Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

8
Ringkasan Isi Buku (9) Oleh: Feizal Karim Des 2013

description

MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah mengeluarkan buku pedoman tentang penyimpangan ajaran Syi'ah. Yang ingin mengetahui isi Buku Pedoman MUI ttg Syiah ini, sudah dibuat ringkasan dalam bentuk paparan Power Point dalam 9 seri. Silakan download di sini. taglines: spiritual, MUI, fatwa MUI, Syi'ah.

Transcript of Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

Page 1: Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

Ringkasan Isi Buku (9)

Oleh:Feizal Karim

Des 2013

Page 2: Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

2

PAPARAN-9SIKAP DAN RESPON MUITENTANG FAHAM SYI’AH

1.ULAMA DAN MUI2.KESIMPULAN MUI TENTANG

SYI’AH IMAMIYAH3.FATWA DAN PERNYATAAN

ULAMA INDONESIA TENTANG PENYIMPANGAN DAN KESESATAN SYI’AH

Page 3: Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

3

ULAMA DAN MUI

1.Para Ulama adalah waratsatul ambiya (pewaris para Nabi, HR Abu Daud);

2.MUI:a.wadah ara ulama, zu’ama, dan cendekia;b.menjadi pengayom ummat Islam Indonesia;c. paling kompeten dalam menjawab dan

memecahkan masalah sosial keagamaan yang timbul dan dihadapi masyarakat.

3.Mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat dan pemerintah (terbentuk sejak tahun 1975).

Page 4: Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

4

KESIMPULAN MUI TENTANG SYI’AH IMAMIYAH

1.MUI peka terhadap penyimpangan agama dan akan menghadapinya dengan serius dan sungguh-sungguh. Fatwa MUI bersifat responsif, proaktif, dan antisipatif.

2.Fatwa MUI berdasarkan dalil-dalil yang jelas dari Al-Quran, Sunnah (hadits), Ijma’ dan Qiyas, serta dalil lain yang muktaba.

3.Dalil-dalil yang benar dan murni berdasarkan pemahaman dan pengamalan Ahlussunnah wal Jamaah dalam arti luas. Perbedaan pendapat bukan tanpa batas tapi dalam majal al ikhtilaf (wilayah perbedaan); yang di luarnya adalah penyimpangan seperti perbedaan terhadap yang sudah pasti.

Page 5: Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

5

KESIMPULAN MUI TENTANG SYI’AH IMAMIYAH

4. Faham Syi’ah yang:a. Menolak hadits yang tidak diriwayatkan oleh ahlul baitb. Memandang imam itu maksumc. Tidak mengakui ijma’ tanpa imamd. Memandang bahwa menegakkan kepemimpinan adalah rukun

agamae. Tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakr, Umar, dan Utsman r.a.aj.Adalah MENYIMPANG dan HARUS DIWASPADAI kemungkinan masuknya ajaran Syi’ah.

5. Tidak mengakui dan menolak faham Syi’ah secara umum dan ajarannya tentang NIKAH MUT’AH secara khusus.

6. Penyimpangan ajaran Syi’ah diperkuat oleh sepuluh kriteria aliran sesat MUI.

7. Kriteria aliran sesat Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh tahun 2009 menambahkan tiga kriteria lagi.

Page 6: Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

6

KESIMPULAN MUI TENTANG SYI’AH IMAMIYAH

8. Penegasan kesesatan Syi’ah difatwakan oleh MUI Jatim nomor Kep-01/SKF-MUI/JTM/I/2012 tanggal 21 Januari 2012.

9. Fatwa MUI Jatim relevan dengan Fatwa MUI Pusat, MUI Daerah berhak melaksanakannya.

10.Syi’ah menyimpang:a. Harus diwaspadai, ditolak dan tidak diakuib. Ummat Islam harus memperteguh dan mengokohkan

aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah dan tidak terpengaruh oleh paham-paham lain yang bertentangan dengan aqidah dalam arti luas diterima kaum muslimin Indonesia dan dunia umumnya

c. Dalam menyelesaikan dikedepankan akhlakul karimah dan cara berdakwah yang santun, tegas dengan hikmah, mau’izah hasanah, dan jidal bil ahsan, serta sesuai peraturan perundang-undangan Indonesia

d. Tidak boleh terjadi aksi kekerasan.

Page 7: Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

7

KESIMPULAN MUI TENTANG SYI’AH IMAMIYAH

11.MUI selalu mengupayakan terwujudnya persatuan Ummat Islam Indonesia dan ukhuwah. Visi ini tidak boleh dinodai oleh upaya untuk mempengaruhi agar kaum Sunni menjadi Syi’ah.

12.MUI menuntut agar pihak yang mendakwahkan Syi’ah agar tidak berambisi untuk mensyi’ahkan ummat Islam Indonesia dengan berbagai cara.

13.Upaya taqrib (pendekatan) antara Sunni dan Syi’ah, MUI memandang itu dikendalikan Syi’ah dan lebih memenangkan kepentingan Syi’ah (imamiyah) sehingga ia kehilangan kredibilitasnya.

14.MUI menolak ekpor Syi’ah ke negara-negara Sunni. Risalah Amman 2005 yang dipakai oleh Syi’ah untuk berlindung, bukan untuk legitimasi ajaran dan penyebaran Syi’ah, bukan kesepakatan pembenaran penyimpangan aqidah. Solusi damai adalah dengan membuat jarak yang jelas dan tidak mengelabui ummat.

15.MUI menilai menjamurnya Syi’ah di Indonesia karena perhatian yang besar dari pemerintah Iran. Karena itu agar dibatasi kerjasama bilateral itu hanya dalam bidang politik dan ekonomi-perdagangan, tidak masuk ke bidang pendidikan, kebudyaan, dan keagamaan. Agar pemerintah segera mengambil kebijakan yang perlu.

Page 8: Buku Pedoman MUI ttg Syi'ah 9

8

FATWA DAN PERNYATAAN ULAMA INDONESIA TENTANG PENYIMPANGAN

DAN KESESATAN SYI’AH

1.Hadratu Syaikh Hasyim Asy’ari (1875-1947), Rais Akbar NU dan Pahlawan Nasional;

2.Prof DR HAMKA (1908-1981), Pahlawan Nasional, Tokoh Muhammadiyah, dan Ketua Umum MUI Pusat 1976-1980;

3.DR Muhammad Natsir (1908-1994), Pahlawan Nasional, Mantan Perdana Menteri RI, dan Pendiri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII);

4.KH Hasan Basri (1920-1998), Ketua Umum MUI Pusat 1976-1980;