Bttry

35
Keterangan Kode Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan Kode Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar 020.DK K.01 020.DK K.01.1 020.DK K.01.2 020.DK K.01.3 020.DK K.02 020.DK K.02.1 020.DK K.02.2 020.DK K.02.3 020.DK K.03 020.DK K.03.1 020.DK K.03.2 020.DK K.03.3 020.DK K.03.4 Memahami dasar-dasar mesin 1.1 Menjelaskan dasar ilmu statika dan tegangan 1.2 Menerangkan komponen/elemen mesin 1.3 Menerangkan material dan kemampuan proses. Memahami proses-proses dasar pembentukan logam 2.1 Menjelaskan proses pengecoran 2.2 Menjelaskan proses pembentukan 2.3 Menjelaskan proses pemesinan. Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi 3.1 Menjelaskan konsep motor bakar 3.2 Menjelaskan konsep motor listrik 3.3 Menjelaskan konsep generator listrik 3.4 Menjelaskan konsep pompa fluida 3.5 Menjelaskan konsep kompresor 3.6 Menjelaskan konsep refrigerasi Menginterprestasikan gambar teknik 4.1 Menjelaskan standar menggambar tehnik. 4.2 Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan 4.3 Menjelaskan simbol-simbol kelistrikan 4.4 Membaca wiring diagram

Transcript of Bttry

Page 1: Bttry

Keterangan

Kode Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan

Kode Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar

020.DKK.01

020.DKK.01.1

020.DKK.01.2

020.DKK.01.3

020.DKK.02

020.DKK.02.1

020.DKK.02.2

020.DKK.02.3

020.DKK.03

020.DKK.03.1

020.DKK.03.2

020.DKK.03.3

020.DKK.03.4

020.DKK.03.5

020.DKK.03.6

Memahami dasar-dasar mesin

1.1 Menjelaskan dasar ilmu statika dan tegangan

1.2 Menerangkan komponen/elemen mesin

1.3 Menerangkan material dan kemampuan proses.

Memahami proses-proses dasar pembentukan logam

2.1 Menjelaskan proses pengecoran

2.2 Menjelaskan proses pembentukan

2.3 Menjelaskan proses pemesinan.

Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi

3.1 Menjelaskan konsep motor bakar

3.2 Menjelaskan konsep motor listrik

3.3 Menjelaskan konsep generator listrik

3.4 Menjelaskan konsep pompa fluida

3.5 Menjelaskan konsep kompresor

3.6 Menjelaskan konsep refrigerasi

Menginterprestasikan gambar teknik

4.1 Menjelaskan standar menggambar tehnik.

4.2 Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan

4.3 Menjelaskan simbol-simbol kelistrikan

4.4 Membaca wiring diagram

4.5 Menginterprestasikan gambar teknik dan rangkaian

Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja

Page 2: Bttry

020.DKK.04

020.DKK.04.1

020.DKK.04.2

020.DKK.04.3

020.DKK.04.4

020.DKK.04.5

020.DKK.05

020.DKK.05.1

020.DKK.05.2

020.DKK.05.3

020.DKK.06

020.DKK.06.1

020.DKK.06.2

020.DKK.06.3

020.DKK.06.4

020.DKK.06.5

5.1 Merawat peralatan dan perlengkapan perbaikan di tempat kerja

5.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan perbaikan

5.3 Menggunakan fastener

Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools)

6.1 Mengindentifikasi alat-alat ukur

6.2 Menggunakan alat-alat ukur mekanik

6.3 Menggunakan alat-alat ukur pneumatic

6.4 Menggunakan alat-alat ukur elektrik atau elektronik

6.5 Merawat alat-alat ukur

Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja

7.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

7.2 Melaksanakan prosedur (K3)

7.3 Mengindentif aspek-aspek keamanan kerja

7.4 Mengontrol kontaminasi

7.5 Mendemontrasikan pemadaman kebakaran

7.6 Melakukan pengangkatan benda kerja secara manual

7.7 Menerapkan pekerjaan sesuai dengan SOP

KOMPETENSI KEJURUAN

Menginterpretasikan gambar teknik

1.1 Menjelaskan standar menggambar teknik

1.2 Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan

1.3 Menjelaskan simbol-simbol kelistrikan

1.4 Membaca wiring diagram

1.5 Menginterpretasikan gambar teknik dan rangkaian

1.6 Menjelaskan standar menggambar teknik

Page 3: Bttry

020.DKK.07

020.DKK.07.1

020.DKK.07.2

020.DKK.07.3

020.DKK.07.4

020.DKK.07.5

020.DKK.07.6

020.DKK.07.7

020.KK.01

020.KK.01.1

020.KK.01.2

020.KK.01.3

020.KK.01.4

020.KK.01.5

020.KK.01.6

Melaksanakan prosedur pengelasan,pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan

2.1 Melaksanakan prosedur pengelasan

2.2 Melaksanakan prosedur pematrian

2.3 Melaksanakan prosedur pemotongan dengan panas

2.4 Melaksanakan prosedur pemanasan

Memahami konsep dasar motor

3.1 Memahami struktur dan fungsi komponen motor

3.2 Memahami prinsip kerja motor 2 langkah

3.3 Memahami prinsip kerja motor 4 langka

3.4 Memahami prinsip kerja motor rotary

Memahami konsep dasar rangka/body dan pemindah tenaga

4.1 Memahami struktur dan fungsi komponen rangka/body

4.2 Memahami struktur dan fungsi komponen pemindah tenaga

Memahami konsep dasar kelistrikan

5.1 Memahami prinsip dasar listrik

5.2 Memahami symbul-symbul kelistrikan

5.3 Memahami pembacaan diagram kelistrikan

Melaksanakan overhaul engine dan komponen-komponennya

6.1 Memelihara atau servis engine dan komponennya

6.2 Memperbaiki engine dan komponennya

6.3 Melakukan overhaul engine dan komponennya

Melaksanakan perbaikan mekanisme katup

Page 4: Bttry

020.KK.02

020.KK.02.1

020.KK.02.2

020.KK.02.3

020.KK.02.4

020.KK.03

020.KK.03.1

020.KK.03.2

020.KK.03.3

020.KK.03.4

020.KK.04

020.KK.04.1

020.KK.04.2

020.KK.05

020.KK.05.1

020.KK.05.2

7.1 Melakukan analisa gangguan mekanisme katup

7.2 Memperbaiki mekanisme katup

7.3 Memahami pengatura katup secara elektronik

Melaksanakan overhaul sistem pendingin dan komponen-komponennya

8.1 Memelihara atau servis sistem pendingin dan komponennya

8.2 Memperbaiki sistem pendingin dan komponennya

8.3 Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponennya

Melaksanakan overhaul sistem pelumas dan komponen-komponennya

9.1 Memelihara atau servis sistem pelumas dan komponennya

9.2 Meperbaiki sistem pelumas dan komponennya

9.3 Melakukan overhaul sistem pelumas dan komponennya

Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin

10.1 Memelihara komponen sistem bahan bakar bensin

10.2 Memperbaiki komponen sistem bahan bensin

Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel

11.1 Memelihara / servis sistem dan komponan injeksi bahan bakar diesel

11.2 Memperbaiki komponen injeksi bahan bakar diesel

11.3 Mengkalibrasi pompa injeksi

11.4 Memahami sistem turbocharger

Memelihara/servis Gasoline Engine dan komponen-komponennya

12.1 Mengidentifikasi komponen-komponen utama engine

12.2 Mengidentifikasi komponen-komponen engine

12.3 Memelihara / servis engine dan komponen-komponennya (engine tune up)

12.4 Mendiagnosa dengan menggunakan Engine Scan Tool & Exhaust Gas Analyser

Page 5: Bttry

020.KK.05.3

020.KK.06

020.KK.06.1

020.KK.06.2

020.KK.06.3

020.KK.07

020.KK.07.1

020.KK.07.2

020.KK.07.3

020.KK.08

020.KK.08.1

020.KK.08.2

020.KK.08.3

020.KK.09

020.KK.09.1

020.KK.

12.5 Melaksanakan pemeliharaan / servis komponen

12.6 Menggunakan pelumas / cairan pembersih

Memelihara/servis Diesel Engine dan komponen-komponennya

13.1 Mengidentifikasi komponen-komponen utama engine

13.2 Mengidentifikasi komponen-komponen engine

13.3 Memelihara / servis engine dan komponen-komponennya (engine tune up)

13.4 Melaksanakan pemeliharaan / servis komponen

13.5 Menggunakan pelumas / cairan pembersih

Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian

14.1 Memelihara / servis unit kopling dan komponen-komponennya

14.2 Memperbaiki sistem kopling dan komponennya

14.3 Mengoverhaul sistem kopling dan komponennya.

14.4 Memahami sistem kopling Fluida

Memelihara transmisi

15.1 Mengidentifikasi transmisi manual dan komponen-komponennya

15.2 Memelihara transmisi manual dan komponen-komponennya

15.3 Mengidentifikasi transmisi otomatis dan komponen-komponennya

15.4 Memelihara transmisi otomatis dan komponen-komponennya.

Memelihara unit final drive/gardan

16.1 Mengidentifikasi unit final drive; penggerak roda depan, belakang dan Four Wheel drive

16.2 Memelihara unit final drive penggerak roda depan

16.3 Memelihara unit final drive penggerak roda belakang

16.4 Memelihara unit final drive penggerak empat roda.

Memperbaiki poros penggerak roda

Page 6: Bttry

09.2

020.KK.09.3

020.KK.10

020.KK.10.1

020.KK.10.2

020.KK.11

020.KK.11.1

020.KK.11.2

020.KK.11.3

020.KK.11.4

020.KK.12

020.KK.12.1

020.KK.12.2

020.KK.12.3

020.KK.12.4

020.KK.12.5

020.KK.12.6

17.1 Memelihara/servis poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya

17.2 Memperbaiki poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya.

17.3 Mengidentifikasi konstrusksi roda dan ban serta sistem pemasangan

17.4 Memasang ulang roda

17.5 Memeriksa ban

17.6 Memasang ulang ban

17.7 Membalans roda

Memelihara service kemudi tenaga / power steering

18.1 Mengidentifikasi berbagai jenis sistem kemudi tenaga/ power steering

18.2 Memeriksa kondisi sistem/komponen kemudi tenaga/ power steering

18.3 Memperbaiki berbagai jenis sistem kemudi tenaga /power steering

Memperbaiki sistem rem

19.1 Memelihara sistem rem dan komponennya

19.2 Memperbaiki sistem rem dan komponennya

19.3 Melakukan overhaul sistem rem.

19.4 Memahami sistem ABS/ASR

Memperbaiki sistem kemudi

20.1 Mengidentifikasi berbagai jenis sistem kemudi

20.2 Memeriksa kondisi sistem/komponen kemudi

20.3 Memperbaiki berbagai jenis sistem kemudi.

Memperbaiki sistem suspensi

21.1 Memeriksa sistem suspensi dan komponen-komponenya

21.2 Merawat sistem suspensi dan komponen-komponennya

21.3 Memperbaiki sistem suspensi dan komponen-komponennya.

Page 7: Bttry

020.KK.13

020.KK.13.1

020.KK.13.2

020.KK.13.3

020.KK.13.4

020.KK.13.5

020.KK.14

020.KK.14.1

020.KK.14.2

020.KK.14.3

020.KK.14.4

020.KK.15

020.KK.15.1

020.KK.15.2

020.KK.15.3

020.KK.15.4

21.4 Memahami Air Suspension dan Komponen-komponennya

Memelihara baterai

22.1 Menguji baterai

22.2 Memperbaiki baterai

22.3 Merawat baterai

22.4 Menjumper baterai.

Memperbaiki kerusakan ringan pada rankaian/sistem kelistrikan,pengaman dan perlengkapan tambahan

23.1 Mengidentifikasi kesalahan sistem/komponen kelistrikan dan pengaman

23.2 Memasang sistem pengaman kelistrikan

23.3 Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan dan komponennya

23.4 Memasang sistem penerangan dan wiring kelistrikan

23.5 Menguji sistem kelistrikan dan penerangan

23.6 Memperbaiki wiring kelistrikan dan penerangan

23.7 Memasang perlengkapan kelistrikan tambahan.

Memperbaiki sistem pengapian konvensional

24.1 Mengidentifikasi sistem pengapian dan komponennya

24.2 Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya.

Memperbaiki sistem pengapian electronic

25.1 Mengidentifikasi sistem pengapian electronik dan komponennya

25.2 Memperbaiki sistem pengapian electronik dan komponennya.

Memperbaiki sistem starter dan pengisian

Page 8: Bttry

020.KK.16

020.KK.16.1

020.KK.16.2

020.KK.16.3

020.KK.16.4

020.KK.17

020.KK.17.1

020.KK.17.2

020.KK.17.3

020.KK.17.4

020.KK.17.5

020.KK.17.6

020.KK.17.7

020.KK.18

020.KK.18.1

020.KK.18.2

020.KK.

26.1 Mengidentifikasi sistem starter

26.2 Mengidentifikasi sistem pengisian

26.3 Memperbaiki sistem starter dan komponen-komponennya

26.4 Memperbaiki sistem pengisian dan komponen-komponennya.

Memperbaiki sistem kontrol

27.1 Mengidentifikasi sistem kontrol dan komponennya

27.3 Memahami sistem power window,electrik mirror,central lock,air bag dan alarm

Memelihara/servis sistem audio dan video

28.1 Mengidentifikasi sistem audio,video dan komponennya

28.2 Melakukan servis sistem audio, video dan komponennya.

Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)

29.1 Mengidentifikasi sistem AC dan komponennya

29.2 Melakukan servis sistem AC dan komponennya.

Page 9: Bttry

18.3

020.KK.19

020.KK.19.1

020.KK.19.2

020.KK.19.3

020.KK.19.4

020.KK.20

020.KK.20.1

020.KK.20.2

020.KK.20.3

020.KK.21

020.KK.21.1

020.KK.21.2

020.KK.21.3

020.KK.21.4

020.KK.22

Page 10: Bttry

020.KK.22.1

020.KK.22.2

020.KK.22.3

020.KK.22.4

020.KK.23

020.KK.23.1

020.KK.23.2

020.KK.23.3

020.KK.23.4

020.KK.23.5

020.KK.23.6

020.KK.23.7

020.KK.24

020.KK.24.1

020.KK.24.2

020.KK.25

Page 11: Bttry

020.KK.25.1

020.KK.25.2

020.KK.26

020.KK.26.1

020.KK.26.2

020.KK.26.3

020.KK.26.4

020.KK.27

020.KK.27.1

020.KK.27.3

020.KK.28

020.KK.28.1

020.KK.28.2

020.KK.29

020.KK.29.1

020.KK.

Page 12: Bttry

29.2

Page 13: Bttry

DAFTAR ISI

Page 14: Bttry

Tujuan Modul Secara Keseluruhan

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini

siswa diharapkan mempunyai kompetesi:

a. Menguji baterai dengan prosedur yang benar

b. Memperbaiki baterai dengan prosedur yang benar

c. Merawat baterai dengan prosedur yang benar

d. Menjumper Baterai dengan prosedur yang benar

Petunjuk Penggunaan Modul

1) Petunjuk Bagi Peserta Diklat

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi

modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :

a) Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian materi-materi yang ada

pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,

siswa dapat bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar tersebut.

b) Kerjakanlah setiap tugas formatif untuk mengetahui seberapa besar

pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas

dalam setiap kegiatan belajar.

c) Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan prakti, perhatikanlah hal-

hal berikut :

Perhatikanlah petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.

Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.

Sebelum melaksanakan praktek, tentukan alat dan bahan yang

diperlukan secara cermat.

Gunakanlah alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.

Untuk melakukan kegiatan belajar praktek yang belum jelas harus

meminta izin guru lebih dahulu.

Setelah selesai praktek, kembalikanlah alat dan bahan ke tempat

semula.

Page 15: Bttry

d) Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada

kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instructor.

2) Petunjuk Bagi Guru

a) Guru bertindak sebagai Fasilitator yaitu menyediakan fasilitas berupa

informasi, bahan dan alat yang cukup bagi siswa sehingga kompetensi

siswa cepat tercapai.

b) Guru bertindak sebagai Motivator yang memotivasi siswa untuk belajar

lebih giat untuk mencapai kompetensi dengan baik.

c) Guru bertindak sebagai Organisator yaitu bersama siswa menyusun

kegiatan belajar dalam mempelajari modul dan memanfaatkan fasilitas dan

sumber lain untuk mendukung terpenuhinya kompetensi siswa.

d) Guru bertindak sebagai Evaluator yaitu mengevaluasi kegiatan dan

perkembangan kompetensi yang dicapai oleh siswa sehingga bias

menentukan kegiatan selanjutnya.

Page 16: Bttry

KEGIATAN BELAJAR 3

MERAWAT BATERAI

a. Tujuan Bab

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar pada bab ini siswa

diharapkan mampu:

1) Menjelaskan pentingnya baterai dirawat dengan baik.

2) Merawat baterai dengan prosedur yang benar.

3) Melakukan pengisian baterai dengan prosedur yang benar.

b. Rincian Kegiatan

Jenis Kegiatan Tgl Waktu TempatAlasan

PerubahanParafGuru

Mempelajari tentang pentingnya merawat baterai

Melakukan perawatan baterai dengan prosedur yang benarMelakukan pengisian baterai dengan benarUji Kompetensi

Page 17: Bttry

c. Materi Pokok

1) Pentingnya Merawat Baterai

a) Akibat Pemakaian Baterai yang Tidak Terawat

Baterai mempunyai peranan yang sangat penting pada kendaraan, baik

pada saat kendaran diam, hidup maupun saat starter. Gangguan yang

paling sering dirasakan oleh pengguna kendaraan apabila perawatan

baterai tidak pernah dilakukan adalah pada saat starter, dimana bila

baterai kurang baik, maka energy yang ng dihasilkan sistem disimpan

tidak cukup untuk melakukan starter.

Ada beberapa penyebab baterai tidak mampu memberikan energi yang

cukup pada sistem starter, antara lain:

Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari

kebutuhan energy listrik saat kendaraan beroperasi, sehingga

energy yang tersimpan pada baterai digunakan untuk mencukupi

kekurangannya.

Baterai sudah lemah, sehingga tidak mampu menyimpan energy

listrik atau terjadi pengosongan sendiri.

Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau

kurang kuat

b) Manfaat Perawatan Baterai Yang Baik

Perawatan baterai yang baik akan mampu memperpanjang usia baterai

karena dengan perawatan yang baik:

Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit

baterai.

Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan

pengosongan terjadi penguapan sehingga elektrolit berkurang,

oleh karena itu elektrolit harus ditambah air suling. Apabila

baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas,

terjadi kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel

lepas. Adanya bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak

Page 18: Bttry

atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan

menyebabkan pengosongan sendiri.

Terminal baterai menjadi awet

Uap dari elektrolit dan panas yang disebabkan kendornya

pemasangan terminal baterai bias menyebabkan korosi sehingga

bias merusak terminal baterai. Dengan dilakukannya perawatan

baterai secara rutin pada terminal-terminal baterai maka korosi

pada terminal baterai dapat dicegah.

2) Prosedur Perawatan Baterai

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam perawatan baterai, antara lain:

a) Membersihkan Terminal Baterai

Pada baterai, bagian yang paling sering mengalami kerusakan akibat

korosi adalah terminal baterai. Korosi yang terjadi pada terminal baterai

bias menyebabkan tahanan pada terminal menjadi bertambah serta

mengakibatkan penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak

dapat berfungsi optimal.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan di dalam melakukan

pembersihan terminal baterai yaitu:

Kendorkan baut pengikat baterai.

Jangan memukul atau mencongkel terminal baterai .untuk

melepaskannya. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal,

kemudian tarik dengan traker khusus.

Gambar 1. Melepas terminal Baterai

Page 19: Bttry

Dengan menggunakan amplas atau sikat, bersihkan terminal

baterai.

Gambar 2. Membersihkan terminal Baterai

Pasang terminal baterai dan konektornya kemudian kencangkan

bautnya, serta oleskan sedikit gemuk pada terminalnya untuk

mencegah karat/korosi.

b) Memeriksa Elektrolit Baterai

Memeriksa Jumlah Elektrolit

Jumlah elektrolit baterai harus diperiksa secara rutin dan apabila

jumlah elektrolit baterai berkurang maka harus segera ditambah.

Adapun penyebab berkurangnya elektrolit baterai adalah dikarenakan

pada proses pengosongan dan pengisian listrik pada baterai terjadi

efek panas sehingga elektrolit baterai menguap.

Jumlah elektrolit yang baik adalah dimana cairan elektrolit berada

diantara batas Upper level dan Lower lever. Apabila elektrolit baterai

kurang/berada dibawah batas Lower level akan menyebabkan sel

baterai cepat rusak dan apabila elektrolit baterai berlebih/berada di

atas Upper level akan menyebabkan elektrolit tumpah saat baterai

panas akibat pengisian atau pengosongan baterai.

Elektrolit baterai yang dijual ada 2 macam yaitu air accu dan air

zuur. Air accu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat,

sedangkan air zuur kandungan sulfatnya cukup besar sehingga berat

jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untuk menambah elektrolit

Page 20: Bttry

baterai yang berkurang sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi

baterai pada kondisi kosong.Penambahan elektrolit baterai dengan air

zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi, kesalahan ini

dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran keliru sebab hasil

pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi

kapasitas listrik yang tersimpan kecil.

Memeriksa Berat Jenis Elektrolit baterai

Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat

hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan

salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai

penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong

mempunyai Bj 1,100 -1,130.

Gambar 3. Hubungan berat jenis dan kapasitas baterai

Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC.

Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena

itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati. Rumus

untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:

S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)

S 20 ºC : Berat jenis pada temperature 200C

St : Nilai pengukuran berat jenis

t : Temperatur elektrolit saat pengukuran

Page 21: Bttry

Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat

jenis elektrolit lebih dari 1,280 maka tambahkan air suling agar berat

jenis berkurang.

Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat

jenis baterai yang menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai atau

dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator berat jenis

bateraimembuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan

pemerikaan berat jenis membutuhkan waktu yang cukup lama dan bila

tidak dilakukan dengan hati-hati elektrolit dapat tumpah.

Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna yaitu:

- Warna hijau (green), sebagai indikasi baterai masih baik.

- Warna hijau gelap (dark green), sebgai indikasi baterai perlu

diperiksa elektrolitnya dan diisi.

- Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti.

Gambar 4. Baterai dengan indicator berat jenis

3) Prosedur Pengisian Baterai

Pengisian baterai merupakan proses mengalirkan energy listrik dari luar

sehingga terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai.

Pengisian baterai dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

a) Pengisian Cepat

Pengisian cepat dipakai bilaa diperlukan pengisian baterai dengan waktu

yang singkat pada amper yang besar. Hal ini akan memperpendek umur

baterai. Bila waktu yang tersedia cukup, lebih baik menggunakan

Page 22: Bttry

pengisian lambat. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

Bersihkan terminal dari kotoran, karat dan debu.

Lepas sumbat ventilasi.

Periksa elektrolit dan tambahkan seperlunya.

Bila pengisian dilakukan dalam keadaan terpasang dikendaraan,

lepas kabel dari terminal positif dan negatifnya agar tidak merusak

rectifiers dan komponen lainnya.

Tentukan amper dan lamanya pengisian yang diizinkan.

Setelah pengisian, ukur berat jenis elektrolit bateraiuntuk

memasatikan bahwa sesuai standar.

Pasang sumbat ventilasi.

Pada umumnya alat pengisi mempunyai alat tes untuk menentukan amper

pengisian dan lamanya pengisian, karena itu ikutilah instruksi pengisian

cepat. Apabila tidak terdapat alat pengetes pada alat pengisian maka

pakailah metode berikut:

Menentukan Amper Pengisian

Tentukan kondisi pengeluaran dari baterai dari berat jenisnya dengan

menggunakan grafik dibawah ini, kemudian hitung amper pengisian

dengan memakai rumus berikut (lamanya pengisian untuk pengisian cepat

biasanya antara ½ sampai 1 jam0.

Amper Pengisian( A)=Kondisi Pengeluaran( Ah)1+Lamanya Pengisian (h)

Page 23: Bttry

b) Pengisian Lambat

Pengisian cepat akan mempersukar pengisian secara penuh. Agar baterai

terisi penuh atau pengisian baterai yang benar-benar kosong, dianjurkan

untuk melakukan pengisian lambat dengan amper rendah. Prosedur

pengisian lambat adalah sama seperti pengisian cepat, kecuali untuk hal-

hal sebagai berikut:

Arus pengisian maksimum harus kurang dari 1/10 kapasitas

baterai.

Contoh:

Kapasitas baterai 40 Ah

40 ÷ 10=4

Lamanya pengisian baterai dapat dihitung dengan rumus berikut:

Lamanya Pengisian (h ) =Kondisi Kapasitas Pengeluaran(Ah)Arus Pengisian (A)

× (1,2 sampai 1,5 )

Contoh:

Kapasitas baterai: 40 Ah

Berat jenis: 1,16

Kondisi pengeluaran ialah kira-kira 50% dari kapasitas menurut

grafik sebelumnya.

Karena itu baterai membutuhkan pengisian:

40 Ah X 50% = 20 Ah

Karena itu lamanya pengisian lambat ialah:

20 Ah4 A

× (1,2 sampai 1,5) =6 sampai 7,5 h

Posisikan switch pengisian baterai ke posisi lambat (bila

disediakan)

Ketika baterai hamper penuh, pengeluaran gas hydrogen menjadi

banyak. Bila tidak ada lagi kenaikan berat jenis atau tegangan

selama lebih dari satu jam, beterai telah terisi penuh.

Page 24: Bttry

Lembar Tugas

Judul: Mengisi Baterai

Tujuan:

1. Siswa dapat melakukan pengisian baterai dengan prosedur yang benar.

2. Menentukan besar arus, tegangan dan waktu pengisian.

3. Menjelaskan factor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat mengisi baterai.

Alat dan Bahan:

1. Baterai

2. Hyrometr

3. Baterai charge

4. Kelengkapan keselamatan kerja

Keselamatan Kerja

1. Kesalahan pemasangan battery charging bilsa menimbulkan ledakan pada

baterai.

2. Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk pengisian.

3. Ventilasi pada ruang pengisian harus cukup, untuk menghindari meningkatnya

konsentrasi hydrogen pada ruangan sehingga potensi menimbulkan kebakaran.

Langkah Kerja

1. Buka sumbat baterai, tempatkan sumbat pada wadah agar tidak tercecer.

2. Catat kapasitas baterai dan ukur berat jenis elektrolit baterai menggunakan

hydrometer.

3. Hubungkan kabel positif baaterai dengan klem positif battery charger dan

terminal negative dengan klem negative.

4. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V.

5. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, missal baterai 12 V

maka selector digerakkan kea rah 12 V.

6. Hidupkan battery charger dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai.

7. Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian sesuai dengan hasil pengukuran

berat jenis elektrolit baterai.

8. Bila pengisian sudah selesai, matikan battery charger.

9. Lepas klem-klem battery charger dari baterai, lepas klem negative terlebih

dahulu.

Page 25: Bttry

10. Bersihkan tempat kerja dan kembalikan alat pada tempat semula.

Tugas

1. Tentukan besar arus dan waktu pengisian baterai?

2. Jelaskan bahaya bila pemasangan kabel klem buaya battery charger terbalik?

3. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat mengisi baterai?

Page 26: Bttry

Soal Latihan

1. Apa keuntungan melakukan perawatan baterai dengan baik?

2. Apa saja kegiatan dalam melakukan perawatan baterai?

3. Mengapa bila elektrolit kurang harus ditambah dengan air suling tidak boleh

air biasa atau air Zuur?

4. Jelaskan prosedur mengisi baterai cepat dengan battery charging?

5. Mengapa pengisian cepat perlu dihindari dan apa resiko pengisian cepat pada

kendaraan tanpa menurunkan baterai?

Page 27: Bttry

Kunci Jawaban Soal Latihan

1. Keuntungan perawatan baterai dengan baik adalah usia baterai lebih lama dan

menghindari kendaraan mogok karena energy listrik pada baterai kurang kuat

untuk starter.

2. Kegiatan yang dilakukan dalam perawatan baterai meliputi:

Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran.

Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit.

Melakukan pengisian.

3. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit

terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat meenyebabkan interprestasi hasil

pengukuran keliru sebab hasil pengukuran menunjukkan berat jenis

elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang tersimpan kecil.

Sedangkan air biasa banyak mengandung logam berat yang mengurangi

kapasitas simpan baterai dan menyebabkan discharging.

4. Prosedur pengisian cepat:

Bersihkan terminal dari kotoran, karat dan debu.

Lepas sumbat ventilasi.

Periksa elektrolit dan tambahkan seperlunya.

Bila pengisian dilakukan dalam keadaan terpasang dikendaraan, lepas

kabel dari terminal positif dan negatifnya agar tidak merusak rectifiers dan

komponen lainnya.

Tentukan amper dan lamanya pengisian yang diizinkan.

Setelah pengisian, ukur berat jenis elektrolit bateraiuntuk memasatikan

bahwa sesuai standar.

Pasang sumbat ventilasi.

Pada umumnya alat pengisi mempunyai alat tes untuk menentukan amper

pengisian dan lamanya pengisian, karena itu ikutilah instruksi pengisian

cepat. Apabila tidak terdapat alat pengetes pada alat pengisian maka

pakailah metode berikut:

Menentukan Amper Pengisian

Tentukan kondisi pengeluaran dari baterai dari berat jenisnya dengan

menggunakan grafik dibawah ini, kemudian hitung amper pengisian

Page 28: Bttry

dengan memakai rumus berikut (lamanya pengisian untuk pengisian cepat

biasanya antara ½ sampai 1 jam0.

Amper Pengisian( A)=Kondisi Pengeluaran( Ah)1+Lamanya Pengisian (h)

5. Pengisian cepat perlu dihindari karena dapat memperpendek usia baterai

karena sel-sel baterai cepat rusak. Resiko pengisian cepat pada kendaraan

tanpa menurunkan baterai dapat merusak system elektronik pada kendaraan

dan merusak diode alternator, oleh karena itu kabel negative harus dilepas

saat pengisian dilakukan.