Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

15
PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR 0482 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS FASILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA, Menimbang : a. bahwa penyediaan prasarana olahraga merupakan tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat sebagai implementasi dari ketentuan Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Pasal 6 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penetapan Prasarana Olahraga; a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0185 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah dilingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, perlu disusun Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara; 6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan Keolahragaan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014)

description

Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

Transcript of Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

Page 1: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

PERATURAN

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

NOMOR 0482 TAHUN 2015

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS

FASILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,

Menimbang : a. bahwa penyediaan prasarana olahraga merupakan tanggung jawab

pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat sebagai implementasi

dari ketentuan Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Pasal 6 ayat (1) Peraturan

Presiden Nomor 12 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penetapan Prasarana

Olahraga;

a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga

Nomor 0185 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pemerintah Daerah dilingkungan Kementerian Pemuda dan

Olahraga, perlu disusun Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di

Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda

dan Olahraga tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di

Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;

6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan

Keolahragaan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan

Keolahragaan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014)

Page 2: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

11, Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang perubahan keempat

atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah;

12. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan

Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun

2014-2019;

13. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor 193 Tahun

2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan

Olahraga;

14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.02/2012 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.02/2011

tentang Klasifikasi Anggaran;

15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata

Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

Belanja Negara;

16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa;

17. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0185 Tahun 2015

tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja

Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemerintah daerah di

lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN

OLAHRAGA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN

FASILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ini yang

dimaksud dengan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa merupakan

Fasilitasi Lapangan Olahraga untuk diserahkan kepada

masyarakat/pemerintah daerah yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan sebagai wujud tanggung jawab Pemerintah

dalam menjamin ketersediaan prasarana.

Pasal 2

Mekanisme, prosedur dan pengelolaan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa

untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah sebagaimana

tercantum dalam lampiran Peraturan ini merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga

ini, dengan sistematika sebagai berikut :

Page 3: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : FASILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA

BAB III : MEKANISME PELAKSANAAN FASILITASI

LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA

BAB IV : MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

BAB V : PENUTUP

Pasal 3

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ini sebagai Acuan

dan/atau Petunjuk Teknis pelaksanaan kegiatan fasilitasi belanja barang

untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

Segala pembiayaan sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Sekretaris

Kementerian Pemuda dan Olahraga ini dibebankan pada Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015

Nomor SP-DIPA: 092.01.1.664319/2015 tanggal 14 November 2014, Kode

Program 3824.008.001.017 Akun 526113.

Pasal 5

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ini mulai berlaku

pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 27 Mei 2015

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,

ALFITRA SALAMM

Page 4: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

Lampiran I :

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga

Nomor 0482 Tahun 2015

tentang

Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya optimalisasi peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah melalui

beberapa cara yang langsung maupun tidak langsung terkait dengan kebugaran jasmani

individu setiap bangsa melalui olahraga. Sejalan dengan hal tersebut, maka penyediaan

lapangan olahraga terutama di desa akan menjadi semakin penting. Hal tersebut

didasarkan pada suatu pertimbangan bahwa desa merupakan tempat munculnya sumber

daya olahraga yang potensial. Untuk itu perlu kiranya dibangun dan dikembangkan

lapangan olahraga di desa sesuai dengan potensi di desa. Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah serta masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam

rangka mewujudkan hal tersebut di atas.

Salah satu aspek pembangunan nasional dalam bidang olahraga adalah penyediaan

lapangan olahraga yang memadai. Pembangunan lapangan olahraga sudah semestinya

dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk menimbulkan semangat persatuan dan

kesatuan, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat khususnya bidang olahraga.

Pembangunan lapangan olahraga sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional hendaknya dilaksanakan untuk mendapatkan

hasil yang optimal sesuai ketentuan dengan tidak melupakan prinsip profesionalisme,

prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Lapangan olahraga merupakan hal yang mutlak harus ada apabila kita mengharapkan

adanya pemassalan, pembibitan, dan pembinaan olahraga, diperlukan pembangunan

sistem pembinaan olahraga yang dikembangkan di lingkungan pendidikan, rekreasi dan

prestasi yang berkaitan dengan pengembangan olahraga. Ketersediaan lapangan olahraga

yang ada di tiap desa di Indonesia, menjadi prioritas dalam peningkatan prestasi olahraga.

Lapangan olahraga sebagai tempat untuk berlatih maupun bertanding pada umumnya

belum memadai serta jumlahnya sangat terbatas menyebabkan perkembangan

pemassalan, pembinaan sampai dengan peningkatan prestasi olahraga menjadi kurang

seimbang.

Untuk mewujudkan peningkatan mutu dan pemerataan lapangan olahraga, maka

Kementerian Pemuda dan Olahraga melaksanakan fasilitasi lapangan olahraga di desa

yang ditujukan kepada kelompok masyarakat/pemerintah daerah.

Tanpa lapangan olahraga yang memadai dirasa sulit mewujudkan maksud dan tujuan

pembangunan keolahragaan, rendahnya partisipasi olahraga di suatu daerah diduga antara

Page 5: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

lain disebabkan minimnya lapangan olahraga yang disediakan oleh pemerintah maupun

masyarakat dan organisasi keolahragaan lainnya.

Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mencukupi akan kebutuhan lapangan

olahraga dalam mendukung sembilan agenda prioritas nawacita urut tiga mencukupi

akan kebutuhan lapangan olahraga dalam upaya peningkatan ketersediaan lapangan

olahraga secara luas, sehingga diharapkan masyarakat akan mempunyai rasa memiliki

yang tinggi terhadap lapangan olahraga dan bertanggung jawab atas peningkatan

partisipasi masyarakat dalam berolahraga.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan kepada

masyarakat/pemerintah daerah dimaksudkan sebagai pedoman dalam merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan kegiatan fasilitasi

lapangan olahraga di desa.

2. Tujuan

a. Tujuan Kegiatan

Fasiltasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan kepada

masyarakat/pemerintah daerah bertujuan untuk :

1) meningkatkan motivasi berolahraga bagi masyarakat;

2) mengembangkan potensi olahraga di wilayahnya; dan

3) menunjang kompetisi olahraga yang akhirnya diharapkan dapat

meningkatkan prestasi olahraga.

b. Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis

Petunjuk Teknis ini bertujuan sebagai panduan/pedoman/petunjuk dalam

pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan fasilitasi lapangan olahraga di

desa bagi masyarakat/pemerintah daerah.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan

kepada masyarakat/pemerintah daerah, meliputi pengertian, bentuk fasilitasi, sasaran

fasilitasi, persyaratan memperoleh fasilitasi, mekanisme pelaksanaan fasilitasi,

monitoring dan evaluasi serta pelaporan.

D. Pengertian

1. Belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah adalah

pengeluaran anggaran belanja negara untuk pengadaan barang dan/atau transfer uang

untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang dikaitkan dengan

tugas fungsi dan strategi pencapaian target kinerja suatu satuan kerja dan tujuan

kegiatannya tidak termasuk dalam kegiatan bantuan sosial;

2. Fasilitasi adalah penyediaan prasarana lapangan olahraga di desa oleh Kementerian

Pemuda dan Olahraga untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah;

3. Penerima Fasilitasi adalah masyarakat/pemerintah daerah sebagai penerima fasilitasi

yang diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga;

Page 6: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

4. Kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa adalah kegiatan yang dilaksanakan

oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, dalam rangka memberikan fasilitasi

lapangan olahraga kepada masyarakat/pemerintah daerah yang berlokasi di desa;

5. Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa adalah penyediaan lapangan olahraga untuk

diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang berlokasi di desa;

6. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

7. Tim verifikasi adalah tim yang dibentuk dengan Keputusan Sekretaris Kementerian

Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

8. Tim Pengawas adalah Tim yang dibentuk dengan Keputusan Sekretaris Kementerian

Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

9. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk organisasi/lembaga/institusi

dan sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu

realitas tertentu yang mempunyai ciri-ciri sendiri, dimana sebagian besar interaksi di

dalamnya adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut,

dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, kebudayaan dan perasaan persatuan yang

sama, bekerjasama, sehingga mereka dapat mengatur diri sendiri dan mengganggap

diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah dirumuskan;

10. Renovasi adalah perbaikan Aset Tetap yang rusak atau mengganti dengan yang baik

dengan maksud meningkatkan kualitas atau kapasitas;

11. Rehabilitasi adalah perbaikan Aset Tetap yang rusak sebagian dengan tanpa

meningkatkan kualitas atau kapasitas dengan maksud dapat digunakan sesuai dengan

kondisi semula;

12. Restorasi adalah perbaikan Aset Tetap yang rusak dengan tetap mempertahankan

arsitekturnya;

13. Lahan siap bangun adalah lahan matang yang telah siap untuk dilaksanakan

pembangunan;

14. Lapangan Olahraga adalah tempat/ruang yang digunakan untuk kegiatan

keolahragaan, antara lain lapangan sepakbola, bulutangkis, futsal, voli, basket;

15. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat;

16. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi, dan atau pemerintah

Kabupaten/Kota;

17. Kementerian adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang keolahragaan.

18. Pimpinan adalah Asisten Deputi, Deputi, Sekretaris Kementerian, dan Menteri.

19. Asisten Deputi Pengembangan Prasarana dan Sarana Keolahragaan yang selanjutnya

disebut Asisten Deputi adalah pimpinan tinggi pratama/eselon II.a di lingkungan

Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan.

20. Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan yang selanjutnya disebut Deputi adalah

Pimpinan Tinggi Madya/eselon I.a di lingkungan Kementerian Pemuda dan

Olahraga yang membawahi Asisten Deputi.

21. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga yang selanjutnya disebut Sekretaris

Kementerian adalah Pimpinan Tinggi Madya/eselon I.a di lingkungan Sekretariat

Kementerian Pemuda dan Olahraga.

22. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan di

bidang keolahragaan.

Page 7: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

BAB II

FASILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA

A. Kegiatan Fasilitasi

Kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa merupakan kegiatan yang

diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, dalam rangka memberikan

fasilitasi lapangan olahraga untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang

berlokasi di desa agar tercipta keselarasan pengembangan keolahragaan.

B. Pengelola Kegiatan Fasilitasi

Pengelola kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan kepada

masyarakat/pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh Asisten Deputi Pengembangan

Prasarana dan Sarana Keolahragaan pada Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan

Kementerian Pemuda dan Olahraga.

C. Sasaran Kegiatan Fasilitasi

Sasaran yang diberikan fasilitasi lapangan olahraga tersebar di Kabupaten, kategori

Kabupaten Daerah Tertinggal/Daerah Perbatasan/Daerah lain yang dipandang memadai

serta memenuhi persyaratan ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Persyaratan Penerima Fasilitasi

1. Persyaratan Utama

Persyaratan utama pengajuan fasilitasi sebagai berikut :

a. Masyarakat/Pemerintah daerah/Pemerintah Desa mengajukan surat permohonan

dan Proposal yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga;

b. Ketersediaan lahan yang cukup untuk membangun lapangan olahraga;

c. Status tanah tidak dalam sengketa, serta alas hak yang jelas (sertifikat, akta jual

beli, girik dan lain-lain);

d. Memiliki alamat pemohon yang jelas dengan melampirkan surat keterangan

domisili dari desa/camat setempat;

e. Rencana Anggaran Biaya (RAB) lapangan olahraga;

f. Gambar Rencana Kerja yang telah disetujui Satuan Kerja Perangkat Daerah

Pekerjaan Umum/prasarana wilayah setempat;

g. Mendapat dukungan/rekomendasi dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) yang menangani keolahragaan di provinsi dan/atau kabupaten/kota;

h. Mendapat dukungan/rekomendasi dari Camat setempat.

2. Persyaratan Tambahan :

a. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama

masyarakat/pemerintah daerah/pemerintah desa;

b. Surat Pernyataan Kesanggupan menerima lapangan olahraga sebagai aset

masyarakat/pemerintah daerah;

Page 8: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

c. Surat Pernyataan Kesanggupan memelihara lapangan olahraga setelah pekerjaan

selesai;

d. Surat Pernyataan Kesanggupan menyediakan Tenaga Teknis dari Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Daerah yang menangani pekerjaan

umum/prasarana wilayah.

e. Surat Pernyataan tidak mengalihfunsgikan prasarana lapangan olahraga di desa.

3. Pengajuan Permohonan Fasilitasi

Surat permohonan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa diajukan oleh

masyarakat/kepala desa kepada :

Yth. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3 Senayan

Jakarta 10270

Tembusan:

1. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota;

2. Kepala Dinas Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani keolahragaan di

Provinsi

Surat permohonan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa melampirkan :

a. Proposal berisikan :

1) Latar belakang mengajukan permohonan Fasilitasi Lapangan Olahraga di

Desa;

2) Tujuan mengajukan permohonan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa ;

3) Manfaat Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa ;

4) Kebutuhan anggaran;

5) Rencana pelaksanaan;

6) Lain-lain yang terkait dengan aktivitas keolahragaan di desa yang

bersangkutan.

b. Lampiran-lampiran dalam proposal terdiri dari :

1) Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang mencakup volume dan harga satuan

setempat dan gambar rencana kerja yang telah disetujui Satuan Kerja

Perangkat Daerah Pekerjaan Umum/prasarana wilayah setempat;

2) Surat Keterangan status tanah tidak dalam sengketa;

3) Fotocopy surat bukti kepemilikan tanah (alas hak) yang jelas (sertifikat, akta

jual beli, girik dan lain-lain) yang bukan milik perseorangan;

4) Surat keterangan fungsi tanah sebagai prasarana olahraga;

5) Foto copy NPWP masyarakat/pemerintah daerah/pemerintah desa;

6) Foto lahan yang akan dibangun/direnovasi lapangan olahraga;

7) Surat pernyataan keabsahan atas dokumen yang ditandatangani di atas

meterai Rp.6.000,-.

Page 9: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

BAB III

MEKANISME PELAKSANAAN FASILITASI

LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA

A. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan penyebarluasan informasi berkaitan dengan pelaksanaan

program/kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa diperuntukkan bagi

masyarakat/pemerintah daerah. Sosialisasi dapat melalui rapat koordinasi/bimbingan

teknis dengan instansi/pemangku kepentingan (stakeholder) keolahragaan.

B. Tim Verifikasi

Tim Verifikasi dibentuk dengan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Pemuda dan

Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas usulan Deputi, terdiri dari unsur :

1. Kementerian Pemuda dan Olahraga

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi yang menangani keolahragaan

3. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani keolahragaan

4. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani Pekerjaan Umum

Tugas pokok tim verifikasi sebagai berikut :

1. Melakukan verifikasi administrasi;

2. Melakukan verifikasi lapangan;

3. Membuat berita acara hasil verifikasi;

4. Melaporkan hasil verifikasi kepada Kuasa Pengguna Anggaran melalui Asisten

Deputi dan Deputi.

C. Pelaksanaan Verifikasi

1. Verifikasi Administrasi

Setelah surat permohonan diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga serta

mendapat disposisi dari pimpinan maka Asisten Deputi meneruskan kepada tim

verifikasi untuk melakukan verifikasi administrasi guna meneliti apakah proposal

tersebut sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

2. Verifikasi Lapangan

Verifikasi lapangan akan dilakukan terhadap proposal yang telah memenuhi

persyaratan administrasi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam verifikasi lapangan

adalah dengan melihat kondisi faktual di lapangan dan kesesuaian dengan dokumen

yang disampaikan pemohon.

3. Laporan hasil Verifikasi

Hasil laporan Tim Verifikasi selanjutnya dibahas dalam rapat tim verifikasi,

kemudian dituangkan ke dalam Berita Acara Hasil Verifikasi, selanjutnya

disampaikan kepada KPA melalui Asisten Deputi dan Deputi.

Page 10: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

D. Penerima dan Pemanfaatan Fasilitasi

1. Penerima Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa ditetapkan dengan Surat Keputusan

KPA.

2. Fasilitas Lapangan Olahraga di Desa yang sudah selesai pekerjaannya dapat

dipergunakan setelah penerima mengajukan permohonan tentang pemanfaatan fasilitas

tersebut kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, dengan tembusan

kepada Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan.

E. Proses Penyediaan Barang/Jasa

Setelah penetapan Penerima Fasilitasi oleh KPA, selanjutnya akan diproses melalui

mekanisme Pengadaan Barang/Jasa yakni :

1. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

a. Pengadaan langsung untuk Paket Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,- (dua ratus

juta rupiah).

b. Pelelangan untuk Paket Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Lainnya yang bernilai di atas Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

2. Swakelola

3. Pelaksanaan Kontrak

Penyedia barang/jasa Pemerintah melakukan penandatanganan kontrak perjanjian

dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

4. Pembayaran

a. Pembayaran dilakukan dalam satu (1) tahap/sekaligus dalam hal proses pengadaan

pemilihan penyedia barang/jasa dengan ketentuan pekerjaan selesai 100% dengan

dibuktikan Berita Acaara Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh

Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dengan

melampirkan laporan hasil pekerjaan dari Tim Teknis Satuan Kerja Perangkat

Desa.

b. Pembayaran dilakukan dalam bentuk tahapan dalam hal proses pengadaan secara

swakelola dengan ketentuan tahapan pembayaran disesuaikan dengan kemajuan

fisik pekerjaan.

F. Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pelaksanaan perkerjaan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa adalah

Renovasi/Rehabilitasi/Pembangunan lapangan olahraga, seperti lapangan sepak bola,

futsal, voli, bulu tangkis, basket atau fasilitas lapangan olahraga lainnya yang

dibutuhkan oleh masyarakat/pemerintah daerah.

2. Rencana Jadwal Pelaksanaan

Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dengan

urutan kegiatan sebagai berikut :

NO KEGIATAN

BULAN I BULAN II BULAN III

Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

2. Pekerjaan

3. Laporan Akhir

4. Serah Terima

Page 11: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

BAB IV

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Tim Monitoring dan Evaluasi dibentuk dengan Keputusan Sekretaris Kementerian

Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas usulan Deputi,

terdiri dari unsur :

a. Kementerian Pemuda dan Olahraga;

b. SKPD Provinsi yang menangani keolahragaan;

c. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani keolahragaan;

d. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani Pekerjaan Umum.

Monitoring dan Evaluasi dilakukan secara periodik dan insidentil berdasarkan progres

pekerjaan.

B. Pelaporan

Asisten Deputi menyampaikan laporan secara tertulis mengenai hasil pelaksanaan

kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa tahun 2015 kepada Deputi Bidang

Harmonisasi dan Kemitraan, dengan ketentuan Laporan Kegiatan minimal memuat hal-

hal sebagai berikut :

a. Latar belakang

b. Dasar

c. Tujuan

d. Sasaran

e. Pokok-Pokok Kegiatan

f. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan

g. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan

h. Hasil yang dicapai

i. Realisasi dan pertanggungjawaban anggaran

j. Lampiran-lampiran (data pendukung)

C. Pengawasan

Pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerima fasilitasi dilakukan oleh Pengawas

Internal yakni Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga, maupun Aparat

Pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)

dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sesuai dengan ketentuan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara dan/atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

D. Tim Pemeriksa/Penerima Hasil Pekerjaan

Mengingat keterbatasan pelaksanaan tugas, dan fungsi Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

(PPHP) pada proses pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Pemuda dan

Olahraga, juga perlu pemeriksaan yang optimal terhadap kegiatan fasilitasi lapangan

olahraga dengan jumlah sebaran yang cukup luas melalui pembentukan Tim

Page 12: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

Pemeriksa/Penerima Hasil Pekerjaan yang dibentuk dengan Surat Keputusan Sekretaris

Kementerian Pemuda dan Olahraga selaku KPA untuk menjamin dan memastikan

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak yang telah ditetapkan.

Tim Pemeriksa/Penerima Hasil Pekerjaan terdiri dari :

1. Provinsi 3 (tiga) orang

2. Kabupaten/Kota 2 (dua) orang Pengelola Teknis dari Dinas Pekerjaan Umum

setempat

Tim Pemeriksa/Penerima Hasil Pekerjaan dengan Kriteria sekurang-kurangnya terdapat

keterwakilan unsur dengan kualifikasi :

1. Latar belakang pendidikan teknik sipil minimal Sekolah Teknik Menengah;

2. Pengalaman pekerjaan minimal 2 (dua) tahun sub bidang sejenis; atau

3. Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan

Tim Pemeriksa/Penerima Hasil Pekerjaan bertugas :

1. Melakukan pemeriksaan terhadap bangunan atau gedung yang telah dikerjakan untuk

memastikan pekerjaan telah selesai sesuai dengan dokumen kontrak/perjanjian;

2. Membuat berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan untuk mendukung/memperkuat

berita acara serah terima yang ditetapkan oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

Page 13: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

BAB V

PENUTUP

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi

Lapangan Olahraga di Desa ini merupakan standar minimum untuk dijadikan acuan bagi

masyarakat/pemerintah daerah yang mengajukan permohonan fasilitasi dari pemerintah

melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara, dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan

pekerjaan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa dapat berlangsung secara efektif dan efisien

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Kegiatan ini sebagai stimulan untuk mendorong terbinanya jalinan kerjasama antara

pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan

keolahragaan serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas olahraga guna mendukung

pembangunan yang berkelanjutan.

Kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa sebagai salah satu solusi dalam mendorong

pengembangan keolahragaan, sehingga mempunyai dampak yang bersifat positif kepada

masyarakat.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 27 Mei 2015

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,

ALFITRA SALAMM

Page 14: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

Lampiran I :

UKURAN LAPANGAN OLAHRAGA

NO NAMA LAPANGAN LUAS LAHAN

MINIMUM

UKURAN

MINIMUM

1. Lapangan Sepak Bola 64 m x 104 m 60 m x 100 m

2. Lapangan Futsal 29 m x 19 m 25 m x 15 m

3. Lapangan Voli 22 m x 13 m 18 m x 9 m

4. Lapangan Bulu Tangkis 17,4 m x 10,1 m 13,4 m x 6,1 m

5. Lapangan Basket 32 m x 19 m 28 m x 15 m

Lokasi :

Lahan terletak di tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

Page 15: Buku Juknis Fasilitasi Prasarana Olahraga Di Desa

Lampiran II : Contoh : Format Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk lapangan sepakbola

NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA

SATUAN

HARGA

TOTAL

I PEKERJAAN FISIK

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Direksi kit …………. Ls ………. ………

b. Mobilisasi dan

Demobilisasi

…………. Ls ………. ………

c. Foto Proyek …………. Ls ………. ………

2. PEKERJAAN LAPANGAN

a. Pembentukan kemiringan

elevasi lahan tanah

………….

Ls

…………

………

b. Pemadatan tanah dan

kemiringan elevasi tanah

………….

Ls

…………

………

c. Pekerasan Pelapisan

Lapangan

3 PEKERJAAN SISTEM

DRAINASE

a. Selokan............... …………. Ls …………

………

b. Pipa Pralon.......... …………. Ls …………

………

c. dst........................ …………. Ls …………

………

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 27 Mei 2015

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,

ALFITRA SALAMM