Bttry
-
Upload
arya-dharma -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
Transcript of Bttry
Keterangan
Kode Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan
Kode Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar
020.DKK.01
020.DKK.01.1
020.DKK.01.2
020.DKK.01.3
020.DKK.02
020.DKK.02.1
020.DKK.02.2
020.DKK.02.3
020.DKK.03
020.DKK.03.1
020.DKK.03.2
020.DKK.03.3
020.DKK.03.4
020.DKK.03.5
020.DKK.03.6
Memahami dasar-dasar mesin
1.1 Menjelaskan dasar ilmu statika dan tegangan
1.2 Menerangkan komponen/elemen mesin
1.3 Menerangkan material dan kemampuan proses.
Memahami proses-proses dasar pembentukan logam
2.1 Menjelaskan proses pengecoran
2.2 Menjelaskan proses pembentukan
2.3 Menjelaskan proses pemesinan.
Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi
3.1 Menjelaskan konsep motor bakar
3.2 Menjelaskan konsep motor listrik
3.3 Menjelaskan konsep generator listrik
3.4 Menjelaskan konsep pompa fluida
3.5 Menjelaskan konsep kompresor
3.6 Menjelaskan konsep refrigerasi
Menginterprestasikan gambar teknik
4.1 Menjelaskan standar menggambar tehnik.
4.2 Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan
4.3 Menjelaskan simbol-simbol kelistrikan
4.4 Membaca wiring diagram
4.5 Menginterprestasikan gambar teknik dan rangkaian
Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja
020.DKK.04
020.DKK.04.1
020.DKK.04.2
020.DKK.04.3
020.DKK.04.4
020.DKK.04.5
020.DKK.05
020.DKK.05.1
020.DKK.05.2
020.DKK.05.3
020.DKK.06
020.DKK.06.1
020.DKK.06.2
020.DKK.06.3
020.DKK.06.4
020.DKK.06.5
5.1 Merawat peralatan dan perlengkapan perbaikan di tempat kerja
5.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan perbaikan
5.3 Menggunakan fastener
Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools)
6.1 Mengindentifikasi alat-alat ukur
6.2 Menggunakan alat-alat ukur mekanik
6.3 Menggunakan alat-alat ukur pneumatic
6.4 Menggunakan alat-alat ukur elektrik atau elektronik
6.5 Merawat alat-alat ukur
Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja
7.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
7.2 Melaksanakan prosedur (K3)
7.3 Mengindentif aspek-aspek keamanan kerja
7.4 Mengontrol kontaminasi
7.5 Mendemontrasikan pemadaman kebakaran
7.6 Melakukan pengangkatan benda kerja secara manual
7.7 Menerapkan pekerjaan sesuai dengan SOP
KOMPETENSI KEJURUAN
Menginterpretasikan gambar teknik
1.1 Menjelaskan standar menggambar teknik
1.2 Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan
1.3 Menjelaskan simbol-simbol kelistrikan
1.4 Membaca wiring diagram
1.5 Menginterpretasikan gambar teknik dan rangkaian
1.6 Menjelaskan standar menggambar teknik
020.DKK.07
020.DKK.07.1
020.DKK.07.2
020.DKK.07.3
020.DKK.07.4
020.DKK.07.5
020.DKK.07.6
020.DKK.07.7
020.KK.01
020.KK.01.1
020.KK.01.2
020.KK.01.3
020.KK.01.4
020.KK.01.5
020.KK.01.6
Melaksanakan prosedur pengelasan,pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan
2.1 Melaksanakan prosedur pengelasan
2.2 Melaksanakan prosedur pematrian
2.3 Melaksanakan prosedur pemotongan dengan panas
2.4 Melaksanakan prosedur pemanasan
Memahami konsep dasar motor
3.1 Memahami struktur dan fungsi komponen motor
3.2 Memahami prinsip kerja motor 2 langkah
3.3 Memahami prinsip kerja motor 4 langka
3.4 Memahami prinsip kerja motor rotary
Memahami konsep dasar rangka/body dan pemindah tenaga
4.1 Memahami struktur dan fungsi komponen rangka/body
4.2 Memahami struktur dan fungsi komponen pemindah tenaga
Memahami konsep dasar kelistrikan
5.1 Memahami prinsip dasar listrik
5.2 Memahami symbul-symbul kelistrikan
5.3 Memahami pembacaan diagram kelistrikan
Melaksanakan overhaul engine dan komponen-komponennya
6.1 Memelihara atau servis engine dan komponennya
6.2 Memperbaiki engine dan komponennya
6.3 Melakukan overhaul engine dan komponennya
Melaksanakan perbaikan mekanisme katup
020.KK.02
020.KK.02.1
020.KK.02.2
020.KK.02.3
020.KK.02.4
020.KK.03
020.KK.03.1
020.KK.03.2
020.KK.03.3
020.KK.03.4
020.KK.04
020.KK.04.1
020.KK.04.2
020.KK.05
020.KK.05.1
020.KK.05.2
7.1 Melakukan analisa gangguan mekanisme katup
7.2 Memperbaiki mekanisme katup
7.3 Memahami pengatura katup secara elektronik
Melaksanakan overhaul sistem pendingin dan komponen-komponennya
8.1 Memelihara atau servis sistem pendingin dan komponennya
8.2 Memperbaiki sistem pendingin dan komponennya
8.3 Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponennya
Melaksanakan overhaul sistem pelumas dan komponen-komponennya
9.1 Memelihara atau servis sistem pelumas dan komponennya
9.2 Meperbaiki sistem pelumas dan komponennya
9.3 Melakukan overhaul sistem pelumas dan komponennya
Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin
10.1 Memelihara komponen sistem bahan bakar bensin
10.2 Memperbaiki komponen sistem bahan bensin
Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel
11.1 Memelihara / servis sistem dan komponan injeksi bahan bakar diesel
11.2 Memperbaiki komponen injeksi bahan bakar diesel
11.3 Mengkalibrasi pompa injeksi
11.4 Memahami sistem turbocharger
Memelihara/servis Gasoline Engine dan komponen-komponennya
12.1 Mengidentifikasi komponen-komponen utama engine
12.2 Mengidentifikasi komponen-komponen engine
12.3 Memelihara / servis engine dan komponen-komponennya (engine tune up)
12.4 Mendiagnosa dengan menggunakan Engine Scan Tool & Exhaust Gas Analyser
020.KK.05.3
020.KK.06
020.KK.06.1
020.KK.06.2
020.KK.06.3
020.KK.07
020.KK.07.1
020.KK.07.2
020.KK.07.3
020.KK.08
020.KK.08.1
020.KK.08.2
020.KK.08.3
020.KK.09
020.KK.09.1
020.KK.
12.5 Melaksanakan pemeliharaan / servis komponen
12.6 Menggunakan pelumas / cairan pembersih
Memelihara/servis Diesel Engine dan komponen-komponennya
13.1 Mengidentifikasi komponen-komponen utama engine
13.2 Mengidentifikasi komponen-komponen engine
13.3 Memelihara / servis engine dan komponen-komponennya (engine tune up)
13.4 Melaksanakan pemeliharaan / servis komponen
13.5 Menggunakan pelumas / cairan pembersih
Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian
14.1 Memelihara / servis unit kopling dan komponen-komponennya
14.2 Memperbaiki sistem kopling dan komponennya
14.3 Mengoverhaul sistem kopling dan komponennya.
14.4 Memahami sistem kopling Fluida
Memelihara transmisi
15.1 Mengidentifikasi transmisi manual dan komponen-komponennya
15.2 Memelihara transmisi manual dan komponen-komponennya
15.3 Mengidentifikasi transmisi otomatis dan komponen-komponennya
15.4 Memelihara transmisi otomatis dan komponen-komponennya.
Memelihara unit final drive/gardan
16.1 Mengidentifikasi unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel drive
16.2 Memelihara unit final drive penggerak roda depan
16.3 Memelihara unit final drive penggerak roda belakang
16.4 Memelihara unit final drive penggerak empat roda.
Memperbaiki poros penggerak roda
09.2
020.KK.09.3
020.KK.10
020.KK.10.1
020.KK.10.2
020.KK.11
020.KK.11.1
020.KK.11.2
020.KK.11.3
020.KK.11.4
020.KK.12
020.KK.12.1
020.KK.12.2
020.KK.12.3
020.KK.12.4
020.KK.12.5
020.KK.12.6
17.1 Memelihara/servis poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya
17.2 Memperbaiki poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya.
17.3 Mengidentifikasi konstrusksi roda dan ban serta sistem pemasangan
17.4 Memasang ulang roda
17.5 Memeriksa ban
17.6 Memasang ulang ban
17.7 Membalans roda
Memelihara service kemudi tenaga / power steering
18.1 Mengidentifikasi berbagai jenis sistem kemudi tenaga/ power steering
18.2 Memeriksa kondisi sistem/komponen kemudi tenaga/ power steering
18.3 Memperbaiki berbagai jenis sistem kemudi tenaga /power steering
Memperbaiki sistem rem
19.1 Memelihara sistem rem dan komponennya
19.2 Memperbaiki sistem rem dan komponennya
19.3 Melakukan overhaul sistem rem.
19.4 Memahami sistem ABS/ASR
Memperbaiki sistem kemudi
20.1 Mengidentifikasi berbagai jenis sistem kemudi
20.2 Memeriksa kondisi sistem/komponen kemudi
20.3 Memperbaiki berbagai jenis sistem kemudi.
Memperbaiki sistem suspensi
21.1 Memeriksa sistem suspensi dan komponen-komponenya
21.2 Merawat sistem suspensi dan komponen-komponennya
21.3 Memperbaiki sistem suspensi dan komponen-komponennya.
020.KK.13
020.KK.13.1
020.KK.13.2
020.KK.13.3
020.KK.13.4
020.KK.13.5
020.KK.14
020.KK.14.1
020.KK.14.2
020.KK.14.3
020.KK.14.4
020.KK.15
020.KK.15.1
020.KK.15.2
020.KK.15.3
020.KK.15.4
21.4 Memahami Air Suspension dan Komponen-komponennya
Memelihara baterai
22.1 Menguji baterai
22.2 Memperbaiki baterai
22.3 Merawat baterai
22.4 Menjumper baterai.
Memperbaiki kerusakan ringan pada rankaian/sistem kelistrikan,pengaman dan perlengkapan tambahan
23.1 Mengidentifikasi kesalahan sistem/komponen kelistrikan dan pengaman
23.2 Memasang sistem pengaman kelistrikan
23.3 Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan dan komponennya
23.4 Memasang sistem penerangan dan wiring kelistrikan
23.5 Menguji sistem kelistrikan dan penerangan
23.6 Memperbaiki wiring kelistrikan dan penerangan
23.7 Memasang perlengkapan kelistrikan tambahan.
Memperbaiki sistem pengapian konvensional
24.1 Mengidentifikasi sistem pengapian dan komponennya
24.2 Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya.
Memperbaiki sistem pengapian electronic
25.1 Mengidentifikasi sistem pengapian electronik dan komponennya
25.2 Memperbaiki sistem pengapian electronik dan komponennya.
Memperbaiki sistem starter dan pengisian
020.KK.16
020.KK.16.1
020.KK.16.2
020.KK.16.3
020.KK.16.4
020.KK.17
020.KK.17.1
020.KK.17.2
020.KK.17.3
020.KK.17.4
020.KK.17.5
020.KK.17.6
020.KK.17.7
020.KK.18
020.KK.18.1
020.KK.18.2
020.KK.
26.1 Mengidentifikasi sistem starter
26.2 Mengidentifikasi sistem pengisian
26.3 Memperbaiki sistem starter dan komponen-komponennya
26.4 Memperbaiki sistem pengisian dan komponen-komponennya.
Memperbaiki sistem kontrol
27.1 Mengidentifikasi sistem kontrol dan komponennya
27.3 Memahami sistem power window,electrik mirror,central lock,air bag dan alarm
Memelihara/servis sistem audio dan video
28.1 Mengidentifikasi sistem audio,video dan komponennya
28.2 Melakukan servis sistem audio, video dan komponennya.
Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)
29.1 Mengidentifikasi sistem AC dan komponennya
29.2 Melakukan servis sistem AC dan komponennya.
18.3
020.KK.19
020.KK.19.1
020.KK.19.2
020.KK.19.3
020.KK.19.4
020.KK.20
020.KK.20.1
020.KK.20.2
020.KK.20.3
020.KK.21
020.KK.21.1
020.KK.21.2
020.KK.21.3
020.KK.21.4
020.KK.22
020.KK.22.1
020.KK.22.2
020.KK.22.3
020.KK.22.4
020.KK.23
020.KK.23.1
020.KK.23.2
020.KK.23.3
020.KK.23.4
020.KK.23.5
020.KK.23.6
020.KK.23.7
020.KK.24
020.KK.24.1
020.KK.24.2
020.KK.25
020.KK.25.1
020.KK.25.2
020.KK.26
020.KK.26.1
020.KK.26.2
020.KK.26.3
020.KK.26.4
020.KK.27
020.KK.27.1
020.KK.27.3
020.KK.28
020.KK.28.1
020.KK.28.2
020.KK.29
020.KK.29.1
020.KK.
29.2
DAFTAR ISI
Tujuan Modul Secara Keseluruhan
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini
siswa diharapkan mempunyai kompetesi:
a. Menguji baterai dengan prosedur yang benar
b. Memperbaiki baterai dengan prosedur yang benar
c. Merawat baterai dengan prosedur yang benar
d. Menjumper Baterai dengan prosedur yang benar
Petunjuk Penggunaan Modul
1) Petunjuk Bagi Peserta Diklat
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi
modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a) Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian materi-materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
siswa dapat bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar tersebut.
b) Kerjakanlah setiap tugas formatif untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas
dalam setiap kegiatan belajar.
c) Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan prakti, perhatikanlah hal-
hal berikut :
Perhatikanlah petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.
Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
Sebelum melaksanakan praktek, tentukan alat dan bahan yang
diperlukan secara cermat.
Gunakanlah alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
Untuk melakukan kegiatan belajar praktek yang belum jelas harus
meminta izin guru lebih dahulu.
Setelah selesai praktek, kembalikanlah alat dan bahan ke tempat
semula.
d) Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instructor.
2) Petunjuk Bagi Guru
a) Guru bertindak sebagai Fasilitator yaitu menyediakan fasilitas berupa
informasi, bahan dan alat yang cukup bagi siswa sehingga kompetensi
siswa cepat tercapai.
b) Guru bertindak sebagai Motivator yang memotivasi siswa untuk belajar
lebih giat untuk mencapai kompetensi dengan baik.
c) Guru bertindak sebagai Organisator yaitu bersama siswa menyusun
kegiatan belajar dalam mempelajari modul dan memanfaatkan fasilitas dan
sumber lain untuk mendukung terpenuhinya kompetensi siswa.
d) Guru bertindak sebagai Evaluator yaitu mengevaluasi kegiatan dan
perkembangan kompetensi yang dicapai oleh siswa sehingga bias
menentukan kegiatan selanjutnya.
KEGIATAN BELAJAR 3
MERAWAT BATERAI
a. Tujuan Bab
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar pada bab ini siswa
diharapkan mampu:
1) Menjelaskan pentingnya baterai dirawat dengan baik.
2) Merawat baterai dengan prosedur yang benar.
3) Melakukan pengisian baterai dengan prosedur yang benar.
b. Rincian Kegiatan
Jenis Kegiatan Tgl Waktu TempatAlasan
PerubahanParafGuru
Mempelajari tentang pentingnya merawat baterai
Melakukan perawatan baterai dengan prosedur yang benarMelakukan pengisian baterai dengan benarUji Kompetensi
c. Materi Pokok
1) Pentingnya Merawat Baterai
a) Akibat Pemakaian Baterai yang Tidak Terawat
Baterai mempunyai peranan yang sangat penting pada kendaraan, baik
pada saat kendaran diam, hidup maupun saat starter. Gangguan yang
paling sering dirasakan oleh pengguna kendaraan apabila perawatan
baterai tidak pernah dilakukan adalah pada saat starter, dimana bila
baterai kurang baik, maka energy yang ng dihasilkan sistem disimpan
tidak cukup untuk melakukan starter.
Ada beberapa penyebab baterai tidak mampu memberikan energi yang
cukup pada sistem starter, antara lain:
Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari
kebutuhan energy listrik saat kendaraan beroperasi, sehingga
energy yang tersimpan pada baterai digunakan untuk mencukupi
kekurangannya.
Baterai sudah lemah, sehingga tidak mampu menyimpan energy
listrik atau terjadi pengosongan sendiri.
Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau
kurang kuat
b) Manfaat Perawatan Baterai Yang Baik
Perawatan baterai yang baik akan mampu memperpanjang usia baterai
karena dengan perawatan yang baik:
Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit
baterai.
Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan
pengosongan terjadi penguapan sehingga elektrolit berkurang,
oleh karena itu elektrolit harus ditambah air suling. Apabila
baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas,
terjadi kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel
lepas. Adanya bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak
atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan
menyebabkan pengosongan sendiri.
Terminal baterai menjadi awet
Uap dari elektrolit dan panas yang disebabkan kendornya
pemasangan terminal baterai bias menyebabkan korosi sehingga
bias merusak terminal baterai. Dengan dilakukannya perawatan
baterai secara rutin pada terminal-terminal baterai maka korosi
pada terminal baterai dapat dicegah.
2) Prosedur Perawatan Baterai
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam perawatan baterai, antara lain:
a) Membersihkan Terminal Baterai
Pada baterai, bagian yang paling sering mengalami kerusakan akibat
korosi adalah terminal baterai. Korosi yang terjadi pada terminal baterai
bias menyebabkan tahanan pada terminal menjadi bertambah serta
mengakibatkan penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak
dapat berfungsi optimal.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan di dalam melakukan
pembersihan terminal baterai yaitu:
Kendorkan baut pengikat baterai.
Jangan memukul atau mencongkel terminal baterai .untuk
melepaskannya. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal,
kemudian tarik dengan traker khusus.
Gambar 1. Melepas terminal Baterai
Dengan menggunakan amplas atau sikat, bersihkan terminal
baterai.
Gambar 2. Membersihkan terminal Baterai
Pasang terminal baterai dan konektornya kemudian kencangkan
bautnya, serta oleskan sedikit gemuk pada terminalnya untuk
mencegah karat/korosi.
b) Memeriksa Elektrolit Baterai
Memeriksa Jumlah Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus diperiksa secara rutin dan apabila
jumlah elektrolit baterai berkurang maka harus segera ditambah.
Adapun penyebab berkurangnya elektrolit baterai adalah dikarenakan
pada proses pengosongan dan pengisian listrik pada baterai terjadi
efek panas sehingga elektrolit baterai menguap.
Jumlah elektrolit yang baik adalah dimana cairan elektrolit berada
diantara batas Upper level dan Lower lever. Apabila elektrolit baterai
kurang/berada dibawah batas Lower level akan menyebabkan sel
baterai cepat rusak dan apabila elektrolit baterai berlebih/berada di
atas Upper level akan menyebabkan elektrolit tumpah saat baterai
panas akibat pengisian atau pengosongan baterai.
Elektrolit baterai yang dijual ada 2 macam yaitu air accu dan air
zuur. Air accu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat,
sedangkan air zuur kandungan sulfatnya cukup besar sehingga berat
jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untuk menambah elektrolit
baterai yang berkurang sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi
baterai pada kondisi kosong.Penambahan elektrolit baterai dengan air
zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi, kesalahan ini
dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran keliru sebab hasil
pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi
kapasitas listrik yang tersimpan kecil.
Memeriksa Berat Jenis Elektrolit baterai
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat
hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan
salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai
penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong
mempunyai Bj 1,100 -1,130.
Gambar 3. Hubungan berat jenis dan kapasitas baterai
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC.
Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena
itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati. Rumus
untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
S 20 ºC : Berat jenis pada temperature 200C
St : Nilai pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat
jenis elektrolit lebih dari 1,280 maka tambahkan air suling agar berat
jenis berkurang.
Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat
jenis baterai yang menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai atau
dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator berat jenis
bateraimembuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan
pemerikaan berat jenis membutuhkan waktu yang cukup lama dan bila
tidak dilakukan dengan hati-hati elektrolit dapat tumpah.
Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna yaitu:
- Warna hijau (green), sebagai indikasi baterai masih baik.
- Warna hijau gelap (dark green), sebgai indikasi baterai perlu
diperiksa elektrolitnya dan diisi.
- Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti.
Gambar 4. Baterai dengan indicator berat jenis
3) Prosedur Pengisian Baterai
Pengisian baterai merupakan proses mengalirkan energy listrik dari luar
sehingga terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai.
Pengisian baterai dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
a) Pengisian Cepat
Pengisian cepat dipakai bilaa diperlukan pengisian baterai dengan waktu
yang singkat pada amper yang besar. Hal ini akan memperpendek umur
baterai. Bila waktu yang tersedia cukup, lebih baik menggunakan
pengisian lambat. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:
Bersihkan terminal dari kotoran, karat dan debu.
Lepas sumbat ventilasi.
Periksa elektrolit dan tambahkan seperlunya.
Bila pengisian dilakukan dalam keadaan terpasang dikendaraan,
lepas kabel dari terminal positif dan negatifnya agar tidak merusak
rectifiers dan komponen lainnya.
Tentukan amper dan lamanya pengisian yang diizinkan.
Setelah pengisian, ukur berat jenis elektrolit bateraiuntuk
memasatikan bahwa sesuai standar.
Pasang sumbat ventilasi.
Pada umumnya alat pengisi mempunyai alat tes untuk menentukan amper
pengisian dan lamanya pengisian, karena itu ikutilah instruksi pengisian
cepat. Apabila tidak terdapat alat pengetes pada alat pengisian maka
pakailah metode berikut:
Menentukan Amper Pengisian
Tentukan kondisi pengeluaran dari baterai dari berat jenisnya dengan
menggunakan grafik dibawah ini, kemudian hitung amper pengisian
dengan memakai rumus berikut (lamanya pengisian untuk pengisian cepat
biasanya antara ½ sampai 1 jam0.
Amper Pengisian( A)=Kondisi Pengeluaran( Ah)1+Lamanya Pengisian (h)
b) Pengisian Lambat
Pengisian cepat akan mempersukar pengisian secara penuh. Agar baterai
terisi penuh atau pengisian baterai yang benar-benar kosong, dianjurkan
untuk melakukan pengisian lambat dengan amper rendah. Prosedur
pengisian lambat adalah sama seperti pengisian cepat, kecuali untuk hal-
hal sebagai berikut:
Arus pengisian maksimum harus kurang dari 1/10 kapasitas
baterai.
Contoh:
Kapasitas baterai 40 Ah
40 ÷ 10=4
Lamanya pengisian baterai dapat dihitung dengan rumus berikut:
Lamanya Pengisian (h ) =Kondisi Kapasitas Pengeluaran(Ah)Arus Pengisian (A)
× (1,2 sampai 1,5 )
Contoh:
Kapasitas baterai: 40 Ah
Berat jenis: 1,16
Kondisi pengeluaran ialah kira-kira 50% dari kapasitas menurut
grafik sebelumnya.
Karena itu baterai membutuhkan pengisian:
40 Ah X 50% = 20 Ah
Karena itu lamanya pengisian lambat ialah:
20 Ah4 A
× (1,2 sampai 1,5) =6 sampai 7,5 h
Posisikan switch pengisian baterai ke posisi lambat (bila
disediakan)
Ketika baterai hamper penuh, pengeluaran gas hydrogen menjadi
banyak. Bila tidak ada lagi kenaikan berat jenis atau tegangan
selama lebih dari satu jam, beterai telah terisi penuh.
Lembar Tugas
Judul: Mengisi Baterai
Tujuan:
1. Siswa dapat melakukan pengisian baterai dengan prosedur yang benar.
2. Menentukan besar arus, tegangan dan waktu pengisian.
3. Menjelaskan factor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat mengisi baterai.
Alat dan Bahan:
1. Baterai
2. Hyrometr
3. Baterai charge
4. Kelengkapan keselamatan kerja
Keselamatan Kerja
1. Kesalahan pemasangan battery charging bilsa menimbulkan ledakan pada
baterai.
2. Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk pengisian.
3. Ventilasi pada ruang pengisian harus cukup, untuk menghindari meningkatnya
konsentrasi hydrogen pada ruangan sehingga potensi menimbulkan kebakaran.
Langkah Kerja
1. Buka sumbat baterai, tempatkan sumbat pada wadah agar tidak tercecer.
2. Catat kapasitas baterai dan ukur berat jenis elektrolit baterai menggunakan
hydrometer.
3. Hubungkan kabel positif baaterai dengan klem positif battery charger dan
terminal negative dengan klem negative.
4. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V.
5. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, missal baterai 12 V
maka selector digerakkan kea rah 12 V.
6. Hidupkan battery charger dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai.
7. Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian sesuai dengan hasil pengukuran
berat jenis elektrolit baterai.
8. Bila pengisian sudah selesai, matikan battery charger.
9. Lepas klem-klem battery charger dari baterai, lepas klem negative terlebih
dahulu.
10. Bersihkan tempat kerja dan kembalikan alat pada tempat semula.
Tugas
1. Tentukan besar arus dan waktu pengisian baterai?
2. Jelaskan bahaya bila pemasangan kabel klem buaya battery charger terbalik?
3. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat mengisi baterai?
Soal Latihan
1. Apa keuntungan melakukan perawatan baterai dengan baik?
2. Apa saja kegiatan dalam melakukan perawatan baterai?
3. Mengapa bila elektrolit kurang harus ditambah dengan air suling tidak boleh
air biasa atau air Zuur?
4. Jelaskan prosedur mengisi baterai cepat dengan battery charging?
5. Mengapa pengisian cepat perlu dihindari dan apa resiko pengisian cepat pada
kendaraan tanpa menurunkan baterai?
Kunci Jawaban Soal Latihan
1. Keuntungan perawatan baterai dengan baik adalah usia baterai lebih lama dan
menghindari kendaraan mogok karena energy listrik pada baterai kurang kuat
untuk starter.
2. Kegiatan yang dilakukan dalam perawatan baterai meliputi:
Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran.
Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit.
Melakukan pengisian.
3. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit
terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat meenyebabkan interprestasi hasil
pengukuran keliru sebab hasil pengukuran menunjukkan berat jenis
elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang tersimpan kecil.
Sedangkan air biasa banyak mengandung logam berat yang mengurangi
kapasitas simpan baterai dan menyebabkan discharging.
4. Prosedur pengisian cepat:
Bersihkan terminal dari kotoran, karat dan debu.
Lepas sumbat ventilasi.
Periksa elektrolit dan tambahkan seperlunya.
Bila pengisian dilakukan dalam keadaan terpasang dikendaraan, lepas
kabel dari terminal positif dan negatifnya agar tidak merusak rectifiers dan
komponen lainnya.
Tentukan amper dan lamanya pengisian yang diizinkan.
Setelah pengisian, ukur berat jenis elektrolit bateraiuntuk memasatikan
bahwa sesuai standar.
Pasang sumbat ventilasi.
Pada umumnya alat pengisi mempunyai alat tes untuk menentukan amper
pengisian dan lamanya pengisian, karena itu ikutilah instruksi pengisian
cepat. Apabila tidak terdapat alat pengetes pada alat pengisian maka
pakailah metode berikut:
Menentukan Amper Pengisian
Tentukan kondisi pengeluaran dari baterai dari berat jenisnya dengan
menggunakan grafik dibawah ini, kemudian hitung amper pengisian
dengan memakai rumus berikut (lamanya pengisian untuk pengisian cepat
biasanya antara ½ sampai 1 jam0.
Amper Pengisian( A)=Kondisi Pengeluaran( Ah)1+Lamanya Pengisian (h)
5. Pengisian cepat perlu dihindari karena dapat memperpendek usia baterai
karena sel-sel baterai cepat rusak. Resiko pengisian cepat pada kendaraan
tanpa menurunkan baterai dapat merusak system elektronik pada kendaraan
dan merusak diode alternator, oleh karena itu kabel negative harus dilepas
saat pengisian dilakukan.