Buah Tanpa Biji Patrenokarpi

1
9 Buah jeruk dan semangka tanpa biji hasil persilangan (kiri) serta terung dan tomat tanpa biji hasil rekayasa genetik (kanan). T ren baru dalam budi daya buah- buahan adalah menghasilkan buah tanpa biji (seedless), terutama untuk buah yang harganya mahal seperti anggur, jeruk, dan durian. Selain meningkatkan daya tarik konsumen, harga buah tanpa biji juga lebih mahal. Secara alami, biji sebenarnya diperlukan tanaman untuk berkem- bang biak, terutama bagi tanaman yang tidak bisa diperbanyak secara vegetatif. Biji biasanya terlindung di dalam buah. Biji merupakan sumber hormon (auksin) yang diperlukan dalam proses pertum- buhan dan perkembangan buah. Namun, pada beberapa jenis buah- buahan, biji terkadang menggang- gu dan tidak diinginkan karena merepotkan pada saat buah dikon- sumsi. Di alam, buah tanpa biji sudah ada, tetapi terbatas jenisnya, seperti pisang. Para petani buah sudah lama memikirkan dan mencari cara un- Rekayasa Buah Tanpa Biji tuk menghilangkan biji pada bebe- rapa buah-buahan. Hasilnya, kini tersedia beberapa buah-buahan tanpa biji, seperti anggur, semang- ka, dan melon. Para petani berhasil menciptakan buah tanpa biji mela- lui persilangan ataupun aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Persilang- an antara tanaman diploid (2n) dan tetraploid (4n) menghasilkan ta- naman triploid (3n) yang biasanya tanpa biji. Cara lain adalah melalui aplikasi ZPT (auksin atau giberelin) pada kuncup bunga. Fungsi ZPT di sini adalah sebagai pengganti biji dalam memenuhi kebutuhan auksin pada proses pembentukan buah, sehingga bunga dapat berkembang menjadi buah tanpa adanya biji. Namun, cara ini kurang praktis dan tidak permanen sifatnya, karena hanya kuncup bunga yang disem- prot auksin saja yang akan meng- hasilkan buah tanpa biji. Cara ini juga memerlukan tenaga dan biaya yang mahal apabila diterapkan pada areal yang luas. Teknik persilangan lebih praktis dan permanen jika telah berhasil memperoleh tanaman triploid. Namun kendalanya sulit memperoleh induk tetraploidnya. Rekayasa buah tanpa biji secara modern dapat dilakukan melalui teknik kultur in vitro (kultur jaring- an) dan rekayasa genetik. Teknik kultur jaringan kini mulai banyak dicoba para peneliti untuk meng- hasilkan tanaman triploid melalui kultur endosperm. Rekayasa ge- netik buah tanpa biji dilakukan dengan cara menyisipkan gen par- tenokarpi ke dalam kromosom ta- naman target. Salah satu contoh gen parteno- karpi adalah DefH9-iaaM. Gen ini dihasilkan oleh Dr. Rotino dan kawan-kawan dari Pusat Penelitian Sayuran di Montanazo, Milan-Italia. Gen ini diisolasi dari bakteri Pseu- domonas dan dapat mengeks- presikan senyawa prekursor IAA (auksin) pada awal pembungaan di bagian bakal biji (ovul) dan plasenta. Senyawa ini dapat menggantikan peran biji pada proses pemben- tukan buah, sehingga tanaman da- pat menghasilkan buah tanpa biji. Gen ini sudah berhasil dicoba pada tanaman tembakau, terung, tomat, melon, dan rasberi. Di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bio- teknologi dan Sumberdaya Gene- tik Pertanian (BB Biogen), gen ini sudah berhasil diaplikasikan pada tanaman tomat. Beberapa galur unggul tomat transgenik telah di- hasilkan dan menunjukkan karak- ter partenokarpi, yaitu berbiji se- dikit atau tanpa biji. Dalam waktu dekat, gen ini akan dicoba pada tanaman durian dan manggis untuk menghasilkan buah tanpa biji (Saptowo J. Pardal ) . Informasi lebih lanjut hubungi: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Jalan Tentara Pelajar No. 3A Bogor 16111 Telepon : (0251) 8337975 8339793 Faksimile : (0251) 8338820 E-mail : [email protected] Buah-buahan tanpa biji yang biasa kita temukan adalah anggur, semang- ka, dan melon. Buah tanpa biji dapat diperoleh melalui persilangan ataupun aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Namun, kedua teknik tersebut memiliki kelemahan. Rekayasa buah tanpa biji secara modern dapat menggunakan teknik kultur in vitro (kultur jaringan) dan rekayasa genetik.

Transcript of Buah Tanpa Biji Patrenokarpi

Page 1: Buah Tanpa Biji Patrenokarpi

9

Buah jeruk dan semangka tanpa biji hasil persilangan (kiri) serta terung dan tomattanpa biji hasil rekayasa genetik (kanan).

Tren baru dalam budi daya buah-buahan adalah menghasilkan

buah tanpa biji (seedless), terutamauntuk buah yang harganya mahalseperti anggur, jeruk, dan durian.Selain meningkatkan daya tarikkonsumen, harga buah tanpa bijijuga lebih mahal.

Secara alami, biji sebenarnyadiperlukan tanaman untuk berkem-bang biak, terutama bagi tanamanyang tidak bisa diperbanyak secaravegetatif. Biji biasanya terlindungdi dalam buah. Biji merupakansumber hormon (auksin) yangdiperlukan dalam proses pertum-buhan dan perkembangan buah.Namun, pada beberapa jenis buah-buahan, biji terkadang menggang-gu dan tidak diinginkan karenamerepotkan pada saat buah dikon-sumsi. Di alam, buah tanpa bijisudah ada, tetapi terbatas jenisnya,seperti pisang.

Para petani buah sudah lamamemikirkan dan mencari cara un-

Rekayasa Buah Tanpa Biji

tuk menghilangkan biji pada bebe-rapa buah-buahan. Hasilnya, kinitersedia beberapa buah-buahantanpa biji, seperti anggur, semang-ka, dan melon. Para petani berhasilmenciptakan buah tanpa biji mela-lui persilangan ataupun aplikasi zatpengatur tumbuh (ZPT). Persilang-an antara tanaman diploid (2n) dantetraploid (4n) menghasilkan ta-naman triploid (3n) yang biasanyatanpa biji. Cara lain adalah melaluiaplikasi ZPT (auksin atau giberelin)pada kuncup bunga. Fungsi ZPT disini adalah sebagai pengganti bijidalam memenuhi kebutuhan auksinpada proses pembentukan buah,sehingga bunga dapat berkembangmenjadi buah tanpa adanya biji.Namun, cara ini kurang praktis dantidak permanen sifatnya, karenahanya kuncup bunga yang disem-prot auksin saja yang akan meng-hasilkan buah tanpa biji. Cara inijuga memerlukan tenaga dan biayayang mahal apabila diterapkan pada

areal yang luas. Teknik persilanganlebih praktis dan permanen jikatelah berhasil memperoleh tanamantriploid. Namun kendalanya sulitmemperoleh induk tetraploidnya.

Rekayasa buah tanpa biji secaramodern dapat dilakukan melaluiteknik kultur in vitro (kultur jaring-an) dan rekayasa genetik. Teknikkultur jaringan kini mulai banyakdicoba para peneliti untuk meng-hasilkan tanaman triploid melaluikultur endosperm. Rekayasa ge-netik buah tanpa biji dilakukandengan cara menyisipkan gen par-tenokarpi ke dalam kromosom ta-naman target.

Salah satu contoh gen parteno-karpi adalah DefH9-iaaM. Gen inidihasilkan oleh Dr. Rotino dankawan-kawan dari Pusat PenelitianSayuran di Montanazo, Milan-Italia.Gen ini diisolasi dari bakteri Pseu-domonas dan dapat mengeks-presikan senyawa prekursor IAA(auksin) pada awal pembungaan dibagian bakal biji (ovul) dan plasenta.Senyawa ini dapat menggantikanperan biji pada proses pemben-tukan buah, sehingga tanaman da-pat menghasilkan buah tanpa biji.Gen ini sudah berhasil dicoba padatanaman tembakau, terung, tomat,melon, dan rasberi. Di Balai BesarPenelitian dan Pengembangan Bio-teknologi dan Sumberdaya Gene-tik Pertanian (BB Biogen), gen inisudah berhasil diaplikasikan padatanaman tomat. Beberapa galurunggul tomat transgenik telah di-hasilkan dan menunjukkan karak-ter partenokarpi, yaitu berbiji se-dikit atau tanpa biji. Dalam waktudekat, gen ini akan dicoba padatanaman durian dan manggis untukmenghasilkan buah tanpa biji(Saptowo J. Pardal).

Informasi lebih lanjut hubungi:

Balai Besar Penelitian danPengembangan Bioteknologi danSumberdaya Genetik PertanianJalan Tentara Pelajar No. 3ABogor 16111Telepon : (0251) 8337975

8339793Faksimile : (0251) 8338820E-mail : [email protected]

Buah-buahan tanpa biji yang biasa kita temukan adalah anggur, semang-ka, dan melon. Buah tanpa biji dapat diperoleh melalui persilanganataupun aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Namun, kedua teknik

tersebut memiliki kelemahan. Rekayasa buah tanpa biji secara moderndapat menggunakan teknik kultur in vitro (kultur jaringan)

dan rekayasa genetik.

Administrator
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 31, No. 6 2009