Buku KAKUBUJAR
description
Transcript of Buku KAKUBUJAR
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
ii
Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
Pasal 72
Ketentuan pidana sanksi dan pelanggaran
BUMI SUMBER KEHIDUPAN
Geografi Untuk SMA/MA Kelas X
Sigid Sugiarto
Penyusun : Sigid Sugiarto
Editor : Fahrurrozi
Setting dan Layout : Tim Percetakan
Illustrator : Sigid sugiarto
Desainer Sampul : Alex
Percetakan : Widuri
Diterbitkan Oleh Sigto Buku, Jepara
Jl . Raya Welahan-Jepara
Telp. (081901461800)
Cetakan pertama, 2013
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 1 (satu) bulan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan /atau denda paling
banyak Rp 5000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil
pelanggaran Hak Cipta dan Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
iii
Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT. Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat dan hidayahnya,
sehingga buku ini dapat hadir di tengah pembaca.
Hadirnya buku ini diharapkan membantu peserta didik untuk
mencapai tujuan mempelajari geografi dan memahami gejala alam serta
kehidupan berdasarkan keterkaitan antara manusia dengan lingkungannya
yang dapat dilihat dari aspek keruangan, kompleks wilayah, dan waktu.
Penulis juga berharap buku ini dapat membantu peserta didik dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang timbul akibat interaksi manusia
dengan lingkungannya.
Guna memudahkan mempelajari buku ini, peserta didik harus
mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran di setiapa bab. Setelah itu
peserta didik memahami kata kunci dan peta konsep, serta uraian materi.
Setelah mempelajari itu semua maka peserta didik diharapkan mampu
mengerjakan tugas dan evaluasi yang ada dalam buku ini.
Akhirnya penulis berharap buku ini nantinya mampu menjadikan mata
pelajaran geografi lebih menarik dan menyenangkan bagi peserta didik dan
bermanfaat bagi peserta didik dan para guru di Indonesia. Selamat belajar,
berkarya, dan sukses bagi kita semua, kritik dan saran akan kami terima
dengan senang hati guna penyempurnanan buku ini.
Jepara, 8 Juni 2013
Penulis
Kata Pengantar
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
iv
JUDUL ............................................................................................ i
HAK CIPTA .................................................................................... ii
KATA ENGANTAR ......................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................... iv
BAB I DINAMIKA PEMBENTUKAN PEDOSFER ..................... 1
A. Pedosfer ................................................................... 2
B. Profil dan Solum Tanah .......................................... 5
C. Sifat Tanah ............................................................... 6
D. Klasifikasi Tanah ..................................................... 9
E. Jenis Tanah di Indonesia ........................................ 11
F. Evaluasi ................................................................... 15
BAB II KERUSAKAN TANAH DAN DAMPAKNYA BAGI
KEHIDUPAN ................................................................... 19
A. Kerusakan Tanah .................................................... 20
B. Dampak Kerusakan Tanah Terhadap Kehidupan .. 24
C. Evaluasi ................................................................... 26
BAB III PELESTARIAN TANAH DAN MANFAATNYA BAGI
KEHIDUPAN ................................................................... 30
A. Pengelolaan Tanah dan Pengolahan Tanah .......... 31
B. Pencegahan Erosi Tanah ........................................ 32
C. Evaluasi ................................................................... 37
Daftar Isi
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
1
ehidupan di bumi ini tidak lepas dari adanya tanah di muka bumi.
Tanah sebagai media dan penyadia sumber mineral yang di
butuhakan oleh mahluk hidup selalu mengalami perkembangan.
Tanah yang merupakan sumber daya alam anorganik dan dianggap benda
mati ternyata mengalami perkembangan. Bab ini akan membahas
perkembangan atau dinamika tanah di bumi.
K
DDIINNAAMMIIKKAA PPEEMMBBEENNTTUUKKAANN PPEEDDOOSSFFEERR
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian, faktor pembentukan tanah, dan sifat tanah
2. Siswa mampu menjelaskan dan mendeskripsikan jenis tanah di dunia dan Indonesia
Kata kunci : 1. Pengertian pedosfer 2. faktor pembentuk tanah
3. Sifat, profil, dan jenis tanah
Peta Konsep
Pedosfer
Profil Tanah
Sifat Tanah
Klasifikasi Tanah
Waktu Topografi Organisme Bahan induk Iklim
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
2
Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos yang berarti tanah dan
sphaera yang berarti lapisan-lapisan. Pengertian pedosfer adalah lapisan
dari permukaan bumi yang paling atas tempat berlangsungnya proses
pembentukan tanah. Pedosfer merupakan lapisan tanah yang menempati
bagian atas litosfer.
Tanah (soil) adalah bahan padat (mineral/organik) yang
unconsololidated terletak di permuakaan bumi dan telah maupun sedang
mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor bahan induk, iklim,
topografi, organisme, dan waktu.
Ada lima faktor utama yang mempengaruhi pembentukan tanah yakni
bahan induk, iklim, topografi, organisme, dan waktu
Berikut ini adalah uraian dari kelima faktor yang mempengaruhi
pembentukan tanah.
A. Pedosfer
Gambar 1.1, diagram faktor pembentukan tanah
Sumber: images.google.com
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
3
1. Bahan induk
Bahan induk dari tanah terdiri dari bahan induk organik dan bahan
induk anorganik. Bahan induk organik seperti seresah pohon, ranting, dan
rerumputan. Sedangkan bahan anorganik seperti batuan metamorf, batuan
sedimen, dan batuan beku. Batuan induk ini akan mengalami pelapukan
menjadi bahan induk dan kemudian menjadi tanah. Bahan induk
mempengaruhi sifat tanah tersebut terutama sifat kimiawinya.
Sifat kimia tanah yang dipengaruhi oleh bahan induk tersebut akan
mempengaruhi intensitas pelapukan dan vegetasi di atasnya. Jika tanah
yang bahan induknya banyak mengandung unsur Ca & Mg maka tanah itu
juga banyak mengandung Ca & Mg sehingga akan mempengaruhi jenis
tanaman yang tumbuh berdasarkan toleransi tanaman terhadap kondisi
kimia tanah.
2. Iklim
Curah hujan dan suhu merupakan unsur utama dari beberapa unsur
dari iklim yang mempengaruhi pembentukan tanah karena intensitas reaksi
kimia dan fisika tanah. Curah hujan akan mempengaruhi besar kecilnya
erosi dan pencucian tanah. Tanah yang tererosi berat akan kehilangan
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh.
Adanya curah hujan dan suhu tinggi di daerah tropis, menyebabkan
reaksi kimia berjalan cepat sehingga pelapukan dan pencucian berjalan
cepat. Indonesia yang beriklim tropis ini rentan mengalami pelapukan,
rendah unsur hara, dan bereaksi masam ( pH <4). Sedangkan di Indonesia
timur yang lebih kering, pencucian tidak intensif dan tanah cenderung basa
(pH >8)
3. Topografi ( Relief)
Kondisi topografi suatu daerah akan mempengaruhi pembentukan
tanahnya dengan cara;
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
4
a) Mempengaruhi infiltrasi dan kemampuan menahan air hujan
b) Mempengaruhi kedalaman air tanah
c) Mempengaruhi besarnya erosi
d) Mengarahkan gerakan air dan bahan yang terlarut.
Sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan topografi; ketebalan
solum, bahan organik, warna tanah, pH tanah, dan lainnya.
4. Organisme
Organisme sangat berpengaruh dalam pembentukan tanah, antara
lain sebagai berikut;
a) Membantu proses pelapukan seperti aktifitas organisme makro,
mikro, dan perakaran tanaman.
b) Membantu prose pembentukan unsur hara
c) Mempengaruhi sifat-sifat tanah, seperti tanaman hutan akan
membentuk tanah yang berwarna merah dan tanaman padang
rumput akan berwarna hitam karena banyak kandungan organik.
5. Waktu
Waktu sangat mempengaruhi perkembangan tanah di muka bumi.
Tanah mebutuhkan waktu untuk berkembang dari tanah muda menjadi
tanah dewasa dan tanah tua.
Tanah muda (immature soil) dapat dilihat adanya proses
pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau kelihatan
struktur bahan induknya. Jenis tanah muda seperti tanah litosol, regosol,
dan aluvium.
Tanah dewasa (mature soil)dapat dilihat adanya proses pembentukan
horison B. jenis tanah dewasa seperti tanah andosol, latosol, grumosol.
Tanah tua (old soil)dapat dilihat adanya proses perubahan terus
menerus sehingga terbentuk horison yang lebih komplek seperti horison E.
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
5
Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) yang terdiri atas
lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Solum tanah adalah bagian
dari profil tanah yang disebabkan oleh proses pembentukan tanah.
Horison tanah memiliki perbedaan
yang disebabkan erosi, pencucian tanah,
dan pengendapan. Horison–horison dari
tanah secara berurutan adalah horison O,
A, E, B, C, R. Sedangkan horison A dan
B merupakan horison penyusun solum
tanah.
1. Horison O
Horison O terbentuk dari pelapukan
bahan organik seperti ranting pohon,
daun, dan jasad organisme. Horison ini
berwarna cenderung hitam atau gelap.
2. Horison A
Horison A terbentuk dari
pencampuran bahan organik dan mineral.
Horison ini terbentuk akibat dari
pencucian dan berwarna lebih terang dari
horison O
B. Profil dan Solum Tanah
Gambar 1.2, penamapang profil tanah
Sumber: images.google.com
Carilah hewan apa saja yang hidup dalam tanah dan apa manfaatnya bagi
perkembangan tanah.
Berpikir Cerdas
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
6
3. Horison E
Horison E merupakan horison transisi antara horison A dan B.
Horison ini terbentuk akibat dari pencucian dan berwarna lebih terang dari
horison A dan B
4. Horison B
Horison B merupakan horison yang menerima banyak pengendapan
mineral dari horison A dan berwarna lebih terang dari horison A tapi lebih
gelap dari horison E.
5. Horison C
Horison C merupakan horison yang tersusun dari bahan induk yang
mengalami pelapukan. Horison ini berbentuk pecah-pecah dan keras serta
tidak subur
6. Horison R
Horison R merupakan horison yang tersusun dari batuan induk yang
belum terlapuk dan masih sangat keras.
1. Warna Tanah
Salah satu sifat tanah dapat ditunjukan dengan melihat warna tanah.
Tanah di muka bumi ini mempunyai warna yang berbeda-beda karena
adanya perbedaan kandungan organik. Semakin gelap warna suatu tanah
maka semakin besar kandungan organiknya.
C. SIFAT TANAH
Apa fungsi topsoil bagi pertanian dan apa pengaruhnya jika di area tersebut
tejadi pencucian yang hebat atau tinggi.
Berpikir Cermat
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
7
Warna tanah dapat ditentukan dengan buku Munsell Soil ColourChart.
Tanah akan mempunyai warna yang berbeda jika berada dalam kondisi
kering, lembab, dan basah. Warna tanah disusun oleh tiga variabel
diantaranya;
a) Hue, menunjukkan warna spektrum paling dominan berdasarkan
panjang gelombang
b) Value, menunjukkan gelap terangnya berdasarkan warna yang
dipantulkan.
c) Chroma, menunjukkan kemurnian dan kekuatan warna
spektrum.
2. Tekstur Tanah
Tekstur tanah ditunjukkan dengan tingkat kekasaran maupun
kehalusan butir-butir tanah. Kekasaran maupun kehalusan tanah dapat
diketahui dari kandungan pasir, debu, dan liat dalam tanah.
Cara mengetahui tingkat kekasaran dan kehalusan tanah dapat
dirasakan dengan jari-jari tangan. Berikut ini adalah jenis tekstur tanah;
a) Pasir
b) Pasir berlempung kasar
c) Lempung berpasir agak kasar
d) Lempung
e) Lempung berdebu sedang
f) Debu
g) Lempung liat
h) Lempung liat berpasir halus sedang
i) Lempung liat berdebu
j) Liat berpasir
k) Liat berdebu halus
l) Liat
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
8
Dari dua belas jenis tekstur tanah ini dapat digolongkan menjadi
empat jenis tekstur utama, yakni pasir, debu, liat, dan lempung.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
100
90
80
70
60 50 4
0 30 20
10
Geluh Berdebu
Geluh
Geluh Lempung
Berdebu
Lempung Bergeluh
LempungBerdebu
Lempung
LempungBerpasir
Pasir
Pasir
Pasir (%)
Lem
pung
(%)
Debu
(%)
Debu
LempungGeluh Berpasir
GeluhBerpasir
Bergeluh
3. Struktur Tanah
Struktur tanah adalah gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat
melekatnya antar butir-butir tanah. Berikut ini adalah jenis struktur tanah;
a) Lempeng (platy), struktur tanah yang sumbu vertikal lebih kecil
dari pada sumbu horisontal dan bertumpuk-tumpuk seperti buku.
Struktur tanah ini banyak ditemukan di horison E.
b) Pirsma (prismatik), struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih
besar dari pada sumbu horisontal dengan bagian atasnya rata
atau tidak ada bulatan berebentuk seperti balok. Struktur tanah
ini banyak ditemukan di horison B pada iklim kering.
c) Tiang (columnar), struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih
besar dari pada sumbu horisontal dengan bagian atasnya
Gambar 1.3, segi tiga tekstur tanah, untuk menentukan tekstur tanah
Sumber: koleksi penulis
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
9
membulat berbentuk seperti pilar-pilar atau tiang. Struktur tanah
ini terdapat di horison B pada tanah iklim kering.
d) Gumpal (blocky), struktur tanah ini ada dua bentuk yakni
berbentuk kubus gumpal bersudut bulat dan berbentuk kubus
gumpal bersudut tajam. Struktur tanah ini terdapat di horison B
iklim basah.
e) Granuler (granular), struktur tanah yang berbentuk granuler,
bulat dan porous. Struktur tanah ini terdapat di horison A
f) Remah (crumb/single grain),struktur tanah dengan berbentuk
bulat dan sangat porous. Struktur tanah ini terdapat di horison A
Sistem klasifikasi tanah di dunia ini ada bermacam-macam tergantung
dari negara yang menggunakannya. Biasanya penamaan tanah
dibelakangnya ada kata sol yang berarti solum. Menurut Hardjowigeno
(1992) terdapat sepuluh jenis (ordo) tanah dalam sistem taksonomi tanah
USDA 1975.
1. Ultisol (ult)
Tanah ultisol adalah tanah yang mengalami pelapukan yang sangat
hebat, yang ditandai dengan pengaruh luar, pencucian (leached) sehingga
bersifat masam dan daya simpan air rendah. Warna tanah ini dari merah
hingga kuning.
D. Klasifikasi Tanah
Amati struktur tanah di sekitarmu dan diskusikanlah temuanmu itu di kelas
bersama teman-temanmu.
Berpikir Cerdas
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
10
2. Vertisol (Ert)
Tanah ini mempunyai kandungan liat yang tinggi (>30%) di seluruh
horison sehingga mempunyai sifat mngembang dan mengkerut. Saat kering
mengkerut sehingga pecah-pecah dan jika basah akan mengembang dan
lengket. Warna tanah ini gelap dan pH relatif tinggi.
3. Entisol (Ent)
Tanah ini adalah tanah yang masih sangat muda yaitu masih tingkat
permulaan dalam perkembangan. Padanan dengan sistem klasifikasi lama
adalah tanah Aluvial atau Regosol.
4. Inceptisol (Ept)
Tanah ini tergolong tanah masih muda, baru mulai perkembangan
penampangnya tapi sudah ada elluviasi dan illuviasi.
5. Spodosol (Od)
Tanah ini merupakan tanah horison bawah terjadi penimbunan
mineral (Fe & Al-oksida) sehingga bersifat masam. Warnanya putih abu-abu
dengan tekstur pasir dan gelap dengan tekstur lempung berpasir.
6. Mollisol (Oll)
Tanah ini bersifat lunak dengan kejenuhan basa (50%) dan berwarna
gelap. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah Chernozem,
Brunezeam, Rendzina, dan sebagainya.
7. Alfisol (Alf)
Tanah ini terdapat penimbunan liat di horison bawah dan mempunyai
kejenuhan basa yang tinggi (35%). Padanan dengan sistem yang lama
adalah tanah mediteran merah kuning, Latosol, dan Podzolik merah kuning.
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
11
8. Aridisol (Id)
Tanah ini termasuk tanah arid (tanah kering) karena porositas sangat
tinggi sehingga kandungan organiknya rendah. Padanan dengan sistem
yang lama adalah Desert soil.
9. Histosol (Ist)
Tanah ini mempunyai kandungan organik (>20%) untuk yang
bertekstur pasir dan (>30%) untuk yang bertekstur liat. Tanah ini berasal
dari jaringan tanaman yang melapuk seperti tanah gambut. Padanan
dengan sistem klasifikasi lama adalah tanah Organik dan Organosol.
10. Oxisol (Ox)
Tanah ini termasuk tanah tua karena mengalami pencucian sangat
hebat dan kandungan mineralnya pun sedikit. Warna tanah ini dari kuning
kemerah cokelat sampai cokelat kemerahan. Padanan dari sistem klasifikasi
lama adalah tanah Latosol, Lateritik, dan Podzolik merah kuning.
Posisi Indonesia yang terletak di pertemuan sirkum Pasifik dan
sirkum Mediteran, ini mempengaruhi jenis tanah yang ada di Indonesia.
Sebagian besar tanah di Indonesia adalah tanah vulkanis, akan tetapi jika
dikhususkan lagi adalah sebagai berikut.
1. Alluvial
Jenis tanah ini termasuk tanah muda, belum mengalami
perkembangan, berasal dari bahan induk alluvium, tekstur beraneka ragam,
belum terbentuk struktur, konsisten dalam keadaan basah lekat, pH
bermacam-macam, dan kesuburannya berkisar antara yang sedang hingga
yang tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran
aluvial pantai, dan daerah cekungan.
E.Jenis Tanah di Indonesia
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
12
2. Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami deferensiasi horison,
tekstur berpasir, struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH
netral, kesuburan sedang, dan berasal dari bahan induk material vulkanik
piroklastik atau material pantai. Penyebarannya di daerah vulkanik muda
dan pantai.
3. Litosol
Jenis tanah ini merupakan tanah mineral tanpa atau sedikit
mengalami perkembangan profil, batuan induknya batuan beku atau batuan
sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 Cm), dan kadang
merupakan singkapan batuan induk. Teksturnya beraneka ragam dan
umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur, terdapat kandungan kerikil,
batu, dan kesuburannya bervariasi.
4. Gambut
Tanah ini berasal dari bahan induk organik, seperti seresah pohon
dan rumput di rawa-rawa. Horison tanah ini tidak begitu jelas, warna cokelat
hingga kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi lekat
hingga agak lekat, kandungan organik > 30% untuk tekstur lempung dan
>20% untuk tekstur berpasir, bersifat masam karena pH 4, dan kandungan
unsur hara rendah. Berdasarkan penyebaran topografinya adalah sebagai
berikut.
a) Gambut Ombrogen, terletak di dataran pantai berawa dengan
ketebalan 0,5-16 meter, hampir selalu tergenang air, dan sangat
masam. Penyebarannya di datarn pantai Sumatera, Kalimantan,
dan Papua.
b) Gambut Topogen, terbentuk di daerah cekungan (depresi)
antara rawa-rawa di dataran rendah dengan pegunungan,
ketebalan 05-6 meter, bersifat agak masam, kandungan unsur
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
13
hara cukup tinggi. Penyebarannya di Rawa Pening (Jawa
Tengah), Segara Anakan (Cilacap, Jawa Tengah), Rawa Lakbok
(Ciamis, Jawa Barat).
c) Gambut Pegunungan, tebentuk di pegunungan, berasal dari
tumbuhan yang hidup di daerah sedang (vegetasi Spagnum).
Penyebarannya di daerah Datarn Tinggi Dieng, Jawa Tengah.
Tanah gambut banyak di jumpai di Pulau Kalimantan, sumatera, dan Papua.
5. Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang dan telah terjadi diferensiasi
horison, kedalamannya dalam, tekstur lempung, tekstur remah hingga
gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna cokelat hingga
merah kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah dengan curah
hujan 300-1000 cm/tahun, batuan induk berasal dari tuf dan material
vulkanik.
6. Grumosol
Tanah ini mengalami perkembangan profil, agak tebal, tekstur
lempung berat, tekstur granuler di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di
lapisan bawah, konsistensi sangat lekat dan plastis bila basah sedangkan
jika kering sangat keras dan retak-retak, pada umumnya bersifat alkalis,
kejenuhan basa, permeabilitas lambat dan peka erosi, dan kapasitas
absorsi tinggi. Jenis tanah ini berasal dari batu kapur, batu lempung atau tuf
vulkanik bersifat basa, dan mergel. Penyebarannya di daerah iklim suhumid
dan subarid dengan curah hujan < 2500 mm/tahun.
7. Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, tekstur pasir
sampai lempung, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir
kuarsanya tinggi, sangat asam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran
kation (KPK) sangat rendah, peka terhadap erosi. Penyebarannya di daerah
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
14
beriklim basah dengan curah hujan > 2000 mm/tahun. Terdapat di Papua,
Kalimantan Tengah, dan Sumatera Utara.
8. Andosol
Jenis tanah ini adalah jenis tanah yang telah mengalami
perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak cokelat kekelabuan
sampai hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur
remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak agak masam,
kejenuhan basa tinggi dan absorpsi sedang, kelembapan tinggi,
permeabilitas sedang, dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari
batuan induk tuf atau abu vulkanik.
9. Mediteran Merah Kuning
Tanah ini mempunyai perkembangan profil, solum sedang hingga
dangkal, warna cokelat hingga merah, tekstur geluh hingga lempung,
struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH netral
hingga agak basa, kejenuhan basa tinggi, absorpsi sedang, permeabilitas
sedang, peka erosi, dan berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan tuf
vulkanis bersifat basa. Penyebarannya di daerah beriklim subhumid kering
dengan curah hujan < 2500 mm/tahun. Banyak di jumpai di daerah
pegunungan lipatan, topografi karst dan lereng vulkan, ketinggian 400 meter
di atas permukaan air laut, dan di daerah karst disebut terra rossa.
Tugas Kelompok:
Buatlah kelompok tanpa membedakan jenis kelamin, agama, suku dan
ras. Bekerjasamalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal
Amati tanah di sekitar tempat tinggalmu. Golongkan tanah tersebut
berdasarkan profil tanah dan sifat tanah . Alat yang digunakan:
1. Cangkul/skop, kamera, kertas HVS dan alat tulis
2. kertas lakmus ( kertas pH meter)
3. Kantong plastic dan meteran
4. buku Munsell Soil Colour Chart
Gotong-royong
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
15
i. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!!!!
1. Kata pedosfer terdiri dari kata pedos yang berarti tanah dan
sphaera berarti…
a. Baru
b. Udara yang berlapis
c. Berlapis-lapis
d. Alam
e. Batuan
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan tanah, kecuali…
a. Organisme
b. Iklim
c. Waktu
d. Topografi
e. Batuan induk
3. Tanah yang mengalami perkembangan mempunyai horison…
a. A, B, C
b. A,B, C, R
c. A, E, B, C, R
d. O, E, B, R, C
e. O, A, E, B, C, R
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
16
4. Yang dimaksud lapisan top soil adalah horison…
a. Horison A
b. Horison O
c. Horison E
d. Horison EA
e. Horison R
5. Hue menunjukkan warna tanah spektrum paling dominan
berdasarkan…
a. Pantulan sinar matahari
b. Panjang gelombang
c. Kekuatan spektrum
d. Kemurniaan spektrum
e. Kelembapan
6. Struktur tanah yang sumbu vertikal lebih kecil dari pada sumbu
horisontal disebut…
a. Platy
b. Granuler
c. Blocky
d. Columnar
e. Prismatic
7. Tanah Oxiosol mempunyai padanan dalam sistem klasifikasi lama
yakni jenis tanah…
a. Regosol
b. Spodosol
c. Latosol
d. Alluvium
e. Podsol
8. Horison E termasuk daerah apa dalam profil tanah…
a. Sub soil
b. Bad rock
c. Mather rock
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
17
d. Zone of leaching
e. Surface litter
9. Pasir, debu, liat, dan lempung termasuk sifat tanah berdasarkan…
a. Tekstur
b. Warna
c. Struktur
d. Berat isi
e. Sifat jenis tanah
10. Tanah gambut paling banyak terdapat di wilayah
a. Kalimantan
b. Bali
c. Sulawesi
d. Lombok
e. Ambon
ii. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertiaan pedosfer?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan tanah dan
jelaskan?
3. Di horison manakah yang paling dinamis perkembangannnya?
4. Apakah KTK/KPK itu dan mengapa jika tanah yang KTK/KPK –nya
tinggi dianggap tidak baik untuk tanaman seperti kedelai dan
jagung?
5. Jenis tanah apa saja yang berada di pulau Jawa?
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 1 Dinamika Pembentukan Pedosfer
18
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Foth, Henry D, 1995. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Hardjowigeno, Sarwono. 1992. Ilmu Tanah. Jakarta: PT Mediyatama
Sarana Perkasa.
Kartasapoetra, A.G, 2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air.
Jakarta: Rineka Cipta.
Daftar Pustaka
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
19
anah berperan sebagi media dan penyedia unsur-unsur tertentu
yang dibutuhkan oleh setiap mahluk hidup untuk tumbuh dan
berkembang. Akan tetapi keinginan manusia yang sulit
terpuaskan mengakibatkan terjadinya kerusakan di alam salah satunya
rusaknya tanah.
Apa saja kerusakan tanah itu dan dampaknya bagi kehidupan?
Selanjutnya akan kita bahas di bab ini.
T
KKEERRUUSSAAKKAANN TTAANNAAHH DDAANN DDAAMMPPAAKKNNYYAA
BBAAGGII KKEEHHIIDDUUPPAANN
Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu menganalisis kerusakan tanah dan dampak yang ditimbulkan bagi kehidupan
Kata kunci :
1. Penyebab kerusakan tanah 2. Dampak kerusakan tanah
Peta Konsep
Penyebab Kerusakan
Dampak kerusakan
Kerusakan Tanah
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
20
Kerusakan tanah adalah perubahan sifat tanah akibat dari pengaruh
fenomena alam maupun aktifitas manusia. Kerusakan tanah dapat
disebabkan oleh beberapa hal, berikut uraiannya.
1. Perusakan Hutan
Hutan yang rusak menyebabkan berkurangnya air yang diserap
kedalam tanah dan mengurangi daya tampung air di dalam tanah. Tanah
yang kadar airnya turun maka akan kering dan akan mudah tererosi.
Gambar 2.2, perambahan hutan mengakibatkan rusaknya tanah hutan
Sumber: images.google.com
Gambar 2.1, singkapan lahan galian yang dimanfaatkan untuk pertaniaan
Sumber: koleksi penulis
A. Kerusakan Tanah
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
21
2. Proses Kimiawi Air Hujan
Air hujan yang jatuh mengenai permukaan tanah akan menyebabkan
kerusakan tanah melalui proses kimiawi dan sebagian lagi proses mekanis.
Proses kimiawi ini akan merubah kandungan unsur kimia tanah karena
proses kimia tanah.
3. Proses Mekanis Air Hujan
Kerusakan tanah akibat proses mekanis dari air hujan ini disebabkan
oleh tenaga kinetik air hujan yang jatuh kepermukaan tanah. Tenaga kinetik
ini memecah, memercikkan, dan menggores permukaan tanah. Hasil dari
tenaga kinetik hujan ini disebut erosi air.
a) Erosi percik (splash erosion),
erosi yang disebabkan oleh tetesan
air hujan yang mengenai permu-
kaan tanah kemudian memecah
dan memercikan material tanah dari
posisi semula.
b) Erosi Lembar (interrill erosion),
erosi yang disebabkan oleh aliran
permukaan (runoff).
c) Erosi Selokan (gully erosion),
erosi yang disebabkan oleh aliran
permukaan yang terkonsentrasi dan
memindahkan material tanah yang
tererosi sehingga akan membentuk
saluran (V atau U).
d) Erosi Pipa (tunnel erosion), erosi
yang disebabkan oleh air yang Gambar 2.3,erosi selokan
Sumber: images.google.com
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
22
masuk dan menggerus tanah akibat rusaknya tanah karena
retakan tanah dan aktifitas organisme.
e) Erosi Tebing Sungai (streambank erosion), erosi yang
disebabkan karena aliran permukaan yang masuk kedalam sungai
sehingga mengikis dan meruntuhkan tebing sungai.
4. Proses Mekanis Angin
Angin yang berhembus
dengan kuat atau kencang
yang melebihi ambang batas
resistensi tanah akan mengha-
Curkan aregat tanah. Kekua-
tan angin yang ada mampu
merusak dan memindahkan
partikel tanah tersebut sering
Gambar 2.4,erosi tebing sungai akibat dari tenaga air dan biasanya terjadi dekat areal pertanian
Sumber: koleksi penulis
Gambar 2.5,proses erosi angin
Sumber: image google.com
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
23
disebut erosi angin. Proses transportasi partikel tanah oleh tenaga angin
ada tiga yakni;
a) melompat(Saltation)
b) melayang(Suspension)
c) merayap(creep)
5. Aktivitas manusia
Aktivitas manusia yang memanfaatkan tanah untuk aktivitas tertentu
seperti pertanian, pertambangan, permukiman yang tidak memperhatikan
kaidah-kaidah pelestarian dapat merusak tanah.
Gambar 2.6, aktifitas penambangan terbuka yang merusak tanah dan dilarang di dunia
Sumber: image google.com
Carilah penyebab lain dari kerusakan tanah yang kamu temukan dan kamu
ketahui, lalu kamu diskusikan di kelas
Berpikir Cerdas
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
24
Kerusakan tanah yang utama adalah adanya erosi. Erosi tidak hanya
menyebabkan kerusakan di tempat yang tererosi melainkan juga di wilayah
yang mengalami pencemaran dari material yang terbawa akibat erosi.
Berikut ini adalah akibat dari erosi.
1. Kerusakan di Tempat Terjadinya Erosi
Kerusakan tanah di tempat yang mengalami erosi adalah sebagi
berikut;
a) Penurunan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
b) Penurunan produktifitas tanah
c) Penurunan kualitas hasil tanaman
d) Laju infiltrasi dan penahan air menjadi berkurang
e) Struktur tanah menjadi rusak
f) Dibutuhkan biaya dan tenaga lebih untuk mengolah tanah
g) Terjadi erosi tebing yang menyebabkan lahan terbagi-bagi
sehingga menyebakan berkurangnya luas lahan pertanian yang
dapat ditanami.
h) Penurunan pendapatan petani
2. Kerusakan di Tempat yang Menerima Material Erosi
Tempat yang menerima hasil erosi juga mengalami gangguan bahkan
kerusakan dari pengendapan material erosi. Material yang mengendap ini
banyak mengandung unsur kimia dari tempat yang tererosi.
Unsur kimia ini seperti unsur hara tanaman (fosfor, Nitrogen, Kalium,
dan unsur organik lainnya) atau sisa-sisa bahan kimia pertanian seperti
pestisida, herbisida insektisida, fungisida, pupuk kimia, dan lainnya.
B. Dampak Kerusakan Tanah Terhadap Kehidupan
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
25
Pengaruh yang diakibatkan pengendapan material tanah antara lain.
a) Pendangkalan daerah aliran sungai (DAS) sehingga dapat
menimbulkan bencana banjir.
b) Penurunan kualitas dan kuantitas aliran sungai yang digunakan
untuk sarana transportasi dan rekreasi
c) Penurunan kualitas air sungai untuk konsumsi dan budidaya ikan
serta hewan ternak
d) Akan mempengaruhi kualitas tanah akibat meningkat maupun
menurunnya pH tanah.
e) Mempengaruhi pertumbuhan tanaman air untuk berfotosintesis
karena cahaya matahari tidak dapat menembus permukaan air
yang terhalang oleh air yang keruh
f) Terkadang material yang terendap akan meningkatkan
kesuburan tanah tempat tersebut karena material tersebut
mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Gambar 2.7,material erosi membuat air sungai keruh dan menghalangi sinar matahari masuk
kedasar sungai yang digunakan untuk fotosintesis tanaman air
Sumber: koleksi penulis
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
26
i. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!!!!
1. Salah satu penyebab rusaknya tanah adalah…
a. Reboisasi
b. Terassering
c. Penambangan terbuka
d. Agroforestry
e. Farming forest
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi erosi, kecuali…
a. Sifat tanah d. Hasil tanaman
b. Topografi e. klim
c. Tutupan vegetasi
Tugas Kelompok:
Buatlah kelompok tanpa membedakan jenis kelamin, agama, suku dan
ras. Bekerjasamalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal
Lihatlah tanah di sekitar tempat tinggalmu. Carilah kerusakan tanah di
sekitarmu dan bagaimana dampak yang ditimbulkan. Alat yang digunakan:
1. Cangkul/skop, Kantong plastik, Meteran
2. buku Munsell Soil Colour Chart
3. kamera
4. kertas HVS dan alat tulis
5. kertas lakmus ( kertas pH meter)
Gotong-royong
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
27
3. Wilayah yang paling rentan terjadi kerusakan tanah adalah…
a. Hutan
b. Permukiman padat
c. Taman kota
d. Hutan bakau
e. Perkebunan
4. Erosi yang meninggalakan jejak atau bekas berbentuk U/V , disebut
erosi…
a. Erosi pipa
b. Erosi lembar
c. Erosi percik
d. Erosi selokan
e. Erosi tebing sungai
5. Tanah yang mempunyai kadar pH di atas 8, disebut tanah…
a. Tanah berkejenuhan basa
b. Tanah gambut
c. Tanah pertanian
d. Tanah tegalan
e. Tanah asam
6. Akibat dari kerusakan vegetasi adalah…
a. Meningkatanya kandungan air tanah
b. Berkurangnya erosi percik
c. Meningkatnya KTK
d. Berkurangnya run off
e. Meningkatnya hasil pertaniaan
7. Indikasi tanah yang mulai rusak adalah…
a. Banyak seresah d. Banyak cacing tanah
b. Mudah tererosi e. pH tanah 6-7
c. Hasil tanaman tinggi
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
28
8. Pemindahan partikel tanah dengan melompat, merayap dan
melayang diakibatkan oleh…
a. Tenaga air
b. Proses kimia air
c. Tenaga angin
d. Gletser
e. Aktifitas manusia
9. Kerusakan tanah yang paling sulit diperbaiki adalah…
a. Kerusakan tanah akibat pestisida
b. Kerusakan tanah akibat pengolahan lahan pertanian
c. Kerusakan tanah akibat gempa bumi
d. Kerusakan tanah akibat paparan radio aktif
e. Kerusakan tanah akibat pertambangan tradisional
10. Penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta adalah kerusakan tanah
akibat…
a. Illegal loging
b. Pertambangan
c. Penggunaan air tanah
d. Banyakanya kendaran bermotor
e. Meningkatnya sedimentasi sungai
ii. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan penyebab kerusakan tanah?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kerusakan tanah pertanian?
3. Apa alasan penambangan terbuka merusak tanah ?
4. Di lapisan mana tanah mengalami kerusakan paling besar?
5. Apa dampak kerusakan tanah bagi kehidpan baik untuk tumbuhan,
hewan, dan manusia?
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 2 Kerusakan Tanah dan Dampakanya Bagi Kehidupan
29
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Foth, Henry D, 1995. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Hardjowigeno, Sarwono. 1992. Ilmu Tanah. Jakarta: PT Mediyatama
Sarana Perkasa.
Kartasapoetra, A.G, 2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air.
Jakarta: Rineka Cipta.
Daftar Pustaka
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
30
elestarikan tanah merupakan salah satu isu penting di dunia.
Tanah merupakan faktor penting dalam menunjang kehidupan,
karena merupakan media dan penyedia unsur hara bagi tanaman
untuk dimanfaatkan mahluk hidup lainnya sebagai sumber makanan.
Apa saja dan bagaimana metode melestarikan tanaman akan kita
bahas di bab ini
M
PELESTARIAN TANAH DAN
MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menjelaskan metode-metode pelestarian tanah 2. Siswa mampu menjelaskan manfaat pelestarian bagi kehidupan
Kata kunci :
1. Pengelolaan tanah 2. Pengolahan, pencegahan erosi 3. Metode konservasi tanah
Peta Konsep
Pelestarian Tanah
Metode Vegetatif
Pengolahan Tanah
Pencegahan Erosi
Metode Mekanik
Metode Kimia
Pengelolaan Tanah
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
31
Tahukah kamu bahwa tanah akhir-akhir ini megalami kerusakan yang
semakin memprihatinkan. Kerusakan ini terjadi karena beberapa faktor
seperti erosi, pencemaran dari bahan kimia, pengolahan dan pengelolaan
lahan yang tidak berkesinambungan , dan masih banyak lagi
Tanah sebenarnya mempunyai kemampuan untuk memperbaiki
kesuburannya sendiri, namun memerlukan waktu yang cukup lama. Karena
dibutuhkan waktu yang begitu lama tapi kerusakan tanah begitu pesat,
maka kerusakan ini berakumulasi dan mencapai titik nadirnya dan kelak
menjadi boom waktu bagi mahluk hidup di bumi.
Pengelolaan tanah (managing soil) adalah semua tindakan yang
bertujuaan untuk melindungi atau mengawetkan tanah agar terjaga
kesuburannya. Sesungguhnya kunci utama dari usaha pengelolaan tanah
adalah bagaimana menjaga lapisan atas tanah (top soil layer) yang tebalnya
±35 Cm.
Pengolahan tanah adalah semua kegiatan manipulasi mekanik
terhadap tanah guna menciptakan keadaan tanah yang baik bagi
Gambar 3.1, pengelolaan tanah
bekas galian untuk pertaniaan
Sumber: koleksi penulis
A. Pengelolaan Tanah dan Pengolahan Tanah
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
32
pertumbuhan tanaman. Peranan pengolahan tanah dalam menjaga
kelestarian tanah sangat kecil bahkan cenderung merugikan.
Selama ini pengolahan tanah hanya berorientasi hanya pada tinjauan
ekonomis untuk kebutuhan manusia saja tanpa melihat tinjauan ekologis
Pengolahan tanah biasanya banyak menimbulkan kerusakan tanah.
Erosi adalah pemecahan dan pengangkutan material tanah atau
batuan oleh tenaga air, angin, dan es yang dipengaruhi oleh faktor iklim,
topografi, sifat tanah, aktifitas organisme, dan vegetasi penutup. Erosi yang
banyak terjadi di Indonesia adalah erosi yang disebabkan oleh tenaga air.
Upaya yang dilakukan untuk melestarikan atau pengawetan tanah
adalah untuk;
Gambar 3.2, iklim adalah salah satu faktor yang mempengaruhi erosi tanah
Sumber: koleksi penulis
B. Pencegahan Erosi Tanah
Menurut pengamatanmu, tanah di sekitarmu sudah diolah selaras dengan
alam atau belum kalau ya contohnya seperti apa dan kalau tidak kenapa?
Berpikir Cerdas
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
33
a. Mengurangi tenaga kinetik air hujan yang jatuh ketanah.
b. Meningkatkan kemampuan infiltrasi dan menahan air
c. Mengurangi aliran permukaan (run off)
d. Meningkatkan stabilitas agregat tanah.
Ada beberapa metode dalam usaha pelestarian atau pengawetan
tanah yakni metode vegetatif, metode mekanik, dan metode kimia. Berikut
ini adalah uraiannya.
1. Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah penggunaan tanaman dan sisa-sisanya untuk
mengurangi tenaga pengerosi seperti air hujan, angin, aliran permukaan,
dan aktifitas manusia yang dapat merusak tanah. Fungsi dari metode ini
adalah;
a. Melindungi tanah dari tenaga kinetik air hujan
b. Melindungi tanah dari tenaga aliran permukaan
c. Mengurangi tenaga pecah dan angkut angin
d. Meningkatkan daya infiltrasi dan penahan air tanah
e. Menambah unsur hara dalam tanah
Konservasi tanah atau pelestarian tanah dalam metode vegetatif ada
beberapa macam yakni sebagai berikut.
a. Penanaman terus–menerus atau sepanjang tahun, kegiatan ini
seperti reboisasi hutan, pembuatan hutan kota, penanaman
bakau di sepanjang pantai.
Gambar 3.3, penanaman bakau di
sepanjang pantai dimaksudkan untuk
mengurangi hilangnya daratan karena
tenaga air laut
Sumber: images.google.com
Gambar 3.2, penanaman bakau di
sepanjang pantai untuk melidung
daratan dari tenaga air laut
Sumber: koleksi penulis
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
34
b. Strip cropping adalah sistem bercocok tanam dengan model
selang-seling memotong lereng atau mengikuti garis kontur.
Jenis tanaman yang digunakan adalah tanaman pangan diselingi
tanaman pentutup tanah (tanaman hijau).
c. Penggiliran tanaman (conservation rotation), penggiliran
tanaman dengan jenis yang berbeda-beda di suatu wilayah.
d. Agroforestry, sistem pertanian dengan mengkombinasikan
tanaman pangan atau musiman dengan tanaman keras atau
pohon. Ada beberapa jenis agroforestry yakni ally cropping,
forest farming, silvopasture, riparian forest buffer, dan
windbeaks.
e. Pemanfaatan sisa-sisa tanaman (residu management), sistem
pertanian dengan memanfaatkan sisa-sisa tanaman seperti
batang, bonggol tanaman, dan seresah tanaman.
f. Penanaman saluran pembuangan dengan rumput (grassed
waterways).
Gambar 3.4, strip cropping merupakan model tanaman yang dianggap bisa mengurangi erosi
Sumber: images.google.com
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
35
2. Metode Mekanik
Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang
diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan guna mengurangi erosi
dan meningkatkan pengunaan tanah. Fungsi dari metode ini dalam
konservasi tanah yakni.
a. Memperlambat aliran permukaan (run off)
b. Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan
kekutan yang tidak merusak
c. Memperbaiki atau memperbesar infiltrasi dan aerasi tanah
d. Penyedia air tanah
Berikut adalah contoh metode mekanik;
a. Pengolahan tanah (tillage), manipulasi mekanik tanah untuk
tujuan tertentu seperti pertanian, biasanya modififikasi tanah
untuk peningkatan hasil pertanian
b. Pengolahan tanah menurut kontur (contur cultivation)
c. Guludan, tumpukan tanah yang memanjang menurut garis
kontur atau memotong lereng
Gambar 3.5, pembuatan guludan untuk tanaman semangka diareal pertanian
Sumber: koleksi penulis
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
36
d. Terasering, pemotongan lereng berbentuk anak tangga atau
bangku sehingga disebut teras tangga dan teras bangku
e. Pembuatan dam, waduk, tanggul dan rorak.
f. Perbaikan drainase dan irigasi
3. Metode Kimia
Metode kimia adalah metode konservasi tanah dengan menggunakan
bahan kimia baik bahan kimia sintesis maupun kimia alami. Salah satu
faktor yang mempengaruhi besar kecilnya erosi adalah sifat tanah maka
metode ini juga diperlukan guna mengurangi potensi erosi tanah.
Pengunaan bahan kimia tanah jarang kita temukan karena biayaanya
yang cukup mahal dan bahan kimianya jarang ditemukan seperti bitumen
dan kirilum. Emulsi kimia tersebut biasanya dicampur dengan air dengan
perbandingan tertentu lalu dicampurkan dengan tanah.
Tugas Kelompok:
Buatlah kelompok tanpa membedakan jenis kelamin, agama, suku dan
ras. Bekerjasamalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal
Buatlah poster ajakan untuk melestarikan tanah. Isi poster hendaknya menarik
komunikatif, dan asli karya sendiri . Ukuran poster ninimal “1 meter persegi “
dengan warana penuh.
Gotong-royong
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
37
i. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Ada beberapa metode dalam pelestarian tanah yaitu…
a. Metode kimia dan fisika
b. Metode konvensional dan mekanik
c. Metode kimia dan keruangan
d. Metode mekanik dan vegetatif
e. Metode pertanian dan metode kontur
2. Cropping system termasuk metode pelestarian tanah yaitu…
a. Vegetatif
b. Topografi
c. Batuan induk
d. Mekanik
e. fisik
3. Pembutan dam dan bendungan termasuk peletarian tanah secara…
a. vegetative
b. topografi
c. kontum mekanik
d. kimia
4. Tanah di Indonsia paling sering tererosi kareana…
a. Tenaga air
b. Tenaga angin
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
38
c. Sinar matahari
d. Bencana gunung berapi
e. Gempa bumi
5. Indikasi tanah yang lestari adalah…
a. Tanahnya banyak cacing
b. Tanahnya tergenang air sepanjang tahun
c. Tanahnya terpapar limbah
d. Tanahnya sedikit cacing
e. Tanahnya padat
6. Cara mengurangi dampak pengolahan tanah adalah menggunakan
pupuk kandang. Hal ini termasuk jenis pelestarian…
a. Organik
b. Kimia
c. Mekanik
d. Tradisional
e. Ekonomis
7. Pelestarian tanah di daerah perbukitan dengan menggunakan
cara…
a. Betonisasi
b. Terasering
c. Pemberian pupuk kandang
d. Pemangkasan bukit
e. Pemberian bitumen
8. Yan dapat merusak tanah adalah pengolahan tanah yakni…
a. Pemberian pupuk kimia tarus menerus
b. Pembuatan terasering
c. Pemberian pupuk organik dalam terus menerus
d. Pengairan intensif
e. Forest farming
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
39
9. Apa manfaat metode vegetatif…
a. Melindungi tanah dari tenaga kinetik air
b. Mengurangi unsur hara tanah
c. Meningkatkan porositas tanah
d. Merusak agregat tanah
e. Mngurangi daya simpan air dalam tanah
10. Tanah gambut di Kalimantan dan Sumatera banyak dimanfaatkan
untuk …
a. Perkebunan sawit
b. Peternakan
c. Pertanian padi
d. Pertanian ketela
e. Perikanan
ii. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan mengapa tanah perlu dilestarikan?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pelestarian tanah dan
mengapa demikian?
3. Mengapa pengunaan herbisida , insektisida, dan fungisida diangap
merusak tanah?
4. Metode apa yang cocok untuk pelestarian tanah di daerah karst atau
kapur, berikan alasannya?
5. Apakah betonisasi di perkotaan dapat disebut melestarikan tanah
atau merusak tanah, berikan alasanmu?
BUMI SUMBER KEHIDUPAN Geografi
SMA/MA X
BAB 3 Pelestarian Tanah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
40
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Foth, Henry D, 1995. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Hardjowigeno, Sarwono. 1992. Ilmu Tanah. Jakarta: PT Mediyatama
Sarana Perkasa.
Kartasapoetra, A.G, 2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air.
Jakarta: Rineka Cipta.
Daftar Pustaka