk Web PDF

23

Republik Indonesia N

omor 20 Tahun 2008;

7.Peraturan P

residen Republik Indonesia N

omor 10 Tahun 2005

tentang Unit O

rganisasi dan Tugas Eselon I K

ementrian N

egaraR

epublik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan P

residen Republik Indonesia N

omor

50 Tahun 2008;

8.Peraturan M

enteri Kehutanan N

o. P.13/Menhut-II/2005 tentang

Organisasi dan Tata K

erja Departem

en kehutanan, yang telahb

eb

era

pa

kali d

iub

ah

, tera

khir d

en

ga

n P

era

tura

n M

en

teri

Kehutanan N

omor P.64/M

enhut-II/2008;

9.Peraturan M

enteri Kehutanan N

omor P. /M

enhut-II/2009 tentangS

tandard Dan P

edoman P

enilaian Kinerja P

engelolaan Hutan

Produksi Lestari D

an Verifikasi Legalitas K

ayu Pada P

emegang

Izin Atau P

ada Hutan H

ak.

M E

M U

T U

S K

A N

:

Menetapkan

:P

ER

AT

UR

AN

D

IRE

KT

UR

JE

ND

ER

AL

B

INA

P

RO

DU

KS

IK

EH

UTA

NA

N T

EN

TAN

G S

TAN

DA

RD

DA

N P

ED

OM

AN

PE

NILA

IAN

KIN

ER

JA P

EN

GE

LO

LA

AN

HU

TAN

PR

OD

UK

SI L

ES

TAR

I DA

NV

ER

IFIK

AS

I LEG

ALITA

S K

AY

U.

PE

RTA

MA

:1.S

tandard dan Pedom

an Penilaian K

inerja Pengelolaan H

utanP

rod

uksi L

esta

ri (PH

PL

), seb

ag

aim

an

a te

rcan

tum

da

lam

Lampiran 1 P

eraturan ini.

2.Standard dan P

edoman V

erifikasi Legalitas Kayu :

a.Yang B

erasal Dari H

utan Negara (IU

PH

HK

-HA

/HP

H, IU

PH

HK

-H

TI/H

PH

TI, IU

PH

HK

-RE

), seb

ag

aim

an

a te

rcan

tum

da

lam

Lampiran 2;

b.Ya

ng

Be

rasa

l Da

ri Hu

tan

Ne

ga

ra Y

an

g D

ikelo

la O

leh

Ma

syara

kat (IU

PH

HK

-HT

R, IU

PH

HK

-HK

m), se

ba

ga

ima

na

tercantum dalam

Lampiran 3;

c.P

ada IUIP

HH

K dan IU

I Lanjutan, sebagaimana tercantum

dalam Lam

piran 4;

d.Yang B

erasal Dari H

utan Hak, sebagaim

ana tercantum dalam

Lampiran 5; dan

e.Bagi P

emegang Izin P

emanfaatan K

ayu (IPK

), sebagaimana

tercantum dalam

Lampiran 6, P

eraturan ini.

KE

DU

A:

Sta

nd

ard

da

n P

ed

om

an

Pe

nila

ian

kine

rja P

HP

L da

n V

erifika

siL

eg

alita

s Ka

yu se

ba

ga

ima

na

dim

aksu

d pa

da

Am

ar P

ER

TAM

Aangka 1 dan angka 2 digunakan oleh Lem

baga Penilai dan V

erifikasiIn

de

pe

nd

en

t da

lam

me

laku

kan

pe

nila

ian

kine

rja p

em

eg

an

gIU

PH

HK

atau verifikasi legalitas kayu atas pemegang IU

PH

HK

, IPK

,

Page 24: Buku Svlk Web PDF

24

dan IUIP

HH

K serta IU

I Lanjutan.

KE

TIG

A:

Peraturan ini m

ulai berlaku sejak tanggal 1 Septem

ber 2009.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal

: 15 Juni 2009

DIR

EK

TU

R JE

ND

ER

AL

BIN

A P

RO

DU

KS

I KE

HU

TAN

AN

,

ttd

DR

. ING

. Ir. HA

DI D

AR

YA

NT

O, D

EA

NIP

19571020 198203 1 002

Salinan P

eraturan ini disampaikan kepada yth. :

1.M

enteri Kehutanan;

2.P

ejabat Eselon I lingkup D

epartemen K

ehutanan;

3.P

ejabat Eselon II lingkup D

irektorat Jenderal Bina P

roduksi Kehutanan.

Page 25: Buku Svlk Web PDF

25

Lampiran 1 : Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi KehutananNomor : P.6/VI-Set/2009Tanggal : 15 Juni 2009Tentang : Standard Dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.

STANDARD DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN LESTARI PADA HUTAN NEGARA (IUPHHK–HA/HT/HTI)

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Kepastian status areal UnitManajemen IUPHHK-HA/HT/HTI terhadap peng-gunaan lahan, tata ruangwilayah, dan tata guna hutanmemberikan jaminan kepas-tian areal yang diusahakan.

Kegiatan penataan batasmerupakan salah satu ben-tuk kegiatan dalam kerang-ka memperoleh pengakuaneksistensi areal IUPHHK-HA/HT/HTI, baik olehmasyarakat, pengguna la-han lainnya maupun olehinstansi terkait.

Pal batas merupakan salahsatu bentuk rambu yangmemberikan pesan bahwaareal yang berada di dalam-nya telah dibebani oleh ijin.

1. Ketersediaan doku-men legal dan ad-ministrasi tata ba-tas.

2. Kesesuaian arealIUPHHK-HA/HT/HTI dengan fungsi/peruntukannya.

3. Realisasi tata batas4. Legitimasi Batas

IUPHHK5. Pengakuan para pi-

hak atas eksistensiareal IUPHHK.

6. Kejelasan, efektivi-tas dan dampakpenggunaan ka-wasan di luar sektorkehutanan /jikaada.

1. Luas dan persentase hu-tan produksi, dan renca-na terpadu dan kompre-hensif tentang peman-faatan lahan, dirincimenurut fungsi hutan,yaitu : hutan produksi,hutan lindung, kawasanpelestarian alam dansuaka alam, areal peng-gunaan lain.

2. Luas dan area presen-tase per tipe hutan dalamIUPHHK dirinci menurutklasifikasi tipe hutan :hutan tropika datarantinggi, hutan tropika dat-aran rendah, hutanpayau/ mangrove, hutanrawa air tawar/ dll.3.Cek dampak peng-gunaan di luar sektor ke-hutanan (termasuk dam-pak), bila ada.

Terdapat kelengkapan dokumen le-gal dan administrasi (antara lainberupa Berita Acara Tata Batas,Peta, dan/atau SK pengukuhan),Penataan batas di lapangan telahdilaksanakan, tidak ada konflik,fungsi hutan sesuai dengan perun-tukannya sebagai hutan produksi.

Terdapat sebagian dari kelengkapandokumen legal dan administrasi (SKpengukuhan, Berita Acara Tata Ba-tas, Peta), masih ada konflik denganpihak lain, terdapat penggunaankawasan di luar sektor kehutanan(tambang), sehingga fungsi hutantidak sesuai dengan peruntukannyasebagai hutan produksi.

PRASYARAT 1.1. KepastianK a w a s a nPemegangIjin

Buruk

Baik1.

Page 26: Buku Svlk Web PDF

26

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Pernyataan visi, misi dan tu-juan perusahaan pemegangijin, serta implementasinyaoleh pemegang IUPHHK-HA/HT/HTI untuk melaksan-akan pemanfaatan hutansecara lestari selama masakegiatan ijin usahanya.

1. Keberadaan doku-men visi, misi dan tu-juan perusahaanyang sesuai denganPHL.

2. Sosialisasi visi, misidan tujuan perusa-haan.

3. Kesesuaian visi, misidengan implementa-si PHL.

1. Pemeriksaan kebena-ran isi dokumen

2. Pengecekan lapang-an jika perlu.

Terdapat pernyataan secara tertulisuntuk melakukan PHPL di dalam visidan misi perusahaan dan secaranyata melakukan kegiatan-kegiatanpenataan kawasan, perencanaan,pembinaan hutan, perlindungan hu-tan, pengelolaan lingkungan, danpembinaan SDM.

Terdapat pernyataan secara tertulisuntuk melakukan PHPL di dalam visidan misi perusahaan tetapi tidak adakegiatan-kegiatan yang nyata untukmelakukan penataan kawasan, per-encanaan, pembinaan, perlindun-gan hutan, pengelolaan lingkungan& pembinaan SDM.

1.3. KesehatanPerusaha-an/ Hold-ing Com-pany

Modal perusahaan dalambentuk dana, baik yang be-rasal dari pemegang saham(owner), maupun pinjamanuntuk investasi serta adan-ya penambahan asset untukpembiayaan jangka panjangdan untuk membiayai PHPLdiperlukan modal investasiyang cukup.

1. Peningkatan modal(kapitalisasi) perusa-haan.

2.Modal yang ditanam-kan kembali ke hu-tan.

3. Realisasi kegiatanfisik pembinaan hu-tan.

1. Pemeriksaan ke-benaran isi dokumen

2. Pengecekan lapang-an

Terdapat kapitalisasi dan ditanam-kan kembali, dan modal berupa hu-tan bertambah (meningkat).

Terdapat kapitalisasi tetapi tidak di-tanamkan kembali ke dalam pe-ngelolaan hutan.

Buruk

Baik

Buruk

Baik1.2. KomitmenPemegangIzin (IUPH-HK-HA/HT/HTI)

Page 27: Buku Svlk Web PDF

27

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

IUPHHK-HA/HT/HTI me-laksanakan pemanfaatanhutan berdasarkan kerang-ka kerja hukum, kebijakandan peraturan yang adadalam rangka pemanfaatanhutan produksi lestari (atu-ran sistem silvikultur, peng-gunaan alat-alat berat,ketenagakerjaan, penata-usahaan hasil hutan dll).

IUPHHK-HA/HT/HTI harusmengacu pada hasil inven-tarisasi hutan yang berlakudalam rangka menjaminpengelolaan hutan lestari.

1. Kelengkapan peratu-ran perundangan-undangan yang di-acu.

2. Kesesuaian imple-mentasi teknis kelo-la hutan dengan per-aturan perundangan-undangan yang di-acu.

3. Kecukupan potensitegakan areal kerjadengan ketentuanyang berlaku

1. Pemeriksaan doku-men

2. Pengecekan lapan-gan, melakukan in-ventarisasi hutan se-suai ketentuan yangberlaku baik di hutanprimer maupun bekastebangan.

Tersedia kelengkapan peraturan danpersyaratan yang diacu oleh pe-megang ijin dan implementasi tek-nis kelola hutan di lapangan sesuaidengan peraturan perundang-un-dangan yang diacu. Areal kerjamempunyai potensi tegakan yanglebih besar atau sama dengan stan-dar minimal sesuai peraturan yangberlaku.

Tersedia sebagian kelengkapan per-aturan dan persyaratan yang diacuoleh pemegang ijin dan implemen-tasi teknis kelola hutan di lapangankurang sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku.Areal kerja mempunyai potensi tega-kan kurang dari standar minimal se-suai peraturan yang berlaku.

1.4. Kesesuaiandengan ke-rangka hu-kum, kebi-jakan danperaturanyang ber-laku dalamr a n g k apengelola-an hutansecara les-tari

Baik

Buruk

Page 28: Buku Svlk Web PDF

28

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Untuk menjamin kelestarianusaha dan sumber daya hu-tan dalam IUPHHK-HA/HT/HTI, diperlukan tenaga per-encanaan produksi, pem-binaan hutan dan atau pen-gadaan dan pemeliharaantanaman, perlindungan hu-tan dan manajemen bisnisyang profesional dan men-cukupi.

1.Keberadaan tenagaprofesional dan tena-ga teknis di lapanganpada setiap bidangkegiatan pengelolaanhutan.

2.Upaya peningkatankompetensi SDM.

3.Ketersediaan doku-men ketenagaker-jaan.

1.Pemeriksaan doku-men;

2.Wawancara denganstaf

Terdapat tenaga profesional dan tek-nis bidang perencanaan, pem-binaan, perlindungan hutan, pro-duksi, pengelolaan lingkungan, pe-ngembangan SDM, dan penelitiandengan jumlah yang memadai.

Jumlah tenaga profesional dan tek-nis bidang perencanaan, pembina-an, perlindungan hutan, produksi,pengelolaan lingkungan, pengem-bangan SDM, dan penelitian tidakmemadai, namun tidak ada upayauntuk meningkatkan kompetensiSDM.

1.5. Jumlah & ke-cukupan ten-aga profes-sional terlatihdan tenagateknis padaseluruh ting-katan untukmendukungpemanfaatan,implementa-si, penelitian,pendid ikandan latihan;

Baik

Buruk

1 .6 .Kapas i tasdan mekanis-me untuk pe-rencanaan,pelaksanaan,pemantauanperiodik, eva-luasi, dan pe-nyajian um-pan balik me-ngenai kema-juan penca-paian IUPH-HK -HA/HT/HTI

Kebijaksanaan manajerialIUPHHK-HA/HT/HTI dalammenuju kelestarian produk-si dapat teridentifikasi darisemua perangkat SistemInformasi Manajemen yangdimiliki dan didukung olehSDM yang memadai.

Ketersediaan sistem peman-tauan dan manajemen yangproporsional terhadap luasareal IUPHHK-HA/HT/HTIdan kejelasan mekanisme pe-ngambilan keputusan dapatmensinkronkan keputusandalam setiap satuan orga-nisasi (perencanaan, produksidan pembinaan, serta satuankerja pendukung).

1. Efektivitas unit kerjaperencanaan.

2. Keberadaan per-angkat Sistem Infor-masi Manajemen,tenaga pelaksana.

3. Keberadaan SPI danefektifitasnya.

4. Keterlaksanaan tin-dak koreksi manaje-men berbasis hasilmonitoring dan eval-uasi.

1. Pemeriksaan doku-men

2. Wawancara.

Ada perangkat pemantau informasi,organisasi, dan tindakan (SOP), ser-ta dapat dikontrol oleh SPI, namunperangkat SIM dapat dimanfaatkanoleh tingkat jabatan tertentu.

Baik

Ada perangkat pemantau informasi,organisasi, dan tindakan, namun SPIkurang berfungsi dan perangkatSIM tidak dapat dimanfaatkan padasemua tingkat jabatan.

Buruk

Page 29: Buku Svlk Web PDF

29

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Penataan areal efektif un-tuk produksi ke dalamblok dan petak tebangan/tanaman sesuai dengansistem silvikultur yang di-gunakan, dengan mem-pertimbangkan kelestari-an aspek ekologi dan as-pek sosial.

1. Keberadaan dokumenRKU yang telah disetu-jui oleh pejabat yangberwenang, meliputi :a.Dokumen RKUPHH &

lampirannya yang dis-usun berdasarkanIHMB dan dilaksana-kan oleh Ganis PHPL– Canhut.

b. Peta rencana pena-taan areal kerja yangdibuat oleh GanisPHPL-Canhut.

2. Implementasi pena-taan areal kerja dilapangan sesuai den-gan RKUPHHK.

3. Pemeliharaan batasblok dan petak tebang.

Uji petik secara purposifatas batas blok RKT ber-dasarkan peta deliniasi/penataan areal yang te-lah disetujui/disahkandengan sasaran :a.Blok RKT yang telah

dilakukan penebang-an.

b.Blok RKT yang belumdilakukan penebang-an.

c. Petak tebangan.

Terdapat kesesuaian antara renca-na dengan implementasi kegiatanperencanaan terhadap bagian hu-tan, kompartemenisasi dan pengatu-ran hasil.

Terdapat ketidak sesuaian antaraperencanaan dengan implementasikegiatan penataan areal terhadapbagian hutan, kompartemenisasidan pengaturan hasil.

2.1.Penataan ar-eal kerjajangka pan-jang dalampengelolaanhutan lestari

Baik

Buruk

2.2.Tingkat pe-m a n e n a nlestari untuksetiap jenishasil hutankayu utamadan nir kayupada setiaptipe eko-sistem

Untuk mempertahankankelestarian hutan, peng-aturan pemanenan harussesuai dengan riap tega-kan atau sesuai dengandaur tanaman yang telahditetapkan

1. SOP pembuatan PUPdan pengukuran riap.

2.Keberadan PUP padasetiap tipe ekosistem.

3. Implementasi penguku-ran PUP setiap tahun.

4.Dokumen data riap tega-kan setiap ekosistem.

5.AAC pada dokumenRKT yang disusun ber-dasarkan growth andyield tegakan pada hu-tan alam bekas teban-gan atau hutan tanaman

Melakukan pengecekandokumen RKT dan PUP,meliputi :a.Potensi hasil hutan

kayu berdasarkan vol-ume dan jenis yang di-rinci per kelas diame-ter.

b.Potensi hasil hutankayu berdasarkan vol-ume dan jenis.

c. Potensi flora dan fau-na endemic/ dilindun-gi dan tidak dilindungi.

Pengukuran pertumbuhan dan riaptelah dilakukan, namun belum di-gunakan sebagai dasar dalammenyusun rencana pemanenan.

Baik

Pengukuran pertumbuhan dan riaptidak dilakukan dan belum digunakansebagai dasar dalam menyusun ren-cana pemanenan.

Buruk

PRODUKSI2.

Page 30: Buku Svlk Web PDF

30

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Tahapan pelaksanaan sil-vikultur sesuai proseduryang benar dapat men-jamin regenerasi hutandan meminimalisir keru-sakan akibat kegiatan pe-manenan

1. Ketersediaan SOP se-luruh tahapan kegiatansistem silvikultur, ter-masuk teknik pe-nebangan ramahlingkungan (RIL).

2. Implementasi SOP se-luruh tahapan kegiatansistem silvikultur.

3. Dokumen yang sah un-tuk pemanfaatan jenistermasuk AppendixCITES.

4. Tingkat kerusakantegakan tinggal.

5. Tingkat kecukupantegakan tinggal

1. Pemeriksaan kebe-naran isi SOP denganimplementasi dilapangan.

2. Menilai efektivitaspelaksanaan SOP/setiap kegiatan pen-gelolaan di lapangan.

3. Membandingkan in-tensitas pelaksanaanpemeliharaan tega-kan sisa dan per-mudaan terhadapstandar baku yang te-lah ditetapkan.

4. Pengecekan lapan-gan terhadap tegakansisa dan luasantingkat kerusakan.

5. Pengamatan danpengambilan gambarstruktur tegakan padabeberapa petak/blokyang telah dilakukanpemeliharaan danmempunyai umurtebang yang berbeda-beda.

Terdapat SOP dari seluruh tahapanjenis kegiatan dan diimplementasi-kan di lapangan.

Terdapat SOP namun tidak diimple-mentasikan di lapangan.

2.3.Pelaksanaanpenerapant a h a p a nsistem sil-vikultur un-tuk men-jamin regen-erasi hutan

Baik

Buruk

2.4. Ketersedia-an dan pe-nerapan tek-nologi tepatguna untuk

Ketersediaan dan pener-apan RIL dalam pengelo-laan hutan akan men-ingkatkan efektifitas,efisiensi dan ramah

1. Penerapan teknologitepat guna.

2. Ketersediaan prosedurRIL.

1. Menilai faktor ek-sploitasi pemanfaa-tan limbah dan pe-manfaatan jenis.

2. Identifikasi kegiatan

Tersedia prosedur/SOP RIL danteknologi tepat guna untuk PWH,pemanenan, serta untuk mencapaifaktor eksploitasi yang optimal yangdilaksanakan secara konsisten.

Baik

Page 31: Buku Svlk Web PDF

31

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

2.5 Kesehatan fi-nansial Pe-megang Ijin

Kinerja unit manajemenyang mendukung PHPLyang ditunjukkan dengankemampuan finansialdalam memenuhi kewa-jiban jangka pendek(likuiditas), jangka pan-jang (solvabilitas) danmerupakan usaha yangmenguntungkan secaraekonomi (rentabilitas).

1.Kesesuaian laporankeuangan denganPSAK 32.

2.Likuiditas.3.Solvabilitas.4.Rentabilitas.

Pengecekan lapanganuntuk melihat kesesua-ian dengan laporanakuntan publik.

Likuiditas e” 100 – 150 %, solvabeldan rentabilitas > suku bunga.

Baik

Tersedia prosedur/SOP RIL danteknologi tepat guna untuk PWH,pemanenan, serta untuk mencapaifaktor eksploitasi yang optimal, na-mun tidak dilaksanakan di lapangan.

BurukmenjalankanPHPL

lingkungan mengacu pe-doman RIL yang ditetap-kan Dephut.

3. Penerapan RIL dalam.PWH dan pemanenan

4. Pemanfaatan jenis.5.Faktor eksploitasi.

dan dampak yang tim-bul terhadap lingkun-gan.

3. Analisis hasil peman-tauan lingkungan(AMDAL) dan upayapengendaliannya.

4. Pengamatan saranadan prasarana RIL dilapangan.

Likuiditas < 100%, solvabel dan rent-abilitas < suku bunga.

Buruk

2.6. Realisasi pe-n e b a n g a nsesuai den-gan rencanakerja pene-bangan/ pe-m a n e n a n /pemanfaatanpada arealkerjanya

Kelestarian produksi akandapat tercapai apabilajumlah volume tebangantahunan sesuai denganrencana pengaturan hasilyang disusun berdasar-kan sumber data dan petadasar yang valid.

1.Keberadaan dokumenRKT yang disusun ber-dasarkan RKU dan dis-ahkan oleh pejabat yangberwenang atau yangdisahkan secara selfapproval.

2.Keberadaan peta kerjasesuai RKT/BKU, me-liputi :a.Peta kerja yang meng-

1.Analisa kesesuaianAAC dengan realisasiproduksi hasil hutandan luasan yang di-panen.

2.Membandingkan real-isasi pelaksanaan ter-hadap pedoman pel-aksanaan.

3.Wawancara denganpetugas lapangan.

Produksi hasil hutan tahunan sesuaidengan rencana pengaturan hasilyang telah ditetapkan, dengan mem-pertimbangkan faktor-faktor lingkun-gan setempat, dan kondisi pasar.

Baik

Produksi hasil hutan tahunan tidaksesuai dengan rencana pengaturanhasil, dimana dalam penyusunanrencana tidak mempertimbangkanfaktor-faktor lingkungan setempat,dan kondisi pasar.

Buruk

Page 32: Buku Svlk Web PDF

32

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

2.7. Tingkat in-vestasi danreinvestasiyang mema-dai dan me-menuhi ke-b u t u h a ndalam pen-gelolaan hu-

Dalam mewujudkan kele-starian pemanfaatan sum-ber daya hutan, diperlu-kan pendanaan yang cuk-up untuk perencanaan,perlindungan, pembinaanhutan, pengadaan sara-na-prasarana dan perala-tan kerja, penelitian

1. Realisasi alokasi danayang cukup.

2. Realisasi alokasi danayang proporsional.

3. Realisasi pendanaanyang lancar.

1.Menilai laporan ke-uangan tahunan pe-megang izin.

2.Menilai rencana keg-iatan dan anggaranpemegang izin.

3.Akuntansi publik.4.Investigasi lapangan.

Tersedia alokasi dana yang cukupdan penyediaanya lancar.

Baik

Alokasi dana yang tersedia tidakcukup.

Buruk

gambarkan areal yangboleh ditebang/di-panen/ dimanfaatkan/ditanam/ dipelihara be-serta areal yang diteta-pkan sebagai kawasanlindung (untuk konser-vasi/ buffer zone/pele-starian plasma nutfah/religi/budaya/ saranaprasarana dan litbang).

b. Implementasi peta ker-ja berupa penandaanbatas blok tebangan/dipanen/ dimanfaat-kan/ditanam/ dipeliha-ra beserta areal yangditetapkan sebagai ka-wasan lindung (untukk o n s e r v a s i / b u f f e rzone/ pelestarian plas-ma nutfah/religi/bu-daya/ sarana prasara-na dan litbang).

Page 33: Buku Svlk Web PDF

33

tan, adminis-trasi, peneli-tian dan pe-ngembang-an, serta pe-n i n g k a ta nkemampuansumberdayamanusia

pengembangan sertapengembangan SDM.

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

3.1.Keberadaan,kemantapandan kondisikawasan dil-indungi padasetiap tipehutan

Fungsi hutan sebagaisistem penyangga ke-hidupan berbagai spesiesdan sumber keanekarag-aman hayati bisa dicapaijika terdapat alokasi ka-wasan dilindungi yangcukup.Pengalokasian ka-wasan dilindungi harusmempertimbangkan tipeekosistem hutan, kondisibiofisik, serta kondisi sp-esifik yang ada.Kawasandilindungi harus ditata danberfungsi dengan baik,serta memperoleh pen-gakuan dari para pihak.

1.Luasan kawasan dilind-ungi.

2.Penataan kawasan dilin-dungi (persentase yangtelah ditandai, tanda ba-tas dikenali).

3.Kondisi kawasan dilind-ungi.

4.Pengakuan para pihakterhadap kawasan dilin-dungi.

5.Laporan pengelolaankawasan lindung hasiltata ruang areal/ land-scaping/deliniasi makrodan mikro.

1.Pemeriksaan doku-men.

2. Analisis citra satelit/potret udara untukkondisi hutan yangditetapkan sebagaikawasan lindung.

3. Analisa Peta KelasLereng/Garis Bentukdan Peta Tanah.

4. Pengamatan ke loka-si kawasan yang dilin-dungi untuk melihatadanya kegiatan pe-nataan dan per-lindungan kawasan.

Kawasan dilindungi yang ditetapkantelah terdapat tanda –tanda batasn-ya dan dipasang di lapangan dandiakui serta mudah dikenali olehsebagian pihak yang terkait dalamkondisi baik.

Baik

Kawasan dilindungi tertata baik tan-da batasnya dipasang di lapangandan diakui semua pihak dengan luaskurang dari 60% dari total luasanyang harus dilindungi dalam kondisibaik.Kawasan dilindungi yang diteta-pkan tidak terdapat tanda –tandabatasnya di lapangan dan sulit dike-nali oleh sebagian pihak yang ter-kait.

Buruk

EKOLOGI3.

Page 34: Buku Svlk Web PDF

34

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Sumberdaya hutan harusaman dari gangguan,yang meliputi kebakaranhutan, illegal logging,penggembalaan liar, per-ambahan hutan, perburu-an, hama penyakit. Perlin-dungan hutan merupakanupaya pencegahan danpenanggulangan untukmengendalikan gangguanhutan, melalui kegiatanbaik bersifat preemptif,preventif dan represif.Untuk terselenggaranyaperlin-dungan hutan harusdidukung oleh adanya unitkerja pelaksana, yang ter-diri dari prosedur yangberkualitas, sarana prasa-rana, SDM dan dana yangmemadai.

1. Ketersediaan prosedurperlindungan yang se-suai dengan jenis-jenisgangguan yang ada;

2. Sarana prasarana per-lindungan gangguanhutan;

3. SDM perlindungan hu-tan;

4. Implementasi perlind-ungan gangguan hutan( p r e v e n t i f / k u r a t i f /represif);

5. Laporan pelaksanaanpengamanan dan per-lindungan hutan

1.Pemeriksaan doku-men SOP.

2.Pemeriksaan laporankegiatan.

3.Wawancara denganstaf untuk mengeta-hui adanya pelatihandan gangguan hutan.

4.Wawancara denganpenduduk untuk me-ngetahui adanyapenggembalaan, pen-curian kayu dan per-ambahan hutan.

5.Pengamatan lapang-an

Terdapat prosedur dan lembaga,implementasi pengendalian berjalandengan baik sehingga tidak adagangguan.

Terdapat prosedur dan lembagatetapi tidak ada implementasinya

3.1. Perlindung-an dan peng-amanan hu-tan

Baik

Buruk

3.3 Pengelolaandan peman-tauan damp-ak terhadaptanah dan airakibat pe-manfaa tanhutan

Kegiatan pemanfaatanhasil hutan hutan (PWH,pemanenan) harus mem-pertimbangkan penanga-nan dampak negatifnyaterhadap tanah dan airsesuai dengan tipe eko-sistemnya. Dampak ne-gatif dapat berupa penu-runan kualitas fisik dankimia tanah, peningkatan

1.Ketersediaan prosedurpengelolaan dan pe-mantauan dampak ter-hadap tanah dan air.

2.Sarana pengelolaan danpemantauan dampakterhadap tanah dan air.

3.SDM pengelolaan danpemantauan dampakterhadap tanah dan air;

4.Rencana dan implemen-

1.Pemeriksaan doku-men SOP.

2.Pemeriksaan laporankegiatan.

3.Wawancara denganstaf untuk mengetahuiadanya pelatihan-pel-atihan, dan kegiatanpengendalian erosi dilapangan

4.Pengamatan lapangan.

1.Terdapat prosedur2. Implementasi berjalan dengan

baik, tetapi di beberapa lokasimasih terjadi pemadatan tanahdan erosi tanah

3.Pertumbuhan vegetasinya baik

Baik

1.Tidak terdapat prosedur2. Implementasi belum berjalan den-

Buruk

Page 35: Buku Svlk Web PDF

35

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

3.4 Identifikasispesies floradan faunayang dilin-dungi dan/atau langka( e n d a n g -ered), jarang(rare), teran-cam punah(threatened)dan endemik

Identifikasi flora dan fau-na dilindungi, penting bagiIUPHHK HA/HT/HTI un-tuk pengambilan keputu-san pengelolaan hutanyang mendukung keles-tarian keanekragamanhayati.Upaya identifikasidimaksud, perlu didukungdengan adanya prosedurdan hasilnya didokumen-tasikan.

1. Ketersediaan proseduridentifikasi flora danfauna yang dilindungidan/atau langka (en-dangered), jarang(rare), terancam punah(threatened) dan en-demik mengacu padaperudangan yang ber-laku.

2. Implementasi kegiatanidentifikasi.

Pemeriksaan dokumenuntuk melihat adanyaupaya untuk mengiden-tifikasi species identi-fikasi flora dan faunayang langka (endan-gered), jarang (rare) danterancam punah (threat-ened)

Terdapat prosedur, untuk identifika-si spesies flora dan fauna yang lang-ka (endangered), jarang (rare) danterancam punah (threatened) danimplementasinya mencakup seluruhtipe hutan secara periodik. Terse-dia data flora dan fauna dengan sta-tus serta penyebarannya di arealkerja IUPHHK.

Baik

Terdapat prosedur, untuk identifika-si spesies flora dan fauna yang lang-

Buruk

erosi, subsidensi, sedi-mentasi, debit sungai danpenurunan kualitasair.Penanganan dampaknegatif perlu didukungadanya unit kerja pelaksa-na, yang terdiri dari prose-dur yang berkualitas, sa-rana prasarana, SDM dandana yang memadai.Tersedianya prosedur op-erasi standar penilaianperubahan kualitas air un-tuk mengetahui besar danpentingnya dampak nega-tif permanen dapat mem-berikan informasi dinimengenai potensi konflikyang mungkin yang terja-di.

tasi pengelolaan dampakterhadap tanah dan air(teknis sipil dan vegetatif).

5.Rencana dan implemen-tasi pemantauan damp-ak terhadap tanah danair.

6.Dampak terhadap tanahdan air

7.Laporan pelaksanaanusaha pencegahan ero-si dan limpasan permu-kaan melalui teknik kon-servasi tanah atau pen-anaman di daerah terbu-ka/mudah tererosi sertamelakukan pengukuranerosi dan limpasan per-mukaan melalui SPASdan bak erosi

gan baik, sehingga di banyak loka-si masih terjadi pemadatan danerosi tanah yang mengakibatkanterganggunya pertumbuhan veg-etasi pada lahan bekas jalan sar-ad, TPK dan lahan lain tempatbekerjanya alat-alat berat.

Page 36: Buku Svlk Web PDF

36

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

3.5. Pengelolaanflora untuk :1. L u a s a n

t e r t e n t udari hutanproduksiyang tidakterganggu,dan bagianyang tidakrusak.

2. Perlindu-ngan ter-hadap spe-sies floradilindungid a n / a tauj a r a n g ,langka danterancampunah danendemik

Kontribusi IUPHHK-HA/HT/HTI dalam konserva-si keanekaragamanhayati dapat ditempuhdengan memegang prin-sip alokasi, dengan caramempertahankan bagiantertentu dari seluruh tipehutan di dalam hutanproduksi agar tetap utuh/tidak terganggu dan prin-sip implementasi teknolo-gi yang berorientasi untukmelindungi spesies florayang termasuk kategoridilindungi serta melindun-gi ciri biologis khususyang penting di dalam ka-wasan produksi efektif.Ketersediaan dan imple-mentasi prosedur di atasmerupakan input danproses penting dalampengambilan keputusan

1.Ketersedian prosedurpengelolaan flora yangdilindungi mengacu padaperaturan perundanganyang berlaku

2. Implementasi kegiatanpengelolaan flora sesuaidengan yang direncana-kan

3.Ketersediaan data daninformasi hasil pengelo-laan flora yang dilindun-gi mencakup luasan ter-tentu dari hutan produk-si yang tidak terganggu

4.Kondisi spesies flora dil-indungi dan/atau jarang,langka dan terancampunah dan endemik

1.Pemeriksaan doku-men untuk melihatadanya pedoman pen-gelolaan flora.

2.Wawancara denganstaf untuk mengetahuiadanya usaha perlin-dungan terhadap floradan fauna pencurian.

3.Wawancara denganpenduduk untuk me-ngetahui adanya pen-curian flora.

4.Pengamatan ke la-pangan untuk menge-tahui adanya upaya-upaya perlindungan &pelestarian flora lang-ka, jarang, terancam.

Terdapat prosedur pengelolaan flo-ra jarang, langka, terancam punahdan endemik dan implementasinyaberjalan baik di kawasan dilindungisehingga karyawan IUPHHK menge-tahui ekologi dan penyebarankhusunya flora endemic di wilayahkerjanya.

Baik

Terdapat prosedur pengelolaan flo-ra jarang, langka, terancam punahdan endemik tetapi tidak ada im-plementasinya

Buruk

3. Ketersediaan data daninformasi hasil identifika-si jenis flora dan faunayang dilindungi dan/ataulangka (endangered),jarang (rare), terancampunah (threatened)mencakup seluruh tipehutan secara periodik.

ka (endangered), jarang (rare) danterancam punah (threatened) tetapitidak ada implemenetasinya. Tidaktersedia data flora dan fauna den-gan status serta penyebarannya diareal kerja IUPHHK

Page 37: Buku Svlk Web PDF

37

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

3.6 Pengelolaanfauna untuk :1.Luasan ter-

tentu darih u t a np r o d u k s iyang tidakterganggu,dan bagianyang tidakrusak.

2.Perlindun-gan ter-hadap spe-sies faunad i l i d u n g idan/ atauj a r a n g ,langka, ter-a n c a mpunah danendemik

Kontribusi IUPHHK-HA/HT/ HTI dalam konserva-si keanekaragaman ha-yati dapat ditempuh den-gan memegang prinsipalokasi, dengan caramempertahankan bagiantertentu dari seluruh tipehutan di dalam hutan pro-duksi agar tetap utuh/tidak terganggu dan prin-sip implementasi teknolo-gi yang berorientasi untukmelindungi spesies faunayang termasuk kategoridilindungi serta melin-dungi ciri biologis khususyang penting di dalam ka-wasan produksi efektif.Ketersediaan dan imple-mentasi prosedur di atasmerupakan input danproses penting dalampengambilan keputusanIUPHHK untuk meng-urangi dampak kelolaproduksi terhadap ke-beradaan spesies.

1.Ketersedian prosedurpengelolaan fauna yangdilindungi mengacupada peraturan perun-dangan yang berlaku,dan tercakup kegiatanperencanaan, pelaksa-na, kegiatan, dan pe-mantauan);

2.Realisasi pelaksanaankegiatan pengelolaanfauna sesuai denganyang direncanakan;

3.Ketersediaan data daninformasi hasil pengelo-laan fauna yang dilind-ungi mencakup luasantertentu dari hutan pro-duksi yang tidak ter-ganggu.

4.Kondisi species faunadilindungi dan/atau ja-rang, langka dan ter-ancam punah dan en-demik.

5.Laporan dan SOP pem-buatan koridor satwauntuk home range untuksatwa dilindungi.

1.Pemeriksaan doku-men untuk melihatadanya pedoman pe-ngelolaan fauna.

2.Wawancara denganstaf untuk mengetahuiadanya usaha perlin-dungan terhadap floradan fauna pencurian.

3.Wawancara denganpenduduk untuk me-ngetahui adanya pen-curian fauna.

4.Pengamatan ke-lapangan untuk me-ngetahui adanya upa-ya-upaya perlindung-an dan pelestarianfauna langka, jarang,terancam.

Terdapat prosedur pengelolaan fau-na jarang, langka, terancam punahdan endemic dan implementasinyaberjalan baik di kawasan dilindungisehingga semua species tersebutterlindungi.

Baik

Terdapat prosedur pengelolaan fau-na jarang, langka, terancam punahdan endemic tetapi tidak ada im-plementasinya.

Buruk

IUPHHK untuk menguran-gi dampak kelola produk-si terhadap keberadaanspesies flora dilindungi.

Page 38: Buku Svlk Web PDF

38

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

4.1. K e j e l a s a nluas dan ba-tas dengank a w a s a nmasyarakathukum adatd a n / a t a umasyarakats e t e m p a tyang telahm e n d a p a tpersetujuanpara pihak

Hak adat dan legal darimasyarakat hukum adatdan atau masyarakat se-tempat untuk memiliki,menguasai dan meman-faatkan lahan kawasandan sumberdaya hutanharus diakui dan dihor-mati. Pengelolaan SDHharus mengakomodirhak-hak dasar masya-rakat hukum adat danatau masyarakat setem-pat (hak hidup, pemenu-han pangan, sandang,papan dan budaya).

1.Kejelasan luas dan ba-tas kawasan/areal ker-ja IUPHHK denganmasyarakat.

2.Data dan informasimasyarakat hukum adatdan atau masyarakat se-tempat yang terlibat, ter-gantung, terpengaruholeh aktivitas pengelo-laan sumber daya hutan.

3.Mekanisme dan imple-mentasi pembuatan ba-tas kawasan secara par-sitipatif dan penyelesaiankonflik batas kawasan.

4.Persetujuan para pihakatas luas dan batas are-al kerja IUPHHK.

1.Survey/observasi ba-tas kawasan.

2.Cek dokumen yangada;

3.Overlay rekonstruksipeta/ kawasan kon-sensi;

4.Wawancara denganpihak terkait.

Batas kawasan IUPHHK denganmasyarakat adat dan ataumasyarakat setempat jelas, prosespelaksanaan batas partisipatif, adakeluhan serta terdapat mekanismepenyelesaiannya.

Baik

1.Batas antara IUPHHK dengan ka-wasan hukum adat belum jelas.

2.Terdapat konflik antara IUPHHKdengan masyarakat adat.

3. tidak terdapat mekanisme penye-lesaiannya

Buruk

SOSIAL4.

4.2 Jenis danjumlah per-janjian yangmelibatkanmasyarakathukum adatdan atau ma-syarakat set-empat dalamkesetaraantanggung ja-wab pengelo-laan bersa-ma..

Pemberian konsesi kepadaIUPHHK dari pemerintahyang terletak di kawasanhutan memberikan konsek-wensi kepada IUPHHK un-tuk menyertakan masya-rakat hukum adat dan ataumasyarakat setempat se-cara adil dan setara dalampengelolaan kawasan hu-tan yang memperhatikanhak dan kewajiban para pi-hak secara proporsionaldan bertanggung jawab.

1. Keberadaan dokumenyang menyangkut tang-gung jawab hak dankewajiban IUPHHK ter-hadap masyarakat didalam mengelola SDH.

2. Sosialisasi pemaha-man masyarakat ter-hadap hak dan kewa-jiban IUPHHK terhadapmasyarakat dalammengelola SDH.

3. Tersedianya mekanis-me dan implementasi

1. Survey .2. Wawancara/FGD.3. Pengecekan perjan-

jian di institusi setem-pat.

4. Data dapat diperolehdari unit pengelolaan.

Pemegang ijin memiliki mekanisme/prosedur dan mengimplementasikan-nya untuk penyelesaian keluhan men-yangkut hak kesetaraan masyarakathukum adat dan atau masyarakatsetempat dalam pengelolaan hutan.

Pemegang ijin memiliki mekanisme/prosedur untuk penyelesaian kelu-han menyangkut hak kesetaraanmasyarakat hukum adat dan ataumasyarakat setempat dalam pen-gelolaan hutan, namun tidak diim-plementasikan.

Baik

Buruk

Page 39: Buku Svlk Web PDF

39

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

4.3 Ketersediaanmekanismedan imple-mentasi dis-tribusi man-faat yang adilantar para pi-hak

Ketersediaan mekanismedistribusi insentif sertapembagian biaya danmanfaat yang adil danmerata secara proporsion-al antara para pihak, dandiimplementasikan secarakonsisten.

1.Keberadaan dokumenlegal IUPHHK yang men-jamin terlaksananya dis-tribusi insentif serta pem-bagian biaya dan man-faat pada para pihak.

2.Tersedianya identifikasimanfaat, distribusi in-sentif serta pembagianbiaya dan manfaat padapara pihak.

3.Mekanisme pendistribu-sian manfaat pada parapihak yang tepat sasa-ran.

4.Terselesaikannya klaimyang menyangkut distri-busi insentif serta pem-bagian biaya dan man-faat

1. Verifikasi datasekunder.

2. Wawancara dengantokoh masyarakatdan petrugas terkait

1. Adanya mekanisme tertulis ten-tang distribusi manfaat pada parapihak.

2. Terdapatnya distribusi manfaatpada para pihak yang terdoku-mentasi sesuai kesepakatan.

1. Adanya mekanisme distribusimanfaat pada para pihak, namuntidak diimplementasikan.

2. Adanya konflik dalam distribusimanfaat.

Baik

Buruk

pemenuhan kewajibandan tanggung jawab ter-hadap masyarakat.4.Realisasi pemenuhankewajiban dan tanggungjawab terhadapmasyarakat.

Page 40: Buku Svlk Web PDF

40

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

4.4. Perencana-an dan im-plementasipengelolaanhutan telahmempertim-b a n g - k a nhak masya-rakat hukumadat danmasyarakatsetempat.

Hak adat dan legal darimasyarakat hukum adatdan atau masyarakat set-empat untuk memiliki,menguasai dan meman-faatkan lahan kawasandan sumberdaya hutanharus diakui dan dihor-mati. Pengelolaan SDHharus mengakomodir hak-hak dasar masyarakathukum adat dan ataumasyarakat setempat(hak hidup, pemenuhanpangan, sandang, papandan budaya).

1.Keberadaan rencanapemanfaatan SDH yangtelah mengakomodirhak-hak dasar masya-rakat hukum adat danatau masyarakat setem-pat terkait SDH.

2.Kejelasan hak-hak dasarmasyarakat hukum adatdan masyarakat setem-pat dalam perencanaanpemanfataan SDH.

3.Ketersediaan mekanis-me dan implementasiperencanaan pemanfa-taan SDH oleh UM yangmengakomodir hak-hakdasar masyarakat hu-kum adat dan masya-rakat setempat.

4.Realisasi akomodasihak-hak dasar masya-rakat hukum adat danmasyarakat setempatdalam pengelolaan SDH.

1.Pengecekan dalambuku rencana dan re-alisasi.

2.Survey lapangan.3.Wawancara dengan

tokoh masyarakat.

1.Adanya dokumen perencanaanyang melibatkan masyarakat adatdan masyarakat setempat.

2.Terdapatnya rencana tertulis danrealisasi kompensasi terhadappenggunaan hak-hak masyarakatadat dan atau masyarakat setem-pat.

Adanya dokumen perencanaanyang disusun secara sepihak olehpemegang ijin;1.Beberapa hal yang ada dalam

dokumen perencanaan direal-isasikan oleh pemegang ijin.

2.Rencana kompensasi terhadappenggunaan hak-hak masyarakatadat dan atau masyarakat setem-pat tidak tertulis.

Baik

Buruk

4

4.5 Peningka-tan peranserta dana k t i v i t a se k o n o m imasyarakat

Aktivitas ekonomi masya-rakat hukum adat danatau masyarakat setem-pat yang berbasis hutanmeningkat, baik dalambentuk keterlibatan

1. Keberadaan dokumenrencana IUPHHK yangmendukung peningka-tan peran serta dan ak-tivitas ekonomi berba-sis hutan.

1.Pengecekan dalambuku rencana dan real-isasi.

2.Survey lapangan.3.Wawancara dengan

tokoh masyarakat.

Terdapat bukti-bukti dalam bentukdata dan informasi dari pemegangijin mulai tahap perencanaan sam-pai dengan implementasi men-yangkut upaya peningkatan peranserta dan aktifitas ekonomi

Baik

Page 41: Buku Svlk Web PDF

41

No

STANDAR PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN *)KRITERIA INDIKATOR PENGERTIAN ALAT PENILAIAN METODE

PENILAIAN NILAI URAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Terdapat rencana pemegang ijinmenyangkut upaya peningkatanperan serta dan aktifitas ekonomimasyarakat setempat berbasis hu-tan, namun belum dapat dibuktikandalam bentuk data, informasi mau-pun dokumen.

Buruk

4

hukum adatdan masya-rakat se-tempat yanga k t i v i t a se k o n o m iberbasis hu-tan.

masyarakat dalam kegia-tan pengelolaan hutanmaupun pengembanganekonomi sejalan dengankehadiran IUPHHK. Mem-berikan kesempatan ke-pada masyarakat untukmenjadi supllier kebutu-han IUPHHK dan masya-rakat dapat mengem-bangkan ekonomi berba-sis hutan kayu maupunbukan kayu.

2. Kejelasan peran sertadan aktivitas ekonomimasyarakat hukum adatdan atau masyarakatsetempat yang akandikembangkan.

3. Mekanisme proses danimplementasi peningka-tan peran serta dan ak-tivitas ekonomi masya-rakat hukum adat danatau masyarakat setem-pat oleh UM.

4. Meningkatnya peranserta dan aktivitasekonomi (kualitas dankuantitas) masyarakathukum adat dan ataumasyarakat

masyarakat setempat berbasis hu-tan.

Direktur JenderalBina Produksi Kehutanan,

ttd

Dr. Ing. Ir. HADI DARYANTO, DEANIP 19571020 198203 1 002

Page 42: Buku Svlk Web PDF

42 Lampiran 2 : Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi KehutananNomor : P.6/VI-Set/2009Tanggal : 15 Juni 2009Tentang : Standard Dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Dan Verifikasi Legalitas Kayu.

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN NEGARA (IUPHHK-HA/HPH, IUPHHK-HTI/HPHTI,IUPHHK RE)

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

1.1.1 Pemegang izin mam-pu menunjukkan ke-absahan Izin UsahaPemanfaatan HasilHutan Kayu (IUPH-HK).

a. Dokumen SuratKeterangan HakPengusahaan Hu-tan (SK IUPHHK-HA/HPH, IUPHHK-HTI/HPHTI, IUPH-HK RE)

1. Periksa keabsahan dan ke-lengkapan dokumen SKIUPHHK-HA/HPH, IUPHHK-HTI/HPHTI, IUPHHK RE

2. Periksa peta lampirannya.3. Periksa peta kesesuaian ka-

wasan dengan peta kawasanhutan dan perairan atau TataGuna Hutan Kesepakatan(TGHK).

Memenuhi:Kelengkapan dan keabsahan dokumenSK IUPHHK-HA/HPH, IUPHHK- HTI/HPHTI, IUPHHK RE dipenuhi seluruhnya.

P1. K e p a s -tian arealdan hakpeman-faatan

K1.1 Areal unitm a n a j e -men hutanterletak dikawasanh u t a nproduksi.

1.

b. Bukti pemenuhankewajiban Iuran IzinUsaha Pemanfaa-tan Hasil HutanKayu (IIUPHHK).

1. Periksa surat perintah pem-bayaran (SPP) IIUPHHK.

2. Periksa bukti setor ke reke-ning bank penerima setoranIIUPHHK sesuai denganSPP.

Memenuhi:IIUPHHK telah dibayarkan sesuai SPP.

P2.Memenuhis i s t e mdan pro-sedur pe-nebang-an yangsah

K2.1 Pemegangizin memilikirencana pe-nebanganpada arealt e b a n g a nyang disah-kan oleh pe-jabat yangberwenang.

2.1.1 Rencana Kerja Tahun-an (RKT/ Bagan Ker-ja) disahkan oleh yangberwenang.

a.Dokumen RKT/Bagan Kerja yangtelah disahkan olehyang berwenang.

Periksa keabsahan dokumenRKT/Bagan Kerja.

Memenuhi:Kelengkapan dan keabsahan dokumenRKT/Bagan Kerja dipenuhi seluruhnya.

Periksa kesesuaian lokasi(menggunakan GPS atau per-alatan yang sesuai) dan batas-batas areal yang tidak bolehditebang:

Memenuhi:Tersedia peta lokasi yang tidak boleh dite-bang yang dibuat dengan prosedur yangbenar dan terbukti keberadaannya dilapangan.

b.Peta areal yang tidakboleh ditebang padaRKT/Bagan Kerjadan bukti implemen-tasi di lapangan

2.

Page 43: Buku Svlk Web PDF

43

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

c. Penandaan lokasiblok tebangan/blok RKT yangjelas di peta danterbukti di lapan-gan

1. Periksa keabsahan bloktebangan yang disetujuipada Peta Lampiran RKT.

2. Periksa kebenaran posisibatas-batas blok tebangandi lapangan menggunakanGPS atau peralatan yangsesuai.

3. Periksa kejelasan tanda ba-tas blok tebangan di lapan-gan mengikuti pedomanyang berlaku.

Memenuhi:Peta blok tebangan disahkan (dicap),posisi blok tebangan benar dan terbuktidi lapangan.

- Zona penyangga dengan ka-wasan hutan lindung, hutankonservasi atau batas per-sekutuan yang belum ditatabatas.

- Areal curam (kelerengan>40% untuk hutan alam dan>25% untuk hutan tanaman).

- Habitat satwa liar dan atautumbuhan dilindungi (kantongsatwa dan areal plasma nut-fah).

- Areal yang memiliki nilai reli-gi dan budaya (periksa silangkepada masyarakat).

- Sempadan sungai, daerahseputar mata air, jurang, dansebagainya.

Page 44: Buku Svlk Web PDF

44

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

b. Kesesuaian lokasidan volume pe-manfaatan kayuhutan alam padaareal penyiapan la-han yang diizinkanuntuk pemban-gunan hutan tana-man industri.

1. Periksa lokasi dan volumepemanfaatan kayu hutan alampada areal penyiapan lahanyang diizinkan dalam doku-men RKT HPHTI/IUPHHKpada hutan tanaman industri.

2. Periksa kebenaran lokasi danvolume pemanfaatan kayuhutan alam pada areal peny-iapan lahan yang diizinkanuntuk pembangunan hutantanaman industri.

Memenuhi:Volume pemanfaatan kayu hutan alamdan lokasi penyiapan lahannya sesuai.

K2.2 A d a n y aR e n c a n aKerja yangsah

2.2.1 Pemegang izin hutanmempunyai rencanakerja yang sah sesuaidengan peraturanyang berlaku

a. Dokumen RencanaKerja Usaha Pe-manfaatan HasilHutan Kayu (RK-UPHHK) (bisadalam proses)dengan lampiran-lampirannya

1. Periksa kelengkapan dan ke-absahan dokumen RKUPH-HK (bisa dokumen dalamproses penyelesaian).

2. Periksa proses penyusunandan pengesahan RKUPH-HK yang menjadi tanggungjawab pemegang izin.

Memenuhi:Keabsahan dan kelengkapan dokumenRKUPHHK dipenuhi seluruhnya.

2.2.2 Semua peralatan ygdipergunakan dalamkegiatan pemanenantelah memiliki izinpenggunaan perala-tan dan dapat dibukti-kan kesesuaian fisikdi lapangan

Izin peralatan danmutasi

Periksa kesesuaian dokumenizin peralatan dan fisik di lapan-ganan.

Memenuhi:Peralatan sesuai dengan izin yang diberi-kan.

2.3.1. Semua kayu bulatyang ditebang / di-panen atau yang di-panen/ dimanfaatkantelah di-LHP-kan

Dokumen LHP yangtelah disahkan olehpejabat yang ber-wenang.

(1)Periksa silang dokumenLHP dan LHC.

(2)Uji petik antara LHP yangdisahkan dengan fisik kayu.

Memenuhi:a. LHP dan LHC sesuaib. Fisik dengan LHP sesuai

K2.3 Pemegangizin men-jamin bah-wa semuakayu yang

Page 45: Buku Svlk Web PDF

45

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

2.3.2. Semua kayu yang di-angkut keluar arealizin dilindungi dengansurat keterangan sah.

Surat keterangan sah-nya hasil hutan(SKSHH) dan lampi-rannya dari TempatPenimbunan Kayu(TPK) ke TPK Antaradan dari TPK Antarake industri primer ha-sil hutan dan ataupedagang kayu bulat

(1)Periksa silang daftar penga-ngkutan kayu bulat dari Tem-pat Penimbunan Kayu (TPK)ke TPK Antara dan dari TPKAntara ke industri primer ha-sil hutan dan atau pedagangkayu bulat.

(2)Periksa silang dengan doku-men pengangkutan lainnya

Memenuhi:Daftar kayu yang diangkut dari TempatPenimbunan Kayu (TPK) ke TPK Antaradan dari TPK Antara ke industri primerhasil hutan dan atau pedagang kayu bu-lat.

3.3.3 Kayu bulat (KB) dariPemegang izin IUPH-HK-HA/HPH, IUPH-HK- HTI/HPHTI,IUPHHK RE

a. T a n d a - t a n d aPUHH/ barcodepada kayu dari Pe-megang izin IUPH-H K - H A / H P H ,I U P H H K - H T I /HPHTI, IUPHHKRE bisa dilacakbalak.

Periksa tanda-tanda legalitashasil hutan kayu

Memenuhi :Tanda-tanda legalitas hasil hutan kayutelah sesuai dengan dokumen.

Periksa penandaan kayu bulatyang diterapkan pemegang izinyang memungkinkan penelusu-ran kayu hingga ke petak teban-gan atau kelompok petak untukhutan rawa (paling tidak selama1 tahun berjalan).

Memenuhi:Ada sistem yang dapat ditelusuri danidentitas kayu yang diterapkan secarakonsisten.

b. Identitas kayu yangditerapkan secara-konsisten oleh pe-megang izin.

d i a n g k u tdari Tem-pat Penim-b u n a nK a y u(TPK) keTPK Antaradan dariTPK Antarake industriprimer ha-sil hutan( I P H H ) /p a s a rmempun-yai identi-tas fisikdan doku-men yangsah

3.3.4 Pemegang izin mam-pu membuktikan ada-nya catatan angkutankayu ke luar TPK

Pertinggal/arsip skshhdan Daftar Hasil Hu-tan (DHH) terlampir(untuk hutan alam);faktur angkut (untukhutan tanaman).

1.Periksa kelengkapan dan ke-absahan skshh untuk penga-ngkutan kayu dari pemegangizin.

2.Periksa kewenangan petugasyang membuat dokumentatausaha kayu.

Memenuhi:Kelengkapan dan keabsahan dokumenskshh (dibuat oleh petugas yang ber-wenang).

Page 46: Buku Svlk Web PDF

46

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

4.4.1 Pemegang izin me-nunjukkan bukti pelu-nasan Dana Reboisa-si (DR) dan ProvisiSpemegang izinber-daya Hutan (PSDH).

a. Dokumen SPP(Surat PerintahPembayaran) te-lah diterbitkan dandibayar lunas

Periksa dan bandingkan realisa-si pembayaran PSDH DR den-gan dokumen SPP (kelompokjenis, volume dan tarif)

Memenuhi:Realisasi pembayaran PSDH DR dengandokumen SPP

1. Periksa keabsahan dan kese-suaian Bukti Setor PSDH danDR dengan SPP-PSDH danDR.

2. Bandingkan SPP-PSDH danDR terhadap bukti pembaya-ran/setor dan atau perjanjianpelunasan tunggakan.

Memenuhi:PSDH dan DR telah dibayarkan sesuaiSPP.

b. Bukti Setor PSDHdan DR (untuk pe-megang izin hutanalam) atau BuktiSetor PSDH (untukpemegang izin hu-tan tanaman).

c. Kesesuaian tarifPSDH dan DR ataskayu hutan alam(termasuk hasilkegiatan penyiapanlahan untuk pem-bangunan hutantanaman) dankesesuain tarifPSDH untuk kayuhutan tanaman

1.Periksa ukuran kayu bulatkecil (KBK) pada kayu hutanalam yang berdiameter>30cm, dan ukuran panjang-nya harus <130cm.

2.Periksa kesesuaian pem-bayaran tarif DR dengan buktipembayaran KBK.

Memenuhi:Kayu hutan alam yang digolongkan se-bagai KBK sesuai dengan persyaratanukuran dan dibayar sesuai dengan tarif.

3.Periksa dokumen Berita Ac-ara Pemeriksaan (BAP) kayuoleh Petugas Penerbit SuratKeterangan Sah Kayu Bulat(P2SKSKB).

K2.4 Pemegangizin telahmelunasikewajibanpungutanpemer in-tah yangt e r k a i td e n g a nkayu

Page 47: Buku Svlk Web PDF

47

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

3.1.1 Pemegang izin telah memi-liki dokumen AMDAL me-liputi Analisa Dampak Ling-kungan (ANDAL), RencanaKelola Lingkungan (RKL),dan Rencana PemantauanLingkungan (RPL) yang te-lah disahkan sesuai peratu-ran yang berlaku meliputiseluruh areal kerjanya.

Dokumen AMDAL(ANDAL, RKL danRPL).

1. Periksa kelengkapan dan keabsa-han dokumen AMDAL (Andal,RKL, RPL) dan catatan temuanpenting.

2. Periksa proses penyusunan AM-DAL

3. Periksa kualitas dokumen AMDAL.

Memenuhi:Tersedia dokumen AMDAL yang,lengkap dan telah disahkan.

Periksa keabsahan dokumen RKL danRPL dan konsistensinya dengan doku-men perencanaan dalam konteks ke-seluruhan aspek fisik-kimia, biologi dansosial.

Memenuhi:Tersedia dokumen RKL dan RPLyang disusun mengacu kepada do-kumen AMDAL yang telah disah-kan.

a. Dokumen RKLdan RPL

b. Bukti pelaksa-naan pengelo-laan dan pe-m a n t a u a ndampak pen-ting

Periksa pelaksanaan pengelolaandampak penting aspek fisik-kimia, bi-ologi dan sosial seperti:- Terhadap hidroorologi termasuk sara-

na dan prasarana pemantauannya.- Pencemaran.- Jenis dilindungi (uji silang dengan

dokumen Hasil Inventarisasi satwaliar dan tumbuhan dilindungi).

- Peningkatan dampak positif sosial.- Keberadaan sistem dan sarana

pencegahan dan pengendalian ke-bakaran hutan.

Memenuhi:Pengelolaan dan pemantauanlingkungan dilaksanakan sesuaidengan rencana dan dampak pent-ing yang terjadi di lapangan.

K3.1 Pemegangizin telahm e m i l i k iA n a l i s aMengena iD a m p a kL i n g - k u n -gan (AM-DAL) &melaksana-kan kewa-jiban yangdipersyarat-kan dalamd o k u m e nAMDAL.

P3. Pemenu-han aspekl i n g k u n -gan dans o s i a lyang ter-kait den-gan pene-bangan

3.1.2 Pemegang izin memilikiLaporan PelaksanaanRKL dan RPL yangmenunjukkan penerapantindakan untuk mengata-si dampak lingkungandan menyediakan man-faat sosial.

Direktur JenderalBina Produksi Kehutanan,

ttd

Dr. Ing. Ir. HADI DARYANTO, DEANIP 19571020 198203 1 002

Page 48: Buku Svlk Web PDF

48 Lampiran 3 : Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi KehutananNomor : P.6/VI-Set/2009Tanggal : 15 Juni 2009Tentang : Standard Dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

1.1.1 Pemegang izin mam-pu menunjukkan ke-absahan Izin UsahaPemanfaatan HasilHutan Kayu (IUPH-HK).

a. Dokumen SK IUPH-HK-HTR, IUPHHK-HKm

1. Periksa keabsahan dan ke-lengkapan SK IUPHHK-HTR,IUPHHK- HKm

2. Periksa peta lampirannya.3. Periksa peta kesesuaian ka-

wasan dengan peta kawasanhutan dan perairan atau TataGuna Hutan Kesepakatan(TGHK).

Memenuhi:Kelengkapan dan keabsahan SK IUPH-HK-HTR, IUPHHK- HKm dipenuhi selu-ruhnya.

P1.Kepastianareal danhak pe-manfaa-tan

K1.1Areal unitmanajemenhutan terle-tak di ka-wasan hu-tan produk-si.

4.

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT(IUPHHK-HTR, IUPHHK-HKM)

b.Bukti pemenuhankewajiban Iuran IzinUsaha Pemanfaa-tan Hasil HutanKayu (IIUPHHK).

1. Periksa surat perintah pem-bayaran (SPP) IIUPHHK.

2. Periksa bukti setor IIUPHHKsesuai dengan SPP.

Memenuhi:IIUPHHK telah dibayarkan sesuai SPP.

P2. Memenu-hi sistemdan pro-sedur pe-nebanganyang sah

K2.1 Pemegangizin memilikir e n c a n ap e n e b a n -gan pada ar-eal teban-gan yangd i s a h k a noleh pejabatyang ber-wenang.

2.1.1 Rencana KerjaTahunan (RKT/ BaganKerja) disahkan olehyang berwenang.

a.Dokumen RKT/Bagan Kerja yangtelah disahkan olehyang berwenang.

Periksa keabsahan dokumenRKT/Bagan Kerja.

Memenuhi:Kelengkapan dan keabsahan dokumenRKT/Bagan Kerja dipenuhi seluruhnya.

Periksa kesesuaian lokasi(menggunakan GPS atau per-alatan yang sesuai) dan batas-batas areal yang tidak bolehditebang:- Zona penyanggadengan kawasan hutan lindung,

Memenuhi:Tersedia peta lokasi yang tidak boleh dite-bang yang dibuat dengan prosedur yangbenar dan terbukti keberadaannya dilapangan.

b.Peta areal yangtidak boleh dite-bang pada RKT/Bagan Kerja danbukti implementasidi lapangan

5.

Page 49: Buku Svlk Web PDF

49

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

c. Penandaan lokasiblok tebangan/ blokRKT yang jelas dipeta dan terbukti dilapangan

1. Periksa keabsahan bloktebangan yang disetujui padaPeta Lampiran RKT.

2. Periksa kebenaran posisi ba-tas-batas blok tebangan dilapangan menggunakan GPSatau peralatan yang sesuai.

3. Periksa kejelasan tanda ba-tas blok tebangan di lapan-gan mengikuti pedoman yangberlaku.

Memenuhi:Peta blok tebangan disahkan (dicap),posisi blok tebangan benar dan terbuktidi lapangan.

2.2.1 Pemegang izin hutanmempunyai rencanakerja yang sah sesuaidengan peraturanyang berlaku

a. Dokumen RencanaKerja Usaha Pe-manfaatan HasilHutan Kayu (RK-UPHHK) (bisa da-lam proses) denganlampiran-lampiran-nya

1.Periksa kelengkapan dan ke-absahan dokumen RKUPH-HK (bisa dokumen dalamproses penyelesaian).

2. Periksa proses penyusunandan pengesahan RKUPHHKyang menjadi tanggung jawabpemegang izin.

Memenuhi:Keabsahan dan kelengkapan dokumenRKUPHHK dipenuhi seluruhnya.

hutan konservasi atau bataspersekutuan yang belum ditatabatas.- Areal curam (kelerengan

>40% untuk hutan alam dan>25% untuk hutan tanaman).

- Habitat satwa liar dan atau tum-buhan dilindungi (kantong sat-wa dan areal plasma nutfah).

- Areal yang memiliki nilai religidan budaya (periksa silangkepada masyarakat).

- Sempadan sungai, daerahseputar mata air, jurang, dansebagainya.

K2.2 A d a n y aRencanaKerja yangsah

Page 50: Buku Svlk Web PDF

50

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

2.2.2 Semua peralatan ygdipergunakan dalamkegiatan pemanenantelah memiliki izinpenggunaan perala-tan dan dapat dibukti-kan kesesuaian fisikdi lapangan

Izin peralatan danmutasi

Periksa kesesuaian dokumenizin peralatan dan fisik di lapan-ganan.

Memenuhi:Peralatan sesuai dengan izin yang diberi-kan.

1. Periksa lokasi dan volumepemanfaatan kayu hutanalam pada areal penyiapanlahan yang diizinkan dalamdokumen RKT IUPHHK-HTR,IUPHHK- HKm pada hutantanaman industri.

2. Periksa kebenaran lokasi danvolume pemanfaatan kayuhutan alam pada areal peny-iapan lahan yang diizinkanuntuk pembangunan hutantanaman industri.

b. Kesesuaian lokasidan volume pe-manfaatan kayuhutan alam padaareal penyiapan la-han yang diizinkanuntuk pemban-gunan hutan tana-man industri.

Memenuhi:Volume pemanfaatan kayu hutan alamdan lokasi penyiapan lahannya sesuai.

2.3.1. Semua kayu bulatyang ditebang / di-panen atau yang di-panen/ dimanfaatkantelah di–LHP-kan

Dokumen LHP yangtelah disahkan olehpejabat yang ber-wenang.

1. Periksa silang dokumen LHPdan LHC.

2. Uji petik antara LHP yang dis-ahkan dengan fisik kayu.

Memenuhi:a. LHP dan LHC sesuaib. Fisik dengan LHP sesuai

K2.3 Pemegangizin men-jamin bahwasemua kayuyang di-angkut dariTempat Pen-i m b u n a nKayu (TPK)ke TPK Ant-ara dan dariTPK Antarake industri

2.3.2. Semua kayu yang di-angkut keluar arealizin dilindungi dengansurat keterangan sah.

Surat keterangan sah-nya hasil hutan(skshh) dan lampiran-nya dari Tempat Pen-imbunan Kayu (TPK)ke TPK Antara dandari TPK Antara ke in-

1.Periksa silang daftar penga-ngkutan kayu bulat dari Tem-pat Penimbunan Kayu (TPK)ke TPK Antara dan dari TPKAntara ke industri primer ha-sil hutan (IPHH) dan ataupedagang kayu bulat.

Memenuhi:Daftar kayu yang diangkut dari TempatPenimbunan Kayu (TPK) ke TPK Antaradan dari TPK Antara ke industri primerhasil hutan (IPHH) dan atau pedagangkayu bulat.

Page 51: Buku Svlk Web PDF

51

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

2.3.3 Kayu bulat (KB) dariPemegang izin SKIUPHHK-HTR, IUPH-HK- HKm

a.Tanda-tanda PUHH/barcode pada kayudari Pemegang izinSK IUPHHK-HTR,IUPHHK- HKm bisadilacak balak.

Periksa tanda-tanda legalitashasil hutan kayu

Memenuhi :Tanda-tanda legalitas hasil hutan kayutelah sesuai dengan Dokumen.

2.3.4 Pemegang izin mam-pu membuktikan ada-nya catatan angkutankayu ke luar TPK

Pertinggal/arsip FAKB 1. Periksa kelengkapan dan ke-absahan dokumen FAKB un-tuk pengangkutan kayu daripemegang izin.

2. Periksa kewenangan petu-gas yang membuat dokumentatausaha kayu.

3. Periksa Dokumen Berita Ac-ara Pemeriksaan (BAP) kayuoleh Petugas Penerbit Fak-tur Angkutan Kayu Bulat.

Memenuhi:Kelengkapan dan keabsahan dokumenFAKB (dibuat oleh petugas yang ber-wenang).

2.4.1 Pemegang izin me-nunjukkan bukti pelu-nasan Provisi Sum-berdaya Hutan(PSDH).

a.Dokumen SPP (Su-rat Perintah Pem-bayaran) telah diter-bitkan dan dibayarlunas

Periksa dan bandingkan realisa-si pembayaran PSDH dengandokumen SPP (kelompok jenis,volume dan tarif)

Memenuhi:Realisasi pembayaran PSDH denganDokumen SPP

primer hasilh u t a n(IPHH)/ pa-sar, mempu-nyai identitasfisik dan Do-kumen yangsah

dustri primer hasil hu-tan dan atau peda-gang kayu bulat

2.Periksa silang dengan Doku-men pengangkutan lainnya

b. Identitas kayu yangditerapkan secara-konsisten oleh pe-megang izin.

Periksa penandaan kayu bulatyang diterapkan pemegang izinyang memungkinkan penelusu-ran kayu hingga ke petak teban-gan atau kelompok petak untukhutan rawa (paling tidak sela-ma 1 tahun berjalan).

Memenuhi:Ada sistem yang dapat ditelusuri danidentitas kayu yang diterapkan secarakonsisten.

K2.4 Pemegangizin telah me-lunasi kewa-jiban pungu-tan pemerin-

Page 52: Buku Svlk Web PDF

52

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

b. Bukti Setor PSDH 1. Periksa keabsahan dankesesuaian Bukti SetorPSDH dengan SPP PSDH.

2. Bandingkan SPP PSDH ter-hadap bukti pembayaran/setor dan atau perjanjianpelunasan tunggakan.

Memenuhi:PSDH telah dibayarkan sesuai SPP.

3.1.1 Pemegang izin telahmemiliki DokumenAMDAL meliputi Anal-isa Dampak Lingkun-gan (ANDAL), Renca-na Kelola Lingkungan(RKL), dan RencanaPemantauan Lingkun-gan (RPL) yang telahdisahkan sesuai per-aturan yang berlakumeliputi seluruh arealkerjanya.

Dokumen AMDAL(ANDAL, RKL danRPL).

1. Periksa kelengkapan dankeabsahan Dokumen AM-DAL (ANDAL, RKL, RPL) dancatatan temuan penting.

2. Periksa proses penyusunanAMDAL.

3. Periksa kualitas DokumenAMDAL.

Memenuhi:Tersedia Dokumen AMDAL yang, lengkapdan telah disahkan.

c. Kesesuaian tarifPSDH

1. Periksa ukuran kayu bulatkecil (KBK) yang berdiame-ter > 30cm, dan ukuran pan-jangnya harus < 130cm.

2. Periksa kesesuaian pem-bayaran tarif PSDH denganbukti pembayaran KBK.

Memenuhi:Kayu yang digolongkan sebagai KBKsesuai dengan persyaratan ukuran dandibayar sesuai dengan tarif.

K3.1 Pemegangizin telah me-miliki AnalisaM e n g e n a iD a m p a kLing-kungan(AMDAL) &melaksana-kan kewa-jiban yangdipersyarat-kan dalamD o k u m e nAMDAL.

tah yang ter-kait dengankayu

6. P3. Pemenu-han aspeklingkungandan sosialyang ter-kait deng-an pene-bangan

3.1.2 Pemegang izin memil-iki Laporan Pelaksan-aan RKL dan RPLyang menunjukkanpenerapan tindakan

a. Dokumen RKL danRPL

Periksa keabsahan DokumenRKL dan RPL dan konsistensin-ya dengan Dokumen peren-canaan dalam konteks keselu-ruhan aspek fisik-kimia, biologi

Memenuhi:Tersedia Dokumen RKL dan RPL yangdisusun mengacu kepada DokumenAMDAL yang telah disahkan.

Page 53: Buku Svlk Web PDF

53

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

b.Bukti pelaksanaanpengelolaan danpemantauan damp-ak penting

Periksa pelaksanaan pengelo-laan dampak penting aspekfisik-kimia, biologi dan sosialseperti:- Terhadap hidroorologi ter-

masuk sarana dan prasara-na pemantauannya.-Pencemaran.

- Jenis dilindungi (uji silangdengan Dokumen Hasil In-ventarisasi satwaliar dantumbuhan dilindungi).

- Peningkatan dampak posi-tif sosial.

- Keberadaan sistem dan sa-rana pencegahan dan pen-gendalian kebakaran hutan.

Memenuhi:Pengelolaan dan pemantauan lingkungandilaksanakan sesuai dengan rencana dandampak penting yang terjadi di lapangan.

untuk mengatasi dam-pak lingkungan danmenyediakan manfaatsosial.

dan sosial.

Direktur JenderalBina Produksi Kehutanan,

ttd

Dr. Ing. Ir. HADI DARYANTO, DEANIP 19571020 198203 1 002

Page 54: Buku Svlk Web PDF

54 Lampiran 4 : Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi KehutananNomor : P.6/VI-Set/2009Tanggal : 15 Juni 2009Tentang : Standard Dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Dan Verifikasi Legalitas Kayu.

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6

1.1.1 Industri pengolahanmemiliki izin yang sah

(a) Akte PendirianPerusahaan

(1) Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

(2) Jika terjadi pergantian pemi-lik, periksa keabsahan dankelengkapannya.

Memenuhi:Kelengkapan dan keabsahan terpenuhi.

P1. Industri Pen-golahan HasilHutan Kayum e n d u k u n gterselengga-ranya perda-gangan kayusah.

1.1 Unit usaha:(a)I n d u s t r i

pengolah-an, dan

(b)E k s p o r t i rp r o d u kolahan, me-miliki izinyang sah

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK DAN IUI LANJUTAN

(b) Surat Izin UsahaP e r d a g a n g a n(SIUP).

Periksa Izin Usaha yang diberi-kan serta masa berlaku usaha-nya.

Memenuhi:Izin Usaha yang masih berlaku sesuaidengan kegiatan usahanya.

(c) Tanda Daftar Pe-rusahaan (TDP)

Periksa keabsahan. Memenuhi:TDP yang sah tersedia.

(d) NPWP NomorPokok Wajib Pa-jak (NPWP)

Periksa keabsahan. Memenuhi:NPWP pelaku usaha tersedia.

(e) AMDAL/UpayaP e n g e l o l a a nLingkungan (UKL)– Upaya Peman-tauan Lingkungan(UPL)/ SuratPernyataan Pen-gelolaan Lingkun-gan (SPPL).

Periksa keabsahan dan ke-lengkapan dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL) dan catatantemuan penting, termasuk doku-men perubahannya.

Memenuhi:Tersedia dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL yang telah disahkan oleh pejabatyang berwenang termasuk perubahan-nya.

Page 55: Buku Svlk Web PDF

55

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6

(f) Izin Usaha Indus-tri (IUI) atau Tan-da Daftar Industri(TDI)

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya (instansi pemberiizin, tahun penerbitan, izin pem-baharuan, jenis usaha industri).

Memenuhi:IUI atau TDI sesuai dengan kegiatan us-aha dan kapasitas yang dilakukan daninstansi yang berwenang memberikan-nya.

1.1.2 Eksportir produk hasilkayu olahan adalaheksportir produsenyang memiliki izin sah.

(g) Rencana Pe-menuhan BahanBaku Industri(RPBBI) untuk In-dustri Primer Ha-sil Hutan (IPHH).

Periksa kelengkapan dan kese-suaiannya dengan dokumenyang dilaporkan ke instansiyang berwenang.

Memenuhi:RPBBI telah dilaporkan ke instansi yangberwenang.

(a) Akte PendirianPerusahaan

(1) Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

(2) Jika terjadi pergantian pemi-lik, periksa keabsahan dankelengkapannya.

Memenuhi:Kelengkapan dan keabsahan terpenuhi.

(b) Surat Izin UsahaP e r d a g a n g a n(SIUP).

Periksa Izin Usaha yang diberi-kan serta masa berlaku usaha-nya.

Memenuhi:Izin Usaha yang masih berlaku sesuaidengan kegiatan usahanya.

(c) Tanda Daftar Pe-rusahaan (TDP)

Periksa keabsahan. Memenuhi:TDP yang sah tersedia.

(d) NPWP NomorPokok Wajib Pa-jak (NPWP)

Periksa keabsahan. Memenuhi:NPWP pelaku usaha tersedia.

(e) AMDAL/UpayaP e n g e l o l a a nLingkungan (UKL)– Upaya Peman-tauan Lingkungan(UPL)/ SuratPernyataan Pen-

Periksa keabsahan dan ke-lengkapan dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL) dan catatantemuan penting, termasuk doku-men perubahannya.

Memenuhi:Tersedia dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL yang telah disahkan oleh pejabatyang berwenang termasuk perubahan-nya.

Page 56: Buku Svlk Web PDF

56

2.1.1 IPHH dan industripengolahan kayu lain-nya mampu membuk-tikan bahwa bahanbaku yang diterimaberasal dari sumberyang sah.

(g) Rencana Pe-menuhan BahanBaku Industri(RPBBI) untuk In-dustri Primer Ha-sil Hutan (IPHH).

Periksa kelengkapan dan kese-suaiannya dengan dokumenyang dilaporkan ke instansiyang berwenang.

Memenuhi:RPBBI telah dilaporkan ke instansi yangberwenang.

(a) Dokumen jual belidan atau kontraksuplai bahanbaku

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Dokumen jual beli harus sesuai denganfisik kayu yang diperjual belikan ataudokumen skshh.

(b) Berita acara se-rah terima kayu

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Seluruh kayu dilengkapi dengan doku-men skshh dan telah dimatikan oleh petu-gas yang berwenang.

gelolaan Lingkun-gan (SPPL).

(f) Izin Usaha Indus-tri (IUI) atau Tan-da Daftar Industri(TDI)

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya (instansi pemberiizin, tahun penerbitan, izin pem-baharuan, jenis usaha industri).

Memenuhi:IUI atau TDI sesuai dengan kegiatan us-aha dan kapasitas yang dilakukan daninstansi yang berwenang memberikan-nya.

(h) Berstatus Ek-sportir TerdaftarProduk IndustriKehutanan (ET-PIK).

1. Periksa keabsahan, ke-lengkapan dan kesesuaiandengan produk yang terteradi ETPIK dengan perizinanlainnya.

2. Periksa kesesuaian kelom-pok industri/produk ETPIKdengan fisik di lapangan.

Memenuhi:Izin usaha harus sesuai dengan lokasidan jenis usaha yang diberikan.

P2.Unit usahamempun-yai dan me-nerapkans i s t e mpenelusu-ran kayuyang men-jamin ke-terlacakankayu dariasalnya.

K2.1Keberadaandan penera-pan sistempenelusuranbahan bakudan hasilolahannya

(c) Kayu impordilengkapi doku-

Periksa keabsahan, kelengka-pan dan kesesuaian antar do-

Memenuhi:Dokumen impor harus mengikutsertakan

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6

Page 57: Buku Svlk Web PDF

57

(e) Dokumen LMKB/LMKBK

Periksa kebenaran dan kesua-ian dokumen LMKB/LMKBKdengan dokumen pendukunglainnya.

Memenuhi :Dokumen sesuai dengan dokumen pen-dukung.

(d) SKSKB dan atauFAKB dan atauSKAU atauFAKO/Nota atauSurat AngkutanLelang (SAL)

Periksa kebenaran dokumenPUHH sesuai dengan ketentu-an yang berlaku. (untuk doku-men SAL diperlakukan tersendi-ri).

Memenuhi:Dokumen SKSKB dan atau FAKB danatau SKAU atau FAKO/Nota atau SuratAngkutan Lelang (SAL) yang sah.

(f) Dokumen pen-dukung RPBBI(SK RKT)

Periksa pelaporan dokumenRPBBI.

Memenuhi:RPBBI telah dilaporkan ke instansi yangberwenang.

2.1.2 IPHH dan industripengolahan kayu lain-nya menerapkansistem penelusurankayu

(a) Tally sheet peng-gunaan bahanbaku dan hasilproduksi.

Periksa keberadaan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Dapat ditelusuri ke tahapan sebelumn-ya.

men Pemberi-tahuan ImporBarang (PIB) den-gan keteranganasal usul kayu.

kumen mencakup:(1)Pemberitahuan Impor Ba-

rang (PIB) dari Ditjen Beadan Cukai.

(2)Packing List (P/L).(3)Bill of Lading (B/L).(4)Dokumen lain dari asal nega-

ra seperti CoO (Certificate ofOrigin).

daftar kayu impor dan keterangan asalusul kayu.

(b) Laporan produksihasil olahan.

Periksa keberadaan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Realisasi produksi didukung dengan pa-sokan bahan baku yang legal sehinggadidapat hubungan logis antara input-out-put, rendemen.

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6

Page 58: Buku Svlk Web PDF

58

(c) Produksi industritidak melebihi ka-pasitas produksiyang diizinkan.

Periksa dan bandingkan real-isasi produksi dengan kapasi-tas produksi yang diizinkan olehinstansi yang berwenang.

Memenuhi:Realisasi produksi tidak melebihi kapasi-tas produksi yang diinginkan.

3.1.1 Pelaku usaha yangmengangkut hasil hu-tan antar pulau memi-liki pengakuan se-bagai Pedagang KayuAntar Pulau Terdaftar(PKAPT).

(a) SIUP Periksa izin usaha yang diberi-kan serta masa berlaku usah-anya.

Memenuhi:Izin usaha sesuai dengan kegiatan usa-ha yang dilakukan.

P 3 . K e a b s a h a nperdaganganatau pemindah-tanganan kayuolahan.

K3.1Pengangku-tan dan per-d a g a n g a nantar pulau.

(b) Akte PendirianPerusahaan

(c) TDP Periksa keabsahan. Memenuhi:TDP yang sah tersedia.

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Keabsahan dan kelengkapan dipenuhiseluruhnya.

(d) NPWP Periksa keabsahan. Memenuhi:NPWP pelaku usaha tersedia.

(e) Dokumen PKAPT Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Izin usaha sesuai dengan kegiatan usa-ha yang dilakukan.

3.1.2 Pengangkutan kayuatau hasil olahan kayuyang menggunakankapal harus berben-dera Indonesia danmemiliki izin yangsah.

(a) Dokumen yangmenunjukan iden-titas kapal.

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya yang menunju-kan sebagai kapal berbenderaIndonesia.

Memenuhi:Setiap kapal pengangkut kayu adalahkapal berbendera Indonesia.

(b) Identitas kapalsesuai denganyang tercantumdalam SKSKBdan atau FAKBdan atau SKAUatau FAKO/Notaatau Surat Angku-tan Lelang (SAL)

Periksa kesesuaian identitaskapal dengan yang tercantumdalam skshh. (untuk dokumenSAL diperlakukan tersendiri).

Memenuhi:Identitas kapal sesuai dengan yang ter-cantum dalam SKSHH.

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6

Page 59: Buku Svlk Web PDF

59

(a) SKSKB dan atauFAKB dan atauSKAU atauFAKO/Nota atauSAL

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya (untuk dokumenSAL diperlakukan tersendiri).

Memenuhi:Jenis, jumlah, volume, asal dan tujuankayu sesuai dengan skshh dan DHH.

3.1.3 PKAPT mampu mem-buktikan bahwa kayuyang dipindahtangan-kan berasal dari sum-ber yang sah

(b) Identitas per-manen batang(apabila dalambentuk kayu bu-lat)

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Kayu bulat yang diangkut memiliki ciri fisikdan sesuai dengan dokumen angkutan

(a) Pengakuan se-bagai EksportirTerdaftar ProdukIndustri Kehutan-an (ETPIK).

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Kesesuaian dokumen PEB dengan do-kumen ekspor lainnya.

3.2.1 Pengapalan hasil ola-han kayu untuk ek-spor harus memenu-hi kesesuaian doku-men PemberitahuanEkspor Barang (PEB)

K3.2Pengapalanhasil olahankayu untukeksport.

(b) PEB Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Kesesuaian dokumen PEB dengan do-kumen ekspor lainnya.

(c) Packing list

(d) Invoice Periksa keberadaan dan ke-lengkapannya

Memenuhi:Kesesuaian dokumen Invoice dengan do-kumen ekspor lainnya.

Periksa keberadaan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Kesesuaian dokumen P/L dengan doku-men ekspor lainnya.

(e) B/L Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Perusahaan angkutan laut dilengkapidengan Bill of Lading.

(f) FAKO/Nota atauSAL

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya (untuk dokumenSAL diperlakukan tersendiri).

Memenuhi:Kesesuaian dokumen Faktur dengan do-kumen ekspor lainnya.

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6

Page 60: Buku Svlk Web PDF

60

3.2.2 Jenis dan produkkayu yang diekspormemenuhi ketentuanyang berlaku

(g) Bukti pembaya-ran Pungutan Ek-spor (PE) bilaterkena PE.

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Telah membayar kewajiban PE untukekspor produk kayu tertentu/yang dikena-kan PE.

(a) Dokumen yangmenyatakan jenisdan produk kayu(Endorsemen tdan Hasil Veri-fikasi Teknis)

Periksa realisasi ekspor denganketentuan pengaturan jenisatau produk yang dilarang un-tuk ekspor.

Memenuhi:Tidak melakukan ekspor untuk jenis danproduk yang dilarang.

(b) Dokumen lainyang relevan (di-a n t a r a n y a :CITES) untuk je-nis kayu dibatasiperdagangannya.

Periksa keabsahan dan ke-lengkapannya.

Memenuhi:Melengkapi dokumen CITES atau keten-tuan lainnya untuk jenis dan produk kayuyang dibatasi perdagangannya.

Direktur JenderalBina Produksi Kehutanan,

ttd

Dr. Ing. Ir. HADI DARYANTO, DEANIP 19571020 198203 1 002

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6

Page 61: Buku Svlk Web PDF

61

Lampiran 5 : Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi KehutananNomor : P.6/VI-Set/2009Tanggal : 15 Juni 2009Tentang : Standard Dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Dan Verifikasi Legalitas Kayu.

NoSTANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

1.1.1 Pemilik hutan hakmampu menunjukkankeabsahan haknya.

(a) Dokumen kepe-milikan lahanyang sah (alas ti-tle/dokumen yanglain yang diakui)

Periksa Sertifikat Hak Milik,Leter C, Leter B, Girik; sertaSertifikat Hak Guna Usaha(HGU) atau Hak Pakai; ataupunbukti kepemilikan lainnya yangsah

Memenuhi:Dokumen tersedia, lengkap, dan absah(dapat berupa Sertifikat Tanah, Leter C,Leter B, Girik, Sertifikat HGU atau HakPakai,ataupun bukti kepemilikan lainnyayang sah

P1. Kepemili-kan kayudapat di-buktikankeabsah-annya

K1.1Keabsahanhak milikd a l a mhubungan-nya denganareal, kayudan perda-g a n g a n -nya.

1.

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN HAK

(b) Peta areal hutanhak dan batas-batasnya dilapangan

Periksa keberadaan peta loka-si.

Memenuhi:Peta lokasi tersedia.

(a) Dokumen SKAUatau SKSKB CapKR

Periksa keabsahan SKSKB dipetani/pedagang dan kantorDinas Kabupaten setempat.

Memenuhi:SKSKB yang diberi cap Kayu Rakyat (KR)dan diterbitkan oleh pejabat yang ber-wenang.

1.1.2 Unit kelola masya-rakat mampu mem-buktikan dokumenangkutan kayu yangsah.

Periksa kejelasan tanda batasareal hutan.

Memenuhi:Tanda-tanda jelas (dapat berupa patok,ataupun pematang, atau tanaman pagar).

Periksa keabsahan dokumenSurat Keterangan Asal Usul(SKAU) di petani/pedagang dankantor Kepala Desa untuk jeniskayu tertentu.

Memenuhi:(a) Penerbit dokumen SKAU adalah Ke-

pala Desa/Lurah atau pejabat yangsetara dimana kayu tersebut akan di-angkut.

(b) Jenis kayu dalam dokumen SKAUsesuai dengan jenis yang ditetapkandengan Peraturan Menteri Kehutan-an yang berlaku.

Page 62: Buku Svlk Web PDF

62

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

(b) Faktur/kwitansipenjualan

Periksa kesesuaian rekapitulasiizin tebang dengan SKSHH

Memenuhi:Rekapitulasi izin tebang sesuai denganSKSKB Cap KR ataupun SKAU

Periksa keabsahan dan kese-suaian dokumen faktur /kwitan-si yang menyertai perjalanankayu.

Memenuhi:(a) Dokumen faktur/kwitansi dikeluarkan

oleh pihak pemilik kayu.(b) Dokumen faktur/kwitansi sesuai den-

gan fisik kayu demikian juga sebalikn-ya.

(c) Dokumen faktur/kwitansi memuat tu-juan pengiriman secara jelas.

Direktur JenderalBina Produksi Kehutanan,

ttd

Dr. Ing. Ir. HADI DARYANTO, DEANIP 19571020 198203 1 002

Page 63: Buku Svlk Web PDF

63

Lampiran 6 : Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi KehutananNomor : P.6/VI-Set/2009Tanggal : 15 Juni 2009Tentang : Standard Dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Dan Verifikasi Legalitas Kayu.

NoSTANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

1.1.1 Pelaku usaha memil-iki Izin Lainnya yangSah (ILS) / IPK padaareal pinjam pakaiyang terletak di ka-wasan hutan produk-si.

(a) ILS/IPK pada are-al pinjam pakai

Periksa keabsahan dan ke-lengkapan ILS.

Memenuhi:ILS terletak pada areal yang telah di-setujui dan disahkan sebagai kawasanpinjam pakai.

P1. Izin lainyang sahpada pe-manfaa-tan hasilh u t a nkayu.

K1.1 Izin peman-faatan hasilhutan kayupada peng-gunaan ka-wasan un-tuk kegiatannon-kehu-tanan yangtidak men-gubah sta-tus hutan.

1.

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU BAGI PEMEGANG IPK

(b) Peta lampiranILS/IPK pada ar-eal izin pinjam pa-kai (dilampiri izinpinjam pakai danpetanya)

Periksa keabsahan dan ke-lengkapan peta lampiran ILS.

Memenuhi:Letak lokasi ILS sesuai dengan lokasi izinkawasan pinjam pakai.

(a) Izin usaha danlampiran petanya(bagi pemegangijin IPK samadengan peme-gang ijin usaha)

Periksa keabsahan dan ke-lengkapan dokumen:1. Izin usaha non kehutanan2. Izin pelepasan kawasan di ar-

eal kawasan budidaya nonkehutanan.

Peta lampiran menunjukanlokasi yang diminta terletak dikawasan budidaya non kehu-tanan

Memenuhi:Izin pelepasan kawasan hutan sesuaidengan izin yang diberikan dan dilampiripeta yang sudah disahkan.

(b) IPK pada arealkonversi

Periksa keabsahan dan ke-lengkapan IPK

Memenuhi:IPK terletak pada areal yang telah dis-etujui dan disahkan sebagai kawasanbudidaya non kehutanan

1.2.1 Pelaku usaha me-miliki IPK pada arealkonversi yang beradadalam kawasan HPK

K1.2 Izin peman-faatan hasilhutan kayupada peng-gunaan ka-wasan un-tuk kegiatannon-kehu-tanan yangmengubahstatus hu-tan

Page 64: Buku Svlk Web PDF

64

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

(c) Peta lampiran IPK Periksa keabsahan dan ke-lengkapan peta lampiran IPK

Memenuhi:Letak lokasi IPK sesuai dengan lokasi izinpelepasan

(d) Dokumen sahmemuat perubah-an status ka-wasan (bagi pe-megang ijin IPKsama dengan pe-megang ijin usa-ha)

Periksa keabsahan dan ke-lengkapan dokumen perubahanstatus kawasan serta tahapanproses pelepasannya. Doku-men yang harus diperiksa ada-lah SK pelepasan kawasan.

Memenuhi:SK pelepasan kawasan melalui prosessesuai aturan yang berlaku dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

(a) Dokumen renca-na IPK/ILS (sur-vey potensi)

Periksa keabsahan dan ke-lengkapan rencana IPK/ILS(rencana kerja pembukaan hu-tan).

Memenuhi:Rencana IPK/ILS sesuai dengan lokasiizin yang diberikan.

2.1.1 IPK/ILS mempunyairencana kerja yang te-lah disahkan.

K2.1Kesesuaianrencana danimplemetasiI P K / I L Sdengan per-e n c a n a a nperuntukanlahan.

(b) Ijin peralatanyang masih ber-laku

Periksa dokumen registrasi dankesesuaian dengan alatnya dilapangan.

Memenuhi:Dokumen registrasi sesuai dengan fisikperalatan di lapangan.

(a) Dokumen potensitegakan pada ar-eal konversi

(b) Dokumen produk-si kayu (LHP)

Periksa kelengkapan, keabsa-han dan keberadaan dokumenhasil produksi/tebangan.

Memenuhi:Laporan Hasil Produksi (LHP) telah di-verifikasi oleh petugas yang berwenang.

Periksa kelengkapan, keabsah-an dan keberadaan dokumenhasil sampling potensi.

Memenuhi:Dapat ditunjukan hasil pelaksanaan danperhitungan potensi tegakan

P2. Kesesua-ian den-gan sis-tem danprosedurpeneban-gan sertap e n g a -ngku tankayu

2.

2.1.1 Pelaku usaha mampumenunjukkan bahwakayu bulat yang di-hasilkan dari IPK/ILSdapat dilacak keabsa-hannya

K2.2Memenuhikewa j i banpembayaranp u n g u t a n

Page 65: Buku Svlk Web PDF

65

No

STANDAR VERIFIKASI PEDOMAN VERIFIKASI

NORMA VERIFIKASIPRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER METODE VERIFIKASI

1 2 3 4 5 6 7

(a) Bukti pembaya-ran DR danPSDH

Periksa kelengkapan, keabsa-han dan keberadaan bukti pem-bayaran DR dan PSDH

Memenuhi:UM dapat menunjukan bukti setor PSDHdan DR sesuai dengan tagihan/SPP

(a) FAKB dan lampi-rannya untukKBK

Periksa kelengkapan, keabsa-han dan keberadaan dokumenfaktur angkutan

Memenuhi:Seluruh pengangkutan KBK dilengkapidengan faktur angkut

pemerintahdan keabsa-han penga-ngkutan kayu

2.2.1 Pelaku usaha menun-jukkan bukti peluna-san pungutan pemer-intah sektor kehutan-an

2.2.2 Pemegang IPK/ILSharus mampu mem-buktikan dokumen an-gkutan kayu yang sah.

(b) SKSKB dan lam-pirannya untukKB

Periksa keabsahan dan ke-lengkapan skshh.

Memenuhi:Seluruh skshh dilengkapi dengan DHH.

Direktur JenderalBina Produksi Kehutanan,

ttd

Dr. Ing. Ir. HADI DARYANTO, DEANIP 19571020 198203 1 002

Page 66: Buku Svlk Web PDF

66

Page 67: Buku Svlk Web PDF

67