Buah Dan Pupuk_ Manfaat Pupuk Npk
-
Upload
rega-linza -
Category
Documents
-
view
164 -
download
0
Transcript of Buah Dan Pupuk_ Manfaat Pupuk Npk
1/7buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html
HOMEHOME POSTS RSSPOSTS RSS COMMENTS RSSCOMMENTS RSS EDITEDIT
BUAH DAN PUPUKmanfaat dan khasiat buah. jenis dan kegunaan pupuk
HOMEHOME POSTS RSSPOSTS RSS COMMENTS RSSCOMMENTS RSS EDITEDIT
Manfaat pupuk NPKDiposkan oleh Al-Bahjah 2 Kamis, 10 Mei 2012
Kandungan & Manfaat Pupuk NPK
dari: http://kasmadi-kasmadi.blogspot.com
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara yang
lengkap. Beberapa Unsur hara yang terkandung dalam pupuk NPK adalah sebagai
berikut :
Unsur hara Makro
Nitrogen
Nitrogen keberadaannya mutlak ada untuk kelangsungan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Tanaman
menyerap N :
- Sebagian besar dalam bentuk ion NO3- dan NH4+
- Sedikit Urea melalui daun
- Sedikit asam amino larut dalam air
Tanaman mengandung cukup N akan menunjukkan warna daun hijau tua yang
artinya kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya apabila tanaman kekurangan
atau defisiensi N maka daun akan menguning (klorosis) karena kukarangan klorofil.
Pertumbuhan tanaman lambat, lemah dan tanaman menjadi kerdil juga bisa
disebabkan oleh kekurangan N. Tanaman cepat masak bisa disebabkan oleh
kekurangan N. Defisiensi N juga dapat meningkatkan kadar air biji dan menurunkan
produksi dan kualitas.
Kelebihan N akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi akan
memperpendek masa generatif, yang akhirnya justru menurunkan produksi atau
menurunkan kualitas produksi tanaman. Tanaman yang kelebihan N menunjukkan
warna hijau gelap sukulen, yang menyebabkan tanaman peka terhadap hama,
penyakit dan mudah roboh.
Apabila N tersedia didalam tanah hanya atau sebagian besar dalam bentuk
amonium, dapat menyebabkan keracunan pada tanaman dan akhirnya dapat
mengakibatkan jaringan vascular pecah dan berakibat pada terhambatnya serapan
air.
Semua atau sebagian besar pupuk N komersiil mempunyai kelarutan tinggi jika
diberikan ke dalam tanah. Berbeda dengan pupuk N dari bahan organik baik pupuk
kandang, pupuk hijau, dan kompos, akan melepas N jika telah didekomposisikan.
Semua bentuk N di dalam tanah akan dikonversikan atau dioksidasi menjadi NO3-,
yang selanjutnya menjadi subjek reaksi/proses denitrifikasi, erosi, dan pencucian.
Sehingga bentuk NO3- di dalam tanah sangat tidak stabil.
Penggunaan pupuk nitrogen dalam tanah sebagian besar akan berpengaruhpada
penurunan pH tanah. Hal ini disebabkan bahwa perubahan bentuk NH4+ menjadi
NO3- akan melepas H+ sehingga akan menurunkan pH tanah. Selain itu NO3-
merupakan faktor utama yang berhubungan dengan pencucian ion-ion basa seperti
Ca+2, Mg+2, dan K+. Ion nitrat dan basa-basa tersebut tercuci secara bersama-
sama yang akhirnya meninggalkan tapak-tapak pertukaran di dalam tanah yang
LABELSLABELS
aku hanyalah aku (1)
jenis dan fungsi pupuk (1)
manfaat pupuk (1)
manfaat pupuk NPK (1)
pupuk kaltim (1)
pupuk plus (1)
pusri (1)
salah pupuk (1)
BLOG ARCHIVEBLOG ARCHIVE
▼ 2012 (9)
▼ Mei (9)
khasiat buah-alamat
omar
kontroversi pupuk
pupuk pusriwordpress
pupukplus
pupuk kaltim
manfaat pupuk-alamat
Manfaat pupuk NPK
jenis dan fungsi pupuk
2/7buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html
bermuatan negatif. Selanjutnya tapak-tapak petukaran tersebut diganti H+ yang
dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Pengaruh kemasaman dan kebasahan
beberapa pupuk sumber N yang dapat menurunkan pH tanah, diukur berdasarkan
jumlah CaCO3 murni (Kg CaCO3. Kg N-1) yang dibutuhkan untuk mengebalikan pH
tanah sebelum terjadi perubahan pH.
P (Fosfor)Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsinya dalam tanaman, sehingga
tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk
pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting forfor di dalam tanaman yaitu
dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan
dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Pada
umumnya kadar P di dalam tanaman di bawah kadar N dan K yaitu sekitar 0,1
hingga 0,2%. Di Indonesia pupuk P sangat bermasalah, karena selain efisiensi
pemupukan P rendah juga tambang P di Indonesia jarang, beragam dan berkadar
rendah. Hal ini mengakibatkan untuk mencukupi kebutuhan P harus import.
Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion ortofosfat
primer (H2PO4-). Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder
(HPO4-2). pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap perbandingan serapan
ion-ion tersebut, yaitu makin masam H2PO4- makin besar sehingga makin banyak
yang diserap tanaman dibandingkan dengan HPO4-2.
Fosfor didalam tanaman mempunyai fungsi sangat penting yaitu dalam proses
fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan
pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosfor
meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam
pembentukan biji. P juga sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Fosfor membantu mempercepat perkembangan
akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air,
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas
hasil panen.
Gejala pertama tanaman yang kekurangan P adalah tanaman menjadi kerdil.
Bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut maka ada bagian-bagian
daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi P juga dapat menyebabkan
penundaan kemasakan, juga pengisian biji berkurang.
Sebagian besar tanaman dapat mengambil (merecovery) P yang diberikan dari
pupuk sebesar 10 hingga 30% dari total P yang diberikan selama tahun pertama
pemberian. Besarnya kemampuan tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti : sumber P, tipe tanah, tanaman, metode aplikasi dan musim. Akan tetapi
banyak residu P dari pemupukan menjadi lebih tersedia setelah penanaman
berikutnya.
Macam-macam pupuk P yang umum digunakan petani adalah sebagai berikut :
- Normal atau single superphosphate (NSP atau SSP), dibuat dengan
mencampurkan dengan 60 – 70% asam sulfat. Mengandung sekitar 20% P2O5 dan
12%S
- Concentrated superphosphate (CSP) atau Triple superphosphate (TSP)
dihasilkan dari batuan fosfat dengan asam fosfat dan mengandung 46% P2O5
- Ammonium ortophosphate (AOP), dihasilkan dari pemberian ammonium pada
asam fosfat. Monoammonium orthophosphate, MAP, 10 – 12% N dan 48 – 55%
P2O5. Diammonium orthophosphate, DAP, 18 – 46 – 0 dibuat dengan
mengendalikan jumlah amoniak yang direaksikan dengan asam fosfate.
- Ammonium poliphosphate (APP). Pembuatan asam fosfate secara termal akan
menghasilkan unsur P melalui proses reduksi batuan fosfat di dalam electric arc
furnace. Selanjutnya elemen P dioksidasi menjadi P2O5 yang selanjutnya
direaksikan dengan air akan membentuk asam fosfate.
KaliumKalium didalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan bervariasi sekitar
1,7 – 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam
tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam
beberapa proses metabolisme utama tanaman.
Kalium sangat vital dalam proses fotosintesis. Apabila K defisiensi maka proses
fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini
3/7buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html
akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman tersebut
digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga
pembentukan bagian-bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukan
dan produksi tanaman berkurang. Fungsi kalium yang lain adalah :
- Esensiil dalam sintesis protein
- Penting dalam pemecahan karbohidrat, proses pemberian energi bagi tanaman.
- Membantu dalam kesetimbangan ion dalam tanaman.
- Penting dalam translokasi logam-logam berat seperti Fe.
- Membantu tanaman mengatasi gangguan penyakit
- Penting dalam pembentukan buah
- Meningkatkan daya tahan tanamanterhadap iklim tidak menguntungkan
- Terlibat aktif dalam lebih dari 60 sistem enzim yang mengatur reaksi-reaksi
kecepatan pertumbuhan tanaman.
Fungsi penting K dalam pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya pada efisiensi
penggunaan air. proses membuka dan menutup pori-pori daun tanaman, stomata,
dikendalikan oleh konsentrasi K dalam sel yang terdapat disekitar stoma. Kadar K
tidak cukup (defisien) dapat menyebabkan stomata membuka hanya sebagian dan
menjadi lebih lambat dalam penutupan.
Gejala kekurangan K ditunjukkan dengan : tanda-tanda terbakarnya daun yang
dimulai dari ujung atau pinggir, bercak-bercak nekrotik berwarna coklat pada daun-
daun dan batang yang tua. Sumber pupuk K utama diantaranya :
- Klium Klorida (KCl) atau Muriate of Potash, mengandung 60 – 62% K2O dan larut
air. Grade pupuk KCl tersedia dalam 5 ukuran : larut berwarna putih, standart
khusus, standart, kasar dan granular.
- Kalium Sulfat (K2SO4) atau Sulphate of Potash (SOP), mengandung 50% K2O
dan 18%S, serta Cl dibawah 2,5% sehingga cocok digunakan pada tanaman yang
sensitive terhadap Cl seperti buah-buahan dan tembakau.
- Kalium-magnesium Sulfat (K2SO4.2MgSO4) disebut juga ”Sul-po-mag” dan ”K-
mag”, mengandung 22% K2O, 11% Mg dan 22%S.
- Kalium Nitrat (KNO3), mengandung 44% K2O dan 13% N.
Unsur Hara Sekunder
Tanaman supaya tumbuh dapat tumbuh secara normal juga membutuhkan unsur
hara sekunder akan tetapi umumnya tidak sebanyak dibandingkan denganunsur
hara primer.
Kalsium (Ca)
Kalsium diserap tanaman sebagai bentuk kation Ca+2. Kalsium berfungsi sebagai
perangsang perkembangan akar dan daun, membantu mereduksi nitrat (NO3-)
dalam tanaman, membantu menetralisir asam-asam organik dalam tanaman, sangat
esensial untuk perkembangan biji dalam kacang dan dibutuhkan dalam jumlah
besar oleh bakteri penambat N-atmosfer.
Sumber Ca dapat berasal dari batuan kalsit atau dolomite. Penggunaan sumber
kapur, khususnya yang berasal dari kapur terhidrat (Ca(OH)2) dan kapur bakar
(CaO) harus hati-hati karena dapat mengakibatkan tanah steril. Dua sumber kapur
ini reaksinya sangat hebat sehingga dapat membunuh mikroba dan tanaman
disekitarnya. Penambahan atau peningkatan kadar Ca dan Mg pada tanah
defisiensi K atau penambahan kadar Ca pada tanah defisiensi Mg dapat
menyebabkan tidak setimbangnya unsur hara yang akhirnya dapat menyebabkan
pertumbuhan tanaman tidak baik.
Beberapa sumber Kalsium diantaranya :
Bahan kadar Ca (%)
Kalsit 32
Dolomite 22
Basic Slag 29
Gipsum 22
Marl 24
Kapur Terhidrat 46
Kapur Bakar 60
Magnesium (Mg)
Diserap tanaman dalam bentuk kation Mg+. Dalam tanaman Magnesium merupakan
4/7buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html
atom pusat dalam molekul klorofil sehingga sangat penting dalam hubungannya
dengan fotosintesis. Magnesium juga membantu metabolisme fosfat, respirasi dan
aktivator beberapa sistem enzim. Sumber utama Mg adalah batu kapur dolomit,
merupakan bahan yang sangat baik memberikan Ca dan Mg selain untuk
menetralisir kemasaman tanah. Beberapa sumber Magnesium diantara :
Bahan kadar Mg (%)
Batu Kapur Dolomite 3 – 12
Magnesium (Mg Oksida) 55 – 60
Basic Slag 3
Magnesium Sulfat 2 – 20
Kalium-magnesium Sulfat 11
Magnesium Klorida (Larutan) 7,5
Sulfur (S)Diambil dalam tanah dalam bentuk anion sulfat (SO4-2). Dalam tanaman berfungsi
menbantu pembentukan enzim dan vitamin, merangsang nodulasi untuk fiksasi N
oleh legum, dan sangat penting untuk pembentukan klorofil walaupun bukan bagian
dari klorofil. Beberapa sumber N diantaranya :
Bahan Pupuk Formula Kimia Kadar S (%)
Amonium Sulfat (NH4)2SO4 24
Amonium Tiosulfat (NH4)2S2O3.5H2O 26
Amonium Polisulfida (NH4)2Sx 40 – 50
Kalium Sulfat K2SO4 18
Kalium-Magnesium Sulfat K2SO4.2MgSO4 22
Elemen S S > 85
Gipsum CaSO4.2H2O 12 – 18
Magnesium Sulfat MgSO4.7H2O 14
Kalium Tiosulfat K2S2O3 17
Unsur Hara Mikro
Tujuh dari 16 Unsur hara esensiaal tanaman dikatakan sebagai unsur hara mikro
adalah :
Boron (B)
Boron sangat esensial dalam pembentukan tepung sari, biji dan pertumbuhan
wadah tepung sari, dan untuk pembentukan dinding sel dan biji.
Tembaga (Cu)
Tembaga dibutuhkan untuk pembentukan klorofil dalam tanaman dan sebagai
katalis untuk beberapa reaksi yang terjadi di dalam tanaman.
Klor (Cl)terlibat dalam reaksi-reaksi energi di dalam tanaman. Secara spesifik Cl
penting dalam reaksi pemecahan air secara kimia dengan adanya sinar matahari
dan aktifitas beberapa sistem enzim. Dapat meminimalkan pengaruh penyakit jamur
akar pada tanaman berbiji, dan juga membantu menekan infeksi jamur pada daun
serta penyakit pucuk.
Klorida
Besi (Fe)
Merupakan katalis pembentukan klorofil dan berfungsi sebagai pembawa oksigen,
juga membantu pembentukan sistem enzim pernafasan.
Mangan (Mn)
Berfungsi sebagai aktivator beberapa reaksi metabolok penting lainnya dan
memainkan peranan secara langsung dalamfotosintesis dalam hubungnnya dengan
pembentukan klorofil, juga dapat mempercepat perkecambahan dan pemasakan
dan meningkatkan ketersediaan P dan Ca.
Molibdenum (Mo)
Dibutuhkan tanaman untuk sintesis dan aktivator enzim nitrat reduktase.
Seng (Zn)Seng sangat diperlukan untuk memproduksi klorofil dan karbohidrat.
Diposkan oleh KASMADI di 11:01
NPK Blending
Kualitas produk Blending sangat dipengaruhi oleh pemilihan bahan baku yang
diumpankan. Kualitas bahan baku tersebut meliputi : Ukuran Bahan baku,
5/7buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html
Komposisi bahan baku dan Kandungan air dalam bahan baku.
Ketidakseragaman ukuran bahan baku yang diumpankan dalam alat pencampuran
(Mixer) akan menyebabkan produk yang dihasilkan menjadi tidak homogen karena
adanya proses segregasi.
Pemilihan Jenis Bahan baku juga merupakan hal yang sangat berpengaruh
terhadap kualitas produk. Pemilihan bahan baku didasarkan pada pertimbangan:
Safety
Reaksi Kimia yang menyebabkan lepasnya gas beracun
Permasalahan Produksi
Terbentuknya cairan (liqiud), lengket dan campuran korosif karena adanya kadar
asam bebas.
Aspek Kualitas
Tingginya tendensi caking
Beberapa material pupuk mempunyai sifat hygroscopic dalam artian dapat
menyerap moisture dari humidity udara. Critical Relative Humidity (CRH) cocok
digunakan sebagai indikator derajat interaksi dengan moisture atmosferic. Nilai
relatif humidity disekeliling udara, diatas absorbsi moisture material dan bukan
dibawah. Lebih rendahnya CRH maka tendensi moisture pick up dari atmosfer akan
lebih besar. Oleh karena itu diperlukan CRH tinggi untuk raw material dan produk
akhir. Nilai CRH diukur/dihitung pada 30 oC dan turunnya nilai tendensi dengan
naiknya temperatur.
ALUR PROSES
Bahan baku yang digunakan adalah Urea, TSP, Phosphate Alam, KCl, Dolomite,
Zeolite, Humite Cair dan Micro Nutrien. Humite berfungsi sebagai anti cacking
sekaligus meningkatkan kapasitas tukas kation NPK. Mekanisme pelapisan untuk
pencegahan terhadap tendensi cacking dapat dijelaskan sebagai berikut :
TSP yang digunakan sebagai bahan baku biasanya dalam bentuk hidrat. Kontak
langsung Urea dengan TSP akan menghasilkan Urea Phosphat yang sangat
lengket, selain itu hidrat dalam TSP akan lepas menjadi H2O bebas sehingga
campuran menjadi basah. Permasalahan ini diatasi dengan cara menspraykan
Humite cair ke permukaan Urea kemudian menyelimutinya dengan bahan baku
dolomite dan atau Zeolite. Dengan cara ini urea akan terlindungi dan kemungkinan
kontak dengan TSP menjadi lebih kecil.
Selain itu Zeolite juga mempunyai keistimewaan sebagai berikut :
Zeolite merupakan bahan pembenah yang merupakan mineral alami berbahan
dasar kelompok alumunium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah
(terutama Na dan Ca). Salah satu sifat kimia dari zeolit adalah kemampuannya
mengikat kation yang tinggi. Dalam ilmu tanah disebut dengan KPK (Kapasitas
Pertukaran Kation). Nilai KPK dari zeolit ini adalah 120 me/100 gr.
Nilai KPK ini merupakan parameter tingkat kesuburan suatu jenis tanah. Maka
apabila zeolit yang sudah diproses kemudian diberikan pada lahan pertanian akan
meningkatkan nilai KPK tanah sekaligus meningkatkan kesuburan tanah. Nilai KPK
ini akan menentukan kemampuan tanah untuk mengikat (mengawetkan) pupuk
yang diberikan.
Misalnya tanah dipupuk dengan Urea. Dalam tanah urea akan membentuk ion
amonium (NH4+), ion ini apabila tidak diikat oleh tanah (zeolit) maka akan terbuang
percuma lewat air irigasi. Dengan demikian unsur hara yang diberikan lewat
pemupukan akan lebih efisien apabila tanah pertanian diberi zeolit. Zeolit tidak
hanya mengawetkan unsur N saja, tetapi juga K, Ca dan Mg.
Kemampuan mengawetkan pupuk ini berarti akan menghemat beaya pemupukan.
Kandungan Utama
Secara kimia kandungan zeolit yang utama adalah: Si02 = 62,75%; A1203 =12,71
%; K20 = 1,28 %; CaO = 3,39 %; Na2O = 1,29 %; MnO = 5,58 %; Fe203 = 2,01 %;
MgO = 0,85 %; Clinoptilotit = 30 %; Mordernit = 49 %. Sedangkan nilai KPK antara
80 - 120 me/100 gr, nilai yang tergolong tinggi untuk penilaian tingkat kesuburan
tanah. Nilai KPK ini akan menentukan kemampuan bahan tersebut untuk
menyimpan pupuk yang diberikan sebelum diserap tanaman.
6/7buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html
Secara umum fungsi zeolit bagi lahan pertanian adalah:
Meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air irigasi lahan persawahan.
Menjaga keseimbangan pH tanah.
Mampu mengikat logam berat yang bersifat meracun tanaman misalnya Pb dan Cd.
Mengikat kation dari unsur dalam pupuk misalnya NH4+ dari urea K+ dari KC1,
sehingga penyerapan pupuk menjadi effisien (tidak boros).
Ramah lingkungan karena menetralkan unsur yang mencemari lingkungan.
Memperbaiki struktur tanah (sifat fisik) karena kandungan Ca dan Na.
Meningkatkan KPK tanah (sifat kimia).
Meningkatkan hasil tanaman.
Bila dibandingkan dengan bahan organik dalam fungsinya sebagai pemantap
tanah, maka zeolit akan lebih unggul. Secara teknis sebenarnya bahan organik juga
bisa menggantikan peran zeolit. Tetapi ada beberapa kelemahan dari bahan
organik sehubungan dengan aplikasinya di lahan pertanian. Kelemahan itu antara
lain bahan organik akan melepaskan asam-asam organik yang akan menurunkan
pH tanah. Menurunnya pH tanah berarti menurun pula tingkat kesuburan tanah.
Bahan organik juga mempunyai sifat mengikat dan tidak akan melepaskan unsur-
unsur mikro (chellating agent) sehingga tanaman kekurangan unsur mikro (Fe, Mn,
Cu dan Mo). Kemudian dalam aplikasinya sulit disosialisasikan pada tingkat petani,
karena kuantitasnya yang besar dan tidak semua petani memiliknya.
Tetapi dengan menggunakan zeolit maka petani akan lebih mudah dalam
aplikasinya di lahan pertanian. Disamping karena harganya murah juga dapat
dipakai dengan mudah dan ringkas.
Penggunaan zeolit dalam lahan pertanian ibarat memberi makan tanaman dengan
wadahnya. Jadi apabila tanah diberi pupuk dengan tambahan zeolit, maka ibaratnya
zeolit adalah wadahnya dan pupuk adalah makanannya. Dengan demikian pupuk
(makanan) yang diberikan pada tanaman akan selalu tersedia dan awet karena
tidak tercecer kemana-mana.
Alat utama proses pembuatan NPK Blending adalah Auger, merupakan alat yang
berbentuk spiral memanjang yang digerakan oleh motor yang berpungsi untuk
mengaduk bahan baku pupuk NPK. Keberhasilan proses pencampuran sangat
tergantung pada kehandalan Auger.
Proses Blending NPK dibagi dalam 3 seksi :
Seksi Feeding
Ketepatan komposisi produk tergantung pada akurasi dan ketepana pada tahap ini.
Seksi Blending
Merupakan tahap dimana proses pencampuran bahan baku NPK terjadi
Seksi Bagging
Pokok terpenting pada seksi ini adalah ketepatan penimbangan produk NPK.
Label: manfaat pupuk NPK
0 komentar:
Poskan Komentar
7/7buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html
Posting Lebih Baru Posting Lama
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan Pratinjau
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Copyright © BUAH DAN PUPUK - Slogan Here!
Theme by New w p themes | Bloggerized by Dhampire