Buku Saku Pam Tps Pilkada 2015 Pedoman Personel Polres Musi Rawas-polda Sumsel

30

description

Guna meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Polri dalam rangka melaksanakan pengamanan di TPS menjelang Pemungutan Suara dalam rangkaian proses Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati di 2 (dua) Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara mendatang, Polres Musi Rawas telah membuatkan Buku Saku yang akan digunakan Personel Polri yang melaksanakan Pam TPS di wilayah hukum Polres Musi Rawas sehingga diharapkan Pers memahami tahapan demi tahapan Pilkada 2015, memahami SOP dalam bertindak dan memiliki pengetahuan tentang pelanggaran dan ketetentuan Pidana selama Pilkada 2015 berlangsung.Sumber :AKBP NURHADI HANDAYANI, SHKapolres Musi Rawas Polda Sumatera SelatanPenulis : jemmygumayel2015

Transcript of Buku Saku Pam Tps Pilkada 2015 Pedoman Personel Polres Musi Rawas-polda Sumsel

PANCASILA1. KETUHANAN YANG MAHA ESA2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAP3. PERSATUAN INDONESIA4. KERAYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAD KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA23TRIBRATAKAMI POLISI INDONESIA :1. BERBAKTI KEPADA NUSA DAN BANGSA DENGAN PENUH KETAQWAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA2. MENJUNJUNG TINGGI KEBENARAN KEADILAN DAN KEMANUSIAAN DALAM MENEGAKKAN HUKUM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR 19453. SENANTIASA MELINDUNGI MENGAYOMI DAN MELAYANI MASYARAKAT DENGAN KEIKHLASAN UNTUK MEWUJUDKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN4CATUR PRASETYASEBAGAI INSAN BHAYANGKARA KEHORMATAN SAYA ADALAH BERKORBAN DEMI MASYARAKAT BANGSA DAN NEGARA UNTUK :1. MENIADAKAN SEGALA BENTUK GANGGUAN KEAMANAN2. MENJAGA KESELAMATAN JIWA RAGA HARTA BENDA DAN HAK ASASI MANUSIA3. MENJAMIN KEPASTIAN BERDASARKAN HUKUM4. MEMELIHARA PERASAAN TENTERAM DAN DAMAI5NO TAHAPAN JADWAL01 Ren Prog & anggaran, penyusunan peraturan pelaks Pemilu 18 Feb 2015 - 30 April 201502 Pembentukan PPK, PPS dan KPPS19 April - 18 Mei 2015 & 9 Sept - 8 Nop 201503 Pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih 24 Juni 2015 - 9 Des 201504 Pencalonan Bupati dan Wakil Bupati. 14 Juli 2015 - 26 Agus 201505 Pengadaan, Pengelolaan & Penditribusian Logistik 10 Sept - 8 Des 201506 Masa Kampanye Pilkada 27 Agus 2015 - 5 Des 201507 Masa Tenang 6 Des - 8 Des 201508 pemungutan dan penghitungan suara 9 Des 201509 Rekapitulasi hasil perhitungan suara 10 Des - 17 Des 201510 Penetapan Rekapitulasi hasil pengitungan suara 21 Des - 22 Des 201511 Sengketa Perselisihan hasil pemilihan 18 Des 2015 - 12 Feb 201612 Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pasca Putusan MK 12 Feb 2016 - 13 Maret 2016TAHAPAN PILKADA THN 20156TIME LINE7SOP PAM TPSSOP PERSONEL POLRES MUSI RAWAS YANG MELAKSANAKAN PENGAMANAN TPS01 PERSOENEL MELAKSANAKAN APEL SERPRAS DI POLRES MUSI RAWAS 08 DESEMBER 201502 PERSONEL MENERIMA BUKU SAKU DAN BLANGKO REKAP SUARA TPS 08 DESEMBER 201503 PERSONEL BERANGKAT MENUJU POLSEK JAJARAN SESUAI DENGAN SPRIN MASING-MASING DIBAWA OLEH KAPOLSEK YANG MENERIMA BKO PAM TPS08 DESEMBER 201504 PERSONEL KOORDINASI DENGAN PPS SETEMPAT SESUAI DENGAN LOKASI PAM TPSKEMUDIAN MENGECEK LOKASI TPS YANG AKAN DILAKUKAN PENGAMANAN08 DESEMBER 201505 PERSONEL MELAKSANAKAN PENGAMANAN KOTAK SUARA DI KANTOR DESA/KEL 08 DESEMBER 201506 PERSONEL BERSAMA KOTAK SUARA MENUJU LOKASI TPS MASING-MASING 09 DESEMBER 201507 PERSONEL MELAKSANAKAN PAM TPS SESUAI LOKASI MASING-MASING 09 DESEMBER 201508 PERSONEL MELAKUKAN REKAP DAN MENGISI DARA SESUAI FORMAT YANG DIBAWA BERIKUT MELAMPIRKAN FOTO09 DESEMBER 201509 PERSONEL MELAKSANAKAN PENGAWALAN DAN PENGAMANAN KOTAK SUARA KE PPK 09 DESEMBER 201510 PERSONEL KEMBALI KE POLSEK UNTUKMENYERAHKAN REKAP HASIL PEROLEHAN SUARA SELANJUTNYA MELAKSANAKAN APEL KONSOLIDASI09 DESEMBER 201511 APEL KONSOLIDASI DI POLRES MUSI RAWAS 10 DESEMBER 20158PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMILUKADA &SENTRAGAKKUMDU9TUGAS POLRIDALAM PEMILUKADA SERENTAK 20151. Tugas Pengamanan Pemilu2. Tugas Penegakan Hukum (penyidikanTindak Pidanapemilu)KEDUA TUGAS TSB SALING TERKAIT : PENGAMANAN DILAKUKAN SCR KETAT, PELANGGARAN PEMILU BERKURANG = TUGAS GAKKUMJADI RINGAN.910PERBEDAANTINDAK PIDANA PEMILUKADA DENGAN TINDAK PIDANA UMUMPelapor :TP. Pemilukada yang dapat melaporkan adalahpemilih , pemantau pemilihan , atau peserta pemilihan, Pasal 134 ayat (2) UU Nomor 1 Th 2014;TP. Umum yangdapat melaporkanadalah setiaporang yang mengalami, melihat, menyaksikan dan ataumenjadi korban peristiwa yang merupakan tindakpidana, Pasal 108 ayat (1) KUHAP.11Tempat melapor : Laporan terjadinya TP. Pemilukada disampaikankepada Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten / Kota,Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS , Pasal134 ayat (1) UU Nomor 1 Th 2014. Laporan terjadinya TP. Umumdisampaikan kepadaPenyelidik, Penyidik Polri, atau ke SPKT bertugasmemberikan pelayanan Kepolisian secara terpaduterhadapLaporan/pengaduanmasyarakat, Pasal 106ayat (2) Perkap Nomor 23 Th 2010.12Batasan waktu melapor : Batasan waktu melapor terjadinya TP. Pemilukadapaling lambat 7 (tujuh) hari sejak diketahuidandan/atau ditemukannya pelanggaran pemilihan .Pasal 134 (4) UU Nomor 1 Th 2014. Batasanwaktumelapor terjadinya TP. Umumtidakdiatur , khusus pada delick aduan pengaduan hanyabolehdiajukandalamwaktu6(enam) bulansejakorang berhak mengadu jika tinggal di Indonesia ataudalam waktu 9 (sembilan) bulan jika bertempat tinggaldi luar Indonesia , Pasal 74 KUHP.13Penyidikan : Penyidikan TP. Pemilukada Pasal 146 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014:(1) Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia menyampaikan hasil penyidikannya disertaiberkas perkara kepada penuntut umum paling lama 14 ( empat belas ) harisejak laporanditerima.(2) Dalam hal hasil penyidikan belum lengkap, dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari penuntut umummengembalikan berkas perkara kepada Penyidik, disertai petnjuk tentang hal yang harusdilengkapi.(3) Penyidik dalam waktu paling lama 3 (tiga) harisejak tanggalpenerimaan berkas sebagaimanadimaksud pada ayat (2) harus ssudah menyampaikan kembaliberkas perkara tersebut kepadapenuntut umum. Penyidikan TP. Umum Undang-Undang No 8 Tahun 1981 Ttg KUHAP :waktu Penyidikan TP. Umum yang tidak melakukan Upaya Paksa tidak ada batasan waktu, apabilaPeyidik melakukan Upaya Paksa ( Penangkapan, Penahanan ) ada batasan waktunya seperti : Pasal 19: Penangkapan dapat dilakukan untuk paling lama satu hari. Pasal 24: Perintah penahanan yang diberikan oleh Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, hanya berlaku paling lama dua puluh hari .14BENTUK PELANGGARAN PEMILU KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILUADMINISTRASIPIDANAPENYELESAIAN MELALUI DKPPPENYELESAIAN OLEH KPU, KPUPROV & KPU KAB/KOTAUNSUR-UNSURKETENTUAN PIDANA DARI PSL. 177 S/D PSL198PENYIDIK POLRIPENUNTUTAN P JAKSAPERADILAN OLEH PENGADILAN1415UU NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILUKADABAB XXIV KETENTUAN PIDANA Pasal 177Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar mengenai dirisendiri ataudiri oranglaintentangsuatuhal yangdiperlukanuntukpengisiandaftarpemilih, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 12(duabelas)bulandandendapalingsedikitRp3.000.000,00(tigajutarupiah)danpalingbanyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).Pasal 178Setiaporangyangdengansengajamenyebabkanoranglainkehilanganhakpilihnya,dipidana dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 24(dua puluh empat) bulan dan denda paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)dan paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).16Pasal 179Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan surat yang menurut suatu aturan dalamUndang-Undang ini diperlukan untuk menjalankan suatu perbuatan dengan maksud untukdigunakan sendiri atau orang lain sebagai seolah-olah surat sah atau tidak dipalsukan,dipidana dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam jutarupiah) dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).Pasal 180(1) Setiaporangyangdengansengajasecaramelawanhukummenghilangkanhakseseorang menjadi Calon Gubernur, Calon Bupati, dan Calon Walikota, dipidanadengan pidanapenjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluhdua) bulan dan denda paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah)dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).(2) Setiap orang yang karena jabatannya dengan sengaja secara melawan hukummenghilangkanhakseseorangmenjadi Gubernur, Bupati, danWalikota, dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat 48(empatpuluhdelapan) bulandanpalinglama96(sembilanpuluhenam) bulandandendapalingsedikit Rp48.000.000,00(empat puluhdelapanjutarupiah) danpalingbanyakRp96.000.000,00(sembilanpuluh enam juta rupiah).17Pasal 181Setiap orang yang dengan sengaja dan mengetahui bahwa suatu surat adalah tidak sahatau dipalsukan, menggunakannya, atau menyuruh orang lain menggunakannya sebagaisurat sah, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan danpalinglama72(tujuhpuluhdua)bulandandendapalingsedikitRp36.000.000,00(tigapuluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).Pasal 182Setiap orang yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekuasaan yang ada padanyasaat pendaftaran pemilih menghalang-halangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilihdalamPemilihanmenurut Undang-Undangini, dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda palingsedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp36.000.000,00 (tigapuluh enam juta rupiah).Pasal 183Setiap orang yang melakukan kekerasan terkait dengan penetapan hasil Pemilihanmenurut Undang-Undangini, dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat 12(duabelas)bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda paling sedikitRp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluhenam juta rupiah).18Pasal 184Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar ataumenggunakansuratpalsuseolah-olahsebagai suratyangsahtentangsuatuhal yangdiperlukan bagi persyaratan untuk menjadi Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, CalonBupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, dan Calon Wakil Walikota, dipidana denganpidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluhdua) bulan dan denda paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) danpaling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).Pasal 185Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar ataumenggunakan identitas diri palsu untuk mendukung pasangan calon perseoranganmenjadi calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, calon Bupati dan calon Wakil Bupati,dancalonWalikotadancalonWakil Walikotadipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda palingsedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp36.000.000,00 (tigapuluh enam juta rupiah).19Pasal 186(1) Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU Kabupaten/Kota, dan anggota KPU Provinsiyangdengansengajamemalsukandaftar dukunganterhadapcalonperseorangansebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dandenda paling sedikit Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyakRp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).(2) (2) AnggotaPPS, anggotaPPK, anggotaKPUKabupaten/Kota, dananggotaKPUProvinsi yang dengan sengaja tidak melakukan verifikasi dan rekapitulasi terhadapcalon perseorangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, dipidana denganpidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuhpuluhdua) bulandandendapalingsedikitRp36.000.000,00(tigapuluhenamjutarupiah) dan paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).Pasal 187(1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan Kampanye di luar jadwal waktu yangtelah ditetapkan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota untuk masing-masingcalon, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 15 (lima belas) hari atau palinglama 3 (tiga) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah)atau paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).20Pasal 187(2) Setiaporangyangdengansengajamelanggar ketentuanlaranganpelaksanaanKampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf a, huruf b, huruf c, hurufd, huruf e, atau huruf f dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulanatau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikitRp600.000.00 (enamratusribu rupiah)atau palingbanyakRp6.000.000.00(enamjuta rupiah).(3) Setiaporangyangdengansengajamelanggar ketentuanlaranganpelaksanaanKampanye Pemilihan Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 hurufg, huruf h, huruf i, atau huruf j dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1(satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikitRp100.000,00(seratusriburupiah) ataupalingbanyakRp1.000.000,00(satujutarupiah).(4) Setiap orang yang dengan sengaja mengacaukan, menghalangi, atau mengganggujalannya Kampanye, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1(satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikitRp600.000,00 (enamratusribu ruplah)atau palingbanyakRp6.000.000,00(enamjuta rupiah).(5) Setiaporangyangmemberi ataumenerimadanaKampanyemelebihi batasyangditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (5), dipidana dengan pidanapenjarapalingsingkat4(empat) bulanataupalinglama24 (duapuluhempat)bulan dan/atau denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) ataupaling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).21Pasal 188Setiappejabat negara, pejabat Aparatur Sipil Negara, danKepalaDesaatausebutanlain/Lurah yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 71, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6(enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) ataupalingbanyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).Pasal 189Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota,danCalonWakil Walikotayangdengansengajamelibatkanpejabatbadanusahamiliknegara, pejabat badanusahamilikdaerah, Aparatur Sipil Negara, anggotaKepolisianNegara Republik Indonesia, anggota Tentara Nasional Indonesia, dan kepala desa atausebutan lain/lurah serta perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahansebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikitRp600.000,00(enamratusriburupiah) ataupalingbanyak Rp6.000.000,00(enamjutarupiah).22Pasal 190Pejabat yang melanggar ketentuan Pasal 71 ayat (2) atau Pasal 162 ayat (3), dipidanadengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulandan/atau denda paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyakRp6.000.000,00 (enam juta rupiah).Pasal 191(1) CalonGubernur, CalonWakil Gubernur, CalonBupati, CalonWakil Bupati, CalonWalikota, dan Calon Wakil Walikota yang dengan sengaja mengundurkan dirisetelah penetapan pasangan calon sampai dengan pelaksanaan pemungutansuara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 24 (dua puluh empat) bulandan paling lama 60 (enam puluh) bulan dan denda paling sedikitRp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) dan paling banyakRp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).(2) Pimpinan Partai Politik atau gabungan pimpinan Partai Politik yang dengansengaja menarik pasangan calonnya dan/atau pasangan calon perseorangan yangdengan sengaja mengundurkan diri setelah ditetapkan oleh KPU Provinsi danKPUKabupaten/Kotasampai denganpelaksanaanpemungutansuara, dipidanadengan pidana penjara paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama60 (enam puluh)bulan dan dendapaling sedikit Rp25.000.000.000,00 (dua puluhlima miliar rupiah) dan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliarrupiah).23Pasal 192(1) Calon Gubernur, Calon Bupati, dan Calon Walikota yang dengan sengajamengundurkan diri setelah pemungutan suara putaran pertama sampai denganpelaksanaan pemungutan suara putaran kedua, dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulandandendapalingsedikitRp50.000.000.000,00(limapuluhmiliarrupiah)danpalingbanyak Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).(2) Pimpinan Partai Politik atau gabungan pimpinan Partai Politik yang dengan sengajamenarik calonnya dan/atau calon yang telah ditetapkan oleh KPU Provinsi dan KPUKabupaten/Kota sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara putaran kedua,dipidana dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan palinglama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (limapuluh miliar rupiah) dan paling banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).Pasal 193(1) Dalamhal KPUProvinsi danKPUKabupaten/Kota tidakmenetapkanpemungutansuaraulang di TPSsebagaimana dimaksuddalamPasal 112tanpaalasanyangdibenarkan berdasarkan Undang-Undang ini, anggota KPU Provinsi dan anggota KPUKabupaten/Kotadipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat6 (enam)bulandanpalinglama24(duapuluhempat) bulandandendapalingsedikit Rp6.000.000,00(enam juta rupiah) dan paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).24-> PASAL 193(2) Ketua dan anggota KPPS yang dengan sengaja tidak membuat dan/atau menandatanganiberitaacaraperolehanpasanganCalonGubernur danCalonWakil Gubernur, pasanganCalonBupati danCalonWakil Bupati, sertapasanganCalonWalikotadanCalonWakilWalikota, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan palinglama36(tigapuluhenam) bulandandenda palingsedikit Rp6.000.000,00(enamjutarupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).(3) Ketua dan anggota KPPS yang dengan sengaja tidak melaksanakan ketetapan KPU Provinsidan KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pemungutan suara ulang di TPS, dipidanadengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulandan denda paling sedikit Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyakRp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).(4) Setiap KPPS yang dengan sengaja tidak memberikan salinan 1 (satu) eksemplar beritaacarapemungutandanpenghitungansuaradan/atausertifikathasil penghitungansuarapada saksi calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, calon Bupati dan calon Wakil Bupati,serta calon Walikota dan calon Wakil Walikota, PPL, PPS dan PPK melalui PPS sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (12) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga)bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan denda paling sedikit Rp3.000.000,00(tigajuta rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).(5) Setiap KPPS yang tidak menjaga, mengamankan keutuhan kotak suara, dan menyerahkankotak suara tersegel yang berisi surat suara, berita acara pemungutan suara, dan sertifikathasil penghitungan suara kepada PPK pada hari yang sama sebagaimana dimaksud dalamPasal 20 huruf q, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan palinglama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah)dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).(6) Setiap PPS yang tidak mengumumkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayahkerjanyasebagaimanadimaksuddalamPasal 99, dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat 3(tiga) bulandanpalinglama12(duabelas) bulandandendapalingsedikitRp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas jutarupiah).25Pasal 194Panwas Kecamatan yang tidak mengawasi penyerahan kotak suara tersegel kepada KPUProvinsi danKPUKabupaten/Kota sebagaimanadimaksuddalamPasal 33huruf b,dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 24 (duapuluh empat) bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan palingbanyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).Pasal 195Setiap orang yang dengan sengaja merusak, mengganggu, atau mendistorsi sisteminformasi penghitungansuarahasil PemilihanGubernurdanWakil Gubernur, Bupati danWakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 60 (enam puluh) bulan dan paling lama 120 (seratus dua puluh) bulan dan dendapaling sedikit Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) dan paling banyakRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).Pasal 196Ketua dan anggota KPPS yang dengan sengaja tidak membuat dan/atau menandatanganiberita acara perolehan suara pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur,pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta pasangan Calon Walikota dan CalonWakil Walikota, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan danpaling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam jutarupiah) dan paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).26Pasal 197(1) Dalam hal KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota tidak menetapkan perolehan hasilPemilihan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, anggota KPU Provinsi danKPUKabupaten/Kota dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat 24(duapuluhempat)bulandanpalinglama 60(enampuluh)bulandandendapalingsedikit Rp240.000.000,00(duaratusempat puluhjutarupiah) danpalingbanyakRp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).(2) Dihapus.Pasal 198KetuadananggotaKPUProvinsi danKPUKabupaten/Kotayangtidakmelaksanakanputusan pengadilan yang telahmempunyai kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksuddalam Pasal 150 ayat (2), dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 12 (dua belas)bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan denda paling sedikitRp12.000.000,00(duabelasjutarupiah)danpalingbanyakRp24.000.000,00(duapuluhempat juta rupiah).CATATAN :27CATATAN :28CATATAN :2930