Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi...

23
Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi Kemiskinan di Pedesaan: Peluang dan Tantangan Oleh : Ign. Hardaningsih Dalam Rangka Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2018 Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 28 Juli 2018

Transcript of Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi...

Page 1: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan

dan Eradikasi Kemiskinan di Pedesaan:

Peluang dan Tantangan

Oleh : Ign. Hardaningsih

Dalam Rangka

Seminar Nasional Tahunan XV

Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Tahun 2018

Departemen Perikanan

Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

28 Juli 2018

Page 2: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

2

Page 3: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

i

PROFIL PEMBICARA

Identitas Diri

Nama Lengkap : Dr. Ir. Ignatius Hardaningsih, M.Si. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Tempat dan Tanggal Lahir : Gunungkidul, 4 Januari, 1959 Alamat Rumah : Perum AMPTA Permai No 23 Jenis

Wedomartani, ngemplak Sleman Nomor Telepon : (0274) 8722106

Nomor HP : 08157920737 Alamat Kantor : Jl. Flora, Gedung A-4, Bulaksumur,

Yogyakarta

Nomor Telepon dan Fax : (0274) 551218 Alamat e-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Program S1 S2 S3

Nama PT UGM (Pertanian/Perikanan)

UGM (Pasca Sarjana

UGM/Biologi)

UGM (Ilmu Biologi)

Judul Skripsi/Tesis

Penggunaan Urin wanita Hamil pada Pemijahan Ikan Tawes

Variasi Fenotip Ikan Gurami

(Osphronemus Goramy Lac.)

di Daerah Istimewa

Yogyakarta

Pertumbuhan dan Kelulushidupan

Benih Gurami (Osphronemus

Goramy Lac.) pada Variasi

suhu, Aerasi Air Budidaya terkait

dengan Perkembangan Labirin,

Intestinum dan Pneumatocyst

Page 4: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

ii

Pengalaman Kerja

Tahun Pekerjaan Instansi/ Kegiatan Lokasi

1986 – kini Dosen Fakultas Pertanian

UGM

Yogyakarta

1995-

sekarang

Ketua Laboratorium

Genetika dan

Produksi Benih Ikan

Jurusan Perikanan

Fakultas Pertanian

UGM

Yogyakarta

2005 – 2010 Dewan Pakar PIHI DIY DIY

2007- 2018 Pendamping

Akademis Bidang

Perikanan

Dinas Pertanian dan

Kehutanan

Kabupaten Sleman

Sleman

2009- 2012 Satgas Perbenihan Direktur

Perbenihan, Dirjen

Budidaya,

Kementerian

Kelautan dan

Perikanan

Nasional

2012 Ahli Perikanan Kementerian

Pengembangan

Daerah Tertinggal

(KPDT )

Sukabumi Jawa

barat

2011- 2012 Ahli Budidaya/

pembenihan Ikan

CSR Bank Indonesia

dengan Jurusan

Perikanan Fakultas

Pertanian UGM

Kelompok Ikan

Mina Kepis

2012-2016 Manajer Umum PT Pagilaran Yogyakarta

2011-2018 Narasumber

Pendamping

Pengembangan

Teknologi pada

Kegiatan

Pengembangan

Rekayasa Teknologi

Budidaya Air Tawar

Dinas Kelautan dan

Perikanan DIY

Yogyakarta

2018-2021 Ketua Program Studi

Akuakultur

Departemen

Perikanan Fakultas

Pertanian UGM

Yogyakarta

Page 5: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

1

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Om swastiastu

Namo Buddhaya

Berkah Dalem Gusti

Budidaya Gurami Untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi

Kemiskinan Di Pedesaan:

Peluang dan Tantangan

Indonesia terletak di daerah khatulistiwa yang beriklim tropis, sehingga

dengan letak tersebut memungkinkan adanya keanekaragaman jenis ikan

yang tinggi. Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan beberapa

pulau-pulau besar seperti, Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi,

Flores, Timor, dan Papua. Dengan adanya beberapa pulau-pulau yang besar

dimungkinkan banyak jenis ikan air tawar di Indonesia. Gurami

(Osphronemus goramy) merupakan salah satu jenis ikan asli Indonesia

disamping berbagai jenis ikan lainnya.

Gurami termasuk dalam ordo Labyrinthici, yakni kelompok ikan yang

mampu mengambil udara di luar perairan; sub-ordo Anabantoidei bercirikan

adanya labirin, alat pernapasan tambahan yang merupakan selaput yang

berkelok-kelok dan menonjol dari tepi atas lengkung insang yang pertama;

kelas Anabantidae memiliki ciri-ciri tubuh gepeng, agak panjang, hidung

pendek, mulut kecil, lubang insang sempit karena merupakan sela-sela

antara daun insang lebar (Hardaningsih et al., 2012).

Habitat

Secara geografis, gurami tersebar di berbagai negara, seperti Indonesia

(Sumatera, Jawa, Kalimantan), Malaysia, Filipina, Thailand. Habitat gurami

adalah perairan yang tenang dan dalam, misalnya rawa, waduk, dan danau

di dataran rendah sampai ketinggian 800 m dari permukaan laut. Gurami

menyukai perairan yang jernih dan tenang serta tidak mengandung lumpur

(Rukmana, 2005).

Page 6: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

2

Keragaman Gurami di Indonesia

Gurami di Indonesia memiliki banyak jenis, atas dasar asal daerah ikan

tersebut hidup yang sudah berabad-abad mendiami daerah tersebut. Seperti

halnya gurami dari Padang, ada dua jenis: yang berwarna terang (gurami

paso) dan gurami padang gelap atau hitam. Gurami paso atau gurami padang

terang sudah direlease dengan SK Menteri KKP tahun 2017. Di Padang,

gurami tersebut banyak terdapat di Kabupaten Lima Puluh Kota. Gurami

yang berasal dari Jambi atau sering disebut gurami batanghari, banyak

hidup di Sungai Batanghari. Gurami dari Kalimantan Selatan sering disebut

sebagai jenis gurami riam kanan, karena gurami tersebut banyak hidup di

Sungai Riam Kanan.

Gurami di wilayah Jawa saat ini sudah sangat campur aduk (kacau). Di

Jawa saat ini banyak terdapat gurami soang. Pada tahun 2000 masih banyak

jenis gurami yang dipelihara di pedesaan seperti gurami blue safir, gurami

jali, gurami paris, gurami bastar, gurami bule, dan gurami batu. Nama-nama

gurami di Jawa banyak disebut karena bentuk dan warna tubuhnya

(Hardaningsih, 2001). Di Jawa Barat terdapat terdapat jenis gurami

galunggung yang hidup di perairan di sekitar Gunung Galunggung.

Sifat Gurami

Bentuk ikan gurami pipih seperti cakram, sehingga untuk mencapai

ikan konsumsi membutuhkan ukuran minimal 500 gram. Untuk

mendapatkan gurami dengan daging yang tebal, minimal berat gurami

adalah 750 gram, dan untuk mencapai ukuran tersebut membutuhkan

waktu 12 bulan dari menetas.

Ikan gurami merupakan ikan omnivora yang cenderung herbivora,

karena lebih suka mengkonsumsi tumbuhan terutama setelah gurami

mencapai ukuran lebih dari 50 gram. Daun tanaman yang disukai terutama

daun keladi yang masih muda. Gurami berukuran lebih dari 200 gram

mampu mengkonsumsi daun keladi tua, daun kangsung, kayu apu, dan

daun-daun lainnya. Sisi lain ikan gurami adalah mudah terkena parasit

misalnya; lernea, heneguya, I. multifilis, Trichodina sp. Dactylogyrus sp.

Page 7: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

3

Gurami sebagai Penyedia Protein Hewani

Protein hewani di Indonesia banyak didominasi dengan telur, daging

ayam, ikan laut maupun ikan air tawar. Daging ikan memiliki masalah

tenggang waktu yang pendek setelah ikan mati, sehingga untuk

mendapatkan kualitas ikan yang baik yaitu dengan mengkonsumsi ikan

dengan bahan dasar ikan yang masih hidup, atau mengkonsumsi ikan

dengan bahan dasar ikan yang dibekukan.

Untuk bahan dasar ikan yang dibekukan hampir dapat dilakukan untuk

semua jenis ikan. Sementara untuk bahan dasar ikan hidup diperlukan

tempat penampungan sementara. Sebagai contoh, ikan lele dan ikan gurami

dapat ditampung pada tempat penampungan tanpa harus dengan air

mengalir, sementara ikan lain seperti nila dan ikan mas memerlukan tempat

penampungan dengan aliran air supaya bisa bertahan hidup selama

penampungan.

Nilai Ekonomis Gurami

Gurami merupakan komoditas ikan air tawar dengan nilai ekonomis

yang tinggi. Dengan ikan gurami memiliki nilai ekonomi tinggi akan

meningkatkan daya saing komoditas perikanan budidaya, dan sekaligus

meningkatkan kesejahteraan pembudidaya. Karena harga jualnya yang

relatif mahal dan stabil, gurami merupakan komoditas air tawar dengan

harga yang tinggi dibandingkan dengan jenis ikan konsumsi air tawar yang

lainnya. Budidaya gurami juga dapat meningkatkan kesejahteraan

pembudidaya, karena gurami dapat dibudidayakan di lahan marginal dengan

sumber air minimal dan dengan penambahan pakan alternatif dari tumbuh-

tumbuhan.

Jenis daging gurami banyak dikenal dan disukai masyarakat sejak

dahulu, karena rasa yang enak dengan cita rasa yang khas. Gurami memiliki

tekstur daging tidak lembek (Respati & Santoso 1993), serta duri dan

tulangya sedikit (Ustadi & Hardaningsih 1996), sehingga banyak diminati

masyarakat terutama golongan menengah ke atas.

Gurami dalam kehidupan manusia dengan istilah Jawa “Gawe Urip

Renes Ayem Mulyo” untuk meningkatkan keimanan. Pada saat ini, ukuran

Page 8: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

4

gurami yang dipasarkan untuk ikan konsumsi antara 500–1000 gram.

Dengan ukuran 500–600 gram biasanya disajikan di warung makan satu

paket untuk berdua, ukuran tersebut dengan permintaan tinggi pada

beberapa tahun belakangan. Dan juga disajikan di warung-warung padang

dipotong menjadi dua dengan harga jual Rp25.000,- .

Pengakuan Pemerintah (KKP) Terhadap Gurami

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dirjen Perikanan

Budidaya menempatkan ikan gurami sebagai salah satu ikan ekonomis

penting dengan dimasukkannya gurami dalam Rencana Strategis (Renstra)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010–2014.

Pembangunan kelautan dan perikanan pada rezim pemerintahan

sebelumnya dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tiga pilar

pembangunan, yaitu pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan

tenaga kerja), dan pro-growth (pertumbuhan) (KKP, 2010).

Pada saat itu, target produksi gurami diletakkan pada urutan ke-9

untuk semua ikan budidaya atau urutan ke-5 pada target produksi ikan air

tawar, setelah ikan nila, lele, ikan mas, dan patin. Penentuan masuknya

gurami dalam Renstra memang sulit karena pertimbangan bahwa budidaya

gurami konsumsi membutuhkan waktu lama. Seolah peserta rapat lupa

bahwa pembangunan perikanan dalam rangka mewujudkan tiga pilar

tersebut diatas, dua diantaranya dengan tujuan untuk pengentasan

kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.

Selanjutnya pada Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun

2015–2019, salah satu misi KKP adalah kesejahteraan (Prosperity), yakni

mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju,

mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan. Pengembangan gurami

sebagai sebuah komoditas ekonomis penting sangat erat kaitannya dengan

pencapaian misi prosperity dalam Renstra KKP Tahun 2015-2019.

Potensi Budidaya Ikan Air Tawar

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cukup banyak

sumber air tawar di daratan yang jauh dari pantai. Di sisi lain, terdapat juga

Page 9: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

5

beberapa daerah yang cadangan air tawarnya sedikit pada saat musim

kemarau, seperti Kabupaten Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta,

NTT, dan daerah lainnya. Tetapi pada daerah dengan kondisi kekurangan air

tersebut masih dimungkinkan untuk melakukan budidaya gurami.

Produksi Gurami

Setelah ikan gurami dimasukkan dalam Renstra KKP tahun 2010-2014,

kemudian terjadi perkembangan produksi ikan gurami baik nasional

maupun daerah. Produksi gurami nasional dari tahun 2013 sampai 2016

dapat dilihat pada data produksi ikan air tawar Tabel 1.

Tabel 1. Produksi ikan budidaya ikan tawar nasional per jenis ikan (ton)

No. Jenis Ikan Tahun

2013 2014 2015 2016

1. Nila 914.778 999.695 1.084.281 1.187.812

2. Patin 410.883 418.002 339.069 437.111

3. Lele 543.774 679.379 719.619 873.716

4. Mas 412.703 434.653 461.546 498.297

5. Gurami 94.605 118.776 113.407 149.553

6. Tawes 27.694 24.929 30.062

7. Nilem 762 29.570 26.494

8. Toman 20.602 28.107 27.928

9. Gabus 8.194 6.490 6.671

10. Lainnya 239.334 206.148 248.405

Jumlah 2.376.743 2.947.091 3.013.166 3.486.049

Data tersebut menunjukkan bahwa gurami menempati urutan ke-5

pada produksi ikan air tawar dengan produksi pada tahun 2016 sebanyak

149.553 ton. Di DIY ikan gurami menempati urutan 3 pada produksi ikan

budidaya dengan produksi 11.383,92 ton pada tahun 2016 seperti terlihat

pada Tabel 2.

Page 10: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

6

Tabel 2. Produksi ikan budidaya ikan tawar DIY per jenis ikan (ton)

No. Jenis Ikan Tahun

2013 2014 2015 2016

1. Lele 29.199,514 30.391,216 31.525,180 33.546,020

2. Nila 11.417,866 13.400,447 15.294,490 20.307,740

3. Gurami 9.794,539 10.487,877 11.047,530 11.383,920

4. Bawal AT 5.106,521 6.507,342 0,000 0,000

5. Grass carp 826,880 409,305 0,000 0,000

6. Mas 265,282 194,625 214,440 154,960

7. Ud. Galah 218,870 0,000 251,200 240,590

8. Tawes 148,061 0,000 78,900 122,460

9. Patin 74,988 47,226 98,890 45,070

10. Lainnya 32,962 705,807 7.633,810 8.288,060

Jumlah 59.098,483 64.157,845 68.159,440 76.104,820

Produksi gurami pada beberapa kabupaten seperti Banjarnegara dan

Banyumas di Jawa Tengah, Tulungagung Jawa Timur menempati rangking

yang lebih tinggi (Tabel 3 dan 4).

Tabel 3. Produksi ikan budidaya Kabupaten Banjarnegara (ton)

No. Jenis Ikan Tahun

2014 2015 2016 2017 *

1. Lele 5.436,35 5.622,60 10.505,00 11.415,99

2. Gurami 4.379,36 3.366,50 5.194,08 5.735,56

3. Nila 1.627,45 2.120,05 4.345,02 3.571,84

4. Bawal Tawar 937,66 2.770,35 3.007,35 3.580,69

5. Mujair 679,23 335,90 780,53 901,91

6. Ikan Mas 309,31 256,52 382,05 369,17

7. Nilem 204,34 462,51 457,46 502,69

8. Tawes 203,26 107,33 235,51 288,46

9. Patin 200,70 1.013,40 303,91 357,17

10. Tambakan 164,30 58,41 68,26

Jumlah 13.977,66 16.219,46 25.269,32 26.791,74

Data tersebut menunjukkan bahwa produksi ikan gurami berada pada

urutan kedua setelah produksi ikan lele dumbo.

Page 11: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

7

Tabel 4. Produksi ikan konsumsi Kabupaten Tulungagung (ton)

No. Jenis

Ikan

Tahun

2013 2014 2015 2016

1. Gurami 12,628.22 15.050,95 13.404,17 21.201,22

2. Lele 9,764.95 10.683,32 18.134,92 11.728,56

3. Patin 2,456.46 2.696,39 3.121,79 3.567,63

4. Nila 48.27 21,59 56,65 112,56

5. Sidat - - - 9

6. Gabus 10.34 - - -

7. Tawes - 1,97 - -

Jumlah 21,090.00 28,367.32 25,138.78 36.618,97

Data produksi ikan konsumsi Kabupaten Tulungagung tahun 2012-

2016 menunjukkan bahwa ikan gurami menduduki urutan pertama dengan

besaran produksi pada tahun 2016 sebesar 21.201,22 ton, dua kali lipat dari

produksi lele dumbo yang hanya 11.728,56 ton. Lokasi budidaya gurami di

Kabupaten Tulungagung bukan merupakan lahan dengan irigasi. (Catatan

penting, perlu mendapat perhatian produksi gurami 2018 dan 2019, akan

turun jika kasus di Kabupaten Banyumas tidak segera diatasi)

Daerah pusat budidaya gurami di Indonesia meliputi Sumatera

khususnya di Kabupaten Lima Puluh Kota, Padang dan juga di Jambi. Di

Kalimantan terdapat di Kalimantan Selatan tepatnya di Kabupaten Banjar.

Sementara di Jawa banyak terdapat di Jawa Barat yaitu daerah Parung dan

Tasikmalaya. Jawa Tengah di Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara.

Sementara di DIY terdapat di Kabupaten Sleman, Kulonprogo, dan Bantul.

Jawa Timur terutama di Kabupaten Tulungagung dan juga Blitar.

Dari beberapa data tersebut menunjukkan bahwa beberapa daerah

dengan kondisi air yang kurang memadai dapat digunakan untuk budidaya

gurami.

Penelitian Terkait Gurami

Untuk memahami dan mendalami karakter dan budidaya gurami sudah

dilakukan beberapa penelitian seperti yang dilakukan; Murwantoko dan

Hardaningsih (2008), Nugroho, E.(2011), Azizah, dkk. (2015), Nugroho, I.I.

Page 12: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

8

dkk. (2015), Kusbianto, dkk. (2017) meneliti tentang gurami dari sisi

molekuler. Putri, dkk. (2014), Putra, dkk. (2016), meneliti tentang pakan

untuk gurami. Murwantoko, dkk. (2013), melakukan penelitian terkait

dengan hama dan penyakit pada ikan gurami. Dan banyak penelitian lain

tentang gurami baik yang sudah dipublikasikan maupun belum

dipublikasikan.

Manfaat Gurami bagi Pengentasan Kemiskinan

Pada bulan September 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk

dengan pendapatan per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di

Indonesia mencapai 26,58 juta orang, 10,12 persen dari jumlah penduduk di

Indonesia. Persentase penduduk miskin provinsi tertinggi di Papua dan

Papua Barat sekitar 25%, provinsi NTT sekitar 20%, dan diikuti Maluku,

Bengkulu, Aceh di atas 15%. Di pulau Jawa, tingkat kemiskinan tertinggi di

DIY sebesar 12,36% atau sebanyak 466.330 jiwa. Seminar dan rapat dari

instansi banyak dilakukan di DIY, lalu apa pengaruhnya pada kesejahteraan

rakyat yang merupakan dasar pilar pembangunan bidang perikanan yaitu

pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan tenaga kerja).

Pada dunia ketenagakerjaan, agar pekerja bisa hidup berkecukupan

kebutuhan dasarnya maka dibuatkan batas upah minimal, bukan upah

layak, maka dibuatlah standar upah minimum provinsi (UMP) dan dirinci

dalam upah minimum kabupaten (UMK).

Menurut keputusan Gubernur DIY Nomor 223/Kep/2017 tentang

Penetapan Upah Minimum Kabupaten Kota Di DIY Tahun 2018 tertanggal 2

November 2017 yang besaran UMP DIY 2018 sebesar Rp1.454.154,15.

Sementara itu UMK Kota Yogyakarta sebesar Rp1.709.150, Kabupaten

Sleman sebesar Rp1.574.550, Kabupaten Bantul Rp1.572.150, Kabupaten

Kulonprogo Rp1.493.250 dan Kabupaten Gunungkidul Rp1.454.200.

Pengentasan kemiskinan sudah banyak dan sering didengungkan baik

oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah setiap akan dilaksanakan

pemilihan Presiden maupun pemilihan Kepala Daerah, topik kemiskinan

selalu muncul menjadi topik utama. Tetapi apakah sudah dipetakan berapa

orang yang bisa dientaskan, bidang apa yang yang cocok untuk kemiskinan

Page 13: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

9

di suatu daerah, dan bidang apa yang cocok untuk sekelompok orang yang

kurang beruntung. Sudahkah ada peta tersebut di suatu daerah????

Sumonggo para pemangku kepentingan untuk merenungkan hal ini sehingga

program pengentasan kemiskinan lebih terarah dan tercapai dalam berapa

tahun. Optimisme pemangku kepentingan sangatlah diharapkan agar dapat

berkarya dengan semangat tinggi.

Demikian juga bapak ibu yang hadir di ruangan ini yang hendak

memaparkan hasil penelitian, seberapa jauh daya manfaat penelitian kita

untuk bangsa ini. Saya yakin bapak ibu semua memiliki keyakinan tentang

manfaat keahlian yang bapak ibu tekuni untuk bangsa ini.

Seperti sayapun memiliki keyakinan ini, sampai saat ini dengan umur

59 tahun menuju 60 tahun, saya yakin gurami merupakan salah satu yang

dapat ambil bagian dalam eradikasi kemiskinan. Masyarakat selalu

mengatakan bahwa budidaya gurami membutuhkan waktu yang panjang

untuk menjadi ikan konsumsi. Salahkah ikan gurami ada di dunia ini banyak

terdapat di Asia Tenggara, lebih khusus di Indonesia??, TIDAK, gurami tidak

salah, karena Tuhan menciptakan alam dan seisinya baik adanya dari Al

Kitab pada kitab kejadian Bab I ayat 31 bahwa Allah melihat segala yang

dijadikanNya sungguh sangat baik dan surat Ali Imron: 191, Robbana ma

kholakta hadla bathila yang artinya: “Ya Tuhan tiadalah Engkau

menciptakan ini dengan sia-sia”.

Manusia merupakan ciptaan paling sempurna, yang memiliki daya

cipta, daya rasa dan daya karsa. Kemudian, rekayasa budidaya gurami apa

yang harus di perbuat manusia di dunia ini dengan ciptaan tersebut biar

dapat diaplikasikan dengan baik? Segmentasi adalah jawaban.

Segmentasi Usaha Gurami

Segmentasi budidaya gurami yaitu pembagian tahapan budidaya gurami

atas dasar umur ikan atau ukuran produksi yang diharapkan (Hardaningsih,

2012). Budidaya gurami tidak dilakukan dari benih kecil sampai ukuran

panen ikan konsumsi. Budidaya gurami dapat dibagi menjadi 8 segmen

seperti pada Tabel 5.

Page 14: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

10

Tabel 5. Segmentasi Usaha budidaya gurami

No. Segmen

Budidaya Umur Ikan

Produksi, Ukuran

Pasar Panjang (cm) Berat (gram)

1. Pemijahan NOL Telur - -

2. Larva 1 21 hari Biji Oyong 2 – 3 0,1 – 0,5

3. Larva 2 45 hari Satu jari 4,5 - 6 2 – 4

4. Benih 1 105 hari Dua Jari 9 -11 18 -20

5. Benih 2 165 hari Tiga Jari 14 -15 50 – 60

6. Remaja 1 210 hari Empat Jari 18 -20 100 – 150

7. Remaja 2 270 hari, 9

bulan

Lima Jari 21 – 23 250 – 300

8. Dewasa 12 bulan Konsumsi 28-30 600 – 800

Tujuan dari sistem budidaya segmentasi yaitu:

1. Untuk membagi waktu budidaya agar tidak terlalu lama.

2. Perputaran uang dalam usaha budidaya lebih cepat.

3. Dengan sistem ini maka banyak pelaku dalam usaha budidaya.

4. Pembudidaya dapat memilih segmen yang paling cocok dengan

lingkungan dan kemampuan permodalan serta waktu.

Segmen 1

Segmen pertama merupakan segmen budidaya untuk menghasilkan

telur, sehingga pada segmen ini juga bisa disebut sebagai segmen pemijahan.

Kegiatan pemijahan gurami membutuhkan kolam dengan air mengalir dan

air yang jernih. Kolam dapat berupa kolam tanah atau kolam permanen.

Perbandingan induk jantan dan betina 1 : 3. Padat tebar satu set induk

membutuhkan luasan kolam 10 m². Kegiatan usaha ini paling banyak

dilakukan di Desa Beji, Kabupaten Banyumas.

Segmen 2

Segmen kedua merupakan tahap budidaya dari telur hingga benih

berumur 21 hari atau lebih lama lagi. Tempat budidaya dapat menggunakan

kolam permanen atau kolam terpal, kolam sebaiknya diberi atap dari plastik

putih agar sinar matahari masuk. Tinggi kolam 50–60 cm dengan kedalaman

Page 15: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

11

air 20 cm, kolam diberi aerasi. Padat tebar telur atau larva 2.500 butir/ ekor

per m².

Pakan diberikan setelah larva ikan mulai mengkonsumsi ikan,

sebaiknya dari awal larva sudah mulai dikenalkan pakan yang berupa

plankton, baik phytoplankton maupuan zooplankton, kemudian diberi pakan

cacing sutera (Tubifex sp.). kegiatan ini banyak dilakukan di DIY,

Tulungagung, Tasikmalaya, Majenang, dan Banjarnegara.

Segmen 3

Segmen ketiga merupakan tahap budidaya gurami dengan umur antara

21–60 hari. Tempat budidaya sama dengan segmen sebelumnya. Tinggi

kolam sudah mencapai 80-100 cm dengan kedalaman air antara antara 50–

60 cm. Atau juga masih dapat menggunakan kolam segmen 2.

Pakan yang diberikan cacing sutera dan pakan pabrikan yang berbentuk

tepung dan cacing sutera tergantung pakan yang diberikan pada segmen

kedua.

Segmen 4

Segmen budidaya keempat merupakan segmen budidaya ikan gurami

berumur 45 atau 60 hari sampai 105 hari. Kolam yang digunakan dapat

berupa kolam permanen, kolam terpal maupun kolam tanah sejauh sifat

tanah sesuai dan tidak porous. Dengan budidaya menggunakan kolam tanah

perawatan lebih sulit dilakukan. Persiapan budidaya yang dilakukan sama

dengan persiapan kolam pada segmen ke tiga. Kedalaman air untuk budidaya

80 cm. Penebaran benih dengan padat tebar 150 ekor/m², bibit dari hasil

budidaya segmen tiga.

Pakan yang diberikan berupa pakan pelet 2 mm dan pakan berupa

daun-daunan. Pada umumnya kolam yang digunakan pada umumnya kolam

besar, sehingga sudah tidak dilakukan penyiponan.

Segmen 5

Segmen kelima merupakan budidaya gurami dari benih berumur 105

hari hingga berumur 165 hari atau lebih. Kolam yang digunakan pada

Page 16: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

12

segmen ini dapat berupa kolam permanen maupun kolam tanah dan bahkan

bisa dengan kolam terpal. Kedalaman air kolam 80 cm. Benih berasal dari

hasil panen segmen 4, dengan padat tebar 100 ekor/m².

Teknologi yang dilakukan sama dengan cara budidaya pada segmen 4

hanya dilakukan panenan untuk melakukan seleksi ukuran dan

penjarangan. Panen dilakukan setelah ikan berumur 165 hari dengan

ukuran panjang benih saat panen antara 14–15 cm atau tiga jari (ukuran

pasar).

Segmen 6

Segmen keenam merupakan budidaya gurami dari benih berumur 165

hari hingga berumur 210 hari. Kolam yang digunakan pada segmen ini dapat

berupa kolam permanen maupun kolam tanah. Kedalaman air kolam 100

cm. Benih berasal dari hasil panen segmen 5, dengan padat tebar 50 ekor/m².

Teknologi yang dilakukan sama dengan cara budidaya pada segmen 5

hanya hanya pada tahap ini ikan sudah mengkonsumsi daun sangat banyak.

Panen dilakukan setelah ikan berumur 210 hari dengan ukuran panjang

benih saat panen antara 18–20 cm atau empat jari (ukuran pasar) dengan

berat antara 100–150 gram.

Segmen 7

Segmen ketujuh merupakan budidaya gurami dari benih berumur 210

hari hingga berumur 270 hari. Kolam yang digunakan pada segmen ini dapat

berupa kolam permanen maupun kolam tanah. Kedalaman air kolam 100

cm. Benih berasal dari hasil panen segmen enam, dengan padat tebar 25

ekor/m².

Teknologi yang dilakukan sama dengan cara budidaya pada segmen

enam hanya hanya pada ikan mengkonsumsi pakan daun semakin banyak.

Panen dilakukan setelah ikan berumur 210 hari dengan ukuran panjang

benih saat panen antara 21–23 cm atau lima jari (ukuran pasar) dengan berat

antara 200 – 250 gram.

Page 17: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

13

Segmen 8

Segmen kedelapan merupakan segmen budidaya untuk memproduksi

ikan konsumsi dengan bibit ukuran 200-250 gram. Padat tebar 10 ekor/ m².

Kedalaman kolam 1,5 m² tergantung luasan kolam.

Dari kedelapan segmen dalam segmentasi usaha budidaya gurami

tersebut di atas, beberapa segmen yang dapat menjadi contoh usaha

budidaya gurami untuk mendapatkan penghasilan sesuai UMK:

1. Usaha budidaya gurami segmen 2

Usaha ini merupakan usaha penetasan telur dan penderan benih tahap

I. Pada usaha segmen kedua ini membutuhkan kolam permanen atau terpal

dengan ukuran 2 m x 4 m. Ketinggian kolam cukup 60 cm, ketinggian air

cukup 60 cm.

Jumlah larva yang ditebar 20.000 ekor atau padat tebar 2.500 per m2..

Pakan yang diberikan berupa cacing sutera. Perawatan budidaya dengan

melakukan penyiponan sehari dua kali. Dalam pendederan benih gurami ada

3 prinsip: bersih, bersih, dan bersih, serta suhu air diusahakan stabil. Di

Laboratorium Genetika dan Perbenihan Departemen Perikanan Fakultas

Pertanian pada saat ini terdapat kegiatan pendederan benih gurami dengan

kelulushidupan 99%.

Adapun analisa usaha pada segmen ke dua dapat dilihat berikut dengan

waktu budidaya antara 21 - 30 hari.

Telur atau larva 20.000 butir/ekor @ Rp 80,- = Rp 1.600.000,-

Cacing 80 liter @ Rp20.000,- = Rp 1.600.000,-

Tenaga kerja = Rp 200.000,-

Jumlah = Rp 3.400.000,-

Panen 90 % 18.000 ekor @ Rp 300 = Rp 5.400.000,-

Keuntungan = Rp 2.000.000,-

Page 18: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

14

2. Usaha budidaya gurami segmen 8

Usaha budidaya gurami segmen kedelapan, merupakan usaha untuk

pembesaran ikan konsumsi. Usaha pembesaran ikan gurami untuk produk

konsumsi dapat dilakukan secara konvensional atau budidaya yang sudah

biasa dilakukan. Kolam yang dipakai dapat berupa kolam tanah, kolam

permanen atau kolam menggunakan terpal.

Pada sistem budidaya ini kedalaman air kolam 100 cm, luas kolam

bervariasi tergantung kepemilikan lahan. Benih gurami yang ditebar berkisar

antara 250 gram sampai 300 gram. Padat tebar benih maksimal 5 kg per m².

Lama waktu budidaya tergantung dari target panen yang direncanakan

berkisar antar 4 bulan sampai 6 bulan. Lama budidaya 4 bulan ikan gurami

sudah mencapai lebih dari 500 gram, sementara jika dibudidayakan selama

6 bulan minimal 700 gram. Pakan yang diberikan berupa pakan pabrikan

dan pakan dari tanaman. Perbandingan pakan pabrikan dan pakan

tumbuhan tergatung dari tingkat usaha, semakin banyak pakan pabrikan

waktu panen semakin cepat, demikian pula sebaliknya kalau pakan

tumbuhan waktu yang dibutuhkan lebih lama.

Teknologi usaha budidaya gurami konsumsi secara intensif yaitu

budidaya dengan harapan produktivitas lahan yang tinggi, sehingga dalam

budidaya intensif dilakukan dengan padat tebar yang tinggi dengan waktu

panen yang relatif pendek. Untuk tercapainya budidaya secara intensif maka

harus didukung dengan pemberian pakan yang rutin dengan pakan pabrikan

juga adanya pengelolaan pakan serta pengelolaan air budidaya.

Budidaya gurami intensif yang sudah dilakukan dengan menggunakan

kolam 1,5 m x 1,5 m x 1,25 m, dengan kedalaman air 1 m, maka volume air

untuk budidaya 2,25 m³. Benih yang ditebar sebanyak 50 sampai 100 ekor

dengan rata rata berat benih gurami 250-300 gram. Pakan yang diberikan

berkisar antara 3-4 % biomasa per hari. Dengan lama budidaya 6-7 bulan,

pakan tambahan berupa daun keladi atau daun lompong. Air mengalir

dengan debit yang kecil 12 ml/detik. Kotoran dibuang dua kali sehari pagi

dan sore dengan jarak 8-12 jam. Jumlah air yang dibuang maksimal

sebanyak 15%. Cara pembuangan air dilakukan dengan menutup paralon

over flow ditutup dengan paralon, yang panjangnya sesuai dengan jumlah air

Page 19: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

15

yang akan dibuang, setelah penuh dicopot paralon tambahan maka air

mengalir dari bawah dengan cepat dan daya sedot yang tinggi. Dengan cara

itu maka kotoran bagian bawah akan terbuang.

Konstruksi kolam sebaiknya berbentuk silindris dengan dasar kolam

kerucut, tinggi kerucut cukup 15 cm. Dasar kerucut untuk membantu

kotoran memusat di ujung kerucut, sehingga pada saat pembuangan air,

kotoran terbuang semua. Perhitungan keuntungan usaha budidaya gurami

segmen 8 dengan sistem intensif dapat dilihat dibawah ini.

Benih gurami 50 ekor atau 9 kg @ Rp 32.000,- = Rp288.000,-

Pakan pelet 35 kg @ Rp 9.300,- = Rp 325.500,-

Lainnya = Rp 50.000,-

Jumlah = Rp 663.500,-

Panen 38 kg @ Rp 32.000,- = Rp 1.216.000,-

Keuntungan = Rp 552.450,-

Keuntungan yang didapat lebih banyak pada usaha pendederan benih

tetapi resiko yang dihadapi juga tinggi, sementara untuk pembesaran untuk

ikan konsumsi risiko lebih rendah dengan alternatif pakan banyak didapat,

tinggal mencari di sawah dan tegalan atau tempat aliran air. Peningkatan

keuntungan dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan pakan atau

dengan meningkatkan jumlah pakan tumbuhan. Efisiensi lahan dapat

dilakukan dengan menambah padat tebar 1,5 atau 2 kalinya.

Jika dikaitkan dengan UMP DIY sebesar Rp1.454.154,15, maka

dibutuhkan jumlah kolam dibutuh 18 kolam ukuran 2,25 m², sehingga

keuntungan setiap bulan dengan panen 3 kolam = 3 x Rp552.450,- =

Rp1.657.350,-, lahan yang dibutuhkan seluas kurang lebih 50–60 m² dan

modal operasional Rp6.966.750,-. Sementara untuk usaha budidaya gurami

segmen 2 yang berupa pendederan benih atau penetasan telur gurami

membutuhkan kolam 1-2 kolam atau dengan luasan 20 m² dengan modal

operasional Rp6.400.000,-.

Kegiatan budidaya pembesaran gurami membutuhkan waktu yang

banyak untuk perawatan dan pemberian pakan serta mencari pakan

Page 20: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

16

tumbuhan, sedangkan usaha penetasan dan pendederan benih sangat

membutuhkan ketekunan yang tinggi.

Dari penjelasan tersebut di atas jelas menunjukan adanya peluang

untuk usaha meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan, dan ada

peluang bagi pemerintah dan pengerak perekonomian pedesaan untuk

menurunkan angka kemiskinan. Peluang tidaklah mudah begitu saja karena

ada tantangan juga, pada pelaku budidaya dengan kemampuan

teknologinya, tantangan pada pelaksanaan di lapangan agar sejalan antara

pembudidaya dan pembina.

Bagi para peneliti khususnya yang hadir diruang ini tantangan yang

dihadapi;

1. Menemukan varietas gurami yang baik unggul.

2. Menemukan cara budidaya yang sesuai.

3. Pembenihan yang baik agar didapat hasil yang diharapkan, dan

ketersediaan telur yang cukup.

4. Melakukan perekayasaan teknologi perkolaman yang efektif dan efisien.

5. Penanganan penyakit ikan maupun induk ikan gurami baik karena

virus ataupun penyebab lain.

Bagi para pemangku bidang perikanan baik dari pusat maupun daerah,

agar memiliki sikap tanggap yang cepat, permasalahan serangan penyakit

pada ikan gurami khususnya induk gurami di Kabupaten Banyumas terjadi

akhir tahun 2017 diberitakan di media massa seperti Kedaulatan Rakyat

pada tanggal tanggal 2 Februari 2018 menyatakan bahwa banyak kematian

induk gurami di Kelurahan Sumampir mencapai 60%, sementara saat kami

berkunjung ke daerah tersebut pada bulan April 2018 masih terdapat

kematian hingga pada bulan tersebut tinggal 20%. Dari Kementerian

Kelautan dan Perikanan sudah melakukan identifikasi penyebab kematian

gurami dan sudah ada hasilnya, tetapi belum ada reaksi cepat untuk

memberikan solusi masalah tersebut. Kematian induk gurami yang sangat

tinggi di daerah tersebut akan berdampak cukup besar pada penyediaan telur

Page 21: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

17

gurami, dan pada saatnya akan berdampak pada produksi gurami nasional

khususnya di pulau Jawa.

Seminar Nasional Tahunan Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Tahun 2018 sudah berjalan selama 15 tahun, sudah banyak hasil penelitian

yang diseminarkan, apakah hasil seminar berhenti dengan sehelai sertifikat

atau hasilnya menyentuh pada manfaat rakyak banyak. Dan masih banyak

seminar-seminar di universitas lain yang berarti sangat banyak hasil

penelitian yang dihasilkan. Saya yakin Bapak dan Ibu Peneliti yang mulia

memiliki harapan-harapan yang mulia.

Demikian paparan saya mohon maaf dengan segala kekurangan,

tentang usaha budidaya gurami secara mendalam dapat menghubungi para

ahli atau pelaku usaha, untuk menghubungi saya dengan No. HP

08157920737 atau 081904288078 (WA), semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Om swastiastu

Namo Buddhaya

Semoga Tuhan beserta kita

Yogyakarta, Sabtu Wage, 28 Juli 2018

Page 22: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

18

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan

Tahun 2010-2014. Jakarta.

Anonim. 2017. Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor

223/Kep/ 2017. Tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota

Tahun 2018. Yogyakarta.

Anonim. 2017. Data dan Informasi Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Tulungagung Tahun 2017. Tulungagung.

Anonim. 2017. Statistik Perikanan Budidaya. Kementerian Kelautan dan

Perikanan. Jakarta.

Anonim. 2017. Statistik Perikanan Budidaya DIY Tahun 2017. Yogyakarta.

Azizah, S. N., Agus, N., dan Hendro, P. 2015. Karakterisasi Molekuler Ikan

Gurami Soang (Osphronemus goramy Lac.) Berbeda Ukuran

Menggunakan Pcr-Rflp Gen Sitokrom C Oksidase 1. Biosfera 32(3):

185 – 193.

Bardach, J.E., J. Ryther and W.O. McLarney. 1972. Aquaculture: The

Farming and Husbandry of Freshwater and Marine Organism. Wiley

Interscience. A Division of John Wiley and Sons Inc. Canada.

Effendie, M. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantama.

Yogyakarta.

Hardaningsih, I. 2001. Penelusuran Variasi Fenotip Gurami (Osphronemus

goramy Lac.) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis. Pasca Sarjana

UGM. Yogyakarta.

Hardaningsih, H. Senny, & Murwantoko. 2012. 7 Rezeki Budidaya Gurami.

Kanisius, Yogyakarta.

Kusbiyanto, K., Agus, N., dan Petrus, H. T. S. 2017. Resistensi dan Karakter

Molekuler Benih Gurami Sowang (Osphronemus goramy Lacepede,

1801) Asal Induk Berbeda. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan

Perikanan 6(3): 242 – 251.

Murwantoko., Rozi., Indah, I., dan Kamiso, H. N. 2013. Isolasi, Karakterisasi,

dan Patogenitas Bakteri Penyebab Penyakit pada Gurami

(Osphronemus goramy) Di Kabupaten Bantul. Jurnal Perikanan (J.

Fish. Sci.). 15(2): 83 – 90.

Nugroho, E. 2011. Evaluasi Variasi Genetik Ras-Ras Ikan Gurame dengan

Menggunakan Marker DNA. Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.). 13(2): 86

– 90.

Nugroho, I. I., Subandiyono., dan Vivi, E. H. 2015. Tingkat Pemanfaatan

Artemia sp. Beku, Artemia sp. Awetan dan Cacing Sutera untuk

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Gurmi (Osphronemus

goramy, Lac.). Journal of Aquaculture Management and Technology

4(2): 117 – 124.

Page 23: Budidaya Gurami untuk Ketahanan Pangan dan Eradikasi ...semnaskan-ugm.org/file/get/2018-Keynote-Ign.-Hardaningsih...Tempat dan Tanggal Lahir : ... Pemijahan Ikan Tawes Variasi Fenotip

19

Putri, I., E, L. Widiastuti., dan N, Nurcahyani. 2014. Penambahan Suplemen

Inositol pada Pakan Komersial Terhadap Laju Pertumbuhan Ikan

Gurami (Osphronemus goramy) dalam Skala Laboratorium. Prosiding

Seminar Nasional pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik

Negeri Lampung. Hal 257 – 262.

Putra, A. W., Fajar, B., dan Tristiana, Y. 2016. Pengaruh Penambahan

Recombinant Growth Hormone (RGH) pada Pakan dengan Kadar

Protein Tinggi Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelulushidupan

Benih Ikan Gurami (Osphronemus goramy). Journal of Aquaculture

Management and Technology 5(1): 17 – 25.

Rohy, G. S., Boedi, S. R., dan Agustono. 2014. Jumlah Total Bakteri dalam

Saluran Pencernaan Ikan Gurami (Osphronemus goramy) dengan

Pemberian Beberapa Pakan Komersial yang Berbeda. Jurnal Ilmiah

Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 1.

Rukmana, R. 2005. Ikan Gurami: Pembenihan dan Pembesaran. Kanisius,

Yogyakarta.

SNI 01-6485.3-2000. 2000. Produksi Benih Ikan Gurami (Osphronemus

goramy Lac.) Kelas Benih Sebar. Badan Standarisasi Nasional.

Ustadi dan I. Hardaningsih. 1996. Perbedaan Mutu Tekstur Daging Gurami

yang diberi pakan Pelet dan pakan dedaunan. Fakultas Pertanian

UGM.