Buku Petunjuk Praktikum 23 Agt 2015
-
Upload
monica-tri-irianti -
Category
Documents
-
view
40 -
download
3
Transcript of Buku Petunjuk Praktikum 23 Agt 2015
BUKU PRAKTIKUM
PHARMACEUTICAL CARE LAB WORK
NAMA :..................................................................................
NIM :..................................................................................
KELOMPOK :..................................................................................
GROUP :..................................................................................
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SEM I 2015-2016
1
I. Tata Tertib Praktikum
1. Praktikan membaca seksama buku petunjuk praktikum sebelum melakukan praktikum
2. Praktikan wajib datang tepat waktu
3. Praktikan wajib berpakaian rapi dan menggunakan jas praktikum dengan rapi selama
praktikum berlangsung
4. Daftar pustaka yang boleh digunakan tahun 2005 ke atas
5. Mahasiswa yang merusakkan alat wajib melakukan penggantian
6. Tidak disediakan inhal di luar kelompok/jadwal yang tersedia
Mahasiswa yang berhalangan hadir karena sakit, diwajibkan menunjukkan surat keterangan
sakit dari dokter. Ketidakhadiran karena alasan lain yang diatur dalam Panduan Akademik
Fakultas yang berlaku dan disampaikan minimal 3 hari sebelum praktikum.
II. Penilaian
Perilaku Praktikum 20%
Kegiatan Praktikum 50% (rincian seperti dalam RPS)
Responsi 30%
Yogyakarta, 20 Agustus 2015
Koordinator Praktikum
2
RPS PRAKTIKUM PHARMACEUTICAL CAREUrutan Praktikum dapat berubah dan akan diinformasikan sebelum praktikum.
BAB Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Materi Pembelajaran
(Bahan Kajian)
Proses Pembelajara
n
KriteriaPenilaian
(Indikator)
Bobot Nilai
Referensi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1
(1,5jp)Mampu menjalankan praktikum secara baik dan memahami makna pembelajaran yang diharapkan
Asistensi Tutorial dan Diskusi
- -
2(1,5jp)
Mampu menjelaskan Alkes dan perlengkapan safety labyang umum digunakan di RS + pengguna-annya
Pengenalan Alkes
Latihan meng-identifikasi jenis alat danmanfaat
Ketepatan menyebutkan
nama dan fungsi alat
5% Sumber Web terkait
3(3 jp)
Mampu menjelaskan cara/teknik memberi arti pada medical terminology
Istilah MedisMedical Terminology:RootSuffixPrefixSingkatanIstilah Lab
Latihan memberikan arti MT
Ketepatan memahami
metode memberi arti
MT
10% Dorland KamusDorland
HandbookMIMS terbaru
ISO terbaru
4(3 jp)
Mampu melaksanakan perhitungan beberapa parameter terkait Prediksi Risiko Kardio-vaskular
Parameter Prediksi Risiko Kardio-vaskularPulse Pressure; MAP; LDL-indirect; Chol-Ratio; Framingham Score.Kategori TD
Latihan perhitungan menggunakan rumus off-line dan on-line
Ketepatan dalam
menghitung beberapa parameter
risiko kardio-vaskular
10% Web terkait
5(3 jp)
Mampu mencari sumber referensi dan melakukan evaluasi sumber referensi
Critical Appraisal(EBM)
LatihanPencarian sumber informasi melalui Pubmed
CA terapi
Ketepatan dan ketelitian mencari dan mengevaluasi sumber referensi
15% Web terkait
3
tersebut untuk pemanfaatan klinis
6(3 jp)
Mampu menyusun Pharmaceutical Care untuk pasien dalam: identifikasi, penyelesaian, dan pencegahan DRP
Pharmaceutical Care
Latihan 1 kasus Review of System Monitoring pengobatanSelesaikan DRP dg metode:1.SOAP2.FARM3.CORE4.PRIME-Pharmaco-therapy5.PARM6.Penyusunan Intervensi Farmasis Klinis
Ketepatan penyusunan pharmaceutical care
20% Strand
7 (3jp)
Mampu melaksanakan evaluasi ketaatan terapi pasien untuk outcome therapy yang lebih baik
Medication Possession Ratio
Persistence
Medication Adherence (Morisky)
Latihan kasusSimulasi wawancara dan pengumpulan data
Ketepatan menghitung dan mengevaluasi ketaatan pasien
10% Web dan Proceeding dari
ISPOR
8(3 jp)
Mampu melaksanakan pembelajaran berkelanjutanon-line
Continuning Pharmacist Education
Latihan mendapat
SKP on-line dan tracker
Ketepatandalam
pelaksanaan pembelajaran berkelanjutan
10% Web terkait
9(1.5 jp)
Mahasiswa mampu menyiapkan parenteral nutrition secara benar dan aseptis
Penyiapan Parenteral Nutrition
Perhitungan dosis nutrisi yang dibutuhkan
Simulasi penyiapan Parenteral Nutrition
Simulasi pemantauan outcome
Ketepatan dalam menghitung dosis, mampu melaksanakan simulasi penyiapan parenteral nutrition dengan benar dan secara aseptis.
Ketepatan menjelaskan monitoring yang diperlukan untuk melihat outcome dan
Penilaian dilakukan dengan menilai ketepatan perhitungan dosis, ketepatan praktek simulasi, sikap selama praktikum, dan laporan praktikum.Bobot nilai 10%
DiPiro, J.T., 2008 Pharmacotherapy
Trissel, L.A. Handbook of Injectable Drugs, 15th , 2009
Shulman, R., Drayan, S., Harries, M., Hoare, D., and Badcott, S., Injectable Drug Administration Guide, 1998
4
efek samping10
(1.5 jp)Mahasiswa mampu menyiapkan sterile preparation secara benar dan aseptis
Sterile Preparation
Perhitungan dosis obat yang dibutuhkan
Simulasi penyiapan Sterile Preparation
Simulasi penanganan limbah sitostatik
Simulasi pemantauan outcome
Ketepatan dalam menghitung dosis, mampu melaksanakan simulasi penyiapan Sterile Preparation dengan benar dan secara aseptis
Mampu menjelaskan penangangan limbah sitostatik dan penanganan kecelakaan berkaitan dengan sitostatik
Ketepatan menjelaskan monitoring yang diperlukan untuk melihat outcome dan efek samping
Penilaian dilakukan dengan menilai ketepatan perhitungan dosis, ketepatan praktek simulasi, sikap selama praktikum, dan laporan praktikum.
Bobot nilai 10%
DiPiro, J.T., 2008 Pharmacotherapy
Trissel, L.A. Handbook of Injectable Drugs, 15th , 2009
Shulman, R., Drayan, S., Harries, M., Hoare, D., and Badcott, S., Injectable Drug Administration Guide, 1998
NILAI TOTAL PRAKTIKUM
100%
11(3 jp)
- RESPONSI (lisan/tulisan)
- -
5
BAB 1. ASISTENSI
Tujuan:
1. Mahasiswa mengetahui kegiatan yang dilalui selama 1 semester;2. Mahasiswa mengatehui sistem penilaian dan tugas-tugas.3. Mahasiswa dapat lancer mengikuti praktikum dan mendapatkan manfaat dari praktikum
ini.
RUBRIK NILAI PERILAKU PRAKTIKUMA B C D F
Kehadiran (7.5)
Sebelum Praktikum mulai
Terlambat <15menit dengan alasan rasional
Terlambat<15menitTanpa alasan
Terlambat >15menitTanpa alasan
Tidak Hadir
Tidak mengikuti praktikum ≥2x tanpa alasan rasional tidak lulus Praktikum
Ketertiban (2.5)
Laporan dan tugas lain dikumpulkan tepat waktu dan dikerjakan lengkap
Laporan dan tugas lain dikumpulkan tepat waktu dan hanya sebagian dikerjakan lengkap
Laporan dan tugas lain dikumpulkan tidak tepat waktu tetapi lengkap
Laporan dan tugas lain dikumpulkan tidak tepat waktu dan tidak lengkap
Tidak mengumpulkan tugas>2X tidak mengumpulkan tugas tidak lulus
Managemen Waktu (7.5)
Menyelesaikan Praktikum tepat waktu dan tepat benar
Menyelesaikan Praktikum tepat waktu tetapi tidak tepat benar
Menyelesaikan Praktikum tidak tepat waktu dan tidak tepat
Sangat terlambat menyelesaikan praktikum
-
Keaktifan (2.5)
Mengikuti praktikum secara serius dan aktif berkomunikasi menyelesaikan tugas
Mengikuti praktikum kurang serius dan kurang aktif berkomunikasi menyelesaikan tugas
Pasif Ribut dan tidak berkomunikasi secara efektif
Menimbulkan kekacauan>2X setelah peringatan tidak lulus praktikum
Nilai Perilaku Praktikum maks= 20 per pertemuan
6
BAB 2
PENGENALAN ALAT KESEHATAN
Tujuan:Mahasiswa mengenali (menyebutkan) beberapa alat yang digunakan di RS dan manfaatnya dari alat nyata dan foto/gambar.
Kegiatan:Mahasiswa mempelajari dan berdiskusi mengenai manfaat alat-alat yang selama 1 jam di akhiri dengan post-test.Mahasiswa menyaksikan dan mencatat tahap-tahap penggunaan nebulizer.
JENIS ALAT NAMA MANFAATInfusion Set
Winged Infusion set
Winged Infusion Set 21g Continuous Use with 30cm Tubing
Scalp Vein
7
Catheter Foley No 14; 16; 18; 8
Transfusion Set
Single blood bag with transfusion set
IV Canula
Needle 19; 23;25; 27G
8
Syringe Insulin 0.5ml/1ml
Torniquet
Thermo-meter infrared
Stetoscope
9
Nebulizer
Mercury Sphygmomanometer
MERCURY BP
CUFF+BULB+LATEX+VALVE 1 SET
Sphygmomanometer Digital
10
Breast Pump
Sterile Gloves No. 6; 6.5; 7; 7.5; 8
ARM CRUTHES
11
Quad Cane
Walkiing Stick
Walking flame
Wheel Chair
12
Wheel Chair
Common chair
Bedpen
Urinal
13
Hot Water Bag(WWZ)
ECG Paper
Cat gut2/0;3/0;4/0
Gauze bandage5 cm; 10 cm
14
Vaginal SpecurumSize S;M
Umblical Cord Clamp
Surgical bladeNo 10; 11; 15; 22
USG Gel
15
Wooden Tongue
Nylon with needleSilk with needle2/03/04/0
Syringe pump
Computerized syringe infusion pump
16
Infusion pump
Infusion
Lancet
Vaccum tube
17
Plester
Instrument tray + tutup
Needle holder
Gunting Bandage
Gunting Forcep
18
Laryngoscope
Balloon catheter
Hibicet
19
20
BAB 3. ISTILAH MEDIS
TUJUAN:
Mahasiswa dapat menterjemahkan beberapa istilah sederhana dari jurnal kesehatan dan dapat menjelaskan teknik pemenggalan istilah medis.
MATERI PRAKTIKUM
21
22
23
Singular-Plural Noun dalam Istilah Medis
24
Latihan
1. Nama-nama Obat (2-5 item) sub golongan dan nama (generik).
2. GCS
3. APGAR SCORE
4. Istilah Peracikan Arti, Berikan Artinya
25
Latihan istilah medis, data laboratorium, dan artikel kesehatan yang akan diterjemahkan atau dimaknakan disampaikan pada saat praktikum!
Contoh Format Latihan Terminologi Medis
LAMPIRAN SOAL PRETEST:1) The general meaning of "corpus" is(A) abdomen(B) body(C) chest(D) head(E) trunk
2) Which of the following is the term for an abnormally low white blood cell count?
26
(A) Anemia(B) Leukemia(C) Leukocytosis(D) Leukopenia(E) Leukoplakia
3) An area of dead myocardial tissue is called(A) angina pectoris(B) hypertrophy(C) an induration(D) an infarct(E) stenosis
4) The term "lithiasis" means(A) constriction of tissue(B) dissolving(C) abnormal condition of stones(D) penetrating a cavity(E) stretching of tissue
5) Menarche refers to which of the following?(A) Beginning of menstruation(B) Development of female characteristics(C) End of childhood(D) End of pregnancy(E) Primary infertility
6) Adipose tissue is made of which of the following?(A) Fat cells(B) Lymph nodes(C) Muscles(D) Skin (E) Tendons
7) Which of the following terms refers to the ability to breathe comfortably only when in an upright position? (A) Apnea(B) Dyspnea(C) Eupnea(D) Hypercapnia(E) Orthopnea
8) Which of the following is the term for abnormally large breasts in men?(A) Gynander(B) Gynecomania(C) Gynecomastia(D) Gynephobia(E) Gynoplastics
9) Which of the following terms means drainage from the nose?(A) Rhinolalia(B) Rhinomycosis(C) Rhinophyma
27
(D) Rhinorrhaphy(E) Rhinorrhea
10) The combining form "cephal/o" refers to the(A) abdomen(B) head(C) neck(D) ribs(E) spine
11) The prefix pertaining to fingernail is(A) odont-(B) olfact-(C) omphal-(D) onco-(E) onych-
12) Inflammation of a sweat gland is known as(A) colitis(B) fasciitis(C) hidradenitis(D) pimelitis(E) rhinitis
13) The prefix meaning outside or outer is(A) ana-(B) dia-(C) epi-(D) exo-(E) peri-
14) The prefix "brady-" means(A) away from(B) downward(C) irregular(D) slow(E) without
15) The patient's complaint of painful menstrual periods will be documented in the medical record as(A) amenorrhea(B) dysmenorrhea(C) menorrhagia(D) menorrhea(E) metrorrhagia
16) Which of the following suffixes refers to eating?(A) "phagia" (B) "phasia"(C) "phonia"(D) "plegia"(E) "praxia"
28
17) Which of the following terms refers to pain?(A) Arthralgia(B) Diplopia(C) Dysplasia(D) Hemiplegia(E) Urticaria
18) Which of the following is the definition for aphagia?(A) Extreme thirst(B) Inability to hear(C) Inability to swallow(D) Loss of hair(E) Pain free
19) Which of the following suffixes means "incision into"?(A) -ectomy(B) -plasty(C) -scopy(D) -stomy(E) -tomy
20) Which of the following is the CORRECT spelling for the plural of bronchus?(A) Bronchuses(B) Bronchii(C) Bronchi(D) Bronchae(E) Broncha
21) Which of the following is the plural form of the medical term that means chest?(A) Alveoli(B) Apices(C) Calyces(D) Pleurae(E) Thoraces
22) The notation "subq" indicates an area between(A) bone and bone marrow(B) dermis and muscle(C) fascia and bone(D) muscle and bone(E) muscle and vein
23) OS is a standard abbreviation for(A) both eyes(B) left eye(C) right eye(D) left ear(E) right ear
24) Instructions to take a medication "pc" means(A) at bedtime(B) before meals
29
(C) after meals(D) every morning(E) when needed
25) "K" is the symbol for (A) barium(B) calcium(C) iron(D) hydrogen(E) potassium
26. Which of the following is the chemical symbol for iron?(A) F(B) Fe(C) Fr(D) I(E) Ir
27) Which of the following is the term for reconstruction of the eardrum?(A) Myringotomy(B) Otoplasty(C) Stapedectomy(D) Tympanocentesis(E) Tympanoplasty
28) Colporrhaphy is the repair of the(A) bladder(B) intestines(C) spleen(D) uterus(E) vagina
29. Which of the following terms describes surgical fixation of the uterus in a suspended position?(A) Hysterectomy(B) Hysterodesis(C) Hysteropexy(D) Hysteroscopy(E) Hysterotripsy
30) A pyloromyotomy is performed in which of the following body systems?
(A) Cardiovascular(B) Gastrointestinal(C) Musculoskeletal(D) Nervous(E) Reproductive
31) Which of the following is a surgical procedure in which a pendulous breast is lifted and fixed to the chest wall?(A) Mastostomy(B) Mastotomy(C) Mastectomy
30
(D) Mastopexy(E) Mesopexy
32) Which of the following is an incision made to enlarge the opening of the external urethra?(A) Cystotomy(B) Meatotomy(C) Nephrostomy(D) Pyelostomy(E) Ureterotomy
33. Korotkoff sounds are evaluated when (A) counting the apical heartbeat(B) determining the blood pressure(C) performing ultrasonography(D) counting the respirations(E) evaluating the pulse
34. Which of the following is a nonsterile procedure?(A) Amniocentesis(B) Cystoscopy(C) Peritoneal dialysis(D) Proctosigmoidoscopy(E) Renal biopsy
35) Which of the following is a procedure in which synovial fluid is removed for analysis?(A) Apheresis(B) Arthrocentesis(C) Arthrography(D) Arthroscopy(E) Articulation
36) Which of the following procedures is indicated when an abnormal growth is identified on barium enema x-ray study?(A) Arthroscopy(B) Bronchoscopy(C) Colonoscopy(D) Cystoscopy(E) Colposcopy
37) A patient scheduled for echoencephalography will undergo a study of which of the following? (A) Abdomen(B) Brain(C) Heart(D) Lungs(E) Spine
38) Which of the following physicians specializes in treating patients with diseases of the liver?(A) Hematologist(B) Hepatologist(C) Nephrologist(D) Oncologist(E) Rheumatologist
31
39) Which of the following branches of medicine specializes in the study of the musculoskeletal system?(A) Gynecology(B) Nephrology(C) Orthopedics(D) Pediatrics(E) Urology
40) A patient with encephalitis is most likely to be treated by which of the following specialists?(A) Endocrinologist(B) Hematologist(C) Neurologist(D) Oncologist(E) Radiologist
41) A cystoscope is an instrument used most commonly by a specialist in(A) endocrinology(B) gastroenterology(C) gynecology(D) radiology(E) urology
42) A patient who has hypergonadism, prolactinoma, and hirsutism will most likely be referred to which of the following specialists?(A) Immunologist(B) Pathologist(C) Rheumatologist(D) Endocrinologist(E) Gerontologist
43) Polydipsia, polyuria, good appetite with weight loss, and blurred vision are signs and symptoms of(A) diabetes mellitus(B) gout(C) hypothyroidism(D) marasmus(E) polyposis coli
44) Dysphonia is a common symptom of which of the following conditions?(A) Iritis(B) Laryngitis(C) Pneumonitis(D) Rhinitis(E) Stomatitis
45) Which of the following is a malignant tumor of the eye that is known to be hereditary?(A) Glioblastoma(B) Neuroblastoma(C) Osteocarcinoma(D) Pheochromocytoma(E) Retinoblastoma
46) Which of the following are round bacteria that grow in pairs?
32
(A) Streptococci(B) Diplococci(C) Bacilli(D) Spirilla(E) Staphylococci
47) Which of the following words is MISSPELLED?(A) Adenopathy(B) Basaphil(C) Edematous(D) Hemopoiesis(E) Myeloid
48) Which of the following medical terms is spelled CORRECTLY?(A) Albumine(B) Hemorrhoid(C) Larinx(D) Opthalmology(E) Prostrate
49) Which of the following spellings is CORRECT?(A) Abecess(B) Abces(C) Abscess(D) Abscus(E) Absess
50) Which of the following is the CORRECT spelling for the focusing ability of the eye?(A) Accomedation(B) Accommodation(C) Acomodation(D) Acommodation(E) Acommedation
33
BAB 4. CARDIOVASCULAR RISK
OBJECTIVESStudents have the ability to calculate some equation and formulae for the evaluation of cardiovascular risk, including: pulse pressure, mean arterial, indirect-LDL Cholesterol, Cholesterol Ratio, Framingham Score, and hypertension classification.
PRACTICE MATERIAL
A. Pulse Pressure PPmmHg=SBP−DBP−−−(1)
Blood pressure readings are given in two numbers. The top number is the maximum pressure your heart exerts while beating (systolic pressure), and the bottom number is the amount of pressure in your arteries between beats (diastolic pressure). The numeric difference between your systolic and diastolic blood pressure is called your pulse pressure. For example, if your resting blood pressure is 120/80 millimeters of mercury (mm Hg), your pulse pressure is 40 — which is considered a normal and healthy pulse pressure.
A high pulse pressure may be a strong predictor of heart problems and, especially for older adults, if your pulse pressure is greater than 60 it is considered a risk factor for cardiovascular disease. Generally, a pulse pressure greater than 40 mm Hg is abnormal. A pulse pressure lower than 40 may mean you have poor heart function, while a higher pulse pressure may mean your heart's valves are leaky (valve regurgitation). http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/expert-answers/pulse-pressure/faq-20058189
B. Mean Arterial Pressure (MAP)There are several clinical situations in which it is especially important to monitor mean
arterial pressure. In patients with sepsis, vasopressors are often titrated based on the MAP. In the guidelines of the Surviving Sepsis Campaign, it is recommended that mean arterial pressure (MAP) be maintained ≥ 65 mm Hg. Also, in patients with head injury or stroke, treatment may be dependent on the patient’s MAP.
https://www.nursingcenter.com/NCBlog/December-2011/Calculating-the-MAP
MAP=SBP+2 DBP3
−−−(2)
Normal range of MAP: 70 - 105 mmHg
*1. DiscussionCompare the PP and MAP values of male and female subjects, are they significantly different?
C. Indirect-LDL Cholesterol mg/dl (LDL)
34
LDL=total cholesterol−HDL−Triglycerides5
−−−(3)
Note: TG level ≤400mg/dl; after 8-10 hour fasting condition.
D. Cholesterol Ratio
Cholest Ratio=HDL CholesterolTotalCholesterol
−−−(4)
To calculate your cholesterol ratio, divide your high-density lipoprotein (HDL, or "good") cholesterol number into your total cholesterol number. An optimal ratio is less than 3.5-to-1. A higher ratio means a higher risk of heart disease. Non-HDL cholesterol, as its name implies, simply subtracts your HDL cholesterol number from your total cholesterol number. So it contains all the "bad" types of cholesterol. An optimal level of non-HDL cholesterol is less than 130 milligrams per deciliter (mg/dL), or 3.37 millimoles per liter (mmol/L). Higher numbers mean a higher risk of heart disease.
Francisco Lopez-Jimenez, M.D. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/expert-answers/cholesterol-ratio/faq-20058006
Your cholesterol ratio is calculated by dividing your total cholesterol by your HDL number. For instance, if your total cholesterol is 180 and your HDL is 82, your cholesterol ratio is 2.2. According to the American Heart Association (AHA), you should aim to keep your ratio below 5, with the ideal cholesterol ratio at 3.5. According to Harvard Medical School, a cholesterol ratio of 5 indicates average risk of heart disease for men. Men run double the risk for heart disease if their ratio reaches 9.6 and have roughly half the average risk for heart disease with a cholesterol ratio of 3.4. Because their HDL levels are often higher, women’s cholesterol ratio risk categories differ. For women, a 4.4 ratio indicates average risk for heart disease. Women’s heart disease risk doubles if their ratio is 7, while a ratio of 3.3 signifies roughly half the average risk. Two people with the same total cholesterol number can have different cholesterol ratios. The ratios indicate different levels of heart disease risk. Harvard Medical School cites the following example: If your total cholesterol is 200 and your HDL is 60, your cholesterol ratio would be 3.3. That’s near the AHA ideal level. However, if your HDL is 35—below the recommended level of 40 for men and 50 for women—your cholesterol ratio would be 5.7. This ratio places you in a higher risk category. http://www.healthline.com/health-slideshow/cholesterol-ratio
*2. Discussion
Evaluate the risk of the subjects based on the cholesterol ratio!
35
E. Framingham Score (Prediction of 10-year Cardiovascular Risk)
1. Interactive model to calculate Framingham Score to predict CVD Risk in the next 10 years of a particular patient aged from 30- 75 years old. Left: using blood cholesterol level; Right using BMI value.
Ref: http://www.framinghamheartstudy.org/risk-functions/cardiovascular-disease/10-year-risk.php
*3. Discussion: a. Describe all variables impact/correlation with the Frammingham!b. Calculate the heart vascular age and the mean diiference of the actual age with HVA! Is the HVA of the subjects significantly different to the riil age?c. Is the Framigham Score Model 1 and 2 significantly different?
36
2. Excel Worksheet Model General CVD Risk Prediction
Risk Factor Units (Type Over Placeholder
Values in Each Cell) NotesSex male (m) or female (f) f Age years 46 Systolic Blood Pressure mmHg 130.0 Treatment for Hypertension yes (y) or no (n) n Smoking yes (y) or no (n) y Diabetes yes (y) or no (n) n Body Mass Index kg/m² 23
Your Heart/Vascular Age 60
Calculator prepared by R.B. D’Agostino and M.J. Pencina based on a publication by D’Agostino et al. in Circulation
If value is < the minimum for the field, enter the minimum value. If value is > the maximum for the
field, enter the maximum value.
Your 10-Year Risk (The risk score shown is derived on the basis of an equation. Other print products, use a point-based system to calculate a risk score that approximates
the equation-based one.)
7.0%
0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 7.00% 8.00%
YOUR RISK
OPTIMAL
NORMAL
F. Hypertension Classification
Table 1. Comparison of Recommended Blood Pressure Goal Based on JNC7, JNC8, and ESH-ESC Guidelines
Age GroupSystolic/Diastolic Blood Pressure Goal (mmHg)
JNC71) JNC82) ESH-ESC 20133)
Younger Adult≥18 years old: <140/90
<60 y.o.:<140/90 <140/90
Elderly ≥60 y.o.:<150/90<140-150*/-
*>80 y.o. & not-fitDiabetes mellitus
<130/80 <140/90<140/85
Chronic Kidney Disease <140/901) The Seventh Join National Committee [Chobanian et al. 2003]2) The Eighth Join National Committee [James et al . 2013]3) European Society of Hypertension-European Society of Cardiology [Mancia et al. 2013]
*4. Discussion:Classify the subjects using the 3 guidelines as hypertension or not. Is the classification different among the guideline?
37
38
NoAg
eGe
nder
m
ale=
1BM
ISB
PDB
PPu
lse
Pres
s
Mea
n Ar
teria
l Pr
essu
rePU
LSE
GDS
CHOL
To
tTG
HDL
LDL
TOTA
L/
HD
L M
ale=
5 Fe
m=4
.4
COM
ORFr
amin
g Sc
ore
(a)
Fram
ing
Scor
e (b
)HV
AM
ean
Diff
HVA
-
Actu
al A
ge
JNCV
II
HTN=
1
No
=2
JNCV
III
HT
N=1
No
=2
ESC/
ESH
HT
N=1
No
=2
142
225
.516
610
180
6416
020
055
Asm
a2
611
26.5
145
8987
5110
011
240
CKD
350
224
.717
994
7971
111
132
39no
480
123
.514
977
8967
112
9341
CKD-
DM5
691
22.9
140
9086
266
113
108
44CK
D6
671
24.2
190
8591
215
117
145
47no
770
224
.219
494
103
317
118
152
36DM
857
227
.811
775
7989
226
287
48ko
les9
401
27.5
167
103
8155
129
128
52no
1060
225
.117
387
7047
129
138
45no
1148
223
.112
179
111
373
130
145
50DM
1255
231
.313
680
8365
132
147
49As
ma
1374
118
.414
484
8011
233
239
150
koles
1475
124
.120
095
100
128
163
244
55OA
1552
231
.616
581
8952
138
156
67OA
1665
124
.116
472
102
296
145
169
56DM
-HTN
1768
219
.714
168
.568
5814
716
957
Asm
a-HF
1865
123
.415
273
7877
348
403
69ko
leste
r19
402
27.0
151
7991
7615
216
640
inso
mni
a20
811
27.3
149
6891
146
287
361
53HF
2132
126
.019
811
186
8328
829
353
HTN
2257
231
.918
785
140
208
291
299
55DM
-kol
es23
702
19.0
198
9967
7529
332
256
koles
2454
226
.014
710
589
9215
619
943
strok
e25
651
19.2
172
6267
8616
914
945
maa
g26
752
24.8
158
9495
267
163
192
50no
2765
220
.715
888
9229
516
323
047
no28
521
30.4
117
6984
218
165
182
55Ob
es-h
ipo
2948
223
.214
691
101
393
390
397
64ko
les30
802
25.7
145
8389
101
466
411
67ko
les
Students Activity:
I. Fill the empty column in the above Table:II. Write down the summary of the discussion poin
Worksheet for Discussion *1
.
39
Worksheet for Discussion *2
40
Worksheet for Discussion *3
41
Worksheet for Discussion *4
42
BAB 5. CRITICAL APPRAISAL(Evidence Based Medicine/Practice)
PRETEST1. Hitung RR2. Hitung ARR3. Hitung NNT
MENCARI SUMBER REFERENSILatihan Mencari Sumber Referensi Menggunakan Secondary Reference Data Pubmed(kasus dan referensi yang dicari diberitahukan saat praktikum)
HOW TO USE PUBMED
1. Boolean Logic: AND, OR, NOT, () 2. MeSH3. Advanced Search4. History
No Keywords No Jurnal
No Keywords No Jurnal
43
LATIHAN DENGAN TOPIK DESAIN SENDIRI – SAMPAI KESIMPULAN
No Keywords No Jurnal
No Keywords No Jurnal
44
TABLE 6-6 Number Needed to Treat and Number Needed to HarmIn this example, the clinical question is whether or not the addition of clopidogrel to the regimen of a 65-year-old man with unstable angina who is already taking aspirin would prevent death or coronary event. A search of published trials and presented papers at scientific meetings uncovered only one relevant study (N Engl J Med 2001;345(7):494–502)
In the trial:
12,562 subjects with coronary syndrome were randomized to aspirin alone or aspirin plus clopidogrel.
On average, patients were followed for 9 months. The primary end point was to prevent cardiovascular (CV) death, myocardial infarction
(MI), or stroke.
To calculate the number needed to treat (NNT), first calculate the absolute risk reduction (ARR). This is the absolute difference between the event rate in the control group (CER) minus the event rate in the experimental group (EER). The NNT is the inverse of the ARR.
The trial reports that 11.47% of the aspirin-alone group (control group) had MI, stroke, or CV death. In contrast, 9.28% of the aspirin-plus-clopidogrel group (experimental group) had these events.
Control Event Rate (Aspirin-Alone Group)
Experimental Event Rate (Aspirin-Plus-Clopidogrel)
RRR = (CER – EER)/CER
ARR = (CER – EER)
NNT = 1/ARR
11.47% 9.28% 19% 2.19% 46Thus the NNT is 46. That is, treating 46 patients with unstable angina for 9 months with aspirin plus clopidogrel should prevent MI, stroke, or CV death in 1 patient. To balance risks against benefits of an intervention, we can generate a similar number needed to harm to express the risks associated to the intervention.The trial reports that 2.7% of the aspirin-alone group had major nonfatal bleeding events compared with 3.6% of subjects in the intervention group (aspirin plus clopidogrel).To calculate the number needed to harm (NNH), first calculate the absolute risk increase (ARI). This is the absolute difference between the event rate in the experimental group (EER) minus the event rate in the control group (CER). The NNH is the inverse of the ARI.
(Continued) TABLE 6-6 Number Needed to Treat and Number Needed to Harm
Control Event Rate Experimental Event Rate ARI (Absolute Risk Increase)
NNH
2.7% 3.6% 0.9% 111
The NNH is thus 111, meaning that treating 111 patients with both drugs for 9 months would
45
result in one major nonfatal bleed. Combining the NNT and NNH and projecting the results to 1,000 patients would lead to this conclusion: This randomized, controlled trial suggests that treating 1,000 individuals with unstable angina with the combination of aspirin plus clopidogrel would prevent 21 patients from having a stroke, MI, or CV death at the cost of 9 major nonfatal bleeding events.
The relative risk reduction (RRR), as a measure of the magnitude of an intervention's effect, can be misleading. It does not discriminate between large and trivial absolute differences between the control and experimental groups. For example, an intervention may result in a 50% risk reduction for the adverse outcome, and this amount of decrease would sound impressive to most clinicians and patients. However, it might represent only a small difference in the risk of a rare event (e.g., 0.2% of patients in a placebo group died compared with 0.1% of patients on active drug). In contrast, a 50% risk reduction might reflect a much more meaningful difference, for instance, when 50% of placebo group died versus 25% of patients in the intervention group (an absolute difference of 25%). The RRR is the same for both examples, but the magnitude of the impact of the intervention is drastically different. The information provided by the RRR is incomplete because it does not take into account the baseline risk of subjects in the trial.
Clinical Controversy
NNT and NNH can be a bit nebulous when it comes to applying these values in clinical situations. P values are considered significant routinely when they fall below 0.05, but what is a good NNT in one study may not be so good in another trial. NNT and NNH provide visualizations for how much risk and benefit are present when a group of similar patients—such as those seen by a physician or cared for in a pharmaceutical care clinic—are all treated with a medication or other intervention.
Applying the Results
For every healthcare professional, the ultimate test of which studies are important and which are not comes down to the decision of how to treat each patient. Thus, clinical judgment is crucial in assessing the importance of drug-therapy evidence.
Several patient-specific factors must be considered in the final analysis:
Compare the patient with those in the study (similar disease state and stage, similar baseline characteristics). This assessment should ensure that the population studied has a similar disease state and prognostic factors as the patient now being treated. For instance, the results of a trial assessing the mortality benefit of simvastatin in dyslipidemic men with known coronary artery disease would not likely apply to dyslipidemic women with no other coronary risk factors.
Consider the patient's baseline risk for the outcome of interest and other potential risks associated with the therapy. If this patient has a higher baseline risk for the outcome than the population studied, then treatment may yield an even higher benefit. In contrast, if the patient has a lower baseline risk than the population studied, then treatment-associated risks may outweigh the potential benefit. For example, premenopausal women, in
46
general, have a lower cardiovascular mortality risk than men. Therefore, an intervention shown to prevent cardiovascular mortality in men may result in a smaller benefit in women.
Consider the patient's values, beliefs, concerns, and readiness for the intervention. In addition, healthcare delivery characteristics (cost and accessibility) must be factored in. Although not very long ago healthcare professionals were considered patriarchal figures who directed the patient's treatment, today patients are fully engaged partners in decisions about therapy. The evidence must be discussed and integrated with the patient's specific circumstances to result in successful outcomes.
ARR
A. Kejadian CVD 100 (E) vs 200 (C)
CVD EVENT
+ -A (Perlakuan) 100 1100 1200B (Kontrol) 200 1000 1200
300 2100Event:100/1200=8.3%
Control:200/1200=16.7%
RRR=16.7-8.3/16.7=50.3%
ARR=8.4%NNT=11.9
B. Event yang jarang sekali
CVD EVENT
+ -A (Perlakuan)
2 998 1000
B (Kontrol) 5 995 10007
Event:2/998=0.2%
Control:5/995=0.5%
RRR= 0.2-0.5/0.5=60%
ARR=0.3%NNT=333.3
HR = (a/(a+b)) / (c/(c+d)) =2.5
OR= ad/bc =2.49
47
Tugas mencari terapi yang termasuk dalam Level of Recommendation A; B; C, dst
Kelompok I; II; III; IV Sistem Respirasi; Integumen; Saraf/Nervosa (yang bukan stroke); Digestif
Tugas Mandiri :
Teori Critical Appraisal (Overview continued with therapy CA)
CEBMH http://cebmh.warne.ox.ac.uk/cebmh/education_critical_appraisal.htm.
48
BAB 6.PHARMACEUTICAL CARE PLAN
Tujuan: Mahasiswa depat melaksanakan simulasi penyelesaian kasus DRP.
Tema Kasus: Hipertensi Komplikasi Hematemesis dan Penurunan Fungsi Ginjal
Seorang pasien RS Mitra Anda Setia dengan inisial Ny. PHD umur 75 tahun dirawat inap dari tanggal 12 Mei 2014-17 Mei 2014 (6 hari) dengan keluhan pusing, lemas, dan mual. Diagnosis masuk: hipertensi, hematemesis, dan melena sedangkan diagnosis keluar: Hipertensi, gangguan ginjal tingkat 3. Status pulang: sembuh. Sehari-hari di rumah sebelum masuk RS TD sekitar 140/90mmHg terkendali dengan Captopril 25 dan HCT 12.5mg rutin. Data keluhan, laboratorium
Keluhan:Tanggal Keluhan
12/5 Mual, pusing, nyeri perut13/5 Lemas, pusing dan muntah teratasi14/5 Mual dan lemas15/5 Mual16/5 Mual teratasi17/5 Tidak ada keluhan
Data Lab Tgl 12 Mei 2014Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan Keterangan
Glukosa puasa 134 70-100 mg/dl TinggiGlukosa 2jam pp 152 70-140 mg/dl TinggiSGPT 15,9 0-32 U/L NormalSGOT 11,7 0-31 U/L NormalKolesterol Total 200 <201 mg/dL NormalTrigliserida 279 <200 mg/dl TinggiHDL 57 >65 mg/dl RendahLDL 106 <100 mg/dl TinggiUreum 170 <50 mg/dl TinggiKreatinin 1,7 0,51-0,95 mg/dl TinggiAsam urat 12,5 2,4-5,7 mg/dl TinggiKalium 3,8 3,5-5,1 mEq/L NormalNatrium 138 136-145 mEq/L NormalKlorida 104 97-111 mEq/L NormaleGFR 31,14 >90 mL/min/1,73m2 GGK (level 3)
Tanda Vital frekuensi pengukuran 4 kali/hari pada pagi siang sore dan malamParameter 12/5 13/5 14/5 15/5 16/5 17/5Suhu (°C) -
--
37,0
36,636,836,8
-
36,0-
36,0-
36,0-
36,0-
36,6-
36,6-
36,0---
Nadi (x/menit) - 89 76 84 76 80
49
--
56
7684-
-76-
-60-
-80-
---
TD (mmHg) ---
168/110
190/90190/70
170/110160/80
140/90140/90120/80
-
140/80140/90110/80
-
-120/80
--
130/80---
Urin tampung (cc) --
900
500500
1350
--
900
- - -
Penatalaksanaan Terapi:Nama Obat Rute 12/5 13/5 14/5 15/5 16/5 17/5Simvastatin 10mg
(malam)*oral
Allopurinol 100mg* oral Sukralfat 3x10ml * oral malam
saja pagi
sajaAsam traneksamat 2X250mg/5ml
injeksi - - -
Valsartan 1x 160mg oral Amlodipin 1X10mg oral Bisoprolol 1X2,5mg* oral Isosorbid dinitrat 3X5mg* oral - - pagi
sajaCeftriaxone Na 2X1g injeksi malam
saja - - -
Cefditoren pivoxil 2x200mg*
oral - - - pagisaja
HCT 1X12,5mg* oral - - - - - Captopril 2X25mg* oral - - - - - * Obat dilanjutkan di rumah (bawa pulang)
a. Selesaikan kasus dengan metode SOAP. Karena kasus memiliki banyak informasi, informasi yang ada diringkas dalam tabel di bawah ini.
Tabel Ringkasan Data Pasien
Pemeriksaan Lab awal:(nilai normal)
Pemeriksaan/ kondisi non lab awal:
Riwayat pengobatan Riwayat penyakit
50
Subjetive (Subyektif)
Objective (Obyektif)
Assessment (Penilaian DRP): contoh DRP boleh diganti1. Obat tanpa indikasi
2. Indikasi yang tidak diobati.
Plan (Perencanaan Layanan)
b. Selesaikan Kasus 5 dengan metode CORE Pharmacotherapy Plan .
Tabel Penyelesaian Kasus 5 dengan metode CORE Pharmacotherapy PlanC-condition atau
kondisiO-outcomes atau hasil
terapiRegimen terapi obat
dan non-obatEvaluasi
Hipertensi Target tekanan darah
Hematemesis Hematemesis
51
Kadar Hb (bila anemia)
Penurunan fungsi ginjal
Menghambat laju kerusakan ginjal
c. Selesaikan kasus dengan metode FARM
Tabel Penyelesaian Kasus 3 dengan Proses FARMTemuan (Findings) Penilaian
(Assessment)Pengatasan(Resolution)
Monitoring dan tindak lanjutSubjective Objective
1) 1) 1)
2) 2) 2)
dst
d. Selesaikan kasus di bawah ini dengan metode PRIME
Tabel Penyelesaian Kasus 4 dengan Metode PRIMEP – Pharmaceutical
R – Risks
I – Interactions
M – Mismatch
E – Efficacy
52
Daftar Referensi:
Cipolle RJ, Strand LM, Morley PC. 1998. Pharmaceutical Care Practice, McGraw-Hill NY.
McBane S., 2011. Taking Histories and Writing SOAP Notes. Avail at: http://pharmacy.ucsd.edu/faculty/ExperientialEducation/docs/Sarah_McBane_Handout_2_29_12_AMPC.pdf.
ANONIM, PHARMACEUTICAL CARE AND THE SCOPE OF PHARMACY PRACTICE. faculty.ksu.edu.sa.ACCESSED ON 20 SEP. 2014. American Pharmacists Association. 1995. Principles of Practice for Pharmaceutical Care.
http:://WWW.PHARMACIST.COM/PRINCIPLES-PRACTICE-PHARMACEUTICAL-CARE. ACCESSED ON 28 JAN 2015.Wiedenmayer, K., Summers R.S., Mackie, C.A., Gous A.G.S., Everard, M., Tromp D. 2006. Developing Pharmacy
Practice, A focus on patient care, Handbook, WHO and FIP, Geneva avail. at.: http://www.fip.org/files/fip/publications/DevelopingPharmacyPractice/DevelopingPharmacyPracticeEN.pdf. Accessed on 17 August, 2009.
53
BAB 7. PERSISTENCE dan ADHERENCE
TUJUANMenjelaskan/ menghitung beberapa parameter ketaatan pasien dalam menjalankan terapi dan memanfaatkan data tersebut untuk kepentingan layanan kefarmasian.
MATERI PRAKTIKUMPersistence adalah lamanya durasi dari permulaan sampai dengan berhenti terapi diukur dalam hari. Medication Possession Ratio (MPR)Paramater MPR adalah rasio jumlah hari yang mendapat obat yang sebenarnya dibagi jumlah hari yang seharusnya mendapat obat ditambah dengan jumlah hari mendapat obat pada peresepan terakhir dalam persen. Hari mendapat obat (days of supply) dihitung dari hari pertama mendapat obat (index date) sampai dengan hari pada kunjungan (visit) terakhir.
Medication Possession Ratio Y (MPRY)Denominator (penyebut): periode observasi bersifat pasti (fixed) misalnya 180 hari atau 365 hari.
MPR= hari mendapatkan obathari seharusnya mendapatkanobat+hari obat peresepan terakhir
(1)
MPRY =hari mendapatkanobatperiode observasi
(2)
TABEL 1. PENGGUNAAN OBAT PADA ENAM SUBYEK
Bulan-2015Jumla
hHari
Terima Resep Obat: ATORVASTATIN (ATOR) xmg (unit); Aturan Dosis Satu Kali Sehari
Bpk A Bpk B Bpk C Bpk D Bpk E Bpk F
Januari 31 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30)
Februari 28 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30)
Maret 31 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30)
April 30 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30)
Mei 31 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30)
Juni 30 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30)
Juli 31 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30)
Agustus 31 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30)
September 30 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30)
Oktober 31 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15)
November 30 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15)
Desember 31 ATOR 10 (30) ATOR 10 (15) ATOR 10 (30) ATOR 10 (30)Note: semua kunjungan pasien diandaikan tanggal 1 tiap bulannya.
54
Petunjuk kegiatan praktikum:
1. Gambarkan pola penggunaan obat pasien di atas!
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DEC
Bpk A
Bpk B
Bpk C
Bpk D
Bpk E
Bpk F
2. Berapa hari persistensi subyek? 3. Berapa MPR subyek?
Berapa MPRY subyek? (Jan-Des =365 hari)
Subyek Persistensi(hari)
Hari mendapat obat
Hari seharusnya mendapat obat
Hari peresepan
terakhir
MPRRumus:
MPRYRumus:
A
B
C
D
E
F
55
56
4. Suatu simulasi ketaatan pasien yang menggunakan 2 atau lebih obat kombinasi hitung MPRnya.
Bulan Jumlah Obat Obat A Obat B
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Pola penggunaan obat Pasien X
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DEC
Obat A
Obat B
a. MPR Obat A
b. MPR Obat B
c. MPR rata-rata pasien:
57
INSTRUMEN INTERVIEW KETAATAN MORISKYKuisioner Morisky
1. Apakah anda kadang-kadang lupa untuk minum obat rutin? Ya (1)/Tidak(2)2. Dalam 2 minggu terakhir ini apakah ada hari di mana anda tidak
meminum obat rutin anda?Ya/Tidak
3. Pernahkah anda tidak meminum obat anda tanpa memberitahu dokter karena saat anda meminum obat tersebut anda merasa tidak enak badan?
Ya/Tidak
4. Pernahkah saat anda bepergian dari rumah untuk waktu yang tidak sebentar anda lupa membawa obat rutin?
Ya/Tidak
5. Anda meminum semua obat anda kemarin? Ya/Tidak6. Apakah anda pernah tidak meminum obat karena anda merasa
sehat/tidak ada gejala penyakit yang mengganggu?Ya/Tidak
7. Pernah anda merasa terganggu/jenuh dengan jadwal minum obat rutin anda?
Ya/Tidak
8. Bagi anda seberapa sulit untuk mengingat untuk minum obat rutin? A. Tidak pernahB. Pernah sekaliC. Kadang-kadangD. BiasanyaE. Selalu
1. Simulasi wawancara ketaatan Morisky untuk 2 orang teman!Sheet Hasil Wawancara SimulasiNo Pertanyaan Pasien A Keterangan Pasien B Keterangan
1. Apakah anda kadang-kadang lupa untuk minum obat rutin?
Ya /Tidak
2. Dalam 2 minggu terakhir ini apakah ada hari di mana anda tidak meminum obat rutin anda?
Ya/Tidak
3. Pernahkah anda tidak meminum obat anda tanpa memberitahu dokter karena saat anda meminum obat tersebut anda merasa tidak enak badan?
Ya/Tidak
4. Pernahkah saat anda bepergian dari rumah untuk waktu yang tidak sebentar anda lupa membawa obat rutin?
Ya/Tidak
5. Anda meminum semua obat anda kemarin?
Ya/Tidak
6. Apakah anda pernah tidak meminum obat karena anda merasa sehat/tidak ada gejala penyakit yang mengganggu?
Ya/Tidak
7. Pernah anda merasa terganggu/jenuh dengan jadwal minum obat rutin anda?
Ya/Tidak
8. Bagi anda seberapa sulit untuk mengingat untuk minum obat rutin?
A. Tidak pernahB. Pernah sekaliC. Kadang-kadangD. BiasanyaE. Selalu
58
2. Tugas dikumpulkan sebelum mulai praktikum berikutnya
Masing-masing mahasiswa mewawancari 1 pasien sebenarnya yang menggunakan obat rutin, buat ringkasan penyakit dan terapi; hitung MPR (minimal 3 kunjungan) dan ketaatan dengan instrumen Morisky. Evaluasi ketaatan subyek dan dihubungkan risiko penyakit tersebut!
Ringkasan profil subyek, penyakit, dan terapinya!
59
Sheet Hasil Wawancara PasienNo Pertanyaan Pasien A Keterangan1. Apakah anda kadang-kadang lupa untuk
minum obat rutin?Ya (1)/Tidak(2)
2. Dalam 2 minggu terakhir ini apakah ada hari di mana anda tidak meminum obat rutin anda?
Ya/Tidak
3. Pernahkah anda tidak meminum obat anda tanpa memberitahu dokter karena saat anda meminum obat tersebut anda merasa tidak enak badan?
Ya/Tidak
4. Pernahkah saat anda bepergian dari rumah untuk waktu yang tidak sebentar anda lupa membawa obat rutin?
Ya/Tidak
5. Anda meminum semua obat anda kemarin? Ya/Tidak
6. Apakah anda pernah tidak meminum obat karena anda merasa sehat/tidak ada gejala penyakit yang mengganggu?
Ya/Tidak
7. Pernah anda merasa terganggu/jenuh dengan jadwal minum obat rutin anda?
Ya/Tidak
8. Bagi anda seberapa sulit untuk mengingat untuk minum obat rutin?
A. Tidak pernahB. Pernah sekaliC. Kadang-kadangD. BiasanyaE. Selalu
Evaluasi Ketaatan:
*****RS*****
60
BAB 8. CONTINUING EDUCATION
Tujuan:Mahasiswa mampu melaksanakan simulasi continuing education secara online.
Kegiatan:Mahasiswa menyelesaikan 2 artikel CE yang dibuktikan dengan sertifikat dan trackernya.
Mekanisme kerja:Mahasiswa dibagi kelompok berdasarkan kasus. Mahasiswa mencari kasus CE online dimulai dengan membaca materi CE, mendaftarkan diri untuk mendapatkan CE, mengerjakan soal, mengisi identitas CE, mendapatkan sertifikat CE, print screen sertikat dan Tracker.
Contoh Judul CE: The Difficult to treat Diabetes patient with multiple comorbidities
Contoh halaman depan materi:
61
Contoh Sertifikat
Contoh tracker.
62
Contoh Tracker 2.
63
Hasil PraktikumJudul, Materi CE (cover page), Sertifikat, dan tracker.
Judul
Materi CE
Sertifikat
64
Tracker
65
BAB 9. Penyiapan Parenteral Nutrition
Tujuan:Mahasiswa mampu menyiapkan parenteral nutrition secara benar dan aseptis.
Dasar Teori:Nutrisi parenteral merupakan suatu metode pemberian nutrisi tanpa melalui saluran penceranaan, nutrisi yang diberikan melalui pembulu vena. Penggunaan nutrisi parenteral biasanya terbatas pada situasi saluran cerna tidak berfungsi atau tidak dapat dilalui, pasien membutuhkan nutrisi lebih, misalnya pada pasien yang menderita luka bakar, kanker, gangguan saluran pencernaan, gagal hati, gagal ginjal akut dan kronik, gagal nafas, operasi abdomen, trauma.Kandungan nutrisi parenteral harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi pasien dan mengandung cairan, makronutrien (protein, karbohidrat, lemak) dan mikronutrient (elektrolit, mineral, dan vitamin) dalam jumlah yang tepat. Komplikasi pemberian makanan secara parenteral meliputi infeksi lewat kateter, trombosis vena, atau emboli akibat masuknya gelembung udara ke dalam pembuluh vena, ekstravasasi akibat penempatan ujung kateter yang kurang tepat. Efek samping pemberian nutrisi terlalu banyak/lama dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan hati
Bahan:1. Parenteral nutrition2. Dextrose 10%3. Elektrolit
Alat:1. Set Alat Pelindung Diri (APD)2. Infusion Set3. Spuit injeksi
Cara kerja:1. Satu kelompok praktikum mendapat soal parenteral nutrition yang akan diberikan pada hari
praktikum2. Lakukan perhitungan dosis dan penyiapan bahan sesuai dengan soal yang didapat3. Melakukan simulasi penyiapan parenteral nutrition dengan benar sesuai soal yang didapat
dan melakukan simulasi secara aseptis4. Labelling5. Lanjutkan simulasi pembuangan bahan sisa dan penyimpanan bagi bahan yang masih bisa
dipakai, dan lakukan simulasi pemberian nutrisi6. Catat dan berikan penjelasan terkait monitoring efek dan efek samping dari parenteral
nutrition yang diberikan
66
FORM KERJALabelNama Pasien
Ruang perawatan pasien
Komposisi produk
No Batch
Tanggal pembuatan
Tanggal kadaluarsa
Cara penyimpanan
Perhatian khusus
Instruksi
MonitoringTanda/Gejala/Hasil Lab Alasan
67
68
Diskusi
Kesimpulan
Pustaka
69
BAB 10. Sterile PreparationTujuan:Mahasiswa mampu menyiapkan sterile preparation secara benar dan aseptis
Dasar Teori:Sterile preparation merupakan persiapaan sediaan steril untuk diberikan secara parenteral yang mengandung 1 atau lebih bahan aktif, dapat diberikan secara injeksi, infus, atau implant. Biasanya dikemas dalam wadah dosis tunggal atau multi dosis.Parenteral preparation membutuhkan bahan pembantu seperti pelarut, enhancer, suspending agents, buffering agents, pengawet dll. Bahan pembantu diharapkan tidak memperburuk dari bioavailabilitas, keamanan, dan efek dari obat.Keuntungan sterile pereparation: Dapat berfungsi ganda
memelihara atau menjaga keseimbangan cairan tubuh obat yang ada di dalam diharapkan dapat mempertahankan kadar terapi obat dalam
plasma Hemat vena Lebih praktis dalam pemberian Mengencerkan larutan injeksi yang iritan Menghindari konsentrasi obat yang tinggi saat pemberian obat yang cepat Mempertahankan kadar terapi obat dalam plasma Pertimbangan via oral kurang efektif (contoh pasien pada kondisi kritis), pemberian im
absorpsi kurang baik karena gangguan sirkulasi, mengencerkan suatu obat jika terlalu pekat diberikan iv bolus
Bahan:1. Antibiotik2. Dextrose 5%3. NaCl 0,9% 500 mL4. Water for Injection
Alat:1. Set Alat Pelindung Diri (APD)2. Infusion Set3. Spuit injeksi
Cara kerja:1. Seminggu sebelumnya, praktikan akan diberikan obat apa yang akan dipakai2. Satu kelompok praktikum mendapat soal sterile preparation yang akan diberikan pada hari
praktikum3. Lakukan perhitungan dosis dan penyiapan bahan sesuai dengan soal yang didapat4. Melakukan simulasi penyiapan sterile preparation dengan benar sesuai soal yang didapat dan
melakukan simulasi secara aseptis
70
5. Labelling6. Lanjutkan simulasi pembuangan bahan sisa dan penyimpanan bagi bahan yang masih bisa
dipakai, dan lakukan simulasi pemberian obat7. Catat dan berikan penjelasan terkait monitoring efek dan efek samping dari sterile
preparation yang diberikan
FORM KERJALabelNama Pasien
Ruang perawatan pasien
Komposisi produk
No Batch
Tanggal pembuatan
Tanggal kadaluarsa
Cara penyimpanan
Perhatian khusus
Instruksi
MonitoringTanda/Gejala/Hasil Lab Alasan
71
72
Diskusi
Kesimpulan
Pustaka
73
PRAKTIKUM PENGENALAN IV ADMIXTURE
74
75
76
CN & IV Solution -
AMINOFLUID®(electrolytes, glucose, amino acids)
Composition 500 mL 1000 mL
Na+
K+
Mg2+
Ca2+
Cl-
SO4=
17.5 mEq10 mEq2.5 mEq2.5 mEq17.5 mEq2.5 mEq
35 mEq20 mEq5 mEq5 mEq35 mEq5 mEq
Acetate- 6.5 mEq 13 mEq
Gluconate- 2.5 mEq 5 mEq
Lactate- 10 mEq 20 mEq
Citrate3- 3 mEq 6 mEq
PZn2+
5 mmol2.5 µmol
10 mmol5 µmol
GlucoseGlucose concentration
37.50 g7.5%
75.00 g7.5%
Total free amino acidsTotal nitrogenEssential/nonessential amino acidsBranched-chain amino acids
15.00 g2.35 g1.44
30% (w/w)
30.00 g4.70 g1.44
30% (w/w)
Total caloriesNon protein caloriesNonprotein calories/nitrogen
210 kcal150 kcal
64
420 kcal300 kcal
64
77
AMINOVEL®
AMINOVEL 600 injection adalah campuran asam amino tipe L yang seimbang dan dalam perbandingan yang optimal untuk keperluan sintesis protein. Sorbitol, vitamin dan elektrolit ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Infus AMINOVEL 600 adalah larutan steril yang dapat mensuplai 600 kalori per liter.
Komposisi :Setiap 1000 ml AMINOVEL-600 mengandung :
Amino acids (L form) : 50 gD-Sorbitol : 100 gAscorbic acid : 400 mgInositol : 500 mgNicotinamide : 60 mgPyridoxine HCl : 40 mgRiboflavin Sodium Phosphate : 2.5 mgElectrolytesNa+ : 35 mEqK+ : 25 mEqMg++ : 5 mEqAcetate- : 35 mEqMalate- : 22 mEqCl- : 38 mEq
Indikasi :
AMINOVEL 600 direkomendasikan sebagai nutrisi parenteral pada kondisi dibawah ini :
Sebagai nutrisi tambahan pada gangguan saluran cerna seperti short bowel syndrome, anoreksia dan kelainan saluran cerna yang berat
Puasa saluran cerna yang lama seperti pada fistulae enterokutan kondisi yang mengenai saluran cerna.
78
Kebutuhan metabolik yang meningkat seperti pada luka bakar berat, trauma dan setelah pembedahan.
Pada keadaan kritis lainnya yang membutuhkan asupan nutrisi eksogen seperti pada tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein.
Dosis dan pemberian :
Untuk kelainan internal atau defisiensi protein pra pembedahan : dosis dewasa yang lazim adalah 500 ml AMINOVEL 600 melalui drip intravena selama 4-6 jam (20-30 tetes/menit) secara bersamaan atau kemudian diikuti dengan pemberian dekstrosa 10% 500ml selama 2 jam (60-80 tetes/menit). Pemberian larutan infus ini dapat diulangi setelah 12 jam selama 5 – 7 hari. Interval waktu pemberian dapat ditingkatkan menjadi 24 jam tergantung kondisi dan respon penderita.
Untuk sintesis protein setelah pembedahan : dosis dewasa yang lazim adalah 500ml AMINOVEL 600 melalui drip intravena selama 4-6 jam (20-30 tetes/menit) setelah pemberian infus larutan Darrow 1000 ml selama 4 jam (60-100 tetes/menit) dan diikuti oleh infus larutan dekstrosa 10% 500 ml selama 2 jam (60-100 tetes/menit). Larutan infus ini diberikan pada hari ke-3 pasca operasi, dan diulangi dalam 24 jam selama 5-7 hari)
Tindakan dan Karakteristik :
AMINOVEL 600 Injection menyediakan komponen berikut ini untuk nutrisi parenteral :
Kedelapan asam amino esensial : Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptopan dan Valin sangat dibutuhkan untuk sintesis protein.
Sorbitol sebagai sumber kalori untuk memenuhi kebutuhan energi metabolik. Vitamin untuk mencegah defisiensi dan meningkatkan biosintesis protein. Mineral untuk memelihara keseimbangan elektrolit dan meningkatkan sintesis protein.
Penyimpanan :
Simpan dibawah suhu 30oC, lindungi dari cahaya.
Kemasan :
Kemasan isi 500ml Reg. No. DKL 9218702749A1
79
AMIPAREN®
AMIPAREN adalah larutan infus steril yang seluruhnya mengandung asam Amino, ditujukan untuk hiperalimentasi atau nutrisi parenteral secara umum.AMIPAREN mengandung asam amino rantai cabang yang relatif lebih banyak (leucine, isoleucine dan valine), yang dapat menekan pemecahan protein dan meningkatkan sintesis protein didalam otot. Serangkaian uji preklinis dan uji klinis memastikan bahwa AMIPAREN efektif dalam melindungi protein tubuh pada berbagai kelainan dan malnutrisi.
Komposisi per 1000 ml :
Total Asam amino : 100 gAsam amino Esensial (E) : 59.10 gAsam amino non Esensial (N) : 40.90 gRasio E / N : 7,2Asam amino rantai cabang (BCAA) : 30% (w/w)Total nitrogen : 15.7 gNa+ : 2 mEqAcetate- : 120 mEq
Indikasi :
AMIPAREN diindikasikan sebagai suplai asam amino pada keadaan berikut : Hipoproteinemia, malnutrition, pre dan paska operasi.
Dosis dan pemberian :
Infus Vena Sentral :
80
Dosis lazim dewasa adalah 400-800 ml per-hari secara drip melalui vena sentral. Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan bergantung pada usia, gejala dan berat badan
pasien.
Infus Vena Perifer :
Dosis lazim dewasa adalah 200-400 ml per dosis secara drip melalui vena perifer. Kecepatan infus perifer adalah kecepatan yang dapat menyediakan 10 g asam amino
selama 60 menit dengan tujuan untuk mencapai utilisasi fisiologis asam amino yang optimal.
Kecepatan infus rata-rata dewasa yang sesuai adalah 100 ml selama 60 menit (sekitar 25 tetes per menit) dan kecepatannya harus diturunkan pada pasien anak, orang tua dan pasien sakit berat.
Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan bergantung pada usia pasien, gejala dan berat badan.
Kombinasi AMIPAREN dengan larutan karbohidrat sangat direkomendasikan untuk efisiensi pemakaian asam amino di dalam tubuh.
Farmakologi :
Kegunaan AMIPAREN sebagai sumber asam amino untuk dukungan nutrisi dinilai pada terapi hiperalimentasi dengan menggunakan tikus normal dan tikus yang dilukai :
1. AMIPAREN memperbaiki dan mempertahankan keseimbangan nitrogen2. Larutan ini meningkatkan sintesis protein total dan albumin.3. Rasio 3-metilhistidin/kreatinin urin, suatu indikator katabolisme protein dalam otot pada
keadaan luka, didapatkan rendah setelah pemberian infus. Keadaan ini menunjukkan efek penghambat yang kuat dari larutan terhadap pemecahan protein otot.
4. Konsentrasi asam amino plasma termasuk asam amino rantai cabang menunjukan fluktuasi yang rendah selama pemberian infus. Metabolisme asam amino diperkirakan stabil selama terapi AMIPAREN.
Penyimpanan :
Simpan dibawah suhu 30oC, lindungi dari cahaya.
Kemasan :
Kemasan isi 500 ml Reg. No. DKL 9218703649A2
81
AMINOLEBAN ® INJECTION
Terapi Utama secara cepat dan persisten untuk Memperbaiki semua derajat ensefalopati hepatik.
Komposisi :
Setiap 1000 mL Aminoleban Infus, mengandung :Asam Amino : 7,99 %Asam Amino Rantai Cabang : 35,5 %Arginin : 7,3 gRasio Fischer : 37,05Rasio E/N : 1,09Total Nitrogen : 12,2 g/LNa+ : kurang lebih 14 mEq/LCl- : kurang lebih 94 mEq/LOsmolaritas : 768 mOsm/L
Indikasi :
Terapi untuk ensefalopati hepatik pada pasien-pasien penyakit hati kronis.
Dosis dan Cara pemberian :
Dewasa : 500 – 1000 mL melalui drip intravena . Pada orang dewasa kecepatan pemberian infus perifer yang lazim adalah 500 mL selama 180 – 300 menit ( kurang lebih 25-40 tetes per menit).
82
Untuk Total Parenteral Nutrisi : 500-1000 mL dikombinasikan dengan larutan dektrosa atau larutan lainnya dan diberikan selama 24 jam lewat vena sentral. Dosis dapat disesuaikan bergantung umur, gejala, dan berat badan.
Kontra Indikasi :
1. Pasien dengan gangguan ginjal berat ( jumlah cairan yang cenderung berlebih dan kondisi pasien bisa memburuk. Urea dan metabolit asam amino lain bisa bertahan, yang mana bisa memperburuk kondisi klinis pasien).
2. Pasien dengan metabolisme asam amino yang abnormal (karena asam amino yang diberikan tidak dimetabolisme dengan adekuat, kondisi klinis pasien bisa menjadi buruk).
Perhatian :
Hati-hati diberikan pada : Pasien dengan asidosis berat, pasien dengan gagal jantung kongestif.
Penggunaan untuk Anak : Belum ada pengalaman pemberian Aminoleban Infus pada anak-anak.
Efek Samping :
Kemerahan pada kulit atau reaksi hipersensitif yang lain jarang dilaporkan dan pemberian harus dihentikan bila ditemukan tanda-tanda seperti diatas.
Saluran cerna : mual dan muntah bisa terjadi Pemberian dosis besar dan cepat : Asidosis bisa terjadi setelah pemberian Aminoleban
Infus dalam dosis besar dan cepat. Lainnya : Menggigil, demam, sakit kepala dan nyeri vaskuler bisa terjadi.
Penyimpanan :
Simpan dibawah suhu 30oC, lindungi dari cahaya.
Kemasan :
Kemasan 500 mL
Nomor Registrasi :
DKL 87187016949A1
83
Aminoleban ® Oral
Terapi nutrisi untuk memperbaiki kualitas dan harapan hidup penderita penyakit hati
Meningkatkan status nutrisi pasien-pasien yang mengalami insufisiensi hati termasuk pasien dengan ensefalopati hepatik.
Cara penyiapan :
Tuangkan 180mL air hangat (atau kira-kira 50ºC) ke dalam shaker atau blender, kemudian tambahkan 1 bungkus Aminoleban Oral dan kocok sampai melarut. Volume campuran ini kira-kira 200 mL dan mengandung energi 210 kkal
Komposisi :
Setiap 50 g/ bungkus, mengandung :Energi : 210 kkalProtein : 13,5 gKarbohidrat : 32,35 gLemak (Minyak beras) : 3,5 gVitamin, Mineral
Rasa :
Jeruk dan netral
Paket:
Bubuk 50 g / bungkus
Registration Number :
Aminoleban Oral, Rasa Jeruk POM SD. 051 219 451 Aminoleban Oral, Rasa Netral POM SD. 051 219 441
84
ASERING ®
ASERING®
Komposisi :
Electrolyte mEq/LNa+ = 130Cl- = 108.7K+ = 4Ca++ = 2.7Acetate- = 28
Indikasi , Efek SampingPerhatian dan Kontraindikasi dapat di lihat pada brosur di dalam kemasan.
Kemasan :
500 mL,Kemasan dan Plabottle Reg. No. DKL 9918705449A1
85
KA-EN 3A ®
Komposisi :
Electrolyte mEq/LNa+ = 60Cl- = 50K+ = 10Lactate- = 20Dextrose = 27 gr/L
Indikasi , Perhatian dan Kontraindikasi dapat di lihat pada brosur di dalam kemasan.
Kemasan :
500 mL,Reg. No. DKL 9218703049A1
86
KIDMIN ®
adalah larutan infus asam amino 7.2%, yang mengandung sejumlah besar BCAA (Asam amino rantai cabang) yaitu leucine, isoleucine dan valine yang dapat menghambat pemecahan protein otot dan meningkatkan sintesa protein otot.
Kidmin juga mengandung beberapa asam amino nonesensial kecuali glisin, untuk memenuhi Kebutuhan yang meningkat pada gangguan ginjal. Rasio asam amino esensial dan non esensial adalah 2,6 dan pada tiap 100 ml larutan mengandung 1gram nitrogen sehingga memudahkan dalam menghitung nitrogen pada pemberian tiap dosisnya.
Komposisi :
Setiap 1000 ml KIDMIN emgnandung :Total Bebas asam amino : 72.05 gAsam amino essensial(E) : 52.05 gAsam amino Non-Essensial (N) : 20 gE / N ratio : 2.6Asam amino rantai cabang (BCAA): 45.8% (w/w)Total nitrogen : 10 gNa+ : 2 mEqAcetate : 46 mEq
Indikasi :
KIDMIN diindikasikan untuk memberikan asam amino pada pasien gangguan ginjal baik akut maupun kronik yang mengalami Hipoproteinemia, malnutrisi, dan sebelum dan sesudah operasi.
Dosis dan pemberian :
87
Gagal ginjal Kronik
Infus vena perifer : Dosis umum dewasa adalah 200 ml per hari, diinfuskan lewat vena perifer.Kecepatan infus pada dewasa adalah 100 ml per 60 menit (rata-rata 25 tetes per menit) dan harus diberikan lebih lambat pada pasien anak, orang tua dan kasus serius. Dosis dapat ditingkatkan sesuai kondisi pasien, berat badan dan usia. Jika diberikan selama hemodialis, harus diinfuskan lewat sisi vena lubang injeksi dialisis, 90 – 60 menit sebelum terapi hemodialysis berakhir. Dianjurkan memberikan Kalori 1500 kkal per hari untuk melindungi pemecahan asam amino.
Infus vena sentral : Dosis umum dewasa adalah 400 ml per hari, diinfuskan lewat vena sentral sebagai total nutrisi parenteral. Dosis dapat ditingkatkan sesuai kondisi pasien, berat badan dan usia. Lebih dari 300kkal dari non protein kalori harus diberikan tiap 1gram nitrogen (100 ml produk) untuk efisiensi asam amino.
Gagal Ginjal Akut
Dosis dewasa adalah 600 ml perhari, diinfuskan lewat vena sentral sebagai total nutrisi parenteral (TPN).
Dosis dapat ditingkatkan sesuai kondisi pasien, berat badan dan usia. Lebih dari 300 kkal dari non protein kalori harus diberikan tiap 1 gram nitrogen(100 ml produk) untuk efisiensi asam amino.
Penyimpanan:
Simpan dibawah suhu 30oC, lindungi dari cahaya.
Kemasan :
200 ml dalam Kemasan Reg. No. DKL 9918705649A1
88
NEO-MUNE®Formula Imunonutrisi lengkap yang pertama untuk Pembedahan, Trauma, Luka bakar dan pasien-pasien ICU
Komposisi:
Setiap 48 g/sachet, mangandung :Energy 200 kkalProtein 12.5 gCasein 8.76 gArginine 2.50 gGlutamine 1.25 gCarbohydrate 25.01 gFat 5.79 gVitamins, Minerals
Dosis :
8-10 saset per hariSuplemen: 4-8 saset per hariNutrisi pre operasi : 3-4 saset per hari diberikan sedikitnya 5-7 hari sebelum operasi.
Rasa:
Vanilla
Kemasan :
Bubuk 48 g/sachet
Nomor Registrasi :
NEO-MUNE, Rasa Vanilla POM SD. 034 204 231
89
PAN-AMIN ® G Komposisi :
L-Leucine * : 4.1 gL-Isoleucine * : 1.8 gL-Valine * : 2 gL-Lysine Monohydrochloride : 6.2 gL-Threonine : 1.8 gL-Tryptophan : 0.6 gL-Methionine : 2.4 gL-Phenylalanine : 2.9 gL-Histidine Monohydrochloride : 1.3 gL-Arginine Monohydrochloride : 2.7 gGlycine : 3.4 gD-Sorbitol : 50 gCl- : 52 mEqOSMOLARITY : 507 mOsm/L
Indikasi:
PAN-AMIN G memenuhi ketersediaan Asam Amino pada keadaan klinis seperti : Hypoproteinemia, Malnutrisi, sebelum atau sesudah pembedahan.
Dosis dan pemberian :
Pada kasus umum diberikan infus cairan sebanyak 500ml per hari dengan kecepatan sedang.
Penyimpanan :
Simpan ditempat sejuk, hindari dari cahaya matahari secara langsung.
Kemasan :
500 ml dalam SoftbagReg. No. DKL 7818704649A1
90
PAN-ENTERAL ®
Nutrisi Enteral lengkap dan Seimbang, kaya MCT dan Osmolaritas rendah
Deskripsi:
Pan-Enteral adalah formula nutrisi lengkap untuk oral dan tube feeding.
Komposisi:
Setiap 40 g/sachet, Mengandung:Energi 200 kkalProtein 6.12 gKarbohidrat 21.81 gFat 10.28 gVitamins, Minerals
Dosis:
Dewasa: 1 saset dilarutkan dalam 200 ml air, diberikan 8-10 kali/hari.Anak (2 tahun keatas): 1 saset dilarutkan dalam 200 ml diberikan 6-8 kali/hari.Bayi (4 - 24 bulan): 1 saset dilarutkan dalam 200 ml air diberikan 3-5 kali/hari.
Rasa:Vanilla
Kemasan:Bubuk 40 g/sachet
Nomor Registrasi :
PAN-ENTERAL, Rasa Vanilla POM SI. 084 226 831
91
PROTEN ®
Asupan Protein Harian untuk mengatasi Kurang Energi Protein dan Mempercepat Penyembuhan:
setiap 52g/ Sachet, mengandung :Bubuk kedelai 25,5 gEnergi 212 kkalProtein 10 gKarbohidrat 27,7 gLemak 5,8 gFiber 1,4 gVitamin, Mineral
Dosis:
Dewasa : 1 saset dilarutkan dalam 200 ml air, diberikan 2-6 kali/hari Anak : hari 1 : 1/2 saset dilarutkan dalam 200 mL air diberikan 2 kali/hari, hari kedua dan
seterusnya : 1 saset dilarutkan dalam 200 ml air diberikan 1-4 kali/hari
Rasa:
Cokelat dan Vanilla
Kemasan:
Bubuk 52 g/sachet
92
Nomor Registrasi :
PROTEN, Rasa Cokelat POM SD. 021 203 061 PROTEN, Rasa Vanilla POM SD. 021 201 871
93
Deskripsi Singkat Obat dan DRP yang paling umum yang mungkin terjadi pada obat tersebut.
DRP Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3
Need to add drug
Suboptimal drug
Low dose
Compliance/Failure to receive drug
High Dose
Drug Interaction
Unnecessary drug
94
No Nama obat / golongan No Nama obat /golongan
1 captopril 22 glibenclamid
2 propranolol 23 asam mefenamat
3 aspirin 24 pseudoefedrin
4 amoxicilin 25 dextrometorfan
5 amoxi-clav 26 fenofibrate
6 ibuprofen 27 omeprazole
7 insulin 28 domperidon
8 losartan 29 asam ascorbat
9 simvastatin 30 furosemid
10 ketokonazol 31 HCT
11 kalium diclofenak 32 teofilin
12 griseofulvin 33 clonidine
13 CTM 34 alprazolam
14 benezepril 35 ramipril
15 digoxin 36 amlodipin
16 salbutamol 37 antalgin
17 clopidrogel 38 ampicillin
18 antasida 39 cimetidin
19 sukralfat 40 difenhidramin
20 ciprofloxacin 41 metoclopramid
21 metformin 42 ranitidin
95