Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

66
Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan Bab II Pembahasan 2.1 Budaya Politik 2.1.1 Pengertian Budaya Politik menurut beberapa pakar, sebagai berikut: 1. Menurut Samuel Beer, budaya politik adalah nilai- nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaiman pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah. 2. Menurut Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu. 3. Menurut Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik. 4. Menurut Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya. 5. Menurut Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 3

Transcript of Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Page 1: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Bab II

Pembahasan

2.1Budaya Politik2.1.1 Pengertian Budaya Politik menurut beberapa pakar, sebagai berikut:

1. Menurut Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan

dan sikap-sikap emosi tentang bagaiman pemerintahan seharusnya

dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.

2. Menurut Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik

adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap

sistem politik dengan aneka ragam bagiannya dan sikap  terhadap

peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.

3. Menurut Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah

laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan plitik yang dihayati

oleh para anggota suatu sistem politik.

4. Menurut Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik

adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan

pemerintahan negara dan politiknya.

5. Menurut Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap,

nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem

politik negara mereka dan peran masing-masing individu dalam sistem

itu.

6. Menurut Almond dan Powell ada 2 orientasi Politik yaitu tingkat

Masyarakat dan tingkat Individu:

1. Orientasi individu dalam system politik  dapat dilihat dari 3

komponen:

a. Orientasi Kognitif berbagai keyakinan dan pengetahuan

seseorang tentang:

- sistem politik.

- tokoh pemerintahan

- kebijakan pemerintahan

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 3

Page 2: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

- Simbol-simbol yang dimiliki oleh sistem politik seperti: ibukota

negara, lambang negara, kepala negara, batas negara, mata uang,

dll.

b. Orientasi Afektif menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan

emosional individu pada sistem politik.  Seperti – perasaan khusus

terhadap aspek sistem politik yang membuatnya menerima dan

menolak sistem politik. Orientasi afektif ini dipengaruhi oleh keluarga

dan lingkungan.      

c. Orientasi Evaluatif berkaitan dengan penilaian moral seseorang

terhadap sistem politik, kinerja sistem politik, komitmen terhadap

nilai dan   pertimbangan politik.      

                                            

2. Orientasi Tingkat Masyarakat adalah pandangan dan sikap

sesama warga negara yang meliputi rasa percaya dan permusuhan antar individu, kelompok maupun golongan. Sikap saling percaya

menumbuhkan saling kerja sama sedangkan sikap permusuhan

menimbulkan konflik.

2.1.2 TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK (ciri-ciri) 1. Budaya Politik Parokial (parochial Political Culture):

 Cirinya: 

Lingkupnya sempit dan kecil

Masyarakatnya sederhana dan tradisional bahkan buta huruf.

Spesialisasi kecil belum berkembang.

Pemimpin politik biasanya berperan ganda bidang ekonomi,

agama dan budaya.

Masyarakatnya cenderung tidak menaruh minat terhadap objek

politik yang luas.

Masyarakatnya tinggal di desa terpencil di mana kontak dengan

sistem politik kecil.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 4

Page 3: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

2. Budaya Politik Subjek (subject Political Culture):

     Cirinya:

Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintahan dan

undang- undang.

Tidak melibatkan diri pada politik atau golput.

Masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap

sistem politik.

Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik,

atau output.

Rendah dalam input kesadaran sebagai actor politik belum

tumbuh.

3. Budaya Politik Partisipan (participant Political culture):

Sebagai insan politik, kegiatan-kegiatan politik yang dapat

dilakukan sebagai wujud partisipasi politik, antara lain:

a) Membentuk organisasi politik atau menjadi anggota Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) yang dapat mengontrol maupun

memberi input terhadap setiap kebijakan pemerintah.

b) Aktif dalam proses pemilu, seperti berkampanye, menjadi pemilih

aktif, dan menjadi anggota perwakilan rakyat.

c) Bergabung dalam kelompok-kelompok kepentingan kontemporer,

seperti unjuk rasa secara damai tidak anarkis atau merusak,

petisi, protes, dan demonstrasi.

Cirinya:

Kesadaran masyarakat bahwa dirinya dan orang lain anggota aktif

dalam kehidupan politik.

Melibatkan diri dalam sistem politik sangat berarti walaupun hanya

sekedar memberikan suara dalam pemilu.

Tidak menerima begitu saja terhadap keputusan, kebijakan sistem

politik

Dapat menilai dengan penuh kesadaran baik input maupun output

bahkan posisi dirinya sendiri.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 5

Page 4: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Menurut Muhtar Masoed dan Colin MacAndrews ada 3 model 

budaya politik:

a. Model masyarakat demokratis industrial Yang terdiri dari aktivis

politik, kritikus politik (Identik dengan budaya politik partisipan).

b. Model Sistem politik otoriter rakyat sebagai subyek yang pasif,

tunduk pada hukumnya tapi tidak melibatkan diri dalam urusan

politik dan pemerintahan (Identik dengan budaya politik subjek).

c. Model masyarakat sistem demokratis pra –industrial masyarakat

pedesaan, petani, buta huruf, kontak politik sangat kecil, (budaya politik Parokial).

2.1.3 BUDAYA POLITIK DI INDONESIA    Menurut Herbert Feith, Indonesia memiliki 2 budaya politik yang

dominan:

            1. Aristokrasi Jawa

            2. Wiraswasta Islam

Menurut Clifford Geertz, Indonesia memiliki 3 sub-budaya yaitu:

1. Santri: pemeluk agama islam yang taat yang terdiri dari

pedagang di kota dan petani     yang berkecukupan.

2.  Abangan: yang terdiri dari petani kecil.

3. Priyayi: golongan yang masih memiliki pandangan hindu

buddha, yang kebanyakan dari golongan terpelajar, golongan

atas penduduk kota terutama golongan pegawai.

                            

Menurut Afan Gaffar, budaya politik Indonesia memiliki 3 ciri dominan:1. Hirarki yang tegar/ketat: adanya pemilahan tegas antar

penguasa (wong Gedhe) dengan Rakyat kebanyakan (wong

cilik).

2. Kecendrungan Patronage (hubungan antara orang berkuasa

dan rakyat biasa) seperti majikan dengan buruh.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 6

Page 5: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

3. Kecendrungan Neo Patrimonialistik, yaitu perilaku negara

masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang

berkarakter patrimonial.

Menurut Max Weber, dalam negara yang patrimonialistik

penyelenggaraan pemerintahan berada dibawah kontrol langsung

pimpinan negara.  Menurutnya karakteristik negara patrimonialistik

adalah:

a. Cenderung mempertukarkan sumber daya yang dimiliki

seseorang penguasa kepada teman-temannya.

b. Kebijakan sering kali lebih bersifat partikularistik dari pada

bersifat universalistik.

c. Rule of Law lebih bersifat sekunder bila dibandingkan dengan

kekuasaan penguasa (rule of man)

d. Penguasa politik sering kali mengaburkan antara kepentingan

umum dan kepentingan publik.

Di masa Orde Baru kekuasaan patrimonialistik telah

menyebabkan kekuasaan tak terkontrol sehingga negara menjadi sangat

kuat sehingga peluang tumbuhnya civil society terhambat. Contoh

budaya politik Neo Patrimonialistik adalah:

a. Proyek di pegang pejabat.

b. Promosi jabatan tidak melalui prosedur yang berlaku (surat

sakti).

c. Anak pejabat menjadi pengusaha besar, memanfaatkan

kekuasaan orang tuanya    dan mendapatkan perlakuan

istimewa.

d. Anak pejabat memegang posisi strategis baik di pemerintahan

maupun politik   

Menurut Nazarudin Samsudin, menyatakan dalam sebuah

budaya ciri utama yang menjadi identitas adalah sesuatu nilai atau

orientasi yang menonjol dan diakui oleh masyarakat atau bangsa secara

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 7

Page 6: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

keseluruhan.  Jadi simbol yang selama ini telah diakui dan dikenal

masyarakat adalah Bhineka Tunggal Ika, maka budaya politik kita di

Indonesia adakah Bhineka Tunggal Ika.

2.1.4 SOSIALISASI  POLITIK

1. Pengertian sosialisasi politik:

a. Menurut Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara

bagaimana masyarakat meneruskan kebudayaan politiknya.

b. Menurut Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses

dimana sikap-sikap politik dan pola – pola tingkah laku diperoleh

atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi generasi muda untuk

menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik.

c. Menurut Richard E. Dawson, sosialisasi politik adalah pewarisan

pengetahuan, nilai dan  pandangan politik dari orang tua, guru

dan sarana sosialisasi lainnya bagi warga baru dan yang beranjak

dewasa.

d. Menurut Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk

mengganbarkan proses dimana seseorang mempelajari dan

menumbuhkan pandangannya tentang politik.

e. Menurut Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses

pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakatnya.

f. Menurut Alfian, sosialisasi Politik adalah usaha sadar untuk

mengubah proses sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka

mengalami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam

suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.

Sosialisasi politik dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,

misalnya:

1) Dalam lingkungan keluarga, orang tua bisa mengajarkan kepada

anak-anak beberapa cara tingkah laku politik tertentu. Melalui

obrolan politik ringan sehingga tak disadarai telah menanamkan

nilai-nilai politik kepada anak-anaknya.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 8

Page 7: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

2) Di lingkungan sekolah, dengan memasukkan pendidikan

kewarganegaraan. Siswa dan guru bertukar informasi dan

berinteraksi dalam membahas topik tentang politik.

3) Di lIngkungan negara, secara hati-hati bisa menyebarkan dan

menanamkan ideologi-ideologi resminya.

4) Di Lingkungan Partai politik, salah satu fungsi partai politik adalah

dapat memainkan perannya sebagai sosioalisasi politik.  Artinya

parpol itu telah merekrut anggota atau kader dan partisipannya

secara periodik.  Partai politik harus mampu menciptakan kesan

atau image memperjuangkan kepentingan umum.

Menurut Ramlan Surbakti ada dua macam sosialisasi politik

dilihat dari metode penyampaian pesan:

a. Pendidikan Politik, yaitu proses dialogis diantara pemberi dan

penerima pesan.  Dari sini anggota masyarakat mempelajari

simbol politik negaranya, norma maupun nilai politik.

b. Indoktrinasi Politik, yaitu proses sepihak ketika penguasa

memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk

menerima nilai, norma dan simbol yang dianggap pihak berkuasa

sebagai ideal dan baik.

Dalam upaya pengembangan budaya politik, sosialisasi politik

sangat penting karena dapat membentuk dan mentransmisikan

kebudayaan politik suatu bangsa, serta dapat memelihara kebudayaan

politik suatu bangsa, penyampaian dari generasi tua ke generasi muda,

dapat pula sosialisasi politik dapat mengubah kebudayaan politik.

Menurut Gabriel A. Almond, sosialisasi politik dapat membentuk

dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa dan memelihara

kebudayaan politik suatu bangsa dengan bentuk penyampaian dari

generasi tua kepada generasi muda. Terdapat 6 sarana atau agen

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 9

Page 8: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

sosialisasi politik menurut Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews,

adalah sebagai berikut:

a. Keluarga, yaitu lembaga pertama yang dijumpai sesorang individu

saat lahir. Dalam keluarga anak ditanamkan sikap patuh dan hormat

yang mungkin dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam sistem

politik setelah dewasa.

b. Sekolah, yaitu sekolah sebagai agen sosialisasi politik memberi

pengetahuan bagi kaum muda tentang dunia politik dan peranan

mereka di dalamnya.  Di sekolah memberi kesadaran pada anak

tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara, cinta tanah

air.

c. Kelompok bermain, yaitu kelompok bermain masa anak-anak

yang dapat membentuk sikap politik seseorang, kelompok bermain

saling memiliki ikatan erat antar anggota bermain. Seseorang dapat

melakukan tindakan tertentu karena temannya melakukan hal itu.

d. Tempat kerja, yaitu organisasi formal maupun nonformal yang

dibentuk atas dasar pekerjaan seperti serikat kerja, sderikat buruh. 

Organisasi seperti ini dapat berfungsi sebagai penyuluh  di bidang

politik.

e. Media massa, yaitu informasi tentang peristiwa yang terjadi dimana

saja dengan cepat diketahui masyarakat sehingga dapat memberi

pengetahuan dan informasi tentang politik.

f. Kontak-kontak politik langsung yaitu pengalaman nyata yang

dirasakan oleh seseorang dapat berpengaruh terhadap sikap dan

keputusan politik seseorang.  Seperti diabaikan partainya, ditipu, rasa

tidak aman, dll.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 10

Page 9: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

2.1.5 BUDAYA POLITIK PARTISIPAN     

1. Menurut Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik

partisipatif atau disebut juga budaya politik demokrasi adalah  suatu

kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi dan sejenisnya,

yang menopang terwujudnya partisipasi.  Untuk terwujudnya partisipasi

itu warga negara harus yakin akan kompetensinya  untukterlibat dalam

proses politik dan pemerintah memperhatikan kepentingan rakyat agar

rakyat tidak kecewa dan apatis terhadap pemerintah.

2. Ramlan Surbakti, partisipasi politik adalah keikutsertaan warga

negara biasa dalam menentukan  segala keputusan yang menyangkut

atau mempengaruhi hidupnya.  Ciri-cirinya adalah :

a. Perilaku warga negara yang bisa diamati bukan batiniah (sikap

dan orientasi).

b. Perilaku atau kegiatan itu mem,pengaruhi pemerintah (pemegang

kebijakan)

c. Kegiatan atau prilaku yang gagal ataupun berhasil termasuk

partisipasi politik.

d. Kegiatan mempengaruhui pemerintah dapat dilakukan secara :

Langsung yaitu individu tidak menggunakan perantara dalam

memepengaruhi pemerintah.

Tak langsung yaitu menggunakan pihak lain yang dapat

meyakinkan pemerintah.

e. Kegiatan mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan dengan

prosedur wajar (konvensional) tidak berupa kekerasan (nonviolence)

seperti ikut memilih dalam pemilihan umum, mengajukan petisi,

melakukan kontak tatap muka, menulis surat, dll, dan ada yang melalui

cara –cara diluar prosedur yang wajar (tidak Konvensional) dan berupa

kekerasan (violence), seperti demonstrasi (unjuk rasa),

pembangkangan halus (golput), hura-hura, mogok, serangan senjata,

gerakan-gerakan politik, revolusi, kudeta, makar, dll.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 11

Page 10: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

3. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partisipasi politik adalah kegiatan

seseorang dalam partai politik yang mencakup semua kegiatan

sukarela dimana seseorang turut dalam proses pemilihan pemimpin

politik dan turut langsung atau tidak langsung dalam pembentukan

kebijakan umum.

2.1.6 PARTAI POLITIK

1. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partai plitik adalah organisasi atau

golongan yang berusaha untuk memperoleh dan menggunakan

kekuasaan.

2. Sigmund Neuman, partai politik adalah organisasi tempat

kegiatan politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan

pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar

persaingan melawan suatu golongan  atau golongan-golongan

lain yang tidak sepaham.

3. Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang

terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau

mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi

pimpinan partainya sehingga penguasaan itu memberikan

mamfaat kepada anggota partainya baik bersifat ideal maupun

material.

2.1.7 FUNGSI PARTAI POLITIK

1. Sarana komunikasi politik, yaitu penyalur aspirasi pendapat rakyat,

menggabungkan berbagai macam kepentingan dan merumuskan

kepentingan yang menjadi dasar kebijaksanaannya.  Upaya Partai

politik dalah mencapai fungsi ini adalah:

Memperjuangkan aspirasi rakyat agar menjadi kebijaksanaan

umum oleh pemerintah

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 12

Page 11: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijaksanaan

pemerintah

Perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide

Bagi pemerintah bertindak sebagai alat  pendengar, sedangkan

bagi warga masyarakat sebagai pengeras suara.

2. Sarana Sosialisasi Politik, yaitusarana untuk memmberikan

penanaman nilai-nilai, norma, dan sikap serta orientasi terhadap

fenomena politik tertentu.  Upaya yang dilakukan untuk mencapai

fungsi ini adalah :

Penguasaan pemerintah dengan memenangkan setiap pemilu

Menciptakan image bahwa ia memperjuangkan kepentingan

umum

Menanamkan solidaritas dan tanggung jawab terhadap para

anggotanya maupun anggota lain

3. Sarana Rekrutmen Politik, yaitu mencari dan mengajakorang

berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan plitik.  Dengan demikian

memperluas partisipasi politik.  Upaya yang dilakukan parpol adalah :

Melalui kontak pribadi maupun persuasi

Menarik golongan muda untuk didddik menjadi kader di masa

depan

4. Sarana Pengatur Konflik, yaitu mengatasi berbagai macam konflik

yang muncul sebagai konsekuensi dari negara demokrasi yang di

dalamnya terdapat ersaingan dan perbedaan pendapat.  Biasanya

masalah tersebut cukup mengganggu stabilitas nasional.  Hal ini

mungkin saja dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan

popularitasnya.  Upaya yang dilakukan partai politik adalah :

Bila anggota partai politik yang memberikan informasi justru

menimbulkan kegelisahan dan perpecahan masyarakat, pimpinan

partai politik harus segera klarifikasi atau diselesaikan dengan

baik.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 13

Page 12: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Adanya kemungkinan anggota partai plitik lebih mengejar

kepentingan pribadi/golongannya, sehingga berakibat terjadi

pengkotakan politik atau konplik yang harus segera diselesaikan

dengan tuntas.

2.1.8 Wahana Politik Praktis

1. Sistem Pemilihan Umum (dari segi tujuan penyelenggaraannya) :

Sistem Pemilihan Langsung: pemilihan yang para pemilihnya

langsung memilih anggota-anggota Badan Perwakilan Rakyat

yang akan mewakilinya.

Sistem Pemilihan Bertingkat: Pemilihan yang dalam pemilihan

tahap pertama memilih wali pemilih, kemudian wakil pemilih itu

memilih anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

2. Sistem Pemilihan Umum (dari segi tujuan pandangan rakyat):

Sistem Pemilihan Mekanis: pemilihan yang melihat rakyat sebagai

masa/kelompok individu yang mempunyai hubungan yang sama,

masing-masing individu  dianggap sebagai satu-satunya

pengendalian hak pilih aktif, sama-sama mempunyai satu suara

dalam pemilihan.

Sistem Pemilihan Organis: pemilihan yang menempatkan rakyat

sebagai sejumlah individu, seperti halnya kelompok keluarga,

kelompok daerah/wilayah, kelompok cendekiawan, buruh, tani,

(lapisan sosial), lembaga-lembaga lainnya.  Persekutuan itulah

yang diutamakan sebagai pengendali hak pilih.

Sistem pemilihan mekanis di tinjau dari rakyat pemilih pada umumnya

berkisar pada dua prinsip pokok yaitu distrik dimana satu daerah

pemilihan memilih satu wakil, proporsional berimbang yaitu satu

daerah pemilihan beberapa wakil.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 14

Page 13: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

3. Sistem Distrik:

            Dimana negara terbagi dalam dalam daerah-daerah bagian

(distrik).  Dalam sistem distrik hanya diwakili oleh satu orang dengan

suara mayoritas.

No Kelebihan Sistem Distrik No Kekurangan Sistem Distrik

1 Rakyat mengenal dengan baik

orang yang mewakili daerah

(distriknya)

1 Suara dari eserta pemilu yang

kalah akan hilang, tidak dapat

digabungkan

2 Wakil setiap distrik sangat

mengenal daerah dan

kepentingan rakyat

2 Meskipun partai besar berkuasa,

jika satu distrik kalah dalam

pemilu, maka suaranya tidak

terwakili di distrik itu

3 Adanya hubungan yang erat

antara wakil distrik dengan

rakyatnya

3 Wakil rakyat yang menang

dalamsatu distrik lebih

memperhatikan distriknya,

terkadang mengabaikan

kepentingan nasional

4 Wakil distrik sangat

memperhatikan dan

memperjuangkan  distriknya

4 Golongan minoritas kurang

terwakili

4. Sistem Proporsional:

        Setiap organisasi peserta pemilu akan memperoleh sejumlah

kursi parlemen sesuai dengan jumlah suara pemilu yang di peroleh di

seluruh wilayah negara.   Terbuka kemungkinan terjadi

penggabungan partai kecil (koalisi) untuk memperoleh kursi di

parlemen.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 15

Page 14: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

No Kelebihan sistem prporsional No Kekurangan sistem proporsional

1 Lebih demokratis karena semua

partai dapat terwakili di parlemen

1 Peranan pemimpin partai sangat

menentukan dalam penetapan

daftar calon Badan Perwakilan

Rakyat

2 Tidak ada suara yang hilang

karena semua digabung secara

nasional

2 Calon-calon yang diikutsertakan

dalampemilu kurang atau tidak

dikenal oleh pemilih

3 Badan Perwakilan Rakyat benar-

benar menjadi wadah  dan

aspirasi seluruh rakyat

3 Wakil-wakilrakyat yang duduk di

pusat kurang memahami dan

memperhatikan kepentingan

daerah

5. Sistem gabungan:

          Mengabungkan antara sistem distrik dengan sistem

proporsional. Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa

daerah pemilihan. Sisa suara pemilu tidak hilang melainkan

diperhitungkan dengan jumlah kursi yang dibagi.

  

2.1.9 Perilaku Politik

Perilaku politik adalah tingkah laku politik para aktor politik dan

warganegara atau interaksi antara pemerintah dan masyarakat, lembaga-

lembaga pemerintah, antara kelompok dan individu dalam masyarakat

dalam proses pembuatan, pelaksanaan dan penegakan keputusan politik.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 16

Page 15: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Aktor politik ada dua macam:

a. Aktor bertipe pemimpin yang mempunyai tugas, tanggung jawab,

kewenangan untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik.

b. Warga negara biasa yang memiliki hak sarta kewajiban untuk

mengajukan tuntutan dan dukungan terhadap aktor yang bertipe

pemimpin.

Macam-macam perilaku politik:

a. Radikal adalah perilaku warga negara tidak puas terhadap keadaan

yang ada serta menginginkan perubahan yang cepat dan mendasar,

tidak kenal kompromi dan tidak mengindahkan orang lain cenderung

ingin menang sendiri.

b. Moderat adalah perilaku politik masyarakat yang telah cukup puas

dengan keadaan dan bersedia maju, tetapi tidak menerima

sepenuhnya perubahan apalagi perubahan yang serba cepat seperti

kelompok radikal.

c. Status Quo adalah sikap politik dari warga negara yang sudah puas

dengan keadaan yang ada/berlaku dan berusaha tetap

mempertahankan keadaan itu.

d. Konservatif adalah sikap perilaku politik masyarakat yang sudah

puas dengan keadaan yang sudah ada dan cenderung bertahan dari

perubahan.

e. Liberal adalah sikap perilaku politik masyarakat yang berpikir  bebas

dan ingin maju terus.  Menginginkan perubahan progresif dan cepat,

berdasarkan hukum atau kekuatan legal untuk mencapai tujuan.

2.1.10 KOMUNIKASI POLITIK

Bentuk-bentuk komunikasi politik ada 2 yaitu:

1. Posisi horizontal, Komunikator dan masyarakat terlibat

menerima dan memberi relatif seimbang sehingga terjadi

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 17

Page 16: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

sharing. Momunikasi horizontal ini merefleksikan nilai

demokrasi.

2. Pola-pola linier, arus komunikasi politik satu arah yang

cenderung vertikal. Bentuk komuniukasi ini merefleksikan nilai

feodalistik dan pola kepemimpinan otoriter.

2.1.11 Debat Politik

Debat politik merupakan proses pendewasaan politik masyarakat

melalui tukar pikiran yang mengandung mnakna sebagai berikut:

1. Makna politis yaitu debat harus dapat menjadi wahana pendidikan

politik masyarakat.

2. Makna sosiologis yaitu debat politik harus mampu mewujudkan

kehidupan masyarakat yang semakin sadar hak dan

kewajibannya, memiliki perilaku politik santun, tidak anarkis, kooperatif

dll.

  

Dasar hukum debat politik adalah:

1. Pasal 28 UUD 1945, yaitu Kemerdekaan berserikat dan

berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan

sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang.

2. Pasal 28E ayat 3 UUD 1945, yaitu setiap orang berhak atas kebebasan

berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

3. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia

pada pasal 19 menyatakan setiaporang berhak atas kemerdekaan

berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

4. UU Nomor 9 tahun 1998, kemerdekaan menyampaikan pendapat di

muka umum, disebutkan setiap warga negara secara perorangan atau

kelompok bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak

dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat

berbangsa dan bernegara.  

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 18

Page 17: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

2.2Budaya Demokrasi2.2.1 PENGERTIAN BUDAYA DEMOKRASI

1. International Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu

bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-

keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-

wakil yg dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka

melalui suatu proses pemilihan yg bebas.

2. Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh

rakyat dan untuk rakyat.

3. Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di

mana tak seorangpun dapat memilih dirinya sendiri, tak seorangpun

dapat menginvestasikan dia dengan kekuasaannya, kemudian tidak

dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak

terbatas dan tanpa syarat.

4. Kranenburg berpendapat bahwa demokrasi terbentuk dari dua pokok

kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu Demos (rakyat) dan

Kratein (memerintah) yang maknanya adalah “cara memerintah oleh

rakyat”.

5. Prof. Mr. Koentjoro Poerbopranoto, berpendapat demokrasi adalah

suatu Negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat.

Maksudnya, suatu sistem dimana rakyat akan diikutsertakan dalam

sistem pemerintahan Negara.

Sehingga dari pendapat para pakar tersebut demokrasi adalah suatu

paham yang menegaskan bahwa pemerintahan suatu Negara harus melalui

permusyawaratan dengan rakyat, karena pemerintahan tersebut pada

hakikatnya berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dapat juga

merupakan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak warga masyarakat yang

sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan antar

manusia yang berintikan kerjasama, saling percaya, menghargai

keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan, dan kompromi.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 19

Page 18: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

2.2.2 Unsur-unsur budaya demokrasi adalah :

1. Kebebasan, adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap

beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermamfaat untuk

kepentingan bersama atas kehendak sendiri tanpa tekanan dari

pihak manapun. Bukan kebebasan untuk melakukan hal tanpa

batas.  Kebebasan harus digunakan untukhal yang bermamfaat bagi

masyarakat, dengan cara tidak melanggar aturan yang berlaku.

2. Persamaan, adalah Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan

martabat yang sama.  Di dalam masyarakat manusia memiliki

kedudukan yang sama di depan hukum,politik, mengembangkan

kepribadiannya masing-masing, sama haknya untuk menduduki

jabatan pemerintahan.

3. Solidaritas, adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan

dan bekerjasama dengan orang lain.  Solidaritas sebagai perekat

bagi pendukung demokrasi agar tidak jatuh kedalam perpecahan.

4. Toleransi, adalah sikap atau sifat toleran.  Toleran artinya bersikap

menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian

(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dll) yang

bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.

5. Menghormati Kejujuran, adalah keterbukaan untuk menyatakan

kebenaran, agar hubungan antar pihak berjalan baik dan tidak

menimbulkan benih-benih konplik di masa depan.

6. Menghormati penalaran, adalah penjelasan mengapa seseorang

memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu,dan

menuntut hal serupa dari orang lain. Kebiasaan member penalaran

akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada banyak alternatif sumber

informasi dan ada banyak cara untuk mencapai tujuan.

7. Keadaban, adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir-batin atau

kebaikan budi pekerti.  Perilaku yang beradab adalah perilaku yang

mencerminkan penghormatan terhadap dan mempertimbangkan

kehadiran pihak lain yang tercermin dalam sopan santun, dan

beradab.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 20

Page 19: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

2.2.3 Prinsip-prinsip demokrasi secara umum meliputi :

a. Kekuasaan suatu negara sebenarnya berada di tangan rakyat

atau kedaulatan ada di tangan rakyat.

b. Masing-masing orang bebas berbicara, mengeluarkan

pendapat, beda pendapat, dan tidak ada paksaan.

2.2.4 Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila adalah :

a. Kedaulatan di tangan rakyat

b. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia

c. Pemerintahan berdasar hukuk (konstitusi)

d. Peradilan yang bebas dan tidak memihak

e. Pengambilan keputusan atas musyawarah

f. Adanya partai plitik dan organisasi sosial politik

g. Pemilu yang demkratis.

     Ciri pemilu yang demokratis menurut Austin Ranney, adalah :

1. Hak pilih umum, pemilu disebut demokratis manakala semua warga

negara dewasa menikmati hak pilih pasif dan aktif. Hak pilih pasif,

yaitu hak warga negara untuk dapat dipilih menjadi wakil rakyat

yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat.  Hak pilih aktif,

yaitu hak setiap warga negara untuk dapat memilih atau

menggunakan hak pilihnya dalam pemilu untuk memilih wakilnya

yang akan mewakilinya di lembaga perwakilan rakyat.

2. Kesetaraan bobot suara, suara tiap-tiapemilih diberi bobot yang

sama, artinya tidak boleh ada sekelompok warga negara, apapun

kedudukan, sejarah kehidupan, dan jasa-jasanya, yang

memperoleh lebih banyak wakil dari warga lainnya.  Contoh bila

harga sebuah kursi parlemen adalah 420.000 suara, maka harus

ada jaminan bahwa tak ada sekelompok warga negarapun yang

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 21

Page 20: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

kurang dari kuota tersebut mendapatkan satu atau bahkan lebih di

parlemen.

3. Tersedianya pilihan yang signifikan, para pemilih harus dihadapkan

pada pilihan-pilihan atau calon-calon wakil rakyat atau partai politik

yang berkualitas.

4. Kebebasan nominasi, Pilihan-pilihan itu harus datang dari rakyat

sendiri melalui organisasi atau partai politik yang telah diseleksi

untuk memdapatkan calon yang mereka pandang mampu

menerjemahkan kebijakan organisasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan negara.

5. Persamaan hak kampanye, melalui kampanye mereka

memperkenalkan program kerja kepada rakyat pemilih, pemecahan

masalah yang ditawarkan, serta program kesejahteraan, dll.

6. Kebebasan dalam memberikan suara, para pemilih dapat

menentukan pilihannya secara bebas, mandiri, sesuai dengan

pertimbangan-pertimbangan hati nuraninya.

7. Kejujuran dalam penghitungan suara, kecurangan dalam

penghitungan suara akan menggagalkan upaya menjelmakan

rakyat ke dalam badan perwakilan rakyat.  Pemantau independen

dapat menopang perwujudan kejujuran dalam penghitungan suara.

8. Penyelenggaraan secara periodik, pemilu tidak boleh dimajukan

atau diundurkan sekehendak hati penguasa.  Pemilu tidak boleh

digunakan oleh penguasa untuk melanggengkan kekuasaannya. 

Tapi pemilu digunakan untuk sarana penggantian kekuasaan

secara damai dan terlembaga.

2.2.5 MACAM-MACAM DEMOKRASI

     Dari segi ideologi, demokrasi ada 2 macam :

a. Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal), yaitu kekuasaan

pemerintahan terbatas dan tidak banyak campur tangan serta tidak

bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. 

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 22

Page 21: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Kekuasaan dibatasi oleh konstitusi. Penganut demokrasi ini adalah

Negara-negara eropa barat, Amerika serikat, India, Pakistan,

Indonesia, Filipina, Singapura.

b. Demokrasi Rakyat (Proletar) adalah demokrasi yang berlandaskan

ajaran komunisme dan marxisme.  Demokrasi ini tidak mengakui

hak asasi warga negaranya.  Demokrasi ini bertentangan dengan

demokrasi konstitusional.  Demokrasi ini mencita-citakan

kehidupan tanpa kelas sosial dan tanpa kepemilikan pribadi. 

Negara adalah alat untuk mencapai komunisme yaitu untuk

kepentingan kolektifisme.

     Berdasarkan titik perhatiannya demokrasi ada 3 macam:

1. Demokrasi Formal (negara-negara liberal), demokrasi menjunjung

tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa upaya untuk

mengurangi kesenjangan ekonomi.

2. Demokrasi material (negara-negara komunis), menitikberatkan

pada upaya-upaya menghilangkan perbedaan pada bidang

ekonomi, kurang persamaan dalam bidang politik bahkan kadang

dihilangkan.

3. Demokrasi gabungan (negara-negara nonblok), demokrasi yang

menghilangkan kesenjangan ekonomi dan sosial, persamaan

dibidang politi maupun hukum.

Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas

Demokrasi Langsung Demokrasi Tidak Langsung

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 23

Page 22: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

PRINSIP BUDAYA DEMOKRASI

Banyak negara mengaku sebagai negara demokrasi, tapi belum

tentu menerapkan prinsip demokrasi dengan baik dan benar.  Prinsip-

prinsip demokrasi antar lain :

1. Adanya jaminan hak asasi manusianya, merupakan hak dasar yang

melekat sejak lahir merupakan anugerah Tuhan YME yang tidak

boleh dirampas oleh siapapu termasuk oleh negara.

2. Persamaan kedudukan di depan hukum, agar tidak tewrjadi

diskriminasi dan ketidakadilan, siapapun melanggar hukum harus

mendapat sanksi menurut hukum yang berlaku, dan sebaliknya.

3. Pengakuan terhadap hak-hak politik, seperti berkumpul, beroposisi,

berserikat dan mengeluarkan pendapat.

4. Pengawasan atau kontrol rakyat terhadap pemerintah, melalui

demokrasi itu sendiri.

5. Pemerintahan berdasar konstitusi, agar pemerintgah tidak menyalah

gunakan kekuasaan seweang-wenang terhadap rakyat.

6. Adanya saran atau kritik rakyat terhadap kinerja pemerintah melalui

media massa sebagai alat penyalur aspirasi rakyat.

7. Pemilihan umum yang bebas dan jujur serta adil.

8. Adanya kedaulatan rakyat.

2.2.6 PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

I. Masa Orde Lama :

a. Demokrasi parlementer / liberal  (RIS dan UUDS 1950), pada

masa ini Indonesia memakai sistemdemokrasi parlementer.  Cara

kerja:

Kekuasaan legislatif dijalankan oleh DPR, partai politik yang

menguasai suara mayoritas di DPR membentuk kabinet.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 24

Page 23: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh kabinet/Dewan menteri

dibawah pimpinan Perdana menteri dan bertanggung jawab

pada parlemen.

Presiden hanya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan

dipegang Perdana Menteri.

Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan pengadilan yang

bebas.

Jika DPR atau parlemen menilai kinerja menteri kurang bauik

maka parlemen mengajukan mosi tak percaya, maka menteri

harus meletakkan jabatannya.

Jika kabinet bubar maka presiden menunjuk formatur kabinet

untuk menyususn kabinet baru.

Jika DPR atau parlemen mengajukan mosi tak percaya pada

kabinet yang baru, maka DPR atau parlemen dibubarkan dan

diadakan pemilihan umum.

Hal-hal negatif yang terjadi selama berlakunya sistem parlementer:

1. Usia atau masa kerja kabinet rata-rata pendek, selama kurun

waktu 1950 -1959 telah terjadi tujuh kali pergantian kabinet.

2. Ketidakserasian hubungan antara dalam tubuh angkatan

bersenjata.  Sebagian condong ke kabinet Wilopo sebagian

condong ke Presiden Soekarno.

3. Perdebatan terbuka antara Soekarno dengan tokoh Masyumi

yaitu Isa Anshary tentang penggantian dasar negara yang lebih

Islami apakah akan merugikan umat agama lain atau tidak.

4. Masa kampanye jadi panjang (1953-1955), sehingga

meningkatnya ketegangan di masyarakat.

5. Kebijakan beberapa perdana menteri cenderung

menguntungkan partainya.

6. Pemerintah pusat mendapat tantangan dari daerah seperti

pemberontakan Permesta dan PRRI.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 25

Page 24: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Hal-hal positif yang terjadi dimasa demokrasi parlementer:

1. Badan peradilan menikmati kebebasannya dalam menjalankan

fungsinya.

2. Pers bebas dan banyak kritik di surat kabar.

3. Jumlah sekolah bertambah

4. Kabinet dan ABRI berhasil mengatasi pemberntakan RMS,

DI/TII

5. Sedikit ketegangan diantara umat beragama.

6. Minoritas Tionghoa mendapat perlindungan dari pemerintah.

7. Nama baik indonesia di Internasional dan berhasil

melaksanakan Konferensi Asia Afrika di Bandung April 1955.

II. Demokrasi Terpimpin 5 Juli 1959-1966:

            Mulai dijalankan sejak dekrit presiden 5 Juli 1959, dengan

mamakai UUD 1945 oleh sebab itu demokrasi ini didasarkan atas

Pancasila dan UUD 1945.  Pada waktu itu sesuai dengan UUD 1945

maka bentuk negara adalah Kesatuan,pemerintahannya adalah

Republik, sistem pemerintahannya adalah Demokrasi.  Dalam UUD

1945 indonesia juga adalah negara hukum.

            MPR harus berfungsi sebagai lembaga tertinggi negara yang

memilih dan mengangkat presiden, oleh karena itu presiden wajib

tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR.  Presiden bersama

DPR membuat UU.  Presiden dibantu para menteri dalam

menjalankan kekuasaan Eksekutif dan Kekuasaan Yudikatif

dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya

secara independen bebas dari pengaruh lembaga lainnya.

            Dari kenyataannya demokrasi terpimpin ini menyimpang dari

prinsip negara hukum dan demokrasi berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945.  Penyimpangan itu antara lain :

1. Pelanggaran prinsip kebebasan kekuasaan kehakiman : dimana

UU No. 19 tahun 1964 menyatakan demi kepentingan revolusi,

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 26

Page 25: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Presiden berhak mencampuri proses peradilan.  Dan hal ini

bertentangan dengan ketentuan UUD 1945. Sehingga peradilan

sering dijadikan untuk menghukum lawan politik dari

pemerintah.

2. Pengekangan hak di bidang politik yaitu berserikat, berkumpul,

dan mengeluarkan pendapat, yaitu ulasan surat kabar dibatasi

atau tidak boleh menentang kebijakan pemerintah.

3. Pelampauan batas wewenang presiden.  Banyak hal yang

seharusnya diatur dalam UU namun hanya ditetapkan lewat

Penetapan Presiden.

4. Pembentukan lembaga negara Ekstrakonstitusional (diluar UUD

1945) seperti pembentukan Front Nasional yang dimamfaatkan

oleh partai komunis sebagai ajang mempersiapkan

pembentukan negara komunis Indonesia.

5. Pengutamaan fungsi Presiden seperti :

Pimpinan MPR, DPR dan lembaga lainnya di setarakan

dengan menteri dan berada di bawah Presiden.

Pembubaran DPR tahun 1960 oleh presiden setelah

menolak Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara yang diusulkan pemerintah.  Padahal dalam UUD

45 menyatakan Presiden tidak dapat membubarkan DR,

bila DPR tidak menyetujui angaran yang diajukan

pemerintah maka pemerintah menggunakan anggaran

tahun lalu.

Demokrasi tidak dipimpinhikmat kebijaksanaan, tetapi

dipimpin oleh presiden selaku panglima tertinggi ABRI.

Keberhasilan yang capai di masa Demokrasi terpimpin;

1. Berhasil menumpas pemberontakan DI/TII yang telah

berlangsung 14 tahun.

2. Berhasil menyatukan Irian Barat kepangkuan Indonesia dari

pihak Belanda.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 27

Page 26: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

3. Demokrasi Pancasila di Masa Orde Baru 11 Maret 1966 - 21

Mei 1998

Peristiwa yang terjadi di masa orde baru

Pelaksanaan demokrasi di indonesia baik di masa Orde baru

maupun reformasi sermua menamakannya demokrasi Pancasila,

sebab demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dijiwai oleh

pancasila terutama sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, ber Ketuhanan

Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adail dan beradab,

persatuan indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat

indonesia.

       Kehidupan politik di masa orde baru terjadi penyimpangan-

penyimpangan dari cita-cita Pancasila dan UUD 1945 antara lain :

1. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden, secara formal 

kekuasaan negara dibagi ke beberapa lembaga negara seperti

MPR, DPR, MA, dll), taoi dalam praktiknya presiden dapat

mengendalikan lembaga tersebut.  Anggota MPR yang

diangkat dari ABRI adalah dibawah presiden sebab presiden

sebagai panglima tertinggi ABRI.  Anggota MPR dari Utusan

daerah dapat dikendalikan oleh presiden karena dipilih oleh

DPRD Tk. I yang merupakan bagian dari pemerintah daerah

sebagai bawahan presiden.

2. Pembatasan hak-hak politik rakyat, Sejak tahun 1973 jumlah

parpol di indonesia hanya 3 (PPP, Golkar, PDI), pers bebas

tetapi pemerintah dapat membreidel penerbitan Pers (Tempo,

Editor, Sinar Harapan, dll).  Ada perlakuan diskriminatif

terhadap anak keturunan PKI.  Pengkritik pemerintah

dikucilkan secara politik.  Pegawai negeri dan ABRI harus

mendukung Golkar (partai penguasa).

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 28

Page 27: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

3. Pemilu yang tidak demokratis, aparat borokrasi dan militer

melakukan cara-cara untuk memenangkan Golkar.  Hak

parpol dan rakyat pemilih dimanipulasi  untuk kemenangan

Golkar.

4. Pembentukan lembaga ektra konstitusional, untuk

melanggengkan kekuasaannya pemerintah membentuk

KOPKAMTIB (Komando Pengendalian Keamanan dan

Ketertiban), untuk mengamankan pihak-pinak yang pootensial

menjadi oposisi penguasa.

5. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Akibat penggunaan

kekuasaan yang terpusat dan tak terkontrol, maka KKN

meraja lela, rakyat sengsara, menjerumuskan rakyat kepada

krisis multidimensi berkepanjangan, krisis moral,

kepercayaan.  Di masa orde baru ada upaya penanaman nilai

Pancasila kepada seluruh rakyat dengan cara indoktrinisasi

P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).

III. Demokrasi Pancasila di masa transisi/reformasi 22 Mei- sekarang

        Mundurnya Soeharto yang digantikan BJ. Habibie yang

memerintah sekitar 18 bulan.  Pemuilu yang tertib dan bersih

berhasil dilaksanakan tanggal 7 Juni 1999 diikuti 48 partai politik dan

Gus Dur terpilih sebagai presiden dan dicopot tahun 2001 dari

presiden dan digantikan oleh Megawati.

PEMILU  WUJUD BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

       Penyelenggaraan pemilu tahun 2004 diatur dalam UU no 12

tahun 2003 tentang pemilu sebagai wujud  pelaksanaan pasal 1 ayat

2 UUD 1945, yang dilaksanakan dengan Langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur dan adil.  Tujuan pemilu adalah untuk memilih anggota

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilna Daeara, DPRD. 

Jumlah anggota DPR ditetapkan 550 kursi, DPRD TK I sekurang-

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 29

Page 28: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

kurangnya 35 orang dan paling banyak 100 kursi, DPRD TK. II/ Kota

sekurang-kurangnya 20  kursi dan paling banyak 45 kursi.

Landasan Pemilu Di Indonesia :

1. Idiil : Panacasila

2. Konstitusinil : UUD 1945

3. Operasional : Tap MPR no III/MPR/1998, UU no. 31 tahun 2002

tentang Partai politik, UU No. 12 tahun 2003 tantang Pemilihan

Umum.

      Pemilu adalah sarana untuk mewujudkan pelaksanaan UUD

pasal 1 ayat 2 yaitu kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan

menurut Undang-Undang.  Dalam pemilu, rakyat memiliki hak pilih

aktif dan pasif.  Aktif adalah hak rakyat untuk dapat memilih wakilnya

dalam pemilu, sedang  hak pasif adalah hak warga negara dalam

pemilu untuk dapat dipilih menjadi anggota DPR/MPR.  Sehubungan

denga hak pilih dan memilih, maka hendaknya masyarakat dapat :

a. Menggunakan hak memilih dan dipilih  sebaik-baiknya.

b. Menghormati badan permusyawaratan/perwakilan.

c. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan yang telah

dilakukan secara demokratis, dengan itikad baik dan tanggung

jawab.

           

     Menurut UU RI No. 22 Tahun 2003, tentang susunan dan

kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD disebutkan sebagai berikut:

1. DPR terdiri dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih

melalui pemilu :

a. Anggota DPR berjumlah 550 kursi

b. Keanggotaan DPR diresmikan  dengan keputusan presiden

c. Anggota DPR berdomisili di ibukota negara RI

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 30

Page 29: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

2. DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui

pemilu :

a. Anggota DPD dari  setiap provinsi ditetapkan sebanyak 4 kursi

b. Jumlah seluruh anggota DPD tidak boleh melebihi sepertiga

anggota DPR.

c. Keanggotaan DPD diresmikan oleh  keputusan Presiden

d. Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya dan selama

bersidang bertempat di ibukota RI

3. DPRD Provinsi terdiri dari anggota partai politik peserta pemilu

yang dipilih berdasarkan hasil pemilu:

a. Anggota DPRD Provinsi berjumlah minimal 35 kursi dan

sebanyak-banyaknya 100 rang.

b. Keanggotaan DPRD diresmikan dengan keputusan Menteri

dalam Negeri atas nama presiden

c. Anggota DPRD provinsi berdomisili di ibukota provinsi.

4.  DPRDD kabupaten/Kota terdiri atas anggota partai politik peserta

pemilu yang di[ilih melalui pemilu :

a. Anggota DPRD Kabupaten/Kota berjumlah minimal 20 kursi

dan sebanyak-banyaknya 45 kursi.

b. Keanggotaanya diresmikan dengan keputusan Gubernur atas

nama presiden.

c. Anggota DPRD Kabupaten/Kota berdomisili di kota/kabupaten

yang bersangkutan.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 31

Page 30: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Perbedaan Pemilu Sebelum dengan sesudah tahun 2004

No Pembeda Sebelum 2004 Setelah 2004

1 Tujuan Pemilu Memilih DPR,DPRD Provinsi

dan Kab./Kota

Memilih DPR, DPRD

Provinsi dan kota

ditambah DPD (Dewan

Perwakilan Daerah)

2 Sistem

Pemilihan

Proporsional dengan seleksi

daftar gambar (pilih/coblos

gambar partai politik)

Proporsional dengan

daftar calon terbuka

(pilih coblos gambar

partai politik dan nama

calon di bawah gambar

parpol yang dipilih.

3. Daerah

pemilihan

Didasarkan pada

kabupaten/kotamadya atau

provinsi

Didasarkan pada

jumlah pendudk yang

ada di wilayah tersebut

Dimana daerah

pemilihan untuk DPR

adalah provinsi, DPRD

Provinsi adalah

kabupaten/Kotamadya,

DPRD Kabupaten

adalah kecamatan atau

gabungan kecamatan.

4. Peserta Pemilu Partai politik Partai politik dan

perorangan /individu

5 Syarat partai

politik peserta

pemilu

Memiliki pengurus dan

sekretariat tetap di setengah

pada kabupaten/kotamadya

yang ada di provinsi

Memiliki pengurus dan

sekretariat di dua atau

tiga pada

kabupaten/kotamadya

yang ada diprovinsi

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 32

Page 31: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

tersebut.

Serta memiliki anggota

1000 orang atau

seperseribu penduduk

di masing-masing

kabupaten/kotamadya

yang dibuktikan

dengan kartu tanda

penduduk.

6 Syarat

perseorangan

sebagai peserta

pemilu

Tidak ada Didukung minimal 1000

orang di provinsi yang

berpenduduk satu juta

orang dan minimal

5000 orang di

provinsiberpenduduk

kurang lebih 15 juta

orang.

2. Dukungan tersebut

tersebar di sekurang-

kurangnya di 25 % dari

jumlah

kabupaten/kotamadya

provinsi yang

bersangkutan

7

Panitia

penyelenggara

Jika di pusat kota

dilaksanakan oleh KPU dan

panitia pemilihan Indonesia

sebagai pelaksana pemilu. 

Jika di daerah dilaksanakan

oleh panitia pemilihan daerah

(PPD)

Komisi pemilihan

umum (KPU) dari pusat

sampai daerah yang

bersifat non partisipan,

independen dan tetap

sampai 5 tahun.

8 Syarat calon

legislatif

Surat keterangan dari

pengurus parpol yang

Harus memiliki ijazah

SMA dan yang

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 33

Page 32: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

menyatakan calon punya

pengalaman setaraf dengan

SMA

sederajat

9 Pelibatan

peremuan

Tidak ada Nominasi caleg

memperhatikan kuota

30 % perempuan

10 Perhitungan

perolehan kursi

Adanya stambus accord Menggunakan sistem

bilangan pembagi

pemilihan

11 Penegakan

hukum

Tidak ada ketentuan pidana Ada ketentuan pidana

beserta hukum

acaranya/prosedurnya

           

2.2.7 PELAKSANAAN BUDAYA DEMOKRASI

Di Lingkungan keluarga :

Masalah – masalah keluarga hendaknya diselesaikan dengan

musyawarah.  Kepala keluarga selalu menyerap aspirasi dan pendapat

dari anggota keluarga untuk mencapai kata mufakat.  Manfaat

musyawarah di lingkungan keluarga adalah :

1. Seluruh anggota keluarga merasa  berarti atau berperanan.

2. Anggota keluarga ikut bertanggung jawab terhadap keputusan

bersama.

3. Tidak ada anggota keluarga yang merasa ditinggalkan

4. Menanamkan rasa semangat kekeluargaan dan kebersamaan

yang semakin kokoh.

Di lingkungan sekolah/belajar :

1. Menyusun tata tertib bersama

2. Menyusun kelompok piket kelas

3. Memilih ketua OSIS atau ketua kelas

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 34

Page 33: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Di Lingkungan Masyarakat :

1. Pemilihan ketua RT   

2. Musyawarah yang menyangkut kepentingan bersama, seperti

program pembangunan masyarakat dan lingkungan.

Di Lingkungan Negara :

1. Terlibat dalam pemilihan umum

2. Melalui wakil kita terlibat dalam penyusunan Undang-undang

3. Melakukan pengawasan baik terhadap wakil rakyat maupun

pemerintah melalui media massa.

2.3 Masyarakat Madani

2.3.1 Pengertian Masyarakat Madani

Masyarakat Madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung

tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta masyarakat yang maju dalam

penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hal tersebut merupakan

pengertian umum dari masyarakat madani, berikut ini ada beberapa

pengertian masyarakat madani menurut para ahli :

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 35

Page 34: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat madani adalah

masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum

yang ditopang oleh penguasaan teknologi yang beradab, iman dan

ilmu.

Menurut Syamsudin Haris, masyarakat madani adalah suatu lingkup

interaksi sosial yang berada di luar pengaaruh negara dan model

yang tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab seperti

keluarga, asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan dan berbagai

bentuk lingkungan komunikasi antar warga masyarakat.

Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat madani adalah masyarakat

yang merujuk pada masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi

Muhammad SAW di Madinah, sebagai masyarakat kota atau

masyarakat berperadaban dengan ciri antara lain :

egaliteran(kesederajatan), menghargai prestasi, keterbukaan,

toleransi dan musyawarah.

Menurut Ernest Gellner, Civil Society atau Masyarakat Madani merujuk

pada mayarakat yang terdiri atas berbagai institusi non pemerintah

yang otonom dan cukup kuat untuk dapat mengimbangi Negara.

Menurut Cohen dan Arato, Civil Society atau Masyarakat

Madani adalah suatu wilayah interaksi sosial diantara wilayah

ekonomi, politik dan Negara yang didalamnya mencakup semua

kelompok-kelompok sosial yang bekerjasama membangun ikatan-

ikatan sosial diluar lembaga resmi, menggalang solidaritas

kemanusiaan, dan mengejar kebaikan bersama (public good).

Menurut Muhammad AS Hikam, Civil Society atau Masyarakat

Madani adalah wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi

dan bercirikan antara lain kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan

(self-generating), keswadayaan (self-supporing),dan kemandirian

yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan

norma-norma dan nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya.

Menurut M. Ryaas Rasyid, Civil Society atau Masyarakat

Madani adalah suatu gagasan masyarakat yang mandiri yang

dikonsepsikan sebagai jaringan-jaringan yang produktif dari

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 36

Page 35: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

kelompok-kelompok sosial yang mandiri, perkumpulan-perkumpulan,

serta lembaga-lembaga yang saling berhadapan dengan Negara.

2.3.2 Ciri-Ciri Masyarakat Madani

1. Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang oleh iman

dan teknologi.

2. Mempunyai peradaban yang tinggi ( beradab ).

3. Mengedepankan kesederajatan dan transparasi ( keterbukaan ).

4. Free public sphere (ruang publik yang bebas)

Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat

sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap

kegiatan publik, warga negara berhak melakukan kegiatan secara

merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul

serta mempublikasikan pendapat, berserikat, berkumpul serta

mempublikasikan informasi kepada publik.

5. Demokratisasi

Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan

wacana kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit

mensyaratkan tumbuhnya demokrasi., dalam kerangka ini hanya

negara demokratis yang mampu menjamin masyarakat madani.

Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar

demokrasi yang meliputi : 1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

2) Pers yang bebas 3) Supremasi hokum 4) Perguruan Tinggi 5)

Partai politik

6. Toleransi

Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-

pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi

merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani

untuk menunjukan sikap saling menghargai dan menghormati

pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok

masyarakat yang lain yang berbeda.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 37

Page 36: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

7. Pluralisme

Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan

disertai sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan

itu bernilai positif dan merupakan rahmat tuhan.

8. Keadilan Sosial (Social justice)

Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian

yang proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan

negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

9. Partisipasi sosial

Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa

merupakan awal yang baik bagi terciptanya masyarakat madani.

Partisipasi sosial yang bersih dapat terjadi apabila tersedia iklim

yang memunkinkan otonomi individu terjaga.

10.Supermasi hukum

Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan jaminan

terciptanya keadilan, keadilan harus diposisikan secara netral,

artinya tidak ada pengecualian untuk memperoleh kebenaran di

atas hukum.

2.3.1 Pengertian Masyarakat Madani

Gagasan masyarakat madani sesungguhnya baru belakangan

popular sekitar awal tahun 90-an di Indonesia, dan karena itu barangkali

juga masih berbau “asing’’ bagi sebagian kita. Konsep ini pada awalnya,

sebenarnya mulai berkembang di Barat, memiliki akar sejarah awal dalam

peradaban masyarakat Barat, dan terakhir setelah sekian lama seolah-

olah terlupakan dalam perdebatan wacana ilmu sosial modern, kemudian

mengalami revitalisasi terutama ketika Eropa Timur dilanda gelombang

reformasi di tahun-tahun pertengahan 80-an hingga awal 90-an.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 38

Page 37: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Selanjutnya, wacana  ini oleh orang banyak bangsa dan

masyarakat di Negara berkembang, termasuk Indonesia, secara antusias

ikut dikaji, dikembangkan, dan dieliminasi, sebagaimana realitas empiris

yang dihadapi.

Kemudian dalam mendefinisikan terma Masyarakat Madani ini

sangat bergantung pada kondisi sosial-kultural suatu bangsa, karena

bagaimanapun konsep masyarakat madani merupakan bangunan terma

yang lahir dari sejarah pergulatan bangsa Eropa Barat. Sebagai titik tolak,

disini akan dikemukakan beberapa definisi masyarakat madani dari

berbagai pakar di berbagai Negara yang menganalisa dan mengkaji

fenomena masyarakat madani ini.

Pertama, definisi yang dikemukakan oleh Zbigniew Rau dengan

latar belakang kajiannya pada kawasan Eropa Timur dan Uni Soviet. Ia

mengatakan bahwa yang dimaksud masyarakat madani adalah sebuah

ruang yang bebas dari pengaruh keluarga dan kekuasaan Negara.

Tiadanya pengaruh keluarga dan kekuasaan Negara dalam masyarakat

madani ini diekspresikan dalam gambaran ciri-cirinya, yakni

individualisme,pasar (market ) dam pluralisme.

Kedua, yang digambarkan oleh Han Sung-joo dengan latar

belakang kasus Korea Selatan. Ia mengatakan bahwa masyarakat madani

merupakan sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-

hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari Negara,

suatu ruang  publik yang mampu mengartikulasikan isu-isu politik,

gerakan warga Negara yang mampu mengendalikan diri dan independen,

yang secara bersama-sama mengakui norma-norma  dan budaya yang

menjadi identitas dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya akan

terdapat kelompok inti dalam civil society ini.

Ketiga, definisi yang dikemukakan oleh Kim Sunhyuk, juga dalam

konteks Korea Selatan.Ia mengatakan bahwa yang dimaksud masyarakat

madani adalah suatu satuan yang terdiri dari kelompok-kelompok yang

secara mandiri menghimpun dirinya dan gerakan-gerakan dalam

masyarakat yang secara relative otonom dari Negara, yang merupakan

satuan-satuan dasar dari reproduksi dan masyarakat yang mampu

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 39

Page 38: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

melakukan kegiatan poitik dalam  suatu ruang public, guna menyatakan

kepedulian mereka dan memajukan kepentingan-kepentingan mereka

menurut prinsip-prinsip pluralisme danpengelolaan yang mandiri.

Secara global dari ketiga definisi di atas dapat ditarik benang

emas, bahwa yang dimaksud masyarakat madani adalah suatu kelompok

atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan

penguasa dan Negara, memiliki ruang publik (public sphere) dalam

mengemukakan pendapat, adanya lembaga-lembaga yang mandiri yang

dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik.

Di Indonesia, terma masyarakat madani mengalami

penerjemahan yang berbeda-beda dengan sudut pandang yang berbeda

pula, seperti masyarkat sipil, masyarakat kewargaan, masyarakat

berbudaya dan civil society (tanpa diterjemahkan).

Masyarakat  Madani, konsep ini merupakan penerjemahan istilah

dari konsep civil society yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar

Ibrahim dalam ceramahnya pada Simposium Nasional dalam rangka

Forum Ilmiah pada acara Festifal Istiqlal, 26 September  1995 di Jakarta.

Konsep yang diajukan oleh Anwar Ibrahim ini hendak menunjukan

masyarakat yang memiliki peradaban maju.

Mayarakat Sipil merupakan penurunan langsung dari terma civil

society. istilah ini banyak dikemukakan oleh Mansour Fakih untuk

menyebutkan prasyarat masyarakat dan Negara dalam rangka proses

penciptaan dunia secara mendasar baru dan lebih baik.

Masyarakat Kewargaan, konsep ini digulirkan oleh M. Ryas

Rasyid dengan tulisannya “Perkembangan Pemikiriran Masyarakat

Kewargaan’’. Konsep ini merupakan respon dari keinginan untuk

menciptakan warga Negara sebagai bagian integral Negara yang

mempunyai andil dalam setiap perkembangan dan kemajuan Negara

(state).

Mayarakat Berbudaya merupakan isilah yang paling popular dan

digandrungi di Indonesia untuk menerjemahkan istilah masyarakat

madani.Apa makna istilah ini? Tak pelak bahwa kata “madani’’ merujuk

pada Madinah sebuah kota yang sebelumnya bernama Yastrib di wilayah

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 40

Page 39: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Arab, di mana masyarakat Islam di bawah kepemimpinan Nabi

Muhammad SAW dimasa lalu pernah membangun peradaban tinggi.

Menurut Nurcholish Madjid, kata “madinah” berasal dari bahasa Arab

“madaniyah’’ yang berarti peradaban. Karena itu masyarakat madani

berasosiasi, “masyarakat beradab’’.

2.3.2 SEJARAH PERKEMBANGAN MASYARAKAT MADANI

Masyarakat madani merupakan konsep yang berasal dari

pergolakan politik dan sejarah masyarakat Eropa Barat yang mengalami

proses transformasi dari pola kehidupan feudal menuju kehidupan

masyarakat industri  kapitalis. Jika dicari akar sejarahnya dari awal, maka

perkembangan wacana masyarakat madani dapat dirunut mulai darui

Cicero sampai Antonio Gramsci dan de’Tocquiveille.

Pada masa Aristoteles( 384-322), masyarakat madani dipahami

sebagai sistem kenegaraan dengan menggunakan istilah koinonia

politike,yakni sebuah komunitas politik tempat warga Negara dapat terlibat

langsung dalam berbagai percaturan ekonomi-politik dan pengambilan

keputusan.

Pada tahun 1767, wacana masyarakat madani ini dikembangkan

oleh Adam Ferguson, dengan mengambil konteks sosio-kultural dan politik

Skotlandia.Ia menekankan masyarakat madani pada sebuah visi etis dalam

kehidupan bermasyarakat. Pemahamannya ini digunakan untuk

mengantisipasi perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri

dan  munculnya kapitalisme serta mencoloknya perbedaan antara publik

dan individu.

Kemudian pada tahun 1792, muncul wacana masyarakat madani

yang memiliki aksentuasi yang berbeda dengan sebelumnya. Konsep ini

dimunculkan oleh Thomas Paine (1737-1803) yang menggunakan  istilah

masyarakat madani sebagai kelompok masyarakat yang memiliki posisi

secara diametral dengan Negara, bahkan dianggapnya sebagai anti tetis

dari Negara. Dengan demikian, maka Negara harus dibatasi sampai

sekecil-kecilnya dan ia merupakan perwujudan dari delegasi kekuasaan

yang diberikan oleh masyarakat demi terciptanya  kesejahteraan umum.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 41

Page 40: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Dengan demikian, maka masyarakat madani menurut Paine ini adalah

ruang di mana warga dapat mengembangkan kepribadian dan member

peluang bagi pemuasan kepentingannya secara bebas dan tanpa paksaan.

Selanjutnya perkembangan civil society dikembangkan oleh

G.W.F Hegel (1770-1831 M),Karl Mark (1818-1883 M) dan Antonio

Gramsci (1837-1891 M). Wacana masyarakat madani yang dikembangkan

oleh tiga tokoh ini menekankan pada masyarakat madani sebagai elemen

ideology kelas dominan. Menurut Hegel struktur sosial terbagi atas tiga

entitas, yakni keluarga, masyarakat madani, dan Negara. Keluarga

merupakan ruang sosialisasi pribadi sebagai anggota masyarakat yang

bercirikan keharmonisan. Masyarakat madani merupakan lokasi atau

tempat berlangsungnya peraturan berbagai kepentingan pribadi dan

golongan terutama kepentingan ekonomi. Sementara negara merupakan

representasi  ide universal yang bertugas melindungi kepentingan politik

warganya dan berhak penuh untuk intervensi terhadap masyarakat madani.

Sedangkan Karl Mark memahami masyarakat madani sebagai

“masyarakat borjuis’’ dalam konteks hubungan produksi kapitalis,

keberadaanya merupakan kendala bagi pembebasan manusia dari

penindasan. Karenanya, maka ia harus dilenyapkan untuk mewujudkan

masyarakat tanpa kelas.

Pemahaman Gramsci memberikan tekanan pada kekuatan

cendekiawan yang merupakan actor utama dalam proses perubahan sosial

dan politik. Gramsci dengan demikian melihat adanya sifat kemandirian dan

politis pada masyarakat madani, sekalipun pada instasi terakhir ia juga

amat dipengaruhi oleh basis material (ekonomi)

                    Periode berikutnya, wacana masyarakat madani dikembangkan

oleh Alexix de’tocqueville (1805-1859 M) yang berdasarkan pada

pengalaman demokrasi Amerika, dengan mengembangkan teori

masyarakat  madani sebagai entitas penyeimbang kekuatan

Negara.Baginya kekuatan politik dan, masyarakat madanilah yang

menjadikan demokrasi di Amerika mempunyai daya tahan. Dengan

terwujudnya pluralitas, kemandirian dan kapasitas politik di dalam

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 42

Page 41: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

masyarakat madani,  maka warga Negara akan mampu mengimbangi dan

mengontrol kekuatan Negara.[

Dari berbagai  model pengembangan, masyarakat madani di atas,

model Gramsci dan Tocqueville-lah menginspirasi gerakan prodemokrasi di

Eropa Timur dan Tengah pada sekitar akhir dasawarsa 80-an. 

Pengalaman Eropa Timur dan Tengah tersebut membuktikan bahwa

justeru dominasi Negara atas masyarakatlah yang melumpuhkan

kehidupan sosial mereka. Hal ini berarti bahwa gerakan membangun

masyarakat madani menjadi perjuangan untuk membangun harga diri

mereka sebagai warga Negara. Gagasan tentang masyarakat madani

kemudian menjadi senacam landasan ideologis untuk membebaskan diri

dari cengkraman Negara yang secara sistematis melemahkan daya kreasi

dan kemandirian masyarakat.

2.3.3 KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI

                 Penyebutan karakteristik masyarakat madani dimaksudkan untuk

menjelaskan bahwa dalam merealisasikan wacana masyarakat diperlukan

prasyarat-prasyarat yang menjadi nilai universal dalam penegakan

masyarakat madani. Prasyarat ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain

atau hanya mengambil salah satunya saja, melainkan merupakan satu

kesatuan yang integral yang menjadi dasar dan nilai bagi eksistensi

masyarakat madani. Karakteristik tersebut antara lain adalah adanya Free

Public Sphere, Demokratis, Toleransi, Pluralisme, Keadilan Sosial, dan

berkeadaban.

1.  FREE PUBLIC SPHERE

Free Public Sphere yakni adanya ruang public yang bebas

sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat. Pada ruang publik

yang bebaslah individu dalam posisinya yang setara mampu melakukan

transaksi-transaksi wacana dan praksis politik tanpa mengalami distorsi

dan kekhawatiran.Aksentuasi prasyarat ini dikemukakan oleh Arendt dan

Habermas. Lebih  lanjut dikatakan bahwa ruang publik secara teoritis

bisa diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga

Negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan public. Warga

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 43

Page 42: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

Negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam

menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan

informasi kepada publik.

2.      DEMOKRATIS

     Demokratis merupakan satu entitas yang menjadi penegak

wacana masyarakat madani, dimana dalam menjalani kehidupan, warga

Negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas

kesehariannya, termasuk dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

3.      TOLERAN

                 Toleran merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat

madani untuk menunjukan sikap saling menghargai dan menghormati

aktivitas yang dilakukan oleh orang lain. Toleran ini memungkinkan

adanya kesadaran masing-masing individu untuk menghargai  dan

menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh kelompok

masyarakat lain yang berbeda.

     Azyumardi Azra pun menyebutkan bahwa masyarakat madani

lebih dari sekedar gerakan-gerakan pro demokrasi.Masyarakat madani

juga mengacu ke kehidupan yang berkualitas dan tamaddun (civility).

Civilitas meniscayakan toleransi, yakni kesediaan individu-individu untuk

menerima pandangan-pandangan politik politik dan sikap sosial yang

berbeda

4.      PLURALISME

     Sebagai sebuah prasyarat penegakan masyarakat madani, maka

pluralisme harus dipahami secara mengakar dengan menciptakan

sebuah tatanan kehidupan yang menghargai  dan menerima

kemajemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Pluralisme tidak

bisa dipahami hanya dengan sikap mengakui dan menerima kenyataan

masyarakat yang majemuk, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus

untuk menerima kenyataan pluralisme itu sebagai bernilai positif,

merupakan rahmat Tuhan.

                 Menurut Nurcholis Madjid, pluralisme adalah pertalian sejati

kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban.Bahkan pluralisme adalah

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 44

Page 43: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

juga suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia antara lain

melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan.

5.      KEADILAN SOSIAL

     Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan

pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga

Negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini

memungkinkan tidak adanya monopoli dan pemusatan salah satu aspek

kehidupan pada satu kelompok masyarakat . Secara esensial,

masyarakat memiliki hak yang sama dalam memperoleh kebijakan-

kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah ( penguasa ).

2.3.4 PILAR PENEGAK MASYARAKAT MADANI

Yang dimaksud dengan pilar penegak masyarakat madani adalah

institusi-institusi yang menjadi bagian social control yang berfungsi

mengkritisi kebijakan-kebijakan penguasa yang diskriminatif serta mampu

memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. Dalam penegakan

masyarakat madani, pilar-pilar tersebut menjadi prasyarat

mutlakterwujudnya kekuatan masyarakat madani. Pilar-pilar tersebut

antara lain LSM, Pers, Supremasi Hukum, Perguruan Tinggi dan Partai

Politik.

2.3.5 MASYARAKAT MADANI DAN DEMOKRATISASI

        Hubungan antara masyarakat madani dengan demokrasi,menurut

Dawam bagaikan dua sisi mata uang, keduanya bersifat ko-eksistensi.

Hanya dalam masyarakat madani yang kuatlah demokrasi dapat

ditegakan dengan baik dan hanya dalam suasana demokratislah civil

society dapat berkembang wajar.

        Mayarakat madani merupakan “rumah” persemaian demokrasi.

Perlambang demokrasinya adalah pemilihan umum yang bebas dan

rahasia. Namun dmokrasi tidak hanya bersemayam dalam pemilu, sebab

jika demokrasi harus mempunyai “rumah”, maka rumahnya adalah

masyarakat madani.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 45

Page 44: Budaya Politik Demokrasi Dan Mas Madani

Politeknik Negeri Malang Makalah Kewarganegaraan

        Dalam masyarakat madani terdapat nilai-nilai universal tentang

pluralisme yang kemudian menghilangkan segala bentuk kecenderungan

partikularisme dan sekterianisme. Hal ini dalam proses demokrasi menjadi

elemen yang sangat signifikan, di mana masing-masing individu, etnis dan

golongan mampu menhargai kebhuinekaan dan menghormati stiap

keputusan yang diambil oleh salah satu golongan atau individu.

Budaya Politik, budaya demokrasi, masyarakat madani 46