Buku Sosialisasi DKCS

53
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA CILEGON KOTA CILEGON TAHUN 2009 TAHUN 2009 SOSIALISASI DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN SOSIALISASI DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DAN CATATAN SIPIL

Transcript of Buku Sosialisasi DKCS

Page 1: Buku Sosialisasi DKCS

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPILDINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPILKOTA CILEGONKOTA CILEGON

TAHUN 2009TAHUN 2009

SOSIALISASI DAN INFORMASI SOSIALISASI DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPILKEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Page 2: Buku Sosialisasi DKCS

KATA PENGANTARKATA PENGANTARAssalamu’alaiakum wr. Wb

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan mengamanatkan bahwa seluruh penduduk harus memahami dan melaksanakannya dalam berbagai aktivitas kependudukan. Hal ini dimaksud agar terlaksana dan terwujudnya Tertib Administrasi kependudukan.

Tertib administrasi kependudukan sangatlah penting dalam upaya menciptakan, meningkatkan dan mewujudkan suasana yang kondusif untuk mendukung kelangsungan pelaksanaan pembangunan diberbagai sektor. Kaitan dengan hal tersebut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cilegon menerbitkan Buku Saku Sosialisasi Informasi Administrasi Kependudukan.

Dengan tersusunnya buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara jelas dan luas mengenai Dokumen Kependudukan terutama mengenai identitas kependudukan dan pencatatan sipil yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepemilikan Dokumen Kependudukan.

Akhir kata disampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku saku ini.

Wassalamu’alaiakum wr. Wb

Cilegon, Juni 2009

KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DANCATATAN SIPIL KOTA CILEGON

Hj. BEATRIE NOVIANA SH., M.SiNIP. 19611130 198603 2 007

Page 3: Buku Sosialisasi DKCS

TIM TIM PENYUSUNPENYUSUNPembin

a

Pengarah

Sumber Data

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan SipilKota Cilegon

Bidang Data dan InformasiBidang

KependudukanBidang Catatan Sipil

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota CilegonDepartemen Dalam Negeri, Jakarta

Page 4: Buku Sosialisasi DKCS

4

VISI DAN MISIVISI DAN MISIDINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN

SIPILSIPIL

Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cilegon, adalah:

Visi : Terwujudnya tertib Administrasi dan Prima dalam pelayanan

Misi :1. Meningkatkan efektifitas manajemen dan tertib administrasi2. Memberikan pelayanan yang optimal dan responsif kepada

masyarakat.

Page 5: Buku Sosialisasi DKCS

5

DOKUMEN KEPENDUDUKAN

AKTA CAPIL

PRIBADI

INSTITUSI / NEGARA

MANFAATADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN

PERISTIWAKEPENDUDUKAN

PERISTIWA PENTING

PENDAFTARANPENDUDUK

PENCATATAN SIPIL

ALUR AKTIVITAS DUKCAPILALUR AKTIVITAS DUKCAPIL

Page 6: Buku Sosialisasi DKCS

6

MASYARAKAT PEMOHON

PETUGAS LOKET PEMERIKSA BERKASPEMOHON MENDAFTARKAN DAN

MEMBAYAR RETRIBUSI

PROSES PENCATATANKUTIPAN AKTA-AKTA CAPIL

PEMERIKSAAN BERKASPEMOHON AKTA-AKTA CAPIL

SERTA KUTIPAN

PEMERIKSAAN BERKASPEMOHON AKTA-AKTA CAPIL

SERTA KUTIPAN

KABID CAPIL

KASI CAPIL I

OPERATOR

MASYARAKAT

PENANDATANGANANAKTA CAPIL SERTA KUTIPAN

KEPALA DKCS

AKTA CAPIL DAN KUTIPANYANG TELAH SELESAI DAN

DISERAHKAN PADA MASYARAKAT

PETUGAS MENYERAHKANAKTA PADA PEMOHON

PETUGAS PENDAFTARAN

DINAS KEPENDUDUKANDAN CATATAN SIPIL

ALUR PROSES PEMBUATAN AKTA CATATAN SIPILALUR PROSES PEMBUATAN AKTA CATATAN SIPIL

Page 7: Buku Sosialisasi DKCS

77

PELAYANAN MASYARAKAT PELAYANAN MASYARAKAT

BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN

SIPILSIPIL

A. PENDAFTARAN PENDUDUKA. PENDAFTARAN PENDUDUK Kartu Tanda Penduduk WNIKartu Tanda Penduduk WNI Kartu Tanda Penduduk WNAKartu Tanda Penduduk WNA Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT)Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) Surat Keterangan Pindah (SKP)Surat Keterangan Pindah (SKP) Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD)Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD)

B. PENCATATAN SIPILB. PENCATATAN SIPIL Akta KelahiranAkta Kelahiran Akta KematianAkta Kematian Akta PerkawinanAkta Perkawinan Akta PerceraianAkta Perceraian Akta Pengakuan AnakAkta Pengakuan Anak Perubahan Ganti NamaPerubahan Ganti Nama Perubahan Status KewarganegaraanPerubahan Status Kewarganegaraan

Page 8: Buku Sosialisasi DKCS

88

Apa yang dimaksud dengan Administrasi Kependudukan ?

Administrasi kependudukan adalah rangkaian

kegiatan

Penataan dan penertiban dalam

penerbitan dokumen melalui

pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan

pengelolaan informasi penduduk

serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan

publik pemerintahan dan pembangunan

Page 9: Buku Sosialisasi DKCS

99

Apa yang dimaksud dengan Pendaftaran Penduduk ?

4000

0

2000

0

1200

012

321

20.0

00

20.0

00

20.0

00

20.0

00

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

Cilegon

Citangki

l

Cibeb

er

Ciwan

dan

Jom

bang

Pulom

erak

Purwak

arta

Grogol

Lk

Pr

Pendaftaran Penduduk

adalah seluruh

rangkaian kegiatan

pendafataran

penduduk, pengelolaan

data dan informasi

Kependudukan serta

penerbitan dokumen

pendaftaran penduduk.

Page 10: Buku Sosialisasi DKCS

1010

Apa yang dimaksud dengan Peristiwa Kependudukan ?

Peristiwa kependudukan adalah kejadian yang dialami

penduduk

yang harus dilaporkan karena implementasinya/pengaruhnya

terhadap penerbitan atau perubahan

KK, KTP dan/atau Surat Keterangan

Kependudukan lainnya meliputi Pindah

Datang, Perubahan Alamat, Tinggal Sementara

serta Perubahan

Status Orang Asing dari status

kunjungan menjadi tinggal terbatas

atau dari status tinggal terbatas

menjadi tinggal tetap

Page 11: Buku Sosialisasi DKCS

1111

Apa yang dimaksud dengan Pencatatan Sipil atau Capil ?

Pencatatan Sipil adalah Proses

Pembuatan catatan peristiwa

penting

dalam kehidupan seseorang pada

register akta yang disediakan

oleh

Pemerintah Daerah sebagai

dasar pembuatan kutipan

atau salinan akta

Page 12: Buku Sosialisasi DKCS

1212

Apa yang dimaksud dengan Peristiwa Penting ?

Peristiwa Penting adalah

kejadian yang dialami

seseorang

meliputi kelahiran, lahir mati,

perkawinan, perceraian,

pembatalan perkawinan,

pengangkatan, pengakuan dan

pengesahan anak, perubahan

nama, perubahan

kewarganegaraan, peristiwa

penting lainnya.

Page 13: Buku Sosialisasi DKCS

1313

Mengapa penduduk wajib memiliki Kartu Keluarga (KK) ?

Kejelasan hubungan dan susunan

sekelompok penduduk yang tinggal

bersama dan membentuk satu kesatuan

keluarga

Menjadi dasar dalam penerbitan

KTP dan Pelayanan masyarakat lainnya

Page 14: Buku Sosialisasi DKCS

1414

Apabila seseorang telah berkeluarga

atau memisahkan diri dari keluarga

dan membentuk rumah tangga

sendiri

Apabila sekelompok orang karena

hubungan darah atau hubungan

kekerabatan atau kepentingan lain

tinggal dalam satu atap dan makan

dari satu dapur

Kapan penduduk wajib memiliki KK ?

Page 15: Buku Sosialisasi DKCS

1515

Apa itu Kartu Tanda Penduduk (KTP) danMengapa penduduk wajib memilikinya ?

Keterangan jati diri penduduk yang

menjelaskan Nama, Jenis

Kelamin, Tempat tanggal lahir,

Status

Perkawinan, Pekerjaan, Alamat,

Golongan darah dan Agama

KTP merupakan alat bukti sah dan

menjadi dasar dalam proses

Pelayanan Masyarakat

Page 16: Buku Sosialisasi DKCS

1616

Kapan penduduk wajib memiliki KTP ?

Telah berusia 17

Tahun

Sudah/pernah

menikah

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000Lk

Pr

Page 17: Buku Sosialisasi DKCS

1717

Bagaimana mengurus KK dan KTP ?

Penduduk datang

Sendiri

ke Kantor Kecamatan

dengan membawa surat

dan persyaratan lain

yang diperlukan

dari RT/RW, Desa/

Kelurahan

Page 18: Buku Sosialisasi DKCS

1818

Apa Akta Kelahiran itu ?

Akta Kelahiran

adalah dokumen penduduk

yang

memberikan bukti

peristiwa kelahiran

yang menjelaskan

jenis kelamin, tempat

dan tanggal lahir,

nama orang tua dan

kewarganegaraan

Page 19: Buku Sosialisasi DKCS

1919

SECARA TEKNIS HUKUM SESEORANG DAPAT SECARA TEKNIS HUKUM SESEORANG DAPAT DIARTIKAN :DIARTIKAN :

JIKA TANPA PENGAKUAN LEGALJIKA TANPA PENGAKUAN LEGALMELALUI AKTA KELAHIRAN.MELALUI AKTA KELAHIRAN.

TIDAK TERDATATIDAK TERDATA

TIDAK PUNYA NAMATIDAK PUNYA NAMA

TIDAK PUNYA JENIS KELAMINTIDAK PUNYA JENIS KELAMIN

TIDAK PUNYA TANGGAL LAHIRTIDAK PUNYA TANGGAL LAHIR

TIDAK PUNYA HUBUNGAN KEKELUARGAANTIDAK PUNYA HUBUNGAN KEKELUARGAAN

TIDAK BERKEWARGANEGARAANTIDAK BERKEWARGANEGARAAN

Page 20: Buku Sosialisasi DKCS

2020

Mengapa setiap orang perlu memiliki Akta Kelahiran ?

Bukti sah mengenai identitas diri ( seperti nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir serta kewarganegaraan ), hubungan keperdataan antara anak dengan Orang tua yang diperlukan sebagai dasar : Penerbitan dokumen identitas penduduk ( KK, KTP ) atau surat

keterangan kependudukan lainnya Perlindungan hukum oleh negara Persyaratan masuk sekolah, melamar pekerjaan,

melangsungkan perkawinan, penetapan akhli waris, penelusuran silsilah keluarga dll

Bagi pemerintah dengan pencatatan kelahiran akan diperoleh statistik peristiwa kelahiran yang dapat digunakan untuk kepentingan pemantauan

kesehatan ibu dan anak serta pembangunan lainnya

Page 21: Buku Sosialisasi DKCS

2121

Pembagian hak waris

Penetapan status janda atau duda

pasangan yang ditinggalkan

Pengurusan asuransi, pensiun,

perbankan

Mengapa orang meninggal perlu diurus Akta Kematiannya ?Bukti sah mengenai status kematian

seseorang, yang diperlukan sebagai

dasar :

Bagi pemerintah dengan pencatatan kematian diperoleh statistik peristiwa kematian yang dapat digunakan untuk kepentingan pemantauan penyebab

Kematian, umur harapan hidup, serta penetapan kebijakan pembangunan lainnya

Page 22: Buku Sosialisasi DKCS

2222

Legalitas kehidupan bersama Pengurusan Akta Kelahiran anak yang

dilahirkan, penerbitan KK Tunjangan keluarga, asuransi,

pensiunan,perbankan

Perlindungan hukum bagi pasangan dan anak

Persyaratan melakukan gugat cerai

Mengapa setiap perkawinan perluDicatatkan dan diurus Akta Perkawinannya ?Bukti sahnya Perkawinan menurut

negara yang diperlukan sebagai dasar

Bagi pemerintah, dengan pencatatan perkawinan diperoleh statistik

Peristiwa perkawinan yang dapat digunakan untuk kepentingan pemantauan

Keluarga dan penetapan kebijakan pembangunan lainnya

Page 23: Buku Sosialisasi DKCS

2323

a. Legalitas putusnya perkawinan dan

perubahan status sebagai janda atau

duda cerai hidup

b. Pengurusan hak tunjangan anak dari

suami istri, harta gono gini dan

perkawinan setelah perceraian

Mengapa Perceraian perlu dicatatkanDan diurus Akta Perceraiannya ?

Bukti sahnya Perceraian yang diperlukan

sebagai dasar :

Bagi pemerintah, dengan pencatatan perceraian diperoleh statistik

Peristiwa perkawinan yang dapat digunakan untuk kepentingan pemantauan

Keluarga dan penetapan kebijakan pembangunan lainnya

Page 24: Buku Sosialisasi DKCS

2424

Bagaimana mengurus Akta Kelahiran, Kematian, Perkawinan dan Perceraian ?Untuk akta kelahiran dan kematian, penduduk membawa

persyaratan yang

Diperlukan datang ke Kantor Desa/Kelurahan atau langsung

Ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cilegon

Untuk akta perkawinan dan

perceraian,

bagi penduduk yang

Beragama selain Islam, Datang ke

Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Cilegon

sedangkan bagi yang

Beragama Islam, datang ke KUA

Page 25: Buku Sosialisasi DKCS

2525

Apa visi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipilke depan?

Terwujudnya pelayanan

dan pembinaan administrasi

kependudukan dan catatan sipil

yang berorientasi kepada kepuasan

masyarakat menuju masyarakat

Kota Cilegon yang Islami,

Berkeadilan dan Sejahtera

Page 26: Buku Sosialisasi DKCS

AKTA KELAHIRANmenjamin hak-hak sipil masyarakat

AKTA KELAHIRANadalah hak bagi identitas wargauntuk itu….

AKTA KELAHIR

AN

diberikan gr

atis !

Bagi yang me

ndaftar pada

usia 1 s/d

60 hari

2626

Page 27: Buku Sosialisasi DKCS

2727

NO JENIS 2006 2007 2008

1 2 3 4 5

1 Akta Kelahiran Umum 3.359 3.936 3.894

2 Akta Kelahiran Istimewa 7.128 6.610 8.208

3 Akta kelahiran Dispensasi 1.230 1.683 1.559

4 Akta Perkawinan 39 69 38

5 Akta Perceraian - 1 1

6 Akta Kematian 13 9 7

7 Akta Pengangkatan Anak - - -

8 Akta Pengesahan Anak 5 94 9

9 Akta Perubahan - - -

10 Surat Keterangan - - -

JUMLAH TOTAL 11.774 12.312 13.718

REKAPITULASI JUMLAHAKTA CATATAN SIPIL YANG DITERBITKAN

SELAMA TAHUN 2006 S/D 2008

Page 28: Buku Sosialisasi DKCS

2828

LAPORAN REGISTRASIPENDUDUK KOTA CILEGON TAHUN 2008

NO KECAMATAN JUMLAH RW JUMLAH RT JUMLAH KKJUMLAH PENDUDUK

WAJIB KTPLK PR JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 PULOMERAK 25 132 10.953 23.316 22.234 45.550 29.450

2 CIBEBER 42 136 12.682 18.142 18.835 36.977 24.420

3 CIWANDAN 28 116 12.010 22.233 20.597 42.830 32.993

4 CILEGON 25 94 8.497 18910 18895 37805 25230

5 JOMBANG 42 166 22.070 28.365 27.727 56.092 35.871

6 CITANGKIL 46 155 14.765 29.477 27.740 57.217 37.781

7 GROGOL 25 85 10.340 16.459 17.439 33.898 27.954

8 PURWAKARTA 37 114 11.488 18.049 17.641 35.690 19.483

JUMLAH TOTAL 270 998 102.805 174.951 171.108 346.059 233.011

Page 29: Buku Sosialisasi DKCS

PRODUK KEPENDUDUKANPRODUK KEPENDUDUKAN

DANDAN

CATATAN SIPILCATATAN SIPIL

Page 30: Buku Sosialisasi DKCS

3030

• KITAP dari Imigrasi (untuk orang asing)• Photo Copy Akta Nikah / Akta Perkawinan• Surat Keterangan Pindah / Datang• Surat Keterangan datang dari Luar Negeri (WNI)• Kartu Keluarga Lama• Akta Kelahiran• Photo Copy Paspor (memperlihatkan aslinya)• SKCK bagi orang tinggal tetap• Surat Keterangan Kematian• Surat Keterangan kehilangan Kepolisian• Kartu Keluarga yang rusak

KARTU KELUARGA (KK)

KARTU TANDA PENDUDUK (KTP)

KTP TERDIRI DARI :

a. KTP Warga Negara Indonesia

b. KTP Warga Negara Asing

c. Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT)

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 31: Buku Sosialisasi DKCS

3131

• Surat Pengantar Pengurus RT/RW• Kartu Keluarga• Mengisi formulir yg telah disediakan di Kelurahan / Desa

• KTP WNI yang lama• Surat Pengantar Pengurus RT/RW• Kartu Keluarga• Mengisi formulir yg telah disediakan di Kelurahan / Desa

• Surat Tanda lapor kehilangan dari Kepolisian• Surat Pengantar Pengurus RT/RW• Kartu Keluarga• Mengisi formulir yg telah disediakan di Kelurahan / Desa

A. KTP Warga Negara Indonesia (WNI)

PERMOHONAN BARU

PERPANJANGAN

PERUBAHAN / PERGANTIAN

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 32: Buku Sosialisasi DKCS

3232

B. KTP WARGA NEGARA ASING

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH KTP WNA

PERMOHONAN BARU :

• Mengisi formulir yg telah disediakan• Kartu Izin Tinggal Menetap (KITM) dari Keimigrasian RI• Kartu Keluarga (KK)• Surat Tanda Melapor Diri (STMD) dari Kepolisian RI• Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Tetap (SKPPT)

• KTP WNA yang lama• Surat Pengantar Pengurus RT/RW• Kartu Keluarga (KK)• Mengisi formulir yg telah disediakan

PERPANJANGAN

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 33: Buku Sosialisasi DKCS

3333

C. SURAT KETERANGAN TEMPAT TINGGAL ( SKTT )

• Kartu Izin Tempat Tinggal Sementara (KITAS) dari Keimigrasian RI• Surat Tanda Melapor Diri (STMD) dari Kepolisian RI• Passport • Pas Photo

KTP BERLAKU SEBAGAI BERIKUT :

a. KTP WNI untuk jangka waktu 5 (lima) tahun1.

b. KTP WNA berlaku sesuai dengan masa berlaku KITAP

c. SKTT berlaku untuk jangka waktu sesuai masa berlaku KITAS

2. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum berakhirnya masa berlaku

KTP yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan kepada Kelurahan untuk

memperoleh KTP yang baru

3. KTP yang rusak/hilang atau terjadi perubahan data di ganti dengan yang baru

4. KTP yang hilang, harus dilampirkan Surat Tanda Lapor Hilang dari kepolisian

5. Bagi penduduk yang berusia 60 (enam puluh) tahun keatas diberikan KTP

seumur hidup

6. Bila terjadi perubahan tempat tinggal, yang bersangkutan wajib mengganti KTP

dengan yang baru sesuai tempat tinggal/domisilinya.

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 34: Buku Sosialisasi DKCS

3434

KRITERIA

AKTA KELAHIRAN UMUM :

- Kejadian lahir di Cilegon

- Batas waktu pebdaftaran 60 hari kerja (bagi WNI) dan 10 hari kerja

(bagi WNA) sejak tanggal kelahirannya

- Waktu proses pembuatan 10 hari kerja

PERSYARATAN

1. Permohonan diketahui oleh Kepela Desa/Kelurahan

2. Surat Keterangan Lahir dari Dokter/Bidan/Dukun Beranak

3. Photo Copy KTP dan Kartu Keluarga

4. Photo Copy Akta Nikah/Surat Nikah Orang Tua

5. Pasport Orang Tua (bagi WNA)

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 35: Buku Sosialisasi DKCS

3535

KRITERIA

AKTA KELAHIRAN ISTIMEWA :

- Akta Kelahiran yang pendaftarannya melebihi waktu pendaftaran

60 hari kerja s/d tanggal 31 Desember 1985 (1 Januari 1986)

- Waktu proses pembuatan 1(satu) bulan

PERSYARATAN

1. Permohonan diketahui oleh Kepala Desa/Kelurahan

2. Surat Keterangan Lahir dari Dokter/Bidan/Dukun Beranak

3. Photo Copy KTP dan Kartu Keluarga

4. Photo Copy Akta Nikah/Surat Nikah Orang Tua

5. Pasport Orang Tua (bagi WNA)

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 36: Buku Sosialisasi DKCS

3636

KRITERIA

AKTA KELAHIRAN DISPENSASI :

- Akta Kelahiran yang diberikan pada mereka yang terlambat

pencatatannya sebelum 1 Januari 1986

- Waktu proses pembuatan 10 hari kerja

PERSYARATAN

1. WNI asli

2. Penduduk Kota Cilegon

3. Lahir di Kota Cilegon maupun di luar Kota Cilegon

4. Photo Copy STTB/Ijazah

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 37: Buku Sosialisasi DKCS

3737

AKTA PERKAWINANAKTA PERKAWINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG No. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN :

- Diperuntukkan bagi mereka yang telah melangsungkan perkawinan menurut tata cara selain

agama Islam.- Usia Perkawinan 19 Tahun bagi Pria dan 16 Tahun bagi Wanita- Dibawah usia 21 Tahun harus mendapat izin dari Orang Tua- Dibawah 19 Tahun bagi Pria dan 16 Tahun bagi Wanita harus mendapat Dispensasi dari

Pengadilan Negeri.

KRITERIA

PERSYARATAN

1. Surat Bukti Perkawinan Agama

2. Akta Kelahiran

3. Surat Keterangan dari Kelurahan

4. Photo Copy KTP/KK dilegalisir Lurah

5. Surat Bukti Kewarganegaraan RI

6. Keterangan ganti nama

7. Pas Photo 4 X 6 berdampingan (5 lembar)

8. Dua orang saksi berusia 21 Tahun ke atas

9. Akta Kelahiran Anak yang akan

diakui/disyahkan

10. Akta Perceraian/Kematian jika yang

bersangkutan pernah melangsungkan

Perkawinan

11. Izin dari Komandan bagi anggota ABRI

12. Pasport

13. Surat Tanda Melapor Diri (STMD) dari

Kepolisian

14. Surat dari Kedutaan/Konsult/Perwakilan

Negara Asing yang bersangkutan

15. Surat Keterangan Keimigrasian (SKK) dari

Kantor Imigrasi

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 38: Buku Sosialisasi DKCS

3838

WAKTU PENCATATAN

10 hari kerja sejak tanggal pendaftaran kurang dari 10 hari kerja dengan Dispensasi dari Camat

AKTA PERCERAIANAKTA PERCERAIAN

- Pengajuan pencatatan bagi WNI asli sesuai domisili- Jika WNA / WNI keturunan pelayanan pencatatan perceraian pada Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Cilegon

KRITERIA

PERSYARATAN

1. Menetapkan Pengadilan Negeri/Tinggi/MA

2. Akta Perkawinan dan Akta Kelahiran

3. Surat Keterangan dari Kelurahan

4. Photo Copy KTP/KK dilegalisir Lurah

5. Ganti nama

6. Pasport

7. Surat Tanda Melapor Diri (STMD) dari Kepolisian

8. Surat dari Kedutaan/Konsult/Perwakilan Negara Asing yang bersangkutan

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 39: Buku Sosialisasi DKCS

3939

AKTA KEMATIAN DAN PENGESAHAN ANAKAKTA KEMATIAN DAN PENGESAHAN ANAK

A. Pencatatan Kematian Umum

Batas waktu pencatatan selambat-lambatnya 60 hari kerja bagi WNI dan 10 hai kerja bagi WNA

sejak tanggal kematian

KRITERIA

PERSYARATAN

1. Surat Keterangan Pemeriksaan Mayat

2. Surat Keterangan dari Kelurahan

3. KTP, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Pasport, STMD, SKK asli (yang meninggal)

4. Surat dari Kedutaan/Konsult/Perwakilan Negara Asing yang bersangkutan

KEMATIAN TERDIRI DARI 2 (DUA) MACAM :

A. Pencatatan Kematian Umum

B. Pencatatan Kematian Dispensasi

PERSYARATAN PEMBUATAN :

Page 40: Buku Sosialisasi DKCS

40

1. Surat Keterangan Pemeriksaan Mayat

2. Surat Keterangan dari Kelurahan

3. KTP, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Perceraian asli.

- Anak lahir diluar Nikah

- Pengesahan disampaikan pada saat pendaftaran Akta Kelahiran anaknya.

KRITERIA PENGESAHAN DAN PENGAKUAN ANAK

PERSYARATAN

Sama dengan Akta Kelahiran Umum ditambah persyaratan Orang Tua yang mengakui.

B. Pencatatan Kematian Dispensasi

- WNI asli

- Penduduk Kota Cilegon

- Pencatatannya terlambat (lewat dari 60 hari kerja)belum memiliki Akta Kematian.

PERSYARATAN PEMBUATAN :

KRITERIA

PERSYARATAN

Page 41: Buku Sosialisasi DKCS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIAUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 23 TAHUN 2006NOMOR 23 TAHUN 2006

TENTANGTENTANG

ADMINISTRASI KEPENDUDUKANADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Page 42: Buku Sosialisasi DKCS

4242

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB IKETENTUAN UMUM

1. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan Data Kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

2. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di Indonesia.3. Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang

disahkan dengan undang-undang sebagai Warga Negara Indonesia.4. Orang Asing adalah orang bukan Warga Negara Indonesia.5. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam urusan pemerintahan dalam negeri.6. Penyelenggara adalah Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung

jawab dan berwenang dalam urusan Administrasi Kependudukan.7. Instansi Pelaksana adalah perangkat pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab dan berwenang

melaksanakan pelayanan dalam urusan Administrasi Kependudukan.8. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang mempunyai

kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

9. Data Kependudukan adalah data perseorangan dan/atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

10. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata Penduduk, pencatatan atas pelaporan Peristiwa Kependudukan dan pendataan Penduduk rentan Administrasi Kependudukan serta penerbitan Dokumen Kependudukan berupa kartu identitas atau surat keterangan kependudukan.

11. Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami Penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.

12. Nomor Induk Kependudukan, selanjutnya disingkat NIK, adalah nomor identitas Penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia.

Page 43: Buku Sosialisasi DKCS

4343

13. Kartu Keluarga, selanjutnya disingkat KK, adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga.

14. Kartu Tanda Penduduk, selanjutnya disingkat KTP, adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

15. Pencatatan Sipil adalah pencatatan Peristiwa Penting yang dialami oleh seseorang dalam register Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana.

16. Pejabat Pencatatan Sipil adalah pejabat yang melakukan pencatatan Peristiwa Penting yang dialami seseorang pada Instansi Pelaksana yang pengangkatannya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

17. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.

18. Izin Tinggal Terbatas adalah izin tinggal yang diberikan kepada Orang Asing untuk tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam jangka waktu yang terbatas sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

19. Izin Tinggal Tetap adalah izin tinggal yang diberikan kepada Orang Asing untuk tinggal menetap di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

20. Petugas Registrasi adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting serta pengelolaan dan penyajian Data Kependudukan di desa/kelurahan.

21. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, selanjutnya disingkat SIAK, adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan.

22. Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya.

23. Kantor Urusan Agama Kecamatan, selanjutnya disingkat KUA Kec, adalah satuan kerja yang melaksanakan pencatatan nikah, talak, cerai, dan rujuk pada tingkat kecamatan bagi Penduduk yang beragama Islam.

24. Unit Pelaksana Teknis Dinas Instansi Pelaksana, selanjutnya disingkat UPTD Instansi Pelaksana, adalah satuan kerja di tingkat kecamatan yang melaksanakan pelayanan Pencatatan Sipil dengan kewenangan menerbitkan akta.

Page 44: Buku Sosialisasi DKCS

4444

BAB IIHAK DAN KEWAJIBAN PENDUDUK

1. Penduduk berhak untuk memperoleh :a. Dokumen Kependudukan;b. Pelayanan yang sama dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;c. Perlindungan atas Data Pribadi;d. Kepastian hukum atas kepemilikan dokumen;e. Informasi mengenai data hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil atas dirinya dan/atau

keluarganya; danf. Ganti rugi dan pemulihan nama baik sebagai akibat kesalahan dalam Pendaftaran Penduduk dan

Pencatatan Sipil serta penyalahgunaan Data Pribadi oleh Instansi Pelaksana.

2. Penduduk berkewajiban :Melaporkan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dialaminya kepada Instansi Pelaksana

dengan memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

3. WNI yang berada di luar wilayah RI berkewajiban :Melaporkan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dialaminya kepada Instansi Pelaksana

Pencatatan Sipil negara setempat dan/atau kepada Perwakilan Republik Indonesia dengan memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

BAB IIIKEWENANGAN PENYELENGGARA DAN INSTANSI PELAKSANA

1. Pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan Administrasi Kependudukan secara nasional, yang dilakukan oleh Menteri dengan kewenangan meliputi:

a. Koordinasi antarinstansi dalam urusan Administrasi Kependudukan;b. Penetapan sistem, pedoman, dan standar pelaksanaan Administrasi Kependudukan;c. Sosialisasi Administrasi Kependudukan;d. Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan urusan Administrasi Kependudukan; e. Pengelolaan dan penyajian Data Kependudukan berskala nasional; danf. Pencetakan, penerbitan, dan distribusi blangko Dokumen Kependudukan.

Page 45: Buku Sosialisasi DKCS

4545

2. Pemerintah Provinsi berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan, yang dilakukan oleh Gubernur, dengan kewenangan meliputi:

a. Koordinasi penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;b. Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan

Sipil;c. Pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;d. Pengelolaan dan penyajian Data Kependudukan berskala provinsi; dane. Koordinasi pengawasan atas penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan, yang dilakukan oleh Bupati/Walikota, dengan kewenangan meliputi:

a. Koordinasi penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;b. Pembentukan Instansi Pelaksana yang tugas dan fungsinya di bidang Administrasi Kependudukan; c. Pengaturan teknis penyelenggaraan Administrasi Kependudukan sesuai dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan;d. Pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan Administrasi Kependudukan; e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan masyarakat di bidang Administrasi Kependudukan; f. Penugasan kepada desa untuk menyelenggarakan sebagian urusan Administrasi Kependudukan

berdasarkan asas tugas pembantuan; g. Pengelolaan dan penyajian Data Kependudukan berskala kabupaten/kota; danh. Koordinasi pengawasan atas penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

Di Provinsi DKI Jakarta dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

4. Instansi Pelaksana melaksanakan urusan Administrasi Kependudukan dengan kewajiban :a. Mendaftar Peristiwa Kependudukan dan mencatat Peristiwa Penting;b. Memberikan pelayanan yang sama dan profesional kepada setiap Penduduk atas pelaporan

Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting; c. Menerbitkan Dokumen Kependudukan;d. Mendokumentasikan hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil; e. Menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting;f. Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan oleh Penduduk dalam

pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

Page 46: Buku Sosialisasi DKCS

4646

• Kewajiban tersebut untuk pencatatan nikah, talak, cerai, dan rujuk bagi Penduduk yang beragama Islam pada tingkat kecamatan dilakukan oleh pegawai pencatat pada KUA Kecamatan.

• Pelayanan Pencatatan Sipil pada tingkat kecamatan dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Instansi Pelaksana dengan kewenangan menerbitkan Akta Pencatatan Sipil.

• Kewajiban untuk persyaratan dan tata cara Pencatatan Peristiwa Penting bagi Penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan atau bagi penghayat kepercayaan berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan.

• Ketentuan mengenai UPTD Instansi Pelaksana sebagaimana dimaksud diatas prioritas pembentukannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

5. Instansi Pelaksana melaksanakan urusan Administrasi Kependudukan dengan kewenangan :a. Memperoleh keterangan dan data yang benar tentang Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa

Penting yang dilaporkan Penduduk;b. Memperoleh data mengenai Peristiwa Penting yang dialami Penduduk atas dasar putusan atau

penetapan pengadilan;c. Memberikan keterangan atas laporan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting untuk

kepentingan penyelidikan, penyidikan, dan pembuktian kepada lembaga peradilan; dand. mengelola data dan mendayagunakan informasi hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil

untuk kepentingan pembangunan.

• Kewenangan huruf a dan huruf b berlaku juga bagi KUA Kecamatan, khususnya untuk pencatatan nikah, talak, cerai, dan rujuk bagi Penduduk yang beragama Islam.

• Instansi Pelaksana juga mempunyai kewenangan untuk mendapatkan data hasil pencatatan peristiwa perkawinan, perceraian, dan rujuk bagi Penduduk yang beragama Islam dari KUA Kecamatan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan kewenangan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 47: Buku Sosialisasi DKCS

4747

6. Pejabat Pencatatan Sipil mempunyai kewenangan :melakukan verifikasi kebenaran data, melakukan pembuktian pencatatan atas nama jabatannya, mencatat data dalam register akta Pencatatan Sipil, menerbitkan kutipan akta Pencatatan Sipil, dan membuat catatan pinggir pada akta-akta Pencatatan Sipil.

Ketentuan Pedoman pengangkatan dan pemberhentian serta tugas pokok Pejabat Pencatatan Sipil diatur dalam Peraturan Menteri.

7. Petugas Registrasi :a. Membantu Kepala Desa atau Lurah dan Instansi Pelaksana dalam Pendaftaran Penduduk dan

Pencatatan Sipil.b. Petugas Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh

bupati/walikota dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan.

Ketentuan Pedoman pengangkatan dan pemberhentian serta tugas pokok Petugas Registerasi diatur dalam Peraturan Menteri.

BAB IVPENDAFTARAN PENDUDUK

A. Setiap penduduk wajib melaporkan Peristiwa Kependudukan yang dialami serta hal-hal yang berimplikasi pada penerbitan Biodata Penduduk, KK, KTP dan Surat Keterangan Kependudukan kepada Instansi Pelaksana dengan tenggang waktu yang ditentukan

B. Instansi Pelaksana melakukan pendaftaran dan menerbitkan dokumen berupa Biodata Penduduk, KK, KTP dan Surat Keterangan Kependudukan

1. Penerbitan Nomor Induk Kependudukan (NIK)• NIK berlaku seumur hidup dan selamanya, yang diberikan oleh Pemerintah dan diterbitkan

oleh Instansi Pelaksana kepada setiap Penduduk setelah dilakukan pencatatan biodata.

Page 48: Buku Sosialisasi DKCS

4848

• NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan dalam setiap Dokumen Kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan paspor, surat izin mengemudi, nomor pokok wajib pajak, polis asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen identitas lainnya.

Ketentuan mengenai persyaratan, tata cara dan ruang lingkup penerbitan dokumen identitas lainnya, serta pencantuman NIK diatur dengan Peraturan Pemerintah.

2. Pendaftaran Peristiwa Kependudukan :• Perubahan Alamat• Pindah datang penduduk dalam wilayah Republik Indonesia (WNI/Orang Asing)• Pindah datang antar Negara (WNI/Orang Asing)• Penduduk Pelintas Batas

3. Pendataan Penduduk rentan Administrasi Kependudukan

4. Pelaporan penduduk yang tidak mampu mendaftarkan sendiri

BAB VPENCATATAN SIPIL

A. Penduduk wajib melaporkan Peristiwa Penting yang dialami sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan kepada Instansi Pelaksana

B. Pejabat Pencatatan Sipil mencatat dalam Register Akta dan menerbitkan kutipan akta

C. Pencatatan Sipil meliputi :1. Pencatatan Kelahiran

• di Republik Indonesia;• di luar wilayah Republik Indonesia;• di atas Kapal Laut atau Pesawat Terbang;• Yang melampaui batas waktu.

Page 49: Buku Sosialisasi DKCS

4949

2. Pencatatan lahir Mati

3. Pencatatan Perkawinan• di Republik Indonesia;• di luar wilayah Republik Indonesia.

4. Pencatatan Pembatalan Perkawinan

5. Pencatatan Perceraian• di Republik Indonesia;• di luar wilayah Republik Indonesia.

6. Pencatatan Pembatalan Perceraian

7. Pencatatan Kematian• di Republik Indonesia;• di luar wilayah Republik Indonesia.

8. Pencatatan Pengangkatan, Pengakuan dan Pengesahan Anak.

9. Pencatatan Perubahan Nama dan Perubahan Status Kewarganegaraan.

10. Pencatatan Perubahan Peristiwa Penting Lainnya.

11. Pelaporan Penduduk Yang Mampu Melaporkan Sendiri.

BAB VIDATA DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN

1. Data kependudukan terdiri atas data perseorangan dan/atau data agregat penduduk.2. Dokumen Kependudukan meliputi :

• Biodata Penduduk;• Kartu Keluarga;

Page 50: Buku Sosialisasi DKCS

5050

• Kartu Tanda Penduduk;• Surat Keterangan Kependudukan;• Akta Pencatatan Sipil.

3. Perlindungan Data dan Dokumen Kependudukan

BAB VIIPENDAFTARAN PENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL SAAT NEGARA

ATAU SEBAGIAN NEGARA DALAM KEADAAN DARURAT DAN LUAR BIASA

Apabila negara atau sebagian negara dinyatakan dalam keadaan darurat dengan segala tingkatannya menurut Undang-undang ini, otoritas pemerintahan yang menjabat saat itu diberi kewenangan membuat surat keterangan mengenai Peristiwa Penting dan Peristiwa Kependudukan.

BAB VIIISISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

• Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dilakukan oleh Menteri malalui pembangunan SIAK.

• Pengkajian dan pengembangan SIAK dilakukan Oleh Pemerintah, Propinsi, Kabupaten/Kota.

• Data penduduk yang dihasilkan oleh SIAK dan tersimpan didalam database kependudukan dimanfaatkan untuk kepentingan perumusan kebijakan dibidang pemerintahan dan pembangunan.

BAB IXPERLINDUNGAN DATA PRIBADI PENDUDUK

Data Pribadi Penduduk wajib disimpan dan dilindungi oleh negaraPerlindungan diberikan dengan cara membatasi hak akses kepada Petugas oleh Mendagri

Page 51: Buku Sosialisasi DKCS

5151

BAB XPENYIDIKAN

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang Administrasi Kependudukan diberi wewenang khusus sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

BAB XISANKSI ADMINISTRATIF

Sanksi Administratif berupa denda bagi Penduduk, apabila :• Melampaui batas waktu pelaporan peristiwa kependudukan/peristiwa penting (untuk WNI maksimal Rp.

1.000.000,- dan Orang asing Rp. 2.000.000,-).

• Berpergian tidak membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) maksimal Rp. 50.000,- dan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) maksimal Rp. 100.000,-

• Pejabat pada Insntansi Pelaksana yang melakukan tindakan atau dengan sengaja melakukan tindakan yang memperlambat pengurusan dokumen kependudukan dalam waktu yang ditentukan dalam Undang-undang ini maksimal Rp. 10.000.000,-

BAB XIIKETENTUAN PIDANA

Ketentuan Pidana berupa pidana penjara dan/atau denda bagi :• Setiap penduduk yang dengan sengaja memalsukan dokumen dipidana penjara paling lama 6 tahun

dan/atau denda maksimal Rp. 50.000.000,- ;

• Setiap orang yang dengan sengaja mengubah, menambah atau mengurangi tanpa hak isi elemen data pada dokumen kependudukan di pidana paling lama 2 tahun dan/atau denda maksimal Rp. 25.000.000,-

• Setiap orang yang tanpa hak mengakses database kependudukan di pidana paling lama 2 tahun dan/atau denda maksimal Rp. 25.000.000,-

Page 52: Buku Sosialisasi DKCS

5252

• Setiap orang atau badan hukum yang tanpa hak mencetak, menerbitkan dan/atau mendistribusikan blangko dokumen kependudukan di pidana paling lama 10 tahun dan/atau denda maksimal Rp 1 Milyar

• Setiap penduduk yang dengan sengaja mendaftarkan diri sebagai Kepala Keluarga atau anggota keluarga lebih dari 1 (satu) KK dan untuk memiliki KTP lebih dari 1 (satu) dipidana penjara paling lama 2 tahun dan/atau denda maksimal Rp. 25.000.000,-

• Pejabat dan Petugas pada Penyenggara dan Instansi Pelaksana melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada Pasal 93 atau Pasal 94 di pidana dengan Pidana sama ditambah 1/3

• Pejabat dan Petugas pada Penyenggara dan Instansi Pelaksana membantu melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada Pasal 92 atau Pasal 95 di pidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang.

BAB XIIIKETENTUAN PERALIHAN

• Semua Dokumen Kependudukan yang telah diterbitkan atau yang telah ada dinyatakan tetap berlaku menurut Undang-undang ini

• Ketentuan ini di kecualikan untuk KK dan KTP sampai dengan batas waktu berlakunya atau diterbitkannya KK dan KTP yang sesuai dengan Undang-undang ini

Pada saat Undang-Undang ini berlaku:• Pemerintah memberikan NIK kepada setiap Penduduk paling lambat 5 (lima) tahun;• Semua Instansi wajib menjadikan NIK sebagai dasar dalam menerbitkan dokumen;• KTP seumur hidup yang sudah mempunyai NIK tetap berlaku dan yang belum mempunyai NIK harus

disesuaikan dengan Undang-Undang ini;• KTP yang diterbitkan belum mengacu pada Pasal 64 ayat (3) tetap berlaku sampai dengan batas waktu

berakhirnya masa berlaku KTP;• Keterangan mengenai alamat, nama dan nomor induk pegawai pejabat dan penandatanganan oleh

pejabat pada KTP dihapus setelah database kependudukan nasional terwujud.

Page 53: Buku Sosialisasi DKCS

5353

BAB XIIIKETENTUAN PERALIHAN

• Semua Dokumen Kependudukan yang telah diterbitkan atau yang telah ada dinyatakan tetap berlaku menurut Undang-undang ini

• Ketentuan ini di kecualikan untuk KK dan KTP sampai dengan batas waktu berlakunya atau diterbitkannya KK dan KTP yang sesuai dengan Undang-undang ini

Pada saat Undang-Undang ini berlaku:• Pemerintah memberikan NIK kepada setiap Penduduk paling lambat 5 (lima) tahun;• Semua Instansi wajib menjadikan NIK sebagai dasar dalam menerbitkan dokumen;• KTP seumur hidup yang sudah mempunyai NIK tetap berlaku dan yang belum mempunyai NIK harus

disesuaikan dengan Undang-Undang ini;• KTP yang diterbitkan belum mengacu pada Pasal 64 ayat (3) tetap berlaku sampai dengan batas waktu

berakhirnya masa berlaku KTP;• Keterangan mengenai alamat, nama dan nomor induk pegawai pejabat dan penandatanganan oleh

pejabat pada KTP dihapus setelah database kependudukan nasional terwujud.

BAB XIVKETENTUAN PENUTUP

• Peraturan Pelaksanaan yang berkaitan dengan Administrasi Kependudukan dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

• Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus telah ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

• Pembentukan UPTD Instansi Pelaksana dilakukan paling lambat 5 (lima) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

• Dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan sejak diundangkannya Undang-Undang ini, Pemerintah wajib menerbitkan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang penetapan persyaratan dan tata cara perkawinan bagi para penghayat kepercayaan sebagai dasar diperolehnya kutipan akta perkawinan dan pelayanan pencatatan Peristiwa Penting.